• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

B. Pembahasan

3. Satuan Pendidikan

Tema/sub tema 1. Bagaimanakah cara untuk menentukan tema dan sub tema?

2. Bagaimanakah cara untuk membuat jaringan tema untuk beberapa mata pelajaran? 3. Apakah membuat tema

berdasarkan buku/silabus atau melakukan jika pengembangan, bagaimana melakukan

pengembangannya? Kelas/semester

35

Alokasi waktu Bagaimanakah pembagian alokasi waktu pada perencanaan pembelajaran tematik (mulai dari apersepsi sampai penutup)?

Kompetensi Inti 1. Bagaimana menuliskan kompetensi Inti? 2. Menulis berdasarkan

buku/silabus atau melakukan pengembangan?

3. Jika pengembangan, bagaimana melakukan pengembangannya? Kompetensi Dasar 1. Bagaimana menuliskan

kompetensi dasar? 2. Menulis berdasarkan

buku/silabus atau melakukan pengembangan?

3. Jika pengembangan, bagaimana melakukan pengembangannya?

Indikator 1. Bagaimana menuliskan

Indikator?

2. Menulis berdasarkan

buku/silabus atau melakukan pengembangan?

3. Jika pengembangan, bagaimana melakukan pengembangannya? Tujuan Pembelajaran 1. Bagaimana menuliskan tujuan

pembelajaran? 2. Menulis berdasarkan

buku/silabus atau melakukan pengembangan?

3. Jika pengembangan, bagaimana melakukan pengembangannya? Langkah-langkah

Pembelajaran

Kegiatan awal

1. Apakah kegiatan awal itu? 2. Berisi apasajakah kegiatan awal

itu?

3. Bagaimana menyususn langkah-langkah kegiatan awal? Dari buku atau melakukan pengembangan sendiri? Jika pengembangan,

36

bagaimana caranya? Kegiatan Inti

1. Apakah kegiatan inti itu? 2. Berisi apasajakah kegiatan inti

itu?

3. Bagaimana menyususn

langkah-langkah kegiatan inti? Dari buku atau melakukan pengembangan sendiri?

4. Jika pengembangan, bagaimana caranya?

Penutup

1. Apakah kegiatan penutup itu? 2. Berisi apasajakah kegiatan

penutup itu?

3. Bagaimana menyususn langkah-langkah kegiatan penutup?

4. Dari buku atau melakukan pengembangan sendiri? Jika pengembangan, bagaimana caranya?

Materi Ajar 1. Materi ajar yang tertulis di RPP merupakan rangkuman materi atau materi secara keseluruhan? 2. Bagaimana menyusun materi

ajar? Dari buku atau melakukan pengembangan sendiri?

3. Jika pengembangan, bagaimana caranya?

Alat/Bahan 1. Apa bedanya antara alat dan bahan?

2. Alat dan bahan seperti apa yang biasa digunakan oleh guru? 3. Apakah alat yang digunakan

dilingkungan kelas/sekolah? 4. Alat/bahan yang direncanakan

sesuai dengan yang tertulis dibuku atau guru melakukan pengembangan?

5. Apakah alat/bahan yang digunakan disediakan oleh

37

siswa, guru atau sekolah? Pendekatan

Pembelajaran

1. Apa yang dimaksud dengan pendekatan pembelajaran? 2. Pendekatan pembelajaran

apasaja yang pernah digunakan?

3. Apakah pendekatan

pembelajaran itu di rancang berdasarkan buku atau pengembangan sendiri? Metode pembelajaran 1. Apa yang dimaksud dengan

metode pembelajaran?

2. Metode pembelajaran apasaja yang pernah digunakan? 3. Apakah metode pembelajaran

itu di rancang berdasarkan buku atau pengembangan sendiri? Media belajar 1. Apa yang dimaksud dengan

media belajar?

2. Untuk penggunaan media belajar, apakah media belajar di sediakan sekolah atau

penyediaannya oleh guru sendiri.

Alat/Bahan 1. Apa bedanya antara alat dan bahan?

