• Tidak ada hasil yang ditemukan

3. Analisis Struktur Mikro

4.2.4 Scene Keempat

Tabel 4.4

Hal yang Diamati

Elemen Penjelasan

Tematik Topik Kekerasan

Skematik Alur Berawal dari Bryan (vokalis death before dishonor) bercerita tentang sebuah ikatan yang ada diantara

anggota FSU, dimana ikatan tersebut yang membedakan FSU dengan komunitas lain. Menurutnya, pertemanan adalah sebuah simbol yang harus dihargai dan dijaga oleh setiap anggota, apapun masalah yang dihadapi oleh satu anggota, akan menjadi masalah untuk seluruh anggota komunitas. Masalah yang dimaksud oleh Bryan disini adalah keterlibatan adu fisik, yang menjadi “solusi” satu-satunya dari FSU. Bryan juga menambahkan sebuah peringatan untuk jangan pernah membuat masalah dengan anggota FSU, karena pasti berakhir dengan tidak menyenangkan. Saat Bryan bercerita, ditampilkan video kekerasan yang dilakukan anggota FSU, baik secara individu maupun kelompok. Setelah itu backsound musik hardcore kembali diputar, kali ini bertempo sangat cepat, diiringi lagi dengan visualisasi video-veideo kekerasan. Setelah musik berhenti, ditampilkan gambar sebuah kutipan yang menjelaskan bahwa di Boston, sering terjadi bentrok antar

kelompok hardcore dan punk. Kemudian diperlihatkan video kejadian bentrok antar kedua kelompok tersebut. Selanjutnya, backsound musik hardcore kembali diputar, dan diperlihatkan lagi sebuah video kekerasan yang dilakukan secara berkelompok terhadap seorang laki-laki di tempat umum.

Semantik Latar Studio tempat pengambilan

gambar narasumber Bryan. Sebuah toilet. Tempat umum yang terlihat trotoar, dan pinggir jalan raya. Detil 1.Studio dengan background

bendera Amerika Serikat.

2.Kekerasan yang dilakukan oleh seorang laki-laki terhadap seorang laki-laki lainnya, dengan cara menendang bagian kepala korban yang sudah jatuh ke lantai, kemudian memukulnya di bagian kepala lagi, di sebuah toilet. 3.Seseorang yang menendang

Seorang laki-laki dengan posisi tersungkur di tengah jalan umum dan melindungi bagian kepalanya dengan tangan.

4.Dua orang laki-laki yang terlihat saling berargumentasi di sebuah

trotoar, dan salah seorang diantaranya mulai memukul, dimana kemudian datang empat sampai lima temannya mendekat untuk ikut memukul, sampai korban terlentang di tengah trotoar.

5.Sebuah gambar tattoo sesorang di bagian belakang tubuh, yang bertuliskan “sociopath”.

6.Video dengan latar di sebuah sudut persimpangan jalan, terlihat delapan sampai sepuluh pemuda yang sedang memukul dua orang pemuda lainnya.

7.Dua orang pemuda yang berkelahi, salah satunya menindih dan memukul korban, yang divisualisasikan secara night vision.

8.Gambar kutipan yang bertuliskan “In this city… If you’re a hardcore kid or a punk rock kid, you stick out… If you walk around on a Friday or Saturday night, you’re going to get into a fight…”

9.Video bentrok antar kelompok hardcore dan punk sebagai contoh kutipan diatas, yang terjadi di sebuah jalan umum pada malam hari, dan melibatkan lima belas

sampai dua puluh pemuda.

10.Video pengkeroyokan oleh tujuh sampai delapan pemuda terhadap seorang pemuda lainnya yang beratribut hip-hop, disebuah persimpangan jalan. Salah seorang diantaranya memukul korban dengan menggunakan sebuah tong sampah, di bagian kepala.

Maksud Scene ini sebagai klaim “jangan pernah membuat masalah dengan FSU”, dan menunjukkan bahwa komunitas FSU disegani di kota Boston karena perilaku agresif mereka.

