• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

B. Saran

Berdasarkan simpulan di atas, peneliti memberikan beberapa saran yang perlu dipertimbangkan oleh berbagai pihak berkaitan dengan pelaksanaan pembelajaran keterampilan bercerita menggunakan metode sosiodrama siswa kelas IV SD Muhammadiyah Nglatihan.

1. Kepada kepala sekolah, sebagai bahan pertimbangan pembinaan guru kelas agar melaksanakan metode sosiodrama dalam rangka meningkatkan

79

keterampilan bercerita Bahasa Jawa dengan memperhatikan keragaman kemampuan individu, memberikan penguatan, mempersiapkan tata panggung sebelum jam pelajaran serta menjelaskan aspek dalam penilaian. 2. Kepada guru kelas, untuk melaksanaan metode sosiodrama dalam rangka meningkatkan keterampilan bercerita Bahasa Jawa memperhatikan keragaman kemampuan individu, memberikan penguatan, mempersiapkan tata panggung sebelum jam pelajaran serta menjelaskan aspek dalam penilaian.

3. Kepada siswa, dalam upaya meningkatkan keterampilan bercerita, disarankan agar lebih sering menggunakan sosiodrama bersama teman-temannya.

80

DAFTAR PUSTAKA

Agustinus Ngadiman. (2006). Sikap Generasi Muda Terhadap Bahasa Jawa dan Implikasinya Bagi Penguatan Bhineka Tunggal Ika. Prosiding, Kongres Bahasa Jawa IV yang diselenggarakan oleh Komisi Pendidikan Informal dan Nonformal, tanggal 10-14 September 2006. Semarang: Kumpulan Makalah Komisi Pendidikan Informal dan Nonformal.

Bachtiar S. Bachri. (2005). Pengembangan Kegiatan Bercerita di Taman Kanak-Kanak, Teknik & Prosedurnya. Jakarta: Depdiknas.

Burhan Nurgiyantoro. (2001). Penilaian Dalam Pembelajaran Bahasa dan Sastra. Yogyakarta: BPFE.

. (2005). Sastra Anak Pengantar Pemahaman Dunia Anak. Yogyakarta: UGM Press.

. (2012). Penilaian Pembelajaran Bahasa Berbasis Kompetensi. Yogyakarta: BPFE.

Brown, H. Douglas. (2004). Language Assesment Principles and Classroom Practices. New York: Pearson Education Company.

Henry Guntur Tarigan. (1981). Berbicara sebagai Suatu Keterampilan Berbahasa. Bandung: Angkasa.

. (1987). Menulis Sebagai Keterampilan Berbahasa. Bandung: Angkasa. Hesti Ratna Sari. (2013). Peningkatan Keterampilan Berbicara Menggunakan

Metode Sosiodrama Siswa Kelas VB SD Negeri Keputran I Yogyakarta. Skripsi, tidak dipublikasikan. Universitas Negeri Yogyakarta.

Iskandarwassid dan Dadang Sunendar. (2008). Strategi Pembelajaran Bahasa. Bandung: Remaja Rosdakarya.

Muh. Nur Mustakim. (2005). Peranan Cerita dalam Pembentukan Perkembangan Anak TK. Jakarta: Dikti. Depdiknas.

Musfiroh. (2005). Pembelajaran dengan Metode Bercerita. Jakarta: Rineka Cipta. Nurbiana Dhieni. (2008). Metode Pengembangan Bahasa. Jakarta: Universitas

Terbuka.

Oemar Hamalik. (2010). Proses Belajar Mengajar. Jakarta: Bumi Aksara. Purwanto. (2010). Evaluasi Hasil Belajar. Yogyakarta: Pustaka Belajar Roestiyah. N.K. (2001). Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Rineka Cipta.

Salleh Abbas. (2006). Pembelajaran Bahasa Indonesia yang Efektif di Sekolah Dasar. Jakarta: Depdiknas Dirjen Pendidikan Tinggi Direktorat Ketenagaan.

81

Santrock, John. W. (1995). Life-Span Development Perkembangan Masa Hidup. Alih Bahasa: Achmad Chuairi & Juda Damaik). Jakarta: Erlangga.

