• Tidak ada hasil yang ditemukan

Seberapa besar pengaruh efektivitas penerapan absensi finger print

Dalam dokumen Pengaruh Efektivitas Penerapan Absensi F (1) (Halaman 174-182)

HASIL PENELITIAN

2) Seberapa besar pengaruh efektivitas penerapan absensi finger print

terhadap disiplin Pegawai Negeri Sipil di Sekretariat Daerah Kabupaten Lebak?

Berdasarkan hasil penelitian yang peneliti lakukan di Sekretariat Daerah Kabupaten Lebak, maka peneliti dapat menyimpulkan bahwa terdapat pengaruh yang lemah antara hubungan efektivitas penerapan absensi finger print terhadap disiplin Pegawai Negeri Sipil di Sekretariat Daerah Kabupaten Lebak.

Berdasarkan hasil observasi yang penulis lakukan, Sekretariat Daerah Kabupaten Lebak, masih belum mampu melaksanakan efektivitas penerapan absensi finger print. Misalnya masih terdapat beberapa pegawai yang datang terlambat atau bahkan datang untuk absen kemudian keluar lagi meninggalkan kantor Sekretariat Daerah Kabupaten Lebak untuk mengurusin kepentingan pribadi pegawai tersebut. Dan masih terdapat pula pegawai yang datang selesai

dari istirahat mendekati jam pulang. Padahal pegawai tersebut istirahat sebelum waktunya istirahat. Selain itu, menurut Kepala Sub Bagian Kepegawaian hal tersebut sudah menjadi budaya para pegawai dan kurangnya kesadaran dari para pegawai mengenai kedisiplinan terutama mengenai jam kerja. Hal tersebut dapat dibuktikan dengan data-data yang ada di lapangan, sebagai berikut :

Tabel 4.73

Rekap Absensi Pegawai Pada Tahun 2011

No Bulan Jumlah Hari Kerja Keterangan TK L E 1. Januari 21 10 8 54 2. Februari 18 10 43 84 3. Maret 23 12 74 67 4. April 20 7 74 39 5. Mei 20 14 71 54 6. Juni 19 90 91 66 7. Juli 21 11 75 108 8. Agustus 19 12 101 69 9. September 20 15 63 60 10 Oktober 21 13 68 62 11. November 22 20 89 68 12. Desember 21 17 98 90 Jumlah 224 231 855 821

Berdasarkan data-data diatas, maka peneliti menganalisis pelaksanaan efektivitas penerapan absensi finger print yang di Sekretariat Daerah Kabupaten Lebak memiliki pengaruh yang lemah signifikannya terhadap disiplin Pegawai Negeri Sipil, dan dapat diketahui pula dari nilai determinan atau RSquare yaitu sebesar 35,2 persen.

Adapun besarnya nilai efektivitas absensi finger print yang didapat dari jumlah skor variabel efektivitas menurut Tangkilisan dan Davis lalu dibagi jumlah skor tertinggi dan dikali 100 persen, maka hasilnya sebesar 76,9 persen dan besarnya disiplin Pegawai Negeri Sipil di Sekretariat Daerah dari hasil jumlah skor variabel disiplin pegawai menurut Hasibuan dan berdasarkan Peraturan Pemerintah No. 53 Tahun 2010 lalu dibagi jumlah skror tertinggi dikali 100 persen yaitu sebesar 80,50 persen. Hal ini menunjukan data hasil perhitungan dengan observasi yang peneliti lakukan di Sekretariat Daerah Kabupaten Lebak dan data absensi yang diperoleh oleh peneliti dari bagian Organisasi Dan Tatalaksana Sekretariat Daerah Kabupaten Lebak terdapat perbedaan.

BAB V

PENUTUP

5.1. Simpulan

Dalam penelitian mengenai pengaruh Efektivitas Penerapan Absensi Finger Print terhadap Disiplin Pegawai Negeri Sipil di Sekretariat Daerah Kabupaten Lebak, maka peneliti menarik kesimpulan yang berdasarkan paparan dan bahasan pada bab sebelumnya, yaitu :

1. Tedapat korelasi atau hubungan yang sedang antara Efektivitas Penerapan Absensi Finger Print terhadap Disiplin Pegawai Negeri Sipil di Sekretariat Daerah Kabupaten Lebak dengan arah positif sebesar 0,593.

