4. Klasifikasi Penanganan Kawasan
7.1.3. Sasaran Program
Indikasi Program Penanganan kawasan permukiman kumuh merupakan rangkaian usulan kegiatan atau program penanganan terhadap lokasi – lokasi penanganan kawasan
permukiman kumuh yang terdaftar,melalui serangkaian proses identifikasi dan analisa tingkat kekumuhan yang telah dilaksanakan dengan dengan prioritas tahun anggaran pelaksanaan dengan alokasi sumber biaya pendanaan lengkap dengan lembaga/ dinas terkait yang bertanggung jawab terhadap pelaksanaan kegiatan.
Program penanganan kawasan kumuh yang teridentifikasi di Kota Tanjung dan Kelua di Kabupaten Tabalong atau Kota Cempaka dan Kota Banjarbaru dilaksanakan dalam kurun waktu penanganan jangka menengah atau 5 tahunan, melalui sumber pembiayaan pemerintah (APBN dan APBD) dan unsur swasta (melalui Community Development/ Corporate Social
Rensponsibility “CSR” pada setiap perusahaan swasta yang ada di Kabupaten Tabalong, atau juga melalui konsep Land Sharing dan bentuk-bentuk kerjasama lainnya yang memberikan nilai dan keuntungan bagi kedua pihak baik swasta maupun masyarakat pada kawasan yang akan dikembangkan).
Jenis usulan program yang direkomendasikan pada setiap lokasi mempertimbangkan kondisi eksisiting hasil survey dan pengamatan terhadap permasalahan yang berkembang serta kondisi prasarana sarana lingkungan pada masing-masing lokasi.
Potensi pembiayaan terhadap usulan program pada tahap awal, selalu diprioritaskan untuk ditangani oleh masyarakat, kemudian pemerintah daerah untuk kemudian dilihat jenis-jenis mana yang dapat dibiayai oleh pemerintah pusat melalui APBN atau jenis-jenis program pembiayaan lainnya. Sumber pembiayaan dari unsur swasta (perusahaan) masuk kedalam unsur masyarakat, sehingga disamping masyarakat selalu dilihat pihak-pihak swasta mana yang dapat memberikan kontribusi penanganan kawasan baik dalam bentuk tanggung jawab sosial (CSR) maupun dalam bentuk kerjasama usaha.
Indikasi program penanganan kawasan permukiman kumuh disusun untuk memberikan gambaran bagaimana strategi menangani kawasan secara terpadu dan komporehensif dari sisi peningkatan kualitas lingkungan permukiman perkotaan, sehingga didapatkan menurunnya jumlah lokasi atau titik-titik kumuh di kawasan perkotaan terpilih, juga memberikan strategi yang bersifat preventif atau pencegahan terhadap peningkatan kecenderungan kumuh dan peningkatannya dari kumuh ringan atau kumuh sedang menjadi kumuh berat.
Strategi yang diberikan dan dijabarkan dalam laporan ini, ada baiknya dan selanjutnya dilakukan penyusunan RPJM (Rencana Penanganan Jangka Menengah) atau Rencana Tindak Komunitas Kawasan Kumuh Perkotaan dan Pendampingan Pelaksanaannya.
Program penanganan kawasan permukiman kumuh perkotaan yang direkomendasikan adalah pembangunan dan peningkatan kualitas prasarana dan sarana lingkungan, yaitu antara lain :
1. Pengembangan dan Peningkatan Kualitas Prasarana Jalan Lingkungan a. Pembangunan Jalan Lingkungan
c. Pedestrianisasi (pembuatan jalur pejalan kaki)
2. Pengembangan dan Peningkatan Kualitas Prasarana Drainase a. Pembangunan Saluran Baru
b. Rehabilitasi saluran
3. Pengembangan dan Peningkatan Kualitas Prasarana Jaringan Air Bersih a. Pengembangan Jaringan Distribusi
4. Pengembangan dan Peningkatan Kualitas Prasarana Pengelolaan Air Limbah a. Pengembangan Instalasi dan Jaringan Pengolahan Air Limbah (IPAL) b. Jamban Komunal
c. Jamban Rumah Tangga
5. Pengembangan dan Peningkatan Kualitas Prasarana Pengelolaan Persampahan a. Pengadaan Bak Sampah Kering
b. Penyediaan Bak Sampah Basah/ Komposter Sampah Dapur Rumah Tangga c. Pembangunan Unit TPS.
Kawasan perkotaan terpilih di Kabupaten Tabalong yaitu Kota Tanjung dan Kota Kelua, kedua kota tersebut merupakan kota pusat pelayanan regional orde III dan Orde IV untuk sub pengembangan wilayah di Provinsi Kalimantan Selatan.
Kabupaten Tabalong memiliki potensi sumber daya alam yang besar, antara lain pada sub sektor pertambangan, perkebunan dan kehutanan. Pada setiap sub sektor tersebut, banyak perusahaan swasta nasional yang berusaha dan melakukan kegiatan bisnisnya. Potensi pembiayaan yang dapat digali dari perusahaan pertambangan, perusahaan perkebunan dan perusahaan kehutanan yang ada dapat diperoleh dari Bidang Pengembangan Komunitas (Community Development) atau Tanggung Jawab Sosial Perusahaan (Corporate Social Rensponsibility). Pertumbuhan ekonomi wilayah Kabupaten Tabalong karena kegiatan pengelolaan sumber daya alam tersebut, menciptakan dampak atau pengaruh ganda/ ikutan (multi player effect) yaitu peningkatan kegiatan bisnis dan niaga di kawasan perkotaan tanjung, meningkatnya kegiatan ekonomi perkotaan tersebut menarik banyak jenis usaha dan kegiatan ekonomi untuk masuk kedalamnya. Potensi dari banyaknya jenis kegiatan bisnis dan niaga tersebut baik yang berskala kecil, menengah dan besar, dapat menjadi potensi sumber pembiayaan bagi peningkatan kualitas lingkungan permukiman perkotaan dalam bentuk-bentuk kerjasama.