. (2007). Perkembangan Anak Edisi Kesebelas Jilid 1. Alih Bahasa: Mila Rachmawati & Anna Kuswanti. Jakarta: Erlangga.

Slavin, Robert E. (2009). Cooperative Learning Teori, Riset, Praktik. Bandung: Nusa Media.

Sri Haryani. (2014). Upaya Meningkatkan Ketrampilan Berbicara dan Motivasi Belajar Siswa dengan Strategi Sosiodrama pada Mata Pelajaran Bahasa Indonesia Kelas IIIB MI Ma’arif Bego tahun Ajaran 2012/2013. Skripsi. tidak dipublikasikan. Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga.

Sry Satriya Tjatur Wisnu Sasangka. (2009). Unggah Ungguh Bahasa Jawa. Jakarta: Yayasan Paralingua.

Sugiyono. (2011). Metode Penelitian Pendidikan Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta.

Suharsimi Arikunto, Suhardjono, dan Supardi. (2008). Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Bumi Aksara.

Suharsimi Arikunto. (2010). Manajemen Penelitian. Jakarta: Rineka Cipta.

Supartinah. (2013). Instrumen Nontes Keterampilan Berbicara Berbasis Nilai Budaya Jawa di Kelas Awal Sekolah Dasar. Jurnal Diskus Universitas Negeri Yogyakarta. 17 (01), 310-311.

Syaiful Bahri Djamarah. (2005). Guru dan Anak Didik dalam Interaksi Edukatif. Jakarta: Rineka Cipta.

Syaiful Bahri Djamarah dan Aswan Zain. (2006). Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Rineka Cipta.

Syaiful Sagala. (2010). Konsep dan Makna Pembelajaran. Bandung: Alfabeta. Syamsu Yusuf. (2009). Psikologi Perkembangan Anak & Remaja. Bandung:

Remaja Rosdakarya.

Tim Pengembang Kurikulum. (2010). Kurikulum Muatan Lokal Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar Mata Pelajaran Bahasa, Sastra dan Budaya Jawa. Yogyakarta: Pemerintah Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga.

Titik W.S, dkk. (2003). Teknik Menulis Cerita Anak. Bandung: Pinbooks.

Wedhawati, dkk. (2006). Tata Bahasa Jawa Mutakhir (Edisi Revisi). Yogyakarta: Kanisius.

Wina Sanjaya. (2009). Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan. Jakarta: Kencana Prenada Media Group.

82

. (2013). Penelitian Pendidikan Jenis, Metode dan Prosedur. Jakarta: Prenada Media Group.

83

84 Lampiran 1. Kisi-Kisi Observasi Aktivitas Siswa

No. Subyek Pengamatan

Aspek yang diamati Nomor item pada lembar observasi

1. Siswa a. Siswa memperhatikan

penjelasan guru

1 b. Siswa serius melakukan

persiapan dan latihan drama.

4 c. Siswa berpartisipasi dalam

drama

5 d. Siswa aktif bertanya,

menyampaikan pendapat dan berdiskusi

2,3,6

85 Lampiran 2. Lembar Observasi Aktivitas Siswa

Lembar Observasi Aktivitas Siswa Siklus :

Pertemuan : Hari, tanggal :

No. Indikator Uraian

1. Siswa memperhatikan penjelasan guru tentang tujuan dan langkah-langkah pembelajaran sosiodrama, serta tugas pemeran drama dan pengamat drama.

2. Siswa ikut serta memilih masalah yang akan didramakan. Penelitian ini akan fokus pada masalah upacara adat Sekaten, Gugur Gunung dan Mitoni

3. Siswa ikut serta menetapkan satu kelompok yang menjadi pemeran drama, dan tiga kelompok yang menjadi pengamat drama. 4. Kelompok pemeran drama membuat skenario

sederhana dan melakukan latihan, sedangkan kelompok pengamat mempersiapkan tata panggung kemudian mencermati lembar pengamatan pemeran drama yang dibagikan guru.

5. Kelompok pemeran drama melakukan pementasan dan kelompok pengamat drama mengamati pementasan drama kemudian mengisi lembar pengamatan pemeran drama. 6. Siswa melakukan diskusi tentang penampilan

kelompok pemeran drama, serta kesalahan bahasa yang terjadi selama pementasan drama.

