• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB VII TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN (CORPORATE

8.2 Saran

Upaya tanggung jawab sosial yang dilakukan oleh PT AntamTbk telah dijalankan berdasarkan kebijakan yang ada pada perusahaan dan didukung oleh peraturan dari Menteri BUMN mengenai pelaksanaan PKBL (Program Kemitraan dan Bina Lingkungan). Sesuai dengan fenomena tanggung jawab sosial yang terjadi di PT Antam Tbk, maka adapun hal yang dapat dijadikan saran yaitu :

1. Kebijakan mengenai CSR PT Antam Tbk sebaiknya tidak hanya tercantum dalam suatu misi dan komitmen Antam, akan tetapi perlu didukung oleh suatu standar atau prosedur khusus mengenai CSR. Hal ini perlu dilakukan sebagai upaya spesifikasi dan pembuktian bahwa CSR memang perlu mendapat suatu perhatian.

2. Kebijakan tersebut sebaiknya juga perlu mencantumkan strategi atau upaya yang dilakukan PT Antam Tbk dalam menerapkan CSR. Jadi, suatu standar atau prosedur CSR dapat menggeneralisir 3 kegiatan utama CSR yaitu Program Kemitraan, Bina Lingkungan dan Pengembangan Masyarakat.

3. Melihat kondisi komunitas di salah satu wilayah sekitar kantor PT Antam Tbk, ternyata komunitas tersebut terdiri dari sebagian pemuda yang tidak bekerja sehingga dapat diupayakan suatu kegiatan pemberdayaan (misalnya pelatihan menoperasikan komputer) untuk meningkatkan kemampuan para pemuda tersebut.

4. Penghargaan yang telah diperoleh perusahaan dalam penerapan CSR, dapat dijadikan suatu prestasi yang membanggakan dan tentunya dapat dijadikan sebagai motivasi agar pencapaian tersebut dapat bertahan bahkan meningkat.

DAFTAR PUSTAKA

Rudito, Bambang, dkk. 2007. Etika Bisnis dan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan di Indonesia. Bandung : Rekayasa Sains.

Mulyadi, Devi. Corporate Social Responsibility (CSR) Perusahaan dalam Usaha Pengembangan Masyarakat, skripsi sarjana (Boor : Institut Pertanian Bogor. 2007).

Rukminto, Isbandi. 2003. Pemberdayaan, Pengembangan Masyarakat dan Intervensi Komunitas (Pengantar pada Pemikiran dan Pendekatan Praktis. Jakarta : Lembaga Penerbit Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia.

Saidi, Zaim, dkk. 2003. Sumbangan Sosial Perusahaan”, Profil dan Pola Distribusinya di Indonesia: Survei 226 Perusahaan di 10 Kota oleh PIRAC. Jakarta : Ford Foundation.

Sitorus, MT Felix. 1998. Penelitian Kualitatif Suatu Perkenalan. Bogor : Kelompok Dokumentasi Ilmu Sosial.

Suharto, Edi. 2005. Membangun Masyarakat Memberdayakan Masyarakat ; Kajian Strategis Pembangunan Kesejahteraan Sosial dan Pekerjaan Sosial. Jakarta : Refika Aditama

Sukada, Sony, dkk. 2007. Membumikan Bisnis Berkelanjutan ; memahami konsep dan praktik tanggung jawab sosial perusahaan. Jakarta : Indonesia Business Links.

Wibisono. Yusuf. 2007. Membedah Konsep dan Aplikasi CSR (Corporate Social Responsibility. Gresik : Fascho Publishing.

