Tabel 4.20 Proses perkembangan pemahaman kelompok pertama (hukum Boyle) Kategori Kognitir yang
P: Sebenarnya kalau suhunya sangat kecil. Tapi inikan aplikasinya ga bisa
sangat kecil suhunya sebaliknya yang terjadi. Kalau tekanannya didalam semakin kecil berarti tekanan di udara luar yang akan mendesak dinding tangki dari bagian luar.
B: “jadi?”
P: “Sebaliknya. Iya ga?” C: “O iya mbak”
P:” Tekanan diluar yang akan mendesak dinding tangki dari luar, karena
tekanan didalam tangki lebih kecil dari di luar jadi cup {meggambarkan tangki akan mengkerut}
B: “Ooo lebih kecil dari pada tekanan udara biasa gitu ya mbak?” P: “Iya, kalau memang perbedaaan tekanan nya sangat besar antara di
dalam dan diluar tangki maka tekanan diluar tangki akan mendesak tangki dan akibatnya tangki dapat mengerut”
B: “Salah ee,,,” {berbicara dengan responden C}
yang ditimbulkan dari penurunan suhu yang sangat rendah. Karena simulasi tidak dapat membuktikan langsung akibat yang terjadi maka peneliti memberi penjelasan sehingga responden A, B dan D dapat mengerti akibat yang ditimbulkan dari penurunan suhu yang sangat rendah. Responden A dari awal
memahami akibat dari penurunan suhu yang sangat rendah.
83 Dapat membuat grafik hubungan tekanan terhadap suhu dan
menyimpulkan bahwa grafik tersebut membentuk hubungan yang linier
Berikut data keseluruhan percobaan hukum Gay Lussac yang diperoleh responden:
Gambar 4.11 Data keseluruhan percobaan hukum Gay Lussac
Setelah memperoleh 10 data percobaan selanjutnya peneliti membimbing responden membuat grafik hubungan antara tekanan terhadap suhu. Berikut grafik yang dibuat oleh responden:
84
Gambar 4.12 Grafik hubungan antara tekanan terhadap suhu yang dibuat oleh responden
Setelah selesai membuat grafik terjadi percakapan sebagai berikut: D: “ Udah mbak” {menunjukkan grafik yang telah selesai dibuat}
P: “Nah sekarang dijawab nomor 1 sampai 5 udah bisa kan.”
{Responden D menyerahkan LKS kepada responden B untuk menjawab soal diskusi}
P: “Ayo dijawab bareng-bareng.”
B: “Yo...Grafik 2 menunjukkan hubungan yang eksponensial atau linier? Linier” {responden B menulis jawaban pada lembar jawab soal diskusi}
Peneliti membimbing responden membuat grafik hubungan antara tekanan terhdap shu sehingga responden dapat membuat grafik
hubungan antara tekanan terhadap suhu
Sebelumnya pada percobaan hukum Boyle, peneliti telah
menjelaskan grafik yang linier dan ekspondensial sehingga responden dapat menentukan sendiri bahwa grafik hubungan antara tekanan terhadap suhu membentuk hubungan yang linier.
85 Dapat menyimpulkan hubungan antara suhu dan tekanan pada
keadaan volume tetap
Setelah selesai membuat grafik hubungan antara tekanan terhadap suhu, selanjutnya proses menjawab pertanyaan diskusi sebagai berikut:
B: “ Berdasarkan grafik 2, ketika suhu semakin membesar bagaimana
dengan tekanannya? Semakin membesar”
C: “Semakin membesar” {menjawab bersamaan dengan responden B}
P: “Setelah ini kalian menjawab kesimpulannya” C: “Semuanya mbak?”
P: “Biar semuanya ngerti!”
C: “Enstein tidak pernah bohong” {bercanda serta tertawa, responden C dan peneliti ikut tertawa}
B: “Yang nomor 2 ga perlu dijelasin mbak?” P: “Iya ga apa-apa”
B: “Jika demikian bagaimana hubungan antara suhu dan tekanan pada keadaan volume tetap” {menulis kembali jawaban}
{Responden A, C dan D mencoba-coba simulasi untuk percobaan yang berikutnya}
B: “P/T = konstan?” {menanya pada peneliti, peneliti menganggukkan kepala}
{Peneliti mengawasi responden dalam menjawab soal diskusi} C: “Nomor 3”
P: “Sekarang kesimpulan! {mengajak responden untuk menyimpulkan percobaan hukum Gay Lussac}. “Ayo kesimpulannya apa jadinya? Ayo kesimpulannya apa?” {menanyakan pada resonden A, sementara responden A hanya diam}
B: “Terdapat hubungan antara suhu dan tekanan pada volume tetap yaitu
suhu berbanding lurus dengan tekanan”
P: “Ketika suhunya semakin besar tekanannya tadi?” A, B, C & D: “Semakin besar”
P: “Ada yang salah ga tadi?” {menanyakan kembali, menghubungkan
Proses menjawab pertanyaan diskusi semakin membantu responden B, C dan D agar dapat menyimpulkan hubungan antara volume dan tekanan pada keadaan suhu tetap. Responden A dari awal
dapat menyimpulkan hubungan antara volume dan tekanan pada keadaan suhu tetap.
