• Tidak ada hasil yang ditemukan

MAJU DAN SEJAHTERA BERSAMA RAKYAT”

Misi Kabupaten Pacitan :

Sesuai dengan visi “Maju Dan Sejahtera Bersama Rakyat”, maka ditetapkan misi pembangunan Kabupaten Pacitan 2016-2021 sebagai berikut : Misi Pertama :

Misi Kedua :

Misi Ketiga :

Misi Keempat :

Membangun tata kelola Membangun tata kelola pemerintahan yang bersih, efektif, dan akuntabel;

Meningkatkan kualitas hidup dan kehidupan sosial masyarakat;

Membangun perekonomian masyarakat dengan menggerakkan potensi daerah didukung ketersediaan infrastruktur yang memadai;

Meningkatkan kesalehan sosial dan harmonisasi antar seluruh lapisan masyarakat.

Telaahan terhadap visi, misi dan program Bupati dan Wakil Bupati memberikan gambaran peran serta dan keterlibatan Inspektorat. Hal ini ditunjukkan melalui :

Misi ke-1 RPJMD : “Membangun tata kelola pemerintahan yang bersih, efektif, dan akuntabel”

Tujuan misi ke-1 RPJMD : Terwujudnya pemerintahan yang profesional dan menerapkan good governance

Sasaran misi ke-1 RPJMD : 1. Meningkatnya pelayanan publik yang prima; 2. Meningkatnya transparansi, akuntabilitas

kinerja dan pengelolaan keuangan daerah.

Strategi misi ke-1 RPJMD

sesuai Inspektorat : Menerapkan reformasi birokrasi dan peningkatan kualitas tata kelola pemerintahan.

Perubahan Ketiga Renstra Inspektorat Kabupaten Pacitan 2016 – 2021 8

Arah kebijakan misi ke-1

RPJMD sesuai Inspektorat : Peningkatan transparansi dan akuntabilitas penyelenggaraan pemerintahan daerah

Indikator Kinerja (outcome) Misi ke-1RPJMD sesuai

Inspektorat : 1. Hasil nilai evaluasi SAKIP Perangkat Daerah 2. Persentase pengawasan dan penyelesaian

hasil pemeriksaan :

- Pengawasan sebagaimana target PKPT/Non PKPT

- Penyelesaian tindak lanjut hasil pemeriksaan

3. Persentase APIP yang mendapat pendidikan dan pelatihan teknis pengawasan

4. Persentase pedoman sisdur pengawasan yang disusun

5. Persentase penyelesaian pengaduan masyarakat

Implementasi dari visi tersebut diambil langkah-langkah sebagai berikut :

1. Melakukan pengawasan terhadap pelaksanaan sistem dan mekanisme peraturan perundangan;

2. Membina dan memberikan masukan atas penyelenggaraan pemerintahan yang efektif, bersih dan melayani melalui hasil pengawasan internal;

3. Terwujudnya kapabilitas APIP yang profesional, berkualitas dan akuntabel; 4. Meningkatnya kualitas hasil pengawasan sebagai bahan masukan bagi

pimpinan untuk meningkatkan kinerja aparat pemerintah; 5. SPIP di Perangkat Daerah.

Faktor penghambat dan pendorong yang mempengaruhi visi dan misi Kepala Daerah terpilih :

1. Sumber Daya Manusia (SDM), yaitu :

a. Terbatasnya sumber daya manusia aparatur pengawasan di bidang teknis dan regulasi;

b. Rasio antara tenaga pengawasan dengan obyek pemeriksaan belum seimbang.

Perubahan Ketiga Renstra Inspektorat Kabupaten Pacitan 2016 – 2021 8

2. Sarana Prasarana, yaitu :

a. Belum memadainya perangkat pendukung teknologi informasi penunjang pelaksanaan pengawasan;

b. Belum memadainya sarana mobilitas pelaksanaan pengawasan. 3. Anggaran, yaitu :

Belum terpenuhinya anggaran penunjang pengawasan dari APBD Pemerintah Kabupaten Pacitan, untuk pelaksanaan kegiatan kebijakan pengawasan yang harus diakomodir setiap tahunnya.

Upaya-upaya dalam mengatasi kendala dan hambatan, adalah :

1. Mengoptimalkan kuantitas dan kualitas Sumber Daya Manusia yang ada melalui kerjasama dengan BPKP Perwakilan Provinsi Jawa Timur, Kementerian Dalam Negeri, dll berupa Pendidikan dan Latihan (Diklat), Bimbingan Teknik (Bimtek) serta Pelatihan Kantor Sendiri (PKS);

2. Merumuskan kebutuhan SDM pemeriksa melalui Analisis Beban Kerja (ABK) dan Sasaran Kerja Pegawai (SKP) sesuai dengan kompetensi dalam bidang pengawasan;

3. Mengoptimalkan anggaran yang tersedia se-efektif dan se-efisien mungkin dalam rangka peningkatan kinerja aparatur pengawas;

