• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB V PENUTUP

C. Saran

Berdasarkan hasil penelitian, peneliti dapat menyampaikan saran untuk penelitian selanjutnya sebagai berikut:

1. Penelitian selanjutnya sebaiknya dalam melakukan penelitian perjanjian dengan narasumber sebelum melakukan penelitian.

2. Penelitian selanjutnya berjanjian dengan narasumber pada situasi yang tepat dengan meastikan narasumber tidak memiliki pekerjaan sehingga dalam melakukan wawancara narasumber tidak terbebani dengan pekerjaannya. 3. Penelitian selanjutnya meminta narasumber ruang tersendiri untuk melakukan

72

72

DAFTAR PUSTAKA

Ahmadi, Rulam.2014. Metodologi Penelitian Kualitatif. Yogyakarta: AR-RUZZ MEDIA.

Aniska, Deti Taruri.2016. Layanan Anak berkebutuhan Khusus di Sekolah Penyelenggara pendidikan Inklusif (SPPI) Sekolah Dasar Wilayah Kecamatan Lendah Kabupaten Kulon Prpgo. Jurnal Hanata Widya.

Basrowi & Suwandi. 2008. Memahami Penelitian Kualitatif. Jakarta: Rineka Cipta. Darmadi, Hamid. 2014. Metode Penelitian Pendidikan dan Sosial. Bandung:

Alfabeta.

David, Smith. 2006. Inklusi Sekolah Ramah untuk Semua. Bandung: Nuansa.

Emzir. 2012. Metodologi Penelitian Kualitatif Analisis Data. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.

Friend, Marilyn & Bursuck, William D., 2015. Menuju pendidikan inklusi panduan praktis untuk mengajar. Edisi ke 7. Diterjemahkan oleh: Annisa Nuriowandari. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Ghony,M,D & Fauzan Almansyur. 2012. Metodologi Penelitian Kualitatif. Yogyakarta: AR-RUZZ MEDIA.

Herdiansyah, Haris. 2010. Metodologi Penelitian Kualitatif untuk Ilmu-Ilmu Sosial. Jakarta: Salemba Humanika.

https://news.detik.com/jawatimur/2478006/kemendikbud-minta-semua-sekolah-menerima-anak-berkebutuhan-khusus. Diakses pada tanggal 10 N0vember 2017

https://www.femina.co.id/family/sulitnya-anak-berkebutuhan-khusus-mendapatkan-sekolah-perlunya-memperluas-jumlah-sekolah-inklusi. Diakses pada tanggal 10 N0vember 2017

https://www.tempo.co/read/815528/sekolah-inklusi-tempat-belajar-anak-berkebutuhan-khusus. Diakses pada tanggal 10 N0vember 2017

Ilahi, Mohammad Takdir. 2012. Pendidikan Inklusif Konsep dan Aplikasi. Yogyakarta: AR-RUZZ MEDIA.

Indrawan, Rully. Yaniwati, Poppy. 2014. METODOLOGI PENELITIAN Kuantitatif, Kualitatif, dan Campuran untuk Manajemen, Pembangunan, dan Pendidikan. Bandung: PT. Refika Aditama.

Kustawan, Dedy. Model Implementasi Pendidikan Inklusif Ramah Anak Pedoman Penyelenggaraan Pendidikan Inklusif di Sekolah Dasar/Madrasah Ibtidaiyah. Jakarta: PT. Luxima Metro Media.

73 Moleeng, Lexy J. 2006. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: PT Remaja

Rosdakarya.

Prastowo, Andi. 2014. Metode Penelitian Kualitatif dalam prespektif Rancangan Penelitian. Yogyakarta: AR-RUZZ MEDIA.

Sugiyono. 2009.Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung: CV Alfabeta.

Sugiyono. 2011. Metode Penelitian Kombinasi (Mixing Methods). Bandung: Alfabeta.

Sugiyono. 2012. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta.

Sugiyono.2014. Memahami Penelitian Kualitatif. Bandung: Alfabeta.

Sulistianingsih,R,Y.2017. Survei Penyelenggaraan Sekolah Dasar Inklusi Di Wilayah Kota Yogyakarta.

Tarnoto, Nissa.2011. Permasalahan-permasalahan yang Dihadapi Sekolah Penyelenggara Pendidikan Inklusi Pada Tingkat SD. HUMANITAS Vol. 13 No. 1.50-61.

Trianto, 2009. Mendesain Model Pembelajaran Inovatif-Progresif. Jakarta PT.Kharisma Putra Utama.

