A. Topik Permasalahan : Upaya menurunkan rasa rendah diri siswa B. Bidang Bimbingan : Bimbingan Pribadi
C. Kompetensi Dasar : Siswa dapat mengungkapkan masalah rasa rendah dirinya dan dapat diturunkan melalui konseling kelompok Adlerian D. Jenis Layanan : Konseling Kelompok Adlerian
E. Fungsi Layanan : Pemahaman, Penurunan
F. Tujuan Umum : Agar siswa tidak merasa rendah diri G. Tujuan Khusus : Menurunkan rasa rendah diri siswa H. Sasaran Layanan : DA
I. Uraian Kegiatan :
A. Pembentukan (26 menit) 1. Salam (1 menit)
2. Menerima secara terbuka dan mengungkapkan terima kasih ( 2 menit) 3. Berdoa ( 2 menit)
4. Menjelaskan pengertian dan tujuan konseling kelompok Adlerian (2 menit)
5. Menjelaskan cara pelaksanaan konseling kelompok Adlerian (2 menit) 6. Menjelaskan asas-asas konseling kelompok ( 2 menit)
7. Perkenalan dilanjutkan dengan permainan ( 15 menit) B. Peralihan ( 15 menit)
1. Menjelaskan kembali kegiatan konseling kelompok Adlerian (2 menit) 2. Tanya jawab tentang kesiapan anggota untuk kegiatan lebih lanjut (5
menit)
3. Mengenali suasana kesiapan anggota secara keseluruhan untuk memasuki kegiatan berikutnya ( 5 menit)
4. Memberi contoh masalah pribadi yang dapat dikemukakan dan dibahas dalam konseling kelompok (3 menit)
C. Kegiatan ( 60 menit)
1. Menjelaskan masalah rasa rendah diri yang hendak dikemukakan dan dibahas dalam konseling kelompok Adlerian (5 menit)
2. Membahas masalah satu persatu dari yang tertinggi dan memberikan kompensasi kepada konseli (anggota kelompok) untuk kearah superioritas yang mempunyai masalah rasa rendah diri untuk melihat pandangan kedepan dirinya (35 menit)
3. Anggota kelompok saling membantu dan memberikan saran menyelesaikan masalah yang dialami konseli.(10 menit)
232
4. Setelah konseling kelompok selesai konseli/anggota kelompok diharapkan bisa mendapatkan superioritas. Superioritas, bukan lebih baik dibanding orang lain atau mengalahkan orang lain, tetapi berjuang menuju superioritas berarti terus menerus berusaha menjadi lebih baik, menjadi semakin dekat dan semakin dekat dengan tujuan ideal individu yaitu menurunkan rasa rendah diri (10 menit)
D. Pengakhiran (9 menit)
1. Menjelaskan bahwa konseling kelompok akan diakhiri (2 menit) 2. Kesan-kesan anggota kelompok (3 menit)
3. Pembahasan kegiatan lanjutan (2 menit) 4. Berdoa dan ucapan terima kasih ( 2 menit) 5. Perpisahan dengan bersalaman ( 1 menit)
J. Tempat Penyelenggaraan : Ruang kelas VIII F SMP N 8 Salatiga K. Waktu/tgl penyelenggaraan : 2 x 55 menit/ 28 Januari 2012
L. Penyelenggara Layanan : Pemimpin kelompok (Dilla Dwi Yoga) M. Alat /perlengkapan :kertas, alat tulis
N. Evaluasi dan tindak lanjut : kejujuran siswa dalam menyampaikan alasan-alasan yang menjadi penyebab masalah, keterampilan praktikan dalam menyimak, menyimpulkan secara tepat sesuai sasaran yang ingin dicapai dalam konseling kelompok Adlerian ini yaitu menurunkan rasa rendah diri siswa.
Mengetahui, Salatiga, 28 Januari 2012
Guru BK Peneliti
Drs. Wiyono Dilla Dwi Yoga
233
Verbatim Konseling Kelompok Adlerian
Konselor/ Pemimpin konseling kelompok : Dilla Dwi Yoga
Konseli / Anggota Kelompok : M.F H, PPW, DA, NIP, NN, FKN
Tempat : Ruang kelas VIII F SMP N 8 Salatiga
Waktu : 12.30-14.20 WIB
Tanggal : 28 Januari 2012
PERTEMUAN KE 8
Ko : Selamat siang anak-anak? Ki : Selamat siang pak.
