• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB V : PENUTUP

5.2. Saran

Saran yang dapat peneliti berikan berdasarkan penelitian ini adalah: 1. Untuk nelayan dan “tekong” (toke).

- Nelayan dan “tekong” harus lebih memperhatikan proses interaksi

yang dirasakan oleh anak-anak yang bekerja sebagai “anak itik”.

Pendewasaan anak-anak dapat berjalan lebih baik lagi jika anak-anak juga dapat bergaul dan berinteraksi secara intens dengan sebayanya. Hal tersebut diperlukan agar anak-anak juga dapat belajar dari teman sebayanya. Belajar bagaimana berinteraksi, belajar bagaimana menyelesaikan masalah secara kolektif ketika mereka sedang mengalami masalah dan lain sebagainya yang tidak didapatkan “anak itik” ketika dia sedang bekerja.

- Nelayan dan “tekong” harus memekerjakan setidaknya dua anak untuk

menjadi “anak itik” di kapal mereka. Hal tersebut diperlukan agar “anak itik” bisa mendapatkan sparing partner (teman kompak) yang sesuai dengannya. Hal yang tidak kalah penting adalah proses

pendewasaan diri yang optimal akan didapatkan oleh “anak itik”

dengan belajar bersaing sekaligus tetap kompak dalam hal pekerjaan. 2. Untuk orang tua.

- Keluarga memiliki berbagai fungsi yang harus dijalankan, dan peran orang tua adalah menjalankan fungsi tersebut agar dapat berjalan sebagaimana yang diharapkan dalam keluarga. Salah satu fungsi keluarga adalah edukasi, dan tanggungjawab orang tua adalah

memberikannya kepada anak. Pendidikan formal adalah pendidikan yang dirancang sedemikian rupa agar anak-anak dapat bersaing secara global dengan orang lain. Jika anak-anak yang bekerja sebagai “anak itik” sampai putus sekolah dan tidak mengenyam pendidikan formal

tersebut, maka itu merupakan kesalah orang tua apabila wawasan anaknya tidak seluas anak-anak yang mengenyam pendidikan formal selama 12 tahun lainnya.

3. Untuk anak-anak yang bekerja sebagai “anak itik”.

- Masa anak-anak adalah masa yang diisi dengan kreatifitas dan imajinasi yang luas untuk bermain dan bereksplorasi. Anak-anak yang

bekerja sebagai “anak itik” haruslah lebih banyak menghabiskan waktu

untuk berinteraksi bersama teman sebaya mereka, daripada di pelabuhan untuk bekerja. Karena diusia mereka yang memang masih anak-anak adalah usia dimana mereka memperoleh kesenangan yang tidak akan mereka dapatkan nantinya ketika mereka sudah remaja atau dewasa.

4. Untuk pemerintah.

- Pemerintah harus lebih bijak lagi dalam membuat kebijakan. Adanya kearifan lokal yang bertentangan dengan hukum positif seperti “anak itik” harus diberikan solusi yang berbeda dari anak-anak pada umumnya. Melalui penelitian ini, pemerintah dapat mempertimbangkan sistem pendidikan lain yang dapat diberikan

DAFTAR PUSTAKA

_______, (2009), Kamus Besar Bahasa Indonesia Edisi Baru, Jakarta, Pustaka Phoenix.

Adam, Mohammad & Fikri Hakin, (2015), Ekspor Perikanan RI Masuk Peringkat Kelima, Http://bisnis.news.viva.co.id/news/read/584824-ekspor-perikanan-ri-masuk-peringkat-kelima-di-dunia, diakses pada 28 Agustus 2015.

Brinkerhoff, David B, dkk, (1995), Essentials of Sociology: Third Edition, Lincoln, West Publishing Company.

Bungin, Burhan, (2007), Penelitian Kualitatif, Jakarta, Kencana.

Endrawati, Netty, (2011), Faktor Penyebab Anak Bekerja Dan Upaya Pencegahannya (Study Pada Pekerja Anak Sektor Informal Di Kota Kediri), Jurnal Ilmu Hukum Refleksi Hukum Edisi April 2011.

Ernaningsih, Wahyu, (2012), 20 Hak Anak Menurut UU No. 23 Tahun 2002 Tentang Perlindungan Anak. Jurnal Ilmiah Pusat Studi Wanita UNSRI, Vol. 3, No. 1. UNSRI.

Hannselin, James M., (2006), Sosiologi Dengan Pendekatan Membumi, Jakarta, Gelora Aksara Pertama.

