BAB V SIMPULAN DAN SARAN
5.2 Saran
Penelitian ini masih berdasarkan satu pendekatan yaitu resepsi sastra, untuk itu peneliti menyarankan agar di masa mendatang dilakukan penelitian terhadap objek yang sama yaitu “Antologi Puisi Suara Peri dan Mimpi”, tetapi dengan pendekatan yang lain. Hal tersebut dimaksudkan untuk melihat puisi-puisi di dalam kumpulan puisi tersebut secara menyeluruh. Dengan demikian akan didapatkan sebuah nilai kompleksitas antologi puisi tersebut.
BAB II
KONSEP, LANDASAN TEORI, DAN TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Konsep
Konsep adalah gambaran mental dari suatu objek, proses, atau apa pun yang ada di luar bahasa yang digunakan oleh akal budi untuk memahami hal-hal lain (Alwi, dkk, 2003:588). Konsep-konsep yang dipakai di dalam penelitian ini adalah sebagai berikut.
2.1.1 Antologi
Antologi merupakan kumpulan karya tulis pilihan dari seseorang atau beberapa orang pengarang. Semua karya tulis yang terdapat di dalam antologi jelaslah merupakan karya-karya pilihan dari seorang pengarang.
2.1.2 Puisi
Puisi adalah bentuk karya sastra yang mengungkapkan pikiran dan perasaan penyair secara imajinatif dan disusun dengan mengkonsentrasikan semua kekuatan bahasa dengan pengkonsentrasian struktur fisik dan struktur batinnya. (Waluyo, 1991:25).
2.1.3 Antologi Puisi
Sebuah kumpulan puisi pilihan dari seorang atau beberapa orang pengrang disebut antologi puisi. Semua puisi yang ada di dalam antologi puisi jelaslah
merupakan karya-karya pilihan dari seorang pengarang. Sebuah karya dikatakan baik jika karya tersebut mampu mencapai sebuah pencapaian estetika, diksi, dan gaya bahasa. Antologi puisi Suara Peri dan Mimpi merupakan antologi puisi HMJ Bahasa dan Sastra Indonesia Sumatera Utara yang diterbitkan pada tahun 2009. Antologi puisi tersebut merupakan hasil karya mahasiswa-mahasiswa jurusan Bahasa dan Sastra Indonesia se-Sumatera Utara, termasuk jurusan Sastra Indonesia, Universitas Sumatera Utara.
2.1.4 Resepsi Sastra
Resepsi sastra merupakan penelitian teks sastra dengan bertitik tolak pada pembaca yang memberi reaksi atau tanggapan terhadap teks itu. Karya sastra tidak sama pembacaan, pemahaman, dan penilaiannya sepanjang masa atau dalam seluruh golongan masyarakat tertentu (Pradopo, 2001:117). Ini adalah fakta yang diketahui oleh setiap orang yang sadar akan keragaman interpretasi yang diberikan kepada karya sastra.
2.2 Landasan Teori
Dalam sebuah penelitian dibutuhkan landasan teori karena landasan teori merupakan kerangka dasar sebuah penelitian. Teori adalah pendapat yang didasarkan pada penelitian dan penemuan, didukung oleh data dan argumentasi. (Alwi, 2005:117).
2.2.1 Estetika Resepsi
Dalam estetika resepsi peran pembaca sangat menonjol. Pembaca berperan aktif dalam memberikan tanggapan atau mengiterpretasi sebuah karya sastra. Pradopo (2001:207) mengatakan bahwa setiap orang akan berbeda dalam menanggapi sebuah karya sastra. Dalam penelitian ini peneliti menggunakan teori estetika resepsi dalam mengkaji antologi puisi Suara Peri dan Mimpi. Dalam teori estetika resepsi, yang menjadi perhatian utama adalah pembaca karya sastra di antara jalinan segitiga pengarang, karya sastra, dan masyarakat pembaca. (Jauss, 1974:12). Hal ini disebabkan bahwa kehidupan historis sebuah karya sastra tidak terpikirkan tanpa partisipasi para pembacanya. Pembaca itu mempunyai peranan aktif, bahkan merupakan kekuatan pembentuk sejarah. (Jauss,1974:12).
