• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB 5 KESIMPULAN, DISKUSI, DAN SARAN

5.3 Saran

5.3.2 Saran praktis

Dalam penelitian ini diberikan kesimpulan bahwa low self-control dan moral

disengagement memiliki pengaruh yang signifikan terhadap aggressive driving

pengemudi sepeda motor. Hal tersebut tentunya menjadi masukan dan bahan evaluasi kepada Kepolisian Negara Republik Indonesia, khususnya Polisi Lalu Lintas, dalam upaya peningkatan, pengembangan, dan pencegahan serta masukan untuk para pengemudi sepeda motor sehingga diharapkan tidak melakukan

1. Kepolisian Negara Republik Indonesia

Kepolisian Negara Republik Indonesia adalah kepolisian Nasional di Indonesia. Direktorat lalu lintas adalah bagian dari kepolisian yang diberi tangan khusus di bidang lalu lintas yang bertugas menyelenggarakan dan membina fungsi lalu lintas kepolisian, yang meliputi penjagaan, pengaturan, pengawalan dan patroli, pendidikan masyarakat dan rekayasa lalu lintas, registrasi dan identifikasi pengemudi kendaraan bermotor, penyidikan kecelakaan lalu lintas dan penegakan hukum dalam bidang lalu lintas. Berdasarkan hal tersebut, menurut penulis, saran yang sesuai adalah:

a. Memberikan edukasi (seperti: seminar gratis, pelatihan safety

driving, dan sebagainya) kepada masyarakat pada umumnya,

khususnya kepada pengemudi sepeda motor tentang pentingnya mematuhi peraturan lalu lintas, serta memberikan sanksi yang lebih dipertegas kepada pelanggar-pelanggar peraturan lalu lintas agar menimbulkan efek jera, sehingga pengemudi sepeda motor tidak melakukan aggressive driving. Seperti program Operasi

Simpatik 2012 (wew.tmcmetro.com, diunduh pada tanggal 17 Mei 2014) mengenai sosialisasi dan tindakan edukatif terkait peraturan kelalulintasan, dapat dilaksanakan setiap hari.

b. Melakukan penyelenggaraan dan pembinaan partisipasi masyarakat melalui kerja sama lintas sektoral, pendidikan masyarakat dan pengkajian masalah di bidang lalu lintas. Seperti

Program menyalakan lampu di siang hari (wew.tmcmetro.com, diunduh pada tanggal 17 Mei 2014), fungsinya untuk memberitahukan pengemudi lain (selain pengemudi sepeda motor). Selain itu terdapat program gamifikasi (wew.tmcmetro.com, diunduh pada tanggal 17 Mei 2014), yaitu masyarakat melaporkan pelanggar lalu lintas dengan menggunakan foto dan/atau video sehingga, pelanggar tersebut dapat tertangkap.

c. Meningkatkan kinerja aparat yang berwenang dalam menyelenggarakan patroli jalan raya dan penindakan pelanggaran serta penanganan kecelakaan lalu lintas, dalam menegakkan hukum dan menimbulkan ketertiban lalu lintas serta menjamin kelancaran arus lalu lintas. Seperti program Operasi Zebra (wew.tmcmetro.com, diunduh pada tanggal 17 Mei 2014) mengenai pengendalian pengemudi di bawah umur, aksi-aksi geng motor, melawan arus, dan sebagainya.

2. Disarankan bagi para pengemudi sepeda motor untuk:

a. Meningkatkan high self-control selama mengemudikan sepeda

motornya. Sehingga dapat lebih menghargai pengemudi sepeda motor lainnya selama di jalanan, agar tidak menimbulkan konflik. Cara untuk meningkatkan high self-control menurut Fujita (2008)

1. Global processing, hal ini berarti mencoba untuk fokus pada

batang kayu daripada pohon, maksudnya adalah melihat gambaran besar dan tindakan khusus sebagai salah satu bagian dari rencana besar atau tujuan. Sebagai contoh, seseorang yang mencoba berkendara harus fokus pada tujuan akhir dan bagaimana setiap keputusan individu agar berkendara lebih aman (safetydriving) sehingga memberikan

kontribusi dari tujuan itu.

