• Tidak ada hasil yang ditemukan

Sasaran dalam penataan bangunan gedung dan lingkungan adalah penegakan aturan tata bangunan gedung dan lingkungan yaitu dengan menyusun peraturan dan legislasi. Dari sasaran ini maka dibutuhkan kemantapan kelembagaan penataan bangunan gedung dan lingkungan serta peningkatan sarana parasarana pemeliharaan bangunan dan lingkungan. Sasaran selanjutnya adalah tercapaian indeks kenyamanan lingkungan (IKL).

Terkait dengan sasaran penataan bangunan gedung dan lingkungan tersebut, beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam penyelenggaraan kegiatan adalah:

1. Peran dan fungsi Kabupaten,

2. Rencana pembangunan Kabupaten,

3. Memperhatikan kondisi alamiah dan tipologi kabupaten, seperti struktur dan morfologi tanah, topografi, dan sebagainya,

4. Pembangunan dilakukan dengan pendekatan pembangunan berkelanjutan dan berwawasan lingkungan,

5. Memperhatikan peraturan dan perundangan serta petunjuk/pedoman yang tersedia, 6. Tingkat kelayakan pelayanan, efektivitas dan efisiensi penataan bangunan dan

lingkungan pada kota bersangkutan,

7. Sebagai suatu prasarana dan sarana yang tidak saja penting bagi peningkatan lingkungan masyarakat, tetapi juga sangat penting bagi keberlanjutan lingkungan, 8. Kelembagaan yang mengelola penataan bangunan dan lingkungan,

Atas dasar permasalahan tersebut di atas, secara spesifik, yang menjadi akar persoalan tersebut dapat di klasifikasi menurut kelompok permasalahan sebagai berikut:

1. Permasalahan di Bidang Bangunan Gedung

Permasalahan yang muncul pada penataan bangunan yang tidak tertib karena belum memiliki Rencana Tata Bangunan dan Lingkungan (RTBL) terutama pada kawasan- kawasan perkotaan. Pertumbuhan Kabupaten Bengkulu Tengah dalam Aglomerasi Perkotaan yang relatif cepat, memperburuk keadaan sebagai penyebab ikutan karena ketiadaan RTBL adalah ketidak jelasan fungsi bangunan (mixuse), sehingga menuntut penataan kawasan yang serasi melalui perencanaan tata bangunan dan lingkungan. Dengan adanya instrumen RTBL dalam penataan bangunan dan lingkungan yang baik, pelaksanaan pembangunan dapat dikendalikan dan dapat mengurangi konflik kepentingan dalam pemanfaatan ruang kota.

Permasalahan lain yang dihadapi adalah tidak tertangani bencana kebakaran secara maksimal pada bangunan gedung baik di lingkungan perdagangan, perkantoran dan pemukiman. Hal ini disebabkan karena belum tersedianya Rencana Induk Sistem

RENCANA PROGRAM INVESTASI JANGKA MENENGAH (RPIJM) KABUPATEN BENGKULU TENGAH TAHUN 2017-2021

DINAS PEKERJAAN UMUM KABUPATEN BENGKULU TENGAH VII - 38

Proteksi Kebakaran (RISPK). RISPK diperlukan dalam rangka mengatur tentang penyediaan kebutuhan sarana penaggulangan bahaya kebakaran.

2. Permasalahan di bidang penataan lingkungan

Permasalahan penataan bangunan dan lingkungan antara lain: a. Tidak tertatanya bangunan dan lingkungan pasar yang ada;

b. Tidak tertatanya bangunan-bangunan pada kawasan wisata; c. Utilitas jalan yang masih kurang;

d. Kurangnya fasilitas Ruang Terbuka Hijau (RTH);

e. Prasarana jalan lingkungan di komplek perumahan ada yang rusak danbelum beraspal; f. Kondisi permukiman lingkungan yang belum merata dan kurang tertata.

3. Ruang Terbuka Hijau

Saat ini telah terjadi penurunan kuantitas dan kualitas ruang terbuka hijau kota yang diakibatkan perubahan fungsi lahan, sehingga membutuhkan penanganan yang cepat terhadap pengadaan dan penataan ruang terbuka kota demi meningkatnya citra kawasan kota. Hal ini juga disebabkan karena belum adanya sistem pengendalian pemanfaatan ruang terbuka hijau kota . Untuk itu perlu disusun Masterplan Ruang Terbuka Hijau Kota. Keberadaan ruang terbuka hijau kota sangat dibutuhkan karena mempunyai fungsi:

 media dan sarana sosial, misalnya sebagai ruang berkumpul individu-individu masyarakat untuk kegiatan-kegiatan informal

 estetika, yaitu menambah keindahan dan keasrian kota.

 Lingkungan, yaitu mengurangi dampak polusi kota, pemanasan bumi serta daerah resapan kota.

Selain dari itu, terdapat pula kondisi yang terkait dengan jalan dan lingkungan, yang umumnya belum tertata secara baik karena belum terdapat instrumen pelaksanaan dan pengendalian dalam pembangunan. Akibatnya beberapa sarana lingkungan jalan seperti taman sebagai pendukung fungsi jalan tidak terfungsikan secara baik. Dengan adanya pengadaan taman jalan yang terdiri pohon-pohon pelindung dan sarana taman lainnya dapat membantu memberikan fungsi :

 lingkungan, yaitu menyerap polusi udara jalan dan mengurangi panas bumi

 estetika, yaitu menciptakan suasana indah dan asri/sejuk ruang dan dapat meningkatkan citra kawasan

RENCANA PROGRAM INVESTASI JANGKA MENENGAH (RPIJM) KABUPATEN BENGKULU TENGAH TAHUN 2017-2021

DINAS PEKERJAAN UMUM KABUPATEN BENGKULU TENGAH VII - 39

Untuk pemeliharaan taman jalan sampai saat belum dimiliki tenaga operasional yang handal di bidang perawatan taman jalan beserta sarana pendukung operasionalnya menyebabkan sarana lingkungan jalan yang telah ada mudah rusak dan tidak terawat.