2. Alat dan bahan seperti apa yang biasa digunakan oleh guru? 3. Apakah alat yang digunakan

dilingkungan kelas/sekolah? 4. Alat/bahan yang direncanakan

sesuai dengan yang tertulis dibuku atau guru melakukan pengembangan?

Apakah alat/bahan yang digunakan disediakan oleh siswa, guru atau sekolah? Sumber Belajar 1. Apa yang dimaksud dengan

sumber belajar?

2. Apa saja yang bisa dijadikan sebagai sumber belajar? 3. sumber belajar apa saja yang

38

pernah digunakan?

Penilaian 1. Apa yang dimaksud dengan

penilaian?

2. Jenis penilaian apa saja yang diketahui?

3. Jenis penelitian apa saja yang pernah digunakan?

4. Kapan melakukan penilaian? 5. Pernahkah melakukan penilaian

di awal, pertengahan dan akhir?

Pertanyaan-pertanyaan di atas dapat berkembang sesuai dengan wawancara yang terjadi (wawancara mendalam). Alat bantu instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah pedoman observasi, pedoman wawancara, dan pedoman studi dokumentasi.

1. Pedoman Observasi

Observasi yang digunakan adalah pengamatan pada RPP yang sudah pernah dibuat oleh guru. Pedoman observasi mengikuti pedoman wawancara terkait kelengkapan unsur-unsur RPP tersebut.

2. Pedoman Wawancara

Pedoman wawancara yang digunakan sesuai dengan instrument pedoman wawancara mendalam (Tabel 1). Wawancara dilakukan pada guru kelas 1, 2 dan 3 SD 2 Padokan.

3. Studi Dokumentasi

Studi dokumentasi merupakan pelengkap dari penggunaan metode observasi dan wawancara dalam penelitian kualitatif. Hasil penelitian akan lebih akurat apabila didukung oleh dokumen-dokumen yang ada. Dokumentasi yang digunakan peneliti tujuan untuk merekam data hasil

39

observasi dan wawancara. Dokumentasi berupa RPP yang pernah dibuat oleh guru dan catatan lapangan hasil wawancara dengan guru kelas 1, 2, dan 3 SD 2 Padokan.

G. Analisis Data

Miles and Huberman dan Spradley dalam Sugiyono (2011: 183), teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data deskriptif kualitatif, meliputi.

1. Reduksi Data (data reduction)

Mereduksi data berarti merangkum, memilih hal-hal pokok, memfokuskan pada hal-hal penting, dicari tema dan polanya dan membuang yang tidak perlu. Data yang direduksi akan memberikan gambaran yang lebih jelas dan mempermudah peneliti untuk melakukan pengumpulan data selanjutnya, dan mencarinya bila diperlukan.

2. Penyajian Data (data display)

Dalam penelitian kualitatif, penyajian data bisa dilakukan dalam bentuk uraian singkat, bagan, hubungan antar kategori, flowchart dan sejenisnya. Penyajian data dalam penelitian kualitatif adalah dengan teks yang bersifat naratif.

3. Verification (conclusion drawing)

Tahap verification merupakan tahap penarikan kesimpulan berdasarkan data yang telah dipilah, dan yang telah disajikan.

40 H. Keabsahan Data

Sugiono (2013: 366) mengemukakan bahwa uji keabsahan data dalam penelitian kualitatif meliputi uji credibility (validitas interbal), transferability (validitas eksternal), dependability (reliabilitas) dan confirmability (obyektivitas). Dalam penelitian ini keabsahan data peneliti menggunakan uji kredibilitas, dalam pengujian kredibilitas peneliti menggunakan triangulasi.

Tabel 2. Triangulasi Data

No Triangulasi Observai Wawancara Dokumentasi Keterangan Ya Tidak 1

2 3

Wiliam Wiersma (Sugiono 2013: 372) mengemukakan bahwa triangulasi dalam pengujian kredibilitas diartikan sebagai pengecekan data dari berbagai sumber dengan berbagai cara, dan berbagai waktu. Dalam penelitian ini peneliti menggunakan triangulasi teknik pengumpulan data dan sumber data. Triangulasi sumber untuk menguji kreadibilitas data dilakukan dengan cara mengecek data yang telah diperoleh melalui beberapa sumber. Peneliti menggali informasi dari kepala sekolah, guru kelas rendah lalu ditriangulasikan. Triangulasi teknik untuk menguji kreadibilitas data dilakukan dengan cara mengecek data kepada sumber yang sama dengan teknik yang berbeda yaitu observasi, wawancara, dan analisis dokumentasi.

