• Tidak ada hasil yang ditemukan

Perubahan Ketiga Renstra Inspektorat Kabupaten Pacitan

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Perubahan Ketiga Renstra Inspektorat Kabupaten Pacitan"

Copied!
56
0
0

Teks penuh

(1)

Perubahan Ketiga Renstra Inspektorat Kabupaten Pacitan 2016 - 2021 1

1

1.1 Latar Belakang

Perbaikan tata kelola pemerintahan dan sistem manajemen merupakan agenda penting dalam reformasi birokrasi yang sedang dijalankan oleh pemerintah saat ini.

Keberhasilan penyelenggaraan pemerintahan daerah salah satunya adalah mewujudkan tata pemerintahan yang baik, jika sistem pengawasannya dapat berfungsi dengan efektif, dimana sistem pengawasan daerah mempunyai peran yang strategis dalam penyelenggaraan pemerintahan daerah, maka optimalisasi peran Inspektorat dalam rangka mewujudkan sistem pengawasan yang efektif guna mendorong terciptanya good governance (tata kelola pemerintahan yang baik).

Guna mewujudkan optimalisasi peran Inspektorat tersebut, maka dibutuhkan keterpaduan dan keselarasan kebijakan, program maupun kegiatan, pembinaan dan pengawasan antara Pemerintah Provinsi dengan Pemerintah Daerah secara terprogram, berkelanjutan dan terintegrasi secara sistematik, sesuai dengan Kebijakan Pengawasan yang setiap tahun ditetapkan dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri. Dalam jangka menengah, pelaksanaan pengawasan di Inspektorat Kabupaten Pacitan tersebut dituangkan dalam Rencana Strategis Inspektorat Kabupaten Pacitan Tahun 2016-2021.

Untuk mendapatkan dukungan yang optimal dalam mengimplementasikan proses penyusunan Renstra Perangkat Daerah perlu membangun komitmen dan kesepakatan dari semua stakeholder dalam mencapai tujuan Renstra melalui proses yang transparan dan akuntabel. Tanpa perencanaan strategis yang baik maka instansi pemerintah kemungkinan besar tidak akan dapat mencapai tujuannya. Salah satu pola pendekatan perencanaan pembangunan yang kini sedang dikembangkan adalah perencanaan pembangunan partisipatif. Perencanaan pembangunan partisipatif merupakan pola pendekatan perencanaan pembangunan yang melibatkan peran serta masyarakat pada umumnya bukan saja sebagai obyek tetapi sekaligus sebagai subyek

P

(2)

Perubahan Ketiga Renstra Inspektorat Kabupaten Pacitan 2016 - 2021 2

pembangunan, sehingga nuansa yang dikembangkan dalam perencanaan pembangunan benar-benar dari bawah (bottom-up approach). Perwujudan dari penerapan pendekatan perencanaan partisipatif yaitu dengan dilaksanakannya musrenbang desa, kelurahan, kecamatan, sampai dengan musrenbang Kabupaten dalam proses penyusunan Rencana Kerja (Renja) Perangkat daerah sebagai dasar penyusunan Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) setiap tahunnya.

Fungsi Rencana Strategis Perangkat Daerah dalam penyelenggaraan pembangunan daerah adalah untuk memudahkan melakukan kontrol terhadap semua aktivitas baik yang sedang dilakukan maupun yang akan datang, dapat mengukur outcome (hasil) yang harus dicapai, mempermudah pencapaian target, strategis dan penggunaan sumber daya serta menjadi alat atau media untuk berkoordinasi dengan pihak lain.

Sesuai dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri No 86 Tahun 2017 tentang Tata Cara Perencanaan, Pengendalian dan Evaluasi Pembangunan Daerah, Tata Cara Evaluasi Rancangan Peraturan Daerah tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah dan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah, serta Tata Cara Perubahan Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah, Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah, Dan Rencana Kerja Pemerintah Daerah sebagai acuan dalam penyusunan Rencana Strategis pada Perangkat Daerah. Dalam Permendagri tersebut akan memperkuat tugas, fungsi dan peran Kepala Perangkat Daerah, mengoptimalkan pemanfaatan sumber daya pembangunan daerah serta mengoptimalkan pembinaan dan pengawasan penyelenggaraan layanan Perangkat Daerah.