Metode estetika resepsi mendasarkan diri pada teori bahwa karya sastra itu sejak terbitnya selalu mendapat resepsi atau tanggapan para pembacanya. Menurut Jauss (1974:12) apresiasi pembaca pertama terhadap sebuah karya sastra akan dilanjutkan dan diperkaya melalui tanggapan-tanggapan yang lebih lanjut dari generasi ke generasi. Dengan cara ini maka historis karya sastra akan ditentukan dan nilai estetikanya tertungkap. (Jauss, 1974:14).
Dalam metode estetika resepsi ini diteliti tanggapan-tanggapan setiap periode, yaitu tanggapan-tanggapan sebuah karya sastra oleh para pembacanya. Dalam meneliti karya sastra berdasarkan metode estetika resepsi, sesungguhnya dapat dilakukan dalam dua cara, yaitu cara sinkronik dan diakronik. Sinkronik ini ialah cara penelitian resepsi terhadap sebuah karya sastra dalam satu masa atau periode. Jadi, yang diteliti adalah resepsi (tanggapan) pembaca dalam satu kurun
waktu. Namun, harus diingat bahwa dalam satu kurun waktu itu biasanya ada norma-norma yang sama dalam memahami karya sastra. Akan tetapi, karena tiap- tiap orang itu mempunyai cakrawala harapan sendiri, berdasarkan pengetahuan dan pengalamannya, bahkan juga ideologinya, maka mereka akan menanggapi sebuah karya sastra secara berbeda-beda. Misalnya saja, tanggapan pembaca yang berpaham “seni untuk seni” akan berbeda dengan tanggapan pembaca yang berpaham “seni untuk masyarakat”.
Untuk mengetahui tanggapan-tanggapan yang bermacam-macam itu, dapat dikumpulkan tanggapan-tanggapan pembaca yang menulis (kritikus) ataupun dapat dilakukan dengan mengedarkan angket kepada pembaca-pembaca sekurun waktu. Dari hasil angket yang diedarkan itu, dapat diteliti konkretisasi dari masing-masing pembaca. Dengan demikian dapat disimpulkan bagaimana nilai sebuah karya sastra itu pada suatu kurun waktu.
Penelitian secara diakronis ialah penelitian dengan mengumpulkan tanggapan-tanggapan pembaca-pembaca ahli sebagai wakil-wakil pembaca dari tiap-tiap periode. Misalnya saja, bila orang akan meneliti konkretisasi dan nilai sajak Chairil Anwar, maka dapat diteliti bagaimana resepsi pembaca semasa karya itu terbit, kemudian diteliti resepsi-resepsi pada periode-periode selanjutnya, dan resepsi pada periode sekarang ini terhadap karya-karya tersebut. Dengan demikian, dapat diketahui atau dapat disimpulkan bagaimana nilai estetika sebuah karya sastra berdasarkan resepsi-resepsi disetiap periode itu. Penilaian estetika tanggapan (resepsi) dapat dikenakan pada naskah-naskah tulisan sastra lama maupun sastra modern yang tercetak.
2.2.2 Interpretasi Sastra
Interpretasi adalah pemberian kesan, pendapat, atau pandangan teoretis terhadap sesuatu. Interpretasi sering juga disebut sebagai suatu bentuk penafsiran. Maka interpretasi sastra adalah pemberian kesan, pendapat, atau pandangan terhadap suatu karya sastra. Dari dahulu sampai sekarang karya sastra itu selalu mendapat tanggapan-tanggapan atau interpretasi-interpretasi pembaca, baik secara perseorangan maupun secara bersama-sama atau secara massal. (Pradopo, 2001:206).