41 BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Hasil Penelitian

1. Deskripsi Lokasi Penelitian a. Tempat Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di SD 2 Padokan, Kecamatan Kasihan, Kabupaten Bantul, Propinsi Daerah Istimewah Yogyakarta. SD ini terletak di Jln. Madukismo, Padokan Tirtimulyo, Kasihan, Bantul.

b. Keadaan Tempat Penelitian

SD 2 Padokan terdiri dari 17 ruang kelas, 1 ruang tata usaha, 1 ruang Kepala Sekolah, 1 ruang guru, 1 ruang perpustakaan, dan 1 ruang lab komputer. Saat ini SD 2 Padokan memiliki 17 orang guru kelas dan dua orang guru olahraga. SD 2 Padokan juga memiliki karyawan yang memadai untuk membantu kegiatan operasional sekolah, yakni 1 orang pegawai TU, 1 orang pegawai laboratorium, 1 orang penjaga sekolah, 1 orang petugas cleaning service, dan 1 orang petugas perpustakaan.

2. Deskripsi Subjek Penelitian

Penelitian mengambil subjek guru kelas rendah (kelas I, II, dan III) sehingga jumlah guru yang diwawancara adalah 3 orang.

3. Deskripsi Hasil Penelitian

Pelaksanaan penelitian ini dilakukan menggunakan beberapa metode sebagai sarana untuk mendapatkan data yang diharapkan. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Juni sampai Juli 2015. Metode pokok yang

42

digunakan dalam penelitian ini adalah wawancara karena untuk mengetahui perencanaan kegiatan belajar pada kelas rendah.

Deskripsi penelitian yang akan dibahas yaitu: pemahaman guru tentang perencanaan pembelajaran tematik kelas rendah di Sekolah Dasar 2 Padokan Kasihan Bantul. Untuk mengetahui pemahaman guru tentang perencanaan pembelajaran tematik kelas rendah di Sekolah Dasar 2 Padokan Kasihan Bantul peneliti mengadakan wawancara langsung dengan guru kelas rendah. Adapun deskripsi data dari hasil wawancara yang dilakukan peneliti dapat dijabarkan sebagai berikut:

a. Konsep pembelajaran tematik

1)Pemahaman guru tentang konsep pembelajaran tematik

Idealnya guru dapat memahami konsep pembelajaran tematik secara memadai agar dapat merencanakan pembelajaran tematik secara optimal. Pembelajaran tematik merupakan model pembelajaran terpadu yang menggunakan temauntuk mengaitkan beberapa mata pelajaran sehingga dapat memberikan pengalamanbermakna kepada siswa. Melalui pembelajaran tematik, siswa diajak memahami konsep-konsep yang dipelajari melalui pengalaman langsung dan menghubungkannya dengan konsep lain yang sudah dipahaminya.

Berdasarkan hasil wawancara dengan guru kelas I yang terdiri atas dua orang tentang konsep pembelajaran tematik kedua guru tersebut telah memahami garis besar tentang konsep pembelajaran tematik, yakni pembelajaran berdasarkan tema. Serupa

43

dengan jawaban dua guru di atas mengenai konsep pembelajaran tematik, seorang guru kelas III dalam wawancara dengan peneliti menjelaskan bahwa pembelajaran tematik adalah pembelajaran yang menggabungkan beberapa mata pelajaran dalam bentuk tema yang disampaikan secara terpadu.

Berdasarkan uraian di atas maka dapat disimpulkan bahwa guru kelas rendah SD 2 Padokan telah memahami tentang konsep pembelajaran tematik. Mereka memahami bahwa konsep pembelajaran tematik adalah pembelajaran yang menggabungkan beberapa mata pelajaran dalam tema yang akan diajarkan secara terpadu.