103

Kegiatan Lokasi

Februari Maret April Mei Juni

1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4

I. PROPOSAL DAN KOLOKIUM

1. Menyusun Draft dan Revisi Kampus IPB

2. Konsultasi Proposal Kampus IPB

3. Orientasi Lapang PKBM Santika

4. Kolokium Kampus IPB

II. STUDI LAPANG

1. Pengumpulan Data PKBM Santika

2. Analisis Data Jakarta

III. PENULISAN LAPORAN

1. Analisis Lanjutan Kampus IPB

2. Penyusunan Draft dan Revisi Kampus IPB

3. Konsultasi Laporan Kampus IPB

IV. UJIAN SKRIPSI

1. Sidang Kampus IPB

Lampiran 2

Konsep Pemilihan Subyek Tineliti

Responden untuk menjawab cara pandang perusahaan tentang CSR 1. Staf CSR Group PT ANTAM

2. Staf PR (Public Relation) PT AntamTbk

Responden untuk menjawab strategi perusahaan dalam menerapkan CSR 1. Staf CSR Group PT ANTAM

Responden untuk menjawab manfaat yang diperoleh perusahaan karena menjalankan CSR

1. Staf CSR Group PT ANTAM

Informan untuk menjawab manfaat yang diperoleh perusahaan karena menjalankan CSR

1. Staf CSR atau pihak manajemen perusahaan yang terlibat dalam penerapan CSR.

2. Staf CSR atau pihak manajemen perusahaan yang tidak terlibat langsung dalam penerapan CSR.

Responden untuk menjawab manfaat yang dieroleh masyarakat (komunitas lokal) dari penerapan CSR

1. Penerima program kemitraan dari PT ANTAM

2. Masyarakat sekitar PT ANTAM (yang menerima program Pengemas dari ANTAM)

Responden untuk memberikan deskripsi atau gambaran perusahaan (PT ANTAM) secara umum

105

Lampiran 3

Teknik Pengumpulan Data dan Kebutuhan Data bagi penelitian

Rumusan Masalah Data yang Diperlukan Sumber Data Teknik Pengumpulan Data

1. Fenomena tanggung jawab sosial perusahaan dalam bentuk kegiatan CSR

• Pandangan perusahaan mengenai tanggung jawab sosial (corporate

social responsibility/CSR

• Strategi yang dijalankan oleh perusahaan dalam melakukan program pengembangan masyarakat untuk mewujudkan tanggung jawab sosialnya/CSR • Manfaat yang diperoleh

perusahaan maupun masyarakat pada program pengembangan masyarakat yang dilaksanakan dalam mewujudkan tanggung jawab sosial

Data Primer • Satf CSR Group PT Antam

Tbk

• Masyarakat (pihak penerima program CSR)

Data Sekunder • Laporan Tahunan CSR PT

Antam Tbk

• Data jumlah dan jenis penghargaan PT Antam Tbk atas penerapan CSR

• Dokumentasi kegiatan CSR

Teknik pengumpulan data yang dilakukan untuk menjawab rumusan masalah No 2,3, dan 4, yaitu :

• Wawancara mendalam • Analisis data sekunder dari

arsip dan/atau dokumen PT Antam Tbk.

• Pengamatan berperanserta

2. Pandangan perusahaan mengenai tanggung jawab sosial (corporate social

responsibility/CSR

• Kebijakan perusahaan terhadap CSR

• Konsep CSR bagi perusahaan • Faktor-faktor yang

mempengaruhi perusahaan dalam menerapkan CSR (eksternal, environmental, reputasi, tuntutan/kewajiban, internal)

Data Primer • Staf CSR Group PT Antam

Tbk

Data Sekunder • Regulasi atau aturan atau

kebijakan perusahaan tentang CSR.

• Wawancara mendalam • Analisis data sekunder dari

arsip dan/atau dokumen PT Antam Tbk.

106 • Peraturan pemerintah tehadap

penerapan CSR bagi perusahaan.

• Dokumentasi kasus atau peristiwa masalah lingkungan terkait aktivitas perusahaan. • Laporan berkelanjutan (Annual

report) perusahaan.

3. Strategi yang dijalankan oleh perusahaan dalam melakukan program pengembangan masyarakat untuk mewujudkan tanggung jawab sosialnya/CSR

• Kebijakan perusahaan mencakup strategi CSR

• Strategi perusahaan pada tahap perencanaan program

• Strategi perusahaan pada tahap implementasi

• Strategi perusahaan pada tahap evaluasi

• Strategi perusahaan pada tahap pelaporan

Data Primer • Staf CSR PT Antam Tbk • Komunitas atau masyarakat

yang berpartisipasi dalam program.