4. Penataan Bangunan Tradisional Bersejarah dan Wisata

Kabupaten Bengkulu Tengah selain terkenal sebagai kota transit perdagangan juga terkenal dengan situs-situs peninggalan sejarah. Selain itu, Kabupaten Bengkulu Tengah pada jaman perjuangan merupakan salah satu wilayah basis militer penjajah. Berbagai bangunan tradisonal bersejarah menjadi objek wisata budaya yang merupakan peninggalan sejarah baik kerajaan maupun perjuangan kemerdekaan Indonesia, juga tidak lepas dari nuansa budaya yang hidup dengan subur di daerah ini. Permasalahan yang dihadapi daerah adalah menurunnya kualitas dan citra daerah wisata karena pembangunan bangunan-bangunan baru permanen maupun tidak permanen akibat penataan ruang tidak terkendali. Munculnya bangunan-bangunan perdagangan dan jasa membuat kawasan tersebut menjadi tidak teratur dan cenderung kumuh sehingga menghilankan nuansa budayanya. Di sisi lain penataan ruang parkir menjadi problem penting mengingat kawasan tersebut banyak dikunjungi oleh wisatawan.

5. Sarana Parkir, Reklame dan Bangunan Telepon Selular (BTS)

Sarana reklame, seperti papan iklan, baliho, spandulk dll, merupakan salah satu sarana yang sangat diperlukan oleh masyarakat untuk memberikan dan memperoleh informasi. Sampai saat ini sarana tersebut belum tertata secara baik. Dalam melakukan pengadaan maupun penataan sarana reklame pada ruang publik diperlukan masterplan sarana reklame. Hal ini dimaksudkan untuk mengetahui tingkat kebutuhan dan lokasi penempatan sarana reklame. Sering penempatan sarana reklame tidak tertata atau tertib dengan asal menempatkan sesuai dengan keinginan sponsor, akibatnya sarana reklame ini sering mengganggu pengguna jalan dan dalam jangka panjang dapat menurunkan kualitas ruang kota.

Di sisi lain terbatasnya ruang publik untuk lokasi sarana reklame mengurangi tingkat kenyamanan masyarakat untuk memberikan atau mendapatkan informasi yang berkualitas. Selain itu informasi yang diharapkan tidak tersampaikan secara baik kepada masyarakat dikarenakan posisi atau lokasi sarana reklame yang tidak strategis dam mudah terbaca oleh masyarakat. Keterbatasan ruang publik untuk lokasi sarana reklame juga berakibat munculnya sarana reklame ilegal dan menyajikan informasi yang tidak berkualitas. Dengan demikian diperlukan penataan sarana reklame di ruang publik kota.

RENCANA PROGRAM INVESTASI JANGKA MENENGAH (RPIJM) KABUPATEN BENGKULU TENGAH TAHUN 2017-2021

DINAS PEKERJAAN UMUM KABUPATEN BENGKULU TENGAH VII - 40

Persoalan parkir juga perlu menjadi perhatian karena, biasanya menjadi keluhan bagi pengguna jalan dan parkir itu sendiri. Sampai saat ini penempatan parkir yang berada di kawasan perdagangan di Kota Tasi masih menggunakan ruang publik yaitu trotoar dan badan jalan. Ini tentu saja berdampak kepada fungsi jalan sebagai sarana sirkulasi yang tidak berjalan baik. Kecelakaan lalu lintas dan ketidak-nyamanan pejalan kaki dalam menggunakan trotoar merupakan dampak negatif dari ketidaktertiban parkir selama ini. Sehingga ini menuntut penyediaan kantong parkir yang kondusif yang disesuaikan dengan tingkat kebutuhan kawasan yang ada. Kawasan perdagangan merupakan kawasan yang sangat ramai dikunjugi oleh masyarakat sehingga tentu saja membutuhkan kantong parkir yang memadai

Saat ini di kota Kabupaten Bengkulu Tengah telah berkembang banyak provider/operator telepon seluler. Persaingan untuk memberikan pelayanan yang terbaik di antara masing-masing operator telepon seluler salah satunya diwujudkan dengan perluasan jangkauan area sinyal. Untuk mendukung hal ini pendirian BTS terus dikembangkan. Akibatnya penentuan lokasi bangunan tidak terencana dengan baik karena berada pada kawasan permukiman kota. Tentu saja hal ini memiliki dampak yang negatif pada sektor sosial, kesehatan maupun kualitas lingkungan atau kawasan.

Terkait dengan berbagai permasalahan tersebut, diperlukan beberapa program dibidang Penataan Bangunan dan Lingkungan, antara lain:

a. Diperlukan instrumen penataan dan pengendalian bangunan dan lingkungan di sekitar Pasar Barabai;

b. Diperlukan infrastruktur pendukung seperti; lampu jalan, pedestrian, bak sampah, saluran drainase, dll;

c. Diperlukan Ruang Terbuka Hijau Kota dan ruang publik semacam taman kota; d. Diperlukan pembangunan dan revitalisasi kawasan wisata.

e. Perbaikan prasarana jalan yang mengalami kerusakan; f. Pembuatan jalan permukiman;

g. Rehabilitasi dan pemeliharaan sarana dan prasarana bangunan yang sudah ada.

Dokumen terkait