2)Pelaksanaan pembelajaran tematik di kelas rendah

Pembelajaran tematik belum lama dilaksanakan di SD 2 Padokan. Oleh karena itu, pembelajaran tematik merupakan tantangan tersendiri bagi para guru untuk kreatif dalam menerapkannya di kelas. Berdasarkan observasi di Kelas I, II, dan III di SD 2 Padokan terlihat bahwa siswa menikmati proses pembelajaran di kelas. Para guru juga telah lancar dalam melaksanakan pembelajaran tematik di kelas rendah. Jawaban serupa juga disampaikan oleh guru kelas I bahwa pembelajaran tergabung dalam tema.

Hasil wawancara menunjukkan bahwa kegiatan pelaksanaan pembelajaran tematik di kelas rendah di SD 2 Padokan tetap mengacu pada konsep dasar pembelajaran tematik, sehingga para guru

44

berupaya agar materi pembelajaran tergabung dalam tema. Terkait dengan pelaksanaan pembelajaran tematik di kelas rendah, guru kelas II di SD 2 Padokan menuturkan bahwa pembelajaran berdasarkan tema yang tediri dari beberapa mata pelajaran. Sedangkan menurutguru kelas III dalam wawancara dengan peneliti menjelaskan bahwa pembelajaran tematik sangat sesuai diterapkan di kelas rendah.

Uraian di atas menunjukkan bahwa guru di SD 2 Padokan merasakan bahwa pembelajaran tematik yang dilaksanakan berdasarkan tema yang tediri dari beberapa mata pelajaran ternyata cocok dan sesuai diterapkan di kelas rendah. Berdasarkan observasi, kegiatan pembelajaran dengan konsep pembelajaran tematik memang cocok diterapkan di kelas rendah. Hal ini terlihat dari antusiasme siswa dalam mengikuti proses pembelajaran.

b. Unsur-unsur yang ada dalam RPP tematik

Pemahaman guru tentang perencanaan pembelajaran tematik kelas rendah di Sekolah Dasar 2 Padokan Kasihan Bantul juga mencakup unsur-unsur yang ada dalam RPP tematik. Berdasarkan observasi terhadap kurikulum dan silabus yang disusun para guru kelas I, II dan III maka dikahui bahwa mereka telah memahami unsur-unsur yang ada dalam RPP tematik. Hasil wawancara dengan guru kelas I tentang unsur-unsur dalam RPP, beliau menyebutkan bahwa unsur-unsur itu diantaranya identitas sekolah/satuan pendidikan, jam pelajaran, tema/sub tema, tahun ajar, KI, kompetensi dasar, indikator, tujuan

45

pembelajaran, materi pembelajaran, langkah-langkah kegiatan pembelajaran, metode, media, penilaian dan penilaian.

Wawancara di atas menunjukkan bahwa unsur-unsur yang ada dalam RPP tematik merupakan satuan dalam satu tema yang mencakup identitas sekolah/satuan pendidikan, jam pelajaran, tema/sub tema, tahun ajar, KI, kompetensi dasar, indikator, rencana kegiatan pembelajaran, metode, media, dan penilaian.

Secara umum para guru kelas rendah di SD 2 Padokan telah memahami unsur-unsur yang ada dalam RPP tematik. Terkait dengan hal tersebut, guru kelas II di SD 2 Padokan menuturkan beberapa hal sebagai berikut: kompetensi dasar, tema, indikator, sub tema, langkah-langkah pembelajaran, satuan pendidikan, alokasi waktu. Lebih lanjut, seorang guru kelas III dalam wawancara dengan peneliti menyebut unsure-unsur tersebut sebagai berikut identitas, kompetensi dasar, indikator, sumber belajar, kegiatan pembelajaran, media.

