• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB VII SIMPULAN DAN SARAN

7.2 Saran

Dalam upaya meningkatkan pengetahuan dan sikap bidan terhadap program IMD, perlu dilakukan pelatihan dan seminar yang berhubungan dengan program IMD secara rutin dengan mengundang pakar pakar IMD serta memberikan informasi dan edukasi yang mendalam tentang IMD kepada ibu agar ibu lebih memahami pentingnya pelaksanaan IMD misalnya dengan memberikan informasi pada saat antenatal care (ANC) serta perlu adanya kebijakan dari Dinas Kesehatan dalam perpanjangan STR, bidan praktek mandiri harus melaporkan berapa bayi yang sudah dilakukan IMD di tempat prakteknya.

DAFTAR PUSTAKA

Adiyasa. G. (2014). Hubungan Tingkat Pengetahuan Ibu, Dukungan Keluarga dan Peran Tenaga Kesehatan terhadap Pemberian Inisiasi menyusu Dini di Puskesmas Banjar Serasan Kecamatan Pontianak Timur. (Tesis). Fakultas Kedokteran Universitas Tanjungpura Pontianak.

Ambarwati & Ratna, E. (2009). Asuhan Kebidanan Nifas. Yogyakarta: Mitra Cendikia Press.

Anita, Lie. (2008). Kooperatif Learning . Jakarta: PT Grasindo.

Aprilia.Y. (2009).Analisis Sosialisasi Program Inisiasi Menyusu Dini dan Asi Eksklusif Kepada Bidan di Kabupaten Klaten.(Tesis). Undip.

Asriani, A Azis. 2011. Studi Praktek Inisiasi Menyusu Dini (IMD) Di Rumah Sakit Ibu Dan Anak Siti Fatimah Kota Makassar. (Skripsi) Fakultas Kesehatan Masyarakat. Universitas Hasanuddin Makassar.

Awi, D and Alikor, E. 2006.Barriers to timely initiation of breastfeeding among mothers of healthy full-terms babies who deliver at University of Port Harcourt Teaching Hospital. Nigerian journal of clinical practice2006 Jun; Vol 9 (1), pp.57-64.Diakses tanggal 15 Desember 2013.

Badan Statistik Pusat BPS. (2013). Angka Kematian Menurut Propinsi. Available at: http://www.bps.go.id/tab_sub/view.php?tabel=1&daftar=1&id_subyek= 12&notab=5 [Accessed December 13, 2014].

Badan Pusat Statistik RI. (2012). Susenas Tahun 2012. Jakarta. Kementrian Kesehatan Republik Indonesia.

Daryati.(2008).Pengetahuan dan Sikap Bidan dalam Inisiasi Menyusu Dini Pada Ibu Bersalin di Sanggau Kalimantan Barat. Tesis, Undip.

Dayati.(2011). Faktor-faktor Pada Bidan yang Berhubungan dengan Pelaksanaan Inisiasi Menyusu Dini (IMD) di Wilayah Kecamatan Kendari Kota Kendari Sulawesi Tenggara. Depok: FKM UI.

Daryati.(2008).Pengetahuan dan Sikap Bidan dalam Inisiasi Menyusu Dini Pada Ibu Bersalin di Sanggau Kalimantan Barat. Tesis, Undip.

Departemen Kesehatan RI. (2007). Pelatihan APN Bahan Tambahan IMD. Jakarta. JNPKR-JHPIEGO.

Depkes RI. (2007). Pedoman Strategi KIE Keluarga Sadar Gizi (KADARZI). Direktorat Jenderal Bina Kesehatan Masyarakat, Direktorat Bina Gizi Masyarakat.

Deviyanti, Ria Sutria. (2009). Faktor-faktor Yang Berhubungan Dengan Praktek Inisiasi Menyusu Dini Pada Bidan di Kecamatan Sukmajaya.(Skripsi). Depok.FKMUI.

Dinas Kesehatan Kabupaten Badung. (2012). Profil Kesehatan Dinas Kesehatan Kabupaten Badung.

Edmond KM, Zandoh C, Quigley MA, Amenga-Etego S, Owusu-Agyei S, Kirkwood BR. Delayed breastfeeding initiation increases risk of neonatal mortality. Pediatrics. 2006;117:380-6.

