• Tidak ada hasil yang ditemukan

Dari penelitian yang sudah dilakukan oleh peneliti, maka peneliti akan memberikan beberapa saran-saran yang diharapkan dapat berguna untuk pihak-pihak yang akan melakukan penelitian berikutnya. Adapun saran yang diberikan peneliti berupa:

5.2.1 Saran Akademis

Hasil dari penelitian ini berguna sebagai acuan dalam kegiatan penelitian selanjutnya, terutama di dalam penelitian yang terkait di bidang public relations. Serta penelitian ini dapat berkontribusi dalam perkembangan

ilmu komunikasi, khususnya dalam bidang public relations yang terkait dengan pengelolaan citra perusahaan. Penelitian ini dapat kembali diteliti dengan menggunakan pendekatan melalui strategi komunikasi atau public

relations terhadap kegiatan yang telah dilakukan oleh

bank-bank besar. Adapun saran lain yang diberikan agar peneliti selanjutnya dapat menambahkan informan agar sumber-sumber informasi dapat terlengkapi.

5.2.2 Saran Praktis

Hasil dari penelitian ini dapat berguna bagi pembaca, khususnya bagi perusahaan yang ingin meningkatkan citra melalui kegiatan corporate social

responsibility. Penelitian ini juga berguna untuk memberi

masukan agar PT Bank Victoria International Tbk bisa menggunakan media untuk melakukan publikasi external mengenai kegiatan yang dilakukan. Adapun masukan lain agar kegiatan corporate social responsibility dijalankan secara sustainable seperti pengembangan masyarakat, beasiswa pendidikan dan lainnya.

DAFTAR PUSTAKA

Sumber Buku

Afrizal. 2015. Metode Penelitian Kualitatif; Sebuah Upaya Mendukung

Penggunaan Penelitian Kualitatif Dalam Berbagai Disiplin Ilmu (1st ed.).

Jakarta: Rajawali Pers.

Alfitri. 2011. Community Development: Teori dan Aplikasi. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Ardianto, Elvinaro, Soemirat. 2007. Dasar-Dasar Public Relations. Bandung. Simbiosa Rekatama Media.

Ardianto, E., & Machfudz, D. M. 2011. Efek Kedermawanan Pebisnis dan CSR. Jakarta : PT Elex Media Komputindo.

Ardianto, E. 2011. Metodologi Penelitian untuk Public Relations. Bandung: Remaja Rosdakarya Bandung.

Ardianto, E. 2013. Handbook of Public Relations. Bandung: Simbiosa Rekatam Media

Argenti, Paul A. 2013, Corporate Communication, Sixth Edition, International Edition, McGraw Hill, New York, NY

Canfield, B. R. 2015. Public Relations. Yogyakarta: Graha Ilmu.

Cresswell, J. W. 2007. Qualitative Inquiry and Research Design: Choosing

Among Five Approache (2nd Edition ed.). United Kingdom: Thousand

Oaks: SAGE Publications.

Cutlip, Scott M. Allen H, Center. Broom, Glen M. 2005. Effective Public Relations. Edisi 8. Jakarta. PT Indeks Kelompok Gramedia

Hamid, A. 2012. Komunikasi & Public Relations. Bandung: CV Pustaka Setia. ISO. 2007. “ISO 26000: Guidance on Social Responsibility”, ISO/FDIS

26000:2007 (E).

Jefkins, Frank. 2003. Public Relations Edisi kelima, Jakarta: PT Gelora Aksara Pratama

Kriyantono, Rachmat. 2010. Teknik Praktis Riset Komunikasi Disertai Contoh

Praktis Riset Media, Pubic Relations, Advertising, Komunikasi Organisasi, Komunikasi Pemasaran. Jakarta: Kencana.

Kriyantono, Rachmat. 2014. Teori Public Relations Perspektif Barat Dan Lokal:

Aplikasi Penelitiandan Praktik. Jakarta: Kencana

Moleong, L. J. 2013. Metode Penelitian Kualitatif (Revision ed.). Bandung: PT Remaja Rosdakarya.