7. Siswa mengambil kesimpulan tentang pembelajaran sosiodrama yang telah dilakukan

Catatan tambahan:

86

Lampiran 3. Rubrik Penilaian Keterampilan Bercerita Bahasa Jawa

Nama :

Hari, tanggal : Siklus, pertemuan :

No Aspek yang

Dinilai Kriteria Skor

1. Isi cerita Jika 4 sub aspek (nama tokoh, tempat kejadian, waktu kejadian dan peristiwa) sesuai dengan tema.

4 Jika 3 diantara 4 sub aspek (nama tokoh, tempat kejadian, waktu kejadian dan peristiwa) sesuai dengan tema.

3 Jika 2 diantara 4 sub aspek (nama tokoh, tempat kejadian, waktu kejadian dan peristiwa) sesuai dengan tema.

2 Jika 0-1 diantara 4 sub aspek (nama tokoh, tempat kejadian, waktu kejadian dan peristiwa) sesuai dengan tema.

1 2. Tata Bahasa

Jawa

Jika selalu bercerita dengan struktur kalimat bahasa Jawa yang baik dan benar. 4 Jika 1-3 kali terjadi kesalahan dalam struktur

kalimat bahasa Jawa. 3

Jika 4-6 kali terjadi kesalahan dalam struktur

kalimat bahasa Jawa. 2

Jika lebih dari 6 kali terjadi kesalahan dalam

struktur kalimat bahasa Jawa. 1

3. Kosakata bahasa Jawa

Jika bercerita dengan kosakata yang sangat

variatif. 4

Jika bercerita dengan kosakata yang cukup

variatif. 3

Jika bercerita dengan kosakata yang kurang

variatif. 2

Jika bercerita dengan kosakata yang tidak

variatif. 1

4. Kelancaran Jika selalu bercerita secara ajeg, tidak terlalu cepat serta olah vokal yang tepat. 4 Jika bercerita secara ajeg dan tidak terlalu cepat namun terjadi kesalahan dalam olah vokal. 3 Jika dalam bercerita tidak terlalu cepat namun tidak ajeg serta terjadi kesalahan dalam olah vokal.

2 Jika dalam bercerita tidak ajeg, terlalu cepat serta terjadi kesalahan dalam olah vokal. 1

87

5. Pengucapan Jika selalu bercerita dengan pengucapan bunyi vokal, konsonan serta semivokal yang tepat. 4 Jika bercerita dengan pengucapan bunyi vokal dan konsonan yang tepat, namun terjadi kesalahan dalam pengucapan bunyi semivokal.

3 Jika bercerita dengan pengucapan bunyi vokal yang tepat namun terjadi kesalahan dalam pengucapan bunyi konsonan dan semivokal.

2 Jika dalam bercerita terjadi kesalahan dalam pengucapan bunyi vokal, konsonan serta semivokal.

1 6. Tingkat tutur Jika selalu menggunakan tutur kata secara tepat. 4 Jika sering menggunakan tutur kata secara tepat. 3 Jika jarang menggunakan tutur kata secara tepat. 2 Jika tidak pernah menggunakan tutur kata secara

tepat. 1

Jumlah skor

88 Lampiran 4. RPP Siklus I

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) SIKLUS I PERTEMUAN 1

Satuan Pendidikan : SD Muhammadiyah Nglatihan Mata Pelajaran : Bahasa Jawa

Kelas/Semester : IV/2

Alokasi Waktu : 2 X 35 menit (dua jam pelajaran) A. Standar Kompetensi

Berbicara/Micara

2. Mengungkapkan pikiran, pendapat, gagasan dan perasaan secara lisan sesuai dengan unggah-ungguh bahasa Jawa, melalui menceritakan kesan, mengajukan pertanyaan dan menceritakan upacara adat.

B. Kompetensi Dasar

2.1 Melakukan praktik bertamu dengan unggah-ungguh yang tepat C. Indikator Pencapaian Kompetensi

2.1.1Menjelaskan cara bertamu.

2.1.2Mendemonstrasikan cara bertamu.

