• Tidak ada hasil yang ditemukan

Penulis 1

Yuliyanti (Universitas sebelas Maret), Kota (Surakarta), Indonesia Email: yuliyantisasda@gmail.com

Penulis 2

Kundharu Sadhono (Universitas sebelas Maret), Kota (Surakarta), Indonesia Email: k.saddhono@gmail.com

Penulis 3

Prasetyo Adi Wisnu Wibowo (Universitas sebelas Maret), Kota (Surakarta), Indonesia Email: prasetyoadiwisnuwibowo@yahoo.co.id

ABSTRAK

Pandemi corona virus atau covid 19 telah menjadi permasalahan yang serius bagi seluruh dunia. Salah satu yang berdampak besar adalah pendidikan. Hal ini lantaran pembelajaran yang awalnya diadakan secara tatap muka harus dialihkan menjadi pembelajaran jarak jauh.Bahasa Jawa merupakan salah satu mata pelajaran muatan lokal yang dipelajari oleh siswa SD sampai SMA di Jawa Tengah, Jawa Timur, dan Daerah Istimewa Yogyakarta. Di dalamnya terkandung karya-karya sastra Jawa yang memiliki nilai-nilai religi yang berguna untuk pembentukan nilai-nilai karakter pada siswa di era pandemi dan pengajaran

67 jarak jauh. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kualitatif dengan menggunakan pendekatan kritis. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan analisis isi. Keabsahan data dalam penelitian ini menggunakan triangulasi sumber data. Kesimpulannya sastra Jawa memiliki nilai religi yang dapat dijadikan sebagai alat pembentukan karakter religius pada peserta didik, yaitu selalu mengingat Tuhan sebagai pencipta, selalu berbuat baik dimanapun, selalu mengingat Tuhan apapun yang terjadi.

Dengan nilai-nilai religi yang ada dalam karya sastra Jawa dapat membuat masyarakat tetap berada di jalan kebenaran, terutama di era pandemi

Kata kunci: Bahasa Jawa, Nilai karakter, Pandemi, Pendidikan, Religiusitas, ABSTRACT

The COVID-19 pandemic has become a serious problem for the whole world. One of the biggest impacts is education. This is because the learning that was originally held face-to-face must be shifted to distance learning. Javanese is one of the local content subjects studied by elementary to high school students in Central Java, East Java, and the Special Region of Yogyakarta. It contains Javanese literary works that have religious values that are useful for the formation of character values for students in the pandemic era and distance teaching. This research is a qualitative descriptive study using a critical approach. Data collection techniques in this study using content analysis. The validity of the data in this study used triangulation of data sources. In conclusion, Javanese literature has religious values that can be used as a tool for forming religious character in students, namely always remembering God as the creator, always doing good wherever, always remembering God whatever happens. With the religious values that exist in Javanese literary works, it can make people stay on the path of truth, especially in the pandemic era

Keywords: academic, character building, javanese language, pandemic, religious

PENDAHULUAN

Pandemi corona virus atau covid 19 telah menjadi permasalahan yang serius bagi seluruh dunia. Salah satu yang berdampak besar adalah pendidikan. Hal ini lantaran pembelajaran yang awalnya diadakan secara tatap muka harus dialihkan menjadi pembelajaran jarak jauh.

Pemerintah Indonesia telah mengambil langkah yang tepat untuk membuat kurikulum darurat yakni yang dikeluarkan dalam bentuk Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 719/P/2020 tentang Pedoman Pelaksanaan Kurikulum pada Satuan Pendidikan dalam Kondisi Khusus. Satuan pendidikan dalam kondisi khusus dapat menggunakan kurikulum yang sesuai dengan kebutuhan pembelajaran peserta didik. Hal ini menjadi salah satu solusi mengenai media Penyesuaian Kebijakan Pembelajaran di Masa Pandemi Covid-19.

Pada era ini, seorang pendidik dan peserta didiknya mau tidak mau harus menguasai teknologi informasi dan komunikasi yang mewajibkan mereka tetap melakukan kegiatan belajar mengajar meskipun dari jarak jauh (pembelajaran daring).Pembelajaran Daring, online atau Pembelajaran Jarak Jauh sendiri bertujuan untuk memenuhi standart pendidikan dengan pemanfaatan Teknologi informasi dengan menggunakan perangkat komputer atau gadget yang saling terhubung antaras siswa dan guru maupun antara mahasiswa dengan dosen sehingga

68 melalui pemanfaatan teknologi tersebut proses belajar mengajar bisa tetap dilaksanakan dengan baik (Pakpahan, 2020)

Salah satu fasilitias yang bisa digunakan para pendidik dan peserta didik untuk melakukan kegiatan belajar mengajar jarak jauh adalah e-learning. E-learning merupakan inovasi yang dapat dimanfaatkan dalam proses pembelajaran, tidak hanya dalam penyampaian materi pembelajaran tetapi juga perubahan dalam kemampuan berbagai kompetensi peserta didik (Pakpahan, 2020).

