• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB V. PENUTUP

B. Saran

Berdasarkan kesimpulan di atas, penulis merasa ada beberapa hal yang perlu diperhatikan oleh pimpinan Kongregasi Bruder Maria Tak Bernoda (MTB) dalam usaha meningkatkan pemahaman mengenai penghayatan kaul kemiskinan bagi para anggota Bruder MTB. Secara khusus para bruder yang diberikan kepercayaan atau wewenang untuk menjadi formatur/pembina para calon bruder mulai dari aspiran, postulant, novisiat dan setelah mereka secara definitif menjadi anggota Bruder Maria Tak Bernoda (MTB). Untuk meningkatkan penghayatan kaul kemiskinan di tengah

arus zaman modern saat ini, penulis mengusulkan beberapa hal yang dirasakan berguna dalam upaya meningkatkan penghayatan kaul kemiskinan bagi para anggota Bruder MTB.

1. Sudah seharusnyalah para Bruder MTB terutama bagi para bruder yunior untuk selalu mengikuti setiap pembinaan yang sudah diprogrmakan oleh para bruder formatur secara rutin. Dengan harapan para bruder yunior akan semakin dewasa dalam memahami, menghayati dan memaknai kaul kemiskinan dalam pelayanan dan hidup persaudaraan. Pembinaan dalam karya kerasulan selama periode profesi sementara, dan pembinaan diri secara terus-menerus yang akan berlangsung dalam tahap kehidupan selanjutnya, perlu dilakukan oleh masing-masing bruder.

2. Dalam proses pembinaan para bruder juga diberi pelajaran secara khusus tentang spiritualitas, sejarah, perkembangan dan tata cara peraturan hidup bersama dalam Kongregasi Bruder Maria Tak Bernoda (MTB). Tujuan dari pembinaan iman para Bruder MTB adalah agar mereka mencapai kepenuhan hidup di dalam Kristus. Mereka menjadikan Kristus sebagai dasar dan pusat arah hidupnya, formation/ pembinaan iman tidak sekedar memperkenalkan, tetapi mengajak para bruder untuk masuk, berelasi dan bersatu dengan Yesus Kristus sehingga dari pengalaman itu, mereka dapat mengalami keselamatan hidup. Untuk itu kepenuhan hidup mengandung unsur-unsur di antaranya: kemuridan, kedewasaan dan kesaksian. Menjadi baru dalam Kristus bukan proses yang sekali jadi, melainkan proses yang

terus menerus dilakukan, dipupuk, diolah dan diteguhkan. Tanpa usaha itu itu benih iman bisa mati dan tidak tumbuh.

3. Tim pembina mempunyai tanggung jawab untuk mengikuti perkembangan iman para bruder yunior dengan mengadakan evaluasi, memberi pandangan tentang perkembangan yunior kepada pemimpin provinsi. Pembinaan iman para bruder yunior dimaksudkan agar mereka semakin mewujudkan diri sesuai dengan tujuan serta semangat Kongregasi sebagaimana yang telah mereka janjikan. Para bruder yunior wajib mengikuti pembinaan yang direncanakan oleh tim pembina. Setiap bruder hendaknya tetap berusaha mengembangkan diri baik budi maupun hati dan lebih-lebih kehidupan rohani yang diarahkan kepada pendalaman spiritualitas kongregasi dan kemampuan tugas kerasulan masing-masing bruder. Hendaknya para pemimpin provinsi maupun komunitas mendukung pelaksanaan formasio/pembinaan ini. Agar para bruder baik yang sudah berkaul kekal maupun yang belum berkaul kekal tetap mempunyai kewajiban untuk pembinaan lanjut. Supaya iman mereka akan Yesus Kristus semakin tumbuh dan berakar serta berdaya guna bagi banyak orang. 4. Tim pembina diminta untuk mengadakan kegiatan katekese umat dengan metode Shared Christian Praxis (SCP) guna membantu para Bruder MTB menghayati kaul kemiskinan dalam pelayanan dan hidup persaudaraan. Dalam katekese model ini pengalaman peserta dijadikan bahan untuk berkatekese. Peserta diajak untuk saling bertukar pengalaman iman secara konkret berdasarkan kenyataan yang riil dalam hidup mereka, berhubungan dengan penghayatan kaul kemiskinan dalam pelayanan dan hidup sebagai saudara dalam Kongregasi Bruder MTB

DAFTAR PUSTAKA

Bhanu Viktorahadi, R.F. (2015). Menjadi Gereja yang Bergelimang Lumpur. Telaah Singkat Anjuran Apostolik Paus Fransiskus Evangelii Gaudium. Yogyakarta: Kanisius.

