• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB V PENUTUP

B. Saran-Saran

Dengan melihat tantangan dan peluang dakwah pada masa sekarang yang cukup bervarisi dan kompleks, ada beberapa saran yang ingin penulis sampaikan dalam skripsi ini, antara lain:

1. Penulis berharap kepada Yayasan Pelita Ilmu untuk bisa memasukkan unsur-unsur religi, walaupun YPI bukanlah milik satu agama tertentu namun bisa disiasati dengan membuat berbagai macam poster sesuai dengan agama yang ada. Sehingga khalayak lebih merasa yakin dengan pesan yang disampaikan karena diperjelas dengan menggunakan unsur- unsur religi, misalnya menambahkan potongan ayat suci Al-qur’an pada poster yang sesuai dengan penyakit HIV/AIDS.

2. Kepada Yayasan Pelita Ilmu dalam membuat poster tentang HIV/AIDS lebih meningkatkan kualitas poster yang dibuat, seperti gambar poster, warna yang terdapat pada poster, serta kalimat yang berfungsi mempertegas pesan yang ingin disampaikan sehingga dapat mensosialisasikan HIV/AIDS secara jelas dan diterima dengan baik oleh semua lapisan masyarakat.

3. Perlunya uji lapangan tentang poster YPI terhadap HIV/AIDS yang disajikan untuk khalayak sehingga pembuat poster tahu apa saja kekurangan dari poster-poster yang dibuat.

4. Poster tentang HIV/AIDS yang dikeluarkan YPI sebaiknya dipasang pada tempat-tempat yang strategis namun harus melihat dari segi umur, tingkat pendidikan, dan lingkungan sehingga pesan yang disampaikan tidak hanya sebuah pesan saja, namun dapat menjadi pesan yang bermakna dan pesan yang dapat merubah seseorang lebih baik

5. Dakwah melalui media cetak atau dalam hal ini poster harus lebih maksimal dalam penggarapannya untuk disampaikan kepada seluruh umat Islam sesuai dengan perkembangan zaman yang ada.

DAFTAR PUSTAKA

Ali Aziz, Moh., Ilmu Dakwah, Jakarta: Prenada Media, 2004, Cet. Ke-1.

Al-Munziri, Imam., Ringkasan Shahih Muslim, Jakarta: Gema Insani Press, 1996. Al-Wa’i, Taufiq., 1409 H/ 1989 M. An-Nisa’ud Daa’yaat. Cet. Ke. 1, Kuwait:

Kementerian Waqaf.

Ardhana, Sutirman Eka., Jurnalistik Dakwah, Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 1995, Cet. Ke-1.

Aziz, Jum’ah Amin Abdul., Fiqih Dakwah, Solo: Intermedia, 1998, Cet. Ke-1. Bachtiar, Wardi., Metodologi Penelitian Ilmu Dakwah, Jakarta: Logos, 1997. Berger, Arthur Asa., Media Analysis Technique: Second Edition, Yogyakarta:

Penerbitan Universitas Atma Jaya, 2000.

Bin Nuh, Abdullah., Oemar Bakry, Kamus Arab-Indonesia Indonesia-Arab, Jakarta: Mutiara, 1983.

Departemen Pendidikan Nasional, Kamus Besar Bahasa Indonesia edisi ke-3. Firdaus, Fahri., Semiotika: Tanda dan Makna,www. Perspektif.htm.

Ghazali, BC. TT., Kamus Istilah Komunikasi, Bandung: Djambatan, 1992.

Ghazali, M. Bahri., Dakwah Komunikatif; Membangun Kerangka Dasar Ilmu Komunikasi Dakwah, Jakarta: Pedoman Ilmu Jaya, 1997, Cet. Ke-1

Hassanuddin, Hukum Dakwah; Tinjauan Aspek Hukum dalam Berdakwah di Indonesia, Jakarta: Pedoman Ilmu Jaya, 1996, Cet. Ke-1

Hawari, Dadang., Al-Qur’an Ilmu Kedokteran jiwa dan Kesehatan Jiwa.

Hawari, Dadang., Global Effect HIV/AIDS Dimensi Psikoreligi, Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2006.

Israr, M.H., “Retorika dan Dakwah Islam Era Modern”, Jakarta: Firdaus, 1986, Cet. Ke-1.

Kusnawan, Aep., Komunikasi Penyiaran Islam, Bandung: Benang Merah Press, 2004.

Lubis, Basri., Pengantar Ilmu Dakwah, Jakarta: CV. Tursina, 1993.

Machfoed, Ki Moesa., Filsafat Dakwah; Ilmu Dakwah dan Penerapannya,

Jakarta: PT. Bulan Bintang, 2004, edisi ke-2.

Muhtadi, Asep Saeful., Jurnalistik: Pendekatan Teori dan Praktek, Ciputat: Logos Wacana Ilmu, 1999, Cet. Ke-1.

Muis, A., Komunikasi Islam, Bandung: Rosda Karya 2001.

Nasution, Zulkarnain., Sosiologi Komunikasi Massa, Jakarta: Universitas Terbuka, 2000.

