• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

5.2 Saran

Setelah melakukan penelitian mengenai strategi komunikasi guru dalam mengembangkan kemandirian anak usia dini di sekolah alam bukit hijau Medan, peneliti memiliki beberapa saran yang kiranya bisa bermanfaat bagi berbagai pihak, yaitu sebagai berikut:

1. Peneliti mendapati banyak hal yang masih dapat dikaji mengenai strategi komunikasi, sehingga kiranya penelitian ini mendorong pihak akademis untuk bisa membantu mahasiswa Departemen Ilmu Komunikasi melakukan penelitian serupa sehingga bisa menambah kekurangan-kekurangan yang masih didapati dalam penelitian ini atau bahkan memperluas kajian penelitian ini.

2. Peneliti mendapati sekolah alam bukit hijau memiliki konsep belajar yang unik dengan menggunakan alam sebagai sarana belajar anak. Kiranya konsep belajar yang tidak formal seperti ini dapat dikembangkan di kota Medan.

3. Peneliti juga mendorong setiap guru untuk memberikan edukasi yang benar dan tepat terhadap anak terutama anak usia dini sebagai modal dasar dalam menjalani jenjang pendidikan.

DAFTAR REFERENSI

Ardiyanto, Elvinaro. 2007. Filsafat Ilmu Komunikasi. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.

Bacharuddin, Mustafa. 2008. Dari Literasi Dini Ke Literasi Teknologi. Bandung : Yayasan CREST.

Bungin, Burhan. 2006. Sosiologi Komunikasi: Teori Paradigma dan Diskursus Teknologi Komunikasi di Masyarakat. Jakarta: Kencana.

_____________. 2007. Penelitian Kualitatif; Komunikasi, Ekonomi, Kebijakan Publik dan Ilmu Sosial Lainnya. Jakarta: Kencana.

Cangara, Hafied. 2007. Pengantar Ilmu Komunikasi. Jakarta: Raja Grafindo Persada.

Effendi, Onong Uchana, 2002. Ilmu, Teori dan filsafat Komunikasi. Bandung: Citra Aditya Bakti.

_____________. 2006. Ilmu Komunikasi: Teori dan Praktek. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.

Furchan, Arief. 1992. Pengantar Metode Penelitian Kualitatif. Surabaya: Penerbit Usaha Nasional.

Kriyantono, Rakhmat. 2006. Teknis Praktis Riset Komunikasi. Jakarta : Kencana. Masitoh, dkk. 2005. Strategi Pembelajaran TK . Jakarta: Pusat Pnerbit Universitas Terbuka.

Moleong, Rexy J. 2005. Metode Penelitian Kualitatif. Bandung: Remaja Rosdakarya.

Mulyana, Deddy. 2001. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung : Remaja Rosdakarya.

_____________. (2005). Ilmu Komunikasi Suatu Pengantar. Bandung : Remaja Rosdakarya.

_____________. 2007. Ilmu Komunikasi Suatu Pengantar. Bandung : Remaja Rosdakarya.

Mutiah, Diana. 2010. Psikologi Bermain Anak Usia Dini. Jakarta : Kencana. Nawawi, Hadari. 2001. Metodologi Penelitian Bidang sosial. Yogyakarta : UGM Press.

Papalia, Diane E., et. al., 2010. Human Development (Psikologi Perkembangan), (A.K. Anwar, Penerjemah) Jakarta : Kencana.

Patilima, Hamid. 2005. Metode Penelitian Kualitatif. Bandung: Alfabeta. Pratisti, Wiwien Dinar. 2008. Psikologi Anak Usia Dini. Jakarta. PT. Indeks. Ratri, Sunar Astuti. 2006. Melatih Anak Mandiri. Yogyakarta : Kanisius. Sugiyono, 2007. Metode Penelitian Bisnis. Bandung : Alfabeta.

Soehartono, Irawan. 2008. Metode Penelitian Sosial: Suatu Teknik Penelitian Bidang Kesejahteraan Sosial dan Ilmu Sosial Lainnya. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.

Surya, Muhammad. 2013. Psikologi Guru : Konsep dan Aplikasinya. Bandung : Alfabeta.

Vardiansyah, Dani. 2004. Pengantar Ilmu Komunkasi. Bogor: Ghalia Indonesia.

