• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB VI SIMPULAN DAN SARAN

6.2 Saran

Melalui penelitian ini diharapkan orang tua yang memiliki anak yang berusia dua tahun dan tiga tahun yang belum bersekolah untuk memperhatikan perkembangan pemerolehan bahasa, khususnya pemerolehan sintaksis yang dialami anaknya. Orang tua dan orang-orang di rumah sebaiknya menggunakan bahasa yang baik dan benar sehingga anak mendapat contoh yang baik. Sebaiknya, orang tua memberikan fasilitas yang memadai bagi anak, misalnya televisi dan dvd player, yang dapat dijadikan contoh oleh anak sehingga kemampuan berbahasa mereka berkembang dengan baik. Selain itu, sebaiknya orang tua mendorong anaknya untuk lebih banyak melakukan interaksi dengan orang-orang lain di sekitarnya karena hal tersebut sangat membantu dalam perkembangan bahasa anak.

Hasil penelitian ini bukanlah merupakan hasil yang bersifat mutlak atau absolut. Penelitian ini merupakan penelitian kasus, sehingga bisa saja anak–anak usia dua tahun dan tiga tahun di luar penelitian ini tidak menunjukkan hasil yang sama. Bisa saja ada anak usia dua tahun dan tiga tahun yang memiliki tingkat pemerolehan bahasa pada tataran sintaksis yang lebih baik sehingga mampu menghasilkan kalimat dalam berbagai modus dengan lebih baik atau sebaliknya tidak memiliki kemampuan untuk menghasilkan kalimat sama sekali.

Penelitian tentang pemerolehan dan perkembangan bahasa anak merupakan hal yang menarik untuk diteliti karena perkembangan pemerolehan bahasa setiap anak tidaklah sama. Diharapkan penelitian ini dapat bermanfaat sebagai referensi bagi penelitian sejenis yang akan dilakukan di masa yang akan datang. Setiap anak memiliki kompetensi bahasa yang berbeda-beda. Oleh karena itu, peneliti mengharapkan adanya penelitian sejenis dalam porsi yang lebih luas, misalnya tentang hambatan yang dialami anak dari segi pengucapan kata.

DAFTAR PUSTAKA

Alwi, Hasan, dkk. 1998. Tata Bahasa Baku Bahasa Indonesia. Jakarta : Balai Pustaka.

Brown, H. D. 2007. Prinsip Pembelajaran Dan Pengajaran Bahasa. Jakarta: Kedutaan Besar Amerika Serikat.

Brooks, Nelson. 1975. ”The Dawn of Language”. Foreign Language Annals, 8.1.: 18-21.

Chaer, Abdul. 2009. Sintaksis Bahasa Indonesia (Pendekatan Proses). Jakarta: Rineka Cipta.

Chomsky, N. 1957. Syntactic Structure. The Hangue: Mouton.

Chomsky, N. 1965. Aspects of the Theory of Syntax. Cambridge, Mass.: The MIT Press.

Clark, E. 2003. First Language Acquisition. Cambridge, UK: Cambridge University Press

Clark, Eve V. 1977. ”First Language Acquisition”. Dalam Morton, J. dan J. C. Marshall (eds). Psycholinguistics: Developmental and Pathological. Itacha, New York: Cornell University Press: 1 – 72.

Dardjowidjojo, Soenjono. 2000. Echa: Kisah Pemerolehan Bahasa Anak Indonesia. Jakarta: Grasindo

Dardjowidjojo, Soenjono. 2005. Psikolinguistik Pengantar Pemahaman Bahasa Manusia. Jakarta: Yayasan Obor Indonesia.

Garman, Michael. 1990. Psycholinguistics. Cambridge: Cambridge University Press.

Goodluck, Helen. 1991. Language Acquisiton: A Linguistic Introduction. Oxford, UK: Blackwell.

Gustianingsih. 2002. Pemerolehan Kalimat Majemuk Bahasa Indonesia Pada Anak Usia Taman Kanak-Kanak. Medan: Pascasarjana USU.

Lenneberg, E. H. 1967. Biological Foundation of Language. New York: Wiley. Marzuki, C. 1999. Metodologi Riset. Jakarta: Erlangga.

Moleong. 2004. Metode Kualitatif. Bandung: Rosdakarya.

