• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV PENUTUP

B. Saran– saran

Penulis menyadari bahwa skripsi ini banyak sekali kekurangan disana sini, baik dari segi materi ataupun teknis penyajian. Adapun saran-saran yang dapat penulis sampaikan setelah meneliti dan mempelajari berbagai hal dalam penyajian skripsi ini adalah, tulisan mengenai ajaran hindu atau mengenai agama dan kepercayaan

manapun, teramat penting sehingga penulis menyarankan agar para peneliti-peneliti yang lain dapat mencari pengetahuan seobjektif mungkin agar tulisan maupun penelitian yang dihasilkan berguna bagi masyarakat, dan dapat menjadi wawasan dalam memperluas pengetahuan bagi yang ingin mendalaminya lebih khusus untuk umat Hindu, dan masyarakat pada umumnya. Semoga skripsi ini bermanfaat dan menjadi sebuah ilmu pengetahuan yang berguna kelak.

DAFTAR PUSTAKA

Dagun, M., Kamus Besar Ilmu Pengetahuan, Jakarta: Lembaga Pengkajian Kebudayaan Nusantara, 2002, Cet ke.II.

Departemen Agama, I Gst. MD Ngurah et al, Buku Pendidikan Agama Hindu

Untuk Perguruan Tinggi, Surabaya : PARAMITA, 1998, Cet. I

Dhavamony Mariasusai, Fenomenologi Agama, Yogyakarta : Kanisius,1995

G, Pudja, Pengantar agama Hindu II Sraddha, Mayasari : Jakarta, 1984

Hooykaas, C, Religion in Bali, Insitute of religion Iconografi State University, Leiden, 1973

I G Mas Putri, Upacara Dewa Yadnya.

I B Mantra, Bali di Persimpangan jalan, Denpasar : Nusa data indo Budaya, 1995

I Ketut, Wiana. , Makna upacara Yajna dalam Agama Hindu, Surabaya : Paramita , 2001.

I Ketut Jingga, Upadeca Tentang Ajaraj agama Hindu, Singaraja : Parasida Yayasan Hindu Dharma Sarathi.

________________, Kasta Dalam Hindu, Yayasan Dharma Narada, Denpasar: 2005, Cet. Ke-4

Pandit, Bansi., Pemikiran Hindu (Surabaya: Paramita:2006)

Perspektif Hindu dalam Tari Bali dan Tari Pendet, artikel diakset dari www.google.com

Pudja , Weda., Parikrama, Lembaga penyelenggara Penterjemah Kitab Suci

Weda, Jakarta : 1984

57

Pura Simbolis Kesucian dan Keagungan Tuhan, artikel di akset dari

www.google.com

Rifa’I, Moch., Perbandingan Agama , Jakarta: CV Jaya Murni, 1965, Cet ke II.

Santeri, Raka., Tuhan dan Berhala, Denpasar : Yayasan Dharma Narada, 2000, Cet ke I.

Shalaby, Ahmad., Agama-agama Besar di India, Jakarta: Bumi aksara, 1998) Smith, Houston Agama-agama Manusia, Jakarta: Yayasan Obor Indonesia,

1999, Cet ke-5

Sri Svami Silvananda, Hari Raya dan puasa dalam agama Hindu, Denpasar: Paramita, 2002

Subandi, Ketut Sejarah Pembangunan Pura-pura di Bali, (Denpasar : CV Kayumas, 1983

Wawancara dengan Pemangku Pada Pura Raditya Dharma Cibinong Bogor Wojowasito, Kamus Kawi-Indonesia, h. 213

Yayasan Sanatana Darmaasmara, Intisari ajaran Hindu, Surabaya: Paramita: 1997.

Jabatan : Pemangku/Pinandita

Tempat : Komplek DIT BEKANG RT 01RW 05 NO .10 Pura Raditya Dharma Cibinong Bogor Tanggal Wawancara : 13 Juli 2010

P : Siapa nama bapak? J : I Nyoman Susila

P : Apa fungsi pura bagi umat Hindu?

