• Tidak ada hasil yang ditemukan

Untuk uji statistik, tingkat pendidikan penderita dikategorikan menjadi : 1. Menengah keatas

2. Rendah

Pekerjaan.Pekerjaan adalah kegiatan rutin yang dilakukan sehari-hari oleh penderita di luar rumah sesuai dengan yang tercatat pada kartu status, yang

dikategorikan atas :

1. Pegawai Swasta 2. Pegawai BUMN 3. Pegawai Honorer 4. Wiraswasta 5. PNS/TNI/POLRI 6. Petani

7. Pekerja Lepas 8. Mahasiswa/Pelajar 9. Ibu Rumah Tangga 10. Pensiunan

11. Nelayan 12. Tidak Bekerja

Tipe penderita. Tipe penderita, adalah tipe dari seorang penderita TB MDRsewaktu datang berobat yang ditentukan atas riwayat pengobatan

sebelumnya berdasarkan hasil wawancara oleh petugas poli TB MDR, dikategorikan atas :

1. Kasus Baru 2. Kasus Kambuh

3. Pengobatan setelah default (putus obat).

4. Gagal pengobatan kategori 1.

5. Gagal pengobatan kategori 2.

Untuk uji statistik, tipe penderita dikategorikan menjadi : 3. Kasus Baru/Kambuh

4. Default/Gagal Kat-1/Gagal Kat-2

38

Tempat pengobatan pertama kali. Tempat pengobatan pertama kali adalah tempat pasien TB MDR pertama kali mendapat pengobatan TB dan terdiagnosis sebagai penderita TB MDR, dikategorikan atas:

1. Puskesmas 2. RS. Pemerintah.

3. RS. Swasta.

4. Klinik.

5. Dokter praktek swasta.

Status gizi.Status gizi adalah keadaan status gizi penderita pada saat pertama kali datang berobat ke RSUP H. Adam Malik Medan dengan mengetahui IMT (Indeks Massa Tubuh) dengan rumus BB(kg)/TB2(m), dinyatakan dengan:

1. Kurus IMT < 18,5 2. Normal IMT 18,5 - 25 3. Gemuk IMT > 25

Untuk uji statistik, status gizi dikategorikan menjadi : 1. Kurus

2. Normal/Gemuk

Penyakit penyerta. Penyakit Penyerta adalah ada atau tidaknya penyakit lain pada penderita TB MDR baik sebelum pengobatan atau pada masa

pengobatan sesuai pada pencatatan rekam medis, dikategorikan atas : 1. DM (Diabetes Melitus)

2. HIV (Human Immunodeficiency Virus) 3. DM dan Gangguan hati

4. DM dan HIV

5. HIV dan Gangguan Hati 6. Penyakit penyerta lainnya 7. Tidak ada penyakit penyerta

Riwayat kontak. Riwayat kontak adalah riwayat penderita yang tinggal serumah atau sering bertemu dengan pasien TB MDR, dikelompokkan atas :

39

1. Ada riwayat kontak 2. Tidak ada riwayat kontak

Sumber biaya. Sumber biaya adalah biaya yang digunakan penderita TB MDR dan tercatat pada kartu status yang ada di rekam medik.

1. JKN (Jaminan Kesehatan Nasional) 2. IKS (Ikatan Kerja Sama)

3. Umum

Fase pengobatan. Fase Pengobatan adalah tahapan dalam pengobatan pasien TB MDR sesuai pada pencatatan rekam medis, dikategorikan atas :

1. Intensif (Awal) 2. Lanjutan

Lama pengobatan. Lama pengobatan adalah lama waktu seorang pasien TB MDR sejak pertama kali datang berobat sesuai yang tercatat dalam kartu status.

1. ≤ 6 Bulan 2. > 6 Bulan Metode Pengumpulan Data

Pengumpulan data dilakukan dengan memakai data sekunder yang diperoleh dari pencatatan kartu status (rekam medik) penderita TB MDRdi Poli TB MDR RSUP H. Adam Malik Medan Tahun 2016 – 2017.