Nasution, Putri. 2009. Kemampuan Berbahasa Anak Usia 3-4 Tahun

(Prasekolah) di Play Group Tunas Mekar Medan: Tinjauan

Psikolinguistik. Medan: Pascasarjana USU.

Pelenkahu, H. Noldy. 2010. Pemerolehan Bahasa Pertama Anak Kembar Usia Dua Tahun Delapan Bulan. Kendari: Universitas Haluoleo.

Piaget, J. 1955. The Language and Thought of the Child. Cleveland: Meridin.

Rusyani, Endang Rusyani. 2008. Pemerolehan Bahasa Indonesia Anak Usia 2,5 Tahun (Studi Kasus Terhadap Pemerolehan Bahasa Anak Usia Dini). Bandung: Universitas Pendidikan Indonesia.

Simanjuntak, Mangantar. 2009. Pengantar Neuropsikolinguistik, Menelusuri Bahasa, Pemerolehan Bahasa dan Hubungan Bahasa dengan Otak. Perpustakaan Nasional Republik Indonesia.

Simanjuntak, Mangantar. 1986. Pengantar Psikolinguistik Modern. Kuala Lumpur: Dewan Bahasa dan Pustaka.

Simanjuntak, Mangantar. 1982. Pemerolehan Bahasa Melayu: Bahagian Fonologi. Kuala Lumpur. Dewan Bahasa dan Pustaka.

Siregar, Mahmud Aziz. 2002. Pengaruh Stimuli Terhadap Pemerolehan Bahasa Anak Prasekolah (Studi Komparatif). Medan: Pascasarjana USU.

Slobin, D. I. 1977. “Language Change in Childhood and in History”. Dalam J. Macnamara, (ed)., Language Learning and Thought. New York: Academic Press.

Tay Meng Guat. 2006. “Pemerolehan Bahasa Kanak-Kanak: Suatu Analisis Sintaksis”. Jurnal Penyelidikan IPBL, Jilid 7. Hal: 87-108

Vygotsky, L.S. 1978. Mind and Society: The Development of Higher Mental Processes. Cambridge, MA: Harvard University Press.

Sumber dari Website: Balita-The-Golden-Age.2011.

(http://www.ibudanbalita.com/diskusi/pertanyaan/1490/) (diakses 10 Januari 2011)

Chamidah, Atien Nur. 2010. Pentingnya Stimulasi Dini Bagi Tumbuh Kembang Otak Anak

(http://staff.uny.ac.id/sites/default/files/pengabdian/atien-nur-chamidah dr/pentingnya-stimulasi-dini-bagi-tumbuh-kembang-otak-anak.pdf) (diakses 10 Januari 2011)

Faktor Perkembangan Bahasa Anak. 2011.

(http://psikonseling.blogspot.com/2011/01/faktor-perkembangan-bahasa- anak.html) (diakses 3 Februari 2011)

First Language Acquisition: The Argument. The Language Acquisition Device. 2006. p.22.

(http://perso.clubnternet.fr/tmason/WebPages/LangTeach/Licence/CM/Oldlec tures/lntroduction-.htm/ diakses 20 Juni 2010).

Ginn, Wanda Y. 2006. Jean Piaget - Intellectual Development (Online) p. 7. (http://www.sk.com.br/.sk-vyqot.html/ diakses 20 Juni 2010).

Language Acquisition. (On-line): http://en. Wikipedia.org/wiki/ Languageacquisition. (Diakses 20 Juni 2010)

Schutz, Ricardo. 2006. Stephen Krashen’'s Theory of Second language Acquisition (Online) p.12, (http://www.sk.com.br/sk-krash.html/ diakses 17 Juni 2010).

Schutz, Ricardo. 2006. "Noam Chomsky", 'Language and Mind (p.1 (http://www.sk.com.br/sk-krash.html/ diakses 20 Juni 2010).

Sigel, I and Cocking, R. 2000. Cognitive Development from Childhood to

Adolescence: A Construc/ivist Perspective. , p. 5.