Sumber Lain:

PEDOMAN WAWANCARA

(Dilaksanakan dengan teknik wawancara mendalam)

STRATEGI KOMUNIKASI GURU DALAM MENGEMBANGKAN KEMANDIRIAN ANAK USIA DINI

(Studi Kasus Pada Sekolah Alam Bukit Hijau Medan) Oleh : Helfran F Sipayung (100904084)

1. Informan Guru 1. Nama : 2. Umur : 3. Alamat : 4. Pekerjaan : 5. Status : 6. Agama : 7. Suku : 8. Pendidikan :

9. Sudah berapa lama ibu mengajar disekolah ini?

10.Apa alasan ibu lebih memilih mengajar anak usia dini daripada mengajar di sekolah lanjutan seperti SD, SMP dan SMA?

11.Apa alasan ibu memilih mengajar di sekolah ini?

12.Apakah ibu mendapat dukungan dari keluarga sebagai pengajar di Sekolah Alam Bukit Hijau?

13.Apa yang membedakan Sekolah Alam Bukit Hijau dengan sekolah lain? 14.Apakah ada kesulitan dalam mengajar anak usia dini ?

15.Sikap apakah yang ibu/bapak lakukan jika anak melakukan kesalahan? 16.Apakah diluar jam belajar ibu juga melakukan komunikasi dengan anak? 17.Apa kegiatan belajar lain yang dilakukan di luar di sekolah?

18.Bagaimana metode belajar di alam yang ibu diterapkan ?

19.Apakah metode belajar di alam efektif bagi anak anak usia dini?

20.Apakah para anak pernah merasa bosan dengan metode belajar di alam? 21.Strategi komunikasi seperti apa yang ibu gunakan ketika mengajar?

22.Bagaimana dengan penggunaan bahasa verbal dan nonverbal dalam proses belajar?

23.Bagaimana tanggapan anak terhadap strategi komunikasi yang ibu gunakan?

24.Bagaimana ibu mengatasi jika masih ada anak yang tidak memahami strategi komunikasi yang ibu gunakan?

25.Bagaimana cara ibu mengatasi jika ada kejenuhan siswa ketika belajar? 26.Bagaimana tanggapan Orang tua terhadap strategi komunikasi yang ibu

gunakan dalam proses mengajar?

27.Bagaimana anda mengatasi jika ada keluhan dari orang tua terhadap strategi komunikasi yang ibu/bapak gunakan dalam proses mengajar? 28.Apakah strategi komunikasi yang ibu terapkan dengan metode belajar di

alam berhasil membentuk kemandirian anak?

29.Bagaimana ibu/bapak mengetahui keberhasilan strategi komunikasi yang telah diterapkan?

30.Bagaimana tanggapan Orang tua tentang perkembangan kemandirian anak?

2. Informan Orang Tua 1. Nama : 2. Umur : 3. Alamat : 4. Pekerjaan : 5. Status : 6. Suku : 7. Agama : 8. Pendidikan :

9. Apa alasan bapak/ibu memilih menyekolahkan anak ke Sekolah Alam Bukit Hijau?

10.Apakah anak bapak/ibu menyukai metode belajar yang diterapkan di Sekolah Alam Bukit Hijau?

11.Apakah menurut bapak/ibu belajar dengan metode alam itu efektif bagi anak?

12.Bagaimana bapak/ibu menjalin komunikasi dengan para Guru?

13.Bagaimana menurut bapak/ibu tenaga pengajar yang ada di Sekolah Alam Bukit Hijau?

14.Bagaimana menurut bapak/ibu strategi komunikasi yang digunakan oleh para Guru di sekolah Alam Bukit Hijau?

15.Apakah ada perubahan terhadap anak setelah dimasukkan ke Sekolah Alam Bukit Hijau? Jika ada, perubahan seperti apa?

16.Apakah Sekolah Alam Bukit Hijau mampu membentuk dan menambah kemandirian anak bapak/ibu? Dalam hal seperti apa saja?

17.Apakah anak dapat mengaplikasikan apa yang mereka dapat disekolah? 18.Bagaimana sikap dan perilaku anak dalam menghadapi masalah setelah

bersekolah di Sekolah Alam Bukit Hijau?

19.Apakah anak sekarang sudah mampu mengambil keputusan sendiri? 20.Bagaimana bapak/ibu mengembangkan kemandirian anak di rumah?