Sintaksis Koherensi Kutipan “In this city… If you’re a hardcore kid or a punk rock kid, you stick out… If you walk around on a Friday or Saturday night, you’re going to get into a fight…”. Menjelaskan tentang sikap etnosentris yang menjalar dalam komunitas FSU.

Stilistik Leksikon Potongan kalimat dalam cerita Bryan yang berbunyi: “… It doesn't matter who you are, what you are, you don't fuck with us”. Sebuah pesan yang menekankan peringatan akan dominasi FSU di

Boston.

Retoris Grafis 1. Bryan: “In our world if you're fuck with one of us you'll fight with all of us. I think that's the

different between us and

everybody else, We're stand up for a friend, We're gonna fight for a friend.We'll gonna fight till the end. It doesn't matter who you are, what you are, you don't fuck

2. Backsound musik hardcore diputar.

3. Backsound musik hardcore berhenti dan muncul sebuah kutipan yang berbunyi: “In this city… If you’re a hardcore kid or a punk rock kid, you stick out… If you walk around on a Friday or Saturday night, you’re going to

get into a fight…” dan

diperlihatkan video kejadian bentrok antar kelompok hardcore

dan punk sebagai visualisasi dati

4. Backsound musik hardcore

Analisis :

1. Analisis Struktur Makro

Topik adalah elemen dari tematik, yang juga merupakan pokok dominan dalam sebuah wacana. Pokok dominan dalam scene ketiga film Boston Beatdown Vol II ini adalah kekerasan. Kekerasan sebagai bahasa FSU dalam menyelesaikan masalah yang terbentuk dari latar belakang sosial dan lingkungan, kekerasan sebagai bentuk fanatik terhadap identitas kelompok mereka, dan secara garis besar kekerasan adalah bagian dari gaya hidup FSU. Fanatisme merupakan fenomena yang sangat penting dalam budaya modern, pemasaran, serta realitas pribadi dan di sosial masyarakat, hal ini karena budaya sekarang sangat berpengaruh besar terhadap individu dan hubungan yang terjadi di diri individu menciptakan suatu keyakinan dan pemahaman berupa hubungan, kesetiaan, pengabdian, kecintaan, dan sebagainya (Seregina, koivisto, dan Mattila, 2011 : 12). Fanatik cenderung bersikeras terhadap ide-ide mereka yang menganggap diri sendiri atau kelompok mereka benar dan mengabaikan semua fakta atau argumen yang mungkin bertentangan dengan pikiran atau keyakinan (Chung, Beverland, Farrelly, dan kawan-kawan, 2008 : 333). Dalam kasus ini, kecintaan dan pengabdian kepada identitas kelompok FSU, menjadikan para anggota di dalamnya sangat agresif bila terlibat masalah dengan kelompok lain, khususnya kelompok punk dan nazi-skin. Mereka tidak mentolelrir kekalahan sebagai bentuk menjaga simbol kebanggaan kelompok, agar disegani dan dihormati oleh kelompok lain. Dalam scene

ini, komunikator ingin menunjukkan dominasi FSU di Boston, dan dominasi ini terbentuk karena loyalitas para anggotanya.

