BAB V : PENUTUP
B. SARAN-SARAN
Mengacu pada hasil analisa dan kesimpulan, penulis mempunyai saran untuk Majalah NAGASWARA, diantaranya:
1. Diharapkan kepada Majalah NAGASWARA untuk tetap konsisten
memajukan musik di Tanah Air dengan karya-karya yang dituangkan dalam bentuk tulisan berupa majalah ini. Sehingga dapat menjadi sumber informasi bagi pembaca khususnya pembaca yang mencintai atau pun fanatik dengan berita seputar musik.
2. Kepada redaksi Majalah NAGASWARA untuk selalu berpegang pada
kebijakan redaksional yang ada, agar tidak menyimpang dalam menyeleksi naskah-naskah khususnya naskah dalam rubrik Intro, sehingga pembaca dapat menikmati dengan seksama setiap apa yang tertulis pada rubrik Intro.
DAFTAR PUSTAKA
Abdullah, Aceng. Press Relations: Kiat Berhubungan dengan Media Massa.
Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2004.
Ali, Lukman. et.al. Kamus Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka, 1994.
Ardianto, Elvinaro dan Erdinaya, Lukiati Komala. Komunikasi Massa: Suatu
Pengantar. Bandung: Simbiosa Rekatama Media, 2007.
Birowo, Antonius. Metode Penelitian Komunikasi Teori dan Aplikasi.
Yogyakarta: GITANYALI, 2004.
Djuroto, Totok. Manajemen Penerbitan Pers. Bandung: PT Remaja Rosdakarya,
2004.
G. Sevilla, Consuelo dkk. Pengantar Metode Penelitian. Penerjemah Alimudin
Tuwu Jakarta: Penerbit Universitas Indonesia (UI-Press), 1993.
Herfan, Djony ed. Himpunan Istilah Komunikasi. Jakarta: PT. grasindo, 1998.
HS, Lasa. Pengelolaan Terbitan Berkala. Yogyakarta: Kanisius, 1994.
Iskandar, Maskun. Ensiklopedia Nasional Indonesia. Jakarta: PT. Cipta Adi
Pustaka, 1990.
K, Septian Santana. Jurnalisme Kontemporer. Jakarta: Yayasan Obor Indonesia,
2005.
Kriyantono, Rachmat. Teknik Praktis Riset Komunikasi. Jakarta: Prenada Media
Group, 2002.
Littlejohn, Stephen W dan A. Foss, Karen. Theories of Human Communication,
8th ed. Belmont: Thomson Wadsworth, 2005.
Marbun, B. N. Kamus Manajemen. Jakarta: Pustaka Sinar Harapan, 2003.
McQuail, Denis. Teori Komunikasi Massa Suatu Pengantar. Jakarta: Erlangga
1987.
Moleong, Lexy J. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: PT Remaja
Rosdakarya, 2002.
Muhtadi, Asep Saeful. Junalistik: Pendekatan Teori dan Praktek. Jakarta: Logos
Panuju, Redi. Nalar Jurnalistik: Dasarnya-Dasar Jurnalistik. Malang: Bayumedia Publishing, 2005.
Putra, R. Masri Sareb. Media Cetak Bagaimana Merancang dan Memproduksi.
Yogyakarta: Graha Ilmu, 2007.
Rakhmat, Jalaluddin. Metode Penelitian Komunikasi Dilengkapi Contoh Analisis
Statistik. Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2005.
Reese, Stephen D. Setting the media’s Agenda: A power balance perspective.
Beverly Hills: Sage, 1991.
Rivers, William L. dkk. Media Massa dan Masyarakat Modern. Jakarta: Prenada
Media, 2003.
Romli, Asep Syamsul M. Jurnalistik Praktis Untuk Pemula. Bandung: PT Remaja
Rosdakarya, 2003.
Shoemaker, Pamela J dan Reese, Stephen D. Mediating The Message. New York
,Longman Publisher : 1996.
Sumadiria, Haris. Bahasa Jurnalistik Panduan Praktis Penulis dan Jurnalis.
Bandung: Simbiosa Rekatama Media, 2006.
Jurnalistik Indonesia Menulis Berita dan Feature Panduan Praktis Jurnalis Profesional. Bandung: Simbiosa Rekatama Media, 2006.
Tebba, Sudirman. Junalistik Baru. Ciputat: Kalam Indonesia, 2005.
Tim Penyususn Kamus Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa, Kamus
66
Sumber Lain:
Company Profile Majalah NAGASWARA
NAGASWARA Magazine 13th Edition Januari-Februari 2010
23th Edition Desember 2010
25th Edition Februari 2011
Wawancara pribadi dengan Dian, Sekretaris dan staf bagian naskah Majalah NAGASWARA, Jakarta, 7 Juni 2012.