2. Abstract reasoning, hal ini berarti berusaha menghindari

mengingat rincian spesifik dari situasi yang dihadapi dalam mendukung pemikiran tentang bagaimana tindakan masuk ke dalam suatu kerangka menyeluruh kearah yang filosofis. Seseorang mencoba untuk menambahkan lebih banyak pengendalian diri untuk rezim latihan mereka mungkin mencoba untuk berpikir sedikit tentang rincian dari latihan, dan bukan fokus pada visi abstrak dari diri fisik yang ideal, atau bagaimana olahraga dapat menyediakan waktu untuk menghubungkan kembali pikiran dan tubuh (mind-body

connection).

3. High-level categorisation, hal Ini berarti berpikir tentang

konsep-konsep tingkat tinggi daripada kasus tertentu. Maksudnya adalah setiap proyek jangka panjang, baik dalam bisnis, akademisi atau di tempat lain dengan mudah bisa

terjebak dengan berfokus terlalu banyak pada hal-hal kecil dari proses sehari-hari dan melupakan tujuan akhir. mengkategorisasi tugas atau proyek tahap konseptual dapat membantu seorang individu atau kelompok mempertahankan fokus mereka dan mencapai lebih disiplin diri.

b. Menerapkan perilaku safety driving dan defensive driving. Safety

driving adalah bagian dari budaya keselamatan jalan (road safety

culture) yang melihat bagaimana tindakan aman seseorang dalam

mengemudi. Selain itu, defensive driving adalah mengendarai

kendaraan dengan cara-cara/tehnik yang aman dan berusaha mencegah kecelakaan meskipun yang disebabkan oleh pengemudi sepeda motor lain atau pemakai jalan lain. Cara untuk melakukan

safety driving dan defensive driving menurut AAA Foundation

For Traffic Safety (2013) adalah:

1. Hal-hal yang tidak boleh dilakukan untuk menyinggung pengendara lain:

a. Memotong jalan pengemudi lain

b. Sengaja mengemudi lebih lamban daripada pengemudi lain

c. Tailgaiting, sengaja mengikuti pengemudi lain

2. Hal-hal yang tidak boleh di munculkan saat berkendara: a. Ketika sedang dalam kondisi marah, lebih baik mengalah

memberikan jalan kepada kendaraan lain b. Hindari kontak mata terhadap pengendara lain

c. Mintalah bantuan, apabila ada pengemudi lain yang melakukan aggressivedriving.

3. Hal-hal yang harus di sesuaikan saat mengemudikan sepeda motor:

a. Lupakan kemenangan, banyak kejadian saat mengemudikan kendaraan, kendaraan lain seakan-akan mengajak untuk mempercepat kendaraannya, kurangilah kecepatan kendaraan.

b. Kenali pengemudi lain, ketika melihat pengemudi lain sedang terburu-buru, lebih baik mengalah

c. Jika merasa mengalami masalah, carilah bantuan, jangan melampiaskan saat mengemudi

DAFTAR PUSTAKA

AAA Foundation For Traffic Safety. (2013). Road rage: how to avoid aggressive driving.

Anderson, C., & Bushman, B. J. (2002). Human aggression. Annual Review Psychology: Iowa State University. 27-51.

Averill, J. R. (1973). Personal control over aversive stimuli and its relationship to stress. Psychology bulletin. Vol. 80, 263-303

Bandura, A., Barbaranelli, C., Caprara, G., & Pastorelli, C. (1996). Mechanisms of moral disengagement in the exercise of moral agency. Personality and social psychology review, 71, 364-374.

Bandura, A. (1999). Moral disengagement in the perpetration of inhumanities.

Personality and social psyhcology review, 3, 193-209.

Bandura, A. (2002). Selective moral disengagement in the exercise of moral agency. Journal moral of education, 31, 101-119.

Bin.go.id. (2013). Kecelakaan lalu lintas menjadi pembunuh terbesar ketiga. Diunduh tanggal pada tanggal 10 oktober 2013 dari http://www.bin.go.id/awas/detil/197/4/21/03/2013/kecelakaan-lalu-lintas-menjadi-pembunuh-terbesar-ketiga.

Calhoun, J.F., Acocella, J.R. (1990). Psychology of Adjustment and Human Relationship. New York: McGraw-Hill, Inc.