Seorang dengan yang lain itu akan berbeda dalam menginterpretasi sebuah karya sastra. Begitu juga, tiap periode itu berbeda dengan periode lain dalam menginterpretasikan sebuah karya sastra. Menurut Pradopo (2001: 207) hal ini disebabkan oleh perbedaan cakrawala harapannya. Cakrawala harapan ini ialah harapan-harapan seorang pembaca terhadap karya sastra.
2.3 Tinjauan Pustaka
Tinjauan adalah hasil meninjau, pandangan, dan pendapat (sesudah menyelidiki atau mempelajari). Pustaka adalah kitab, buku, buku primbon. (Alwi, dkk, 2003:912).
Penelitian terhadap antologi puisi Suara Peri dan Mimpi sudah pernah dilakukan peneliti sebelumnya. Adapun peneliti yang sudah pernah mengkaji antologi puisi Suara Peri dan Mimpi adalah Deci (2012) dalam skripsinya yang berjudul Antologi Puisi Suara Peri dan Mimpi: Kajian Struktur dan Ekspresif Puisi. Dalam skripsi tersebut, Deci membahas struktur pembangun puisi (struktur
visual dan lapis makna) dari puisi yang terdapat dalam antologi puisi Suara Peri dan Mimpi. Selain membahas struktur pembangun puisi, skripsi tersebut juga membahas bentuk pengungkapan ekspresi pada puisi yang terdapat dalam antologi puisi Suara Peri dan Mimpi.
Dalam penelitian ini peneliti akan mengkaji nilai estetika yang terdapat di dalam antologi puisi Suara Peri dan Mimpi dengan menggunakan kajian resepsi sastra.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
Karya sastra merupakan gambaran dari kehidupan sosial masyarakat. Karya sastra diciptakan oleh para sastrawan untuk dapat dinikmati, dipahami, dan dimanfaatkan masyarakat. Teew (1988:23) mengatakan bahwa sastra dapat berarti alat untuk mengajar, buku petunjuk, buku instruksi atau pengajaran. Karya sastra diciptakan pengarang berdasarkan pengalaman yang dialaminya sendiri atau pengalaman yang dialami oleh orang lain di dalam kehidupan sehari-hari yang kemudian dituangkannya ke dalam sebuah karya sastra.
Karya sastra di samping sebagai alat untuk menghibur juga digunakan sebagai alat untuk pendidikan. Menurut Panuti Sudjiman (1988:12) motivasi membaca karya sastra ada tiga, yakni sebagai pengisi waktu, sebagai hiburan, dan untuk mencari pengalaman baru. Karya sastra mengandung nilai-nilai estetika. Tanggapan terhadap nilai-nilai estetika yang terkandung dalam sebuah karya sastra berbeda-beda antara pembaca yang satu dengan yang lainnya. Dalam hal ini, seorang pengarang sangat membutuhkan pengetahuan tentang estetika agar karyanya lebih indah di mata para pembaca dan lebih enak dirasakan para penikmat sastra.
Karya sastra memiliki beberapa jenis. Salah satu karya sastra yang paling dikenal orang adalah puisi. Puisi merupakan ragam sastra yang bahasanya terikat oleh irama, mantra, rima, serta penyusunan larik dan bait. Puisi juga merupakan bentuk bentuk karya sastra yang mengungkapkan pikiran dan perasaan penyair
secara imajinatif dan disusun dengan mengkonsentrasikan semua kekuatan bahasa dengan pengkonsentrasikan struktur fisik dan struktur batinnya. (Waluyo, 1991:25).
Berbagai aspek kehidupan masyarakat yang mengungkapkan berbagai perasaan di dalamnya misalnya latar belakang kehidupan masyarakat menjadi dasar dalam pencitaan sebuah puisi. Pengarang dapat menimbulkan respon emosi yang dapat berasal dari diri pengarang sendiri, tetapi bisa juga dari pembaca berupa kekecewaan, kemarahan dan sebagainya yang merupakan penilaian pembaca terhadap cerita yang dibuat oleh pengarang.
