• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB V PENUTUP

B. Saran

Adapun saran yang dapat diberikan pada penulisan ini, adalah :

1. Untuk peneliti selanjutnya ada baiknya dalam melakukan analisis strategi pemasaran suatu produk di sebuah intansi perusahaan, melakukan penelitian terlebih dahulu tentang perkembangan produk yang sedang dianalisa. Selain itu, dalam menentukan strategi pemasaran dilihat pula pemasaran secara islam, karena produk yang kita analisa adalah produk syariah yang ditawarkan oleh perbankan syariah, maka ada baiknya pemasaran tersebut disertakan pemasaran secara islam pula.

2. Dengan pemasaran syariah, kita dapat melihat bahwa bank syariah tersebut dalam melakukan pemasaran sesuai dengan syariat islam atau tidak. Dan kita dapat mengetahui apakah bank syariah tersebut sudah syariah seperti bank syariah sesungguhnya yang memang dijalankan dengan syariat islam.

DAFTAR PUSTAKA

Al Arif. M. Nur Rianto. SE. M.Si, Dasar Dasar Pemasaran Bank Syariah, Bandung: CV Alfabeta, 2010.

Amin. A. Riawan, Menata Perbankan Syariah Di Indonesia, Cetakan I, Jakarta: UIN Press, 2009.

Amin. Ma‘ruf. KH, Prospek Cerah Perbankan Islam, Jakarta: Lekas, 2007.

Anshori. Abdul. Ghofur, Perbankan Syariah di Indonesia, Yogyakarta: Gajah Mada Universitas Press, 2007.

Antonio. Muhammad Syafi‘i, Bank Syariah Suatu Pengenalan Umum, Cetakan I, Jakarta: Tazkia Institute, 1999.

Ascarya, Akad dan Produk Bank Syariah, Jakarta: PT RajaGrafindo Persada, 2005.

Bungin. M. Burhan, Penelitian Kualitatif: Komunikasi, Ekonomi, Kebijakan Publik, dan Ilmu Sosial Lainnya, Jakarta: Kencana, 2007.

Fathoni. Abdurrahmat, Metodologi Penelitian dan Teknik Penyusunan Skripsi, Jakarta: PT Rineka Cipta, 2006.

Firdaus, Kewirausahaan Santri, Jakarta, PT Citrayudha Alamanda Perdana, 2000

Gitosudarmo. Indriyo. Drs. M. Com (Hons), Manajemen Pemasaran, cet. II, Yogyakarta: BPFE-Yogyakarta, 1995.

Haroen. Nasrun. H, Fiqh Muamalah, Jakarta: Gaya Media Pratama, 2000.

Hasan. M. Ali, Berbagai Macam Transaksi Dalam Islam, Jakarta: PT RajaGrafindo Persada, 2004.

Indonesia. Inatitut. Bankir, Bank Syariah: Konsep, Produk dan Implementasi Operasional, Jakarta: Djambatan, 2001.

M. Kartini. dan Gunawan W, Seri Hukum Harta Kekayaan: Hak Istimewa, Gadai dan Hipotek, Jakarta: Kencana, 2005.

Muhammad. Drs. M.Ag, Bank Syariah Analisis Kekuatan, Kelemahan, Peluang dan Ancaman, Edisi Kedua, Yogyakarta: Ekonisia, 2006.

Nasrudin. Indo Yama. SE. MAB, Hemmy Fauzan. SE. MM, Pengantar Bisnis Dan Manajemen, Cetakan I, Jakarta: UIN Jakarta Press, 2006.

Kasmir. SE. MM, Bank Dan Lembaga Keuangan Lainnya, Edisi Keenam, Jakarta: PT RajaGrafindo Persada, 2002.

Kotler. Philip, Manajemen Pemasaran Analisis, Perencanaan, Implementasi Dan Kontrol, edisi revisi, New Jersey: Prentice Hall, 1997.

Lamb. W. Charles. Jr. Hair Jakarta. F. Joseph. Jr. Daniel. Mc. Carl, Marketing, Jakarta: Salemba empat, 2001.

Lathief. A.H. Azharudin, Fiqih Muamalat, Jakarta: UIN Press,2005.