Teknik Pengambilan Sampel

Pengambilan sampel dilakukan secara simple random sampling yaitu dengan menggunakan program Microsoft Excel. Peneliti menuliskan nomor pada kolom di lembar dokumen Ms. Excel sebanyak 389 nomor, kemudian peneliti menggunakan rumus “=randbetween(1;389)’’ pada kolom B1 hingga kolom B389. Setelah selesai, peneliti mengurutkan hasil dari rumus yang berada di

40

kolom B1 sampai B389 menggunakan pilihan Sort & Filter. Kemudian dipilih nomor yang telah diurutkan sehingga diperoleh sampel sebanyak 197. Peneliti menggunakan hasil penentuan sampel yang telah dilakukan untuk mengumpulkan data penderita TB MDR di RSUP H. Adam Malik Medan Tahun 2016-2017.

Metode Analisis Data

Data yang telah dikumpulkan, diolah dengan menggunakan bantuan komputer melalui program SPSS (Statistical Product and Service Solution), lalu dianalisis dengan menggunakan uji Chi-Square dengan taraf kepercayaan 0,05.

Hasil yang diperoleh disajikan dalam bentuk narasi, tabel distribusi proporsi, diagram bar dan diagram pie.

Hasil Penelitian

Deskripsi Lokasi Penelitian

Sejarah rumah sakit umum pusat Haji Adam Malik Medan.Rumah Sakit Umum Pusat Haji Adam Malik (RSUP H. Adam Malik) dibangun diatas tanah seluas ± 10 Ha dan berlokasi di Jl. Bunga Lau No. 17 Km 12 Kecamatan Medan Tuntungan Kota Medan Provinsi Sumatera Utara.RSUP H. Adam Malik berdiri pada tanggal 21 Juli 1993. Rumah sakit ini merupakan Rumah Sakit Pendidikan dan Rumah Sakit Umum Kelas A di Kota Medan sesuai dengan Surat Keputusan Menteri Kesehatan Republik Iindonesia No. HK.02.03/I/0913/201.

RSUP H Adam Malik Medan ditetapkan sebagai Rumah Sakit Pusat Rujukan Nasional sesuai dengan SK Menkes RI No. HK.02.02/MENKES/390/2014.

Visi dan misi. Rumah Sakit Umum Pusat Haji Adam Malik Medan mempunyai visi “Menjadi Rumah Sakit Pendidikan dan Pusat Rujukan Nasional yang Terbaik dan Bermutu di Indonesia pada Tahun 2019”.

Visi RSUP H. Adam Malik diwujudkan melalui misi yaitu melaksanakan pelayanan, pendidikan, penelitian, dan pelatihan dibidang kesehatan yang

paripurna, bermutu dan terjangkau, melaksanakan pengembangan kompetensi SDM secara berkesinambungan, mengampu rumah sakit jejaring dan rumah sakit di wilayah sumatera.

RSUP H. Adam Malik memiliki Motto “Mengutamakan Keselamatan Pasien dengan Pelayanan PATEN”. Adapun PATEN memiliki makna yaitu Pelayanan Cepat, Akurat, Terjangkau, Efisien, dan Nyaman.

42

RSUP H. Adam Malik memiliki nilai – nilai yaitu pasien merupakan anggota masyarakat yang memerlukan pelayanan kesehatan maka pelayanan medis harus diberikan dengan cara benar dan tanpa membedakan golongan, agama, suku, dan kemampuan sesuai dengan azas keadilan sosial, memegang teguh dan menjunjung teguh nilai – nilai etika profesi dan norma – norma religius, seluruh keputusan dan tindakan akan diambil sesuai dengan peraturan dan

ketentuan yang berlaku melalui suatu musyawarah serta dapat

dipertanggungjawabkan, pelayanan yang diberikan secara utuh, terpadu, dan paripurna.