Ko : sebelum konseling kelompok dimulai, alangkah baiknya kita berdoa sesuai dengan kepercayaan kita masing-masing. Berdoa dimulai . (semua berdoa)...Berdoa selesai.
Ko : Terima kasih anak-anak sudah bersedia datang untuk kegiatan konseling kelompok di hari dan jam yang sudah ditetapkan.
Ki : Iya pak.
Ko : Kemarin dalam pembentukan kelompok yang sudah kita laksanakan, sudah terbentuk dinamika kelompok yang diharapakan, saya ingin dalam proses konseling kelompok hari ini sesuai dengan yang kita harapkan yaitu menyelesaikan masalah tiap anggota kelompok.
Ko : Tapi sebelumnya kita akan melakukan permainan terlebih dahulu Saya akan menjelaskannya aturan permainannya,
Ko : permainan pada hari ini memakan waktu hampir 15 menit. Karena kalian harus berfikir secara teliti dan mengandaikan diri kalian sebagai anggota NASA. Kalian berpura-pura sedang ada di bulan dan pada kertas yang bapak bagikan, sudah ada beberapa alat-alat untuk bertahan hidup. Berilah mereka nomor mana yang harus kalian bawa untuk menyelamatkan hidup kalian. Setelah itu, dalam kelompok, kalian harus menyamakan pendapat dengan teman kalian dan mempresentasikan.
NIP : Baik pak.
Ko : Bapak beri waktu 5 menit untuk berfikir. Ingat ya kalian sedang berada di bulan.
234
(anak-anak diberi waktu 5 menit untuk memutuskan dan menomori apa yang harus mereka bawa untuk menyelamatkan hidup mereka di bulan)
Ko : Baik sudah 5 menit. Sekarang buat kelompok dengan 3 anggota di dalamnya. Kelompok 1 FKN, PPW dan NN dan kelompok 2 M.FH, NIP dan DA. Bapak beri waktu 5 menit lagi.
(anak-anak berdiskusi) DA : Sudah pak.
Ko : Baik kelompoknya DA silahkan membaca jawaban kalian dulu. Kemudian kelompok FKN.
DA : Paling penting adalah oksigen pak. Karena kita dibulan maka kita membutuhkan tabung oksigen untuk bernafas. Yang paling tidak penting adalah kompas.
Ko : Kenapa kok kompas tidak diperlukan?
DA : Karena di bulan tidak ada gravitasi sehingga kompas tidak bisa digunakkan disana.
Ko : Hebat. Baiklah. Kemudian kelompok FKN.
FKN : Yang paling penting adalah oksigen yang alasannya sama dengan kelompok sebelumnya. Kemudian yang paling tidak penting adalah pistol. Untuk apa membawa pistol karena kita akan pulang.
Ko : saya lebih setuju dengan jawaban kelompok pertama. Untuk yang kelompok kedua masih kurang tepat. Belum tentu saat kita berjalan mencari pesawat, kita tidak bertemu dengan alien. Iya kan? Jadi pistol itu perlu untuk menjaga diri kita dari alien tersebut.
NIP : Oh iya nggak kepikiran alien tadi.
Ko : Selain itu, bukan untuk mengadili mana yang benar dan mana yang salah. Tujuan dari permainan ini adalah kita berlatih untuk berkomunikasi dengan kelompok kita. Susah ternyata ya untuk menyamakan pendapat padahal kelompokknya hanya 3 orang saja.
Ko : DA bapak ingin bertanya tentang masalah fisik dari kamu yang membuat kamu rendah diri. Apa saja yang membuat kamu rendah diri?
DA : (tersenyum) PPW : Ayo dijawab DA.
235
DA : Saya sedikit pincang pak. Kata nenek saya, saya terkena polio. Makanya saya kan kakinya agak kecil.
Ko : ada masalah lain? Tentang tubuh peyang.
DA : Lha bapak bisa lihat sendiri ini wajah saya kan beda sebelah pak. Kata ibu peyang itu karena posisi tidur saya waktu bayi pak.
Ko : Iya itu benar sekali. Posisi tidur waktu bayi sangat mempengaruhi bentuk kepala. Tapi itu tidak masalah karena tidak mempengaruhi masalah otak. Jadi tidak usah merasa minder DA. Ada lagi? Kelainan otot.