2. Analisis Superstruktur

Alur pada scene ketiga ini berawal dari Bryan (vokalis death before dishonor) bercerita tentang sebuah ikatan yang ada diantara anggota FSU, dimana ikatan tersebut yang membedakan FSU dengan komunitas lain. Menurutnya, pertemanan adalah sebuah simbol yang harus dihargai dan dijaga oleh setiap anggota, apapun masalah yang dihadapi oleh satu anggota, akan menjadi masalah untuk seluruh anggota komunitas. Masalah yang dimaksud oleh Bryan disini adalah keterlibatan adu fisik, yang menjadi “solusi” satu-satunya dari FSU. Bryan juga menambahkan sebuah peringatan untuk jangan pernah membuat masalah dengan anggota FSU, karena pasti berakhir dengan tidak menyenangkan. Saat Bryan bercerita, ditampilkan video kekerasan yang dilakukan anggota FSU, baik secara individu maupun kelompok. Setelah itu backsound musik hardcore kembali diputar, kali ini bertempo sangat cepat, diiringi lagi dengan visualisasi video-veideo kekerasan. Setelah musik berhenti, ditampilkan gambar sebuah kutipan yang menjelaskan bahwa di Boston, sering terjadi bentrok antar kelompok hardcore dan punk. Kemudian diperlihatkan video kejadian bentrok antar kedua kelompok tersebut. Selanjutnya, backsound musik hardcore kembali diputar, dan diperlihatkan lagi sebuah video kekerasan yang dilakukan secara berkelompok terhadap seorang laki-laki di tempat umum. Skema yang dibangun dalam scene ini adalah terlihat lebih banyak adegan kekerasan yang dilakukan para anggota FSU secara sepihak, sebagai bentuk peringatan jangan pernah membuat masalah dengan mereka.

3. Analisis Struktur Mikro

Latar dalam kamus bahasa Indonesia merupakan keterangan mengenai waktu, ruang, dan suasana terjadinya lakuan dalam karya sastra. Latar yang disajikan pada scene ketiga ini adalah studio tempat

pengambilan gambar narasumber Bryan, sebuah toilet, sebuah jalan di tempat umum, trotoar, dan persimpangan jalan yang semuanya terletak di sudut kota Boston.

Detil yang digunakan dalam scene ketiga ini adalah studio dengan background bendera Amerika Serikat, dimana menjadi tempat Bryan bercerita:

“In our world if you're fuck with one of us you'll fight with all of us. I think that's the different between us and everybody else, We're stand up for a friend, We're gonna fight for a friend.We'll gonna fight till the end. It doesn't matter who you are, what you are, you don't fuck with us”

Terjemahan:

"Dalam dunia kami, jika Anda membuat masalah dengan salah seorang dari kami, Anda akan berhadapan dengan kami semua. Saya pikir itu yang membedakan antara kami dan orang lain, kami berdiri untuk seorang teman, kami akan bertarung untuk seorang teman. Kami akan bertarung sampai akhir. Tidak peduli siapa Anda, apa Anda, jangan pernah membuat masalah dengan kami"

Kemudian ditampilkan video kekerasan yang dilakukan oleh seorang laki-laki terhadap seorang laki-laki lainnya, dengan cara menendang bagian kepala korban yang sudah jatuh ke lantai, menginjaknya, kemudian memukulnya di bagian kepala lagi, di sebuah toilet. Video seseorang yang menendang Seorang laki-laki dengan posisi tersungkur di tengah jalan umum dan melindungi bagian kepalanya dengan tangan. Video dua orang laki-laki yang terlihat saling berargumentasi di sebuah trotoar, dan salah seorang diantaranya mulai memukul, dimana kemudian datang empat sampai lima temannya mendekat untuk ikut memukul, sampai korban terlentang di tengah trotoar. Sebuah gambar tattoo sesorang di bagian belakang tubuh, yang bertuliskan “sociopath” (sosiopat), yang artinya adalah individu yang tidak bisa menyesuaikan diri atau membaur dengan masyarakat. Video dengan latar di sebuah sudut persimpangan jalan, terlihat delapan sampai sepuluh

pemuda yang sedang memukul dua orang pemuda lainnya. Adegan dua orang pemuda yang berkelahi, salah satunya menindih dan memukul korban, yang divisualisasikan secara night vision. Gambar kutipan yang bertuliskan “In this city… If you’re a hardcore kid or a punk rock kid, you stick out… If you walk around on a Friday or Saturday night, you’re going to get into a fight…”. Video bentrok antar kelompok hardcore dan punk sebagai contoh kutipan diatas, yang terjadi di sebuah jalan umum pada malam hari, dan melibatkan lima belas sampai dua puluh pemuda. Kejadian ini menjelaskan tentang sikap fanatik atau etnosentris terhadap identitas kelompok FSU sebagai sebuah komunitas hardcore, sebelumnya pada cerita James, generasi James menyingkirkan dominasi kelompok nazi-skin dalam ranah musik underground di Boston, juga dengan beradu fisik. Video pengkeroyokan oleh tujuh sampai delapan pemuda terhadap seorang pemuda lainnya yang beratribut hip-hop, disebuah persimpangan jalan. Salah seorang diantaranya memukul korban dengan menggunakan sebuah tong sampah, di bagian kepala. Dalam semua detil yang tersaji pada scene ini, para korban dari tindak kekerasan yang dilakukan oleh FSU hampir semuanya tergeletak tidak berdaya di tanah.