Mufid, Muhamad. 2005. Komunikasi & Regulasi Penyiaran. Jakarta : Kencana Nova, F. 2009. Crisi Public Relations: Strategi PR Menghadapi Krisis,

Mengelola Isu, Membangun Citra dan Reputasi Perusahaan. Jakarta:

Grasindo.

Pawito. 2007. Penelitian Komunikasi Kualitatif. Yogyakarta : PT. Lkis

Rakhmat, J. 2009. Metode Penelitian Komunikasi, Bandung : PT Remaja Rosdakarya

Ruslan, R. 2010. Manajemen Public Relations & Media Komunikasi. Dalam The

British Institute of Public Relations (10 Edition ed., hal. 15-16). Jakarta:

PT RajaGrafindo Persada.

Scoot M. Cutlip, A. H. 2006. Effective Public Relations (9 Edition ed.). Jakarta: Prenada Media Group.

Soefijanto, Totok Amin, & Idris, Ika Karlina (Ed). 2012. Integrated Marketing

Communications: Komunikasi Pemasaran di Indonesia. Jakarta: PT.

Gramedia

Sugiyono. 2012. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif R&D. Bandung: Alfabeta.

Suharto, Edi. 2007. Kebijakan Sosial sebagai Kebijakan Publik. Bandung: Alfabeta.

Rudito, Bambang & Melia Famiola.2013. CSR (Corporate Social Responsibility). Bandung. Rekayasa Sains.

Rusdianto, U. 2013. CSR Communications A Framework for PR Practitioners. Yogyakarta: GRAHA ILMU.

Rusmadi, Zaini, A., Karim, A., Sukamto, Sudarman, Khatam, A., et al. (2009).

MEMBANGUN PRAKAS PUBLIK Mengawal Praktik Coporate Social Responsibility. Yogyakarta: IRE Press Yogyakarta.

Wood, Julia T. 2013. Komunikasi Interpersonal Interaksi Keseharian. Edisi 6. Jakarta : Salemba Humanika

Sumber Jurnal & Skripsi

Chrysantin, Lestia. 2013. Strategi Public Relations PT PJB (Pembangkitan Jawa Bali) dalam program CSR Bank Sampah. Surabaya. Universitas Kristen Petra.

Ngato, F., Warouw, D., & Marentek, E. 2015. Optimalisasi Tugas dan Fungsi

Public Relations di PT Nusa Halmahera Mineral (Studi Pada Masyarakat Desa Solses Kecamatan Malifut Kabupaten Halmahera Utara). Acta Diurna, IV(1).

Sumber Internet

http://www.bi.go.id/id/peraturan/perbankan

(http://rehsos.kemsos.go.id/modules.php?name=News&file=article&sid=%20107 7 diakses pada 16 Mei 2017 Pk. 11.30 WIB)

(http://www.depkes.go.id/resources/download/general/Hasil%20Riskesdas%2020 13.pdf diakses pada 16 Mei 2017 Pk. 13.30 WIB)

Sumber Lain

Annual Report 2016 PT Bank Victoria International Tbk www.Victoriabank.co.id

DAFTAR LAMPIRAN

Direktur Kredit PT Bank Victoria International Tbk Bpk Ramon Runtu

LAMPIRAN PERTANYAAN

Narasumber 1

Nama : Putri Tiara Virginta Umur :37 Tahun

Perusahaan :PT Bank Victoria International Tbk Email :Tiara@victoriabank.co.id

Telepon :081280267579

Adi : Seberapa penting peran Marketing Communication di PT Bank Victoria International Tbk ?

Tiara : Kenapa penting, karena disini tim produk dan bisnis itu pure mengerjakan atau membuat produknya saja, tidak memikirkan pembuatan programnya. Programnya rata-rata itu Marketing Communication yang bikin. Adi : Strategi Public Relations apa yang digunakan oleh PT Bank Victoria International Tbk dalam mengelola citra perusahaan?