DA : Ooo varises itu ya pak. Saya punya tapi kecil kok pak. Lebih kecil dari yang punya MFH. Mungkin ini masih bisa dicegah. Saya juga takut pak.
Ko : Y a tidak usah merasa takut DA, Untuk menghindarinya agar tidak lebih kelihatan mulai sekarang kalau duduk kaki jangan sering di tekuk, lebih baik di selonjorkan. Pada waktu selesai olahraga lari atau main bola sebaiknya kaki diselonjorkan dulu sekitar 15 menit. Jadi tidak perlu untuk merasa minder dengan orang lain. Mengerti kan DA?
DA : Baik saya mengerti pak.
Ko : Bagus DA. Ada lagi? Cara berbicara kamu misalnya?
DA : Gagap pak. Saya sering minder kalau berbicara dengan teman. Tapi saya kok susah mengontrol gagap saya itu ya pak.
NN : Disuruh ambil nafas dulu baru ngomong. Sudah di coba belum?
NIP : Mesti ya belum kan DA? Juga tidak usah tergesa-gesa dalam berbicara. DA : Sudah pak. Tapi kalau ngomong cepat lagi ya berubah seperti itu lagi.
Ko : Perlu lebih dicoba lagi ya DA. Benar sekali yang dikatakan NN dan NIP kalau mau berbicara lebih baik tarik nafas dulu daan tidak usah tergesa-gesa saat berbicara.
DA : Baik pak.
Ko : Masalah rendah diri apa lagi? Tentang mata dan telinga. Ada atau tidak? DA : (tersenyum) ada pak.
Ko : Coba ceritakan. Semua merahasiakannya.
DA : Itu pak. Saya punya min pak. Jadi tidak jelas kalau tidak memakai kacamata. Ko : Kenapa sekarang kamu tidak memakainya?
236
DA : Tidak nyaman pak. Saya minta lensa kontak sama ibu tidak diberi uang. Katanya belum punya uang.
Ko : Ya seharusnya tidak apa-apa pakai kacamata. Kan dengan memakai kaca mata kamu bisa melihat lebih jelas. Banyak kok orang yang min atau plus memakai kaca mata. Kan kalau melihat lebih jelas kamu bisa lebih konsentrasi dalam belajar. Dan tidak perlu untuk minder gara-gara mata min. Kamu harus menghilangkan rasa minder kamu ya DA?
DA : Baik pak. Besok saya akan memakai kaca mata saya lagi pak. Ko : Bagus DA.
Ko : Sekarang masalah telinga, ada DA?
DA : Ada juga pak. Saya sedikit susah mendengar pak. Tapi memang saya tidak pernah periksa ke THT pak. Saya takut kalau benar-benar tidak bisa sembuh. NN : Buat apa takut DA? Lebih baik di periksakan sebelum benar-benar parah. NIP : Iya, DA lebih baik periksakan.
Ko : Benar sekali yang di bilang NN dan NIP. Yang tahu penyakit kamu parah atau tidak kan dokter yang memeriksa telinga kamu DA. Lebih baik segera di periksakan kalau tidak parah nanti dokter akan segera memberi obat. Kalau sembuh kan rasa rendah diri cepat hilang. Kalau bisa secepat mungkin di periksakan DA.
DA : Baik pak, nanti sore akan saya periksakan bersama orang tua saya pak.
Ko : Bagus DA. Ada masalah lain yang lebih bersifat fisik? Bagian organ dalam tubuh misalnya?
DA : Emm.. paru-paru saya lemah pak. Kadang saya sering sesak nafas. Ko : apakah sudah pernah diperiksakan ke dokter?
DA : sudah pak. Sudah minum obat 3 bulan. Tapi bolong sekali karena saya lupa. Saya mengaku sudah rutin pak kepada orang tua saya.
Ko : Kenapa harus berbohong?
DA : Saya saja dimarahi pak waktu periksa. Orang tua saya tidak punya uang untuk mengulangi beli obat seperti itu.
Ko : Ya seharusnya tidak seperti itu. Kamu harus sering minum obat. Kalau tidak mampu membeli obat minta orang tua mengurus ASKES agar dalam pengobatan ke dokter bisa di kurangi biaya pembelian obat atau bisa saja gratis DA. Yang penting asma kamu bisa sembuh. Obat kamu masih kan DA?
