• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV. USULAN PROGRAM KATEKESE UNTUK MEMBANTU

A. Gambaran Umum Katekese

3. Tujuan dan tugas Katekese

Katekese merupakan komunikasi iman, yang membantu umat untuk semakin mengerti, memahami dan mengimani bahwa Yesus Kristus itu Putra Allah yang rela berkurban, sengsara, menderita, wafat dan bangkit untuk menebus dosa-dosa umat manusia. Dalam berkatekese terutama sekali ialah mewartakan Yesus Kristus. Maka dari itu, katekese mempunyai tujuan dan tugas untuk menghadirkan sabda Allah kepada umat beriman agar mereka terdorong untuk melakukan kehendak dan perintah-Nya. Ada pun tugas dan tujuan dari katekese antara lain:

a. Tujuan Katekese

Bagi umat beriman Kristiani, katekese bertujuan sebagai usaha untuk saling tolong menolong terus menerus dari setiap orang untuk mengartikan dan mendalami hidup pribadi maupun bersama menurut pola Kristus, menuju hidup Kristiani yang dewasa penuh. Katekese merupakan pelayan sabda Allah, ia mesti sadar akan hakikat dan tugasnya, untuk menolong umat beriman Kristiani dengan memberitakan sabda

Allah. Katekese mendidik umat beriman, agar mereka semakin mengenal pribadi Yesus Kristus sebagai sumber segala kehidupan. Dalam Seri Dokumen Gereja No. 28, tahun 2011 tentang Catechesi Trandendae/Penyelenggaraan Katekese (CT. Art. 20). Dikatakan bahwa:

Berkat bantuan rahmat Allah mengembangkan iman yang baru mulai tumbuh, dan dari hari ke hari memekarkan menuju kepenuhannya serta makin memantapkan perihidup Kristen umat beriman, muda maupun tua. Kenyataannya itu berarti merasang, pada taraf pengetahuan maupun penghayatan, pertumbuhan benih iman yang ditaburkan oleh Roh Kudus melalui pewartaan awal, dan yang dikurniakan secara efektif melalui baptis. Dengan berkatekese umat beriman kristiani diharapkan dapat mengembangkan pengertian tentang misteri Kristus dalam cahaya firman Allah, sehingga seluruh pribadi manusia diresapi oleh firman itu. Begitulah orang Kristen, yang berkat karya rahmat diubah menjadi ciptaan baru, memutuskan untuk mengikuti Yesus Kristus, dan dalam Gereja makin banyak belajar berpikir seperti Dia, menilai segalanya seperti Dia bertindak seturut dengan perintah-perintah-Nya, dan berharap sesuai dengan ajakkan-Nya. Penyelenggaraan Katekese. Dalam seluruh proses evangelisasi/pewartaan tujuan katekese ialah menjadi tahap pengajaran dan pendewasa iman. Agar orang-orang Kristen sesudah dewasa dalam beriman menerima pribadi Yesus sebagai satu-satunya Tuhan, dan setelah menyerahkan diri kepada-Nya melalui pertobatan hati yang jujur, berusaha makin mengenal Yesus, yang menjadi tumpuan kepercayaannya, mengerti misteri-Nya, kerajaan Allah yang diwartakan oleh-Nya, tuntutan-tuntutan maupun janji-janji yang tercantum dalam amanat Injil-Nya, dan jalan yang telah digariskan-Nya bagi siapa pun yang ingin mengikuti-Nya.

Katekese bertujuan mengembangkan pemahaman misteri Kristus dalam terang sabda Allah sehingga seluruh kemanusiaan seseorang diresapi oleh sabda itu. Setelah diubah oleh karya rahmat menjadi makhluk baru, orang Kristen bertekad untuk mengikuti Kristus dan belajar lebih banyak lagi dalam Gereja untuk berpikir seperti Dia, untuk memulai seperti Dia, untuk bertindak sesuai dengan perintah-perintah-Nya dan untuk berharap seperti yang Ia anjurkan kepada umat beriman Kristiani. Lalu

(2007:97) mengatakan bahwa dalam hubungan dengan tujuan Katekese Umat, Pertemuan Kateketik antar Keuskupan se Indonesia (PKKI II) menegaskan: Tujuan komunikasi iman itu adalah:

1. Supaya dalam terang Injil umat semakin meresapi arti pengalaman-pengalaman mereka sehari-hari.

2. Dan mereka bertobat (metanoia) kepada Allah dan semakin menyadari kehadiran-Nya dalam kenyataan hidup sehari-hari.

3. Dengan demikian mereka semakin sempurna beriman, berharap, mengamalkan cinta kasih dan makin dikukuhkan hidup Kristiani mereka; 4. Pula mereka makin bersatu dengan Kristus, makin menjemaat, makin tegas

mewujudkan tugas Gereja setempat dan mengokohkan Gereja semesta;

5. Sehingga mereka sanggup memberikan kesaksian tentang Kristus dalam hidup di tengah masyarakat (Rumusan PKKI, II no.6).