Triwiyanto, Teguh. 2014. Pengantar Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara. Tohirin. 2012. Metode Penelitian Kualitatif Dalam Pendidikan dan Bimbingan Konseling. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.

Zakia, Laylatul Deni.2015.Guru Pembimbing Khusus (GPK): Plar Pendidikan Inklusi. SEMINAR NASIONAL PENDIDIKAN UNS & ISPI JAWA TENGAH.

74 Lampiran 1 Surat Ijin Penelitian

75 Lampiran 2 Surat Keterangan Melakukan Penelitian

76 Lampiran 3 Reduksi Hasil Observasi

REDUKSI HASIL OBSERVASI Hari/tanggal : 08 November 2017

Tempat kegiatan : SD N Suka Kasih No Aspek yang

Diamati

Keterangan

Deskripsi Hasil Pengamatan Kesimpulan Ada Tidak 1. Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) yang mengakomodasika n semua anak

Pada pukul 08.00 peneliti sudah tiba di Sekolah dan peneliti segera menemui Ibu Kepala Sekolah untuk meminta izin untuk melakukan penelitian PPDB di sekolah. Peneliti segera masuk ke ruang 1 yaitu disana terdapat satu guru yang bertugas berjaga di ruangan tersebut dan ada sekitar 3 orang tua beserta calon peserta didik berada disana sedang mengisi formulir pendaftaran. Ruang tersesebut untuk mengisi formulir calon peserta didik dan wawancara dengan orang tua calon peserta didik. Tidak lama ada seorang guru yang memerikasa kondisi fisik siswa seperti tinggi badan dan berat

Pada saat PPDB semua guru terlibat dalam kepanitiaan. GPK juga ada apada saat PPDB berlangsung. Syarat-syarat yang harus dibawa oleh orang tua untuk PPDB seperti Fomulir, Kartu Keluarga (C1), Akta Kelahiran Asli, ijazah TK. Pada saat pendaftaran terlebih dahulu mengisi formulir di ruangan yang sudah disediakan untuk calon peserta didik diukur berat badan dan tinggi badan. Setelah itu orang tua dan calon peserta didik membawa formulir utuk mendaftarkan secara online di ruangan yang telah disediakan. Sekolah telah menghimbau kepada orang tua agar membawa anak yang didaftarkan di sekolah.

77 badan. Setelah cukup lama berada

di ruang 1 peneliti pun pindah ke ruang sebelah dimana di depan ada 2 guru yang bertugas dalam pengembalian formulir yang telah diisi oleh orang tua calon peserta didik.

Semua guru terlibat dalam PPDB, setiap guru diberikan tanggung jawab dalam pelaksanaan PPDB. Pendaftaran yang dilakukan di sekolah sudah dengan online. Dari PPDB ini orang tua dan calon siswa datang bersama ke sekolah. Beberapa guru berada di ruangan pendaftaran online untuk memasukkan data identitas diri dari calon siswa baru. Dalam PPDB ini ada ketentuan dari pemerintah yang sudah diberikan SK yang menyatakan bahwa peserta didik baru harus berumur 7 tahun tidak boleh lebih. Selain itu guru juga mengamati tingkah laku calon siswa baru apakah diindikasikan sebagai ABK atau tidak. GPK juga hadir pada saat PPDB berlangsung

Pada saat PPDB ada salah seorang orang tua yang akan mendaftarkan anaknya tetapi anaknya memiliki kebutuhan khusus dan tidak dibawa ke sekolah. Sehingga sekolah menyarankan untuk membawa anaknya ke sekolah.

78 dari pagi sampai siang.

Dari pengamatan langusng itu GPK akan mencatat indikasi-indikasi yang muncul dari calon siswa baru. Untuk tindak lanjutnya akan kembali dilihat setelah calon siswa baru diterima di sekolah kemudian dilihat perkembangan dari siswa baru. Pada saat PPDB ini ada salah satu orang tua calon siswa mendaftarkan anaknya dan mengatakan bahwa anaknya ini memiliki kebutuhan khusus tetapi pada saat pendaftaran tidak membawa anaknya sehingga pihak sekolah menyarankan untuk anaknya dibawa ke sekolah. Ada beberapa syarat yang harus dibawa oleh calon peserta didik baru seperti Fomulir, Kartu Keluarga (C1), Akta Kelahiran Asli, ijazah TK.