237
Ko : Saya ingin kamu minum obatnya teratur agar kamu bisa cepat sembuh. Dan tidak usah merasa minder lagi.
DA : Baik pak.
Ko : Baik saya tahu ini cukup tentang masalah fisik dari DA. Untuk diketahui, DA merasa rendah diri karena beberapa kekurangan fisik yang DA miliki. Seperti yang kalian sudah dengar tadi.
Ko : Bapak minta pendapat dan komentar dari teman-teman untuk menghilangkan rasa rendah diri DA.
PPW : Saya pak. Ko : Silahkan PPW.
PPW : Kan sudah setiap kali konseling diingatkan bahwa kita tidak usah malu dengan yang terjadi pada diri kita. Misalnya kalau kita punya sakit atau kelainan pak. Ko : Saya ingin dengar dari MFH.
MFH : Saya juga sama pak. Dulunya saya kan malu-malu gitu. Tapi pak Dilla bilang saya tidak boleh malu lagi karena semua orang punya kekurangan.
Ko : NN, FKN, dan NIP.
NIP : Saya sama. Semua orang punya kekurangan. Jadi misal kamu punya kelainan, tapi di satu sisi kamu juga lebih pintar dari teman lain. Begitu seterusnya.
FKN : Tapi itu memang susah lho pak menghilangkannya karena kekurangan fisik itu tidak secara gampang dihilangkan atau dihapus.
Ko : Saya rasa juga demikian. Tetapi bukan kelainan fisiknya yang perlu kita hapus. Tapi perasaan rendah diri kita yang harus dihapus anak-anak.
NN : Saya setuju pak Dilla saja. (tertawa)
Ko : Kok hanya setuju saja NN. Kamu harus coba menghilangkan perasaan malu temanmu ini.
FKN : Lha sudah pada omong semua kok pak dan semua benar.
Ko : DA apakah kamu sudah mengerti? Semua orang punya kekurangan. Yang membedakan adalah bagaimana cara orang tersebut menyikapi kekurangan itu. Bukan justru malah kekurangannya menjadi penghalang untuk maju.
DA : Iya pak.
Ko : Kamu merasa rendah diri karena kamu tidak dihargai? DA : Iya pak.
238 Ko : Seperti apa misalnya?
DA : Kayaknya orang-orang itu tidak menghargai saya pak. Ngejek saya gitu. NN : Kadang dia juga bikin malas kok pak.
Ko : Malas seperti apa?
NIP : Dia juga sering berbuat dengan teman lain. DA : Tapi jarang ya kalau aku.
Ko : Sudah-sudah. Jarang itu berarti pernah. Pernah itu berarti ya kamu juga salah DA. Saya tidak tahu apa alasan kamu tetapi saya bisa mengatakan kalau kamu salah karena kamu merasa orang lain tidak menghargai kamu. Padahal belum tentu. Mereka bisa saja menghargai kamu tetapi diri kamu sendiri yang merasa tidak dihargai.
MFH : Sepertinya begitu pak.
Ko : Makanya bapak lihat kamu merasa seperti menjadi korban dari teman-teman kamu. Padahal ya tidak mungkin itu DA. Itu bisa jadi cuma perasaan kamu saja. DA : Iya pak.
Ko : Sekarang ke masalah rendah diri karena kemampuan kamu yang tidak berkembang. Bagaimana itu ceritanya DA?
DA : Ya saya merasa tidak berkembang pak. Tidak bisa seperti teman-teman lain gitu.
Ko : Apakah ada orang lain yang bilang seperti itu? DA : Bilang apa pak?
PPW : Ya kemampuan tidak berkembang itu lho. DA : oo belum pak.
Ko : Berarti ada kemungkinan hal itu tidak terjadi dan hanya pikiran kamu sendiri ya?
DA : iya pak.
Ko : Saran dari teman-teman?
MFH : Pak menurut saya kalau belum ada orang yang ngomong, berarti kan belum tentu memang benar. Itu bisa perasaan dia saja pak.
PPW : Saya juga setuju alasan MFH pak. Masih perasaan dia. NIP : Bisa juga kan perasaannya salah.
