• Tidak ada hasil yang ditemukan

HASIL DAN PEMBAHASAN

5.2 Dampak Peran Penyuluh Pertanian Lapangan terhadap Pengembangan Usahatani Padi Organik di Desa Lubuk Bayas dan Karang Anyar

5.2.2 Sarana dan Prasarana

Desa Lubuk Bayas khususnya Kelompok Tani Subur untuk mengolah usahatani padi organiknya memiliki beberapa sarana dan prasarana yang digunakan untuk mendukung sektor pertanian khususnya pertanian padi organik diantaranya terdapat kilang padi dan kios-kios pupuk.

Selain itu terdapat sarana dan prasarana lainnya seperti prasarana ekonomi, prasarana irigasi, untuk mendukung perkembangan usahatani padi organik di Desa Lubuk Bayas agar tidak tercemar dengan usahatani padi konvensional. Untuk lebih jelasnya dapat di lihat pada Tabel 17 berikut ini.

Tabel 17. Sarana dan Prasarana Padi Organik yang tersedia di Desa lubuk Bayas

No. Sarana dan Prasarana Padi Organik Jumlah

1. Kilang Padi 1

2. Tempat Pembuatan Pupuk cair (Probion) 1

3. Perpustakaan 1

4. Saluran Irigasi 1

Sumber : Kelompok Tani Subur 2014 48

Berdasarkan hasil penelitian peran penyuluh pertanian lapangan sangat memberikan manfaat bagi petani padi organik di Desa Lubuk Bayas. Sarana dan prasaran yang tersedia di masing-masing desa sangat beragam di Desa Lubuk Bayas terdapat sarana dan prasarana seperti Kilang Padi Organik yang sebagian dananya dibantu oleh instansi terkait, adanya Perpustakaan tentu sanangat bermanfaat hal ini untuk menambah wawasan petani untuk menambah ilmu di bidang pertanian serta Probion yaitu alat pembuat pupuk cair yang sebelumnya tidak ada dan baru-baru ini di beri kepada instansi terkait serta saluran irigasi yang di pisahkan dari saluran irigasi padi konvensional ini bertujuan agar pupuk dan pestisida dari padi konvensional tidak tercemar ke lahan padi organik melalui saluran irigasi. Sedangkan di Desa Karang Anyar telah terdapat sarana dan prasarana yang memadai mulai dari Kilang Padi, Lantai Jemur, Perpustakaan bertujuan untuk menambah pengetahuan petani dalam hal dunia pertanian, Laboratorium pembuatan pupuk cair, Lantai jemur yang dimanfaatkan untuk penjemuran padi organik setelah pemanenan hal ini bertujuan agar padi cepat kering dan mudah di olah untuk menjadi beras organik, serta lemari pendingin yang digunakan untuk mengawetkan bahan-bahan pembuatan pupuk cair. Hal ini dapat dilihat pada Tabel 18.

Tabel 18. Sarana dan Prasarana Padi Organik yang tersedia di Desa Karang Anyar

No. Sarana dan Prasarana Padi Organik Jumlah

1. Kilang Padi 1

2. Laboratorium pembuatan pupuk cair 1

3. Perpustakaan 1

4. Saluran Irigasi 1

5. Lemari Pendingin 1

6. Traktor 4

7. Lantai Jemur 1

Sumber : Kelompok Tani Mekar Pasar Kawat 2014

Dari hasil penelitian bahwa peran penyuluh di Desa Karang Anyar sangat membantu dalam pengembangan usahatani padi organik desa karang anyar. Sarana dan prasarana di semua dibantu oleh instansi terkait melalui penyuluh dalam melakuan perannya sebagai jembatan penghubung antar lembaga dan petani. Sarana dan prasarana menjadi sangat memudahkan petani organik dalam mengusahakan usahatani padi organiknya.

5.2.3 Sertifikasi

Sertifikasi organik adalah proses pengolahan produk organik dilakukan berdasarkan standar dan regulasi yang ada. Apabila memenuhi prinsip dan kaidah organik, produsen atau pengolah akan mendapatkan sertifikat organik dan berhak mencantumkan label organik pada produk yang dihasilkan dan pada bahan-bahan publikasinya.

Dari hasil penelitian bahwa Desa Lubuk Bayas masih dalam proses sertifikasi organik. Sedangkan Desa Karang Anyar sudah tersertifikasi padi organik mereka.

Peran penyuluh pertanian lapangan di Desa Lubuk Bayas dalam proses sertifikasi yaitu membantu Kelompok Tani Subur untuk membuat usahataninya tersertifikasi dengan cara membimbing serta mendampingi baik dalam masa penanaman hingga sampai pasca panen hal ini bertujuan agar benar-benar murni padi organiknya agar tidak tercemar dengan bahan-bahan yang non organik serta melengkapi berkas-berkas yang bertujuan untuk melengkapi syarat agar tersertifikat. Salah satu penyebab kenapa Desa Lubuk Bayas belum tersertifikasi karena petani di Desa Lubuk Bayas belum konsisten dalam melakukan pertanian orghanik mereka masih sering merubah komoditi-komoditi selain padi organik. Sedangkan Karang Anyar penyuluh memfasilitasi mereka baik dari segi informasi serta pengetahuan agar padi organik mereka tetap bertahan bahkan meningkat kualitas dan kuantitasnya. 5.2.4 Luas Lahan