Nasrudin. Indo. Yama. dan Hemmy. Fauzan, Pengantar Bisnis dan Manajemen, Cet. I, Jakarta: UIN Jakarta Press, 2006.

Nazir. Habib. Hasanuddin. Muhammad. Ensiklopedi Ekonomi dan Perbankan Syariah, Jakarta: Kaki Langit, 2004.

Nazir. Moh, Metode Penelitian, Bogor: Ghalia Indonesia, 2005.

Rivai. Veithzal. Prof. Dr. Mba. H, Andria. Permata. Veithzal. B. Acct. Mba, Ferry. N. Idroes. Se. Mm, Bank and Financial Institution Management, Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2007.

Siagian. Dergibson. dan Sugiarto, Metode Statistik untuk Bisnis dan Ekonomi, Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama, 2000.

Sugiyono, Metode Penelitian Bisnis, Bandung: CV Alfabeta, 2006.

Sjahdeini. Sutan Remy. Prof. Dr. SH, Perbankan Islam dan Kedudukannya dalam Tata Hukum Perbankan Indonesia, Cetakan III, Jakarta: PT Pustaka Utama Grafiti, 2007.

Soemitra. Andri. MA, Bank Dan Lembaga Keuangan Syariah, Jakarta: Kencana, 2009.

Sudarsono. Heri, Bank dan Lembaga Keuangan Syariah Deskripsi dan Ilustrasi, Cet. 4, Jakarta: Ekonisia,2007.

Swastha. Basu. DH. dan Ibnu. Sukotjo, Pengantar Bisnis Modern, edisi III, Yogyakarta: Liberty Yogyakarta, 1998.

Syafe‘i. Rahmat, Fiqih Muamalah, Bandung: CV Pustaka Setia, 2000.

Wirdyaningsih, Bank dan Asuransi Islam di Indonesia, Jakarta: Kencana, 2007. www.kontan.co.id

HASIL WAWANCARA

DENGAN PIHAK BANK SYARIAH MANDIRI PONDOK INDAH

Narasumber : Rima Violeta

Jabatan : Coodinator CFE (Customer Financing Executive) Hari, tanggal : Rabu, 20 Juli 2011

Tempat : Bank Syariah Mandiri Cabang Pondok Indah

1. T : Apa yang dimaksud dengan Pembiayaan Griya BSM?

J : Pembiayaan yang dikeluarkan oleh Bank Syariah Mandiri guna memenuhi kebutuhan masyarakat dalam memiliki rumah tinggal pribadi baik rumah second maupun rumah baru, renovasi, bangun rumah dan take over, dengan memberikan pembiayaan dengan margin yang kompetitif dan cicilan flat selama masa angsuran, sesuai dengan ketentuan-ketentuan yang disepakati dan sesuai dengan syariat-syariat islam dan jauh dari riba dan gharar didalamnya.

2. T : Bagaimana latar belakang lahirnya Pembiayaan Griya BSM?

J : PT. Bank Syariah Mandiri mulai beroperasi pada tanggal 1 November 1999, Bank Syariah Mandiri telah mengeluarkan Pembiayaan Griya BSM sejak

berdinya 1 nov 1999, namun untuk prosesnya sendiri dikelola oleh cabang masing-masing. Karena bertambah minat dari para nasabah, BSM mendirikan Customer Financing Bisnis Center (CFBC), serta mempusatkan proses pembiayaan giya sendiri di CFBC gedung BSM Hasanudin pada bulan Maret 2010 sampai sekarang. CFBC ini di bangun untuk centralisasi yang awalnya dilakukan percabang sehingga membutuhkan waktu lebih panjang dalam memproses pembiayaan Griya ini, terlebih lagi Pembiayaan Griya ini terbagi

menjadi beberapa golongan yang harus dipisah-pisahkan dalam prosesnya, mulai dari pengajuan pembiayaannya sampai dengan pencairan dananya.