Wawancara pribadi dengan Khojay Cheng, Managing Editor Majalah NAGASWARA, Jakarta, 19 April 2012
Sumber Dari Internet
Muhidin, Sambas Ali. http://sambasalim.com/metode-penelitian/kenapa-harus-studi-pendahuluan.html diakses pada 23 januari 2012
Den. “Kebijakan Redaksional (Editorial Policy), “ artikel diakses pada 12
november 2011 dari http://oleh07.wordpress.com/2008/11/12/kebijakan-redaksional-editorial-policy/
Kantor NAGASWARA Magazine (Tampak Depan) di Jl. Balikpapan 1 No. 9B Petojo, Jakarta Pusat 10150
Wawancara dengan Mas Bois (Khojay Cheng) di kantor Majalah NAGASWARA Lt 1
Foto Bersama Mas Bois selaku Managing Editor di depan Banner kantor NAGASWARA Magazine Lt 2
Daftar Wawancara
Narasumber : Khojay Cheng, Managing Editor Majalah NAGASWARA
Lokasi : Jl. Balikpapan 1 No. 9B Petojo, Jakarta Pusat
1. Bagaimana latar belakang atau sejarah berdirinya majalah NAGASWARA?
Jawaban: NAGASWARA Magazine berdiri pada bulan desember 2010. Melihat fakta yang
ada, perusahaan rekaman belum ada yang memiliki majalah/magazine yang bisa mem
back-up promosi artis dari label itu sendiri, karena label NAGASWARA mempunyai artis banyak
hingga ratusan, dan itu pertama di dunia.
2. Apa Tujuan dari didirikannya majalah NAGASWARA?
Jawaban: Berpikir secara ekonomi bahwa, semua artis yang dirilis oleh NAGASWARA
setiap bulannya ada sekitar tujuh artis, dan itu minimum. Dan tujuan didirikannya majalah
Nagaswara agar nilai promo dari setiap artis tidak terlalu banyak. Karena, apabila kita promo
Contributor - Law Advice - Reporters - Photographer - Ass Photographer - Managing Design
Artistic - Design Artistic - Secretary - Event Licence - Managing AE - Distribution - Event
Organizer - Public Relations - Artist Management.
4. Kapan diadakan rapat redaksi dan siapa saja yang terlibat?
Jawaban: Biasanya rapat redaksi itu dilakukan setelah kita naik cetak sekitar tanggal 20, 21,
22. Pernah sih kita terlambat karena ada event besar, jadi paling telatnya kita mengadakan
rapat, ya paling telat tanggal 23 setelah naik cetak. Disaat rapat redaksi kita melibatkan
semuanya, dari chief editor sampe wartawan. Ini menyangkut berita dan foto harus sudah
benar menjual, karena ini membahas dan menentukan tentang tata letak dan design grafisnya.
5. Apa saja yang dibahas dalam rapat redaksi?
Jawaban: Dalam rapat redaksi kita menentukan evaluasi edisi sebelumnya dimana sih
kekurangan-kekurangannya, kemudian yang akan datang itu siapa si yang akan kita angkat.. Selain itu kita
membahas tentang pemilihan cover majalah edisi selanjutnya, yang mana yang akan menjadi cover
6. Seberapa besar peningkatan produksi majalah NAGASWARA?
Jawaban: Dulu kita anti marketing, jadi tujuan awal kita itu bukan mau memperjual-belikan,
tapi bagaimana agar ini bisa sampai ke si pembaca yang dalam hal ini pembaca yang senang
dengan musik. Cara promosinya kita menyebarkan majalah ini kepada orang-orang yang
bergerak dibidang musik seperti radio se-Indonesia dari Sabang sampai Marauke yang
totalnya itu hingga 800 copy majalah. Kemudian TV lokal, TV Nasional dan café-café
terkenal. Dan peningkatannya, yang dulu tidak ada iklan sekarang dimajalah Nagaswara
terdapat iklan yang cukup antri untuk di orbitkan.
7. Apakah pendapat dewan redaksi berpengaruh terhadap isi berita?
Jawaban: Peran Chief editor sekaligus produser label NAGASWARA yang saat ini di
duduki oleh pak Rahayu Kertawiguna sangatlah berpengaruh. Karena beliaulah yang
menentukan berita apa yang layak dan tidak layak untuk diterbitkan.
