• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB VIII PENUTUP

B. Saran

68 dapat mencegah penularan terhadap dirinya sendiri dan menyebarkan informasi secara luas pada masyarakat sehingga angka kejadian hepatitis B dapat ditekan.

2. Bagi Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Makassar

Bagi Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Makassar diharapkan untuk memberikan informasi lebih banyak lagi dalam perkuliahan serta menyediakan berbagai sumber informasi bagi mahasiswa agar mahasiswa dapat meningkatkan serta memaksimalkan lebih lagi pengetahuannya tentang hepatitis B.

3. Bagi Peneliti Lain

Peneliti lain diharapkan untuk melanjutkan penelitian ini dengan meneliti tindakan pada mahasiswa khususnya pada mahasiswa Fakultas Kedokteran. Penelitian juga dapat menghubungkan pengaruh dari lingkungan, media massa, orang tua atau sumber informasi lainnya terhadap pengetahuan mahasiswa tentang hepatitis B.

69 DAFTAR PUSTAKA

1. Arief S. Buku Ajar Gastroenterologi-Hepatologi. Edisi ke 2. Juffrie M, editor. IDAI. Jakarta; 2011. Hal 285-305.

2. Siiregar AA. Hepatitis B Ditinjau Dari Kesehatan Masyarakat Dan Upaya Pencegahan. 2011.Hal 1–8.

3. World Health Organization, 2016. Hepatitis B. Available from:

http://www.who.int/mediacentre/factsheets/fs204/en/#.[Accessed 12 oktober 2016].

4. Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan. Riset Kesehatan Dasar (RISKESDAS) 2013. Lap Nas 2013. 2013.

5. Askarian M, Yadollahi M, Kuochak F, Danaei M, Vakili V, Momeni M.

Precautions for health care workers to avoid hepatitis B and C virus infection. Int J Occup Environ Med [Internet]. 2011. Available from:http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/23022838

6. World Health Organization. Draft global health sector strategy on viral hepatitis, 2016-2021 - the first of its kind. 2015;(November):Hal 1–40.

7. Mansour-Ghanaei R, Joukar F, Souti F, Atrkar-Roushan Z. Knowledge and attitude of medical science students toward hepatitis B and C infections. Int J Clin Exp Med. 2013;6(3):Hal 197–205.

8. Al-Qur‟an dan terjemahannya. Departemen Agama Republik Indonesia.

Pustaka Agung Harapan; 2006.

9. Notoatmodjo S. Buku Ilmu perilaku kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta; 2014.

10. Wawan A, dkk. Teori & Pengukuran Pengetahuan, Sikap, Dan Perilaku Manusia. Yogyakarta: Nuha Medika; 2011.Hal 19- 36.

11. Kowalak, Jennifer P, William Welsh MB. Buku Ajar Patofisiologi. Jakarta:

Penerbit buku kedokteran EGC; 2011.Hal 363-366.

12. Dorland, W.A. Kamus Saku Keodokteran Dorland. Edisi 28. Jakarta: Buku Kedokteran EGC; 2012.Hal 150.

13. Pasaribu DMR, Korespondensi A, Terusan J, No A, Barat J. Patogenesis Virus Hepatitis B. 2012.

70 14. Maidin MA. Mengenal dan menjinakkan Hepatitis B & C. Makassar:

Pustaka Pena Press Makassar; 2012. Hal 37-39.

15. Isselbacher, Dkk. Harrison Prinsip-Prinsip Ilmu Penyakit Dalam Vol. 4.

Edisi 13. Jakarta: EGC; 2013. Hal 1683.

16. Setiadi S. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam. Edisi ke 6. Jakarta: Interna Publishing; 2014. Hal 1966-1968.

17. Gunawan SG. Farmakologi Dan Terapi. Edisi ke 5. Jakarta: Departemen Farmakologi Dan Terapeutik Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia; 2013. Hal 648-650.

18. Sulaiman A. Buku Ajar Ilmu Penyakit Hati. Jakarta: Sagung Seto; 2012. Hal 211-220.

19. Franco E, Bagnato B, Marino MG, Meleleo C, Serino L, Zaratti L. Hepatitis B: Epidemiology and prevention in developing countries. World J Hepatology. 2012;4(3): Hal 74–80.