Caprara, G. V., Tisak, M. S, Alessandri, G., Fontaine, R.G., Fida, R., & Paciello, M. (2014). The contribution of moral disengagement in mediating individual tendencies toward aggression and violence. Developmental Psychology. Vol. 50, No. 1, 71-85. Doi: 10.1037/a0034488

Denson, T. F., DeWall, C. N., & Finkel, E.J. (2012). Self-control and aggression.

Journal of Psychological Science. Vol. 21, No. 1, 20-25. Doi: 10.1177/0963721411429451

Detert, J. R., Trevino, K.L. & Sweitzer, V. L. (2008). Moral disengagement in ethical decision making: a study of antecedents and ouctomes. Journal of applied psychology. Vol. 93, 374-391

Dula, C. S., & Ballard, M. E. (2003). Development and evaluation of a measure of dangereous, aggressive, negative emotional, and risky driving. Journal of Applied Social Psychology. Vol. 33, No. 2, 263-282.

Ellwanger, S. J., & Pratt, Travis C. (2012). Self-control, negative affect, and young driver aggression: an assessment of competing theoretical claims.

International journal of offender therapy and comparative criminology,

XX (X) 1-22. doi: 10.1177/0306624X12462830.

Feist, J. & Feist, G. J. (2007). Theories of personality (teori kepribadian). Smitha Prathita Sjahputri (terj.). Jakarta: Salemba Humanika.

Fujita, K., Eyal T., Chaiken, S., Trope, Y., & Liberman, N. (2008). Influencing attitudes toward near and distant objects. Journal of Experimental Social Psychology, Vol. 44 No. 3, 562-572

Gottfredson, M. R., & Hirschi, T. (1990). A general theory of crime. Stanford University Press, Stanford: California.

Grasmick, H. G., Tittle, C. R., Bursik, Jr., R. J., & Arneklev, B. J. (1993). Testing the core empirical implications of Gottfredson and Hirschi’s general theory of crime. Journal of research in crime and delinquency. Vol. 30, No. 5. 5-29. doi: 10.1177/0022427893030001002

Hennessy, D. A., & Wiesenthal, D. L. (2001). Gender, driver aggression, and driver violence: an applied evaluation. Sexroles. Vol. 44, No. 11/12, 661-676.

Houston, J.M., Paul B. H., & Norman, M. (2003). The aggressive driving behavior scale: developing a self-report measure of unsafe driving. North american journal of psychology (NAJP). Vol. 5, No.2, 269-278.

Hurlock, E. B. (2000). Psikologi perkembangan suatu pendekatan sepanjang rentang kehidupan. Jakarta: Erlangga.

Hyde, L. W., Shaw, D. S., & Moilanen, K. L. (2010). Developmental precursors of moral disengagement and the role of moral disengagement in the development of antisocial behavior. Journal of abnormal child psychology, Vol. 38, 197-209. doi: 10.1007/s10802-009-93568-5

Kepolisian Republik Indonesia. (2011). Jumlah kecelakaan, korban mati, luka berat, luka ringan, dan kerugian materi yang diderita tahun 1992-2011. Diunduh tanggal 10 oktober 2013 dari http://www.bps.go.id/ tab_sub/view.php?tabel=1&id_subyek=17&notab=14.

Lin, Y. S. (2009). Modelling aggressive driving assessing low self-control theory with the general aggression model. Disertasi tidak dipublikasikan, disertasi program Doctor of Philosophy: Washington State University. Mcalister, A. L., Bandura, A., & Owen, S. V. (2006). Mechanisms of moral

disengagement in support of military force: the impact of sept. 11. Journal of social and clinical psychology, Vol. 25, No. 2, 141-165

Muhaz, M. (2013). Kematangan emosi dengan aggressive driving pada mahasiswa. Jurnal online psikologi, vol. 01 no. 02. Diunduh dari http://ejournal.umm.ac.id.

Ogden, K. W. (1994). Traffic engineering road safety: a practitioner’s guide. The Australian Government Publishing Service, Department of Civil Engineering Monash University.

Osofsky, M. J., Bandura, A. & Zimbardo, P. G. (2005). The role of moral disengagement in the execution process. Law and human behavior, Vol. 29, 371-393

Peraturan Pemerintah Republik Indonesia. (1993). Tentang sarana dan lalu lintas jalan presiden republik indonesia. PP RI, No. 43 Tahun 1993.