2. Pengaruh Efektivitas Penerapan Absensi Finger Print terhadap Disiplin Pegawai Negeri Sipil di Sekretariat Daerah Kabupaten Lebak hanya 35,2 persen, sedangkan faktor lain yang mempengaruhi disiplin pegawai selain efektivitas absensi finger print kemungkinan adalah Pegawai Negeri Sipil datang ke Kantor Sekretariat Daerah Kabupaten Lebak harus melaksanakan kewajibannya yaitu menjalankan tugas dari pekerjaannya dan berdasarkan kesadaran dari masing-masing Pegawai Negeri Sipil itu sendiri. Dan faktor pegawai datang dan pulang tidak sesuai dengan jam kerja karena adanya sikap kurang adil, pengawasan dan sanksi tegas dari atasan, seperti memberi teguran hanya kepada pegawai pelaksana sehingga hal tidak disiplin jam kerja sudah menjadi budaya para pegawai.

5.2. Saran

Berdasarkan hasil penelitian tentang Pengaruh Efektivitas Penerapan Absensi Finger Print terhadap Disiplin Pegawai Negeri Sipil di Sekretariat Daerah Kabupaten Lebak, maka peneliti memberikan saran yaitu:

1. Sekretariat Daerah merupakan unsur pembantu pimpinan Pemerintah Daerah yang jabatannya paling tinggi dalam pola karier Pegawai Negeri Sipil di Daerah. Oleh karena itu, sudah sepatutnya memberikan teladan yang baik dan dapat ditunjukkan dengan cara datang ke Kantor atau pun pulang dari Kantor sesuai dengan jam kerja dan tidak keluar untuk mengurusi kepentingan pribadi disaat jam kerja.

2. Komitmen dari pemimpin (Sekretaris Daerah) atau pun Bupati sendiri harus jelas terhadap penerapan absensi finger print karena absensi finger print adalah sarana atau alat untuk menunjang tingkat kedisiplinan pegawai. Absensi finger print tidaklah diterapkan hanya dengan sekedar pegawai datang tidak terlambat kemudian meninggalkan kantor lagi dan bukan sekedar menyusun peraturan atau kebijakan dari Pemerintah Daerah semata, namun memerlukan proses kerja keras yang didasari dengan perubahan paradigma, sehingga penerapan absensi finger print lebih efektif dan efisien.

3. Diperlukan juga sosialisasi kepada pegawai-pegawai mengenai bagaimana cara menginput data dengan mesin absensi finger print, jangan hanya sosialisasi mengenai cara absen absensi finger print. Sehingga para pegawai memahami bagaimana proses input data absen pegawai melalui

mesin finger print. Proses sosialisasi dapat dilakukan kapan saja tidak perlu menunggu acara khusus sosialisai absensi finger print, misalnya dapat dilakukan disaat apel pagi.

4. Untuk meningkatkan disiplin pegawai, hendaknya pihak Sekretariat Daerah Kabupaten Lebak selalu memantau, meninjau, dan memperbaiki pelaksanaan sistem absensi yang sudah ada. Dan hendaknya lebih memperketat sistem pelaksanaan absensi dengan melakukan absen disiang hari, sehingga para pegawai tidak bisa pergi sekehendaknya disaat jam kerja.

5. Sekretaris Daerah Kabupaten Lebak juga perlu berlaku adil dengan memberikan reward bagi pegawai yang selalu datang lebih awal dan memberikan punishment bagi yang melanggar disiplin terutama jam kerja. Hal ini juga dapat mengurangi sikap pegawai yang tidak terlalu termotivasi dengan sistem absensi yang sudah berjalan selama ini.

6. Hubungan antar pegawai di Instansi dengan di luar Instansi harus dibedakan, agar tidak ada sistem kekelurgaan bila memberikan punishment.