2.1.3Membiasakan bertamu dengan unggah-ungguh yang tepat. D. Tujuan Pembelajaran

1. Setelah mengamati gambar dan bermain sosiodrama, siswa dapat menjelaskan cara bertamu sesuai unggah-ungguh.

2. Melalui penugasan, siswa dapat membiasakan diri bertamu sesuai unggah-ungguh.

89 F. Metode dan Model Pembelajaran

1. Metode : sosiodrama 2. Model : Active Learning G. Langkah– langkah Pembelajaran

1. Kegiatan Awal (10 menit)

a. Siswa mempersiapkan diri untuk mengkuti pelajaran.

b. Siswa memperhatikan apersepsi yang disampaikan oleh guru. c. Siswa memperhatikan tujuan pembelajaran yang hendak dicapai. 2. Kegiatan Inti (50 menit)

a. Eksplorasi (30 menit)

1) Siswa mengamati gambar adab bertamu yang telah disediakan oleh guru.

2) Siswa dan guru melakukan tanya jawab mengenai pengalaman siswa dalam bertamu dan bagaimana adab bertamu sesuai unggah-ungguh yang tepat.

3) Siswa mendengarkan penjelasan guru tentang tujuan dan langkah-langkah pembelajaran sosiodrama serta tugas pemeran drama dan pengamat drama.

4) Siswa dibagi menjadi empat kelompok, setiap kelompok beranggotakan tiga siswa. Kelompok tersebut dibagi berdasarkan letak tempat duduk.

5) Siswa dan guru menetapkan satu kelompok pemeran drama dan tiga kelompok pengamat drama.

6) Kelompok yang bertugas menjadi pemeran drama menerima naskah sosiodrama yang telah disiapkan oleh guru yang berjudul “Mara Tamu” kemudian mempelajari naskah tersebut, sedangkan kelompok pengamat drama menyiapkan tata panggung dengan mengubah letak tempat duduk menyerupai huruf U kemudian mencermati lembar pengamatan pemeran drama yang dibagikan oleh guru.

90

7) Pemeran drama melakukan pementasan drama sementara kelompok pengamat menyaksikan drama.

b. Elaborasi (10 menit)

1) Kelompok pengamat mengisi lembar pengamatan pemeran drama. 2) Setiap kelompok pengamat drama membacakan hasil pengamatan. 3) Kelompok pengamat drama lainnya memberikan tanggapan

terhadap hasil pengamatan tersebut. c. Konfirmasi (10 menit)

1) Siswa diberi kesempatan untuk bertanya tentang hal-hal yang belum dimengerti kepada guru.

2) Siswa diarahkan untuk menyimpulkan materi pembelajaran melalui bimbingan guru tentang adab bertamu sesuai unggah-ungguh. 3. Kegiatan akhir (10 menit)

a. Siswa diberi tugas oleh guru untuk membuat naskah sosiodrama mengenai kesan yang paling menarik berkaitan dengan upacara adat Sekaten.

b. Siswa mendengarkan pesan dari guru agar dapat membiasakan diri bertamu dengan unggah-ungguh yang tepat.

c. Siswa diminta untuk beristirahat. H. Alat dan Sumber Belajar

1. Gambar adab bertamu.

2. Naskah sosiodrama yang berjudul “Mara Tamu”.

3. Haryono. (2011). Sinau Basa Jawa Gagrag Anyar Kelas IV SD/MI. Yogyakarta: Yudhistira.

I. Penilaian Hasil Belajar 1. Prosedur :

Penilaian proses

Menggunakan format pengamatan yang dilakukan selama kegiatan pembelajaran

91 2. Teknik : Observasi

3. Instrumen : Terlampir J. Kriteria Keberhasilan

Kegiatan pembelajaran ini dikatakan berhasil jika ≥75% dari jumlah siswa mendapat nilai ≥72.