Bigaroni, Marino. (2003). Legenda Perugina. Jakarta: Sekretariat Keluarga Fransiskan Indonesia (SEKAFI).

Bodo, Murray. (2002). Fransiskus Perjalanan dan Impian. Saduran dari buku (The Journey and The Dream). Jakarta: Sekretariat Keluarga Fransiskan Indonesia (SEKAFI).

Budi Susianto, Silvester. (2016). Kaum Religius. Yogyakarta: Kanisius.

Celano, Thomas. (1981). St. Fransiskus dari Assisi. Diterjemahkan oleh P.J Wahjasudibja. Jakarta: Sekretariat Keluarga Fransiskan Indonesia (SEKAFI) Conti, Martino. (2006). Indentitas Fransiskan. Diterjemahkan oleh Paskalis Bruno

Syukur. Jakarta: Sekretariat Keluarga Fransiskan Indonesia (SEKAFI) Darminta, J. (1975). Hidup Berkaul. Jogyakarta: Kanisius.

. (1983). Religius dan Pembaharuan Rohani. Yogyakarta: Kanisius . (1996). Religius dan Evangelisasi. Yogyakarta: Kanisius.

. (1995). Hidup Religius Hidup Gerakan Roh. Yogyakarta: Kanisius. . (2003). Mencitrakan Hidup Religius. Yogyakarta: Kanisius.

. (2005). Penegasan Panggilan. Yogyakarta: Kanisius.

Dewan Karya Pastoral, KAS. (2014). Formatio Iman Berjenjang. Yogyakarta: Kanisius.

Fransiskus. (2014a). Evangelii Gaudium. Tentang Suka Cita Injil. Diterjemahkan oleh F.X, Adisusanto dan Bernadeta Harini Tri, Prasasti. Jakarta: Departemen Dokumentasi dan Penerangan KWI. (Dokumen asli diterbitkan tahun 2013). . (2014b). Lumen Fidei. Tentang Terang Iman kepada Para Uskup, Imam, dan Diakon. Biarawan dan Biarawati, Serta Kaum Awam. Diterjemahkan oleh F.X. Bambang Kussriyanto Malang: DIOMA. (Dokumen asli diterbitkan tahun 2013).

. (2015a). Evangelii Gaudium. Tentang Menjadi Gereja yang Bergelimang Lumpur. Diterjemahkan oleh R.F Bhanu Viktorahadi. Yogyakarta: Kanisius. (Dokumen asli diterbitkan tahun 2013).

. (2015b). Tahun Hidup Bakti. Diterjemahkan oleh F.X Adisusanto dan Bernadeta Harini Tri, Prasasti. Jakarta: Departemen Dokumentasi dan Penerangan KWI. (Dokumen asli diterbitkan tahun 2014).

Groenen, Cletus. (1979). Panggilan Kristen. Yogyakarta: Kanisius

Groome, Thomas H. (2010). Christian Religious Education. Diterjemahkan oleh Daniel Stefanus. Jakarta: Gunung Mulia.

Go, Piet. (1984). Tarekat Hidup Bakti menurut Hukum Gereja. Malang: DIOMA. Hidup Bakti dan Peranannya. (1994). Pesan Sinode Para Uskup. Malang: DIOMA

(Dokumen asli diterbitkan tahun 1994).

Hadiwardoyo, Purwa. Al. (2016). Ajaran Gereja Katolik Tentang Evangelisasi. Yogyakarta: Kanisius.

Heuken, A. (2002). Spiritualitas Kristiani. Jakarta: Yayasan Cipta Loka Caraka. Iriarte, Lazaro. (1995). Panggilan Fransiskan. Sibolga: Kapusin

Iswarahadi, I.Y. (2003). Beriman dengan Bermedia. Yogyakarta: Kanisius. . (2010). Media dan Pewartaan Iman.Yogyakarta: PUSKAT. Jacobs, Tom. (1983). Spiritualitas. Salatiga: Institut Roncalli.

Kajetan, Esser. (2001). Karya-Karya Fransiskus Dari Assisi. Diterjemahkan oleh Ladjar. Jakarta: Sekretariat Keluarga Fransiskan Indonesia (SEKAFI)

Foley Leonard, dkk. (2007). Spiritualitas Fransiskan untuk Kaum Awam. Saduran dari buku (To Live as Francis Lived). Diterjemahkan oleh Paskalis Bruno Syukur. Jakarta: Sekretariat Keluarga Fransiskan Indonesia (SEKAFI).