20. WHO. Health Care Worker Safety. Eff Health Care. 2009;7(3): Hal 1–2.

21. Akdon,Ridwan. Rumus dan Data dalam Aplikasi Statistika. Edisi Ke 4.

Bandung: Alfabeta; 2010.Hal 16-19.

22. Syazwani, Izzatul. Hubungan Pengetahuan Tentang Penyakit Hepatitis B dengan Tindakan melakukan Imunisasi pada Pearawat di Rumah Sakit Umum Pusat Haji Adam Malik Medan. FK Usu; Sumatra Utara. 2011.

23. Vioriesca, Sheila. Tingkat Pengetahuan Mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara Angkatan 2010 tentang Penularan dan Pencegahan Hepatitis B. FK Usu; Sumatera Utara.2013.

24. Yanti, Rahma. Hubungan antara Pengetahuan, Sikap dengan Perilaku Pencegahan Hepatitis B pada Mahasiswa Keperawatan Fikkes di Unimus. Fakultas Keperawatan Kesehatan Universitas Muhammadiyah Semarang:. Semarang.2012.

25. Notoatmodjo S. Promosi Kesehatan Teori dan Aplikasi. Jakarta. Rineke Cipta: 2010.

26. Aswar, S. Reabilitas dan Validitas. Yogyakarta; Pustaka Pelajar. 2011.

27. Aswar, S. Sikap Manusia (Teori dan Pengukurannya). Yogyakarta; Pustaka Pelajar. 2016.

71 28. Afifah, Nor. Gambaran Sikap dan Tindakan Pencegahan tentang Penyakit

hepatitis B pada Manusia yang sedang menjalani kepaniteraan klinik di Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Sumatera Utara Tahun 2010.

FK Usu: Semarang. 2010.

29. Ghanaei, M. d. Knowledge and attitude of medical science students toward hepatitis B and C infections. International Journal of Clinical and Experimental Medicine. 2013. Hal 197-205.

30. Green, W. L. Perencanaan pendidikan kesehatan suatu pendekatan diagnostik. Jakarta: Proyek Pengembangan FKM Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.2008.

31. Tim Baitullah Kilmah. Ensiklopedia Pengetahuan Al-Qura‟an dan Hadist Jilid 4. Jogjakarta: Kamil Pustaka. 2013. Hal 129-133.

32. Abdul Azis. Ensiklopedia Etika Islam: Begini Semestinya Muslim Berperilaku. Jakarta: Maghfira Pustaka. 2005.

33. Kaelany HD, Islam dan Aspek-aspek Kemasyarakatan. Jakarta: Bumi Aksara.2005. Hal 169.

72

73

74

LAMPIRAN

75 LEMBAR PERNYATAAN

PERSETUJUAN SETELAH PENJELASAN ( INFORMED CONSENT) KESEDIAAN MENGIKUTI PENELITIAN

Saya yang bertanda tangan dibawah ini :

Nama :

Umur :

Alamat :

Angkatan :

Setelah membaca dan mendapatkan penjelasan serta memahami sepenuhnya tentang penelitian,

Judul penelitian : Hubungan tingkat pengetahuan terhadap sikap pencegahan penyakit hepatitis B di Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Makassar angkatan 2013-2016.

Nama peneliti : Nurul Hildayanti Ilyas

Angkatan : 2013

Instansi Penelitian :Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Makassar

Dengan ini menyatakan bersedia untuk menjadi subyek penelitian dengan sukarela dan tanpa paksaan.

Makassar, Yang membuat pernyataan

( )

76 Penelitian tentang Hubungan tingkat pengetahuan terhadap sikap pencegahan penyakit hepatitis B di Fakultas Kedokteran Universitas

Muhammadiyah Makassar angkatan 2013-2016

Responden No. : Tanggal di isi :

A. IDENTITAS RESPONDEN

Nama :

Umur :

Jenis Kelamin : L / P Tempat tinggal :

No. Telp :

B. PENGETAHUAN RESPONDEN TENTANG PENYAKIT HEPATITIS B Pilih salah satu jawaban sesuai dengan pilihan anda dengan cara memberi tanda silang ( X), pada jawaban yang dianggap paling benar.