Yogyakarta, 14 Januari 2016

Kepala Sekolah Guru Kelas IV

Nur Ridho S.Pd.I Mulia Wati Fatimah S.Pd

92

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) SIKLUS I PERTEMUAN 2

Satuan Pendidikan : SD Muhammadiyah Nglatihan Mata Pelajaran : Bahasa Jawa

Kelas/Semester : IV/2

Alokasi Waktu : 2 X 35 menit (dua jam pelajaran) A. Standar Kompetensi

2. Berbicara/Micara:

Mengungkapkan pikiran, pendapat, gagasan, dan perasaan secara lisan sesuai dengan unggah-ungguh bahasa Jawa, melalui menceritakan kesan, mengajukan pertanyaan, dan menceritakan upacara adat.

B. Kompetensi Dasar

2.2. Menceritakan kesan yang paling menarik dari suatu peristiwa. C. Indikator Pencapaian Kompetensi

2.2.1Menceritakan kesan yang paling menarik yang berkaitan dengan upacara adat Sekaten.

D. Tujuan Pembelajaran

1. Setelah melakukan sosiodrama, siswa dapat menceritakan kesan yang paling menarik berkaitan dengan upacara Sekaten menggunakan bahasa Jawa sesuai unggah-ungguh basa.

2. Setelah melakukan sosiodrama, siswa dapat menceritakan tradisi dalam upacara adat Sekaten menggunakan bahasa Jawa sesuai unggah-ungguh basa.

93 F. Metode dan model pembelajaran

1. Metode : sosiodrama 2. Model : Active Learning G. Langkah-langkah Pembelajaran

Pertemuan I

1. Kegiatan awal (10 menit)

a. Siswa mempersiapkan diri untuk mengkuti pelajaran.

b. Siswa menjawab apersepsi yang disampaikan oleh guru melalui pertanyaan tentang tugas yang diberikan pada pertemuan sebelumnya yaitu membuat naskah sosiodrama mengenai kesan yang paling menarik berkaitan dengan upacara adat Sekaten.

c. Siswa memperhatikan tujuan pembelajaran yang hendak dicapai. 2. Kegiatan inti (50 menit)

a. Eksplorasi (30 menit)

1) Siswa mengamati gambar upacara adat Sekaten yang disediakan oleh guru.

2) Siswa mendengarkan penjelasan guru tentang tujuan dan langkah-langkah pembelajaran sosiodrama, serta tugas pemeran drama dan pengamat.

3) Siswa dibimbing oleh guru untuk menetapkan masalah yang akan didramakan tentang kesan yang paling menarik berkaitan dengan upacara adat Sekaten.

4) Siswa dan guru menetapkan satu kelompok pemeran drama dan tiga kelompok pengamat drama.

5) Kelompok yang bertugas menjadi pemeran drama melakukan latihan, sedangkan kelompok pengamat drama menyiapkan tata panggung kemudian mencermati lembar pengamatan pemeran drama yang dibagikan oleh guru.

94

6) Kelompok yang bertugas menjadi pemeran melakukan pementasan drama sementara kelompok pengamat menyaksikan drama dengan seksama.

b. Elaborasi (10 menit)

1) Kelompok pengamat drama mengisi lembar pengamatan pemeran drama.

2) Siswa berdiskusi tentang jalannya drama dan kesalahan bahasa yang terjadi selama pementasan drama dengan bimbingan guru. c. Konfirmasi (10 menit)

1) Siswa menanyakan hal-hal yang belum dimengerti kepada guru. 2) Siswa menyimpulkan materi pembelajaran dengan bimbingan guru

mengenai kesan yang paling menarik berkaitan dengan upacara adat Sekaten.

3. Kegiatan akhir (10 menit)

a. Siswa diberi tugas oleh guru untuk mempersiapkan kerangka bercerita mengenai kesan yang paling menarik berkaitan dengan upacara adat Sekaten.

b. Siswa diminta untuk beristirahat. H. Alat dan Sumber Belajar

1. Gambar upacara adat Sekaten.

2. Naskah sosiodrama yang dibuat oleh siswa

3. Haryono. (2011). Sinau Basa Jawa Gagrag Anyar Kelas IV SD/MI. Yogyakarta: Yudhistira.

I. Penilaian Hasil Belajar 1. Prosedur :

Penilaian proses

Menggunakan format pengamatan yang dilakukan selama kegiatan pembelajaran

95 3. Instrumen : Terlampir

J. Kriteria Keberhasilan

Kegiatan pembelajaran ini dikatakan berhasil jika ≥75% dari jumlah siswa mendapat nilai ≥72.