Dalam seluruh proses pewartaan injil tujuan katekese ialah menjadi tahap pengajaran dan pematangan iman. Agar umat beriman lebih mengenal, memahami dan mengerti pribadi Yesus Kristus yang mereka imani dan percayai dalam menentukan sikap moral dan hidupnya. Katekese sesungguhnya untuk menolong manusia keluar dari dirinya sendiri, sehingga dia bersedia menerima sapaan dan tawaran dari Allah. Katekese pelayan sabda Allah dan pendidik iman, merupakan usaha untuk mewartkan kabar gembira kepada umat beriman, usaha untuk saling tolong menolong terus menerus dari setiap orang untuk mengartikan dan mendalami hidup pribadi maupun bersama menurut pola Kristus menuju hidup kristiani yang

dewasa penuh. Agar sabda Allah yang diwartakan melalui katekese sungguh dapat menerangi eksistensi hidup manusia, maka sabda Allah seharusnya, berdaya guna untuk membebaskan dan mengubah hidup manusia agar semakin dewasa dalam iman. b. Tugas Katekese

Secara ringkas dapat dikatakan ada tiga tugas utama katekese yaitu: Katekese memberitakan sabda Allah, mewartakan Kristus. Katekese mendidik untuk beriman dan katekese mengembangkan Gereja. Katekese bertugas menghadirkan sabda Allah agar manusia bertemu secara pribadi dengan Yesus Kristus. Katekese terutama sekali adalah pewartaan diri Kristus. Yesus Kristus dalam kepenuhan pribadi-Nya adalah pusat yang tak dapat dibantah dalam katekese. Itulah sebabnya katekese harus bersifat kristosentris atau perpusat pada Yesus Kristus. Seorang pewarta, seperti katekis, atau tenaga pastoral pada umumnya, perlu menyadari sungguh-sungguh bahwa yang ia wartakan kepada umat adalah Kristus; sedangkan ia sendiri adalah alat di tangan Kristus agar tercipta pertemuan pribadi manusia dengan Kristus, sang Guru Ilahi. Iman sungguh suatu anugerah dari pihak Allah sehingga seseorang mau berpaut padan-Nya. “Lalu Ia berkata: "Sebab itu telah Kukatakan kepadamu: Tidak ada seorang pun dapat datang kepada-Ku, kalau Bapa tidak mengaruniakannya kepadanya. Mulai dari waktu itu banyak murid-murid-Nya mengundurkan diri dan tidak lagi mengikut Dia” (Yoh. 6:65-66). Ini berarti orang menciptakan suasana agar iman itu kian dirasakan, bertumbuh dan berbuah. Katekese menolong agar umat terpikat pada diri Allah, yang diwartakan oleh Yesus Kristus supaya mereka

terdorong untuk melakukan kehendak dan perintah Allah. Dengan demikian diharapkan tercapailah pembaruan dalam hidup manusia (Telaumbanua, 1999:9).

Katekese di masa lampau maupun di masa mendatang selalu merupakan karya yang harus termasuk tanggung jawab Gereja, dan yang oleh Gereja memang harus diinginkan sebagai salah satu tanggung jawabnya. Tetapi para anggota Gereja mengemban tanggung jawab yang berbeda-beda, tergantung dari perutusan mereka masing-masing (Telaumbanua, 1999:10).

Katekese memberitakan sabda Allah, yang diwartakan oleh Yesus Kristus melalui Kitab Suci. Katekese, suatu wujud pelayanan sabda Allah. Maksud terdalam dari katekese adalah agar iman dan hidup manusia berpadu secara integral. Katekese berfungsi menggali pengalaman iman umat, dengan maksud memasang saluran komunikasi iman. Katekese mengembangkan Gereja. Perkembangan suatu Gereja sangat tergantung pada usaha-usaha katekese menyebarkan sabda penyelamatan Allah kepada manusia. Gereja adalah perkumpulan atau himpunan umat Allah yang mengimani pribadi Yesus Kristus, dalam melanjutkan dan mewujudnyatakan keselamatan Allah di dunia ini. Dalam mengarungi peziarahan hidupnya, Gereja mengemban kewajiban untuk mengembangkan kehidupan umat beriman dan mengembangkan dunia terus-menerus agar menjadi lingkungan hidup yang layak serta selaras dengan kehendak Allah.