Data Sekunder • Data kebijakan perusahaan

tertuang dalam peraturan perusahaan.

• Laporan berkelanjutan (Annual

report) perusahaan.

• Wawancara mendalam • Pengamatan berperanserta • Analisis data sekunder dari

arsip dan/atau dokumen PT Antam Tbk.

4. Manfaat yang diperoleh perusahaan maupun masyarakat pada program pengembangan

masyarakat yang dilaksanakan dalam mewujudkan tanggung

• Image perusahaan di mata masyarakat.

• Resiko yang terjadi sebelum dan setelah menerapkan CSR. • Kualitas sumber daya manusia

yang unggul dan diperlukan perusahaan.

Data Primer

• Ketua penyelenggara kegiatan pengembangan masyarakat sebagai wujud dari CSR PT Antam Tbk

• Staf CSR atau pihak

manajemen perusahaan yang

• Wawancara mendalam • Pengamatan berperanserta • Analisis data sekunder dari

arsip dan/atau dokumen PT Antam Tbk.

107

jawab sosial • Hubungan dengan stakeholder

(dalam hal ini masyarakat yang menerima atau terkait dalam penerapan CSR Antam) • Penghargaan yang diraih

perusahaan.

• Pengembangan usaha masyarakat dari program kemitraan.

• Opini masyarakat yang berpartisipasi dalam program-program pengembangan

masyarakat sebagai wujud CSR Antam.

terlibat dalam penerapan CSR. • Staf CSR atau pihak

manajemen perusahaan yang tidak terlibat langsung dalam penerapan CSR.

• Komunitas atau masyarakat yang berpartisipasi dalam program.

Data Sekunder

• Penerima program kemitraan dari PT Antam Tbk

• Masyarakat sekitar kantor pusat PT Antam Tbk (yang menerima program

Lampiran 4

Panduan pertanyaan sebagai pedoman wawancara Bagian Pertama :

Cara pandang perusahaan terhadap Corporate Social Responsibility (CSR) ditujukan untuk pihak Antam.

1. Bagaimanakah definisi CSR menurut perusahaan Antam?

2. Bagaimanakah tanggapan perusahaan mengenai lingkungan alam dalam kaitannya dengan aktivitas perusahaan pertambangan?

3. Menurut perusahaan, bagaimanakah opini tentang masyarakat sebagai salah satu stakeholder yang terdapat di sekitar berdirinya perusahaan? 4. Apakah terdapat kebijakan perusahaan yang membahas mengenai CSR?

Jika ya, maka bagaimanakah peraturan CSR tersebut dapat dicantumkan dalam kebijakan perusahaan?

5. Bagaimanakah tanggapan perusahaan mengenai membangun citra positif perusahaan dengan kegiatan CSR?

6. Bagaimanakah Antam menanggapi perusahaan lain yang juga bergerak di bidang pertambangan dalam kaitannya dengan pelaksanaan CSR?

7. Bagaimanakah menanggapi masalah-masalah atau isu-isu yang mengakibatkan menurunnya citra perusahaan akibat konflik dengan masyarakat?

8. Bagaimanakah Antam menanggapi masalah-masalah yang dihadapi oleh perusahaan lain (terutama perusahaan pertambangan) yang melakukan kesalahan sehingga menyebabkan kerusakan pada alam?

9. Apakah terdapat anggaran khusus dari perusahaan yang diperuntukan bagi pelaksanaan CSR?

10. Mengapa Antam melakukan CSR?

11. Apakah CSR dilakukan karena ada regulasi yang mengaturnya (di bawah peraturan pemerintah)?

12. Faktor apakah yang mendorong Antam untuk melakukan CSR?

13. Apakah Antam melakukan CSR karena telah terjadi masalah lingkungan sebagai akibat dari aktivitas perusahaannya?

14. Apakah terdapat posisi yang jelas mengenai staf CSR di Antam?

15. Apakah terdapat kerugian yang dirasakan oleh perusahaan (baik dari segi materil maupun SDM) dalam menjalankan program CSR?