3. T : Apa saja yang ditawarkan pembiayaan griya BSM kepada masyarakat?

J : Untuk saat ini, Pembiayaan Griya BSM menawarkan Pembiayaan untuk membeli rumah baru atau second ataupun renovasi rumah dengan tarif fix sampai akhir masa cicilan dengan DP 10% untuk rumah baru, DP 20% untuk rumah second dan 70% pencairan dana untuk renovasi rumah dan bangun rumah dari Rancangan Anggaraan Biaya (RAB) yang di ajukan.

4. T : Untuk golongan apa saja yang bisa mengajukan pembiayaan Griya BSM ? J : Dalam Pembiayaan Griya BSM, ada tiga golongan yang dapat mengajukan

Pembiayaan Griya BSM ini, yaitu golongan Karyawan, golongan Profesional dan golongan Wiraswasta.

5. T : Bagaimana perkembangan Pembiayaan Griya BSM dari semenjak berdiri sampai saat ini?

J : Perkembangan Pembiayaan Griya BSM sejak Maret 2010 sampai saat ini bisa dibilang sangat meningkat. Karena sejak Maret 2010 sampai saat ini Pembiayaan Griya BSM setiap bulannya mengalami peningkatan dalam menjaring nasabah baru. Apalagi Bank Syariah Mandiri membuka banyak cabang atau outlet-outlet baru diseluruh Indonesia, dan SDM Bank Syariah Mandiri yang semakin profesional dalam menemukan inovasi-inovasi baru dan strategi-strategi jitu dalam menarik minat masyarakat sekitar.

6. T : Apa saja produk – produk inovatif dari BSM?

J : Alhamdulillah, produk – produk Bank Syariah Mandiri semuanya sangat inovatif, karena Bank Syariah Mandiri adalah Bank Syariah Nomor Satu hingga saat ini dibandingkan Bank-Bank Syariah lainnya. Jadi semua produk dan jasa yang Bank Syariah Mandiri merupakan produk inovatif. Namun ada satu lagi produk inovatif terbaru BSM yaitu BSM Care Program.

7. T : Apakah Pembiayaan Griya BSM ini termasuk produk inovatif dari BSM? J : Seperti yang barusan saya sampaikan, semua produk kami merupakan produk

inovatif, termasuk Pembiayaan Griya BSM ini, Pembiayaan ini merupakan pembiayaan yang memberikan inovasi-inovasi baru bagi perkembangan Bank Syariah di Indonesia ini. Produk ini kami kembangkan karena melihat minat dari para nasabah kami dan masyarakat umum akan kebutuhan griya.

8. T : Apa saja syarat-syarat dalam mengajukan pembiayaan griya bsm ini? J : Persyaratan umum :

a. Mengisi Form Pembiayaan Rumah b. Foto diri 4 x6 (1lembar)

c. Fotokopi KTP Suami dan Istri d. Fotokopi surat nikah / Surat cerai e. Fotokopi Kartu Keluarga

f. Fotokopi NPWP / SPT >50 Juta

g. Fotokopi Rekening tabungan / Koran 6 bulan terakhir + Stempel bank h. Asli Slip Gaji 3 Bulan terakhir

i. Bukti pelunasan uang muka ( Down Payment) j. Surat Penawaran Rumah / Brosur Perumahan

k. Surat Keterangan Lama Bekerja / Surat Pengangkatan dari perusahaan l. Usia Min 21 tahun saat pengajuan dan maksimal 55 tahun saat jatuh tempo m. Sudah menjadi pegawai tetap (khusus untuk golongan karyawan)

Syarat Take Over dan Renovasi

a. Fotokopi Rencana Anggaran Bangunan (RAB)

9. T : Bagaimana mekanisme pengajuan pembiayaan griya bsm?

J : Untuk mekanisme pengajuan pembiayaan Griya BSM ini, calon nasabah harus memenuhi persyaratan – persyaratan seperti yang telah dijelaskan terlebih dahulu, kemudian setelah persyaratan lengkap, Bank Syariah Mandiri akan melakukan tahap-tahap selanjutnya sebagai berikut :

a. Scorring awal yang dilakukan pihak BSM Pondok Indah

b. Menentukan analisa awal untuk mengetahui kemampuan nasabah tiap bulannya dan menentukan berapa angsuran yang wajib dibayarkan nasabah tiap bulannya