Maksud merupakan penguraian secara ekplisit dan jelas. Tujuan utamanya adalah publik disajikan informasi yang menguntungkan komunikator (Eriyanto, 2001: 240). Dalam semua detil yang telah dijelaskan pada scene ini, para korban dari tindak kekerasan yang dilakukan oleh FSU hampir semuanya tergeletak tidak berdaya di tanah. Bukan suatu ketidak sengajaan komunikator menampilkan video-video tersebut. Dari sini terlihat komunikator ingin membangun kesadaran tentang betapa vokal, dominan dan kuatnya komunitas ini.

Koherensi adalah hubungan logis antar kalimat dalam satu paragraph. Koherensi yang terdapat dalam scene ini adalah kutipan:

“In this city… If you’re a hardcore kid or a punk rock kid, you stick out… If you walk around on a Friday or Saturday night, you’re going to get into a fight…”

Terjemahan:

“Di kota ini… Jika kamu seorang anak hardcore atau seorang anak punk rock, dan kamu berkumpul… Jika kamu berjalan pada Jumat atau Sabtu malam, kamu akan terlibat dalam perkelahian…”

Dari kutipan diatas, dijelaskan bahwa Boston adalah kota yang kurang ramah untuk sikap saling menghargai antar kelompok. Setiap kelompok memiliki mayoritas anggota yang fanatik dengan identitas maupun ideologi kelompok masing-masing, termasuk FSU sebagai komunitas hardcore, dan kelompok punk yang sebenarnya memiliki akar sejarah musik yang sama. Boston bukan tempat untuk kompromi atau berdemokrasi, kekerasan menjadi satu-satunya solusi.

Leksikon yang terdapat dalam scene ini adalah potongan kalimat dalam cerita Bryan yang berbunyi:

“It doesn't matter who you are, what you are, you don't fuck with us”

Terjemahan:

“Tidak peduli siapa pun kamu, apa pun kamu, kamu jangan membuat masalah dengan kami”

Kalimat yang digunakan Bryan ini sebenarnya menekankan sebuah sugesti untuk menjauhi masalah dengan FSU, karena mereka tidak segan- segan untuk memberi “pelajaran” untuk siapa saja. Fakta ini kemudian dikuatkan melalui video-video kekerasan yang sebagaimana dijelaskan sebelumnya, sebagai konsekuensi atau akibat dari mencari masalah dengan FSU, yang ditampilkan sesudah Bryan mengatakan kalimat ini.

Grafis merupakan bagian untuk memeriksa apa yang ditekankan atau ditonjolkan (yang berarti dianggap penting) oleh seseorang yang dapat diamati dari teks. Gambar yang diperlihatkan pada scene ini lebih menonjolkan kekerasan fisik yang dilakukan oleh anggota FSU. Gambar video pertama memperlihatkan seseorang yang dianiya oleh seorang laki- laki di sebuah toilet. Latar yang tersaji menunjukkan budaya bully