Tiara : Kalo untuk perbankan, Marketing Communication tidak bisa disamakan dengan PR. PR di perbankan adalah Corporate Secretary, Marcomm lebih support ke bisnis, tapi pendekatannya yang berbeda. Kalo Corporate Secretary pendekatannya lebih ke external mewakili korporasi, sedangkan Marcomm spesifik harus mengerti produk yang dijual dan penetapan target sales.

Adi : Apakah media dilibatkan di dalam CSR PT Bank Victoria International Tbk ?

Tiara : Setau saya tidak ada, selama ini CSR hanya dilakukan dan disosialisakan

Adi : Apakah akan lebih baik apabila media dilibatkan di dalam CSR PT Bank Victoria International Tbk ?

Tiara : Sebenernya akan lebih baik untuk corporate image, tetapi mungkin

valuenya tidak bisa di compare dengan CSR yang dilakukan oleh Bank lain.

Adi : Kalo dari sudut pandang Ibu Tiara, bagaimana citra PT Bank Victoria International Tbk di mata stakeholder saat ini ?

Tiara : kalo dimata exsisting customer sih saat ini cukup baik, sampai saat ini sih belum ada kasus-kasus bessar yang merugikan Nasabah PT Bank Victoria International Tbk. Tapi untuk di masyarakat luas untuk nama dari PT Bank Victoria International Tbk sendiri masih cukup kurang dikenal, tetapi itu juga karena korporasi manajemen juga belum memutuskan untuk campaign di media, PT Bank Victoria International Tbk sendiri lebih banyak menyasar ke komunitas-komunitas tertentu yang dikenal secara pribadi oleh direksi ataupun kepala cabang PT Bank Victoria International Tbk.

Adi : Kendala apasih yang paling besar di dalam meningkatkan citra PT Bank Victoria International Tbk ?

Tiara : Kendala terbesarnya adalah kalo citra baik ataupun buruk, tarolah ini namanya awareness, kalo awareness nya masih rendah dimata masyarakat,otomatis campaign marketingnya juga lebih sulit bagi untuk dilakukan, bagi marcomm berarti challengenya untuk penjualan produk dan program harus benar2 menggunakan media yang segmented dan tidak bisa dipukul sama rata seperti hanya menyasar satu media besar dan berharap ada efek dari situ.

Adi : Berarti peran media sangat penting ya Bu? Tiara : Kalo untuk citra iya penting.

Adi : Apakah ada langkah kedepan bagi PT Bank Victoria International Tbk untuk menambah awareness dan meningkatrkan citra perusahaan ?

Tiara : Kalo rencana pasti ada, tetapi kembali lagi untuk dilhat untuk tahun ini kita masih main di komunitas dan masih main di media yang below the line, untuk tahun depan Marcomm pasti akan mengajukan beberapa option untuk menggunakan media-media yang lebih luas, tetapi kembali lagi keputusannya kepada manajemen dan owner apakah mereka sudah cukup nyaman main di media massa.

Adi : Okey bu saya rasa itu aja pertanyaan yang akan saya ajukan, terima kasih banyak Bu.

LAMPIRAN PERTANYAAN

Narasumber 2

Nama : Rully Dwi Rahayu Umur : 52 Tahun

Perusahaan : PT Bank Victoria International Tbk Email : Corsec@victoriabank.co.id

Telepon :72781800

Adi: Selamat pagi Bu Rully: Selamat pagi

Adi: Hari ini saya ingin menanyakan beberapa informasi mengenai kegiatan CSR yang ada di PT Bank Victoria International Tbk, salah satunya kegiatan Victoria Goes to CSR.

Rully: Okey.

Adi: Seberapa penting sih Bu CSR bagi Bank Victoia ?

Rully: Kalo di bank kita belumlah, CSR itu kan sebenarnya bank itu memberikan kepada lingkungannya dan mendapatkan balik dari lingkungannya, tapi kalo di kita kan CSR itu masih spot-spot, seharusnya CSR yang bagus tuh berkesinambungan. Ya kan ? harusnya berkesinambungan. Nah kamu mau nanya apa ?