c. Setelah itu diserahkan kepada CFBC pusat, yang akan dianalisis oleh sebuah Tim Analisis (LPA dan LKU) yakni Laporan Penilaian Anggunan dan Laporan Kunjungan Usaha, untuk menentukan maksimal pembiayaan yang bisa diberikan oleh BSM

d. Dari pihak LKU dan LPA dilakukan komite awal,scorring akhir, dan komite akhir. Setelah hasil komite didapatkan, BSM akan mengabari nasabah untuk tahap selanjutnya

e. Bank Syariah Mandiri kemudian akan memberikan rincian biaya2 yang dan SP3 yaitu Surat Penegasan Pembiayaan Griya

f. SP3 harus sudah ditanda tangani dan dibawa saat akad berlangsung

g. Dua hari sebelum Akad, penjual menyerahkan sertifikat asli untuk di cek keasliannya di BPN

h. Satu hari sebelumnya, Bank Syariah Mandiri akan meminta nasabah untuk mentransfer biaya, yaitu biaya pajak karena harus segera dibayarkan ke BPN melalu Notaris.

i. Pada saat akad , pembeli harus membawa KTP asli suami istri, Kartu Keluarga asli, Buku nikah asli, dan buku tabungan yg asli. Penjual membawa KTP asli suami istri, Kartu Keluarga asli, Buku nikah asli, dan bukti pembayan pajak akan diberikan ke nasabah kita dari notaris yang bersangkutan

j. Setelah akad berjalan, pada hari itu pula dana pembiayaan sudah dapat dicairkan hanya dalam jangka waktu dua sampai tiga jam saja.

10.T : Seperti apa kemudahan yang di berikan BSM dalam prosedur pencairan dan pengembalian dana?

J : Kemudahan yang diberikan oleh BSM dapat dilihat dari sangat cepatnya proses pencairan dana apabila akad sudah dilakukan, hanya membutuhkan waktu dua sam tiga jam saja. Begittu pula dengan proses pengembalian dana yang bisa dilakukan dalam bentuk cicilan yang fix, tidak akan berubah sampai akhir masa cicilan dengan angka sesuai yang telah disepakati bersama. Bank Syariah Mandiri pun tidak menghalangi apabila di tengah-tengah masa cicilan nasabah berniat melunasi semua pembiayaannya tanpa harus mencicil, BSM akan dengan senang menghitungkan berapa sisa kewajiban nasabah dalam membayar pembiayaannya, tanpa dikenakan biaya pinalti sedikitpun. Dengan kemudahan-kemudahan seperti itu, Insya Allah Nasabah Pembiayaan Griya BSM akan merasa nyaman dan puas dengan transparan perhitungan margin yng telah disepakati dari awal hingga akhir.

11.T : Apakah ada transparasi dalam prosedur persetujuan calon nasabah pembiayaan griya bsm?

J : Dalam prosedur persetujuan calon nasabah Pembiayaan Griya BSM ini, alhamdulillah BSM sangat transparan kepada nasabah. Saat ada seorang calon nasabah datang ke BSM dengan niat mengajukan Pembiayaan Griya BSM ini, kami secara hati – hatidan jelas akan menerangkan apa itu Pembiayaan Griya BSM, dan segala sesuatu yg berhubungan dengan Pembiayaan Griya BSM ini, bahkan apabila si nasabah menanyakan mengapa pembiayaan yang disetujui adalah sekian persen, hitungannya dari mana, kami akan menjelaskan perhitungan-perhitungannya secara mendetail. Mungkin disinilah salah satu keunggulan Pembiayaan Griya BSM di bandingkan dengan pembiayaan di bank-bank lain, kami sangat transparasi dalam prosedur persetujuan calon nasabah Pembiayaan Griya BSM .

12.T : Bagaimana strategi pemasaran internal dan eksternal Pembiayaan Griya BSM dalam menarik minat masyarakat?