Dari hasil PPDB sekolah pada tahun ini hanya mengisi satu kelas, selama peneliti melakukan pengamatan siswa yang diterima di sekolah baru 17 siswa dan masih

79 banyak formulir yang belum

kembali ke sekolah. Pada saat pendaftaran secara online ada beberapa siswa yang melebihi umur yaitu 8 tahun kurang sehingga dari para guru mempertimbangkan apakah akan diterima atau tidak. Dalam proses pendaftaran secara online sekolah mengalami beberapa kesulitan dalam penginputan ada beberapa kendala sehingga terjadi antrian dalam pendaftaran online. Peneliti dalam melakukan PPDB sampai pukul 11.30 pada saat PPDB belum selesai PPDB selesai pada pukul 14.00 WIB.

2. Identifikasi √ Tidak terlihat Tidak terlihat

3. Adaptasi Kurikulum (Kurikulum fleksibel)

Kurikulum yang digunakan oleh SD “Suka Kasih” adalah kurikulum 2013. Guru kelas I, guru kelas II, dan guru kelas III menggunakan kurikulum yang telah ditetapkan oleh sekolah. Dalam pelaksanaan pembelajaran guru menggunakan RPP dengan indikator yang telah diturunkan atau disederhanakan.

Kurikulum yang digunakan oleh SD “Suka Kasih” adalah kurikulum 2013.

80 4. Merancang bahan

ajar dan kegiatan pembelajaran yang ramah anak

Kelas I:

Observasi yang dilakukan pada hari selasa 08 November 2017. Guru mengajar dengan berdasarkan materi yang ada pada panduan buku guru dan buku siswa. SD Suka Kasih menggunakan Kurikulum 2013, di kelas 1 ini ada siswa ABK yaitu lambat belajar tetapi guru dalam mengajar menggunakan kurikulum yang sama. Dalam kegiatan pembelajaran ini guru lebih fokus pada menulis kalimat-kalimat atau kata karena sebagian besar siswa masih kesulitan dalam menulis.

Guru sesekali mendikte untuk melihat apakah siswa-siswa mengalami kesulitan atau tidak. Ada salah satu siswa yang masih kesulitan dalam menulis huruf sehingga siswa mendekati guru dan meminta bantuan dari guru. Sesekali guru berkeliling melihat hasil tulisan siswa apabila masih ada yang salah guru membenarkan tulisan dari siswa.

Dari hasil observasi di kelas 1 guru menggunakan kurikulum 2013 untu siswa ABK tetep menggunakan kurikulum yang sama. Pada saat observasi guru mengajarkan menulis sesekali guru mendikte siswa, ada salah satu siswa yang kesulitan dalam menulis kemudian siswa tersebut mendekati guru untuk meminta bantuan. Guru juga berkeliling untuk meilhat hasil tulisan siswa dan memebrikan bantuan apabila masih mengalai kesulitan.

81

Kelas II :

Observasi yang dilakukan peneliti pada hari selasa, 08 November 2017 di kelas 2. Guru mengajar berdsarkan materi yang ada pada panduan di buku guru dan di buku siswa. Guru dan murid sedang membaca sebuah cerita yang ada dalam buku, dalam membaca siswa kelas 2 ini terlihat masih ada tiga siswa yang masih kesulitan membaca saat ditunjuk oleh guru untuk membaca kalimat dalam cerita. Guru secara bergantian menunjuk siswa untuk membaca teks cerita. Sesekali guru juga membenarkan apabila siswa dalam membaca masih salah.

Setelah membaca guru mengarahkan sisswa untuk mengerjakan soal yang ada pada buku. Ada satu siswa yang masih kesulitan mambaca soal sehingga guru membacakan soal untuk siswa tersebut. Guru juga berkeliling untuk melihat hasil pekerjaan siswa, dan guru juga mengajak

Dari hasil observasi di kelas 2 guru mengajar dengan panduan di buku guru dan buku siswa. pada saat peneliti observasi guru mengajar membaca cerita yang ada di dalam buku. Guru secara bergantian menunjuk siswa membaca setelah membaca guru megarahkan siswa untuk mengerjakan soal. Ada salah satu siswa yang masih mengalai kesulitan membaca kemudian guru membacakan pertanyaan yang ada dalam buku. Guru juga berkeliling untuk melihat hasil pekerjaan siswa.

82 siswa untuk membahas hasil

pekerjan siswa.