Hasil Wawancara Informan Guru I

31.Nama : Dra. Eva Handayani Sembiring 32.Umur : 46 Tahun

33.Alamat : Jalan Bunga Gayong, kel. Ladang Bambu Medan Tuntungan, Medan

34.Pekerjaan : Guru 35.Status : Menikah 36.Agama : Kristen 37.Suku : Batak Karo 38.Pendidikan : S1

39.Sudah berapa lama ibu mengajar disekolah ini? Mulai tahun 2010

40.Apa alasan ibu lebih memilih mengajar anak usia dini daripada mengajar di sekolah lanjutan seperti SD, SMP dan SMA?

Karena memang dari dulu itu dunianya saya di dunia anak yang dimulai dari pelayanan-pelayanan di Gereja dan berikutnya karena melihat kondisi alam kita yang sudah semakin rusak. Kita harus memberikan dukasi kepada anak-anak untuk mencintai lingkungan hidup. Nah, itu harus dimulai dari usia dini. Karena kalau mereka sejak kecil diajari misalnya untuk tidak membuang sampah sembarangan, supaya rajin menanam pohon, merawat tanaman gitu dan menyayangi binatang. Pokoknya mencintai semua ciptaan Tuhan itu lebih efektif diajarkan mulai dari kecil. Kalo untuk seperti kita yang sudah dewasa ini, diajarkan untuk mencintai lingkungan itu agak susah, hal yang sepele dan sederhana untuk membuang sampah saja orang dewasa sembarangan. Yang berikutnya kita mau mengajarkan anak-anak ini untuk mengenal Tuhan melalui ciptaanya dan itu juga sangat efektif, bahwa ini loh ciptaan Tuhan dan kita harus bersyukur kepada Tuhan. Jadi banyak hal dalam program-program belajar kita itu konsepnya mengacu pada hal itu. Itulah yang membuat saya tertarik, makanya dimulai dari usia dini.

Karena ini yayasan milik keluarga

42.Apakah ibu/bapak mendapat dukungan dari keluarga sebagai pengajar di Sekolah Alam Bukit Hijau?

Sangat mendukung karena ini kan lahannya Orang tua saya, kalau tidak mendukung pasti beliau tidak member lokasi ini untuk pendidikan.

43.Apa yang membedakan Sekolah Alam Bukit Hijau dengan sekolah lain? Biasanya sekolah lain itu untuk belajar kan mereka semua dilakukan di kelas, dengan tema yang sama tapi misalnya tema lingkungan kita juga pakai buku paket tapi sekolah lain itu hanya belajar dari buku melalui gambar, ada gunung, ada pohon tapi itu semua kan hanya gambar. Kalau disekolah ini ada lingkungan langsung bisa belajar dengan melihat secara langsung dan itu membuat persentasi daya tangkapnya lebih daripada hanya dari buku, itu yang membedakannya dengan sekolah lain. Disini mereka menanam tananaman langsung dan mereka mngikuti perkembangannya setiap harinya tidak hanya sekedar menanam. Seminggu sudah seperti apa pertumbuhannya, sudah berapa daunnya, mereka juga belajar berhitung melalui jumlah daunnya, mereka juga belajar warna daunnya itu warna apa. Jadi semua hal yang kita lakukan sudah dapat mencakup banyak hal yang dapat dipelajari oleh anak-anak.

44.Apakah ada kesulitan dalam mengajar anak usia dini ?

Kesulitannya karena mereka itu kan mulai dari nol, bagaimana untuk membuat mereka itu mandiri, bagaimana membuat mereka untuk bisa mengurus diri sendiri, melakukan proses bersosialisasi karena hal-hal mendasarkan yang kita ajarkan kepada anak-anak.

45.Sikap apakah yang ibu/bapak lakukan jika anak melakukan kesalahan? Untuk setiap kesalahan kita membuat hukuman, salah satunya itu hukuman di sudut ruangan namanya. Kalau misalnya ada anak yang ribut terus tidak bisa diingatkan atau lari-lari terus kita hokum dengan membuat bangkunya di sudut. Dia tetap ikut dalam belajar tapi di buat disudut. Nah, dari hukuman ada efek jera dari si anak karena mereka akan bingung sendiri dan bosan sendiri karena dipisahkan dari teman-temannya dan

untuk selanjutnya di tanya mau dihukum lagi disudut si anak jera dan tidak mau lagi melakukan kesalahan.

46.Apakah diluar jam belajar ibu/bapak juga melakukan komunikasi dengan anak?