(kekerasan fisik yang dilakukan oleh senior terhadap junior di sekolah) yang sering dilakukan di toilet. Yang kedua gambar seseorang yang menendang seorang laki-laki yang tersungkur di tengah jalan. Gambar ketiga adalah pengkeroyokan oleh empat sampai lima orang terhadap seorang dua orang laki-laki di sebuah trotoar, yang berakhir dengan salah seorang korban tergeletak tidak berdaya. Gambar keempat adalah tattoo “sociopath” di bagian belakang tubuh seseorang. Kata sosiopat terlihat menjadi representasi mayoritas anggota FSU yang tidak bisa atau pun tidak terbiasa membaur dengan masyarakat. Gambar keempat adalah sebuah bentrok yang melibatkan sepuluh sampai lima belas pemuda di persimpangan jalan. Kemudian gambar bentrok antar kelompok hardcore dan punk yang melibatkan lima belas sampai dua puluh orang pemuda. Dan yang terakhir adalah gambar seorang pemuda yang dikeroyok enam sampai tujuh laki-laki di sebuah persimpangan jalan. Melalui gambar- gambar dari visualisasi video dalam scene ini, diperlihatkan apa yang sanggup dilakukan oleh FSU, dan mereka selalu mengalahkan lawan mereka. 4.2.5. Scene Kelima Tabel 4.5 Hal yang Diamati Elemen Penjelasan

Tematik Topik Straight edge.

Skematik Alur Berawal dari Joey (vokalis band righteous jam) yang menjelaskan interpretasi straight edge untuk dirinya pribadi. Joey menjelaskan bahwa straight edge adalah hal positif yang membuat dirinya

menjadi individu yang lebih baik. Setelah itu diperlihatkan video band righteous jam yang sedang tampil di pertunjukan hardcore. Semantik Latar Studio dan pertunjukan hardcore.

Detil 1. Studio dengan background bendera Amerika Serikat. 2. Tempat pertunjukan hardcore

dimana diperlihatkan band

righteous jam tampil di

panggung, dan sekelompok pemuda melakukan pogo di di depan panggung.

Maksud Untuk menunjukkan sisi lain dari FSU. Terdapat sebagian anggota memahami straight edge dengan cara yang berbeda dan positif. Sintaksis Koherensi Transkrip dari penjelasan Joey:

“In my personal interpretation, hardcore is a positive thing, it’s like a, it’s a trully alternative to all other crap things in the real world. I can waste my money on like a things, you know, that ordinary people waste their money on, or I can put my time to something constructed to make my

self a better person”

Stilistik Leksikon “… that ordinary people waste their money on… ”

Retoris Grafis 1.Joey: “In my personal

interpretation, hardcore is a positive thing, it’s like a, it’s a trully alternative to all other crap things in the real world. I can waste my money on like a things, you know, that ordinary people waste their money on, or I can put my time to something constructed to make my self a better person”

2.Backsound musik hardcore

diputar, dan ditampilkan video live perform dari band righteous jam.

Analisis :

1. Analisis Struktur Makro

Dalam scene ini topik yang kembali diangkat adalah straight edge, namun kali ini dengan interpretasi yang berbeda. Tidak semua anggota FSU sepaham dengan ideologi hardline yang merujuk pada sikap etnosentris, daripada mengedepankan rasa hormat atas pilihan individu. Sebuah sisi lain dari FSU yang diperlihatkan, untuk mengetahui dalam komunitas ini terdiri dari beragam ras individu dengan satu tujuan, namun untuk mencapai tujuan tersebut, tidak selalu dilakukan dengan cara yang sama. Sebagian mengandalkan otot untuk menyelesaikan masalah, sebagian melandasi rasa hormat kepada sesama dan lebih fokus untuk mengurusi diri sendiri, sebelum orang lain. Joey mengungkapkan bahwa straight edge membuat dirinya menjadi seorang individu yangh lebih baik.

2. Analisis Superstruktur

Alur cerita merupakan jaringan atau rangkaian yang membangun atau membentuk suatu cerita sejak awal hingga akhir. Urutan alur terdiri atas fase perkenalan, awal masalah, menuju klimaks, klimaks dan penyelesaian (Ahmad, 1996: 24). Berawal dari Joey (vokalis band righteous jam) yang menjelaskan interpretasi straight edge untuk dirinya pribadi. Joey menjelaskan bahwa straight edge adalah hal positif yang membuat dirinya menjadi individu yang lebih baik. Setelah itu diperlihatkan video band righteous jam yang sedang tampil di pertunjukan hardcore.