Ada beberapa karya sastra yang dikumpulkan kemudian dibuat menjadi sebuah buku yang dinamakan antologi. Antologi merupakan kumpulan karya tulis pilihan dari seorang atau beberapa orang pengarang. Salah satu jenis karya sastra yang sering dibuat menjadi sebuah antologi adalah puisi.
Antologi puisi Suara Peri dan Mimpi adalah antologi puisi HMJ (Himpunan Mahasiswa Jurusan) Bahasa dan Sastra Indonesia Sumatera Utara yang diterbitkan pada 2009. HMJ Bahasa dan Sastra Indonesia Sumatera Utara merupakan perhimpunan dari mahasiswa - mahasiswa jurusan Bahasa dan Sastra Indonesia yang berada di Sumatera Utara.
Antologi puisi tersebut merupakan hasil karya mahasiswa-mahasiswa jurusan Bahasa dan Sastra Indonesia se-Sumatera Utara. Puisi-puisi yang terdapat dalam antologi ini kebanyakan bercerita tentang cinta, dunia kegelapan, dan kehirukpikukan gaya remaja masa kini. Sebagian lainnya mencoba lebih dalam
memasuki dunia metafisika, dunia gaib dan dunia imajinasi yang mistis, yang butuh perenungan untuk dimaknai atau diapresiasi.
Banyak puisi yang terdapat dalam antologi ini yang harus dibaca untuk diberi tanggapan (penilaian). Penilaian ini untuk melihat sejauh mana para penulis mampu menyerap pengetahuan tentang proses dan teknik penciptaan puisi. Khususnya hal-hal yang memungkinkan adanya warna baru baik dalam bentuk maupun gaya perpuisian masa kini. Selanjutnya, sebuah penelitian terhadap teks sastra yang menjadikan pembaca sebagai pusat (inti) dalam memberikan reaksi atau tanggapan terhadap teks sastra itu sendiri dikenal dengan resepsi sastra. Karya sastra tidak sama pembacaan, pemahaman, dan penilaiannya sepanjang masa atau dalam seluruh golongan masyarakat tertentu. (Pradopo, 2001:117). Ini adalah fakta yang diketahui oleh setiap orang yang sadar akan keragaman interpretasi yang diberikan kepada karya sastra.
Berdasarkan konsep di atas, peneliti merasa perlu untuk mengkaji antologi puisi Suara Peri dan Mimpi dan dikaji secara resepsi sastra dengan memandang unsur instrinsik dan ekstrinsik, maupun nilai-nilai estetika yang terdapat dalam antologi puisi tersebut. Penelitian ini akan sangat menarik mengingat beberapa puisi yang terdapat dalam antologi puisi ini merupakan hasil karya mahasiswa- mahasiswa Departemen Sastra Indonesia, Fakultas Ilmu Budaya, Universitas Sumatera Utara. Adapun judul penelitian ini adalah Antologi Puisi Suara Peri dan Mimpi Kajian Resepsi Sastra.
1.2 Rumusan Masalah
Bertitik tolak dari latar belakang yang telah diuraikan di atas, masalah yang diteliti dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
(1) Bagaimanakah struktur yang membangun puisi yang terdapat dalam antologi puisi Suara Peri dan Mimpi?
(2) Bagaimanakah nilai estetika serta interpretasi responden terhadap antologi puisi Suara Peri dan Mimpi?
1.3 Batasan Masalah
Sebuah penelitian sangat membutuhkan batasan masalah agar penelitian tersebut terarah dan tidak terlalu luas sehingga tujuan penelitian dapat tercapai. Adapun yang menjadi batasan masalah dalam penelitian ini yaitu hanya menganalisis nilai estetika serta hasil interpretasi responden terhadap puisi yang terdapat dalam antologi puisi Suara Peri dan Mimpi dan menganalisis struktur yang membangun puisi tersebut.