Kepala Perangkat Daerah menyusun rancangan Rencana Strategis Perangkat Daerah berpedoman pada rancangan awal RPJMD yang telah disepakati bersama, dengan langkah-langkah :

1. Menerima rancangan awal RPJMD dari Kepala BAPPEDA Kab. Pacitan; 2. Merumuskan tujuan, sasaran, strategi, kebijakan perangkat daerah dengan

menjabarkan Visi, Misi, Program Kepala Daerah terpilih dan tetap memperhatikan kesesuaian dengan Perangkat Daerah;

3. Menyusun program sebagai penjabaran kebijakan ke dalam tujuan, dalam bentuk program – program sesuai kewenangan lokalitas perangkat daerah,

(3)

Perubahan Ketiga Renstra Inspektorat Kabupaten Pacitan 2016 - 2021 3

lintas perangkat daerah dan program kewilayahan sebagai pelaksana tugas dan fungsinya;

4. Menyusun rencana kegiatan yang merupakan penjabaran dari program lokalitas Perangkat Daerah, lintas perangkat daerah dan program kewilayahan yang dilengkapi indikasi pendanaan, serta dilampiri rencana regulasi dan kerangka pendanaan bersifat indikatif;

5. Menetapkan rancangan kegiatan dengan tetap memperhatikan kebijakan pengawasan dan kegiatan yang sesuai dengan pengawasan.

Langkah – langkah tersebut diatas menjadi muatan dalam rancangan Rencana Strategis Perangkat Daerah disampaikan kepada Kepala Bappeda sebagai masukan untuk menyusun rancangan RPJMD.

Bupati Pacitan selaku Kepala Daerah terpilih selama 5 (lima) tahun mulai Tahun 2016-2021, telah membuat Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) yang memuat Visi, Misi, Tujuan, Sasaran, Program Pembangunan Daerah (program prioritas) serta Penyelenggaraan Urusan Pemerintah Daerah (program prioritas). Visi Kepala Daerah terpilih adalah “MAJU DAN SEJAHTERA BERSAMA RAKYAT” dengan 4 (empat) misi, sebagai berikut :

1. Membangun tata kelola pemerintahan yang bersih, efektif dan akuntabel; 2. Meningkatkan kualitas hidup dan kehidupan sosial masyarakat;

3. Membangun perekonomian masyarakat dengan menggerakkan potensi daerah didukung ketersediaan infrastruktur yang memadai;

4. Meningkatkan kesalehan sosial dan harmonisasi antar seluruh lapisan masyarakat.

Keterkaitan Perubahan Rencana Strategis (Renstra) Ketiga Inspektorat Kabupaten Pacitan tahun 2016-2021 dengan RPJMD Kabupaten Pacitan tahun 2016-2021 terdapat dalam Tujuan pada Renstra Inspektorat Kabupaten Pacitan tahun 2016-2021 yaitu meningkatnya Akuntabilitas Kinerja dan Pengelolaan Keuangan Perangkat Daerah, yang merupakan penjabaran dari Misi (1) RPJMD : Membangun tata kelola pemerintahan yang bersih, efektif dan akuntabel, pada sasaran (2) RPJMD : Meningkatnya tranparansi akuntabilitas kinerja dan pengelolaan keuangan daerah.

(4)

Perubahan Ketiga Renstra Inspektorat Kabupaten Pacitan 2016 - 2021 4

1.2 Landasan Hukum

Sebagai landasan hukum dalam penyusunan RENSTRA Perubahan Ketiga Inspektorat Kabupaten Pacitan tahun 2016-2021 adalah :

1. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 47, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4286 );

2. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional ( Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 104, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4421 ); 3. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan

Antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 126, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4438 );

4. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 244, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5587), sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan Undang-Undang Nomor 9 Tahun 2015;

5. Peraturan Pemerintah Nomor 12 Tahun 2019 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah ;

6. Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan Pemerintahan antara Pemerintah, Pemerintah Daerah Provinsi dan Pemerintah Daerah Kabupaten /Kota (Lembaran Negara Tahun 2007 Nomor 82, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4737);

7. Peraturan Pemerintah Nomor 60 Tahun 2008 tentang Sistem Pengendalian Intern Pemerintah;

8. Peraturan Pemerintah Nomor 18 Tahun 2016 tentang Perangkat Daerah sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 72 Tahun 2019 tentang Perubahan Atas Peraturan Pemerintah Nomor 18 Tahun 2016 tentang Perangkat Daerah;

9. Peraturan Pemerintah Nomor 12 Tahun 2017 tentang Pembinaan dan Pengawasan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah;

(5)

Perubahan Ketiga Renstra Inspektorat Kabupaten Pacitan 2016 - 2021 5

10. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah, sebagaimana telah diubah Permendagri Nomor 21 Tahun 2011 tentang Perubahan Kedua atas Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah;

11. Peraturan Menteri Dalam Negeri No 86 Tahun 2017 tentang Tata Cara Perencanaan, Pengendalian dan Evaluasi Pembangunan Daerah, Tata Cara Evaluasi Rancangan Peraturan Daerah tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah dan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah, serta Tata Cara Perubahan Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah, Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah, Dan Rencana Kerja Pemerintah Daerah;