239 Ko : Lalu apa yang harusnya DA lakukan?
NN : Menurut saya dia harus positif thinking pak. Karena ya belum tentu benar gitu. Ko : Itu yang harus kamu lakukan, DA. Kamu harus positif thinking supaya kamu
tidak menjadi rendah diri dengan apa yang tidak teman-teman lakukan. Jadi berfikir saja teman-teman menyukai saya. Gitu saja..
Ko : Apakah kamu berfikir bahwa kamu itu egois? DA : Iya pak.
Ko : Dan suka melakukan tindakan tertentu yang membuat orang lain memperhatikan kamu?
DA : iya pak.
Ko : Kenapa seperti itu?
DA : Saya ingin diperhatikan pak. Supaya teman-teman mau berteman dengan saya. NIP : Kalau berlebihan ya malah tidak diperhatikan pak.
NN : Iya benar itu
Ko : itu komentar dari teman-teman kamu. Memang ada sedikit benarnya. Jangan terlalu berlebihan DA karena malah membuat teman-teman kamu tidak respect dengan kamu. Yang biasa kan malah teman kamu suka kamu jadi diri sendiri. DA : Baik pak.
Ko : Masalah egois dan selalu mementingkan diri sendiri. Bapak rasa saran tetap sama seperti sebelumnya. Jangan terlalu berlebihan. Sesuatu yang berlebihan itu tidak baik. Kalau makan berlebihan kan membuat perut mules. Demikian egois berlebihan malah membuat kamu dibenci teman kamu dan kamu merasa seperti dikucilkan teman dan timbulah rasa rendah diri. Mengerti ya?
DA : Iya pak.
Ko : Beralih ke anggapan bahwa kamu lemah. Jangan bilang kalau ini hanya pikiran kamu lho ya.
DA : (tersenyum)
Ko : Kok Cuma senyum? Apa berarti omongan saya benar DA? FKN : Kataknya bener pak..
240
Ko : Nah lagi-lagi hanya perasaan kamu. Padahal tidak ada orang yang menganggap kamu lemah. Positif thinking. Itu kuncinya DA. Untuk tindakan kamu yang selalu dilecehkan?
DA : Kalau itu benar pak. Orang tua dan teman saya itu kadang tidak menghargai pekerjaan saya. Selalu saja nilainya salah. Padahal saya lihat juga saya sudah usaha secara maksimal.
NIP : Mungkin mereka belum melihat hasil usaha kamu yang keras DA.
PPW : Itu bisa saja lho. Padahal kamu sudah berusaha seperti itu. Kalau hasilnya udah maksimal kan ya tidak bisa disalahkan.
Ko : Iya benar. Orang lain memang susah sekali melihat kerja keras dari seseorang. Karena mereka kan belum pernah melakukan itu juga. Jadi ya mereka hanya bisa mencela. Yang harus kamu lakukan adalah kamu tidak berhenti berusaha sampai hasilnya benar-benar maksimal. Tunjukkan usahamu dan buang jauh-jauh rasa rendah diri kamu.
DA : Baik akan saya coba pak.
Ko : Baik. Karena kalau kamu tidak mengubah sifat kamu ini, kamu juga akan merasa takut untuk mencoba sesuatu yang baru. Benarkah?
DA : ya iya pak. Tindakan saya saja sudah dilecehkan dan tidak dihargai. makanya itu saya takut mencoba.
Ko : Coba saran saya tadi dulu. Jangan takut mencoba berusaha ya DA. Da : Iya pak
Ko : Baik sekarang kita masuk ke permasalahan lingkungan sekitar seperti keluarga dan teman-teman. Saya mau bertanya kepada DA. Apakah kamu merasa rendah diri atau minder dengan keadaan ekonomi keluarga kamu?
DA : iya pak.
Ko : Kenapa? Kamu bisa bersekolah disini, memakai baju seragam terbaik.
DA : Karena orang tua saya tidak punya pak. Beda dengan orang lain. Teman lain maksudnya.
Ko : Jadi kenapa kamu malu? Semua orang kan memang berbeda satu sama lain. DA : Saya miskin pak.
Ko : Kalau kamu lihat diluar sana, apa kamu akan mengatakan bahwa kamu miskin? Kamu tidak boleh mengatakan seperti itu DA. Masih ada siluar sana orang yang tidak beruntung seperti kalian ini. Sudah beberapa kali ya bapak mengatakan seperti ini. Kamu harus merefleksikan semua ini DA.