Sarwono, S. W. (1995). Psikologi Lingkungan. Jakarta: Grasindo.

Schmeichel, B. J., Vohs, K. D., & Duke, S. C. (2010. Self-control at high and low levels of mental construal. Social Psychological and Personality Science, 1-8. Doi: 10.1177/194855061038595

Shinar, D. (1998). Aggressive driving: the contribution of the drivers and the stiuation. Transportation Research Part F 1, 137-160. pii: S1369-8478(99)00002-9.

Shulman, E. P., Cauffman, E., Piquero, A. R., & Fagan J. (2011). Moral disengagement among serious juvenile offenders: a longitudinal study of the relations between morally disengaged attitudes and offending.

DevelopmentalPsychology, Vol. 11, 1-14

Suhendi, A. (2013). 719 orang tewas akibat kecelakaan lalu lintas. Diunduh tanggal 10 oktober 2013 dari http://www.tribunnews.com/nasional/ 2013/08/17/719-orang-tewas-akibat-kecelakaan-lalu-lintas.

Tasca, L. (2000). A review of the literature on aggressive driving research. Road User Safety Branch: Canada. Diunduh pada tanggal 10 september 2013 dari http://www.aggressive.drivers.com/papers/tasca/tasca.pdf.

Tmcmetro.com. (2014). Operasi simpatik 2012 diawali dengan sosialisasi dan tindakan edukatif. Diunduh pada tanggal 17 Mei 2014 dari

http://wew.tmcmetro.com/news/2012/03/operasi-simpatik-2012-diawali-dengan-sosialisasi-dan-tindakan-edukatif

Tmcmetro.com. 2014. Ops zebra 2013 guna tekan pelanggaran lalu lintas.

Diunduh pada tanggal 17 Mei 2014 dari

http://wew.tmcmetro.com/news/2013/12/ops-zebra-2013-guna-tekan-pelanggaran-lalu-lintas

Tmcmetro.com. (2014). Siang hari, sepeda motor wajib nyalakan lampu utama.

Diunduh pada tanggal 17 Mei 2014 dari

http://wew.tmcmetro.com/news/2012/05/siang-hari-sepeda-motor-wajib-nyalakan-lampu-utama

Tmcmetro.com. (2014). Potret pelanggar lalu lintas upload dan dapatkan hadiahnya. Diunduh pada tanggal 17 Mei 2014 dari

http://wew.tmcmetro.com/news/2013/12/potret-pelanggar-lalu-lintas-upload-dan-dapatkan-hadiahnya

Tvonenews.tv. (2013). Saling mendahului, 2 motor besar terlibat kecelakaan. Diunduh pada tanggal 9 November 2013 dari http://video. tvonenews.tv/arsip/view/75932/2013/10/21/saling_mendahului_2_motor_ besar_terlibat_kecelakaan.tvOne.

Willemsen, J., Dula, C.S., Declerq, F., & Verhaghe, P. (2008). The Dula Dangerous Driving Index: an investigation of reliability and validity across cultures. Accicent Analysis and Prevention. Vol. 40, 798-806

White-Ajmani, M. L., & Bursik, K. (2014). Situational context moderates the relationship between moral disengagement and aggression. Psychology of Violence, Vol. 4 No. 1, 90-100. Doi: 10.1037/a0031728.

Saya adalah Mahasiswa Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta Fakultas Psikologi yang sedang melakukan penelitian, dalam rangka menyelesaikan skripsi S1.

Saya memohon kesediaan Anda untuk berpartisipasi menjadi partisipan dalam penelitian saya. Saya harap hasil dari partisipasi Anda dapat membantu perkembangan ilmu pengetahuan psikologi, khususnya di bidang perilaku mengemudi sepeda motor. Saya sangat tertarik dengan pengalaman Anda selama mengemudikan sepeda motor sehari-hari. Oleh karena itu saya akan memberikan beberapa pernyataan dalam bentuk kuesioner.

Saya mohon Anda memberikan informasi yang menggambarkan diri Anda sejujur-jujurnya karena semua jawaban yang Anda berikan akan dijamin kerahasiaannya dan hanya akan digunakan untuk kepentingan penelitian dan tidak akan disebarluaskan.

Tidak ada jawaban yang benar atau salah untuk setiap pernyataan yang Anda berikan jawaban.