Adi: menurut Ibu tujuan dari CSR Victoria Goes to CSR ke Elsafan itu apa sih Bu?

Rully: Sebenarnya tujuan kita kesana itu CSR di PT Bank Victoria International Tbk, dengan keadaan dan kondisi PT Bank Victoria International Tbk, sebenarnya mau berbagi kasih ke sesama, kita lihat mana yang membutuhkan untuk dikasih perhatian lebih oleh PT Bank Victoria International Tbk, salah satunya yaitu Elsafan, Elsafan itu tunanetra tetapi kalo saya lihat antusiasme kita ke CSR selama ini ke Elsafan yaitu kita kan mempunyai rencana atau schedule berbagi ke sekeliling, di elsafan itu sebenarnya kita bisa melakukan program berkesinambungan karena mereka membutuhkan itu, kalo kita lihat dari penghuni disana kan mereka membutuhkan dan mereka juga sekolah disitu, yang saya kagumi dia punya sekolah disitu, jadi bagaimana pemimpin itu ingin anak-anak yang memiliki kebutuhan khusus tunanetra bisa untuk hidup sehari-hari sendiri. Tapi kalo saya lihat dari PT Bank Victoria International Tbk belum sih, harusnya kita buat berkesinambungan, tetapi saat ini ya kita spot-spot sih.

Adi: Kalo kita bicara CSR kan kita berbicara masalah citra nih bu, nah menurut Ibu citra PT Bank Victoria International Tbk saat ini bagaimana sih dimata masyarakat ?

Rully: Kalo saya lihat citra PT Bank Victoria International Tbk di mata publik ya baik, karena jarang kita terdengar fraud atau apalah itu, gaada tentang PT Bank Victoria International Tbk. Gaungnya itu PT Bank Victoria International Tbk baik

tetapi keberadaan kita kurang menyeluruh di Indonesia, tetapi kalo di Jabodetabek sih sudah cukup banyak.

Adi: Menurut ibu dari CSR yang dipunya PT Bank Victoria International Tbk, apakah ini termasuk cara untuk meningkatkan citra PT Bank Victoria International Tbk ?

Rully: CSR kita merupakan salah satu cara untuk meningkatkan citra perusahaan, promosi dan brand image.

Adi: Ada gak sih komunitas yang dilibatkan PT Bank Victoria International Tbk ? Rully: Maksudnya komunitas apa ?

Adi: Seperti yang saya denger ada persekutuan doa. Apakah mereka dilibatkan? Rully: Untuk CSR ini sih kita atas nama bank ya, sebenernya kita tidak memaksanakan untuk melibatkan mereka, tetapi dari kemauan mereka, seperti rohis setiap ada acara mereka mengumpulkan santunan dan hal-hal baiklah mereka ikut serta, tetapi tidak dipaksakan, karena itu atas kemauan mereka sendiri.

Adi: Kalo di bank-bank lain yang saya lihat mereka diliput oleh para media, nah di PT Bank Victoria International Tbk ada gak sih melibatkan media dalam program Victoria Goes to CSR ?

Rully: Ini sih belum ya, kalo selama ini saya lihat sih belum ada, makanya kan gaungya belum ada, kalo kita melibatkan media sosial seperti liputan dan segala

macam dan harusnya berkelanjutan dan mempunyai visi misi khusus, disorot oleh media massa memang bagus tetapi kalo hanya santunan sih kayaknya belum ya. Mungkin suatu saat nanti, kita kan gabisa stuck gini aja, kita kan udah bank menengah dan kita punya ide suatu saat ini akan mengadakan CSR yang berkesinambungan dan mempunyai lingkup khusus, seperti kesehatan setidaknya hasilnya dapat dirasakan secara continue.

Adi: Sejauh ini apasih bu kendala terbesar dari PT Bank Victoria International Tbk untuk program CSR ?