Buku

Bungin, Burhan. 2004. Metodologi Penelitian Kuantitatif. Jakarta: Kencana. Davis, B. Gordon. 1992. Kerangka Dasar Sistem Informasi Manajemen Bagian II

: Struktur dan Pengembangannya. Jakarta : PT. Pustaka Binaman Pressindo.

Hasibuan, Malayu. 2002. Manajemen Sumber Daya Manusia : edisi revisi cetakan kelima. Jakarta : Bumi AKsara.

Gibson, James L.,John M. Ivancevich., dkk. 1996. Organisasi Perilaku, Struktur dan Proses. Jakarta : Binarupa Aksara.

Mahsun,Mohamad. 2006. Pengukuran Kinerja Sektor Publik. Yogyakarta : BPFE- Yogyakarta.

Mangkunegara, A P. 2004. Manajemen Sumber Daya Manusia Perusahaan. Bandung : PT Remaja Rosdakarya.

Muhidin Sambas, Maman A. 2009. Analisis Korelasi Regresi dan Jalur Dalam Penelitian. Bandung : Pustaka Setia.

Priyanto, Dwi. 2009. 5 Jam Belajar Olah Data dengan SPSS 17. Yogyakarta : Andi.

Purwanto. 2007. Instrument Penelitian social dan pendidikan. Yogyakarta : Pustaka Pelajar.

Sarwono, Jonathan. 2006. Analisis data penelitian menggunakan SPSS. Yogyakarta : Andi.

Sedarmayanti. 2010. Manajemen Sumber Daya Manusia Refprmasi Birokrasi dan Manajemen Pegawai Negeri Sipil. Bandung : PT.Refika Aditama.

Sinungan, Muchdarsyah. 2003. Produktivitas : Apa dan Bagaimana. Jakarta : Bumi Aksara.

Sugiyono. 2010. Metode Penelitian Administrasi. Bandung : Alfabeta. Tangkilisan, Hessel Nogi S. 2005. Manajemen Publik. Jakarta : Grasindo.

Politik. Universitas Sultan Ageng Tirtayasa.

Faisal. 2006. Hubungan Penerapan Absensi Sidik Jari (Finger Print) Dengan Motivasi Dan Kinerja Karyawan (Studi Kasus di Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Institut Pertanian. Bogor, Bogor - Jawa Barat). Bogor : Program Sarjana Ekstensi Manajemen Agribisnis Fakultas Pertanian Institut Pertanian Bogor.

Yeni. 2010. Pengaruh Persepsi Remunerasi Pegawai, Motivasi Kerja dan Disiplin Kerja Terhadap Kinerja Pegawai di Kantor Pelayanan Pembendaharaan Negara (KPPN) Percontohan Serang Provinsi Banten. Purwokerto : Ilmu Administrasi Program Pasca Sarjana. Universitas Jenderal Soedirman.

Dokumen

Peraturan Pemerintah No.53 Tahun 2010 tentang Disiplin Pegawai Negeri Sipil Surat Keputusan Bupati Nomor 800/Kep.431/Ortala/2010 tentang Ketentuan Hari Kerja dan Jam Kerja Pegawai di Lingkungan Pemerintah Kabupaten Lebak

Peraturan Pemerintah No.42 Tahun 2004 tentang Pembinaan Jiwa Krops dan Kode Etik Pegawai Negeri Sipil

Sekretariat Daerah Bagian Organisasi dan Tatalaksana Kabupaten Lebak Tahun 2010

Undang-Undang No. 43 Tahun 1999tentang Pokok-Pokok Kepegawaian

Sumber Lain

www.absensisidikjari.co.id, di akses pada 10 Juli 2011

http://absensisidikjari.com/7-langkah-praktis-mudah-menggunakan-absensi, diakses pada 10 April 2012

www.informatika.lipi.go.id/jurnal/implementasi-teknologi-biometric-untuksistem- absensi-perkantoran, diakses pada 10 Maret 2012

Dalam dokumen Pengaruh Efektivitas Penerapan Absensi F (1) (Halaman 174-182)

Dokumen terkait