12. Peraturan Menteri Dalam Negeri RI Nomor 33 Tahun 2019 tentang Pedoman Penyusunan APBD Tahun Anggaran 2020;

13. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 90 Tahun 2019 tentang Klasifikasi, Kodefikasi, dan Nomenklatur Perencanaan Pembangunan dan Keuangan Daerah;

14. Peraturan Daerah Kabupaten Pacitan Nomor 3 Tahun 2010 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Pacitan Tahun 2009-2028 (Lembaran daerah Kabupaten Pacitan Nomor 3 Tahun 2010 );

15. Peraturan Daerah Kabupaten Pacitan Nomor 5 Tahun 2011 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Kabupaten Pacitan Tahun 2005-2025 (Lembaran Daerah Kabupaten Pacitan Nomor 5 Tahun 2011);

16. Peraturan Daerah Kabupaten Pacitan Nomor 4 Tahun 2016 tentang Pembentukan dan Susunan Perangkat Daerah Kabupaten Pacitan;

17. Peraturan Daerah Kabupaten Pacitan Nomor 5 Tahun 2016 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Pacitan Tahun 2016-2021;

18. Peraturan Bupati Pacitan Nomor 61 Tahun 2018 tentang Perubahan Peraturan Bupati Pacitan Nomor 53 Tahun 2016 tentang Kedudukan, Tugas dan Fungsi, Susunan Organisasi, serta Tata Kerja Inspektorat Kabupaten Pacitan;

(6)

Perubahan Ketiga Renstra Inspektorat Kabupaten Pacitan 2016 - 2021 6

1.3 MAKSUD DAN TUJUAN

Rencana Strategis (Renstra) Inspektorat Kabupaten Pacitan disusun dengan maksud untuk memberikan arah atau acuan/pedoman bagi Inspektorat Kabupaten Pacitan dalam melaksanakan fungsi pengawasan internal pemerintah daerah yang bertujuan untuk menjamin bahwa program dan kegiatan telah dilaksanakan secara efektif, efisien, profesional dan akuntabel.

Tujuan dari penyusunan Renstra Perubahan Perangkat Daerah mempertajam strategi, arah kebijakan, program dan kegiatan Perangkat Daerah berdasarkan strategi, arah kebijakan, program pembangunan daerah yang ditetapkan dalam Peraturan Daerah tentang RPJMD. Renstra Perangkat Daerah menjadi pedoman Perangkat Daerah dalam menyusun Renja Perangkat Daerah dan digunakan sebagai bahan penyusunan rancangan RKPD.

1.4 SISTEMATIKA

Sesuai dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 86 Tahun 2017 tentang Tata Cara Perencanaan, Pengendalian dan Evaluasi Pembangunan Daerah, Tata Cara Evaluasi Rancangan Peraturan Daerah tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah dan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah, serta Tata Cara Perubahan Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah, Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah, Dan Rencana Kerja Pemerintah Daerah, penyusunan Renstra Perubahan Inspektorat Kabupaten Pacitan 2006-2021 adalah sebagai berikut :

Bab I Pendahuluan

Mengemukakan secara ringkas pengertian Renstra Perangkat Daerah, fungsi Renstra Perangkat Daerah dalam penyelenggaraan pembangunan daerah, proses penyusunan Renstra Perangkat Daerah, keterkaitan Renstra Perangkat Daerah dengan RPJMD dan Renja Perangkat Daerah, landasan hukum penyusunan Renstra, maksud dan tujuan penyusunan Renstra dan sistematika penulisan dokumen Renstra.

Bab II Gambaran Pelayanan Perangkat Daerah

Memuat informasi tentang peran (tugas dan fungsi) Perangkat Daerah dalam penyelenggaraan urusan pemerintahan daerah,

(7)

Perubahan Ketiga Renstra Inspektorat Kabupaten Pacitan 2016 - 2021 7

mengulas secara ringkas sumber daya yang dimiliki Perangkat Daerah dalam penyelenggaraan tugas dan fungsinya, mengemukakan capaian-capaian penting yang telah dihasilkan melalui pelaksanaan Renstra Perangkat Daerah periode sebelumnya, mengemukakan capaian program prioritas Perangkat Daerah yang telah dihasilkan melalui pelaksanaan RPJMD peiode sebelumnya, mengulas hambatan-hambatan utama yang masih dihadapi dan dinilai perlu diatasi, kinerja pelayanan perangkat daerah serta tantangan dan peluang pengembangan pelayanan Perangkat Daerah

Bab III Permasalahan dan Isu-Isu Strategis Perangkat Daerah

Pada bab ini dikemukakan mengenai identifikasi permasalahan berdasarkan tugas dan fungsi pelayanan perangkat daerah, telaahan visi, misi, dan program Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah terpilih, telaahan Renstra K/L dan Renstra, telaahan RTRW dan KLHS, Penentuan isu-isu strategis

Bab IV Tujuan dan Sasaran

Pada bagian ini dikemukakan rumusan pernyataan tujuan dan sasaran jangka menengah Perangkat Daerah beserta indikator kinerjanya.