Bagian Kedua :

Strategi perusahaan dalam melakukan CSR terkait dengan tahap-tahap CSR ditujukan untuk pihak manajemen Antam yang terlibat dalam program pelaksanaan CSR.

1. Dalam Kebijakan perusahaan, apakah tercantum strategi CSR?

2. Siapakah pihak yang berhak untuk membuat dan memutuskan strategi yang digunakan dalam pelaksanaan CSR? Bagaimanakah mekanisme pengambilan keputusan dan kesepakatan dalam menentukan strategi tersebut?

3. Apakah strategi yang digunakan bersifat insidental yang berarti akan disepakati ketika program sedang berjalan?

4. Terkait dengan tahap perencanaan sebelum program dimulai, maka strategi apakah yang dilakukan pada tahap ini? Apakah melalui rapat staf perusahaan atau melibatkan beberapa pihak sebagai perwakilan dari sasaran program?

5. Jika dilihat pada pelaksanaannya, maka strategi spesifik apakah yang digunakan yang berbeda dengan situasi pada saat perencanaan?

6. Apakah terdapat evaluasi terhadap program yang dijalankan? Jika ya, maka bagaimanakah proses evaluasi tersebut berjalan?

7. Setelah program dijalankan, maka adakah laporan dari hasil yang didapatkan? Jika ada, maka seperti apakah mekanisme laporan tersebut? 8. Dalam perencanaan, maupun evaluasi dan pelaporan, apakah ada pihak

sasaran yang terlibat dalam menyusun strategi program?

9. Dengan siapakah pihak pembuat program mempertanggungjawabkan programnya?

10. Bagaimanakah cara yang dilakukan Antam dalam menarik simpati sasaran untuk bergabung dalam program yang diselenggarakan?

Bagian Ketiga :

Manfaat program pengembangan masyarakat dalam mewujudkan tanggung jawab sosial perusahaan bagi perusahaan ; ditujukan untuk pihak Antam yang terlibat dalam program pelaksanaan CSR.

1. Apakah tujuan utama perusahaan dalam melakukan CSR?

2. Manfaat seperti apakah yang ingin diperoleh perusahaan dengan menjalankan CSR?

3. Dalam kenyataannya, manfaat apa saja yang telah didapatkan Antam dengan menerapkan CSR?

4. Bagaimanakah perolehan keuntungan yang diperoleh perusahaan dari segi materi?

5. Dari segi sosial, apakah citra positif perusahaan dapat terbangun? Jika ya, maka bagaimakah citra positif tersebut terbangun?

6. Dilihat dari segi karyawannya, apakah terdapat kepuasan bagi karyawan maupun penyeleggara program terhadap kegiatan CSR?

7. Dari sisi masyarakat, apakah perusahaan merasakan bahwa masyarakat memperleh manfaat yang cukup signifikan?

8. Dengan kegiatan CSR yang telah dijalankan, apakah perusahaan pernah mendapatkan pengahargaan? Jika ya, bagaimanakah penghargaan tersebut diperoleh?

Bagian Keempat :

Manfaat proram pengembangan masyarakat dalam mewujudkan tanggung jawab sosial perusahaan bagi masyarkat ; ditujukan untuk masyarakat atau komunitas lokal sebagai pihak yang terlibat dalam program pelaksanaan CSR Antam.

1. Mengapa Anda mengikuti program CSR yang diselenggarakan oleh PT Antam?

2. Apa yang ingin Anda peroleh dengan mengikuti program tersebut? 3. Dari segi materi, apakah Anda mendapatkan keuntungan?