Lampiran 1

BIODATA ANAK

Nama anak : Anastasia Uli Sinaga Tempat/tgl lahir : Medan, 14 Desember 2008 Jenis kelamin : Perempuan

Alamat : Jln. Mesjid Syuhada Gg. Selamat No. 1A Nama orang tua : R. L. Sinaga

Nama anak : Chelsi Peranginangin Tempat/tgl lahir : Medan, 24 November 2008 Jenis kelamin : Perempuan

Alamat : Jln. Mesjid Syuhada Gg. Selamat No. 2 Nama orang tua : B. Peranginangin

Nama anak : Matthew Silalahi

Tempat/tgl lahir : Medan, 15 Desember 2008 Jenis kelamin : Laki-laki

Alamat : Jln. Mesjid Syuhada Gg. Selamat No. 15 Nama orang tua : L. Silalahi

Nama anak : Ekklesia Nathaniel Sinaga Tempat/tgl lahir : Medan, 12 November 2007

Jenis kelamin : Laki-laki

Alamat : Jln. Mesjid Syuhada Gg. Selamat No. 1A Nama orang tua : R. L. Sinaga

Nama anak : Samuel Restu Sinaga Tempat/tgl lahir : Medan, 3 Desember 2008 Jenis kelamin : Laki-laki

Alamat : Jln. Mesjid Syuhada Gg. Selamat No. 5 Nama orang tua : L. Sinaga

Nama anak : Trinito Yohannes Sinaga Tempat/tgl lahir : Medan, 10 Desember 2007 Jenis kelamin : Laki-laki

Alamat : Jln. Mesjid Syuhada Gg. Selamat No. 23 Nama orang tua : T. Sinaga

Lampiran 2

DATA-DATA

Data 1:

AN1 (2 tahun) : Minta! Minta bang! Minta bang!

AN4 (3 tahun) : Bilang, minta bang. (meminta adeknya meminta dengan lebih lembut)

AN1 : Minta’ bang. AN4 : Cuci tangan dulu!

Data 2:

AN4 : Mamak, Abang yang pegang! Mama : Ceritalah, tadi abang makan apa? AN4 : Makan apa ya?

Mama : Kok mikir? Tadi dedek makan apa? AN1 : Nagget (nugget).

AN4 : Ikan. AN1 : Ikan.

Mama : Yang mana yang betul? AN4 dan AN1 : Ikan

Mama : Dedek makan ikan apa, nang? AN4 : Ikan lele.

AN1 : Adek buang.

Mama : Adek buang? Kenapa? AN1 : Iya.

Mama : Iya, kenapa dibuang? AN4 : Entah.

Mama : Kasih taulah kenapa dibuang.

AN4 : Ma…mana mau mama’ tadi! (Maksudnya AN4sudah memberitahu ibunya, tapi ibunya tidak mendengarkannya).

Mama : Mana mau mama? Mama aja tadi pegi kuliah.

AN4 : Iya, yang waktu tukar baju itu, gak maunya mamak. Abang tanya: Mak, dibuang dedek. (Maksudnya AN4memberi tahu mama bahwa AN1 membuang ikan yang dimakannya).

Mama : Oh, itu kan waktu sudah siap. Mama sudah pulang, sudah siap dedeknya makan.

AN1 : Adek apanya (yang mana)? (AN1 bertanya, untuk menegaskan dedek mana yang dimaksud karena mamanya sedang mengandung adeknya. Mereka menyebut adek yang masih dikandung mamanya ‘adek

lahir’.)

Mama : Adek Tasia Uli,lah. AN4 : Enggak, dibuang dedek Mama : Iya? Gak enak rupanya, dek? AN4 : Enggak. Panas.

AN1 : Panas.

Data 3

Mama : Darah apa itu, nang? AN1 : Da[R]a lah (darahlah). Mama : Darah apa itu?

AN1 : Da[R]a nyamuk. Mama : Darah nyamuk?

AN1 : Iya.

Mama : Di mana darahnya dibuat nyamuknya, nang? AN1 : Dingding.

Mama : Dinding yang buat?

AN1 : Iya, dingding. Da[R]a dia ke dingding. Mama : Darah dia ke dinding?

AN1 : Iya. Ini ya nyamuk..ha…da[R]ah dia

Mama : Hmmm.

AN1 : Da[R]a dia. Ke tempak ini dia. Huhh. Ke tempak jo[R]ok- jo[R]ok dia.

Data 4

AN1 : Ih!Ih! Tekaget (terkejut)! Tekaget dedek..hihhh…tekaget dedeknya, bang!

Mama : Kenapa dedek kaget, nang? AN1 : Itunya.