4. Mengusulkan secara bertahap peningkatan anggaran dalam tiap tahun sesuai dengan target kinerja pengawasan.

3.3 Telaahan Renstra Kementerian / Lembaga dan Renstra Kabupaten

Sesuai dengan Peraturan Bupati Pacitan Nomor 61 Tahun 2018 Tentang Perubahan Peraturan Bupati Pacitan Nomor 53 Tahun 2016 tentang Kedudukan, Tugas dan Fungsi, Susunan Organisasi, serta Tata Kerja Inspektorat Kabupaten Pacitan, Inspektorat Kabupaten Pacitan merupakan unsur pengawas penyelenggaraan Pemerintahan Daerah yang berfungsi mendukung manajemen penyelenggaraan pemerintahan daerah dalam bidang pengawasan umum atas penyelenggaraan pemerintahan daerah, sehingga tidak ada korelasi antara Renstra Kementerian Dalam Negeri dengan Renstra Inspektorat Kabupaten Pacitan, oleh karena itu tugas pelayanan bidang pengawasan umum penyelenggaraan pemerintahan daerah adalah peningkatan kapasitas dan intensitas pengawasan internal, maka faktor-faktor penghambat ataupun pendorong yang mempengaruhi permasalahan pelayanan Inspektorat Kabupaten Pacitan adalah :

Perubahan Ketiga Renstra Inspektorat Kabupaten Pacitan 2016 – 2021 8

a) Faktor Sumber Daya Manusia

Terbatasnya kompetensi aparatur pengawasan di bidang teknis dan regulasi menghambat peningkatan efektifitas sistem pengendalian internal pemerintah. Kurangnya bimbingan teknis tentang pemahaman dan implementasi SPIP kepada responden dan satuan tugas (Satgas) SPIP pada tingkat Perangkat Daerah karena banyak satgas SPIP yang dimutasi akibat perubahan SKPD menjadi Perangkat Daerah.

Kurangnya bimbingan teknis tentang penilaian dan strategi peningkatan maturitas SPIP kepada Tim Asesor Aparat Pengawas Internal Pemerintah (APIP) guna meningkatkan kualitas Tim Asesor untuk persiapan sebagai tim penilai mandiri SPIP di lingkungan Perangkat Daerah.

Kedua hal ini pada akhirnya juga akan berpengaruh pada besaran persentase penyelesaian pengaduan masyarakat secara cepat dan tepat.

b) Faktor Sarana dan Prasarana

Kurangnya sarana penunjang teknis dan operasional menghambat terlaksananya pengawasan.

Belum digunakannya teknologi informasi dan belum terintegrasinya arsip penyelenggaraan pengawasan internal dalam bentuk database pengawasan yang berisi dokumen-dokumen perangkat daerah, juga merupakan faktor yang menghambat peningkatan kapabilitas APIP.

c) Faktor Eksternal

Adanya sikap obyek pemeriksaan (obrik) yang belum transparan dalam memberikan informasi menghambat terlaksananya proses pengawasan.

Selain daripada itu, lambatnya respon dari entitas/audite yang diperiksa menghambat proses penyelesaian pengaduan masyarakat.

3.4 Telaahan Rencana Tata Ruang Wilayah dan Kajian Lingkungan Hidup Strategis

Pada bagian ini, tidak ada faktor-faktor penghambat dan pendorong dari pelayanan Inspektorat Kabupaten Pacitan yang mempengaruhi permasalahan pelayanan Inspektorat Kabupaten Pacitan ditinjau dari implikasi RTRW dan KLHS.

Perubahan Ketiga Renstra Inspektorat Kabupaten Pacitan 2016 – 2021 8 3.5 Penentuan Isu-isu Strategis

Seiring dengan tuntutan masyarakat, khususnya masyarakat Pacitan yang sangat menginginkan adanya pemerintahan yang lebih bersih dan berwibawa guna mendorong tercapainya kemakmuran yang berkeadilan sosial, dan untuk mendukung amanat yang dimuat dalam peraturan perundang-undangan yang mengharuskan organisasi pemerintahan untuk menjadi organisasi yang lebih transparan, efektif dan akuntabel, serta untuk menindaklanjuti isu-isu terkini yang berkembang Inspektorat Kabupaten Pacitan menetapkan isu-isu strategis sebagaimana tersebut di bawah ini :

a. Good Government and Clean Governance

Adanya dorongan yang sangat kuat agar APIP berperan besar dalam mempraktikkan tata pemerintahan yang baik (good governance) bebas dari korupsi, kolusi serta nepotisme melalui pengawasan Reformasi Birokrasi. b. Peningkatan Kapabilitas APIP

RPJMN 2016-2021 telah menargetkan kapabilitas APIP di tahun 2019 berada pada Level 2 dari skor Level 1 - 5. APIP dengan Level 2 (infrastruktur) diharapkan telah menerapkan praktik profesional audit internal secara seragam dan telah selaras sepenuhnya dengan standar audit.