Pelayanan medis dan pelayanan umum.RSUP H. Adam Malik Medan dilengkapi dengan Pelayanan Gawat Darurat, Pelayanan Rawat Jalan, Pelayanan Rawat Inap, Pelayanan Rawat Intensif, Pelayanan Kardiovaskuler, Pelayanan Penyakit Dalam, Pelayanan Bedah, Pelayanan Khusus, Pelayanan Haemodialisis, Pelayanan Klinik, Pelayanan Patologi Anatomi, Pelayanan Radiologi, , Pelayanan Bank Darah, Pelayanan Rehabilitasi Medik, Pelayanan Diklat, Pelayanan Farmasi, Pelayanan Gizi, Pelayanan Rekam Medik, Pelayanan Laundry, Pelayanan Gigi-Mulut, Unit Radiotherapi, Diagnostik Terpadu, Pelayanan Kebidanan, Pelayanan Mikrobiologi,Pelayanan Perinatologi, Pelayanan Kesehatan Jiwa, Pelayanan Rujukan.

Analisis Deskriptif

Untuk memperoleh gambaran distribusi proporsi penderita TB MDR berdasarkan variabel sosiodemografi, tipe penderita, tempat pengobatan pertama

43

kali, status gizi, penyakit penyerta, riwayat kontak, sumber biaya, fase pengobatan, serta lama pengobatan dibutuhkan Analisis deskriptif.

Distribusi proporsi penderita TB MDR berdasarkan sosiodemografi.

Distribusi proporsi penderita TB MDR tahun 2016-2017 berdasarkan sosiodemografi dapat dilihat pada tabel di bawah ini1 :

Tabel 1

Distribusi Proporsi Penderita TB MDR berdasarkan Sosiodemografi di RSUP H.

Adam Malik Medan Tahun 2016-2017

Karakteristik Sosiodemografi Jumlah(Orang) Persen Umur

Ibu Rumah Tangga Mahasiswa/Pelajar

44

Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa penderita TB MDR lebih tinggi pada kelompok umur ≤45 tahun yaitu sebanyak 111 orang (56,3%) dibandingkan dengan kelompok umur >45 tahun yaitu sebanyak 86 orang (43,7%).

Karakteristik penderita TB MDR di RSUP H. Adam Malik Medan tahun 2016-2017 berdasarkan jenis kelamin pada tabel 1 menunjukkanpenderita lebih tinggi pada laki – laki dibandingkan dengan perempuan. Dimana penderita laki – laki sebanyak 131 orang (66,5%) dan penderita perempuan sebanyak 66 orang (33,5%).

Karakteristik penderita TB MDR di RSUP H. Adam Malik berdasarkan status perkawinan pada tabel 1 diperoleh hasil penderita lebih tinggi pada status kawin/duda/janda yaitu sebanyak 159 orang (80,7%) dibandingkan penderita dengan status Belum Kawin sebanyak 38 orang (19,3%).

Pada tabel 3 diperoleh hasil tingkat pendidikan penderita TB MDR

tertinggi pada tingkat SMA sebanyak 126 orang (64%), sarjana 30 orang (15,2%), SMP 27 orang (13,7%) dan terendah pada tingkat SD sebanyak 14 orang (7,1%).

Karakteristik penderita TB MDR berdasarkan pekerjaan di RSUP H.

Adam Malik Medan pada tahun 2016-2017 diperoleh hasil pekerjaan tertinggi pada wiraswasta sebanyak 75 orang (38,1%), IRT 28 orang (14,2%), petani 23 orang (23%), pegawai swasta 17 orang (8,6%), pegawai negeri 16 orang (8,1%), tidak bekerja 12 orang (6,1%), mahasiswa/pelajar 10 orang (5,1%), pekerja lepas 5 orang (2,5%), pensiunan 4 orang (2%), dan nelayan, pegawai honorer,

TNI&POLRI masing – masing 2 orang (1%) sertayang terendah pada pegawai BUMN sebanyak 1 orang (0,5%).