86 dengan soal yang telah mereka kerjakan sebelumnya}. “Udah membuat
kesimpulannya?” {Responden B menulis kesimpulan yang telah dibahas}
87
Tabel 4.22 Proses perkembangan pemahaman kelompok pertama (hukum Charles-Gay Lussac)
Kategori Kognitif yang Diukur
Pemahaman Awal Proses Belajar Perkembangan Pemahaman
Mengingat (mengenali) Berpendapat bahwa terdapat hubungan antara suhu dan volume berdasarkan peristiwa yang terjadi
Responden A, B dan D benar berpendapat bahwa terdapat hubungan antara suhu dan volume berdasarkan peristiwa yang terjadi. Responden C keliru berpendapat bahwa tidak terdapat
hubungan antara suhu dan volume pada peristiwa yang terjadi
Mengetahui bahwa suhu mempengaruhi volume pada keadaan tekanan tetap
Ketika praktikum berlangsung saat pengamatan dan pengambilan data, terjadi percakapan antara peneliti dan responden sebagai berikut:
P: “Perhatikan gerak molekulnyagimana?” A: “Tetap”
P: “Nah, meskipun demikian jika volumenya semakin
membesar dan dinding-dinging ruang tidak mampu menahan volume yang semakin membesar maka akan meledak, begitu pula yang terjadi jika sebaliknya”
B: “oooooo”
P: “Karena tadi apa kita membuat tekanannya
konstan, ini jelas membuktikan bahwa ketika suhu dinaikkan ada kaitan antara suhu dan volume” B: “Kalau none itu apa mbak”
P: “Kalau none berarti tidak ada yang konstan,
semuanya berubah”
{Responden selesai dalam proses pengambilan data }
Awalnya responden C keliru berpendapat bahwa tidak terdapat hubungan antara suhu dan volume pada peristiwa yang terjadi. proses diskusi ini membuat r esponden C mengetahui bahwa suhu dan volume ada kaitannya pada kejadian ban pecah pada siang hari dan kempis pada malam hari. Responden A, B dan D dari awal
mengetahui bahwa suhu dan volume ada kaitannya pada kejadian ban pecah pada siang hari dan kempis pada malam hari. Awalnya responden A, B dan C keliru
memberikan penjelasan penyebab peristiwa ban pecah dan ban kempis terkait suhu dan volume ban. Sementara responden D tidak memberikan
penjelasan penyebab peristiwa ban pecah dan ban kempis terkait suhu dan volume ban setelah proses diskusi semua responden mengetahui penyebab
peristiwa ban pecah dan kempes terkait suhu dan volume ban.
Menganalisis (mengorganisasi) Memberikan
penjelasan penyebab peristiwa ban pecah dan ban kempis terkait suhu dan volume ban
Responden A, B dan C keliru memberikan penjelasan penyebab peristiwa ban pecah dan ban kempis terkait suhu dan volume ban Responden D tidak
memberikan
penjelasan penyebab peristiwa ban pecah dan ban kempis terkait suhu dan volume ban
88 Mengevaluasi
(mengkritik) Memberikan
penjelasan penyebab peristiwa ban pecah dan ban kempis terkait suhu dan volume ban
Responden A dan C keliru menyimpulkan hubungan antara suhu dan volume ban serta kaitannya dengan akibat yang ditimbulkan berdasarkan peristiwa yang terjadi. Responden B dan D tidak menyimpulkan hubungan antara suhu dan volume ban serta kaitannya dengan akibat yang ditimbulkan berdasarkan peristiwa yang terjadi (kesimpulan berdasarkan hapalan/rumus saja
Dapat membuat grafik hubungan volume terhadap suhu secara mandiri dan menentukan bahwa grafik tersebut membentuk hubungan yang linier
Berikut data keseluruhan percobaaan hukum Charles-Gay Lussac yang diperoleh responden:
Gambar 4.14 Data keseluruhan percobaan hukum Charles-Gay Lussac
Setelah memperoleh 10 data percobaan, responden membuat grafik dengan memasukkan titik-titik data. Setelah titik-titik data selesai dimasukkan. Terjadi percakapan antara peneliti dan responden sebagai
Sebelumnya pada percobaan hukum Boyle, peneliti telah menjelaskan grafik yang linier dan ekspondensial sehingga
89 berikut:
P: “Ini kira-kira kalau dibikin garis lebih ke
melengkung atau linier” B: “Linier”
A: “Linier”
D: “Dari sini {menunjuk grafik}tampak linier” P: “Coba tentukan lebih kemelengkung atau linier?” B: “Linier, kalau melengkung ke atas mbak”
P: “Iya, coba dibikin garis yang bagus”
{Responden A membuat garis yang menghubungkan titik-titik data}
Berikut grafik hubungan antara volume terhadap suhu yang dibuat oleh responden:
Gambar 4.15 Grafik hubungan antara volume terhadap suhu
grafik hubungan antara volume terhadap suhu membentuk hubungan yang linier.
Peneliti membimbing responden membuat grafik hubungan antara volume terhdap suhu sehingga responden dapat membuat grafik hubungan antara volume terhadap suhu
90 Dapat menyimpulkan hubungan antara suhu dan
volume pada keadaan suhu tetap secara mandiri Responden secara mandiri dalam kelompok
menjawab pertanyaan diskusi tanpa bimbingan lagi dari peneliti.
Gambar 4.16 Jawaban pertanyaan diskusi hukum Charles-Gay Lussac
Awalnya responden A dan C
menyimpulkan hubungan antara suhu dan volume ban serta kaitannya dengan akibat yang ditimbulkan berdasarkan peristiwa yang terjadi. sedangkan responden B dan D tidak memberi kesimpulan. Proses diskusi secara mandiri ini semakin membantu semua responden untuk memahami hubungan antara volume dan suhu pada keadaan tekanan tetap sehingga dapat
menyimpulkan sendiri hubungan antara suhu dan volume ban serta kaitannya dengan akibat yang ditimbulkan.
91