241 DA : Iya pak.
Ko : Sehingga kamupun tidak menolak kehadiran teman-teman yang ingin menjadi teman kamu. Padahal mereka berteman dengan kamu tulus. Dan tak pernah ada ketakutan mencari teman. Sebenarnya kenapa kamu takut mencari teman dan bergaul?
DA : Karena keadaan ekonomi keluarga saya pak. Saya malu tidak sama kaya teman-teman saya. Saya juga pilih teman yang lebih tidak mampu dari saya sehingga saya punya teman.
Ko : Komentar dari teman-teman? PPW : tidak boleh seperti itu pak.
NIP : Kalau teman kita tulus berteman kenapa kita harus menolak mereka ya pak. FKN : Terus kenapa takut mencari teman. Kita saja diharuskan bersosialisasi supaya
teman kita banyak. Malah banyak teman kita bisa ajak berbicara ya pak.
Ko : Itu benar sekali. Buat apa malu. Kita lebih beruntung dari teman kita diluar sana lho. Yang makan saja tidak bisa. Tidak baik itu DA.
DA : Iya pak.
Ko : Kamu tidak mencoba menjadi ketua kelompok? DA : Malu pak.
Ko : Malu kenapa? Supaya kamu tahu bagaimana cara ketua kelompok mencari pendapat terbaik bagi kemajuan organisasinya.
NN : Tidak cuma menyalahkan ya pak. Ko : Tidak mencoba?
DA : tidak pak. Saya malu.
Ko : Kalau malu seperti itu bagaimana kamu akan tahu cara dan usaha sang ketua kelompok. Kamu harus mencoba dulu DA. Tidak usah malu.
Ko : DA kamu anak tunggal? DA : Tidak pak. Saya punya kakak. Ko : Dan kamu dimanja sejak kecil ya? DA : Iya pak.
Ko : Karena itu kamu ingin diperhatikan orang lain? DA : (tersenyum)
242
Ko : Boleh saja kamu ingin diperhatikan dan ingin di puji orang lain. Tetapi jangan sampai tindakan yang kamu pakai untuk mendapatkan itu semua salah. Kamu harus selalu bertindak baik dan membiarkan orang lain memuji kamu dengan sendirinya. Jangan dipaksa.
DA : Baik pak.
Ko : Sekarang dalam berorganisasi merasa rendah diri sehingga tidak berani mengutarakan pendapat dan merasa rendah diri karena pendapatmu sering diabaikan. Pernahkah kamu mengutarakan pendapat?
DA : Pernah pak
Ko : Apakah selalu diabaikan?
DA : Tidak selalu tapi seringnya pak. Sering diabaikan. Tidak di perhatikan pak. Terlanjur saya mengutarakan pendapat yang baik pak. Ya lebih baik saya diam. MFH : Berarti ada pendapat yang lebih baik
Ko : Yah benar. Namanya juga perkumpulan ya pasti orangnya meminta dan mencari pendapat yang terbaik. Yang dicari pendapatnya. Bukan orangnya ya. Ingat itu.
DA : Iya pak
Ko : Apakah kamu merasa rendah diri dan membuat kamu tidak sportif? DA : Iya pak.
Ko : Coba ceritakan.
DA : Dalam hal olahraga pak. Pada waktu sprint saya sering melakukan start duluan karena badan saya paling kecil dan takut kalah.
Ko : Buka alasan badan yang paling kecil dan takut kalah. Itu kan hanya permainan.pasti ada yang menang dan ada yang kalah. Jadi ya harus diterima kalau kamu kalah. Dan juga kalau kamu menang pasti teman-teman akan menerima kemenangan kamu dengan lapang dada. Coba buatlah dirimu lapang dada.
DA : iya pak.
Ko : apakah kamu merasa rendah diri sehingga kamu menjadi sensitif? DA : Iya pak. Saya sering merasa sensitif dengan teman-teman saya. Ko : Coba ceritakan.
243
DA : Ya mungkin itu perasaan saya saja. Karena saya merasa risih pak kalau ada teman-teman bergerombol dan melihat saya. Sepertinya kok mereka membicarakan saya.
Ko : Berarti perasaanmu saja. Teman-teman mau mengungkapkan pendapat?