Mama : Apanya, nang? AN1 : Jalan cosmosnya.

Data 5

Mama : Tadi dedek makan apa?

AN1 : Makan apa? (kalimat interogatif menyungguhkan) Mama : He eh.

AN1 : Makan apa, mak? Mama : Iya, makan apa?

AN1 : Yang tadilah. Yang dibeli’.

Mama : Enggak. Yang mama masak. Makan apa, dedek? AN1 : Pake’ daging.

Mama : Daging apa?

AN1 : Daging.

Mama : Daging aaaaaayam! AN1 : Dagi ayam. (daging ayam) Mama : Enak, nang?

AN1 : Enak!

Mama : Enak?

Mama : Abis itu minum apa tadi? Minum apa barusan? AN1 : Main bola lah!

Mama : Main bola? Minum apa! AN1 : Enggak! Main kek gininya! Mama : Main kek mana?

AN1 : Kek (kayak) gitu! (An1 menunjukkan kepada ibunya bahwa ia bermain lompat-lompatan)

Mama : Minum apa dedek tadi? AN1 : Minum….jus.

Mama : Minum jus? Jus apa, nang? AN1 : Jus je[R]uk.

Mama : Mana bapak kita, nang? AN1 : Belum pulang lah! Mama : Belum pulang?

AN1 : Belum.

Mama : Ke mana rupanya bapak? AN1 : Ke[R]ja lah.

Mama : Kerja

AN1 : Iya!

Mama : Untuk apa bapak bekerja? AN1 : Ya ke[R]ja lah!

Data 6

An1 : Minta’! Minta’ bang! Minta’ bang!

An4 : Bilang, minta bang. (meminta adiknya meminta dengan lebih lembut)

An1 : Minta’ bang. An4 : Cuci tangan dulu!

Data 7

AN4 : Yok! Yok!

AN2 : Aba (panggilan “Abang”). Tulis kita ba. AN1 : Gini, mak.

Mama : Iya. Tulis lah, Cha. AN4 : Robek! Robek!

AN2 : Opet! Opet! (Robek bukunya)

AN2 : Ini atu ba (Ini punyaku, bang). Butu! (Ini bukuku!) AN4 : Tambah satu tambah dua.

AN2 : Satu, dua….embat (empat), lima, enam, tujuh AN4 : Habis tujuh?

AN2 : Lapan, bilan (sembilan), puluh (sepuluh). Lapan, bilan, puluh, sabas (sebelas)

Data 8

AN2 : Tunggu.

AN4 : Hah! Gitu aja gak bisa! Hah! Gitu aja jatuh! Mama : Mana bapakmu, Chel?

AN2 : Ini.

Mama : Bapak? Ini bapak?

AN2 : Nggak.

Mama : Mana bapak?

AN2 : Yumah (Bapaknya sedang berada di rumah) Mama : Di rumah? Apa yang dikerjakannya?

AN2 : Bobok.

Mama : Bobok?

AN2 : he eh.

Mama : Capek dia?

AN2 : Cabek. (Bapak tidur karena dia capek) Mama : Capek kenapa?

AN2 : Hah?

Mama : Apa yang dikerjakan bapak?

AN2 : hmm….hmmm…

Mama : Jualan bapak?

AN2 : Hah?

AN2 : Iya. Elja (Kerja).

Data 9

AN4 : Bisa dia pake’ celana. AN2 : Ade’tu (Adekku). Eva : Adek Chelsi mana? AN2 : Di yumah.

Mama : Ngapai dia?

AN2 : Bobo’.

Mama : Chelsi sudah mandi? AN2 : Iya. Udah.

Mama : Sudah makan?

AN2 : Udah.

Mama : Makan apa?

AN2 : Hmm. Hmm.

Data 10

Papa : Tadi Iyu ke gereja? AN3 : Hmm?

Papa : Sama siapa aja tadi Yu ke gereja? AN3 : Mama tadi, papa di yumah.

Papa : Kenapa di rumah? Orang papa tadi yang pangku Iyu di gereja. Iya?

AN3 : Iya.

Papa : Siapa lagi yang ke gereja, Yu?

AN3 : Kevin. (Selain ayah dan ibunya, abangnya, Kevin, juga pergi ke gereja)

Papa : Enak di gereja itu? AN3 : Enak.