Melalui e-learning, peserta didik tidak hanya mendengarkan uraian materi dari pendidik saja tetapi juga aktif mengamati, melakukan, mendemonstrasikan, dan sebagainya. Materi bahan ajar dapat divirtualisasikan dalam berbagai format sehingga lebih menarik dan lebih dinamis sehingga mampu memotivasi peserta didik untuk lebih Pemanfaatan adalah aktivitas menggunakan proses dan sumber untuk belajar (AECT, 1994). Guru atau pembelajar yang terlibat dalam kegiatan pemanfaatan ini memliki tanggung jawab untuk: 1) menyesuaikan antara pebelajar (siswa) dengan bahan dan kegiatan yang spesifik, 2) menyiapkan pebelajar agar dapat berinteraksi dengan bahan yang dipilih, 3) memberikan bimbingan selama kegiatan, memberikan penilaian terhadap hasil belajar yang dicapai, dan 4) memasukkan dalam prosedur organisasi yang berkelanjutan (Miftah, 2014).

Teknologi media pembelajaran ini memiliki dampak yang amat besar terhadap struktur organisasi kelembagaan pendidikan baik pada tingkat makro maupun tingkat mikro. Dampak ini dapat dirasakan dalam tiga hal, yaitu: 1) mengubah pengambilan keputusan, 2) menciptakan pola pembelajaran baru, dan 3) memungkinkan adanya bentuk alternatif baru dalam kelembagaan pendidikan.(Mifta, 2014) Dalam pembelajaran terdapat kompetensi penguasaan tembang macapat. Hal ini tentu menjadi pekerjaan rumah tersendiri tentang bagaimana menyampaikan materi di masa pembelajarn jarak jauh seperti sekarang ini.

Tembang sendiri merupakan lirik/sajak yang memiliki irama nada dalam bahasa Indonesia biasa disebut lagu. Tembang dalam karya sastra jawa mengandung nilai-nilai luhur yang dapat digunakan sebagai pembentukan karakter peserta didik. Nurgiyantoro (2010) menyatakan bahwa nilai didik dalam karya sastra tidak terlepas dari karya sastra itu sendiri. Nilai-nilai pendidikan dalam karya sastra yakni nilai agama, nilai moral, nilai sosial, dan nilai pendidikan budaya.

Mangunwijaya (1994) juga mengatakan bahwa awalnya semua karya sastra bersifat religius. Oleh karena itu, sastra dapat mempengaruhi sikap dan perilaku masyarakat pembaca menjadi religius.

Manuskrip jawa diklasifikasikan dari segi isinya, yakni Sejarah Jawa, Sejarah Eropa, Sejarah Islam, Agama Islam, Agama: lain, Islam Romance, Sastra, Sejarah roman, Sejarah Cina, Wayang, Cerita Wayang, Sastra Klasik, Bahasa, Puisi Lirik, dan Pengetahuan Jawa (Florida, 2018). Hal ini untuk mempermudah dalam mempelajarinya.

Babad merupakan salah satu katergori penglakisifikasian naskah yang isinya mengenai

69 sebuah peristiwa sejarah yang dibalut dengan cerita. Salah satu babad yang menarik menurut peneliti adalah babad demak. Demak merupakan kerajaan islam pertama yang berdiri pada tahun 1400an menggantikan kerajaan majapahit yang berlatar belakang agama hindu. Munculnya kerajaan demak yang dipimpin oleh raden patah menjadi tonggak lahirnya peradaban agama islam di bumi jawa. Babad Demak merupakan manuskrip jawa yang menceritakan kisah yang terjadi pada era kerajaan demak. Manuskrip ini tersimpan di perpustakaan bung karno di Blitar Jawa Timur. Babad Demak ini terdiri dari 100 halaman dengan tulisan aksara Jawa yang dibuat oleh Radèn Ngabei Manakarma pada tahun 1942.

Babad Demak identik dengan agama islam. Islam berasal dari bahasa Arab salama yang artinya tenang, telah menyelesaikan kewajiban, tenteram, beriman, dan tenteram bukan berarti ketaatan sepenuhnya kepada Kehendak Tuhan, melainkan perjuangan kebenaran (Ahmad, R.;

1993). Kerajaan Demak berkembang seiring berjalannya agama islam yang masuk ke Jawa tidak mengherankan bahwa naskah babad demak ini kental dengan ajaran agama utamanya agama islam.

Nilai-nilai religiusitas yang ada dalam Babad Demak, khususnya pada tembang sinom bait 1-27 ini diimplementasikan mata pelajaran muatan lokal yakni bahasa jawa dan diajarkan ke siswa pada tiap jenjangnya sesuai dengan kurikulum yang ada berdasarkan nilai-nilai agama yang terkandung dalam naskah jawa ini diharapkan menjadi modal dasar membangun pendidikan karakter yang kuat bagi peserta didik di era pandemi pada pembelajaran jarak jauh.