Nuh, Sayyid Muhammad., Dakwah Fardhiyah: Pendekatan Personal dalam Dakwah, Solo: Intermedia, 2000.

Omar, Toha Yahya., Ilmu Dakwah, Jakarta: Wijaya, 1992, Cet. Ke-5

Omar, Toha Yahya., Islam dan Dakwah, Jakarta: PT. Al-Mawardi Prima, 2004, Cet. Ke-1

Oxford University Press, Oxford Learner’s Pocket Dictionary third edition,

China: Oxford University Press, 2004.

Paju, Redi., Sistem Komunikasi Indonesia, Jakarta: Pustaka Pelajar, 1997.

Piliang, Yasraf Amir., Hipersemiotika, Tafsir Cultural Studies Atas Matinya Mana, Yogyakarta: Jalasutra, 2003.

Putra, M. Masri Sareb., Media Cetak Bagaimana Merancang dan Memproduksi, edisi Pertama, Yogyakarta: Graha Ilmu, 2007

Rafi’udddin dan Maman Abdul Djaliel, Prinsip dan Strategi Dakwah Islam,

Surabaya: Al-Ikhlas, 1983.

Sidjiman, Panuti dan Aart van Zoest., Serba-serbi Semiotika, Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama, 1992.

Sobur, Alex., Analisis Teks Media: Suatu Pengantar Untuk Analisis Wacana, Analisis Semiotik, dan analisis Framing, Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2004.

Sudibyo, Agus., Ibnu Ahmad, dan Muhammad Qodari, Little John, Kabar-kabar Kebencian: Prasangka Agama di Media Massa, (Institusi Studi Arus Informasi, Januari 2001)

Surin, Bachtiar., Terjemah dan Tafsir Al-Qur’an: Huruf dan Latin, (Bandung: Fa Sumatra, 1978)

Syihab, Quraisy., Membumikan Al-Qur’an: Fungsi dan Peran Wahyu dalam kehidupan Masyarakat, (Bandung: Mizan, 1998), Cet. Ke-17

Syukir, Asmuni., Dasar-dasar Strategi Dakwah, (Surabaya: Al-Ikhlas, TT) Takariawan, Cahyadi., Yang Tegar Dijalan Dakwa, (Yogyakarta: Talenta, TT) Tasmara, Toto., Komunikasi Dakwah, (Jakarta: Gaga Media Pratama, 1997) Uchjana effendi, Onong., Ilmu Komunikasi Teori dan Praktek, (Bandung :

Rosdakarya, 1990)

Van Zoest, Art., Semiotika: Tentang Tanda, Cara Kerjanya, dan Apa yang Kita Lakukan Dengannya, (Jakarta: Yayasan Sumber Agung, 1993)

Ya’qub, Hamzah., Publisistik Islam; Teknik Dakwah dan Leadership, (Bandung: CV. Diponegoro, 1988)

Zaidan, Abdul Karim., Dasar-Dasar Ilmu Dakwah 2, (Jakarta: Media Dakwah, 1981), Cet. Ke-2

Zoest, Aart van., Semiotika Tentang Tanda, Cara Kerjanya dan Apa yang Kita Lakukan Dengannya

RIWAYAT HIDUP PENULIS

Nama : Ranita Erlanti Harahap Tempat Tanggal Lahir : Bengkulu, 02 November 1987 Jenis Kelamin : Perempuan

Alamat : Jl. Pertahanan Lorong Kelapa III, Depan Tk. Al-Kautsar. Plaju-Palembang.

Email : ranita_aza@yahoo.co.id

Riwayat Pendidikan : TK Aisyah, Bengkulu (1991-1992) SD Muhammadyah 6, Palembang (1992-1998)

MTsN 1, Palembang (1998-2001) MAN 2, Ciracas – Jakarta Timur (2001-2004)

Lampiran 1

Lampiran 2

Lampiran 3

FOTO – FOTO DALAM RANGKA MEMPERINGATI HARI HIV/AIDS INTERNASIONAL DI BUNDARAN HI PADA TANGGAL 1 DESEMBER

HASIL WAWANCARA

NAMA : USEP SOLEHUDDIN

JABATAN : SEKRETARIS BADAN PENGURUS HARIAN YAYASAN PELITA ILMU

HARI/TANGGAL : SENIN, 19 MEI 2008

TEMPAT : KANTOR YAYASAN PELITA ILMU

T : Apa yang melatar belakangi YPI dalam pembuatan poster HIV-AIDS? J : Semakin banyaknya penderita HIV-AIDS, yang kian hari kian menunjukkan

peningkatan, Apalagi sampai sekarang belum ditemukan obat untuk menyembuhkan penyakit ini, hanya ada obat yang guna nya menekan peredaran virus tersebut. Sedikitnya media atau informasi mengenai kesehatan reproduksi karena masih dianggap tabu serta kurangnya penanaman bimbingan agama dari rumah, lingkungan, sekolah.

T : Apakah maksud dan tujuan dari poster tersebut?