Konsili Vatikan II. (1990). Konstitusi Tentang Gereja Lumen Gentium. Diterjemahkan oleh R Hardawiryana. Jakarta: Departemen Dokumentasi dan Penerangan KWI. (Dokumen asli diterbitkan tahun 1964).

. (1996). Vita Consecrata. Anjuran Yohanes Paulus II tentang Hidup Bakti bagi para Religius. Diterjemahkan oleh R. Hardawirjana. Jakarta: Departemen Dokumentasi dan Penerangan KWI. (Dokumen asli diterbitkan tahun 1996).

. (1991). Perfectae Caritatis. Dekrit Tentang Pembaharuan dan Penyesuaian Hidup Religius. Diterjemahkan oleh R Hardawiryana. Jakarta: Departemen Dokumentasi dan Penerangan KWI. (Dokumen asli diterbitkan tahun 1965). Katekismus Gereja Katolik. (1995). Diterjemahkan oleh P. Herman Embuiru.

Arnoldus: Ende

Konferensi Waligereja Indonesia. (1996). Iman Katolik Buku Informasi dan Referensi. Yogyakarta: Kanisius.

Kitab Hukum Kanonik. (2016). Dokumen asli diterbitkan tahun 1983 (R. D. R. Robiyatmoko, Ed). Jakarta: Departemen Dokumentasi dan Penerangan KWI. Krispurwana Cahyadi, T. (2016). Kemurahan Hati. Yogyakarta: Kanisius.

Ladjar, Leo Laba. (1983). Inti Hidup Religius. Yogyakarta: Kanisius. Lalu, Yosef. (2007). Katekese Umat. Yogyakarta : Kanisius.

Manangar, C. (2006). Anggaran Dasar Ordo Ketiga Regular Fransiskan. Medan: Bina Media.

. (2008a). Introduksi Spiritualitas Fransiskan. Medan: Bina Media. . (2008b). Kaul Fransiskus. Medan: Bina Media.

NN. (1999). Anggaran Dasar dan Konstitusi. Bruder Maria Tak Bernoda (MTB). NN. (2014). Statuta Bruder Maria Tak Bernoda (MTB).

Riddick, Joyce. (1987). Kaul Harta Melimpah Dalam Bejana Tanah Liat. Yogyakarta: Kanisius.

Suparno, Paul. (2016a). Hidup Membiara Di Zaman Modern. Yogyakarta: Kanisius. . (2016b).Tantangan Hidup Membiara Di Zaman Modern. Yogyakarta:

Kanisius.

. (2007a). Saat Jubah Bikin Gerah 1. Yogyakarta: Kanisius. . (2007b). Saat Jubah Bikin Gerah 2. Yogyakarta: Kanisius.

Simsic Wayne. (2008). Hikmat Fransiskus Hikmat Kita. Diterjemahkan oleh Hendrikus Seta. Jakarta: Sekretariat Keluarga Fransiskan Indonesia (SEKAFI) Sinaga, Anicetus B. (1996). Iman Triniter. Jakarta: OBOR.

Sumarno Ds, M. (2013). Pengantar Pendidikan Agama Katolik. Diktat Mata Kuliah Pengantar Pendidikan Agama Katolik Paroki Semester IV, Fakultas Ilmu Pendidikan Agama, Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

Tubarman, Aloysius. (1997a). Dari Monasterium Bruderan.

. (1997b). Sejarah Kongregasi Bruder-Bruder (MTB). . (1997c). Semangat dan Tujuan MTB

Telaumbanua, Marianus. (1999). Ilmu Kateketik. Jakarta: Obor.

Yohanes Paulus II. (2011). Catechesis Tradendae. Anjuran Apostolik Sri Yohanes Paulus II kepada para uskup, klerus dan segenap umat beriman, tentang katekese masa kini. Diterjemahkan oleh R. Hardawirjana. Jakarta: Departemen Dokumentasi dan Penerangan KWI. (Dokumen asli diterbitkan tahun 1979).