Faizin, A. (2008). Hubungan Tingkat Pendidikan dan Lama Kerja Perawat dengan Kinerja Perawat Di RSU Pandan Arang Kabupaten Boyolali, Berita Ilmu Keperawatan ISSN 1979-2697, Vol.1, No.3, September 2008: p. 137-142.

Fikawati & Syafiq. (2010). Kajian Implementasi dan Kebijakan Air Susu Ibu Eksklusif dan Inisiasi Menyusui Dini di Indonesia, Makara, Kesehatan, Volume 14 No.1, Edisi Juni 2010:17-24.

Green, L.W. and Kreuter, M. W 2005 Health Program Planning: An Educational and Ecological Approach.Fourth Edition. New York: McGraw-Hill.

Gibson. (1996). Perilaku Struktur dan Proses Edisi Kelima Organisasi Jilid I. Jakarta penerbit erlangga Ciracas Jakarta.

Hajrah.(2012). “Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Perilaku Bidan Dalam Pelaksanaan IMD di Kabupaten Berau” (Skripsi).Depok : FKMUI.

Hastono, S.P. (2007). Modul Analisis Data kesehatan Kemenkes RI. Depok : FKM UI

Henderson, C., Jones, K. (2006). Buku Ajar Konsep Kebidanan.Jakarta.EGK Hikmawati, S. (2008).“Faktor-Faktor Risiko Kegagalan Pemberian ASI Selama

Dua Bulan”.(Tesis).Universitas Diponegoro Semarang.

Hurlock,E.B. (1998). Psikologi Perkembangan: Suatu Pendekatan Sepanjang Rentang Kehidupan (Edisi Kelima). Erlangga. Jakarta.

Ilyas.Y, (2002). Kinerja : Teori, Penilaian dan Penelitian. Pusat Kajian Ekonomi Kesehatan, FKM UI.

Jamilah ,L. (2008). Studi Kualitatif Penerapan IMD pada Bayi Segera Setelah Lahir di RS“X” di Garut.(Tesis). Undip.

JNPK-KR.(2008). Pelatihan Asuhan Persalinan Normal Bahan Tambahan Inisiasi Menyusu Dini. Jakarta : JNPK-KR.

Juliastuti, R. (2011). “Hubungan Tingkat Pengetahuan, Status Pekerjaan Ibu, Dan Pelaksanaan Inisiasi Menyusu Dini Dengan Pemberian ASI Eksklusif” (Tesis).Surakarta : Universitas Sebelas Maret.

Kamalia. (2005). “Hubungan Antara Pemberian ASI Eksklusif dengan Kejadian Diare di Puskesmas Srondol Banyumanik Kota Semarang”. (Skripsi). Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Diponegoro.

Kepmenkes No 900/Menkes/SK/VII/002 Bab V pasal 18. Tentang Pemeliharaan dan Penggunaan ASI.

Kurniawati, R.R. (2011). Pola Hubungan Antara status Gizi Balita dan Faktor Sosial Ekonomi Terhadap Tingkat Kesejahteraan Ke Luarga di Surabaya Timur. (Skripsi). Surabaya: ITS.

Lubis, Nuchsan Umar. (2009). ASI Eksklisif Menjelang Indonesia Sehat 2010. Jakarta: Cermin Dunia Kedokteran, vol 36 No.2: p. 133-134.

Mangkunegara, P. (2006) Evaluasi Kinerja Sumber Daya Manusia, Cetakan kedua Refika Aditama. Jakarta. p. 152-16.

Mantja, W. (2005). Etnografi Disain Penelitian Kualitatif dan manajemen Pendidikan. Malang: Wineka Media.

Mardiah. (2011). “Faktor-Faktor yang Berhubungan Dengan Kinerja Bidan Dalam Mendukung Program Inisiasi Menyusu Dini (IMD) di Kota Pekan Baru”. (Tesis) USU.

Muchlas.M, (1994), Perilaku Organisasi UGM, Yogyakarta.

Mullany, Luke C.; Joanne Katz; Yue M. Li; Subarna K. Khatry.(2008). Breast-Feeding Patterns, Time to Initiation, and Mortality Risk among Newborns in Southern Nepal. J. Nutr. 138:599- 603.

Nakao Y, Moji K, Honda S, Oishi K. (2008). Initiation of breastfeeding within 120 minutes after birth is associated with breastfeeding at four months among Japanese women, International Breastfeeding Journal.