Ya, kita punya juga kunjungan kerumah karena ada juga saat-saatnya mereka jenuh ya bersekolah jadi kita datang untuk ngobrol dengan orang tua dan juga si anak.

47.Apa kegiatan lain yang dilakukan selain di sekolah?

Kita selalu melakukan kegiatan keluar ya, seperti tahun lalu kita menanam pohon di daerah kawasan industry Medan-Belawan dan program penanaman pohon selalu ada untuk go green. Ada juga program field trip ke berastagi, disana belajar soal gunung, udara, belajar soal tanaman yang tumbuh di daerah dingin. Melihat kebun bunga, memetik strawberry sendiri, semua itu merupakan proses belajar.

Kita ada juga kegiatan lain disini yaitu ada program bank sampah yaitu, kita suratin orang tua supaya setiap bulan itu mereka mengumpulkan sampah plastik detergen atau sampah koran yang sudah dibersihkan dan dibawa kesekolah yang itu kami manfaatkan sebagai kreativitas yang dibuat jadi mainankah, kotak pensil, frame foto dan macam-macam. Jadi orangtua merka juga tahu bahwa sampah rumah tangga itu ternyata bermanfaat tidak hannya sebagai sampah yang langsung dibuang, karena sebenarnya umur sampah itu bias lebih panjang kalau kita pergunakan. 48.Bagaimana metode belajar di alam yang ibu diterapkan ?

Kan kurikulum TK itu per-tema, tema diri sendiri, lingkungan, tanaman, binatang dan transportasi semua itu pengenalan. Kalau kita, semua kurikulum Diknas kita pakai hanya saja metode dan tekniknya yang kita bedakan dengan cara-cara sekolah lain dan kita punya kurikulum khas sendiri. Misalnya kemarin kita masuk tema tanaman, jadi kita pergi menanam padi itu sebenarnya sudah mencakup semua tema dan banyak hal yang sudah tercakup disitu. Kita sudah belajar binatang ketika berada disitu, ada burung, ada kodok dan ada capung disitu. Dan disitu juga kita

sudah mengajarkan kepada anak yaitu ada tema profesi, ada petani disitu dan mereka ngobrol langsung dengan petaninya. Berikutnya kita sudah belajar lingkungan disitu, kita lihat lingkungan disitu ada tanah, langit, awan dan matahari. Jadi satu tema di sekolah alam itu pasti sudah mencakup semuanya.

49.Apakah metode belajar di alam efektif bagi anak anak usia dini? Sangat-sangat efektif.

50.Apakah para anak pernah merasa bosan dengan metode belajar di alam? Gak ah, mereka selalu nunggu-nunggu apalagi untuk belajar kesawah. Untuk menanam padi misalnya, kita ajarkan dulu filosofi bahwa ini adalah ciptaan Tuhan dan nasi yang kamu makan setiap harinya itu dari sini asalnya. Karena banyak anak yang tidak tahu pohon padi, jadi kita memberitahu dari sini loh asalnya nasi dan padi itu pun tidak langsung dia berbuah tapi membutuhkan proses kan dimana menunggu enam bulan dulu dan dirawat dengan baik sama petani lalu dipetik, kemudian tidak langsung jadi nasi dirumah. Karena orangtua harus bekerja dulu, terus berbelanja kemudian dimasak baru jadi nasi yang dimakan setiap harinya. Dan yang member pertumbuhan itu adalah Tuhan maka kita harus selalu bersyukur kepada Tuhan. Nah udah banyak kan yang bisa dipelajari si anak disitu. Paling karena seringnya belajar langsung keluar mereka terkadang bosannya belajar dikelas.

51.Strategi komunikasi seperti apa yang ibu gunakan ketika mengajar?

Saya tidak bisa mengatakan secara ilmiah strategi komunikasi yang saya pakai itu apa namanya tapi, langkah pertama yang saya terapkan adalah mengenali dulu pribadi dan dunia si anak itu sendiri, kita harus tahu dulu dia pake bahasa apa gitu. Kita juga harus mengenali per-karakter si anak, setiap anak memiliki kesukaan yang berbeda dan kita bisa menggunakan kesukaannya itu untuk merangsang dia dalam belajar. Tapi kita juga harus melihat hal yang disukai si anak itu pas tidak untuk dia.

52.Bagaimana dengan penggunaan bahasa verbal dan nonverbal dalam proses belajar?

