• Tidak ada hasil yang ditemukan

TermanfaatkannyaAsset Secara Optimal Dalam Mencapai Kepuasan Layanan Kesesmaan/Ketatausahaan

B. REALISASI ANGGARAN DAN SARANA PRASARANA 1. Realisasi Anggaran

2. Sarana dan Prasarana

2016

Pengawasan 2.959.130 2.740.694

Dukungan Pengawasan 23.715.236. 22.902.267

Jumlah 2016 26.674.366 25.642.961 96,13%

2015

Pengawasan 3.853.693 3.691.242

Dukungan Pengawasan 25.243.268 24.053.982

Jumlah 2015 29.096.961 27.745.223 95,35%

Jumlah 2015-2016 119.591.474 88.564.366

2. Sarana dan Prasarana

Sarana dan prasarana Perwakilan BPKP Provinsi Riau per 31 Desember 2016berupa aset tetap yang digunakan dalam mewujudkan kinerja sebagaimana diuraikan di atas dapat diuraikan sebagai berikut:

Tabel 3.37

Aset Tetap Per 31 Desember 2016 dan 2015

No Uraian Nilai Perolehan

2015 (Rp)

Nilai Perolehan 2015 (Rp)

Naik/Turun (Rp)

1. Tanah 21.815.384.500 21.815.384.500 0

1. 2. Peralatan dan Mesin 8.054.676.058 7.907.711.058 146.965.000 2. 3. Gedung dan Bangunan 16.075.971.543 15.903.674.543 172.297.000

4. Jalan, Irigasi dan

jaringan 497.177.514 497.177.514 0

6. Aset Tetap Lainnya 30.367.200 30.367.200 0 Jumlah 46.473.576.815 46.154.314.815 319.262.000

Laporan Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Riau Tahun 2016 76

BAB IV PENUTUP

Penyusunan LKj Perwakilan BPKP Provinsi Riau tahun 2016 ini merupakan bentuk pertanggungjawaban kinerja dalam mencapai sasaran program dan sasaran kegiatan sebagaimana telah ditetapkan dalam dokumen Perjanjian Kinerja Tahun 2016.

Laporan ini diharapkan dapat menjadi sumber informasi dan bahan evaluasi dalam pengambilan keputusan untuk peningkatan kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Riau di masa depan.

Capaian target kinerja yang diungkapkandalam LKj ini diperoleh karena adanya dukungan internal maupun eksternal di lingkungan Perwakilan BPKP Provinsi Riau.

Secara umum pencapaian sasaran program dan sasaran kegiatan Perwakilan BPKP Provinsi Riau tersebut didukung olehhal-hal sebagai berikut:

1. Adanya kepercayaan yang tinggi stakeholders BPKP terhadap peran Perwakilan BPKP Provinsi Riau dalam usaha mewujudkan akuntabilitas keuangan negara yang berkualitas.

2. Adanya komitmen stakeholders BPKP dalam pengembangan manajemen pemerintahan dan penerapan tata kelola pemerintahan yang baik (good governance).

3. Koordinasi yang baik dengan BPKP Pusat selaku Rendal maupun antar bidang dan bagian di Perwakilan BPKP selaku pelaksana kegiatan.

4. Adanya pemberian motivasi secara terus menerus dari pimpinan kepada staf pelaksana.

5. Adanya komitmen dan kemauan dari seluruh SDM pelaksana kegiatan dalam mencapai TAPKIN, baik pada tingkat pimpinan maupun pada setiap pegawai yang terlibat.

Kelemahan dalam pencapaian sasaran program dan sasaran kegiatan tersebut dapat diidentifikasi antara lain:

1. Kurangnya komitmen pemerintah daerah dalam melaksanakan SPIP;

Laporan Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Riau Tahun 2016 77 2. Pedoman penyelenggaraan SPIP sulit untuk dipahami dan dipraktekkan oleh

Pemerintah Daerah;

3. Sebagian besar Pemerintah Daerah tidak menganggarkan kegiatan penyelenggaraan SPIP di tahun 2016;

4. Kurangnyatatakelola yang baik di perusahaan/BLUD danbelumadapengawasan lain / consultingdari BPKP PerwakilanProvinsi Riau;

5. Terbatasnya anggaran pada Perwakilan BPKP Provinsi Riau dan Inspektorat Provinsi/Kabupaten/Kota disebabkan adanya rasionalisasi anggaran;

6. Kurangnya dukungan kepala daerah dalam upaya peningkatan kapabilitas APIP;

7. Terbatasnya jumlah tenaga auditor (PFA) yang telah bersertifikat di masing-masing Inspektorat Provinsi/Kabupaten/Kota di wilayah Provinsi Riau;

8. Masih kurangnya keterlibatan para Inspektur Provinsi/Kabupaten/Kota dalam mendorong tugas/fungsi Satgas Peningkatan Kapabilitas APIP sehingga action plan peningkatan kapabilitas APIP yang telah disusun masih banyak yang belum ditindaklanjuti.