Notoatmodjo,S. (2003). Pendidikan dan Perilaku Kesehatan.Jakarta :Rineka Cipta. p.125-127

Notoatmodjo,S. (2005). Metodologi Penelitian Kesehatan. Rineka Cipta, Jakarta. p.123-124

Notoatmodjo,S. (2007). Promosi Kesehatan dan Ilmu Perilaku. Rineka Cipta, Jakarta.p.131-134

Notoatmodjo.S. (2010). Promosi Kesehatan Teori dan Aplikasi.Jakarta : Rineka Cipta. p.128-129

Nuryanti, 2011. Praktek Pelaksanaan Inisiasi Menyusu Dini di RSIA Siti Khadijah Muhammadiyah Makassar. (Skripsi) Fakultas Kesehatan Masyarakat. Universitas Hasanuddin. Makassar.

Orun SSY, Yusuf Madenda, Zeynep Ustnuyurt - Eras, Ehnaz Kutluk KY.(2010). “ Factors associated with breastfeeding initiation time in aBaby-Friendly Hospital”.

Permenkes 129/Menkes/SK/II/2008.Tentang Standar Pelayanan Minimal Rumah Sakit.

Permenkes No. 1464/Menkes/Per/X/2010 Tentang Izin dan Penyelenggaraan Praktik Bidan.

Pokja Sanitasi Kabupaten Badung. (2012). Buku Putih Sanitasi Kabupaten Badung (Percepatan Pembangunan Sanitasi Permukiman 2012). Badung: Pokja Sanitasi Kab. Badung. Retrieved from ppsp. nawasis. info/kab. badung/BAB II BPS Badung. doc.

Prawirohardjo, S. (2006), Acuan Nasional Pelayanan Kesehatan Maternal dan Neonatal, Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo, Jakarta.

Putri R, Agung W, Andarini S (2015). Pengaruh Faktor Instrinsik dan Ekstrinsik terhadap Pelaksanaan Inisiasi Menyusu Dini oleh Bidan di Puskesmas Rawat Inap. Jurnal Kedokteran Brawijaya, Vol.28, No.3, Juni 2015: p. 289-293. Raharjo, B. (2014). Profil Ibu Dan Peran Bidan Dalam Praktik Inisiasi Menyusu

Dini Dan ASI Eksklusif, Jurnal Kesehatan Masyarakat ISSN 1858-1196, Vol.1, No.3, Mei 2015: p. 53-63.

(RISKESDAS) Riset Kesehatan Dasar. (2007). Jakarta: Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan, departemen Kesehatan, Republik Indonesia.

Rismaina Putri, I Wayan Agung I, Sri Andarini. (2013). Pengaruh Faktor Instrinsik dan Ekstrinsik Terhadap Pelaksanaan Inisiasi Menyusu Dini oleh Bidan di Puskesmas Rawat Inap Kabupaten Pasuruan” Volume 28 No.3, Edisi Februari 2015:17-24.

Rati, S ;Djunaidi M. Dachlan, Sukmawati. (2012). “Perilaku Ibu Post Partum Dalam Pelaksanaan Inisiasi Menyusu Dini (IMD) Di Puskesmas Batua Kota Makassar”.(Tesis).FKMUNHAS.

Robbins P.S. (2003).Alih bahasa Molan.B, Perilaku Organsasi. Indeks Gramedia, Jakarta.

Roesli, Utami. (2007). Mengenal ASI Eksklusif. Jakarta. Trubus Agriwidya. Roesli, Utami. (2008). Inisiasi Menyusu DiniPlus ASI Eksklusif. Jakarta. Pustaka

Bunda.

Rosalina, W.L. (2008).Pengaruh Kecerdasan Emosional Perawat terhadap Perilaku Melayani Konsumen dan Kinerja Perawat Rumah Sakit Umum Daerah Indramayu.Jurnal Ekonomi & Bisnis, Vol 2, No. 3.

Rosenberg, K D., C McMurtrie, B D Kerker, Y Na and E H Graham. 2008. Breastfeeding Initiation in New York City, 1979 to 1996. American Journal of Public Health, Vol. 88, Issue 12 1850-1852.

Rosenkrantz TS.Neonatology. 1996.

Righard, A (1990). Kontak kulit ibu-bayi, dalam Roesli (2008). “Inisiasi Menyusu Dini Plus ASI Ekslusif (hlm 21). Jakarta: Pustaka Bunda.