45

Distribusi proporsi penderita TB MDR berdasarkan tipe penderita.

Distribusi proporsi penderita TB MDR berdasarkan tipe penderita di RSUP H.

Adam Malik Medan pada tahun 2016-2017 dapat dilihat pada tabel 3 dibawah ini:

Tabel 2

Distribusi Proporsi Penderita TB MDR berdasarkan Tipe Penderita di RSUP H.

Adam Malik Medan Tahun 2016-2017

TipePenderita Jumlah (Orang) Persen Kasus Baru

Kasus Kambuh

Pengobatan Setelah Default (Putus Obat) Gagal Pengobatan Kategori 1 Gagal Pengobatan Kategori 2

16 Berdasarkan tabel 2 diperoleh hasil proporsi penderita TB MDR berdasarkan tipe penderita paling tinggi pada penderita dengan kasus kambuh sebanyak 71 orang (36%), gagal pengobatan kategori 1 sebanyak 51 orang

(25,9%), pengobatan setelah default 38 orang (19,3%), gagal pengobatan kategori 2 sebanyak 21 orang (10,7%) dan terendah pada penderita kasus baru sebanyak 16 orang (8,1%). Hal ini sejalan dengan penelitian Vivin dkk pada tahun 2014 di RSUD Arifin Achmad Provinsi Riau terdapat sebanyak 71 orang (36%) dan terendah pada kasus gagal sebanyak 1 orang (5,6%).

Distribusi proporsi penderita TB MDR berdasarkan tempat

pengobatan pertama kali.Distribusi proporsi penderita TB MDR berdasarkan tempat pengobatan pertama kali di RSUP H. Adam Malik Medan Tahun 2016-2017 dapat dilihat pada tabel dibawah ini :

46

Tabel 3

Distribusi Proporsi Penderita TB MDR Berdasarkan Tempat Pengobatan Pertama Kali di RSUP H. Adam Malik Medan Tahun 2016-2017

Tempat Pengobatan Pertama Kali Jumlah (Orang) Persen Puskesmas

RS. Pemerintah RS. Swasta

Klinik

Dokter praktek swasta

182

Berdasarkan tabel 3 dapat dilihat bahwa penderita TB MDR di RSUP H.

Adam Malik Medan terbanyak mendapat pengobatan pertama kali di puskesmas yaitu sebanyak 182 orang (92,4%), RS Pemerintah 10 orang (5,1%), klinik dan dokter praktek swasta masing – masing 2 orang (1%) dan paling sedikit mendapat pengobatan pertama kali di rumah sakit swasta yaitu sebanyak 1 orang (0,5%).

Distribusi proporsi penderita TB MDR berdasarkanstatus gizi.

Distribusi proporsi penderita TB MDR berdasarkan status gizi di RSUP H. Adam Malik Medan tahun 2016-2017 dapat dilihat pada tabel dibawah ini :

Tabel 4

Distribusi Proporsi Penderita TB MDR BerdasarkanStatus Gizi di RSUP H.

Adam Malik Medan di RSUP H. Adam Malik Medan Tahun 2016-2017

Status Gizi Jumlah (Orang) Persen

Kurus

Berdasarkan tabel 4 diatas diperoleh penderita TB MDR di RSUP H.

Adam Malik Medan tertinggi dengan status gizi kurus yaitu sebanyak 112 orang (56,9%), normal 70 orang (35,5%) dan terendah dengan status gizi gemuk sebanyak 15 orang (7,6%).