1.4 Tujuan dan Manfaat Penelitian 1.4.1 Tujuan Penelitian
Berdasarkan masalah yang dirumuskan di atas, maka tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut
(1) Mendeskripsikan struktur yang membangun puisi yang terdapat dalam antologi puisi Suara Peri dan Mimpi.
(2) Untuk mendeskripsikan nilai estetika serta interpretasi responden terhadap puisi yang terdapat dalam antologi puisi Suara Peri dan Mimpi.
1.4.2 Manfaat Penelitian
Penelitian tentunya harus memberikan manfaat kepada pembaca. Adapun manfaat yang diharapkan peneliti adalah:
1. Menjadi acuan pembaca dalam memahami struktur yang membangun sebuah puisi.
2. Menambah wawasan pembaca tentang resepsi sastra terhadap antologi puisi Suara Peri dan Mimpi.
ABSTRAK
NILAI ESTETIKA DALAM ANTOLOGI PUISI SUARA PERI DAN MIMPI KAJIAN RESEPSI SASTRA
NICOLAUS HUTAJULU Fakultas Ilmu Budaya USU
Penelitian ini dilandasi pemikiran bahwa pada dasarnya semua karya sastra termasuk puisi memiliki nilai estetika tersendiri dan masing-masing orang pasti akan berbeda dalam memberikan interpretasi atau tanggapan terhadap suatu karya .Penelitin ini dimaksudkan untuk melihat cara pandang mahasiswa Departemen Sastra Indonesia USU khususnya stambuk 2011 dalam melihat nilai-nilai estetika yang terkandung di dalam antologi puisi Suara Peri dan Mimpi. Cara pandang mahasiswa stambuk 2011 Departemen Sastra Indonesia yang sekaligus dijadikan responden selanjutnya diberi ruang dalam penelitian ini untuk menerapkan teori resepsi sastra terhadap antologi puisi Suara Peri dan Mimpi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa nilai estetika yang terkandung dalam antologi puisi Suara Peri dan Mimpi terbentuk pada ruang yang berbeda yaitu struktur fisik dan struktur batin.
NILAI ESTETIKA DALAM ANTOLOGI PUISI
SUARA PERI DAN MIMPI KAJIAN RESEPSI SASTRA
SKRIPSI
OLEH:
NICOLAUS HUTAJULU
080701023
DEPARTEMEN SASTRA INDONESIA
FAKULTAS ILMU BUDAYA
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
M E D A N
2 0 1 4
NILAI ESTETIKA DALAM ANTOLOGI PUISI
SUARA PERI DAN MIMPI KAJIAN RESEPSI SASTRA
Oleh : NICOLAUS H
080701023
Skripsi ini diajukan untuk melengkapi persyaratan memperoleh gelar sarjana sastra dan telah disetujui oleh:
Pembimbing I, Pembimbing II,
Drs. Isma Tantawi, M.A. Dra. Keristiana, M.Hum.
NIP. 19600207 198601 1 001 NIP. 19610610 198601 2 001
Departemen Sastra Indonesia Ketua,
Prof. Dr. Ikhwanuddin Nasution, M.Si. NIP. 19620925 198903 1 017
PERNYATAAN
Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi ini tidak pernah diajukan untuk memperoleh gelar sarjana di perguruan tinggi. Sepengetahuan saya juga tidak terdapat karya atau pendapat yang pernah ditulis maupun diterbitkan oleh orang lain, kecuali yang secara tertulis dijadikan sebagai sumber referensi pada skripsi ini dan disebutkan dalam daftar pustaka. Apabila pernyataan yang saya buat ini tidak benar, maka saya bersedia menerima sanksi berupa pembatalan gelar kesarjanaan yang saya peroleh.