4. Apakah Anda merasa dirugikan dengan adanya CSR? Jika ya, bagaimana Anda mengatasi kerugian tersebut?

5. Bagaimanakah program CSR Antam memberikan pelayanan kepada sasarannya selama program berjalan?

6. Dari segi kemitraaan, apakah terdapat beberapa kemudahan bagi Anda untuk melakukan suatu usaha?

7. Adakah penghargaan yang diberikan Antam kepada sasaran programnya dalam bentuk yang resmi? Jika ada seperti apakah mekanisme pemberiannya?

8. Dari segi pengetahuan, bagaimanakah Antam memberi tambahan informasi bagi Anda sebagai sasaran program?

9. Apakah ada perubahan opini Anda terhadap Antam dari sebelum terlibat dalam program sampai akhirnya berpartisipasi dalam program?

10. Setelah program selesai berjalan, apakah Anda masih dapat merasakan manfaatnya? Jika ya, maka apayang menjadi penyebab hal tersebut? Bagian Kelima :

Panduan pertanyaan untuk deskripsi perusahaan ; ditujukan untuk pihak manajemen Antam.

1. Apakah Antam itu?

2. Kapankah Antam berdiri dan diresmikan?

3. Baimanakah Antam lahir dan berdiri di tengah-tengah negara? 4. Hal apakah yang menjadi visi dan misi Antam?

5. Apakah yang menjadi tujuan utama Antam dari berbagai aktivitas usahanya? Dan apakah terdapat tujuan-tujuan lain di samping tujuan utama tersebut? Jika ya, maka hal apa sajakah yang menjadi tujuan-tujuan pendukung tersebut?

6. Dalam menjalankan kelangsungan usahanya, apakah Antam memiliki prosedur yang jelas mengenai struktur jabatan disertai dengan peran dan tanggung jawabnya? Jika ya, bagaimanakah prosedur tersebut dapat disepakati oleh seluruh pihak manajemen Antam?

7. Bagaimanakah Antam merumuskan rencana jangka pendek dan jangka panjangnya?

8. Apakah terdapat strategi khusus dari Antam dalam menjalankan kegiatan usahanya?

9. Siapakah pemegang jabatan tertinggi dalam Antam? 10. Dimanakah lokasi Antam?

11. Apakah terdapat unit lain dari Antam yang memiliki lokasi berbeda? Jika ya, ada berapa unitkah kantor Antam tersebut?

12. Apakah Antam memiliki mitra kerja sama dalam menjalankan usahanya? Jika ya, dengan siapa Antam memiliki hubungan kemitraan dan bagaimana Antam menjalankan hubungan kemitraan tersebut?

Lampiran 5

Kasus-Kasus Mitra Binaan PT Antam Tbk Kasus I

Mitra binaan “Batik Sangadji”

Batik Sangadji merupakan nama usaha dari salah satu mitra binaan PT Antam Tbk. Batik Sangadji ini berada di Solo, Jawa Tengah. Usaha ini dimulai sejak tahun 2004 dengan pemilik bernama ”FA”. Batik Sangadji merupakan anak atau cabang dari usaha batik yan bernama ”Batik Sekartadji”. Produk yang dihasilkan dari usaha ini adalah pakaian, sandal dan tas yang terbuat dari batik. Produk ”Batik Sangadji” 70 persen dihasilkan oleh pemilik maupun pegawai ”Batik Sangadji”, sedangkan 30 persen dibuat oleh warga yang tinggal di sekitar usaha ini yang memiliki kemampuan untuk membuat kerajinan batik.

Batik Sangadji menjadi mitra binaan PT Antam Tbk sejak awal tahun 2008 yang diawali dengan adanya informasi mengenai Program Kemitraan oleh staf PT Antam Tbk. Setelah FA mengetahui Program Kemitraan yang diselenggarakan PT Antam Tbk, maka ia mengajukan proposal sebagai salah satu persyaratan untuk menjadi mitra binaan PT Antam Tbk. Tahap-tahap pelaksanaan dalam pemilihan mitra binaan PT Antam Tbk dijalani oleh FA dan pada akhirnya Batik Sangadji terpilih untuk menjadi mitra binaan PT Antam Tbk.