Oleh karena itu, saya mohon untuk mengisi identitas pribadi terlebih dahulu

Identitas diri

Nama (Inisial) :

Usia :

Jenis Kelamin :

1. Apakah Anda mengikuti suatu Komunitas atau Klub Motor? (pilih salah satu)

Ya Tidak

__________________________________________________________________ Di bawah Ini adalah beberapa pernyataan yang paling menggambarkan diri Anda Ketika mengemudi sepeda motor:

Berilah tanda silang (X) untuk satu jawaban yang paling menggambarkan diri Anda.

Bila ada pilihan jawaban yang tidak menggambarkan diri Anda, Anda tetap di minta memilih satu jawab yang paling mendekati diri Anda.

Contoh:

Skala Aggressive Driving Behavior

Pada saat mengemudikan sepeda motor, saya . . .

NO. ITEM STS TS S SS

1. Sengaja menekan rem ketika motor lain berjalan terlalu dekat

X

Keterangan: STS : Sangat Tidak Setuju S : Setuju

TS : Tidak Setuju SS : Sangat Setuju

Pada saat mengemudikan sepeda motor, saya . . .

NO. ITEM STS TS S SS

1. Sengaja menekan rem ketika motor lain berjalan terlalu dekat

2. Membuat gerakan kasar pada pengemudi lain ketika mereka melakukan sesuatu yang tidak saya suka

3. Membunyikan klakson saat pengemudi lain melakukan tindakan yang tidak tepat 4. Menyalip diantara kendaraan lain ketika

6. Mengikuti kendaraan lain di depan saya dengan jarak sangat dekat, supaya kendaraan lain tidak masuk ke jalur di depan saya

7. Mengedipkan lampu jauh untuk memperlambat laju kendaraan lain sehingga kendaraan tersebut tidak menghalangi jalan saya

8. Menempel kendaraan lain yang melaju dengan jarak yang sangat dekat

9. Mengemudi di atas batas kecepatan (di atas 80 km/jam)

10. Melewati kendaraan lain dengan jarak yang sangat sempit

11. Mempercepat kendaraan di perempatan saat lampu lalu lintas berubah dari kuning ke merah

Berilah tanda silang (X) untuk satu jawaban yang paling menggambarkan diri Anda.

Bila ada pilihan jawaban yang tidak menggambarkan diri Anda, Anda tetap di minta memilih satu jawab yang paling mendekati diri Anda.

Keterangan: STS : Sangat Tidak Setuju S : Setuju

TS : Tidak Setuju SS : Sangat Setuju

Skala Low Self-Control

Saya adalah seseorang yang . . . .

NO. ITEM STS TS S SS

1. Bertindak setiap saat tanpa berpikir terlebih dahulu

2. Mencoba menghindari hal-hal yang akan menjadi rumit

3. Menguji diri saya sendiri saat ini dengan melakukan kegiatan yang sedikit beresiko 4. Memilih melakukan kegiatan secara fisik

6. Mudah kehilangan kesabaran

7. Tidak mencurahkan banyak pikiran dan usaha untuk mempersiapkan masa depan

8. Cenderung berhenti atau mundur ketika ada suatu hal yang menjadi semakin rumit

9. Melakukan sesuatu yang beresiko hanya untuk bersenang-senang

10. Merasa lebih baik saat berpergian, dibandingkan harus duduk dan berpikir

11. Tidak terlalu simpati terhadap orang lain yang memiliki masalah

12. Ketika marah, saya merasa seperti ingin

menyakiti orang lain dibandingkan menjelaskan kepada mereka kenapa saya marah

13. Melakukan hal yang membuat saya senang saat ini, meskipun hal tersebut mengorbankan tujuan jangka panjang saya

14. Senang saat melakukan hal yang mudah dilakukan

15. Tertarik melakukan sesuatu yang dapat membuat saya mendapatkan masalah

16. Lebih memilih keluar dan melakukan sesuatu dibandingkan membaca dan merenung

17. Melakukan suatu tindakan yang menyebabkan orang lain marah, itu masalah mereka bukan masalah saya.

18. Ketika marah, orang lain lebih baik menjauh dari saya

19. Peduli dengan apa yang terjadi pada diri saya dalam jangka pendek dibandingkan jangka panjang

20. Membenci tugas-tugas berat yang membuat saya mengeluarkan batas kemampuan saya

21. Lebih mementingkan kegembiraan dan petualangan dibandingkan keamanan

23. Mencoba mendapatkan sesuatu yang saya inginkan, walaupun menyebabkan masalah bagi orang lain

24. Sulit berbicara dengan tenang tanpa menjadi marah, apabila memiliki perbedaan pendapat yang serius dengan orang lain

Berilah tanda silang (X) untuk satu jawaban yang paling menggambarkan diri Anda.