Medan, Oktober 2014
Nicolaus Hutajulu 080701023
ABSTRAK
NILAI ESTETIKA DALAM ANTOLOGI PUISI SUARA PERI DAN MIMPI KAJIAN RESEPSI SASTRA
NICOLAUS HUTAJULU Fakultas Ilmu Budaya USU
Penelitian ini dilandasi pemikiran bahwa pada dasarnya semua karya sastra termasuk puisi memiliki nilai estetika tersendiri dan masing-masing orang pasti akan berbeda dalam memberikan interpretasi atau tanggapan terhadap suatu karya .Penelitin ini dimaksudkan untuk melihat cara pandang mahasiswa Departemen Sastra Indonesia USU khususnya stambuk 2011 dalam melihat nilai-nilai estetika yang terkandung di dalam antologi puisi Suara Peri dan Mimpi. Cara pandang mahasiswa stambuk 2011 Departemen Sastra Indonesia yang sekaligus dijadikan responden selanjutnya diberi ruang dalam penelitian ini untuk menerapkan teori resepsi sastra terhadap antologi puisi Suara Peri dan Mimpi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa nilai estetika yang terkandung dalam antologi puisi Suara Peri dan Mimpi terbentuk pada ruang yang berbeda yaitu struktur fisik dan struktur batin.
PRAKATA
Puji dan syukur penulis sampaikan kepada Tuhan Yang Maha Esa karena berkat dan rahmat-Nya penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul Nilai Estetika dalam Antologi Puisi Suara Peri dan Mimpi Kajian Resepsi Sastra. Proses dari awal sampai akhir penulisan skripsi ini sangat banyak kesulitan yang penulis alami, namun berkat saran dan dukungan dari semua pihak, semua hambatan dapat penulis atasi. Oleh sebab itu, pada kesempatan ini penulis menyampaikan ucapan terima kasih kepada:
1. Rektor dan Pembantu Rektor Universitas Sumatera Utara, Medan. Terima kasih atas kesempatan dan fasilitas-fasilitas yang telah penulis gunakan selama kuliah di Fakultas Ilmu Budaya Universitas Sumatera Utara, Medan.
2. Dekan dan Pembantu Dekan Fakultas Ilmu Budaya USU, Medan. Terima kasih atas arahan dan bimbingan yang Bapak berikan, sehingga penulis dapat menyelesaikan pendidikan tepat waktu di Departemen Sastra Indonesia, Fakultas Ilmu Budaya, USU, Medan.
3. Ketua Departemen Sastra Indonesia Prof. Dr. Ikhwanuddin Nasution, M.si. dan Sekretaris Drs. Haris Sutan Lubis, M.Sp. Fakultas Ilmu Budaya USU. Terima kasih atas semua petunjuk yang telah diberikan kepada penulis, sehingga penulis dapat menyelesaikan semua urusan administrasi di Departemen Sastra Indonesia, Fakultas Ilmu Budaya, USU, Medan. 4. Pembimbing I Drs. Isma Tantawi, M.A. dan pembimbing II Dra.
dengan sungguh-sungguh, sehingga penulis dapat memahami proses penelitian dari awal sampai akhir.
5. Staf pengajar di Departemen Sastra Indonesia, Fakultas Ilmu Budaya, Universitas Sumateara Utara, yang telah memberi pengajaran dan pengetahuan selama menjalankan perkuliahan.
6. Kedua orang tua saya Joni Martin Hutajulu dan Animar Nababan. Terima kasih atas semua usaha dan doa, sehingga saya dapat menyelesaikan perkuliahan di Departemen Sastra Indonesia, Fakultas Ilmu Budaya, USU, Medan.
7. Semua pihak yang pernah membantu penulis. Terima kasih untuk segala bentuk bantuannya. Walau tidak saya sebutkan namanya satu per satu, namun penulis tetap mengenangnya sampai akhir hayat.
