• Tidak ada hasil yang ditemukan

Saves Mangroves Forest (EN13)

Dalam dokumen Sustainability Report 2012 unduh : 977,235 (Halaman 110-112)

Hutan bakau (mangrove) merupakan komunitas vegetasi pantai tropis, yang didominasi oleh beberapa jenis pohon bakau yang mampu tumbuh dan berkembang pada daerah pasang surut pantai berlumpur. Hutan bakau memiliki fungsi dan manfaat sebagai habitat satwa langka, pelindung bencana alam, membantu proses pengendapan lumpur, penambah unsur hara, penambat

PTPN XIII gives tangible support on strengthening pro- gram of National Food Resistance through mentoring program for the farmers in several areas of the company. One of strengthening program of National Food Resistance of PTPN XIII in 2012 implemented in Sebakkung Tata village, Longkali, East Kalimantan, by

clearing rice ields. By those mentoring expected to drive

enhancement of farmers’ ability and make the farmers more prosperous. For initial step has been planted rice on 50 ha and will be increased more on 500 ha. The PTPN XIII was also aiding 4 (four) units of water pump for farmers. (EC8)(EC9)

In previous year, PTPN XIII has made agricultural pilot of organic rice using SRI system that concentrated in agriculture central in Sungai Kakap, Kubu Raya. SRI system is a agricultural system of organic rice, start from land management, plant and water management, and local wisdom empowerment. The variation and type of the plant being developed was determined by local community. In the pilot location also placed several

mentoring oficer start from announcement until harvest

and evaluation thus can be learning class for community to increase agriculture productivity. In 2012, PTPN XIII has redistributed fund amounted to Rp80.94 million for the program, which used for ±5 ha of pilot project of organic rice in Beringin, Sei Rangas village, Sungai Kakap, Kubu Raya.

PTPN XIII Saves Mangroves Forest

(EN13)

Mangrove forest is a vegetation community on tropical beach, which dominated by several mangrove types that able to grow and developed on tidal areas of muddy

beach. The mangrove forest has function and beneit

as endangered species habitat, natural disaster shield, aiding process of mud precipitation, nutrient addition, toxic inhibitor, germplasm source, food source for other

Panen Raya padi organik Sistem SRI di Kubu Raya

racun, sumber plasma nuftah, sumber makanan bagi organism lain, tempat rekreasi, tempat berlindung dan tempat asuhan anak-anak ikan, dan lain-lain.

PTPN XIII telah merintis program penyelamatan hutan bakau dari abrasi dan akresi air laut di daerah Sepok Laut dan sekitarnya di Kecamatan Sungai Kakap, Kabupaten Kubu Raya, Kalimantan Barat sejak tahun 2010, bekerja sama dengan Universitas Tanjungpura Pontianak. Pelaksanaan program diawali dengan bantuan pemberian bibit 1.000 pohon bakau kepada masyarakat di Sepok Laut dan sekitarnya di Kecamatan Sungai Kakap.

Bentuk kegiatan diwujudkan melalui penanaman pohon, dan pendampingan ke masyarakat yang dilakukan Tim Pelaksana dari Untan. Masyarakat mendapat bimbingan dan penyuluhan cara penanaman pohon dan pembuatan bibit bakau. PTPN XIII menyiapkan dukungan berupa pengadaan 1.000 batang bibit bakau siap tanam. Masyarakat diarahkan untuk menyiapkan bahan penyangga atau pelindung bakau, serta memilih lahan yang akan ditanami bakau.

Pada tahun 2011, PTPN XIII melanjutkan program penyelamatan hutan bakau dengan menanam 10.000 pohon bakau/mangrove di sepanjang 3,5 km pesisir Pantai Desa Sungai Duri I & II Kecamatan Sungai Kunyit Kabupaten Pontianak. Seperti pada program penyelamatan hutan bakau sebelumnya, pada program kali ini PTPN XIII juga bekerja sama dengan bagian Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) Fakultas Kehutanan Universitas Tanjungpura yang bertindak sebagai pendamping masyarakat untuk penanaman dan perawatan bibit bakau.

Pada tahun 2012, PTPN XIII kembali melanjutkan program penyelamatan hutan bakau di Sepok Laut dan sekitarnya di Kecamatan Sungai Kakap, Kabupaten Kubu Raya dengan menyerahkan bantuan 10 ribu bibit bakau kepada masyarakat petambak. Program bantuan senilai Rp123,55 juta ini melibatkan masyarakat di desa tersebut dengan pendamping dari PKM Fakultas Kehutanan Untan. Melalui program ini, masyarakat diberdayakan dan terlibat langsung sebagai pengelola lingkungan di sekitarnya. Dengan demikian, diharapkan ke depan masyarakat akan semakin mandiri dan memiliki kepedulian yang tinggi akan pelestarian lingkungan hidup.

organism, recreation place, haven and care place of ish

infant, and so on.

PTPN XIII has pioneering the mangrove forest rescue program from abration and acretion of sea water in Sepok Laut area and surrounding in Sungai Kakap,

Kubu Raya, West Kalimantan since 2010, in cooperation

with Tanjungpura University of Pontianak. The program implementation begins with aid in seed procurement of 1,000 mangrove trees to community in Sepok Laut and surrounding in Sungai Kakap.

The form of activity is realized by tree planting, and mentoring the community that performed by Execution Team from Untan. The community receives counseling and guidance of tree planting and making of mangrove seed method. PTPN XIII has prepared support in form of procurement of 1,000 mangrove seedling. The community is led to prepare buffer material or mangrove shield, and selecting land that will be planted.

In 2011, PTPN XIII continued mangrove forest rescue program by planting 10,000 of mangrove along the coast of Sungai Duri I & II village, Sungai Kunyit, Pontianak. Similar with prior mangrove rescue program, in this program PTPN XIII also cooperated with Community Service (PKM) of Forestry Faculty Tanjungpura University that act as community mentor for planting and caring mangrove seed.

In 2012, PTPN XIII continued to proceed mangrove rescue program in Sepok Laut and surrounding in Sungai Kakap, Kubu raya by handing 10 thousand aid of mangrove

seeds to ish farmers. This aid program was worth

Rp123.55 million involving community of the village with mentor from PKM Forestry Faculty Untan. By this program, the community was empowered and directly involved as environment management in surrounding. Thus, it was expected that with this program in the future the community will be more independent and has high awareness on environmental preservation.

Penanaman pohon bakau di Sungai Kakap

Tanggung Jawab atas Laporan Keberlanjutan 2012

Dalam dokumen Sustainability Report 2012 unduh : 977,235 (Halaman 110-112)

Dokumen terkait