Bila ada pilihan jawaban yang tidak menggambarkan diri Anda, Anda tetap di minta memilih satu jawab yang paling mendekati diri Anda.

Keterangan: STS : Sangat Tidak Setuju S : Setuju

TS : Tidak Setuju SS : Sangat Setuju

Skala MoralDisengagement

Menurut Saya . . .

NO. ITEM STS TS S SS

1. Berkelahi dengan orang lain untuk melindungi teman merupakan perbuatan yang sah-sah saja 2. Saat bercanda, menampar dan mendorong

merupakan perbuatan yang sah-sah saja 3. Lebih baik merusak barang milik orang lain

dibandingkan memukul orang lain.

4. Seseorang yang mengikuti kelompok geng motor tidak harus disalahkan untuk masalah yang dilakukan oleh geng motor tersebut

5. Jika seseorang tinggal dalam kondisi yang buruk, mereka tidak dapat disalahkan untuk berperilaku agresif

6. Tidak apa-apa untuk mengatakan kebohongan kecil, karena bohong tidak benar-benar membahayakan orang lain

9. Memukul seseorang yang berkata buruk terhadap keluarga saya merupakan perbuatan yang sah-sah saja

10. Memukul teman yang menjengkelkan adalah pelajaran untuknya

11. Mencuri sedikit uang bukanlah hal yang terlalu serius dibandingkan dengan mereka yang mencuri banyak uang

12. Seseorang tidak boleh disalahkan karena

menyarankan orang lain untuk melanggar hukum 13. Jika seseorang tidak disiplin, mereka tidak harus

disalahkan karena berperilaku tidak pantas 14. Tidak apa-apa untuk mengejek seseorang

dikarenakan seseorang tersebut senang diejek 15. Memberikan perlakuan buruk pada seseorang

yang berperilaku tidak baik merupakan perbuatan yang sah-sah saja

16. Jika barang seseorang dicuri, hal tersebut adalah salah dia karena ceroboh dalam menaruh barang 17. Berkelahi merupakan perbuatan yang sah-sah

saja ketika kehormatan teman saya terancam 18. Mengambil sepeda seseorang tanpa izin

hanyalah “meminjam”

19. Lebih baik mengejek teman dibandingkan memukul teman

20. Jika suatu kelompok memutuskan untuk melakukan sesuatu yang membahayakan,

tidaklah adil untuk menyalahkan seseorang yang berada dalam kelompok tersebut

21. Seseorang tidak boleh disalahkan jika menggunakan kata-kata buruk dikarenakan teman-temannya melakukannya

22. Mengejek seseorang tidaklah benar-benar melukainya

25. Berbohong merupakan hal yang baik untuk menolong teman agar keluar dari kesulitan 26. Sekali-sekali “teler” bukanlah merupakan hal

yang buruk

27. Mengambil barang tanpa membayar bukan merupakan tindakan serius bila dibandingkan dengan orang-orang yang melakukan tindakan ilegal lainnya

28. Menyalahkan seseorang karena kerusakan kecil yang dilakukan oleh kelompoknya adalah perbuatan yang tidak adil

29. Seseorang tidak boleh disalahkan karena berperilaku buruk jika dipaksa oleh teman-temannya

30. Perilaku mengejek dikalangan anak-anak tidak membahayakan siapa pun

31. Beberapa orang patut diperlakukan buruk karena orang tersebut tidak merasakan apa-apa

32. Seseorang tidak boleh disalahkan untuk berperilaku buruk apabila orang tua mereka menuntut mereka terlalu banyak

VALIDITAS CFA AGGDRIVING DA NI=11 NO=431 MA=PM LA

ITEM1 ITEM2 ITEM3 ITEM4 ITEM5 ITEM6 ITEM7 ITEM8 ITEM9 ITEM10 ITEM11 PM SY FI=AGG.COR MO NX=11 NK=1 LX=FR PH =ST TD = SY LK AGGDRIVING FR LX 1 - LX 11 FR TD 7 3 TD 6 5 TD 3 1 TD 10 9 TD 11 7 TD 7 6 TD 8 3 TD 11 10 TD 2 1 TD 9 7 PD OU TV SS MI