Itu sebenarnya tergantung gurunya juga ya, bagaimana setiap guru menerangkan di kelas dan bagaimana kita meramu agar pesan yang kita sampaikan tepat sasaran, sampai tidak pesan yang kita berikan, mengertikah mereka. Misalnya dengan menggunakan alat peraga seperti gambar, saya menyuruh mereka untuk membuat segitiga. Jika kita menyuruh mereka membuat segitiga dengan hanya mengatakannya saja mungkin ada diantara mereka yang tidak tahu, tapi dengan sekali saja kita contohkan dengan menggambar segitiga maka selanjutnya mereka akan tahu. Jadi sambil kita berbicara juga dipraktekkan agar mereka mudah paham dan tahu untuk selanjutnya.

53.Bagaimana tanggapan anak terhadap strategi komunikasi yang ibu gunakan?

Kalau tanggapan dari siswa itu misalnya tidak suka denga cara yang telah kita lakukan, maka kita harus terus memotivasi. Kita harus cari tahu apa lagi yang mereka sukai. Kembali lagi setiap anak memiliki kesukaan yang berbeda-beda, jadi kita memang harus kenal per karakter setiap anak agar dapat menentukan bagaimana cara untuk menghadapi mereka. Bisa juga misalnya ketika saya menyuruh mereka untuk menulis angka satu sampai tiga puluh mereka bilang gak mau Miss capek, terus saya bilang kamu bisa main kalau sudah selesai belajar dan akhirnya di selesaikannya.

54.Bagaimana ibu/bapak mengatasi jika masih ada anak yang tidak memahami strategi komunikasi yang ibu gunakan?

Ini kita membagi kelas menjadi kelompok-kelompok kecil, jadi lebih bisa mengenali karakter anak lebih mendalam, misalnya si andre yang awalnya tidak tahu apapun jadi ketika yang lain bermain, saya memberikan waktu khusus sama dia 10 menit setelah dia bisa baru dia boleh ikut main bersama yang lain. Nah untuk belajar dirumah atau pekerjaan rumah pun saya memberikan perbedaan bagi yang lebih bisa dan yang masih kurang bisa dalam pelajaran tertentu. Karena terkadang walaupun sama-sama murid baru anak ini kan punya perbedaan, karena dipengaruhi bagaimana mereka dirumah. Ada siswa yang tidak mau mengerjakan apa-apa kok dirumahnya, bersama kita disekolah cuma berapa jam lah. Jadi banyak

faktor juga yang mendukung si anak untuk dapat mudah untuk belajar sesuatu.

55.Bagaimana cara ibu mengatasi jika ada kejenuhan siswa ketika belajar di kelas?

Kita selalu mencari teknik-teknik yang dapat digunakan, misalnya kita lagi belajar berhitung. Kita pergi keluar kelas kita berjalan keluar kan banyak pohon cokelat disitu kan dan berbuah, anak-anak dapat belajar berhitung dari buah cokelatnya dan itu sudah pasti tidak membuat mereka bosan lagi. Nah, disitu sudah tidak hanya belaar menghitung lagi, sudah juga belajar mengenal warna dari warna tumbuhan yang ada dan tidak habis disitu juga kita belajar melalui buah cokelat yang sudah masak kemudian di makan lalu disitu anak juga sudah belajar soal rasa.

56.Bagaimana tanggapan Orang tua terhadap strategi komunikasi yang ibu gunakan dalam proses mengajar?

Positif ya, mereka senang karena disetiap tahun ajaran baru dihari pertama sekolah tu kan orang tua selalu mengantar anak-anaknya dan saya juga membuat pertemuan dengan orang tua untuk mempresentasikan bagaimana sih sekolah kita ini. Dan orang tua selalu memiliki pandangan yang sama dengan sekolah.

57.Bagaimana anda mengatasi jika ada keluhan dari orang tua terhadap strategi komunikasi yang ibu/bapak gunakan dalam proses mengajar? Untuk keluhan cara saya mengajar dengan anak belum ada ya, ada keluhan mungkin karena ada murid yang rumahnya jauh ya, si anak mungkin terlalu capek belajar disekolah. Namun tetap kok di dorong orang tua untuk bersekolah kecuali disaat sakit.

58.Apakah strategi komunikasi yang ibu terapkan dengan metode belajar di alam berhasil membentuk kemandirian anak?