47

Distribusi proporsi penderita TB MDR berdasarkan penyakit

penyerta. Distribusi proporsi penderita TB MDR berdasarkan penyakit penyerta di RSUP H. Adam Malik Medan dapat dilihat pada tabel dibawah ini :

Tabel 5

Distribusi Proporsi Penderita TB MDR Berdasarkan Penyakit Penyerta di RSUP H. Adam Malik Medan Tahun 2016-2017

Penyakit Penyerta Jumlah (Orang) Persen Diabetes Melitus DM dan Gangguan Hati

DM dan HIV HIV dan Gangguan Hati

Penyakit Lainnya Tidak Ada Penyakit Penyerta

1 Berdasarkan tabel 5 diperoleh hasil dari 197 orang yang menderita TB MDR sebanyak 100 orang (50,8%) tidak disertai penyakit lain. Penderita TB MDR yang disertai penyakit lain yang terbanyak pada penyakit DM sebanyak 48 orang (24,4%), penyakit lainnya 40 orang (20,3%), HIV 5 orang (2,5%), DM dengan gangguan hati 2 orang (1%) dan terendah pada penyakit yang disertai

“DM dan gangguan hati” dan penyakit “HIV dan gangguan hati” yaitu masing – masing sebanyak 1 orang (0,5%).

Distribusi proporsi penderita TB MDR berdasarkan riwayat kontak.

Distribusi proporsi penderita TB MDR berdasarkan riwayat kontak dapat dilihat pada tabel dibawah ini :

Tabel 6

Distribusi Proporsi Penderita TB MDR Berdasarkan Riwayat Kontak di RSUP H.

Adam Malik Medan Tahun 2016-2017

Riwayat Kontak Jumlah (Orang) Persen

Ada Riwayat

48

Berdasarkan tabel 6 diatas dapat dilihat penderita TB MDR di RSUP H.

Adam Malik sebanyak 175 orang (88,8%) tidak ada riwayat kontak dengan penderita TB MDR sebelumnya dan hanya sebanyak 22 orang (11,2%) yang memiliki riwayat kontak dengan penderita TB MDR.

Distribusi proporsi penderita TB MDR berdasarkan sumber biaya.

Distribusi Proporsi penderita TB MDR berdasarkan sumber biaya dapat dilihat pada tabel dibawah ini:

Tabel 7

Distribusi Proporsi Penderita TB MDR Berdasarkan Sumber Biaya di RSUP H.

Adam Malik Medan Tahun 2016-2017

Sumber Biaya Jumlah (Orang) Persen

JKN Berdasarkan tabel 7 diatas dapat dilihat bahwa penderita TB MDR di RSUP H. Adam Malik Medan paling banyak berobat menggunakan JKN yaitu 100 orang (50,8%), IKS 78 orang (39,6%) dan paling sedikit yang berobat menggunakan biaya umum yaitu 19 orang (9,6%).

Distribusi proporsi penderita TB MDR Berdasarkan fase pengobatan.

Distribusi proporsi penderita TB MDR berdasarkan fase pengobatan dapat dilihat pada tabel dibawah ini:

Tabel 8

Distribusi Proporsi Penderita TB MDR Berdasarkan Fase Pengobatan di RSUP H.

Adam Malik Medan Tahun 2016-2017

Fase Pengobatan Jumlah (Orang) Persen

Intensif/Awal

49

Berdasarkan tabel 8 diatas diperoleh hasil penderita TB MDR di RSUP H.

Adam Malik Medan lebih banyak pada fase lanjutan yaitu sebanyak 117 orang (59,4%) dan sebanyak 80 orang (40,6%) dalam fase intensif/awal.

Distribusi proporsi penderita TB MDR berdasarkan lama pengobatan.Distribusi proporsi penderita TB MDR dapat dilihat pada tabel dibawah ini:

Tabel 9

Distribusi Proporsi Penderita TB MDR Berdasarkan Lama Pengobatan di RSUP H. Adam Malik Medan Tahun 2016-2017

Lama Pengobatan Jumlah (Orang) Persen

≤6 Bulan Berdasarkan tabel 9 diatas dapat dilihat bahwa penderita TB MDR di RSUP H. Adam Malik Medan Lebih banyak yang berobat lebih dari 6 bulan yaitu sebanyak 130 orang (66%) dan sebanyak 67 orang (67%) yang berobat kurang dari 6 bulan.