8. Bagaimana proses kerja redaksi dalam rubrik Intro?
Jawaban: Intro atau Editorial itu kita mengangkat tema-tema yang ada didalam majalah itu
sendiri dan kita juga biasanya membicarakan mengenai obrolan yang lagi marak
9. Bagaimana proses pengumpulan data?
Jawaban: Biasanya proses pengumpulan data itu mewawancara narasumber/wartawan yang meliput
berita tersebut. Jadi selain wartawan udah mengetahui profesi artis dan data2 yang digunakan itu dan
database yang selama ini ada di isi NAGASWARA, profilenya mereka, cuman otomatis berita yang
akan kita turunkan itu kan kita harus mencari dari sisi atau angle yang berbeda gitu atau update.
Misalnya si artis katakanlah wali. Orang tau kali dia selama ini musiknya bergenre pop melayu. Tapi
terakhir2 dia secara tidak langsung, udah sedikit masuk ke yang namanya sedikit religi dari lyrik2nya,
walaupun tidak mengakui atau memposisikan dia ada di pop religi gitu. Tapi dengan sendirinya
pasaran semakin luas lagi sebenernya karena mayoritas di Indonesia muslim. Kembali lagi data itu
udah ada, jadi wartawannya dibekali.
10. Bagaimana penyelesaian dan penyuntingan data?
Jawaban: Biasanya si wartawan yang turut untuk mereportase atau mewawancarai itu sebelum
mewawancarai biasanya menulis semua isi wawancara yang mau dia tanyain yang tadinya udah
dibekali dan udah menjadi resep pertanyaan dari redaksi dikantor. Lo harus nanya ini nanti
wawancara itu sesuai dan hasil tulisan itu nanti setelah masuk menjadi copy berita pas kita lagi
deadline, misalnya dealine itu kita tetapkan lebih kurang lima hari kerja. Di lima hari kerja itu kita
edit bener2 dan terjadilah seleksi kalimat. Apa yang harus ditonjolin, kasih judul, agar menarik karena
kan majalah bagaimana caranya berbeda dengan surat kabar, tidak basi dan harus menarik gitu.
Diakhir penyuntingan itu paling lebih ke revisi huruf atau foto gitu. Agar bagaimana caranya supaya
foto yang dimuat seolah berbicara. Huruf2 itu juga takut ada ke alfaan kita akan perbaiki terus setiap
edisi.
11.Apa dasar pemilihan berita tentang WALI dalam rubrik Intro edisi maret-april 2010?
Jawaban: Alasannya karena Wali yang sering dibicarakan pada saat dia booming atau tenar
hingga sekarang. Makanya sengaja kita ambil Judul dan Cover majalah tentang Wali. Pada
waktu itu pula kita dan management Wali berlibur ke Mesir sekaligus syuting video klip
“Puaskah, Tomat dan Harga Diri” di album keduanya.
12. Bagaimana cara mewawancarai artisnya?
Jawaban: Itu biasanya by phone atau memang sebelumnya kita udah punya bentuk prestasi positif
dari si artisnya tersebut. Misalnya lebih ke pertanyaan2 yang kita butuh jawaban yang lebih tajam kita
Rubrik Intro adalah sebuah tulisan jurnalistik dari catatan penting redaksi
NAGASWARA Magazine yang terbit setiap bulan.
1. Mengapa rubrik ini dinamai Intro?
Jawaban: Karena Kata Intro ada hubungannya dengan istilah musik.
2. Apa fokus berita yang terkandung dalam rubrik Intro?
Jawaban: Fokusnya lebih menekankan dari intisari atau rangkuman dari isi Majalah
NAGASWARA Magazine.
3. Siapa yang terlibat dalam penggarapan rubrik Intro?
Jawaban: Chief Editor, Managing Editor dan bagian Lay Out.
4. Pada saat band WALI di Mesir, proses perijinan syutingnya ribet ga?
Jawaban: Menurut Pak Rahayu, syuting klip WALI di Mesir terjadi birokrasi dalam hal
perijinan, disebabkan system pemerintahan yang berkuasa saat itu (era rezim Husni
Mubarak) sangat ketat, terutama dalam hal pengambilan gambar karna polisi selalu
5. Apakah kendala yang sering terjadi dalam pembuatan Majalah NAGASWARA?
Jawaban: Kendala yang sering terjadi pada saat sesi pemotretan sebuah grup music yang
semua personilnya public figure, karena setiap personil punya aktivitas profesi yang berbeda
selain di music. Seperti grup music TDC (The Dance Company) yakni Nugie, Aryo, Pongky
dan Baim. Juga BIL (Brother In Law) yakni Ikang Fawzi, Ekki Soekarno dan Gilang