Saya kira berhasil lah ya. Kalau untuk kemandiriannya mereka cepat berkembang, misalnya saja dari hal ditemani Orang tua. Itu hal pertama ya dimana anak mandiri dulu untuk ditinggal di sekolah. Untuk anak Play group itu bisa sampai tiga minggu untuk ditunggui Orang Tua, tapi kalau

anak TK bisa hanya dalam 3 hari ditunggui Orang tuanya. Nah utuk itu kita memberi tahapan juga dimana Orang tua menunggu, mulai menunggu di dalam kelas, kemudian di luar kelas. Hal ini paling sulit sebenarnya untuk anak-anak dimasa awal sekolah mereka. Kemandirian yang lain bisa dilihat juga dari belajar untuk memakai kaos kaki sendiri, sepatu sendiri, makan sendiri karena mereka mungkin dirumah masih dibantu oleh Orang Tua tapi disini semua harus dilakukan sendiri.

59.Bagaimana ibu/bapak mengetahui keberhasilan strategi komunikasi yang telah diterapkan?

Kalo untuk anak-anak yang ini kita belum tahu ya hasil akhirnya bagaimana nanti, tapi untuk anak-anak tahun-tahun sebelumnya ada banyak sekali perubahan dalam diri setiap anak itu ya. Yang tadinya masih mengandalkan orang tua dalam melakukan banyak hal namun setelah sekolah akhirnya bisa mandiri, bisa mengerjakan banyak hal sendiri. Mulai dari pakai baju, mandi, makan udah bisa sendiri. Ada juga anak yang pulang sekolah sampai dirumah langsung semangat dalam mengerjakan PR yang diberikan Gurunya. Nah, keberhasilan itu semua juga harus dibantu oleh orang tua dirumah bagaimana cara orang tua juga untuk menambah juga kemandirian si anak dengan dukungan yang diberikan.

60.Bagaimana tanggapan Orang tua tentang perkembangan kemandirian anak?

Orang tua juga banyak menyampaikan perubahan-perubahan yang terjadi sama anak mereka, misalnya ada anak yang tadinya masi ngedot, dirumah udah gak ngedot lagi. Terus ada juga murid yang tidak mau potong rambut dirumah, nah Orang tua si anak ini meminta sama kita supaya si anak disuruh potong rambut, dan ia akhirnya mau potong rambut karena disuruh sekolah. Banyak perubahan lah yang terjadi setelah mereka sekolah, dan yang paling nyata itu adalah berdoa, sebelumnya anak-anak ini kebanyakan tidak tahu berdoa. Orang tua pun senang juga ya ketika mereka sudah bisa berdoa apalagi bisa juga dalam bahasa inggris. Mereka

menjadi pemimpin doa makan dirumah, nah kalo disekolah setiap harinya ketika diminta untuk memimpin doa pasti berebutan.

Informan Guru II

1. Nama : Dewi Rasmeitha Ginting 2. Umur : 29 Tahun

3. Alamat : Simpang Selayang 4. Pekerjaan : Guru

5. Status : Menikah 6. Agama : Kristen 7. Suku : Batak Karo 8. Pendidikan : S1

9. Sudah berapa lama ibu mengajar disekolah ini? Saya sudah sekitar 4 tahun mengajar disekolah ini.

10.Apa alasan ibu lebih memilih mengajar anak usia dini daripada mengajar di sekolah lanjutan seperti SD, SMP dan SMA?

Saya memilih anak usia dini ya karena saya sangat senang dengan dunia anak, saya senang berbagi dengan anak dan senang juga untuk mengenal karakter dari setiap anak.

11.Apa alasan ibu memilih mengajar di sekolah ini?

Alasan saya yang utama karena konsep sekolah ini ya. Konsep sekolah ini tidak menjemukan karena disini kita mengajar dengan kretivitas kita dalam menggunakan alam untuk mempermudah siswa untuk paham dalam proses belajar. Misalnya saja ketika beljar dikelas ada siswa yang bosan, kita bisa keluar dan belajar diluar sehingga mereka tidak merasa bosan. 12.Apakah ibu/bapak mendapat dukungan dari keluarga sebagai pengajar di

Sekolah Alam Bukit Hijau?

Sampai sekarang ya keluarga, terutama suami mendukung pekerjaan saya sebagai pengajar di sekolah ini.

13.Apa yang membedakan Sekolah Alam Bukit Hijau dengan sekolah lain? Yang membedakan sekolah ini dengan sekolah lain itu terletak pada

Dokumen terkait