Uraian di atas menunjukkan bahwa guru di SD 2 Padokan telah memahami secara rinci tentang unsur-unsur yang ada dalam RPP tematik, yakni meliputi identitas, kompetensi dasar, tema, indikator, sub tema, sumber belajar, langkah-langkah pembelajaran, media pembelajaran, satuan pendidikan, dan alokasi waktu.

c. Satuan pendidikan

Pemahaman guru tentang perencanaan pembelajaran tematik kelas rendah di Sekolah Dasar 2 Padokan Kasihan Bantul juga

46

mencakup satuan pendidikan. Para guru di kelas rendah telah memahami bahwa satuan pendidikan yang dimaksud adalah guru menuliskan nama sekolah/intasi sekolah agar dalam proses pembelajaran jelas. Hal ini juga telah diterapkan oleh guru dalam penyusunan silabus dan kurikulum. Berdasarkan observasi terhadap dokumen silabus dan kurikulum yang mereka susun, mereka telah menuliskan nama sekolah/instasi sekolah agar dalam proses pembelajaran jelas.

Berdasarkan uraian di atas maka dapat dipahami bahwa satuan pendidikan yang tercantum dalam perencanaan pembelajaran tematik kelas rendah di Sekolah Dasar 2 Padokan Kasihan Bantul merupakan nama sekolah dasar dimana instansi mereka bernaung. Hal ini menandai bahwa perencanaan pembelajaran tematik kelas rendah tersebut merupakan milik Sekolah Dasar 2 Padokan Kasihan Bantul dan berlaku secara terbatas di lingkungan instansi tersebut.

d. Tema/sub tema

Dalam perencanaan tema yang digunakan guru sudah ditentukan oleh bagian pusat serta jejaring tema dapat dilihat di buku guru.Tema tersebut dapat dilakukan berdasrkan silabus, dan buku guru.Sedangkan guru hanya mengembangkan indikator yang sesuai dengan keadaan sekolah.Tema/sub tema dalam perencanaan pembelajaran tematik kelas rendah di Sekolah Dasar 2 Padokan Kasihan Bantul diantaranya mencakup cara untuk menentukan tema/sub tema. Terkait dengan hal ini, para guru di Sekolah Dasar 2 Padokan Kasihan Bantul mengemukakan

47

bahwa mereka tidak mengalami kesulitan dalam menentukan tema/sub tema. Hal ini dikarenakan cara untuk menentukan tema/sub tema sudah disediakan dari pemerintah pusat melalui Departemen Pendidikan.

Berdasarkan pernyataan di atas maka dapat disimpulkan bahwa penyusunan tema/sub tema dalam pembelajaran tematik khususnya di SD 2 Padokan merupakan cabang dari tema yang sangat berkaitan isinya. Penyusunan tema/sub tema dalam pembelajaran tematik khususnya di SD 2 Padokan tetap mengacu pada buku pedoman, tetapi dalam penjabaran tema disesuaikan dengan kemampuan berpikir siswa.

Selama ini para guru kelas rendah di SD 2 Padokan juga telah berusaha melakukan pengembangan terhadap tema/sub tema yang ada, sehingga tidak hanya mengacu pada buku/ silabus saja. Berdasarkan informasi dari guru dapat dipahami bahwa para guru di Sekolah SD 2 Padokan dalam mengembangkan tema/sub tema senantiasa menyesuiakan antara buku siswa dan buku guru serta kondisi lingkungan belajar siswa dan keadaan sekolah. Guru melakukan pengembangan tema/sub tema dengan mencari acuan dari sumber lain seperti internet dan buku.

e. Alokasi waktu

Dalam perencanaan guru selalu menentukan alokasi waktu agar proses belajar bisa terlaksana dengan baik. Sebagai contoh, pada kelas I guru menggunakan 10 menit untuk apersepsi, 185 menit untuk kegiatan inti, dan 20 menit untuk kegiatan akhir.