1. Menurut yang anda ketahui, apakah “Hepatitis B” itu?

a. Penyakit infeksi oleh parasit yang menyerang hati dan dapat menyebabkan

penyakitakut

b. Penyakit infeksi oleh virus yang menyerang hati dan dapat menyebabkan penyakit akut maupun kronis

c. Penyakit infeksi oleh bakteri yang menyerang hati dan dapat menyebabkan penyakit akut maupun kronis

d. Bukan penyakit infeksi

Daftar pertanyaan ini bertujuan untuk mengumpulkan data tentang seberapa luas Pengetahuan mahasiswa FK Universitas Muhammadiyah Makassar Angkatan 2013-2016 saat ini. Hasil dari penelitian ini akan dipergunakan sebagai saran-saran untuk mahasiswa kedokteran dalam meningkatkan pemahaman terhadap penularan dan pencegahan sebagai calon-calon dokter.

77 2. Hepatitis B dapat ditularkan melalui…

a. Berbicara dengan penderita hepatitis B

b. Dari ibu ke anak dalam kehamilan dan penularan saat kelahiran (perinatal) c. Bersentuhan kulit dengan penderita hepatitis B

d. Gigitan serangga

3. Hepatitis B paling sering ditularkan melalui…

a. Feses/kotoran yang terkontaminasi b. Makanan yang terkontaminasi c. Air yang terkontaminasi

d. Hubungan seksual tanpa menggunakan kondom

4. Cairan tubuh yang memiliki konsentrasi virus hepatitis B yang paling rendah adalah;

a. Darah dan serum darah b. Cairan vagina dan semen c. Air mata dan feses d. Saliva

5. Yang merupakan kelompok berisiko tinggi terinfeksi virus hepatitis B adalah:

a. Pembantu rumah tangga

b. Pengguna narkoba dengan jarum suntik c. Pedagang kaki lima

d. Juru masak

6. Hepatitis B dapat dicegah dengan cara…

a. Menjaga jarak dengan penderita Hepatitis B b. Vaksinasi dan Universal Precaution (proteksi diri) c. Tidak menggunakan jarum suntik

d. Tidak menggunakan narkoba

78 7. Manakah yang bukan merupakan langkah pencegahan Hepatitis B?

a. Melakukan skrining terhadap semua wanita hamil (membantu untuk menghindari penularan dari ibu ke anak saat lahir)

b. Menjamin asepsis dalam praktek klinis c. Menjauhi penderita Hepatitis B

d. Tidak memperbolehkan orang-orang berisiko tinggi menjadi donor darah

8. Apakah yang dimaksud dengan universal precaution (proteksi diri)?

a. Kewaspadaan umum yang mesti diketahui dan dilaksanakan oleh setiap tenaga kesehatan yang bekerja dan kontak dengan spesimen tubuh yang dapat menularkan penyakit infeksi

b. Kewaspadaan umum yang mesti diketahui dan dilaksanakan oleh setiap tenaga medis untuk tidak bersentuhan secara langsung dengan penderita Hepatitis B

c. Kewaspadaan umum bagi setiap orang untuk tidak bersentuhan dengan penderita Hepatitis B

d. Kewaspadaan umum bagi pihak kepolisian, pemadam kebakaran, TNI untukbersiaga menghadapi perang dunia.

9. Salah satu bagian dari kegiatan Universal Precaution antara lain :

a. Menyiapkan seluruh peralatan medis untuk siaga bencana seperti:

ambulans, tabung oksigen, dan lainnya

b. Memakai jarum suntik sekali pakai dan membuangnya ke tempat sampah medis

c. Menyiapkan undang-undang untuk menghadapi kejadian penyakit epidemiglobal

d. Menyiapkan persenjataan, tenaga medis, personil tentara untuk persiapan perang.

79 10. Dalam melakukan tindakan kesehatan yang kontak dengan darah/cairan tubuh

pasien, kapan sebaiknya cuci tangan dilakukan?

a. Sebelum memakai sarung tangan saja

b. Tidak perlu cuci tangan melainkan langsung menangani pasien c. Sebelum memakai sarung tangan dan setelah melepas sarung tangan d. Sesudah melakukan tindakan.