Berdasarkan hasil penelitian luas lahan di Desa Lubuk Bayas lebih luas dibandingkan Desa Karang Anyar, Luas lahan ini mencakup 21 ha, dibandingkan Desa Karang Anyar yang hanya 5 Ha. Akan tetapi pada tahun 2013 mengalami penurunan, ini dikarenakan sebagian petani tidak berusaha padi organik namun menanam tanaman holtikultura lainnya untuk mengistirahatkan tanahnya agar tetap terjaga tingkat kesuburan tanahnya. Penambahan luas lahan ini sangat lambat, hal ini dikarenakan usahatani secara organik sedikit rumit dibandingkan usahatani secara konvensional namun biayanya relatif rendah. Desa Lubuk Bayas sebagian petani padi organik masih menggunakan sebagian lahannya untuk usahatani konvensional hal ini dikarenakan petani masih belum siap menerima konsekuensi yang ada, namun mereka masih dalam proses tahapan. Seperti terlihat pada Tabel 2.

5.2.5 Pemasaran

Hasil penelitian menunjukkan bahwa perkembangan jumlah penjualan beras organik setiap tahun mengalami kenaikan yang signifikan. pada tahun 2009 penjualan mencapai 7.500 kg dengan harga jual Rp.8.000/kg. Tahun kedua di mencapai 13.000 kg dengan harga jual Rp.8.500/kg, Tahun ketiga meningkat menjadi 15.000 kg dengan harga jual Rp.9.500/kg. Tahun keempat, penjualan mencapai 35.000 kg dengan harga jual Rp.10.200/kg. Namun pada tahun kelima penjualan beras organik menurun menjadi 20.700 kg dengan harga jual Rp. 12.000/kg. Berbeda halnya dengan Desa Karang Anyar Jumlah penjualan beras organik relatif konstan dan tidak ada penambahan mulai dari tahun pertama 16.000 kg dengan harga Rp. 8.000/kg, tahun kedua 18.000 kg harga jual Rp. 8.500/kg, tahun ketiga 20.000 kg harga jual Rp. 9.000/kg, tahun keempat 20.500 kg harga jual Rp. 10.000/kg dan tahun kelima 22.000 kg harga jual Rp. 12.000/kg sampai tahun 2013 penjualan beras organik mencapai 5000 kg dengan dan harga beras organik disajikan di Tabel 19.

Tabel 19. Jumlah Penjualan Beras Organik dan Harga Beras Organik di Desa Lubuk Bayasdan Desa Karang Anyar

Desa Lubuk Bayas Desa Karang Anyar Tahun Jumlah Penjualan Beras Organik Harga Beras Organik Jumlah Penjualan Beras Organik Harga Beras Organik (Kg) Rp/kg) (Kg) (Rp/kg) 2009 7.500 8.000 16.000 8.000 2010 13.000 8.500 18.000 8.500 2011 15.000 9.000 20.000 9.000 2012 35.000 10.200 20.500 10.000 2013 20.700 12.000 22.000 12.000

Sumber : Kelompok Tani Subur dan Kelompok Tani Mekar Pasar Kawat , 2014

Dari hasil penelitian bahwa harga beras organik Desa Lubuk Bayas dengan Desa Karang Anyar sama hanya berbeda pada tahun 2012. Desa Karang Anyar lebih murah dibandingkan dengan desa desa Lubuk Bayas. Dari tabel juga dapat dilihat bahwa penjualan beras organik dari tahun ketahun harganya semakin meningkat. Hal ini tentu dapat meningkatkan pendapatan petani padi organik di kedua desa. Desa Lubuk Bayas melakukan pemasarannya ke tempat yang sudah rutinnitasnya dilakukan di lokasi tersebut seperti di Jaringan Pasar Alternatif (JAPSA) yang beralamatkan di Jl. Setia Budi No. 44, kios PERINDAG pasar bengkel. Namun apabila ada konsumen yang datang langsung dan membelinya tetap juga layani. Hal ini dikarenakan memudahkan akses petani organik itu sendiri serta uang yang di dapat langsung sampai ke petani. Jika mereka menjual ke JAPSA atau PERINDAG mereka menerima uangnya tidak tunai melainkan tunggu satu minggu setelah pengutipan beras tersebut. Oleh karena itu tidak jarang petani menjual sebagian berasnya langsung ke konsumen yang datang kerumah.

Sedangkan Desa Karang Anyar mereka langsung menjualnya ke konsumen, hal ini dikarenakan akses mudah dan cepat. Jadi mereka tidak mematokkan mau dijual kemana namun tetap di awasi ke organikannya oleh ketua kelompok tani itu sendiri yaitu Bapak Sukardi.

Produk gabah/beras organik milik anggota akan dijual melalui Kelompok Tani Organik Beringin Jaya dan akan melakukan prosesing dalam bentuk kemasan 10 kg untuk beras, atau sesuai permintaan menurut mutu kemudian dijual kepada pembeli/konsumen.

Dalam pembelian gabah/beras organik secara struktur dalam kepengurusan Kelompok Tani Organik Beringin Jaya disiapkan bagian pembelian hasil yang

terdiri dari : juru jemur, juru timbang, juru sortir, juru kemas, juru simpan dan bagian administrasi, yang kemudian bertugas menangani proses penimbangan (mengecek mutu gabah/beras, mengatur pembayaran) sesuai dengan aturan yang disepakati bersama dalam kelompok tani organik.

Pengelola pembelian dalam kelompok tani organik akan membuat pertanggung jawaban kepada pengurus dan anggota kelompok tani organik desa Karang Anyar setiap akhir musim penjualan gabah/beras.

Dokumen terkait