Yogyakarta, 21 Januari 2016

Kepala Sekolah Guru Kelas IV

Nur Ridho S.Pd.I Mulia Wati Fatimah S.Pd

96

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) SIKLUS I PERTEMUAN 3

Satuan Pendidikan : SD Muhammadiyah Nglatihan Mata Pelajaran : Bahasa Jawa

Kelas/Semester : IV/2

Alokasi Waktu : 2 X 35 menit (dua jam pelajaran) A. Standar Kompetensi

2. Berbicara/Micara:

Mengungkapkan pikiran, pendapat, gagasan, dan perasaan secara lisan sesuai dengan unggah-ungguh bahasa Jawa, melalui menceritakan kesan, mengajukan pertanyaan, dan menceritakan upacara adat.

B. Kompetensi Dasar

2.2. Menceritakan kesan yang paling menarik dari suatu peristiwa. C. Indikator Pencapaian Kompetensi

2.2.1Menceritakan kesan yang paling menarik yang berkaitan dengan upacara adat Sekaten.

D. Tujuan Pembelajaran

Setelah melakukan sosiodrama, siswa dapat menceritakan kesan yang paling menarik yang berkaitan dengan upacara adat Sekaten menggunakan bahasa Jawa sesuai unggah-ungguh basa.

E. Materi Ajar : Upacara Adat Sekaten

F. Metode dan model pembelajaran 1. Metode : tanya jawab, ceramah 2. Model : Active Learning

97 G. Langkah-langkah Pembelajaran

1. Kegiatan awal (10 menit)

a. Siswa mempersiapkan diri untuk mengkuti pelajaran.

b. Siswa menjawab apersepsi yang disampaikan oleh guru mengenai kerangka bercerita kesan yang paling menarik berkaitan dengan upacara adat Sekaten.

c. Siswa memperhatikan tujuan pembelajaran bercerita yang hendak dicapai.

2. Kegiatan inti (50 menit) a. Eksplorasi (10 menit)

1) Siswa mendengarkan penjelasan guru tentang materi yang akan diceritakan yaitu kesan yang paling menarik berkaitan dengan upacara adat Sekaten.

2) Siswa mendengarkan penjelasan tentang bagaimana bercerita dengan baik.

3) Siswa menanyakan hal-hal yang belum dimengerti kepada guru. b. Elaborasi (10 menit)

1) Siswa menulis hal-hal yang menjadi pokok cerita.

2) Satu per satu siswa bercerita di depan kelas sesuai urutan nomor absen.

c. Konfirmasi (30 menit)

1) Siswa mendengarkan respon dan koreksi yang diberikan oleh guru. 2) Siswa menyimpulkan materi pembelajaran dengan bimbingan

guru.

3. Kegiatan akhir (15 menit)

a. Siswa mendengarkan pesan dari guru agar terus belajar untuk berbicara sesuai unggah-ungguh yang tepat.

98 H. Alat dan Sumber Belajar

Haryono. (2011). Sinau Basa Jawa Gagrag Anyar Kelas IV SD/MI. Yogyakarta: Yudhistira.

I. Penilaian Hasil Belajar

a. Prosedur : Penilaian akhir

b. Teknik : Unjuk kerja keterampilan bercerita Bahasa Jawa c. Instrumen : Terlampir

d. Rubrik penilaian keterampilan bercerita Bahasa Jawa

No Aspek yang dinilai Skala skor Jumlah skor

1 Isi Cerita 4 3 2 1

2 Tata bahasa Jawa 4 3 2 1 3 Kosakata bahasa Jawa 4 3 2 1

4 Kelancaran 4 3 2 1

5 Pengucapan 4 3 2 1

6 Tingkat Tutur 4 3 2 1

J. Kriteria Keberhasilan

Kegiatan pembelajaran ini dikatakan berhasil jika ≥75% dari jumlah siswa mendapat nilai ≥72.