11. Vaksinasi hepatitis B diperlukan untuk pekerja kesehatan karena pemakaian sarung tangan saja belum cukup selamat sebagai pelindung diri sewaktu memeriksa pasien. Manakah jadwal pemberian imunisasi/vaksinasi hepatitis B pada pekerja kesehatan yang benar?

a. 0 dan 1 bulan b. 0,1, dan 2 bulan c. 0, 1, dan 6 bulan d. 0, 1, 2, 6 dan 9 bulan

80 C. SIKAP RESPONDEN TENTANG PENCEGAHAN PENYAKIT HEPATITIS B Isilah pernyataan dibawah ini dengan member centang(√) pada kotak.SS, S, TS, dan STS sesuai pilihan jawaban anda! Jika anda ingin mengganti jawaban, silahkan mencoret jawaban kemudian menuliskan kembali tanda centang(√) pada jawaban yang baru dengan pernyataan yang sama, misalnya:

SS S TS STS

SS S TS STS

Pertanyaan

Nilai Sangat

Setuju (SS)

Setuju (S)

Tidak Setuju (TS)

Sangat tidak Setuju

(STS) 1. Seorang dokter/tenaga medis

beresiko tertular hepatitis B dari pasien hepatitis B.

2. Penularan hepatitis B, dapat melalui kontak langsung dengan darah/cairan tubuh penderita dan melalui suntikan yang jarumnya terkontaminasi.

3. Mahasiswa yang nantinya akan menjadi tenanga medis harus sudah divaksinasi hepatitis B sebelumnya

4. Sewaktu sebelum melakukan tindakan harus memakai sarung tangan.

5. Cuci tangan dengan air dan sabun/larutan berbasis alkohol penting dilakukan sebelum menggunakan sarung tangan dan setelah melepas sarung tangan.

81 6. Penularan hepatitis B, dapat

melalui kontak seksual dan transfusi darah.

7. Mahasiswa perlu melakukan skrining, mengecek HBSAg sebelum masuk coass.

8. Orang yang terkena hepatitis B tidak dapat ditularkan lewat Jabat tangan.

9. Bila terpapar darah/cairan tubuh atau terjadi kecelakaan tertusuk jarum suntik saat melakukan tindakan pada pasien hepatitis B, pertolongan pertama dengan menggosok kuat bagian yang terkena dengan larutan desinfektan.

10. Segera setelah menerima pertolongan pertama seperti di atas, laporkan pajanan tersebut

ke pelayanan

khusus/kedokteran kerja.

82 LAMPIRAN HASIL SPSS 23.0

Bivariat

Case Processing Summary Cases

Valid Missing Total

N Percent N Percent N Percent

Pengetahuan * Sikap 157 100.0% 0 0.0% 157 100.0%

Pengetahuan * Sikap Crosstabulation

Count

Sikap

Total Negatif Positif

Pengetahuan Kurang 22 1 23

Cukup 10 18 28

Baik 2 104 106

Total 34 123 157

Pengetahuan * Sikap Crosstabulation

Sikap

Total Negatif Positif

Pengetahuan Kurang Count 22 1 23

Expected Count 5.0 18.0 23.0

% within Pengetahuan 95.7% 4.3% 100.0%

% within Sikap 64.7% 0.8% 14.6%

% of Total 14.0% 0.6% 14.6%

Cukup Count 10 18 28

Expected Count 6.1 21.9 28.0

% within Pengetahuan 35.7% 64.3% 100.0%

% within Sikap 29.4% 14.6% 17.8%

% of Total 6.4% 11.5% 17.8%

Baik Count 2 104 106

Expected Count 23.0 83.0 106.0

% within Pengetahuan 1.9% 98.1% 100.0%

% within Sikap 5.9% 84.6% 67.5%

% of Total 1.3% 66.2% 67.5%

Total Count 34 123 157

Expected Count 34.0 123.0 157.0

83

% within Pengetahuan 21.7% 78.3% 100.0%

% within Sikap 100.0% 100.0% 100.0%

% of Total 21.7% 78.3% 100.0%

Chi-Square Tests

Value df

Asymptotic Significance

(2-sided)

Pearson Chi-Square 101.906a 2 .000

Likelihood Ratio 99.503 2 .000

Linear-by-Linear

Association 99.217 1 .000

N of Valid Cases 157

a. 1 cells (16.7%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 4.98.

Dokumen terkait