3. Analisis Superstruktur

Latar merupakan elemen yang berguna karena peneliti dapat memahami apa maksud yang ingin disampaikan oleh wartawan (Eriyanto, 2001: 235). Latar yang disajikan pada scene ini adalah studio dengan background bendera Amerika Serikat, yang di-display secara black and grey, dan tempat pertunjukan hardcore.

Detil yang ditampilkan pada scene ini hanya gambar Joey yang menjelaskan tentang straight edge dan video live perform dari bandnya, righteous jam, dimana terlihat sekelompok pemuda yang melakukan pogo di depan panggung.

Maksud yang ingin ditekankan dari scene ini adalah sebuah sisi lain dari FSU, diluar citra mereka yang identik dengan kekerasan. Tidak ada video kekerasan yang ditunjukkan dalam scene ini, hanya atmosfer pertunjukan hardcore dimana terlihat beberapa pemuda yang bersenang- senang saat melakukan pogo.

Koherensi yang ada pada scene ini adalah transkrip penjelasan Joey:

“In my personal interpretation, hardcore is a positive thing, it’s like a, it’s a trully alternative to all other crap things in the real world. I can waste my money on like a things, you know, that ordinary people waste their money on, or I can put my time to something constructed to make my self a better person”

Terjemahan:

“Dalam interpretasi pribadi aku, hardcore adalah sebuah hal positif, hardcore seperti, alternatif sebenarnya untuk semua hal sampah di dunia nyata. Aku bisa menghamburkan uangku untuk hal seperti, kau tahu, seperti orang awam menghamburkan uang mereka, atau aku bisa menempatkan waktuku untuk sesuatu membangun, untuk menjadikan diriku seorang yang labih baik”

Dari transkrip sebagaimana dijelaskan diatas, apa yang dituturkan oleh Joey adalah membandingkan apa yang dilakukan orang awam dengan menghamburkan uang mereka, dengan alternatif hardcore, yang di dalamnya terdapat gaya hidup positif straight edge.

Leksikon yang dipakai dalam scene ini adalah potongan kalimat dari penjelasan Joey, “that ordinary people waste their money on” (yang orang awam hamburkan uang mereka). Kata “waste” yang dipakai disini selain artinya menghamburkan, juga bermakna terbuang sia-sia. Juga kata “ordinary people” berarti menekankan bahwa Joey menganggap dirinya tidak seperti orang awam, yang menghamburkan uang dan waktu mereka untuk sesuatu hal yang sia-sia.

Grafis yang diperlihatkan dalam scene ini hanya gambar Joey di studio, dan gambar band righteous jam yang sedang tampil di sebuah pertunjukan hardcore. 4.2.6. Scene Keenam Tabel 4.6 Hal yang Diamati Elemen Penjelasan

Tematik Topik Mosing dan pogo.

Skematik Alur Bryan bercerita tentang suasana dan atmosfer pertunjukan hardcore di Boston yang tidak akan pernah bisa dilihat di kota lain. Ciri khas dari

pertunjukan hardcore di Boston adalah atraksi moshing dan pogo yang dilakukan sebagian penonton sangat “liar”, dalam arti energy dalam mengekspresikan diri dalam bentuk saling menabrakkan badan, melompat diatas kepala penonton dan menikmati suasana pertunjukan sangat menyenangkan. Ditengah- tengah cerita Bryan, diperlihatkan video pertunjukan hardcore, dimana terlihat sekelompok pemuda di depan panggung saling melompat di atas kepala penonton, dan melakukan sing along (menyanyi bersama). Setelah itu Bruce menambahkan bahwa tujuan utama para penonton melakukan moshing dan pogo adalah bersenang-senang, jika ada yang terkena hantaman penonton lain yang melakukan moshing sampai berdarah, itu adalah hal yang biasa.

Semantik Latar Studio dan tempat pertunjukan

hardcore.

Detil Studio dengan background bendera Amerika Serikat dan pertunjukan hardcore, dimana terlihat sekelompok pemuda di depan

Dokumen terkait