J : Fungsi pura bagi umat hindu adalah sebagi kitab suci terbuka. Artinya tidak hanya di gunakan untuk sembahyang tetapi juga di gunakan untuk pendidikan, lebih jauh untuk mensejahterakan umat.

P : Selain bertugas sebagai pemangku apa kesibukan bapak kesehariannya?

J : Saya adalah Pegawai Tetap Departemen Agama RI dan duduk di DIRJEN Bimbingan masyarakat Hindu di Jakarta Pusat. Di samping sebagai Pegawai DEPAG saya juga duduk di Lembaga Keagamaan Majelis Agama Hindu sebagai

Nusantara yang terletak di daerah Rawa Mangun Jakarta.

P : Apa ada keharusan di dalam agama Hindu Setiap Pemangku harus tinggal di Pura?

J : Tidak ada aturan yang baku tentang hal itu. Namun jika tinggal dekat dengan Pura maka koordinasi pelaksanaan keagamaan akan lebih mudah. Sebagai contoh, jika ada kematian maka dapat segera di tangani lebih cepat, ketimbang jika Pemangku tinggal jauh dengan pura. Atas dasar itulah umat Hindu yang ada di Kabupaten Bogor pada Bulan September 1986 saya sudah di buatkan rumah ini bersebelahan dengan Pura.

P : Siapa yang bertanggungjawab atas kegiatan keagamaan di pura ini ?

J : Saya selaku Pemangku bertanggungjawab atas kegiatan keagamaan seperti memimpin sembahyang maupun memberikan ceramah agama kepada umat Hindu

dan mengikuti hal tersebut sekaligus memimpin dan membimbing jika diperlukan untuk sembahyang. Meskipun banyak sekali tugasnya di samping hal tersebut. memberikan gambaran-gambaran umum yang berkaitan dengan upacara keagamaan yang di lakukan di Pura ini seperti memberikan Petuah yang berkaitan dengan upacara keagamaan

P. : Sejak kapan Bapak bertugas menjadi Pemangku di Pura Raditya Dharma ini ?

J : Sejak Tahun 1984

P. : Bisa di jelaskan apa syarat-syarat untuk menjadi seorang Pemangku ?

J : Syarat-syarat untuk menjadi seorang pemangku itu memiliki pengetahuan agama, berbudi luhur dan di utamakan pada usia 40 Tahun ke atas.

P. : Berapa Jumlah Pemangku yang ada di Pura Raditya Dharma ini ?

berjumlah 6 orang

P. : Apa ada hukuman jika umat Hindu tidak sembahyang 3 kali dalam sehari ?

J : Tidak ada hukuman tentang hal itu, namun umat Hindu meyakini adanya hukum Karma. Semakin banyak ia melakukan kebaikan maka semakin banyak pula karma baik yang ia dapatkan

P. :Selain kegiatan keagamaan apa ada kegiatan yang lain di pura ini seperti kegiatan tari Bali misalnya?

J : Ya di sini ada sanggar tari Bali, Karena merupakan bagian dari pengamalan ajaran agama. Karena memuji Tuhan tidak hanya melalui pujian-pujian saja melalui sembahyang namun juga bisa melalui seni lagu-lagu kekiduan namanya, Adapun kegunaan di bentuknya sanggar tari Bali, tari Bali ini juga bisa di pakai untuk upacara-upacara keagamaan umat Hindu, dan sering di pentaskan dalam acara tersebut.

bertanggungjawab terhadap kesenian Tari Bali yang ada di Pura ini.

P. :Bagaimana sambutan masyarakat sekitar terhadap keberadaan Pura ini ?

J : Sampai saat ini belum ada hal-hal negatif yang di tunjukkan oleh warga terhadap keberadaan Pura ini. Karena tingkat toleransinya sangat tinggi. Bahkan Umat Hindu ketika hari raya Idul Fitri tiba mengucapkan selamat kepada umat Islam yang ada di sekitar pura ini. Secara garis besar sangat baik kerukunan yang di tunjukkan oleh masyarakat yang ada di sekitar pura ini.

Dokumen terkait