Papa : Sekarang lagi di rumah siapa, Iyu? AN3 : Pencet gini biar bica dia.

Papa : Kok pintar Iyu? Kok tau? AN3 : Iyalah.

Papa : Dari siapa Iyu tau? AN3 : Papa.

Papa : Mana abang Iyu? AN3 : Itu.

Papa : Siapa namanya? AN3 : Kevin.

Papa : Sayang Iyu sama Kevin itu? AN3 : Cayang.

Papa : Sayang ya. Tapi kelen sering berantam-berantam. AN3 : Tapi aku menang.

Papa : Menang Iyu, ya? Waktu main gambar siapa menang? AN3 : Aku.

Papa : Iya? Kek mana cara Yu kok bisa menang? AN3 : Iyalah.

Papa : Kek mana caranya?

AN3 : Kita main gambar, papa (An3 tidak menyelesaikan kalimatnya) Papa : Duduklah bagus di situ, Yu.

AN3 : Tinggi kali ini. (Sofa yang akan didudukinya cukup tinggi, sehingga susah baginya untuk naik ke sofa itu)

Papa : Ya nggak pa-pa. AN3 : (Batuk)

Papa : Batuk Yu? Minum obatlah.

AN3 : Ga ada’ di sini bawa’ obat. Ga ada’.

Data 11

Mama : Bebek siapa itu, Yu? AN3 : Bebek Iyu.

Mama : Siapa beli’nya, Yu? AN3 : Mama.

Mama : Bilanglah makasih, Yu. AN3 : Makacih mama.

AN3 : Eee..Ini, ini (menunjukkan tiga jarinya) Mama : Tiga ribu?

AN3 : Iya.

Mama : Ada uangmu tadi? AN3 : Ga ada’ tadi. Mama : Ga ada’

AN3 : Nanti aku beli uangku! Mama : hah?

AN3 : Nanti aku beli uang aku! Mama : Iya?

AN3 : Iya.

Mama : Kan kemarin ada dikasih opung kau uang? AN3 : Uang belapa? Uang belapa?

Mama : Lima puluh ribu.

Data 12

AN4 : Pak, pak, badan abang tengok! Harum kan? Bapak : He eh. Harum kali. Bapak make’lah nanti ya? AN4 : Eh! Itu untuk abang-abang sama dedek-dedek. Bapak : Oh, iya nya?

AN4 : Iya.

AN4 : Iya. Bapak, bapak! Bapak : Mama’ juga’? AN4 : Nggak! Bapak : Bah!

AN4 : Ya, kan? Hah! Kata mama’ nggak. Mama : Kenapa abang cengeng kali?

AN4 : Hah?

Mama : Kok nangis-nangis terus? AN4 : Orang dimarahin kakak, abang. Mama : Apa rupanya dibilang kakak?

AN4 : Nggak. Abang nangis, cocok-cocokkan. Hah! Mama : Hah? Adek nangis-nangis, dek?

AN1 : (mengangguk tanpa mengatakan apa-apa) Mama : Iya?

AN4 : Abang nggak. Abang diam-diam kan, mak?

Mama : Ah, nangis-nangisnya abang tadi. Makan pun gitu. Mandi pun gitu. AN4 : Aaah! (merengek)

Mama : Hah! Itu pun udah mau nangis lagi. Bapak : Semua harus diselingi dengan nangis.

Data 13

AN1 : Tak…tak.

AN4 : Aahhh..ini ….ini…..(merengek) Mama : Jangan gitu, mang.

AN4 : Ini yang rusak. Ini yang, ini yang gak bagus lagi. Mana! AN1 : Uhh…uhhh…

Mama : Jangan berantam-berantam apa mamak bilang. Mama apain itu nanti?

AN1 : Diambi’nya power rangers dedek!

Mama : Kalo’ berantam-berantam kek mana abang?

AN4 : Hmmm?

Mama : Diapain kalo’ berantam-berantam? AN4 : Hmmm…mak mau ini.

Mama : Biar aja. Mamak mau merekam. abang ngomong-ngomong sama dedek.

AN4 : Merekam apa?

Mama : Merekam suara abang lah sama dedek.

AN4 : Sini?

Mama : He eh

AN4 : Buatlah!

Mama : Ya, ngomong-ngomonglah!

AN4 : Adek!