J : Meningkatkan kewaspadaan dan kesadaran masyarakat akan dampak dari pergaulan bebas, seperti KTD (Kehamilan yang tidak diinginkan) yang juga dapat mengakibatkan terkena penyakit kelamin, contohnya HIV-AIDS. Masyarakat mau mendukung atau membantu ODHA (orang dengan HIV- AIDS). Masyarakat pada umumnya dan remaja pada khususnya berpikir terlebih dahulu untuk melakukan hubungan seks sampai dengan menikah. Selain itu diharapkan dengan poster ini masyarakat berani untuk bertanya dan memeriksakan diri apabila terdapat keganjilan pada sistem reposroduksi kepada pihak-pihak yang terkait (dokter, Yayasan yang bergerak dibidang kesehatan).

T : Lambang atau simbol apa yang digunakan dalam poster-poster yang dibuat YPI?

J : Dalam menjelaskan informasi mengenai HIV-AIDS, YPI menggunakan beberapa simbol, seperti makhluk hidup (manusia, hewan, tumbuhan), lingkungan sekitar, benda-benda mati, kartun dan lain sebagainya.

T : Bagaimana konsep dasar pembuatan poster tersebut?

J : Mengenai konsep dasar poster ini adalah sebagai bagian yang tak terpisahkan dari upaya penanganan masalah yang ada di masyarakat, khususnya tentang masalah HIV-AIDS yang kebanyakan menular dikarenakan hubungan intim. pendidikan kesehatan reproduksi, serta pengenalan secara dini penyebab HIV-AIDS. Poster harus sesuai dengan

karakteristik khalayak pada umumnya; pada proses pembuatannya khalayak dilibatkan untuk memperbaiki draft poster yang telah dibuat oleh YPI. T : Bagian apa yang lebih diutamakan atau ditonjolkan pada poster YPI? J : Pada poster HIV-AIDS yang dibuat YPI tentu lebih mengutamakan pesan

yang ingin disampaikan untuk masyarakat luas. Semua unsur-unsur poster, mulai dari gambar, warna serta tulisan diutamakan dan disesuaikan sehingga dapat membuat orang tertarik untuk melihat kearah poster.

T : Seberapa besar afektifitas poster YPI terhadap HIV-AIDS dalam mempengaruhi khalayak?

J : Sejauh ini pihak YPI belum pernah mengukur secara jelas menggunakan pengukuran statistik, sehingga tidak dapat dilihat menggunakan jumlah persentase. Namun permintaan khalayak terhadap poster yang dikeluarkan oleh YPI terus meningkat. Contohnya pada tiga buah poster yang diteliti penulis, permintaan sekolah atau remaja terhadap poster ini untuk digunakan pada kegiatan dan tempat mereka cukup tinggi, 3000 poster yang kami cetak habis dalam sekitar 1 tahun. Setelah melihat poster ini pula ada masyarakat datang langsung ke kantor YPI untuk berkonsultasi dan ada juga yang berkonsultasi lewat telpon.

T : Apakah dalam pembuatan poster YPI memasukkan unsur-unsur religi?

J : Tidak tertulis langsung, karena YPI bukan milik suatu agama tetentu, YPI bersifat umum namun pencegahan hubungan seks yang dilakukann YPI merupakan perbuatan kebaikan yang menyeru untuk melakukan amar ma’ruf nahi mungkar, sehingga tidak perlu dimasukkan unsur-unsur religi secara tertulis.

T : Apakah dalil-dalil Al-Qur’an menjadi dasar dalam pembuatan poster YPI terhadap HIV-AIDS?

J : Tidak juga karena yang menjadi dasar dalam pembuatan poster ini dengan melihat realita yang terjadi pada masyarakat, yaitu seputar permasalahan kesehatan reproduksi, penyakit HIV-AIDS.

T : Apakah pesan dakwah dan pesan moral yang tersirat pada poster YPI terhadap HIV-AIDS pada seri “Bunga Matahari”, seri “Remaja hamil mendekap buku”, dan seri “Tangan dibawah memegang perut hamil”? J : Jangan sampai keindahan masa remaja, terampas oleh KTD. Untuk itu

remaja harus mencegah berhubungan seks sebelum menikah, Remaja disekolah (siswi) punya tugas belajar demi masa depannya, jangan sampai membebani dengan KTD apalagi bila ternyata kehamilan tersebut terinveksi HIV-AIDS, karena hubungan seks bebas sangat rentan dengan HIV-AIDS, yang tentunya akan merusak masa depan. Tidak mengucilkan, mengabakan, menghina dan sikap negatif lainnya yang justru akan menambah beban ODHA.

T : Menurut YPI, bagaimana peletakan citra komunikasi yang baik pada pembuatan poster HIV-AIDS?

J : Pesan mengenai HIV-AIDS harus jelas walaupun hanya menggunakan symbol dalam menyampaikan pesannya sehingga tidak membingungkan masyarakat. Tidak terkesan menakut-nakuti, pesan bisa diterima oleh semua karakteristik masyarakat, tidak mendiskriminasi perilaku tertentu. Pemberi pesan (pembuat poster) juga penyuluh atau penyebar poster harus menjadi role model (tauladan) dan menyediakan informasi untuk rujukan atu penjelasan lebih lanjut

Pewawancara Yang Diwawancarai

Dokumen terkait