Rully: CSR itu sih sebenarnya kita sih ga bisa menghilangkan faktor biaya, kita kan harus mempunyai program khusus yang mempunyai planning biaya nya juga terencana dan juga budget, misalkan biaya tenaga kerja kek atau apa gitu. Kita belum punya

Adi: Dari kendala tersebut ada gak sih plan dari ibu sendiri sebagai kepala divisi

corporate secretary PT Bank Victoria International Tbk untuk CSR kedepannya ?

Rully: Saya sih ide tuh ada ya, kalo kita meeting juga udah saya selalu menggaungkan kita lakukanlah CSR yang berkesinambungan, misalkan rumah pendidikan kek atau kita membiayakan PAUD kek , atau apa yang kecil- kecil seengganya kita membiayakan PAUD di daerah terpencil mana, pokoknya saya mau berkesinambungan dan mempunyai visi misi yang jangka panjang dan jangan

on the spot. Misalkan kita ada ahli komputer, kita buat rumah untuk pendidikan

kita ajarin, kalo udah lulus kan bermanfaat dan kita maunya seperti itu, jangan kita memberikan apa dan selesai. Inginnya berkesinambungan

Adi: Nah cukup bu, dapet semua jawaban yang saya mau. Terima kasih bu Rully: sama-sama Adi, sukses ya skripsinya.

LAMPIRAN PERTANYAAN

Narasumber 3

Nama : Ritson Manyonyo Umur : 52 Tahun

Perusahaan : Yayasan Elsafan Telepon :021 – 86611458

Adi: Selamat Malam Pak, saya Adi dari Bank Victoria yang waktu itu sempat berkunjung ke Yayasan Elsafan pada akhir tahun 2016. Apa Kabar Pak ? Ritson: Selamat Malam, kabar baik. Bagaimana kabar kamu ?

Adi: Baik Pak. Tujuan saya kali ini adalah untuk mewawancarai Bapak mengenai Yayasan Elsafan untuk dapat membantu saya di dalam menyelesaikan tugas akhir kuliah.

Ritson: Baik.

Adi: Yayasan Elsafan itu apa sih Pak sebenarnya ?

Ritson: Elsafan adalah sebuah yayasan tunanetra yang didirikan pada 7 Februari 2006.

Adi: Saat ini ada berapa banyak jumlah anggota yayasan Elsafan ?

Ritson: Kami mempunyai 43 anak yang berada di bawah yayasan Elsafan beserta dengan karyawan yang menjaga.

Adi: Mengingat kunjungan Bank Victoria pada akhir tahun lalu, apakah kegiatan tersebut cukup sering dilakukan di yayasan Elsafan Pak ?

Ritson: Ya kami setiap minggu biasa ada 2 sampai 3 perusahaan atau organisasi yang datang mengunjungi dan memberikan bantuan, tetapi kan itu semua harus dilakukan hari sabtu agar tidak menganggu aktivitas sekolah anak-anak.

Adi: Apakah yayasan Elsafan merasa terbantu dengan kegiatan-kegiatan tersebut ? Ritson: Jelas itu sangat membantu kami, kami merasa tidak sendirian dan banyak saudara yang ingin menolong. Anak-anak sangat senang apabila ada yang berkunjung, karena biasa mereka mendapatkan makanan. Kami pun senang karena yayasan mempunyai rekanan baru yang kami harapkan bisa membantu kami. Adi: Saat ini apasih Pak kekurangan yang dibutuhkan oleh Elsafan ?

Ritson: Karyawan disini banyak yang tidak bertahan lama, saya sadari karena mengurus anak-anak tidaklah mudah ditambah mereka memiliki kebutaan.

Adi: Harapan Pak Ritson kedepan untuk yayasan Elsafan apa Pak ?

Ritson: Saya berharap bahwa akan semakin banyak orang yang peduli dengan Elsafan dan saya memiliki mimpi bahwa anak-anak harus sukses mengejar mimpi

yang mereka punya, semoga yayasan dapat menampung lebih banyak lagi dan membantu mereka yang membutuhkan.

Adi: Terima kasih banyak Pak atas informasinya. Sukses dan sehat selalu Pak. Ritson: Terima kasih, sukses.

Dokumen terkait