[1] LAMPIRAN 1

Teks lagu “Ambillah Ya Tuhan” dari Madah Bakti no 247 Ambillah ya Tuhan kebebasanku

Kehendakku budi ingatanku Pimpinlah diriku dan Kau kuasai Perintahlah akan kutaati

Hanya rahmat dan kasih dariMu Yang kumohon menjadi milikku Hanya rahmat dan kasih dariMu Berikanlah menjadi milikku Lihatlah semua yang ada padaku Ku haturkan menjadi milikMu Pimpinlah diriku dan Kau kuasai Perintahlah akan kutaati

Teks lagu “Persembahan Hidup” dari Kidung Ekaristi no 131 Hidup kami Tuhan Engkau yang berikan, Kusembahkan hati budi diri kami, Kan kami jalani demi panggilan, Hidup mati kami dalam dunia ini. Hidup ini memang penuh perjuangan, Biar Kau jagai sampai akhir nanti, Kadang pula penuh pergulatan. Mengabdi Tuhan kini sampai mati. Kepada-Mu hidup kami kembalikan,

Kedalam tangan-Mu sgalanya kuserahkan, Suka duka tawa maupun tangisan,

S’moga ini jadi kidung dan pujian. Kusembahkan hati budi diri kami, Hidup mati kami dalam dunia ini. Biar Kau jagai sampai akhir nanti, Mengabdi Tuhan kini sampai mati. Kami pasrah diri kepadaMu Bapa, Kebebasan hidup dan cita rasa, Sukma raga ini Kau jua yang punya, Kesaksian kami ditengah dunia.

[2] LAMPIRAN 2

Anggaran Dasar Pasal 9 “Hidup Rasuli” Artikel 29

Saudara-saudari hendaknya mengasihi Tuhan dengan segenap hati, dengan segenap jiwa dan dengan segenap akal budi dan dengan segenap kekuatan, serta mengasihi sesamanya seperti dirinya sendiri. Hendaklah mereka meluhurkan Tuhan dalam perkerjaan mereka, sebab untuk itulah Ia mengutus mereka ke seluruh dunia, yakni untuk menjadi saksi suara-Nya dengan perkataan dan perbuatan dan untuk memberitahukan kepada semua orang, bahwa tak ada yang mahakuasa selain Dia.

Konstitusi Pasal 4 “Hidup Dalam Persekutuan Harta” Artikel 53 Kongregasi sebagai badan hukum mempunyai kemampuan untuk memperoleh, memiliki, mengelola dan mengalihkan pemilikan harta benda duniawi. Kongregasi menerima dan memiliki uang dan harta benda sebagai persekutuan, sehingga baik bruder, komunitas atau pun Provinsi/Regio tidak dapat menuntut hak eksklusif atas harta itu bagi dirinya sendiri saja. Pimpinan Provinsi dapat diberi wewenang oleh Pimpinan Umum untuk memperoleh memiliki, mengelola dan mengalih-milikan harta kongregasi. Segala yang diperoleh seorang bruder dengan usaha sendiri atau dengan usaha atas nama kongregasi diperolehnya bagi kongregasi. Segala yang diberikan kepadanya sebagai pensiun, bantuan atau imbalan dalam bentuk apa pun, diperolehnya untuk kongregasi.

[3] LAMPIRAN 3 Orang Muda Yang Kaya

Matius. 19:16-26

16 Ada seorang datang kepada Yesus, dan berkata: "Guru, perbuatan baik apakah yang harus kuperbuat untuk memperoleh hidup yang kekal?"

17 Jawab Yesus: "Apakah sebabnya engkau bertanya kepada-Ku tentang apa yang baik? Hanya Satu yang baik. Tetapi jikalau engkau ingin masuk ke dalam hidup, turutilah segala perintah Allah."

18 Kata orang itu kepada-Nya: "Perintah yang mana?" Kata Yesus: "Jangan membunuh, jangan berzinah, jangan mencuri, jangan mengucapkan saksi dusta, 19 hormatilah ayahmu dan ibumu dan kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri."

20 Kata orang muda itu kepada-Nya: "Semuanya itu telah kuturuti, apa lagi yang masih kurang?"

21 Kata Yesus kepadanya: "Jikalau engkau hendak sempurna, pergilah, juallah segala milikmu dan berikanlah itu kepada orang-orang miskin, maka engkau akan beroleh harta di sorga, kemudian datanglah ke mari dan ikutlah Aku."

22 Ketika orang muda itu mendengar perkataan itu, pergilah ia dengan sedih, sebab banyak hartanya.

23 Yesus berkata kepada murid-murid-Nya: "Aku berkata kepadamu, sesungguhnya sukar sekali bagi seorang kaya untuk masuk ke dalam Kerajaan Sorga.

24 Sekali lagi Aku berkata kepadamu, lebih mudah seekor unta masuk melalui lobang jarum dari pada seorang kaya masuk ke dalam Kerajaan Allah."

25 Ketika murid-murid mendengar itu, sangat gemparlah mereka dan berkata: "Jika demikian, siapakah yang dapat diselamatkan?"

26 Yesus memandang mereka dan berkata: "Bagi manusia hal ini tidak mungkin, tetapi bagi Allah segala sesuatu mungkin."