AN4 : Adek! Minta’! Minta’!Ya di hp lah, mak! Mama : Apanya di hp?

AN4 : Bicaraannya. Mama : Kan direkam dulu? AN1 : Halo! Halo, bang!

AN4 : Ga’ mau!

Mama : Hah…masak gitu? Dah sakit pun bibir adeknya. AN4 : Minta’! Minta’lah! Biar kawan kita. Minta’. Mama : Ngomonglah!

Data 14

Bapak Samuel : Siapa namamu?

AN5 : Muel

Bapak Samuel : Kuat bilang! Siapa namamu?

AN5 : Samuel!

Bapak Samuel : Marga apa?

AN5 : Cinaga (Margaku Sinaga) Bapak Samuel : Boru apa mamakmu?

AN5 : Boru ombing (Mamaku boru Sihombing). Bapak Samuel : Sekolah di mana Muel?

AN4 : Aku pun di Galiley... Galilea nya! (Aku juga bersekolah di Galilea)

Bapak Samuel : Mana? Mana? Kan?

AN5 : Aku di Galile….a. (Aku bersekolah di Galilea) Bapak Samuel : Iya, Galilea

AN4 : Aku pun di Galileanya! Bapak Samuel : Mana? Samuel aja di situ. AN4 : Aku pun Galilea!

Bapak Samuel : Mana mau si Muel. Iya kan, Muel? AN5 : Mau lo, abang itu. Bisa lo, bapak. Bapak Samuel : Nggak! Si Cheryl aja.

AN5 : Bisa kan, bang? Kan? Bapak Samuel : Cheryl kawan dia.

AN5 : Gak boleh! (Aku tidak mau berteman dengan Cheryl). Bapak Samuel : Boleh.

AN5 : Gak boleh! Tembak kau nanti! Bapak Ekklesia : Jadi mulai kapan sekolah? Besok? AN5 : Hari inilah! Udah jam lima.

Data 15

AN4 : Ayoklah!

AN4 : Cuci tangan yok!

AN5 : Di belakang aja cuci…tangan. Di belakang aja, dek.

AN1 : Di mana?

AN5 : Ini air, ini. Ini. Cuci! Dek! Dek! Cuci tangan! Bapak Ekklesia : He, jangan! Jorok itu!

AN5 : Cucilah!

Bapak Ekklesia : Jorok itu!

Data 16

Luis : Dia gak yang bersayap, yang warnanya hitam. AN6 : Hah?

Luis : Warnanya hitam. Kutu, ato nyamuk, ato … AN6 : Aku tau! Aaaah…nyamuuuuuk!

Luis : Nyamuk? Hah? Nyamuk? AN6 : Iya.

Luis : Dia gak punya sayap? Warnanya hitam? Bera’ti (berarti) kutu. AN6 : Kutu? Kutu, kutu, kan? Ajarkanlah! Mak, ku…kutu, mak, itam? Mama : Iya.

AN6 : Nggak, balalti kan, kutu kan, alnanya coklat. (Nggak, berarti kutu warnanya coklat)

Mama : Iya, ada juga coklat, tapi ada juga itam.

hitam) Mama : Ooh.

Data 17

AN6 : Cedikit ya? Mama : Iya.

AN6 : Mak, yang ini, mak, apa? Mama : Sendok.

AN6 : Cendok untuk gula? Mama : Iya.

Luis : Enaklah gulanya, ya kan, mak?

AN6 : Mamak, potokan aku? (Apakah mama sedang mengambil fotoku?)

Mama : Iya. Udah. Makanlah! Do’a dulu!

AN6 : (menggumamkan sesuatu yang tidak jelas) Amen!

Mama : Ulangi dulu! Kok, kok nggak jelas ngomongmu berdo’a. Ulangi! Ayok!

AN6 : (mengatakan sesuatu yang tidak jelas) Mama : Ya udah. Makanlah! Makan sayurnya! AN6 : Nggak!

Mama : Sikit aja. Sikit.

Mama : Iya, iya, iya. Besok nggak usah pake’ sayur. Udah, makanlah! Mari mamak suwir-suwir ikannya.

AN6 : Kalo’ ada cayul, talok ke pinggilnya? Mama : Iya. Makan! Bukan tarok pinggir. Makan! AN6 : Mak! Ambi’kanlah cendoknya!

Dokumen terkait