Analisis Statistik

Distribusi proporsi umur berdasarkan tipe penderita. Distribusi proporsi umur penderita TB MDR di RSUP H. Adam Malik Medan berdasarkan tipe penderita dapat dilihat pada tabel dibawah ini :

Tabel 10

Distribusi Proporsi Umur Penderita TB MDR Berdasarkan Tipe Penderita di RSUP H. Adam Malik Medan Tahun 2016-2017

Tipe Penderita Umur (Tahun) Jumlah

≤45 >45

n % n % n %

Kasus Baru/Kambuh Default/Gagal Kat-1/Gagal Kat-2

47

50

Berdasarkan tabel 10 diatas dapat dilihat bahwa dari 87penderita TB MDR dengan kasus baru/kambuh, sebanyak 47 orang (54%) yang berusia ≤45 tahun dan 40 orang (46%) yang berusia >45 tahun. Sedangkan dari 110 penderita TB MDR dengan kasus default/gagal kategori-1/ gagal kategori 2, sebanyak 64 orang (58,2%) berusia ≤45 tahun, dan sebanyak46 orang (41,8%) berusia >45 tahun.

Dari hasil analisis statistik dengan uji chi – square dengan nilai

p=0,559(p>0,05) diperoleh hasil tidak ada perbedaan proporsi yang bermakna antara umur dengan tipe penderita TB MDR di RSUP H. Adam Malik Medan.

Distribusi proporsi umur penderita TB MDR berdasarkan lama pengobatan.Distribusi proporsi umur penderita TB MDR di RSUP H. Adam Malik Medan berdasarkan lama pengobatannya dapat dilihat pada tabel 11 dibawah ini:

Tabel 11

Distribusi Proporsi Umur Penderita TB MDR Berdasarkan Lama Pengobatan di RSUP H. Adam Malik Medan Tahun 2016-2017

Lama Berdasarkan tabel 11 diatas diperoleh hasil dari 67 penderita TB MDR yang telah mendapat pengobatan ≤6 bulan sebanyak 32 orang (47,8%) berusia

≤45 tahun dan sebanyak 35 orang (52,2%) berusia >45 tahun. Sedangkan dari 130penderita TBMDR yang telah mendapat pengobatan>6 bulan sebanyak 79 orang (60,8%) memiliki usia ≤45 tahun dan 51 orang (39,2%) memiliki usia >45 tahun.

51

Dari hasil uji chi-square dengan p=0,081(p > 0,05) diperoleh hasil bahwa tidak ada perbedaan yang bermakna antara umur dengan lama pengobatan

penderita TB MDR di RSUP H. Adam Malik Medan.

Distribusi proporsi jenis kelamin penderita TB MDR berdasarkan status gizi. Distribusi proporsi jenis kelamin penderita TB MDR di RSUP H.

Adam Malik Medan berdasarkan status gizi nya dapat dilihat pada tabel dibawah ini:

Tabel 12

Distribusi Proporsi Jenis Kelamin Penderita TB MDR Berdasarkan Status Gizi di RSUP H. Adam Malik Medan Tahun 2016-2017

Status Gizi Jenis Kelamin Jumlah

Laki - Laki Perempuan Berdasarkan tabel 12 diatas diperoleh hasil bahwa dari 112 penderita TB MDR dengan status gizi kurus sebanyak 71 orang (63,4%) adalah laki – laki dan 41 orang (36,6%) adalah perempuan. Dari 85 penderita TB MDR dengan status gizi normal/gemuk sebanyak 60 orang (70,6%) laki – laki dan 25 orang (29,4%) adalah perempuan.

Berdasarkan hasil uji chi-square dengan p=0,289 (p>0,05) diperoleh hasil bahwa tidak ada perbedaan bermakna antara jenis kelamin dengan status gizi penderita TB MDR di RSUP H. Adam Malik Medan pada tahun 2016 – 2017.