48

Berdasarkan informasi dari guru dapat dipahami bahwa para guru di Sekolah SD 2 Padokan telah menerapkan alokasi waktu dengan baik dalam perencanaan pembelajaran tematik kelas rendah. Secara umum alokasi untuk kegiatan inti lebih besar dibandingkan kegiatan pendahuluan dan kegiatan akhir/ penutup. Alokasi untuk kegiatan pendahuluan sekitar 10 menit, kegiatan ini sekitar 130 menit hingga 185 menit dan penutup sekitar 10 menit hingga 20 menit. Pelaksanaan pembelajaran tidak selalu terpaku dengan waktu yang telah direncanakan tetapi menyesuaikan pemahaman siswa akan konsep yang disampaikan. f. Kompetensi inti

Perencanaan pembelajaran tematik kelas rendah di Sekolah Dasar 2 Padokan Kasihan Bantul juga mencakup kompetensi inti. Kompetensi ini dapat ditulis sesuai dengan buku guru yang ada di sekolah. Berdasarkan observasi terhadap silabus dan kurikulum yang disusun para guru di Sekolah Dasar 2 Padokan Kasihan Bantul diketahui bahwa secara umum mereka telah menuliskan kompetensi inti secara rinci sesuai pedoman yang ada. Terkait dengan bagaimana menuliskan kompetensi inti, seorang guru kelas II menyampaikan bahwa berdasarkan buku acuan.

Guru kelas I menjelaskan hal yang sama bahwa kompetensi inti ditulis sesuai dengan yang ada di buku guru kelas 1dan menurut guru kelas III dalam wawancara dengan peneliti menjelaskan bahwa disesuaikan juga dengan yang ada di buku guru.

49

Berdasarkan informasi dari guru di atas maka dapat disimpulkan bahwa para guru di Sekolah SD 2 Padokan menuliskan kompetensi inti sesuai buku guru sebagai acuan. Penyusunan kompetensi inti juga harus mempertimbangkan buku/ silabus. Terkait dengan hal ini para guru kelas rendah menjelaskan bahwa penyusunanan kompetensi inti selalu berdasarkan silabus. Sehingga dapat disimpulkan bahwapara guru di Sekolah SD 2 Padokan dalam menyusun kompetensi inti senantiasa mempertimbangkan buku/ silabus.

Akan tetapi, selama ini belum banyak dilakukan pengembangan dalam penyusunan kompetensi inti sebagaimana yang disampaikan oleh seorang guru kelas I bahwa tidak ada pengembangan KI. Berdasarkan informasi dari guru di atas maka dapat dipahami bahwa para guru di Sekolah SD 2 Padokan tidak melakukan pengembangan dalam penyusunan kompetensi inti. Hal ini dikarenakan mereka hanya perlu menuliskannya kembali kompetensi inti sesuai yang ada di buku guru. g. Kompetensi dasar

Perencanaan pembelajaran tematik kelas rendah di Sekolah Dasar 2 Padokan Kasihan Bantul juga mencakup kompetensi dasar. Kompetensi dasar dapat ditulis berdasarkan buku guru yang dituliskan setelah komptensi inti dengan kode 2 digit. Contonya: 3.2. Berdasarkan observasi terhadap silabus dan kurikulum yang disusun para guru di Sekolah Dasar 2 Padokan Kasihan Bantul diketahui bahwa secara umum mereka telah menuliskan kompetensi dasar sesuai pedoman yang ada.

50

Terkait dengan bagaimana menuliskan kompetensi dasar, paraguru kelas rendah dan kepala sekolah menyampaikan bahwa diambil dari buku guru. Berdasarkan informasi dari guru di atas maka dapat dipahami bahwa para guru di Sekolah SD 2 Padokan senantiasa menuliskan kompetensi dasar sesuai buku guru.Sedangkan untuk pengembangan kompetensi dasar pun sesuai dengan kurikulum yang ada pada buku guru.

h. Indikator

Perencanaan pembelajaran tematik kelas rendah di Sekolah Dasar 2 Padokan Kasihan Bantul juga mencakup indikator.Indikator tersebut dapat ditulis berdasarkan buku guru serta dikembangkan oleh guru sesuai dengan kemampuan siswa. Terkait dengan bagaimana menuliskan indikator, guru kelas II dan guru kelas III menyampaikan bahwa mengembangkan sendiri berdasarkan kompetensi dasar. Sedangkan guru kelas I menjelaskan bahwa ditulis setelah KD dengan penomoron 3 digit, contoh: 3.2.1. Sedangkan menurut kepala sekolah untuk penulisan indikator, guru diarahkan untuk mengembangkan sendiri sesuai KD agar disesuaikan dengan tingkat pemahaman siswa.