Sehingga pada akhirnya, pembiayaan dari pemerintah pusat melalui APBN merupakan pembiayaan yang dapat menjadi faktor stimulasi atau pemicu bagi peningkatan kualitas lingkungan permukiman, meskipun sifatnya diharapkan hanya sebagai dana pendamping, karena sumber dana atau biaya yang paling banyak justru diharapkan dari masyarakat (dan swasta) juga Pemerintah Kabupaten Tabalong.
Tabel 6.3.
Rekomendasi Program Penanganan Kawasan Kumuh Perkotaan Tanjung dan Kelua Bidang Prasarana Jalan Lingkungan di Kabupaten Tabalong Tahun 2008-2012
Rekomendasi program pembangunan untuk bidang prasarana jalan lingkungan diusulkan dibiayai dari APBD dan APBN, untuk APBN khususnya lebih dialokasikan pada kawasan kumuh pada lokasi-lokasi yang masuk ke dalam kategori kumuh berat. Pembangunan jalan lingkungan diarahkan pada lokasi 10, dikarenakan rumah tinggal pada lokasi tersebut untuk kelompok dibelakang jalan utama belum memiliki akses yang memadai kedepan jalan utama.
Penanganan untuk drainase lebih di prioritaskan untuk mengurangi dan menghindari terjadinya genangan air pada lingkungan permukiman. Penanganan darinase lebih kepada pembangunan saluran baru dada banyak lokasi kumuh, sedangkan rehabilitasi atau perbaikan dan pemeliharaan karena kurang berfungsinya darinase pada kawasan kumuh jumlahnya hanya terdapat pada 4 (empat) lokasi. Dengan kondisi pembiayaan program pembangunan penanganan kawasan kumuh pada bidang pembangunan prasarana jalan lingkungan, bidang prasarana drainase pada kawasan kumuh pada lokasi dengan kategori kumuh berat dikembangkan dan ditingkatkan melalui pembiayaan dari APBN.
Tabel 6.4.
Rekomendasi Program Penanganan Kawasan Kumuh Perkotaan Tanjung dan Kelua Bidang Prasarana Drainase di Kabupaten Tabalong Tahun 2008-2012
Pengembangan jaringan distribusi untuk pemenuhan kebutuhan air bersih, belum mencapai ke seluruh lokasi rumah tinggal, jangkauan pipa distribusi eksisiting untuk pelayanan air bersih dari PDAM Tabalong perlu dikembangkan hingga mencapai dan menjangkau atau dapat melayani seluruh lokasi rumah tinggal. Sistem distribusi dapat menerapkan sambungan meter per rumah tinggal atau meter komunal/ kelompok dengan memanfaatkan tangka air bersama. Pengembangan pipa distribusi yang diusulkan dalam program penanganan kawasa kumuh di Kabupaten Tabalong sepenuhnya dibiayai dari APBD, dikarenakan bukan pipa distribusi primer atau utama.
Tabel 6.5.
Rekomendasi Program Penanganan Kawasan Kumuh Perkotaan Tanjung dan Kelua Bidang Prasarana Air Bersih & Air Limbah di Kabupaten Tabalong Tahun 2008-2012
Usulan program untuk penanganan untuk bidang prasarana pengelolaan air limbah pada prinsipnya dilakukan dengan On Site System dan Off Site System. Penanganan dengan sistem on site, dapat dilakukan melalui pembangunan jamban pribadi (pada masing-masing rumah tinggal dengan pembiayaan dari masing-masing keluarga sendiri dan bentuk pembiayaan lain seperti mencari sponsor perusahaan swasta atau sistem arisan kelompok. Sedangkan pengembangan jamban umum / jamban komunal dapat dilakukan melalui Kegiatan Sanimas dengan penerapan teknologi yang berbeda yang disepakati setiap kelompok masyarakat padasetiap lokasi kumuh yang berbeda. Pengembangan jamban komunal ini mengikuti prinsip lebih banyak sumber pembiayaan, dapat melalui APBN (difokuskan kepada lokasi kumuh berat yang masih memungkinkan untuk dikembangkan), melalui APBD dan Sektor Swasta, meskipun masih dituntut keterlibatan atau kontribusi bersama masayrakat sebagai pengguna untuk meningkatkan rasa kepemilikannya. Pengembangan IPAL untuk kota Tanjung lebih diprioritaskan pada pengembangan kawasan perkotaan baru untuk melayani kawasan jalur utama kawasan terminal, jalan PM. Noor sampai dengan pusat kota tanjung, khsusunya untuk melayani kawasan bisnis, perumahan dan kawasan perkantoran.
Program bidang prasarana pengelolaan persampahan kawasan permukiman kumuh perkotaan, lebih direkomendasikan untuk dibiayai oleh sektor masyarakat dan swasta untuk pengadaan bak sampah kering, sedankan penyediaan komposter sampah dapur diusulkan pembiayaannya melalui APBD dan Swasta. Untuk lokasi kumuh berat dapat dialokasikan melalui pembiayaan APBN.
Tabel 6.7.
Rekomendasi Program Penanganan Kawasan Kumuh Perkotaan Tanjung dan Kelua Bidang Prasarana Persampahan di Kabupaten Tabalong Tahun 2008-2012