Kelas III :

Observasi yang dilakukan oleh peneliti pada hari selasa, 08 November 2017 di kelas 3. Pada saat itu guru sedang mengajar materi tentang PKn guru membuat kelompok. Guru pada mulanya mengarahkan siswa untuk membaca pengantar yang ada di dalam buku kemudian guru menjelaskan kembali dan sesekali guru juga bertanya kepada siswa. pertanyaan yang ditanyakan oleh guru ini untuk semua siswa apabila ada siswa yang tidak bisa menjawab guru bertanya dengan pertanyaan yang sama kepada siswa lain.

Kemudian guru juga memberikan sebuah tayangan video yang terkait dengan materi yang sedang dipelajari. Siswa dalam melihat video yang ditayangkan ini antusias dari yang ramai menjadi tenang. Setelah penayangan video guru

Dari hasil observasi yang dilakukan di kelas 3 pada pembelajaran dengan materi PKn guru telah mengarahkan siswa untuk membaca pengantar kemudian guru menjelaskan kemabli. Guru juga memberikan tayangan video terkait dengan materi yang sedang dipelajari setelah itu melakukan tanya jawab. Guru juga membuat kelompok belajar degan anggota kelompok memiliki kemampuan yang berbeda-beda. Guru juga memberikan soal untuk setiap kelompok siswa yang memiliki kemampuan lebih mengajari siswa yang memiliki kemampuan rendah (tutor sebaya).

83 melakukan tanya jawab kepada

siswa. setelah itu guru memberikan tugas untuk dikerjakan satu kelompok dari kegiatan kelompk ini guru mengarahkan siswa yang memiliki kemampuan lebih untuk mengajari siswa yang memiliki kemampuan rendah atau disebut dengan tutor sebaya.

5. Penataan kelas yang ramah anak

Kelas I :

Observasi yang dilakukan pada hari selasa, 08 November 2017 penataan kelas yang dilakukan oleh guru cukup nyaman dengan semua siswa menghadap ke depan sehingga fokus siswa pada guru. Kondisi di dalam ruangan yang bersih membuat siswa dalam belajar menjadi nyaman. Pencahayaan pada ruangan juga cukup terang sehingga mempermudah siswa dalam belajar. Di ruang kelas banyak sekali hasil karya siswa-siswa yang dipajang di kelas. Untuk siswa ABK ditempatkan pada yang paling depan sehingga guru mudah menjangkau siswa. Guru juga

Dari hasi observasi di kelas 1 penataan kelas yang ramah anak cukup nyaman dengan kondisi ruangan yang bersih membuat siswa nyaman untuk belajar. Pencahayaan pada ruangan juga cukup terang. Pada dinding-dinding kelas banyak terdapat hasil karya siswa yang beragam. Untuk posisi duduk siswa ABK berada di depan sehingga memudahkan guru untuk mendekati siswa. Untuk meja dan kursi sekolah telah menyesuaikan dengan kondisi siswa.

84 terkadang mengubah posisi duduk

siswa. Meja dan kursi yang dipergunakan oleh siswa sudah disesuaikan dengan siswa-siswa kelas 1 sehingga para siswa dalam bertempat duduk nyaman. Di kelas I masih terlihat lantai bagian belakang yang kurang bersih seperti ada bekas noda-noda tanah yang basah terkena air dan sisa-sisa makanan yang tidak dibuang ke tempat sampah, hal ini menjadi menganggu siswa dalam melakukan aktivitas di area belakang kelas.

Kelas II :

Observasi yang dilakukan pada hari Selasa, 08 November 2017 penataan kelas yang ramah anak yang dilakukan di kelas 2 sudah cukup nyaman, keadaan ruangan kelas yang bersih membuat siswa dalam belajar menjadi nyaman tidak terganggu. Pada dinding-dinding kelas banyak sekali hasil karya siswa kelas 2. Pencahayaan pada ruangan kelas 2 ini kurang

Dari hasil observasi di kelas 2 penataan kelas yang ramah anak sudah cukup nyaman, dengan keadaan ruang kelas yang bersih. Pencahayaannya kurang terang karena jendela ditutup oleh penutup dan guru pada saat pemeblajaran tidak menyalakan lampu jadi sumber cahaya hanya ada satu dari pintu. Pada saat siang hari ruang kelas menjadi panas sehingga tidak nyaman. Untuk penempatan posisi duduk siswa ABK berada di depan meja guru untuk