Mitra binaan ”Batik Sangadji” memiliki alasan untuk menjadi mitra binaan PT Antam Tbk. Alasan tersebut yaitu karena pemilik usaha ini (FA) merasa bahwa PT Antam Tbk memberikan pelayanan yang bagus kepada mitra binaannya. Hal tersebut dapat dilihat dari pinjaman dana dan penyediaan stand untuk acara pameran produk mitra binaan yang berlangsung di Jakarta

Convention Center (JCC), Jakarta. Stand yang disediakan untuk mitra binaan ini diberikan tanpa pungutan biaya.

Manfaat yang diperoleh mitra binaan ini terdiri dari beberpa hal. Manfaat yang pertama adalah dari segi permodalan, PT Antam Tbk memberikan pinjaman dana untuk mengembangkan usaha mitra binaannya. Hal ini duingkapkan oleh FA bahwa menjadi mitra binaan PT Antam Tbk sangat menguntungkan karena pinjaman dana dapat dilunasi dengan dicicil. Pelunasan pinjaman dana memiliki jatuh tempo sesuai dengan waktu yang telah disepakati antara pihak PT Antam Tbk dengan mitra binaan.

Manfaat yang kedua adalah dari segi promosi. Manfaat yang diterima dari segi promosi yaitu usaha batik ini dapat dikenal tidak hanya di daerah sekitar lokasi usaha batik ini berada (yaitu di Solo), tetapi juga dapat dikenal oleh masyarakat yang berada di wilayah lain, seperti di Jakarta. Hal ini didasarkan oleh penuturan dari FA sebagai berikut:

“Antam sangat membantu kami terutama dalam hal promosi, sehingga usaha kami ini tidak hanya dikenal oleh masyarakat Solo yang tinggal di dekat lokasi kami tapi juga dikenal oleh masyarakat di tempat-tempat lain seperti di Jakarta ini”.

Manfaat yang ketiga adalah dari segi marketing. Mitra binaan ini dapat menambah pelanggannya dengan mengikuti acara pameran yang berlangsung selama satu minggu di Jakarta. Keuntungan yang dapat diperoleh dengan mengikuti acara tersebut bahkan dapat meningkat. Hal tersebut dinyatakan oleh FA bahwa penjualan dapat meningkat dengan mengikuti pameran ini, sehingga keuntungan yang didapatkan juga meningkat. Fa menambahkan bahwa keuntungan yang diperoleh usaha ini biasanya sebesar Rp 15.000.000,- per bulan,

akan tetapi dengan mengikuti acara pameran ini keuntungan yang dapat diperoleh bisa mencapai Rp 70.000.000,- selama satu minggu.

Manfaat yang keempat adalah dari segi pengetahuan. FA mengatakan bahwa ia dapat mengetahui pasar, artinya ia dapat mengetahui orang-orang yang menyukai batik serta dapat melihat berbagai kalangan-kalangan konsumen. FA juga dapat menentukan harga yang cocok untuk setiap kalangan-kalangan atau para pembeli yang telah diketahuinya tersebut.

Kasus II

Mitra Binaan ”Batik Sukarwan”

Batik Sukarwan nama usaha batik yang dimiliki oleh Bapak Sukarwan. Usaha ini dimulai dari tahun 1990 dan menjadi mitra binaan PT Antam Tbk sejak tahun 2006. ”Batik Sukarwan” berada di dekat kantor pusat PT Antam Tbk, yakni di wilayah Tanjung Barat, Jakarta. Usaha batik ini tidak memiliki toko, akan tetapi menyatu dengan tempat tinggal pemiliknya. Produk yang dihasilkan oleh mitra binaan ini adalah pakaian batik yang terdiri dari kemeja, baju koko (pakaian muslim untuk pria), serta beberapa model baju batik untuk wanita.