Jerkins, Richard, (2005), Membaca Pikiran Pierre Bourdieu, Yogyakarta, Kreasi Wacana.

Munirob, Siti Mumun, (2011), Psikologi Keberlanjutan Sekolah Pekerja Anak Di Sektor Batik, Jurnal Penelitian Vol. 8 No. 2.

Munirob, Siti Mumun, (2013), Sekolah Ideal Pekerja Anak: Ekspektasi Dan Model Sekolah Bagi Pekerja Anak Di Pekalongan, Jurnal Penelitian Vol. 10 No.1.

Nainggolan, Lukman Hakim, (2005), Masalah Perlindungan Hukum Terhadap Anak Di Indonesia, Jurnal Equality Volume 10 No. 2.

Nasution, Arif, dkk, (2008), Metode Penelitian, Medan, FISIP USU Press. Poloma, Margaret M, (2010), Sosiologi Kontemporer. Jakarta, Rajawali Pers. Ritzer, George & Barry, Smart, (2014), Handbook Teori Sosial, Jakarta, Nusa

Media.

Ritzer, George & Douglas, J. Goodman, (2010), Teori Sosiologi Modern, Jakarta, Kencana.

Robi, Rizkianto, Istiqlaliyah Muflikhati & Neti Hermawati, (2013), Nilai Ekonomi Anak, Motivasi dan Self-Esteem Pekerja Anak. Jurnal Ilmu Keluarga dan Konsumen, Vol.6, No. 3. IPB: Bogor.

Rochatun, Isti, dkk, (2012), Eksploitasi Anak Jalanan Sebagai Pengemis Di Kawasan Simpang Lima Semarang, Unnes Civic Education Journal 1 (1). Sugiyono, (2008), Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R & D, Bandung,

Alfabeta.

Wahyuni, Lilik, (2008), Kekuasaan Simbolik Dalam Wacana Politik Di Media Cetak, Jurnal Kajian Linguistik dan Sastra Vol. 20, No. 2, Malang, PBSI-IKIP Budi Utomo.

Wirarta, Made, (2005), Metodologi Penelitian Sosial Ekonomi, Yogyakarta, Penerbit Andi.

Yin, Robert K., (2014), Studi Kasus: Desain & Metode, Jakarta, Rajawali Pers.

Sumber Internet:

Http://www.batubarakab.go.id/, diakses pada 03 Oktober 2015.

Statistik.kkp.go.id/index.php/arsip/file/37/kpda11_ok_r06_v02.pdf, diakses pada 28 Agustus 2015.

Demartoto, Argyo, (2013), Teori Konstruksi Sosial dari Peter L. Berger dan Thomas Luckman, diakses dari http://argyo.staff.uns.ac.id/2013/04/10/teori-konstruksi-sosial-dari-peter-l-berger-dan-thomas-luckman/ pada 19 Oktober 2015.

Sumber Lain:

UU No. 13 Tahun 2003 Tentang Ketenagakerjaan. UU No. 23 Tahun 2002 Tentang Perlindungan Anak.

LAMPIRAN

Gambar 1. Nelayan, ABK dan “anak itik” sedang membongkar hasil laut.

Gambar 3. ABK dan “Anak itik” sedang merajut jaring.

Gambar 5. Acim Beel beserta keluarga.

No…… PENGANTAR

Penelitian SKRIPSI dengan judul “FENOMENA KEKERASAN SIMBOLIK

DAN SOSIALISASI “ANAK ITIK””. Studi ini murni untuk penelitian semata. Bila informan tidak ingin namanya dicantumkan, akan tetap dihargai. Karena itu, kejujuran dalam menjawab pertanyaan-pertanyaan sangat dibutuhkan. TERIMA KASIH.

“Anak Itik”

PROFIL RESPONDEN

1. Nama narasumber:... 2. Apa agama anda?

3. Berapa usia anda?

4. Apa pendidikan terakhir anda? 5. Berapa pendapatan anda?

6. Apa pekerjaan yang sering anda lakukan? 7. Apa suku anda?

KEKERASAN SIMBOLIK 1. Apa saja jenis pekerjaan yang anda kerjakan?

2. Apkah ada pekerjaan yang dikerjakan secara berkelompok dan secara sendiri-sendiri?

3. Bagaimana caranya anda diupah? 4. Mengapa anda dipekerjakan?

5. Bagaimana awal mula anda dipekerjakan?

6. Apakah anda pernah menjadi anak buah kapal (ABK)? Mengapa?

7. Apa yang akan dilakukan toke atau nelayan jika anda bermain ketika bekerja?

8. Apa yang akan dilakukan toke atau nelayan jika anda mengalami kecelakaan kerja?

9. Apakah ada jaminan keselamatan kepada anda? Mengapa? 10.Apakah anda bekerja diluar jam sekolah?

11.Apakah anda selalu diawasi ketika bekerja?