Distribusi proporsi jenis kelamin penderita TB MDR berdasarkan tipe penderita. Distribusi proporsi jenis kelamin penderita TB MDR di RSUP H.

52

Adam Malik Medan berdasarkan tipe penderita dapat dilihat pada tabel dibawah ini:

Tabel 13

Distribusi Proporsi Jenis Kelamin Penderita TB MDR Berdasarkan Tipe Penderita di RSUP H. Adam Malik Medan Tahun 2016-2017

Tipe Penderita Jenis Kelamin Jumlah

Laki - Laki Perempuan

n % n % n %

Kasus Baru/Kambuh Default/Gagal Kategori-1/Gagal Berdasarkan tabel 13 diatas dperoleh hasil dari 87 penderita TB MDR dengan kasus baru/kambuh, sebanyak 59 orang (67,8%) adalah laki – laki dan 28 orang (32,2%) adalah perempuan. Sedangkan dari 110 penderita TB MDR dengan kasus default/gagal kategori-1/gagal kategori-2 sebanyak 72 orang (65,5%) adalah laki - laki dan 38 orang (34,5%) adalah perempuan.

Dari hasil analisis statistik menggunakan uji chi square dengan nilai p=0727 (p>0,05) diperoleh hasil bahwa tidak ada perbedaan bermakna antara jenis kelamin dengan tipe penderita TB MDR di RSUP H. Adam Malik Medan pada tahun 2016 – 2017.

Distribusi proporsi pendidikan penderita TB MDR berdasarkan tipe penderita.Distribusi proporsi pendidikan penderita TB MDR di RSUP H. Adam Malik Medan berdasarkan tipe penderita dapat dilihat pada tabel dibawah ini:

53

Tabel 14

Distribusi Proporsi Pendidikan Penderita TB MDR Berdasarkan Tipe Penderita di RSUP H. Adam Malik Medan Tahun 2016-2017

Tipe Penderita Pendidikan Jumlah

Menengah Keatas

Rendah

n % n % n %

Kasus Baru/Kambuh Default/Gagal Kategori-1/Gagal Berdasarkan tabel 14 diatas diperoleh hasil dari 87 penderita TB MDR dengan kasus baru/kambuh, sebanyak 67 orang (77%) memiliki pendidikan menengah keatas dan 20 orang (23%) memiliki pendidikan rendah. Sedangkan dari110penderita TB MDR dengan kasus default/gagal kategori-1/gagal kategori2, sebanyak 89 orang (80,9%) memiliki pendidikan menengah keatas dan 21 orang memiliki pendidikan rendah.

Dari hasil analisis statistik menggunakan uji chi square dengan nilai p=0,503 (p>0,05) diperoleh hasil bahwa tidak ada perbedaan bermakna antara pendidikan dengan tipe penderita TB MDR di RSUP H. Adam Malik Medan pada tahun 2016 – 2017.

Tingkat pendidikan akan mempengaruhi pengetahuan seseorang tentang bahaya TB MDR dan bagaimana cara penanggulangannya. Pendidikan

dikategorikan kedalam 2 kategori, rendah yaitu SD dan SMA serta kategori menengah keatas yaitu SMA dan perguruan tinggi (Arikunto,2006).

Pembahasan

Penderita TB MDR Berdasarkan Karakteristik Sosiodemografi

Distribusi proporsi penderita TB MDR tahun 2016-2017 berdasarkan sosiodemografi dapat dilihat pada gambar diagram berikut ini.

Umur. Proporsi penderita TB MDR berdasarkan umur dapat dilihat pada diagram dibawah ini.