85 maksimal karena ruangannya yang

ukuran kelas II ini memiliki ruangan yang berukuran 4x5 meter dengan jumlah siswa kurang lebih 15 siswa dan di dalam kelas banyak terdapat alat-alat peraga, hasil kaya siswa, buku-buku pelajaran sehingga siswa dalam beraktivitas kurang luas sehingga membuat suhu ruangan menjadi panas, tidak adanya sirkulasi udara, jendela-jendela di kelas II ini ditutupi oleh kain penutup dan tidak pernah dibuka selama proses pembelajaran berlangsung sehingga adanya pecahayaan kurang pada jendela ditutup dengan penutup sehingga hanya ada pintu yang di buka sehingga cahaya yang masuk hanya sedikit. Pada saat pembelajaran guru tidak menyalakan lampu untuk menerangi ruangan. Guru dalam menempatkan siswa ABK berada di depan meja guru sehingga memudahkan guru dalam mendampingi siswa terutama dalam membacakan soal. Pada saat siang

memudahkan guru dalam memantau siswa.

86 hari dengan kelas yang sempit,

kelas menjadi panas karena tidak ada udara yang masuk.

Kelas III :

Observasi yang dilakukan peneliti di kelas 3 pada hari Selasa, 08 November 2017 guru dalam penataan kelas yang ramah anak guru memposisikan semua siswa menghadap ke depan sehingga siswa fokus ke depan pada guru. Kedadaan ruangan kelas yang sedikit tidak terawat terutama pada lantai yang kurang bersih seperti banyak berserakan bungkus sisa makanan ringan, dan air tumpahan air minum siswa sehingga siswa dalam melakukan aktivitas menjadi terganggu. Pencahayaan di kelas 3 ini sangat terang sehingga siswa dalam melihat jelas. Didinding-dinding kelas banyak sekali hasil karya siswa yang ditempel mulai dari potofolio setiap anak, gambar setiap siswa, dan pajangan yang dibuat siswa. Guru juga memanfaatkan pintu almari dengan

Dari hasil observasi kelas 3 dalam penataan kelas yang ramah anak guru memposisikan siswa menghadap ke depan sehingga terfokus pada guru. Keadaan lantai kelas yang tidak bersih sehingga membuat suasana kelas tidak nyaman. Pencahayaan di ruang kelas 3 ini cukup terang. Guru juga membuat pintu almari menjadi sudut baca dengan setiap hari diganti sumberbacaan cerita dan pusisi dari Koran.

87 dijadikan sudut baca. Guru setiap

hari mengganti bacan dari Koran yang berisikan cerita atau puisi-puisi.

6. Asessmen √ Tidak terlihat Tidak terlihat

7. Pengadaan dan pemanfaatan media pembelajaran adaptif

Kelas I :

Dari hasil observasi yang dilakukan pada hari Selasa, 08 November 2017 di kelas 1 terdapat berbagai macam alat peraga seperti

gambar-gambar, penjumlahan,

pengurangan, bangun ruang, Globe, huruf besar dan huruf keci, LCD, Lapotop, buku pegangan guru dan buku pegangan siswa untuk mendukung proses pembelajaran. Guru dalam mengajar juga menggunakan media seperti gambar, dan video yang disesuaikan dengan metari.

Dari hasil observasi di kelas 1 terdapat berbagai macam alat pegara seperti gambar-gambar, penjumlahan, pengurangan, bangun ruang, Globe, huruf besar dan huruf keci, LCD, Lapotop, buku pegangan guru dan buku pegangan siswa untuk mendukung proses pembelajaran.

Kelas II :

Dari hasil obesrvasi yang dilakukan pada hari Selasa, 08 November 2017 di kelas 2 terdapat berbagai macam alat peraga seperti

gambar-Dari hasil observasi di kelas 2 di ruangan kelas terdapat berbagai macam alat peraga seperti gambar-gambar, bangun ruang, Globe, alat bantu hitung pengurangan dan penjumlahan, gambar

88 gambar, bangun ruang, Globe, alat

bantu hitung pengurangan dan penjumlahan, gambar huruf besar dan huruf kecil, LCD, Laptop dan buku pegangan guru dan buku siswa. Guru juga menggunakan LCD untuk memutarkan video atau menunjukan suatu gambar yang terkait dengan materi yang sedang dipelajari.

huruf besar dan huruf kecil, LCD, Laptop dan buku pegangan guru dan buku siswa.