12.Menurut anda, apakah toke atau nelayan percaya sepenuhnya kepada anda? 13.Apakah keselamatan kerja anda dijamin oleh toke atau nelayan yang

mempekerjakan anda?

14. Apakah anda senang bekerja sebagai “anak itik”?

15.Seberapa baik toke atau nelayan kepada anda?

16.Menurut anda, kenapa toke atau nelayan mahu mempekerjakan anda? 17. Apakah anda merasa pernah mendapatkan kekerasan seperti dimarahi,

ditekan ataupun di remehkan, diolok-olok dan diejek?

18.Apakah anda pernah mendapat kekerasan fisik seperti dipukul, dijewer dan lain-lain?

SOSIALISASI “ANAK ITIK”

1. Apakah anda tahu orang-orang tua yang dahulu menjadi “anak itik”?

2. Siapa yang menyerukan anda untuk menjadi “anak itik”?

3. Apakah anda mendapat ilmu tentang laut selama menjadi “anak itik”?

4. Apakah hubungan anda dengan teman-teman semakin baik ketika menjadi

“anak itik”? Mengapa?

5. Apa cita-cita anda setelah dewasa nanti?

6. Apakah semua atau sebagian toke dan nelayan di sini adalah mantan “anak itik”?

7. Bagaiaman para nelayan atau toke yang mempekerjakan anda mengajari anda bekerja?

8. Berapa banyak teman anda yang bekerja sebagai “anak itik”?

9. Bagaimana orang tua anda mendorong anda menjadi “anak itik”?

10.Apakah anda dipaksa oleh teman oleh orang tua atau saudara untuk menjadi “anak itik”?

11.Diusia berapa anda pertama kali tertarik dan terjun menjadi “anak itik”? 12.Nilai-nilai apa yang diajarkan orang tua, toke ataupun teman untuk

melakukan pekerjaan menjadi “anak itik”?

13.Bagaimana pengaruh teman-teman terhadap motivasi anda menjadi “anak itik”?

14.Apa sangsi sosial jika anak-anak tidak menjadi “anak itik”?

15.Apa reward sosial terhadap anda ketika anda memilih menjadi “anak itik”?

SOSIAL EKONOMI “ANAK ITIK”

1. Bagaimana kondisi perekonomian keluarga anda? 2. Apakah anda bersekolah?

3. Apakah anda memiliki teman yang bukan “anak itik”? Mana yang lebih banyak, “anak itik” atau bukan?

No…… PENGANTAR

Penelitian SKRIPSI dengan judul “FENOMENA KEKERASAN SIMBOLIK

DAN SOSIALISASI “ANAK ITIK””. Studi ini murni untuk penelitian semata. Bila informan tidak ingin namanya dicantumkan, akan tetap dihargai. Karena itu, kejujuran dalam menjawab pertanyaan-pertanyaan sangat dibutuhkan. TERIMA KASIH.

Mantan “Anak Itik”

PROFIL RESPONDEN

1. Nama narasumber:... 2. Apa agama anda?

3. Berapa usia anda?

4. Apa pendidikan terkahir anda? 5. Berapa pendapatan anda? 6. Apa pekerjaan anda? 7. Apa suku anda?

KEKERASAN SIMBOLIK 1. Apa saja jenis pekerjaan yang “anak itik” kerjakan?

2. Apkah ada pekerjaan yang dikerjakan secara berkelompok dan secara sendiri-sendiri?

3. Bagaimana caranya “anak itik” diupah?

4. Mengapa “anak itik” dipekerjakan?

5. Bagaimana awal mula “anak itik” dipekerjakan?

6. Apakah “anak itik” pernah menjadi anak buah kapal (ABK)? Mengapa?

7. Apa yang akan dilakukan toke atau nelayan jika “anak itik” bermain ketika

8. Apa yang akan dilakukan toke atau nelayan jika “anak itik” mengalami

kecelakaan kerja?

9. Apakah ada jaminan keselamatan kepada “anak itik”? Mengapa?

10. Apakah “anak itik” bekerja diluar jam sekolah?

11. Apakah “anak itik” selalu diawasi ketika bekerja?

12. Menurut anda, apakah toke atau nelayan percaya sepenuhnya kepada “anak itik”?

13. Apakah keselamatan kerja “anak itik” dijamin oleh toke atau nelayan yang

mempekerjakan “anak itik”?