J : Strategi pemasaran internal yang dilakukan Pembiayaan Griya BSM ini antara lain dengan strategi kami menentukan lokasi dalam membuka cabang atau outlet baru,seperti cabang Pondok Indah ini, mungkin Pondok Indah agak jauh dari pemukiman penduduk, namun banyak perusahaan –perusahaan berkembang disini, dan itu menjadi target marketing kami dalam menjerat nasabah, kemudian strategi kami dalam mengeluarkan produk baru yang nantinya akan menarik minat masyarakat sekitar. Selain itu kami juga memiliki strategi harga bank ( price), Pembiayaan Griya BSM ini sangat berhati hati dalam menentukan harga rumah yang ditawarkan harus mengikuti harga pasaran dengan margin yang kuantitif sehingga Pembiayaan Griya BSM ini dapat berkembang dengan sangat baik hingga saat ini, dan untuk strategi internal kami yang terakhir ialah dengan mengadakan promosi-promosi bank yang variatif dan inovatif yang membuat masyarakat tertarik dengan promosi yang ditawarkan.

Strategi internal lainnya adalah mengeluarkan inovas produk seperti promo margin (penurunan 1%), promo DP, pemasaran ke perusahaan – perusahaan dan instansi terkait maupun media cetak.

Sedangkan untuk strategi eksternalnya itu sendiri adalah kami akan menawarkan produk – produk kami dari pintu ke pintu perusahaan – perusahaan sekitar dan nasabah – nasabah lama kami tentang produk – produk terbaru yang dikeluarkan BSM guna menarik calon nasabah yang lebih banyak. Strategi eksternal lainnya adalah melakukan kerja sama dengan pihak developer. Developer yang bekerja sama dengan BSM Pondok Indah saat ini antara lain adalah Propernas, Sarlindo Utama (Cinere Agung Residence).

13. T : Apa faktor dominan mempengaruhi peningkatan jumlah nasabah pembiayaan griya bsm?

J : Faktor dominan yang mempengaruhi peningkatan jumlah nasabah dalam Pembiayaan Griya BSM adalah dapat dilihat dari strategi internal kami.

14.T : Bagaimana prospek pembiayaan griya bsm dalam tahun- tahun yang akan datang?

J : Prospek Pembiayaan Griya BSM dalam tahun – tahun yang akan datang kami optimis akan semakin meningkat, karena selain BSM akan membuka lebih banyak lagi cabang- cabang dan outlet-outlet baru diseluruh Indonesia, kami juga akan menambah CFBC di seluruh Indonesia sehingga prosesnya akan semakin cepat,dan peningkatan SDM yang akan ditingkatkan, sehingga dalam produk Pembiayaan Griya BSM ini akan semakin dipercaya masyarakat dalam membantu mengatasi kebutuhan masyarakat dalam memiliki rumah tinggal sendiri baik rumah baru ataupun rumah second.

15.T : Apa Kekuatan dari Pembiayaan Griya BSM ini?

J : Untuk kekuatan dari Pembiayan Griya BSM itu sendiri lebih kepada margin Pembiayaan Griya BSM yang kuantitif, proses Pembiayaan Griya BSM yang lebih transparasi dari mulai pengajuan pembiayaan sampai kepada pencairannya, proses pencairan dana yang cepat dan juga denda untuk keterlambatan pembayaran setiap harinya akan masuk ke BAZIS, bukan ke rekening keuntungan bank, serta tidak adanya pinalti apabila pelunasan dipercepat.

16.T : Apa kelemahan dari Pembiayaan Griya BSM ini?

J : Mungkin salah satu kelemahan Pembiayaan Griya BSM ini adalah belum bisa melayani pembiayaan rumah dengan sistem indent lebih dari satu tahun, karena produk istisna kami belum dapat dikembangkan dalam sistem pembiayaan griya. Terutama lagi BSM ingin memberikan kenyamanan kepada calon nasabah agar cepat memiliki rumah dengan proses cepat, saat nasabah mulai mencicil, nasabah sudah bisa menempati rumah yang dicicil.

17. T : Apa yang menjadi ancaman bagi pembiayaan Griya BSM dalam menghadapi banyaknya kompetitor dalam bidang pembiayaan ini?

J : Ancaman bagi Pembiayaan Griya BSM ini mungkin lebih kepada banyaknya bank-bank yang menawarkan produk sejenis yang menawarkan sejumlah

Dokumen terkait