Alasan pemilik batik ini mengikuti Program Kemitraan adalah karena adanya ajakan dari teman yang mengetahui bahwa terdapat Program Kemitraan yang diselenggarakan oleh PT Antam Tbk. Pemilik batik ini mengajukan proposal untuk menjadi mitra binaan PT Antam Tbk sampai akhirnya diterima menjadi mitra binaan PT Antam Tbk. Batik Sukarwan ini sebelumnya tidak pernah menjadi mitra binaan baik di PT Antam Tbk ataupun di perusahaan lain. Setelah menjadi mitra binaan PT Antam Tbk, Pak Sukarwan mendapatkan pinjaman dana untuk jangka waktu selama dua sampai tiga tahun.

Program Kemitraan yang diselenggarakan oleh PT Antam Tbk ini menghasilkan manfaat bagi usaha ini. Hal tersebut dibuktikan dengan penuturan dari pemilik batik ini berdasarkan hasil wawancara yang dilakukan pada saat pelaksanaan acara pameran produk mitra binaan di Jakarta. Penuturan tersebut yaitu sebgai berikut:

”Terus terang saya tidak merasa rugi sama sekali dengan ikut program kemitraan Antam, malah malah untung sekali. Misalnya dalam acara ini, saya disediakan stand untuk berjualan. Kemudian ada dana transportasi yang diberikan Antam untuk mengangkut barang-barang saya dari rumah sampai ke JCC ini”.

Hasil wawancara tersebut menunjukkan bahwa Program Kemitraan memiliki manfaat bagi mitra binaan pada usaha ini. Manfaat tersebut dapat terlihat pada acara pameran produk mitra binaan di Jakarta. PT Antam Tbk memberikan kemudahan bagi mitra binaan untuk melakukan penjualan produk-produk mitra binaan tanpa adanya pungutan biaya. Manfaat lain yang diperoleh mitra binaan ini pada acara pameran tersebut yaitu mitra binaan dapat mengetahui pasar. Mitra binaan dapat mengetahui harga yang sesuai untuk dipasarkan dengan melihat pengunjung yang datang. Mitra binaan PT Antam Tbk juga mendapatkan tambahan pengetahuan dengan mengikuti pelatihan pembukuan keuangan yang diperuntukan bagi mitra binaan PT Antam Tbk. Pelatihan tersebut dilaksanakan pada akhir tahun 2007 selama satu hari di Jakarta.

Kasus III

Mitra Binaan ”Denia Ponti”

Denia Ponti adalah nama usaha dari salah satu mitra binaan PT Antam Tbk. Usaha ini dimulai sekitar tahun 2007 dan menjadi mitra binaan PT Antam Tbk sejak awal tahun 2008. Usaha ini menghasilkan produk untuk wanita seperti

tas dan sepatu. Usaha ini memiliki toko yang berada di salah satu pusat perbelanjaan di Jakarta. Setelah mengajukan proposal kepada PT Antam Tbk dan menjalankan tahap-tahap penyeleksian Program Kemitraan, maka usaha ini terpilih menjadi mitra binaan PT Antam Tbk. Hasil wawancara didapatkan melalui wawancara dengan salah satu pegawai dari usaha ini pada saat berlangsungnya acara pameran produk mitra binaan di Jakarta. Salah satu pegawai dari dua orang pegawai usaha ini mengatakan bahwa dengan mengikuti acara ini mereka bisa mendapatkan untung dari hasil penjualan produk-produknya. Pegawai tersebut mengatakan bahwa paling tidak usaha ini dapat membalikan modal mereka.

Lampiran 6

Dokumentasi Penelitian

1. Usaha Batik milik Bapak Sukarwan

2. Usaha Sepatu dan Tas (Denia Ponti)

3. Usaha Batik Sangadji

12

1

Lampiran 7

Lampiran 8

Peta Jakarta Selatan (Daerah Kantor Pusat PT Antam Tbk)

Kantor Pusat PT Antam Tbk: Jl. Letjen TB Simatupang No.1 Tanjung Barat, Jakarta.

Dokumen terkait