14. Apakah anda senang bekerja sebagai “anak itik”?

15.Seberapa baik toke atau nelayan kepada “anak itik”?

16. Menurut anda, kenapa toke atau nelayan mahu mempekerjakan “anak itik”?

17.Apakah anda merasa pernah mendapatkan kekerasan seperti dimarahi, ditekan ataupun di remehkan, diolok-olok dan diejek?

18.Apakah anda pernah mendapat kekerasan fisik seperti dipukul, dijewer dan lain-lain?

SOSIALISASI “ANAK ITIK”

1. Apakah anda tahu orang-orang tua yang dahulu menjadi “anak itik”?

2. Siapa yang menyerukan anda untuk menjadi “anak itik”?

3. Apakah anda mendapat ilmu tentang laut selama menjadi “anak itik”?

4. Apakah hubungan anda dengan teman-teman semakin baik ketika menjadi

“anak itik”? Mengapa?

5. Apa cita-cita anda sewaktu masih kecil?

6. Apakah semua atau sebagian toke dan nelayan di sini adalah mantan “anak itik”?

7. Bagaiaman para nelayan atau toke yang mempekerjakan “anak itik”

mengajari “anak itik” bekerja?

8. Berapa banyak teman anda yang bekerja sebagai “anak itik”?

10.Apakah anda dipaksa oleh teman oleh orang tua atau saudara untuk

menjadi “anak itik”?

11. Diusia berapa anda pertama kali tertarik dan terjun menjadi “anak itik”? 12.Nilai-nilai apa yang diajarkan orang tua, toke ataupun teman untuk

melakukan pekerjaan menjadi “anak itik”?

13.Bagaimana pengaruh teman-teman terhadap motivasi anda menjadi “anak itik”?

14.Apa sangsi sosial jika anak-anak tidak menjadi “anak itik”?

15.Apa reward sosial terhadap anda ketika anda memilih menjadi “anak itik”?

SOSIAL EKONOMI “ANAK ITIK”

1. Bagaimana kondisi perekonomian keluarga anda sewaktu menjadi “anak itik”?

2. Apakah anda bersekolah ketika menjadi “anak itik”?

3. Apakah anda memiliki teman yang bukan “anak itik”? Mana yang lebih banyak, “anak itik” atau bukan?

No…… PENGANTAR

Penelitian SKRIPSI dengan judul “FENOMENA KEKERASAN SIMBOLIK

DAN SOSIALISASI “ANAK ITIK””. Studi ini murni untuk penelitian semata. Bila informan tidak ingin namanya dicantumkan, akan tetap dihargai. Karena itu, kejujuran dalam menjawab pertanyaan-pertanyaan sangat dibutuhkan. TERIMA KASIH.

Nelayan atau Toke

PROFIL RESPONDEN

1. Nama narasumber:... 2. Apa agama anda?

3. Berapa usia anda?

4. Apa pendidikan terakhir anda? 5. Berapa pendapatan anda perbulan? 6. Apa pekerjaan anda?

7. Apa suku anda?

KEKERASAN SIMBOLIK

1. Apa saja jenis pekerjaan yang dikerjakan oleh “anak itik”?

2. Apakah ada pembagian pekerjaan yang dikerjakan secar individu atau bersama-sama?

3. Bagaimana sistem upah “anak itik”?

4. Mengapa anda mempekerjakan “anak itik”?

5. Bagaimana awal mula anda mempekerjakan “anakitik”?

6. Apakah “anak itik” juga diikutsertakan menjadi ABK (Anak Buah Kapal)?

Jelaskan?

7. Apa yang akan anda lakukan jika “anak itik” bermain ketika bekerja?

9. Apakah ada jaminan keselamatan kepada “anak itik”?

10. Apakah “anak itik” bekerja diluar jam sekolah?

11. Apakah anda mengawasi “anak itik” ketika dia bekerja? Mengapa?

12. Apakah anda percaya sepenuhnya kepada “anak itik”? Mengapa?

13. Apakah anda senang mempekerjakan “anak itik”? Mengapa? 14.Apakah anda selalu menggunakan jasa “anak itik”?

15.Seberapa bagus hubungan anda dengan “anak itik”, karena mereka masih

berusia anak-anak?