Langkah-langkah yang harus dilakukan oleh Perwakilan BPKP Provinsi Riau dalam upaya memperbaiki kinerja antara lain:

1. Menetapkan maturitas APIP dengan target level 3 pada RPJMD;

2. Menanda tangani komitmen capaian APIP level 3 antara Kepala Daerah dengan Kepala Perwakilan BPKP Provinsi Riau;

3. Membentuk tim ad hoc SPIP;

4. Memberikan pembekalan tim ad hoc dengan melibatkan Perwakilan BPKP Provinsi Riau;

5. Memantau dan mengevaluasi program pelaksanaan kegiatan tim ad hoc SPIP;

6. Melakukan inventarisasi/pemetaan keberadaan kebijakan daerah yang sudah dan belum dimiliki;

7. Melakukan pemetaan atas progress implementasi kebijakan dan prosedur;

8. Perwakilan BPKP Provinsi Riau akan melakukan pelatihan penilaian mandiri atas maturitas SPIP kepada masing-masing Inspektorat Provinsi/Kabupaten/Kota;

9. Inspektorat Provinsi/Kabupaten/Kota melakukan evaluasi mandiri atas maturitas SPIP dan dilakukan validasi oleh BPKP;

10. Mengintensifkan pelaksanaan consulting ke BUMN/BUMD/BLUD;

Laporan Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Riau Tahun 2016 78 11. Melakukan bimbingan teknis/QA/Monitoring menuju level 2 untuk Inspektorat

yang masih level 1 dan bimbingan teknis menuju level 3 untuk Inspektorat yang sudah level 2;

12. Membuka ruang konsultasi peningkatan kapabilitas APIP di Kantor Perwakilan BPKP Provinsi Riau;

13. Mengirimkan surat atensi kepada Kepala Daerah.

Akhirnya dengan disusun LKj ini, diharapkan dapat memberikan informasi secara transparan kepada seluruh pihak yang terkait mengenai tugas fungsi Perwakilan BPKP Provinsi Riau, sehingga dapat memberikan umpan balik guna peningkatan kinerja pada tahun-tahun mendatang.

Anggaran Realisasi % Rencana Realisasi %

3 4 5 6 7 8 9=8/7 10 11 12=11/10

A. Sasaran Program (01)

1. Perbaikan pengelolaan program prioritas nasional dan pengelolaan keuangan negara/korporasi

A.1 Sasaran Kegiatan Indikator Kinerja Kegiatan

1.1 Tersedianya informasi hasil pengawasan pada

Perwakilan BPKP 1.1.1 Rekomendasi 104 104 100 1.648.768.000 1.548.724.367 93,93 9667 4095 42,36

1.1.2 Rekomendasi 26 26 100 601.605.000 550.525.371 91,51 3319 1418 42,72

1.1.3 Rekomendasi 4 4 100 51.250.000 51.250.000 100,00 1500 471 31,40

B. Sasaran Program (02)

2. Meningkatnya kualitas penerapan SPIP Pemda/Korporasi

B.1 Sasaran Kegiatan Indikator Kinerja Kegiatan

2.1 Tersedianya informasi hasil pengawasan dalam mencapai perbaikan sistem pengendalian intern

2.1.1 Rekomendasi 33 33 100 598.967.000 534.263.625 89,20 4160 1072 25,77

C. Sasaran Program (03)

3. Meningkatnya kapabilitas pengawasan intern Pemda

C.1 Sasaran Kegiatan Indikator Kinerja Kegiatan

3.1 Tersedianya informasi hasil pengawasan dalam pembinaan kapabilitas pengawasan intern Pemda

3.1.1

Rekomendasi

3 3 100 58.540.000 55.930.300 95,54 660 162 24,55

D. Sasaran Program (04)

1. Meningkatnya kualitas pelayanan dukungan teknis dalam pengawasan BPKP

D.1 Sasaran Kegiatan Indikator Kinerja Kegiatan

1. Tersedianya dukungan manajemen dan pelaksanaan tugas teknis lainnya dalam mencapai kepuasan

layanan 1.1 laporan 80 80 100 893.293.000 814.023.337 91,13 1035 320 30,92

2. Termanfaatkannya Aset secara optimal

2.1 M2 240 240 100 172.390.000 172.297.000 99,95 20 0 0

2.2 unit 18 19 105,56 142.010.000 140.470.000 98,92 840 47 5,60

Keuangan SDM (OH)