Yogyakarta, 28 Januari 2016

Kepala Sekolah Guru Kelas IV

Nur Ridho S.Pd.I Mulia Wati Fatimah S.Pd

99 Lampiran

A. Naskah Sosiodrama yang Dipersiapkan Guru Mara Tamu

Bima : Kula nuwun, kula nuwun … (sinambi thothok-thothok lawang) Pak Hadi : Mangga. E … Mas Bawa. Kok soren-soren ana kersa apa Mas? Bima : Nuwun sewu Paklik, badhe pinanggih Dhik Banu punapa

wonten ndalem? (Bima ndhungkluk karo tangane ngapurancang) Pak Hadi : Ana, Banu lagi adus. Ayo mlebu lungguh dhisik! Pakdhe lan

Budhe sehat ta, Mas?

Bawa : Inggih matur nuwun. Awit pangestunipun Paklik. Bapak saha Ibu sehat-sehat mawon. (Bima mlebu omah lungguh ing kursi kanthi trapsila. Sauntara Bima ditemoni Pak Hadi. Dene Bu Hadi nemoni sadhela karo nggawakake wedang. Sawise Banu rampung adus. Pak Hadi mlebu menyang mburi.)

Banu : O, Mas Bima, sampun kawit wau Mas? Ngaturi kawilujengan rawuhipun. (Sinambi salaman)

Bima : Nembe kemawon. Dhik Banu kados pundi kabaripun, sae ta? Banu : Pangestunipun, sae. Kulawarga sae sadaya, ta? Nuwun sewu

lajeng wonten kersa punapa, Mas? Kok njanur gunung, sonten-sonten tindak mriki!

Bima : Pangestunipun sedaya sehat, Dhik. Kula mriki punika menawi kepareng badhe nyuwun ngampil buku Tradisi Sekaten ingkang kala rumiyin punika.

Banu : Ingkang dipunkersakaken buku Tradisi Sekaten punika? Bima : Inggih, leres.

Banu : Badhe kagem punapa Mas?

Bima : Punika wonten tugas damel sinopsis Sekaten. Mangke menawi sampun rampung enggal badhe kula wangsulaken.

100

Banu : O, saged. Dipuntengga sakedhap kula pendhetaken. Rak inggih boten kesesa ta? Nanging mangga sinambi unjukanipun dipununjuk rumiyin! (Banu njupuk buku)

Bima : Inggih, matur nuwun.

Banu : Mangga, punika bukunipun. Mas sedaya ngemot piwulang kabudayan.

Bima : Matur nuwun sanget. Punika lajeng badhe enggal kagem boten? Menawi kepareng kula nyuwun ngampil sapeken.

Banu : Saged. Mangga dipunginakaken sacekapipun rumiyin.

Bima : Matur nuwun sampun dipunparingi ngampil. Dene sampun cekap kepareng kula nyuwun pamit rumiyin.

Banu : Inggih mangga, ndherekaken kawilujengan konduripun. Bima : Dhik, ndherek dipunpamitaken Paklik kaliyan Bulik!

Banu : Inggih, mangke kula aturaken Bapak kaliyan Ibu. Ngatos-atos nggih Mas.

101 B. Naskah Sosiodrama yang Dibuat Siswa

103 Lampiran 5. RPP Siklus II

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) SIKLUS II PERTEMUAN 1

Satuan Pendidikan : SD Muhammadiyah Nglatihan Mata Pelajaran : Bahasa Jawa

Kelas/Semester : IV/2

Alokasi Waktu : 2 X 35 menit (dua jam pelajaran) A. Standar Kompetensi

Berbicara/Micara

2. Mengungkapkan pikiran, pendapat, gagasan dan perasaan secara lisan sesuai dengan unggah-ungguh bahasa Jawa, melalui menceritakan kesan, mengajukan pertanyaan dan menceritakan upacara adat.

B. Kompetensi Dasar

2.3Menceritakan upacara adat. C. Indikator Pencapaian Kompetensi

2.3.1 Menceritakan upacara adat Jawa yang terdapat di dalam masyarakat sekitar yaitu upacara adat Gugur Gunung.

D. Tujuan Pembelajaran

Setelah melakukan sosiodrama, siswa dapat menceritakan tradisi dalam upacara adat Gugur Gunung menggunakan bahasa Jawa sesuai unggah-ungguh basa.