Gambar 4. Diagram pie proporsi penderita TB MDR berdasarkan umur di RSUP H. Adam Malik Medan tahun 2016-2017

Berdasarkan gambar diagram diatas diperoleh hasil proporsi penderita TB MDR dengan umur ≤ 45 tahun (56,3%) lebih tinggi dibandingkan dengan

penderita dengan umur > 45 tahun (43,7 %). Hal ini sejalan dengan hasil penelitian Vivin pada tahun 2014 di RSUD Arifin Achmad Provinsi Riau yaitu kejadian penderita TB MDR lebih tinggi pada kelompok umur ≤45 tahun sebanyak 10 orang (55,5%) sedangkan penderita kelompok umur >45 tahun sebanyak 8 orang (44,4%). Faktor umur berhubungan dengan kejadian MDR dan meningkat pada kelompok usia produktif (Mulyono, 2014).

56,3%

43,7%

UMUR

≤45 Tahun

>45 Tahun

55

Dalam penelitian Jendra pada tahun 2015 di Desa Wori menunjukkan sekitar 75% pasien berasal dari kelompok umur produktif secara ekonomis. Umur produktif sangat rentan terhadap penularan TB MDR karena pada umumnya pada pasien dengan umur produktif, aktivitas dan pekerjaan sebagai tenaga kerja produktif, banyak berinteraksi dengan orang lain, dengan mobilitas tinggi yang sangat memungkinkan untuk tertular dari orang lain ( Nadia, 2015). Penelitian Syarifah, et al, pada tahun 2018 di kota Medan menunjukkan kejadian TB-MDR paling tinggi pada umur 45-54 tahun (30,90%). Kejadian yang tinggi pada usia produktif akan menghilangkan kesempatan penderita menghasilkan karya dan usahanya bagi keluarga dan bagi negara, karena pengobatan MDR akan jauh lebih membutuhkan banyak biaya dan menghabiskan waktu yang lama untuk

pengobatannya (Selamawit, 2013).

Secara ekonomi diperkirakan bahwa jika pasien TB dewasa, itu akan kehilangan waktu kerja rata-rata 3 hingga 4 bulan. Kondisi ini mengakibatkan hilangnya pendapatan tahunan rumah tangga sekitar 20-30%. Jika dia meninggal karena TB, dia akan kehilangan penghasilan sekitar 15 tahun. Dengan demikian, TB bukan hanya masalah individual saja, tetapi bisa juga mempengaruhi keluarga serta kejadian kemiskinan akibat pengangguran (Syarifah, et al, 2018).

Jenis kelamin. Proporsi penderita TB MDR berdasarkan jenis kelamin dapat dilihat pada diagram pie dibawah ini.

56

Gambar 5. Diagram pie proporsi penderita TB MDR berdasarkan jenis kelamin di RSUP H. Adam Malik Medan tahun 2016-2017

Dari gambar diagram 4 diatas diperoleh hasil bahwa penderita TB MDR lebih tinggi pada jenis kelamin laki – laki (66,5%) dibandingkan dengan

perempuan (33,5%). Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian Munir et al pada tahun 2010 di Rumah Sakit Persahabatan Jakarta dan penelitian Azwar,G.A.

pada tahun 2016 di RSUD Ulin Banjarmasin. Pada hasil penelitian Munir et al di peroleh penderita TB MDR pada laki – laki sebanyak 53 orang (52,5%) dan perempuan sebanyak 48 orang (47,5%), sedangkan pada penelitian Azwar,G.A.

diperoleh penderita TB MDR pada laki – laki sebanyak 16 orang (84,2%) dan perempuan sebanyak 3 orang (15,8%). Tingginya jumlah penderita TB MDR pada laki – laki dibandingkan pada perempuan diduga karena perempuan pada

umumnya lebih patuh terhadap pengobatan dibandingkan laki – laki (Salih &

Merza, 2010). Di sebagian besar dunia tingkat kejadian TB MDR lebih banyak terjadi pada laki – laki dibandingkan wanita. Hal ini kemungkinan disebabkan sebagian besar laki – laki mempunyai kebiasaan merokok yang memperparah gejala TB Paru (Johnson, 2002).

66,5%

33,5%

Dokumen terkait