Jumlah Layanan Dukungan Manajemen Perwakilan BPKP Rekomendasi Pengawasan Perwakilan BPKP

Rekomendasi Pengawasan Perwakilan BPKP Nawacita Rekomendasi Pengawasan Regional Bidang Otonomi Daerah Nawacita

Rekomendasi Perbaikan Penyelenggaraan SPIP

Rekomendasi Pembinaan Kapabilitas Pengawasan Intern Pemda

Terlaksananya rehabilitasi rumah negara perwakilan BPKP

Peralatan dan Fasilitas Perkantoran

SASARAN PROGRAM/KEGIATAN INDIKATOR KINERJA Target

1 2

Satuan Realisasi % Capaian

Th 2015 Th 2016 Th 2015 Th 2016

3 4 5 6 7 8 9 10 11

A. Sasaran Program (01)

1. Perbaikan pengelolaan program prioritas nasional dan pengelolaan keuangan negara/korporasi

1.1

% 40 45 55,97 115,79 59,82 139,78 257,13 117,35

1.2

% - 100 - 100 100 - 100 100

1.3 % - 60 - 96 96 - 160 160

2. Meningkatnya kualitas penerapan SPIP Pemda/korporasi

2.1 % - 10 - 0 0 - 0 0

2.2 % - 52 - 100 100 - 192,31 192,31

2.3 % - 52 - 14,28 14,28 - 27,46 27,48

2.4 % - 58 - 60 60 - 103,45 103,45

3. Meningkatnya kapabilitas pengawasan intern Pemda

1. Meningkatnya kualitas pelayanan dukungan teknis

dalam pengawasan BPKP 1.1 Skala 7 7,5 7,89 0 -7,89 112,71 0 -112,71

SASARAN PROGRAM/KEGIATAN INDIKATOR KINERJA Satuan Target th

2015

Realisasi

Kenaikan/Penurunan

1 2

Indikator Kinerja Program

Perbaikan tatakelola, manajemen risiko, dan pengendalian intern pengelolaan program nasional

Persentase tindak lanjut rekomendasi tata kelola, manajemen risiko dan pengendalian intern pengelolaan korporasi

Indikator Kinerja Program

Persepsi kepuasan layanan kesesmaan/ketatausahaan (skala likert 1-10)

Capaian

Kenaikan/Penurunan

Kapabilitas APIP Pemerintah Kabupaten/Kota(Level 2) Kapabilitas APIP Pemerintah Provinsi (Level 1) Kapabilitas APIP Pemerintah Kabupaten/Kota (Level 1)

Persentase BUMN/anak perusahaan yang kinerjanya berpredikat minimal A (baik)

Persentase BUMD yang kinerjanya minimal berpredikat baik dari BUMD yang dibina

Presentase BLUD yang kinerjanya minimal baik dari BLUD yang dibina Kapabilitas APIP Pemerintah Kabupaten/Kota(Level 3)

Maturitas SPIP Pemerintah Kabupaten/kota (level 3)

Target Th 2016

Penyerahan hasil pengawasan keinvestigasian kepada aparat penegak hukum

Penyerahan Laporan Gubernur Tahun 2016 (2 Februari 2016)

Workshop Integrasi Sistem Pengawasan dan Pembinaan BUMD dalam Rangka Peningkatan Kinerja BUMD Provinsi Riau dan Penandatanganan Pakta Integritas

Dewan Komisaris dan Direksi BUMD Provinsi Riau (9 Juni 2016)

(8 Agustus 2016)

Diklat Sistem Keuangan Desa (8 Agustus 2016)

Periode 2016-2019 (18 Agustus 2016)

Diklat Peningkatan Kapabilitas APIP bagi Aparat Pengawasan Intern Pemerintah Se-Provinsi Riau dan Perwakilan BPKP Provinsi Riau (31 Oktober 2016)

dan Assessment Jabatan Fungsional Auditor (29 November 2016)

Hari Anti Korupsi Internasional (8 Desember 2016)

(20 Desember 2016)

Penandatanganan MoU Antara Arsada Wilayah Riau dengan Perwakilan BPKP Provinsi Riau dan Workshop Sistem Informasi Akuntansi BLUD (24 Desember 2016)

Dokumen terkait