Kelas III :

Dari hasil observasi yang dilakukan peneliti pada hari Selasa, 08 November 2017 di kelas 3 terdapat berbagai macam media pembelajaran seperti timbangan, berbagai macam alat ukur, alat bentu hitung penjumlahan dan perngurangan,Globe, buku pegangan guru dan buku siswa, guru juga membawa benda nyata supaya memudahkan siswa dalam memahami materi yang sedang dipelajari. Guru juga memanfaatkan media LCD dan Laptop untuk menayangkan gambar dan video yang terkait dengan materi yang

Dari hasil observasi di kelas 3 di ruang kelas terdapat berbagai macam alat peraga timbangan, berbagai macam alat ukur, alat bentu hitung penjumlahan dan perngurangan,Globe, buku pegangan guru dan buku siswa,terkadang guru membawa benda nyata yang sudah dipersiapkan.

89 dipelajari. 8. Penilaian dan evaluasi pembelajaran Kelas I :

Dari hasil observasi yang dilakukan peneliti pada hari Selasa, 08 November 2017 di kelas 1 guru melakukan penilaian pada akhir pembelajaran dan guru langsung mencocokan bersama dengan siswa. Setelah mencocokan siswa baris ke depan untuk menilaikan hasil pelerjaan mereka yang telah dicocokan.

Dari hasil observasi yang dilakukan di kelas 1 guru melakukanpenilaian pada akhir pembelajaran.

Kelas II :

Dari hasil observasi yang dilakukan peneliti pada hari Selasa, 08 November 2017 di kelas 2 guru melakukan penlialaian setiap akhir pembelajaran. Pada saat observasi guru bersama dengan siswa membaca cerita pada buku secara bergiliran, di bawah cerita ada soalnya. Dari soal tersebut guru menilai siswa. Dengan bersama-sama mencocokan setelah mencocokan siswa secara bergantian maju kedepan untuk

Dari hasil observasi yang dilakukan di kelas 2 guru melakukan penilaian pada akhir pembelajaran.

90 menilaikan hasil pekerjaan mereka.

√ Kelas III :

Dari hasil observasi yang dilakukan peneliti pada hari Selasa, 08 November 2017 di kelas 3 guru pada akhir pembelajaran melakukan penlialaian untuk siswa. Dalam melakukan penilaian ini guru menilai dengan masing-masing siswa walaupun dalam pekerjaan secara berkelompok. Kelompok secara bergantian maju ke depan membacakan hasil pekerjaan setelah semua kelompok maju menyampaikan hasil pekerjaan siswa kemudian maju kedepan untuk menilaikan hasil pekerjaannya.

Dari hasil observasi yang dilakukan di kelas 3 guru melakukan penilaian pada akhir pembelajaran.

91 Lampiran 4 Reduksi Hasil Wawancara

REDUKSI HASIL WAWANCARA

Hari/Tanggal : Sabtu/15 Desember 2017, Senin/18 Desember 2017, Selasa/19 Desember 2017, dan Rabu 20 Desember 2017

Tempat : SD Suka Kasih

Kode Wawancara : WI.KS.15122017, WI.GKIII.18122017, WI.GKI.19122017, dan WI.GKII.20122017

No Aspek Inklusi Uraian Jawaban Kesimpulan

1. Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) yang

mengakomodasikan semua anak

Ya sini slow learner, tidak ada yang lain karena guru pendampingnya yang tidak ada nanti takutnya makah tidak tertangani, takutnya malah bukanya tambah maju tetapi malah tambah mundur.( WI.GKI.19122017.1-2)

Slow learner, kalau untuk menerima anak yang berkebutuhan khusus lainnya nanti tidak ada yang menangani kasihan nanti anaknya tidak dapat mendapat pendampingan yang sesuai dengan kebutuhannya. (WI.GKII.20122017.1)

Sini lambat belajar disini menerimanya hanya lambat belajar karena fasilitasya kan nggak ada, jadi hanya yanganak slow learner. Slow learner aja tingkatannya kalau yang IQnya 100 ke bawah, yang 70 atau 60 kesisni biasanya saya rujuk ke SLB. Kan itu prosesnya gini, kelas I kan penerimaannya masalah umur, jadi kita nggak bisa nolak karena umurya bisa lebih dari tujuh tahun itu kan bisa. Terus kelihatannya nanti kelas I, kelas I kita lihat, terus kelas II baru saya assesmen. Saya biasanya nanti terus masuk kelas I “oh ini yang mau

Tipe ABK yang diterima di SD Suka Kasih lambat belajar (slow learner) karena jika menerima ABK yang lain fasilitas dan GPK belum memadai sehingga hanya tipe ABK lambat belajar.

92 diassesmen” biasanya saya sharing dengan gurunya, disini kan

Dokumen terkait