Path diagram analisis konfirmatorik dari aggressive driving

LA

ITEM1 ITEM2 ITEM3 ITEM4 ITEM5 ITEM6 ITEM7 ITEM8 ITEM9 ITEM10 ITEM11 ITEM12 ITEM13 ITEM14 ITEM15 ITEM16 ITEM17 ITEM18 ITEM19 ITEM20 ITEM21 ITEM22 ITEM23 ITEM24 KM SY FI=LSCONTROL.COR

MO NY=24 NE=6 NK=1 PH=ST TE=SY LE

IMPULS SMPLTSK RSKSKING PSCLACVT SLFCTRD TEMPER LK LSCONTROL FR LY 2 1 LY 3 1 LY 4 1 FR LY 6 2 LY 7 2 LY 8 2 FR LY 10 3 LY 11 3 LY 12 3 FR LY 14 4 LY 15 4 LY 16 4 FR LY 18 5 LY 19 5 LY 20 5 FR LY 22 6 LY 23 6 LY 24 6 VA 1 LY 1 1 LY 5 2 LY 9 3 LY 13 4 LY 17 5 LY 21 6 FR TE 1 1 TE 2 2 TE 3 3 TE 4 4 TE 5 5 TE 6 6 TE 7 7 TE 8 8 TE 9 9 FR TE 10 10 TE 11 11 TE 12 12 TE 13 13 TE 14 14 TE 15 15 TE 16 16 FR TE 17 17 TE 18 18 TE 19 19 TE 20 20 TE 21 21 TE 22 22 TE 23 23 TE 24 24 FR TE 16 9 TE 7 5 TE 24 20 TE 24 23 TE 6 1 TE 17 13 TE 16 2 TE 11 5 TE 18 14 FR TE 9 6 TE 23 15 TE 11 7 TE 7 1 TE 8 7 TE 8 5 TE 22 11 TE 24 11 TE 19 18 TE 19 11 FR TE 23 2 TE 19 7 TE 16 12 TE 12 9 TE 13 7 TE 14 12 TE 15 12 TE 11 6 TE 11 9 TE 14 4 FR TE 15 11 TE 15 7 TE 14 7 TE 16 7 TE 20 6 TE 22 3 TE 19 2 TE 16 1 TE 15 5 TE 14 5 FR TE 15 8 TE 14 10 TE 14 8 TE 14 9 TE 15 9 TE 21 14 TE 19 16 TE 4 1 TE 3 1 TE 7 3 FR TE 20 4 TE 14 1 TE 15 1 TE 12 1 TE 18 16 TE 19 5 TE 10 5 TE 17 16 TE 17 9 TE 8 4 FR TE 18 3 TE 16 6 TE 24 22 TE 20 5 TE 22 16 TE 15 6 TE 15 13 TE 14 13 TE 14 6 TE 15 2 FR TE 23 13 TE 5 4 TE 12 6 TE 12 11 TE 13 9 TE 24 12 TE 16 8 TE 21 10 TE 22 7 TE 20 12 TE 20 9 PD OU TV SS MI AD=OFF

ITEM14 ITEM15 ITEM16 ITEM17 ITEM18 ITEM19 ITEM20 ITEM21 ITEM22 ITEM23 ITEM24

ITEM25 ITEM26 ITEM27 ITEM28 ITEM29 ITEM30 ITEM31 ITEM32 KM SY FI=MD.COR

MO NY=32 NE=8 NK=1 PH=ST TE=SY LE

MRLJST EULBL ADVCMPR DIFREP DISREP DISCONS DEHUM ATTBLME LK MDSNGGMNT FR LY 2 1 LY 3 1 LY 4 1 FR LY 6 2 LY 7 2 LY 8 2 FR LY 10 3 LY 11 3 LY 12 3 FR LY 14 4 LY 15 4 LY 16 4 FR LY 18 5 LY 19 5 LY 20 5 FR LY 22 6 LY 23 6 LY 24 6

Dokumen terkait