Rusnita, A. (2008). Faktor-faktor Yang berhubungan Dengan Pelaksanaan Inisiasi Menyusu Dini di Kamar Bersalin IGD RSUPN Dr. Cipto Mangunkusumo Jakarta November 2008. (Skripsi). Depok: FKM UI.

Sastroasmoro, S. (2011).Dasar–Dasar Metode Penelitian Klinis. Jakarta, CV Sagung. P. 78-85.

Setiarini,T. (2012). “Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Kinerja Bidan di RSIA Budi Kemuliaan Jakarta” (Tesis).Depok : FKMUI.

Setiawan.W, (2007), Beberapa Faktor Yang Berhubungan dengan Kinerja Bidan Desa dalam Pertolongan Persalinan di Kabupaten Tasikmalaya. (Tesis), Undip.

Siregar A. (2004). Pemberian ASI Eksklusif dan Faktor yang mempengaruhinya. (Tesis). Universitas Sumatra Utara, Medan.

Soetjiningsih. (1997). ASI Petunjuk Untuk Tenaga Kesehatan , Jakarta: EGC. Sugiarti & Vera Talumepa (2008). Gambaran Pengetahuan Bidan Praktek Swasta

Tentang Inisiasi Menyusu Dini Berdasarkan Karakteristik Bidan di Kecamatan Lembang Kabupaten Bandung Barat Tahun 2008. Jurnal Kesehatan Kartika Sikes A.Yani.

Sumiyati, N. (2011). Hubungan Pelatihan Inisiasi Menyusu Dini (IMD) dengan Pelaksanaannya Oleh Bidan Di Kabupaten Sidoarjo. Depok: FKMUI.

Suriadi & Rita Yuliani. (2001). Asuhan Keperawatan Pada Anak, Edisi I. Jakarta: CV Sagung Seto.

Suriadi.(2010).Asuhan Keperawatan Pada Anak.Jakarta : Sagung Seto

Sitinjak, M. (2011). Analisis Kepatuhan Bidan Terhadap SOP Pelaksanaan Inisiasi Menyusu Dini ( IMD ) di Wilayah Puskesmas Bukit Kabupaten Samosir Provinsi Sumatra Utara. (Tesis).Depok : FKM UI.

Triani,Y, (2010). Hubungan Tingkat Pengetahuan, Status Pekerjaan dan Pelaksanaan Inisiasi Menyusu Dini dengan Pemberian ASI Eksklusif . (Tesis) Undip.

WABA. (2011). Protects, Promotes, and Support Breastfeeding Worldwide. World Alliance for Breastfeeding Actions : WABA, (diunduh 17 Desember 2014). Dari http://www.waba.org.my/

Wawan, A dan Dewi, M. (2010). Teori dan Pengukuran Pengetahuan, Sikap dan Perilaku Manusia. Nuha Medika. Yogyakarta : Nuha Medika.

World Health Organization (WHO). Development of a strategy towards promoting optimal fetal growth. Avaliable from :http:// www. who. int/ nutrition /topics /feto maternal/en.html. Last update : January 2007 [diakses pada tanggal 25 Desember 2014].

WHO.(2011).Eclusive Breastfeeding.Program and Project.(Diunduh 13 Desember 2015).Dari

http://www.who.int/nutrition/topics/eclusive_breasfeed/en/index.html.

Wibowo. (2013). Manajemen Kinerja Edisi Ketiga. Jakarta : Rajawali Pers. P. 77-94

ASI Eksklusif di delapan Kabupaten Jawa Barat dan Jawa Timur Tahun 2002 Analisis Data Dasar ASUH 2002. (Skripsi). Depok: FKM UI.

Yuntas, Djunaidi M. Dachlan, Sukmawati. (2012). “Perilaku Bidan Dalam Pelaksanaan Inisiasi Menyusu Dini (IMD) Di Puskesmas Batua Kota Makassar”.(Tesis).FKMUNHAS.

Yusnita, V. (2012). “Fakto Yang Mempengaruhi Pelaksanaan Inisiasi Menyusu Dini (IMD) Oleh Bidan Di 12 Puskesmas Agam Timur Wilayah Kerja Dinas Kesehatan Agam Provinsi Sumatera Barat”.(Tesis). Depok: FKM UI.

Dokumen terkait