c. Pelayanan Publik

Upaya yang perlu dilakukan untuk meningkatkan pelayanan publik adalah melalui peningkatan pengawasan atau pemantauan secara lebih insentif terhadap unit kerja/satuan kerja yang melaksanakan tugas pelayanan publik. Hal ini disebabkan semakin tingginya kesadaran masyarakat untuk melakukan kontrol terhadap penyelenggaraan pemerintahan dan pengelolaan pembangunan serta mendapatkan pelayanan yang optimal dari penyelenggara pemerintahan.

d. Belum optimalnya tindak lanjut hasil pemeriksaan oleh Perangkat Daerah Pada pelaksanaan TLHP diharapkan bagi Perangkat Daerah yang kurang datanya segera menyampaikan data setelah pemeriksaan.

Perubahan Ketiga Renstra Inspektorat Kabupaten Pacitan 2016 – 2021 8

4

4.1 Tujuan dan Sasaran Jangka Menengah Inspektorat Kabupaten Pacitan

Rencana Strategis Perangkat Daerah memuat tujuan, strategi, kebijakan, program dan kegiatan pembangunan sesuai dengan tugas dan fungsi Inspektorat Kabupaten Pacitan.

4.1.1 Tujuan

Tujuan adalah suatu kondisi yang akan dicapai atau dihasilkan dalam jangka waktu 5 (lima) Tahunan (Permendagri No.86 Tahun 2017). Penetapan tujuan dalam Rencana Strategis didasarkan pada potensi dan permasalahan serta isu utama bidang pengawasan di Kabupaten Pacitan.

Untuk mewujudkan visi dan misi Pemerintah Kabupaten Pacitan yang telah ditetapkan, haruslah didukung dengan tujuan dan sasaran yang sesuai dengan tugas dan fungsi Perangkat Daerah. Dimana tujuan dan sasaran jangka menengah Inspektorat Kabupaten Pacitan mendukung misi ke - 1 Kepala Daerah periode terpilih Tahun 2016-2021.

Adapun Tujuan Inspektorat Kabupaten Pacitan :

”Meningkatnya Akuntabilitas Kinerja dan pengelolaan Keuangan Perangkat Daerah”

4.1.2 Sasaran

Sasaran adalah rumusan kondisi yang menggambarkan tercapainya tujuan, berupa hasil pembangunan Daerah/Perangkat Daerah yang diperoleh dari pencapaian hasil (outcome) program Perangkat Daerah (Permendagri No.86 Tahun 2017).

Sasaran di dalam Perubahan Ketiga Rencana Strategis Inspektorat Kabupaten Pacitan Tahun 2016 – 2021 adalah :

1. Meningkatnya Akuntabilitas kinerja dalam Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah.

T

Perubahan Ketiga Renstra Inspektorat Kabupaten Pacitan 2016 – 2021 8

Untuk menilai keberhasilan pencapaian sasaran ini dapat diukur dengan indikator :

- Persentase Perangkat Daerah yang memiliki Nilai Evaluasi SAKIP sangat baik.

2. Meningkatnya Akuntabilitas Pengelolaan Keuangan Perangkat Daerah.

Untuk menilai keberhasilan pencapaian sasaran ini dapat diukur dengan indikator :

- Persentase rekomendasi hasil pemeriksaan Inspektorat yang ditindaklanjuti.

- Persentase Perangkat Daerah dan Pemerintahan Desa tanpa temuan keuangan dan aset yang material.

3. Meningkatnya kualitas pelayanan publik

Untuk menilai keberhasilan pencapaian sasaran ini dapat diukur dengan indikator :

- Persentase unit kerja yang diusulkan mendapatkan predikat WBK/WBBM tingkat nasional.

4. Meningkatnya efektivitas pengendalian intern pemerintah Kabupaten Pacitan.

Untuk menilai keberhasilan pencapaian sasaran ini dapat diukur dengan indikator :

- Hasil penilaian tingkat maturitas penyelenggaraan SPIP oleh BPKP.

5. Meningkatnya Kapabilitas APIP

Untuk menilai keberhasilan pencapaian sasaran ini dapat diukur dengan indikator :

- Level Kapabilitas APIP

6. Meningkatnya peran serta masyarakat dalam pengawasan pengelolaan pemerintahan daerah

Untuk menilai keberhasilan pencapaian sasaran ini dapat diukur dengan indikator :

Perubahan Ketiga Renstra Inspektorat Kabupaten Pacitan 2016 – 2021 8 7. Meningkatnya tata kelola pemerintahan di bidang pengawasan

Untuk menilai keberhasilan pencapaian sasaran ini dapat diukur dengan indikator :

Perubahan Kedua Renstra Inspektorat Kabupaten Pacitan 2016 - 2021 37

TABEL T-4.1

TUJUAN DAN SASARAN JANGKA MENENGAH PELAYANAN

Dokumen terkait