Dalam usaha pengumpulan dan pengolahan data serta penulisan skripsi ini, penulis telah berusaha dengan sunguh-sungguh. Namun demikian, jika ada kekurangan dan kelemahan, penulis bersedia menerima saran yang bersifat membina, demi sikap ilmiah dan perbaikan bagi penulis pada masa mendatang.
Medan, 13 Oktober 2014 Penulis,
NICOLAUS HUTAJULU NIM 080701023
DAFTAR ISI LEMBAR PENGESAHAN ... i PERNYATAAN ... ii ABSTRAK ... iii PRAKATA ... iv DAFTAR ISI ... v BAB I PENDAHULUAN ... 1 1.1 ... L atar Belakang ... 1 1.2 Rumusan Masalah ... 4 1.3BatasanMasalah ... 4 1.4TujuandanManfaatPenelitian ... 4 1.4.1 TujuanPenelitian ... 4 1.4.2 ManfaatPenelitian ... 5
BAB II KONSEP, LANDASAN TEORI DAN TINJAUAN PUSTAKA ... 6
2.1 Konsep ... 6 2.1.1 Antologi ... 6 2.1.2 Puisi ... 6 2.1.3 Antologi Puisi ... 6 2.1.4 Resepsi Sastra ... 7 2.2 LandasanTeori ... 7 2.2.1 Estetika Resepsi ... 8 2.2.2 Interpretasi Sastra ... 10 2.3 Tinjauan Pustaka ... 11
BAB III METODE PENELITIAN ... 12
3.2 Lokasi dan Waktu Penelitian ... 13
3.2.1 Lokasi Penelitian ... 13
3.2.2 Waktu penelitian ... 13
3.3Populasi dan Sampel ... 13
3.3.1 Populasi ... 13
3.3.2 Sampel ... 13
3.4 Responden ... 14
3.5 Teknik Pengumpulan Data ... 14
3.6 Teknik Analisis Data ... 17
BAB IV PEMBAHASAN ... 19
4.1 StrukturPuisiAntologiPuisiSuaraPeridanMimpi ... 19
4.1.1 Puisi 1 “SozaCeritalah” ... 19
4.1.2 Puisi 2 “TragediPenguasa” ... 24
4.1.3 Puisi 3 “SuratBalasanUntukEmak (yang takkukirim)” ... 28
4.1.4 Puisi 4 “Buat Yang NamanyaManusia” ... 33
4.1.5 Puisi 5 “busuk.busuk.busuk!!!” ... 37
4.2 InterpretasiResponden ... 42
4.2.1 Puisi 1 “SozaCeritalah” ... 42
4.2.2 Puisi 2 “TragediPenguasa” ... 46
4.2.3 Puisi 3 “SuratBalasanUntukEmak (yang takkukirim) ... 50
4.2.4 Puisi 4 “Buat Yang NamanyaManusia” ... 55
4.2.5 Puisi 5 “busuk.busuk.busuk!!!” ... 59
BAB V SIMPULAN DAN SARAN ... 63
5.1 Simpulan ... 63
5.1.1 StrukturPembangunAntologiPuisiSuaraPeridanMimpi ... 63
5.1.1.1 Puisi “SozaCeritalah” ... 63
5.1.1.2 Puisi “TragediPenguasa” ... 63
5.1.1.3 Puisi “SuratBalasanUntukEmak (yang takkukirim)” ... 64
5.1.1.5 Puisi “busuk.busuk.busuk!!!” ... 65
5.1.2 InterpretasiResponden ... 65
5.1.2.1 Puisi “SozaCeritalah” ... 65
5.1.2.2 Puisi “TragediPenguasa” ... 66
5.1.2.3 Puisi “SuratBalasanUntukEmak (yangtakkukirim) ... 66
5.1.2.4 Puisi “Buat Yang NamanyaManusia” ... 67
5.1.2.5 Puisi “busuk.busuk.busuk.busuk!!!” ... 67
5.2 Saran ... 67