E. Materi Pokok : upacara adat Gugur Gunung

F. Metode dan Model Pembelajaran 1. Metode : sosiodrama

104 2. Model : Active Learning G. Langkah Pembelajaran

1. Kegiatan Awal (10 menit)

a. Siswa mempersiapkan diri untuk mengkuti pelajaran.

b. Siswa memperhatikan apersepsi yang disampaikan oleh guru mengenai hasil tes keterampilan bercerita pada siklus I.

c. Siswa memperhatikan tujuan pembelajaran metode sosiodrama menggunakan naskah yang berjudul “Ndandani Dalan”.

2. Kegiatan Inti (50 menit) a. Eksplorasi (30 menit)

1) Siswa melakukan tanya jawab tentang upacara adat Gugur Gunung.

2) Siswa mendengarkan penjelasan guru tentang tujuan dan langkah-langkah pembelajaran sosiodrama, tugas pemeran drama dan pengamat drama.

3) Siswa dibimbing oleh guru untuk menetapkan masalah yang akan didramakan berkaitan dengan upacara adat Gugur Gunung.

4) Siswa dibagi menjadi empat kelompok, setiap kelompok beranggotakan tiga siswa. Kelompok tersebut dibagi berdasarkan hasil tes keterampilan bercerita pada siklus I.

5) Siswa dan guru menetapkan satu kelompok yang menjadi kelompok pemeran drama dan tiga kelompok pengamat drama. 6) Kelompok yang bertugas menjadi pemeran drama mempelajari

naskah drama dan melakukan persiapan, sedangkan kelompok pengamat drama mencermati lembar pengamatan pemeran drama yang dibagikan oleh guru.

7) Pemeran drama melakukan pementasan, sedangkan kelompok pengamat drama menyaksikan dengan seksama.

105 b. Elaborasi (10 menit)

1) Kelompok pengamat mengisi lembar pengamatan pemeran drama. 2) Setiap kelompok pengamat drama membacakan hasil pengamatan. 3) Kelompok pengamat drama lainnya memberikan tanggapan

terhadap hasil pengamatan tersebut. c. Konfirmasi (10 menit)

1) Siswa diberi kesempatan untuk bertanya tentang hal-hal yang belum dimengerti kepada guru.

2) Siswa diarahkan untuk menyimpulkan materi pembelajaran melalui bimbingan guru tentang upacara adat Gugur Gunung.

3. Kegiatan Akhir (10 menit)

a. Siswa diberi tugas oleh guru untuk membuat naskah sosiodrama mengenai upacara adat Mitoni.

b. Siswa diminta untuk beristirahat H. Alat dan Sumber Belajar

1. Naskah sosiodrama yang berjudul “Ndandani Dalan”.

2. Haryono. (2011). Sinau Basa Jawa Gagrag Anyar Kelas IV SD/MI. Yogyakarta: Yudhistira

I. Penilaian

1. Prosedur : Penilaian proses

Menggunakan format pengamatan yang dilakukan selama kegiatan pembelajaran

2. Teknik : Observasi 3. Instrumen : Terlampir

106 J. Kriteria Keberhasilan

Kegiatan pembelajaran ini dikatakan berhasil jika ≥75% dari jumlah siswa mendapat nilai ≥72.

Yogyakarta, 4 Februari 2016

Kepala Sekolah Guru Kelas IV

Nur Ridho S.Pd.I Mulia Wati Fatimah S.Pd

107

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) SIKLUS II PERTEMUAN 2

Satuan Pendidikan : SD Muhammadiyah Nglatihan Mata Pelajaran : Bahasa Jawa

Kelas/Semester : IV/2

Alokasi Waktu : 2 X 35 menit (dua jam pelajaran) A. Standar Kompetensi

2. Berbicara/Micara:

Mengungkapkan pikiran, pendapat, gagasan, dan perasaan secara lisan sesuai dengan unggah-ungguh bahasa Jawa, melalui menceritakan kesan, mengajukan pertanyaan, dan menceritakan upacara adat.

B. Kompetensi Dasar

2.3. Menceritakan upacara adat.

Dokumen terkait