Berdasarkan informasi dari guru di atas maka dapat dipahami bahwa para guru di SD 2 Padokan menuliskan indikator berdasarkan kompetensi dasar dengan penomoran 3 digit, contoh: 3.2.1. Penyusunan indikator juga harus berdasarkan materi pembelajaran.Indikator yang ada dalam buku guru dijadikan guru sebagai pedoman saja.

51

Pengembangan indikator guru kelas II menyampaikan bahwa berdasarkan materi ajar yang akan disampaikan. Guru kelas I menjelaskan bahwa pengembangan sesuai dengan keadaan siswa. Sedangkan guru kelas III dalam wawancara dengan peneliti menjelaskan bahwa pengembangan ditulis berdasarkan kompetensi dasar khusunya untuk (K1 dan K2) yang belum ditulis indikatornya dalam buku guru.

Berdasarkan informasi dari guru di atas maka dapat disimpulkan bahwa para guru di Sekolah SD 2 Padokan telah melakukan pengembangan indikator dalam perencanaan pembelajaran tematik kelas rendah yang ditulis berdasarkan kompetensi dasar khusunya untuk KI dan K2 yang belum ditulis indikatornya dalam buku guru. Pengembangan indikator juga dilakukan dengan mengacu pada materi ajar yang akan disampaikan serta tetap memperhatikan tingkat kemampuan siswa.

i. Tujuan pembelajaran

Perencanaan pembelajaran tematik kelas rendah di Sekolah Dasar 2 Padokan Kasihan Bantul juga mencakup tujuan pembelajaran. Tujuan tersebut ditulis sesuai indikator yang ditentukan guru dan komposisinya dapat mengadung ABCD (audience, behaviour, condition, dan degree). Terkait cara menuliskan tujuan pembelajaran, guru kelas II menyampaikan bahwa berdasarkan indikator. Guru kelas I menjelaskan bahwa tujuan ditulis dengan komposisi ABCD. Guru kelas III tujuan pembelajaran ditulis berdasarkan indikator. Sedangkan menurut Kepala

52

Sekolah SD 2 Padokan untuk penulisan tujuan pembelajran biasanya ditulis setelah penulisan indikator. Dengan komposisi ABCD dan seterusnya.

Berdasarkan informasi dari guru dapat disimpulkan bahwa para guru di Sekolah SD 2 Padokan sudah menuliskan tujuan pembelajaran sesuai indikator yang ditentukan guru dan komposisinya dapat mengadung ABCD (audience, behaviour, condition, dan degree).

j. Langkah-langkah pembelajaran

Langkah pembelajaran merupakan tahap inti dari sebuah rencana pelaksanaan pembelajaran. Perencanaan pembelajaran tematik kelas rendah di Sekolah Dasar 2 Padokan Kasihan Bantul juga mencakup langkah-langkah pembelajaran. Langkah tersebut diantaranya mencakup kegiatan awal. Pada perencanaan ini guru menentukan kegiatan awal yang dilakukan sesuai buku guru adalah pengkondisian siswa, presensi, apersepsi, dan penyampaian tujuan pembelajaran. Kegiatan inti yang dilakukan guru mencakup kegiatan pembelajaran santifik yang terdiri dari mengamati, menanya, menalar, mengorganisasi dan mengkomunikasi. Kegiatan penutup adalah guru menarik kesimpulan, evaluasi, refleksi dan pemberian PR. Dari kegiatan awal, kegiatan inti, dan kegiatan penutup dapat ditulis sesuai buku dan pengembangan berdasarkan kreativitas guru.

Berikut pendapat para guru tentang kegiatan awal pembelajaran guru kelas II menyampaikan apersepsi itu pada dasarnya untuk

53

mengingat pembelajaran yang telah dipelajari, menargetkan dengan pembelajaran hari ini. Guru kelas I mengemukakan hal yang sama bahwa kegiatan awal merupakan kegiatan sebelum masuk kegiatan inti. Sedangkan guru kelas III dalam wawancara dengan peneliti menjelaskan

Dokumen terkait