16.Pilihlah jawaban yang tersedia dalam tabel berikut: Seandainya

saya harus menjadikan/me-milih seseorang sebagai:

Maka berturut-turut saya akan memilih seseorang dengan kriteria. Usia Kekera-batan Kebutu-han ekonomi Kemauan-nya Kemampuan-nya Lain-nya “Anak itik” ABK

SOSIALISASI “ANAK ITIK”

1. Apakah “anak itik” tetap dipekerjakan secara turun temurun dari generasi ke generasi?

2. Apakah anak-anak harus menjadi “anak itik” untuk menjadi individu yang

sukses di masyarakat? Mengapa?

3. Apakah anak-anak harus diajarkan tentang laut? Mengapa?

4. Apakah pengajaran tersebut harus melalui bekerja sebagai “anak itik”?

5. Apakah anda mengharapkan “anak itik” menjadi nelayan? Mengapa?

6. Bagaimana masa kanak-kanak nelayan saat ini, apakah semuanya adalah

mantan “anak itik”?

7. Bagaiaman para nelayan atau toke yang mempekerjakan “anak itik”

mengajari “anak itik” bekerja?

SOSIAL EKONOMI “ANAK ITIK”

1. Bagaimana kondisi perekonomian keluarga “anak itik” yang anda

pekerjakan?

2. Apakah “anak itik” yang bekerja pada anda adalah anak yang sekolah?

3. Menurut anda, apakah para “anak itik” memiliki banyak teman

dibandingkan yang bukan “anak itik”? Mengapa?

4. Apakah anda juga mempekerjakan anak dari keluarga yang memiliki

No…… PENGANTAR

Penelitian SKRIPSI dengan judul “FENOMENA KEKERASAN SIMBOLIK

DAN SOSIALISASI “ANAK ITIK””. Studi ini murni untuk penelitian semata. Bila informan tidak ingin namanya dicantumkan, akan tetap dihargai. Karena itu, kejujuran dalam menjawab pertanyaan-pertanyaan sangat dibutuhkan. TERIMA KASIH.

Orang Tua “Anak Itik”

PROFIL RESPONDEN

8. Nama narasumber:... 9. Apa agama anda?

10.Berapa usia anda?

11.Apa pendidikan terakhir anda? 12.Berapa pendapatan anda perbulan? 13.Apa pekerjaan anda?

14.Apa suku anda?

KEKERASAN SIMBOLIK

19. Apa saja jenis pekerjaan yang dikerjakan oleh “anak itik”?

20. Bagaimana sistem upah “anak itik”?

21. Mengapa anda mengizinkan anak anda menjadi “anak itik”?

22. Apakah anda mempekerjakan “anak itik”?

23. Bagaimana awal mula anak anda menjadi “anak itik”?

24.Apakah anda juga diikutsertakan menjadi ABK (Anak Buah Kapal)? Mengapa?

25. Apa yang akan dilakukan jika anak anda yang bekerja sebagai “anak itik”

bermain ketika bekerja?

27.Apakah ada jaminan keselamatan kepada anak anda?

28. Apakah anak anda yang bekerja sebagai “anak itik” bersekolah?

29. Apakah anda mengawasi anak anda bekerja sebagai “anak itik”?

30.Apakah anda percaya sepenuhnya kepada anak anda yang bekerja sebagai

“anak itik”?

31.Seberapa bagus hubungan toke atau nelayan dengan anak anda yang

bekerja sebagai “anak itik”, karena mereka masih berusia anak-anak? 32.Apakah anda merasa ada kekerasan simbolik terhadap anak anda seperti

perlakuan diremehkan, dibentak, dijewer dan diperintahkan kerja tidak sesuai dengan kemampuan fisik mereka?

33.Apakah anda merasa ada kekerasan fisik terhadap anak anda dari toke, ataupun sesama teman mereka?

SOSIALISASI “ANAK ITIK”

16. Bagaimana “anak itik” tetap dipekerjakan secara turun temurun?

17.Apakah anak-anak harus menjadi “anak itik” untuk menjadi individu yang

sukses di masyarakat? Mengapa?

18. Apakah anak anda harus diajarkan tentang laut melalui “anak itik”?

19. Apakah menurut anda anak anda yang bekerja sebagai “anak itik” lebih

mudah bergaul di masyarakat? Mengapa?

20. Apakah anda mengharapkan anak anda yang bekerja sebagai “anak itik”

menjadi nelayan?

21.Apakah anak-anak di desa ini harus mengerti tentang laut? 22. Berapa banyak anak anda yang bekerja sebagai “anak itik”?

SOSIAL EKONOMI “ANAK ITIK”

5. Berapa pengeluaran anda perbulan?

6. Menurut anda, apakah para “anak itik” memiliki banyak teman

Dokumen terkait