Bab V Strategi dan Arah Kebijakan

Pada bagian ini dikemukakan rumusan pernyataan strategi dan arah kebijakan Perangkat Daerah dalam lima tahun mendatang.

Bab VI Rencana Program dan Kegiatan serta Pendanaan

Bab ini mengemukakan rencana program dan kegiatan, indikator kinerja, kelompok sasaran, dan pendanaan indikatif.

Bab VII Kinerja Penyelenggaraan Bidang Urusan

Pada bagian ini dikemukakan indikator kinerja Perangkat Daerah yang secara langsung menunjukkan kinerja yang akan dicapai Perangkat Daerah dalam lima tahun mendatang sebagai komitmen untuk mendukung pencapaian tujuan dan sasaran RPJMD.

(8)

Perubahan Ketiga Renstra Inspektorat Kabupaten Pacitan 2016 – 2021 8

2

2.1 Tugas, Fungsi dan Struktur Organisasi Inspektorat Kabupaten Pacitan Berdasarkan Peraturan Daerah Kabupaten Pacitan Nomor 4 Tahun

2016 tentang Pembentukan dan Susunan Perangkat Daerah Kabupaten Pacitan dan Peraturan Bupati Pacitan Nomor 61 Tahun 2018 tentang Perubahan Peraturan Bupati Pacitan Nomor 53 Tahun 2016 tentang Kedudukan, Tugas dan Fungsi, Susunan Organisasi, serta Tata Kerja Inspektorat Kabupaten Pacitan, Inspektorat Kabupaten Pacitan mempunyai tugas dan fungsi sebagai berikut :

2.1.1 Tugas Inspektorat Kabupaten Pacitan

Inspektorat Kabupaten Pacitan mempunyai tugas membantu Bupati dalam membina dan mengawasi pelaksanaan urusan pemerintahan yang menjadi kewenangan daerah dan tugas pembantuan oleh perangkat daerah dan pemerintahan desa sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

2.1.2 Fungsi Inspektorat Kabupaten Pacitan

Inspektorat Kabupaten Pacitan dalam melaksanakan tugas menyelenggarakan fungsi :

a. Perumusan kebijakan teknis bidang pengawasan dan fasilitasi pengawasan;

b. Pelaksanaan pengawasan internal terhadap kinerja dan keuangan melalui audit, reviu, evaluasi, pemantuan, dan kegiatan pengawasan lainnya;

c. Kerja sama pelaksanaan pengawasan dengan Aparat Pengawas Internal Pemerintah lainnya;

d. Pelaksanaan pengawasan untuk tujuan tertentu atas penugasan dari Bupati;

e. Penyusunan laporan hasil pengawasan;

f. Pelaksanaan administrasi Inspektorat Kabupaten dan;

G

G

A

A

M

M

B

B

A

A

R

R

A

A

N

N

P

P

E

E

L

L

A

A

Y

Y

A

A

N

N

A

A

N

N

I

(9)

Perubahan Ketiga Renstra Inspektorat Kabupaten Pacitan 2016 – 2021 8

g. Pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh Bupati terkait dengan tugas dan fungsinya.

2.1.3 Struktur Organisasi Inspektorat Kabupaten Pacitan

Berdasarkan Peraturan Bupati Pacitan Nomor 61 Tahun 2018 tentang Perubahan Peraturan Bupati Pacitan Nomor 53 Tahun 2016 tentang Kedudukan, Tugas dan Fungsi, Susunan Organisasi, serta Tata Kerja Inspektorat Kabupaten Pacitan, Inspektorat Kabupaten Pacitan terdiri dari:

1. Inspektur

Mempunyai tugas :

a. Merumuskan kebijakan teknis bidang pengawasan dan fasilitasi pengawasan;

b. Melaksanakan pengawasan internal terhadap kinerja dan keuangan melalui audit, reviu, evaluasi, pemantauan, dan kegiatan pengawasan lainnya;

c. Kerja sama pelaksanaan pengawasan dengan Aparat Pengawas Internal Pemerintah lainnya;

d. Melaksanakan pengawasan untuk tujuan tertentu atas penugasan dari Bupati;

e. Menyusun laporan hasil pengawasan;

f. Melaksanakan administrasi Inspektorat Kabupaten, dan

g. Melaksanakan fungsi lain yang diberikan oleh Bupati terkait dengan tugas dan fungsinya.

2. Sekretariat

a. Sekretariat mempunyai tugas melaksanakan pembinaan teknis dan administratif ke dalam semua unsur di lingkungan Inspektorat. b. Sekretariat dalam melaksanakan tugas menyelenggarakan fungsi :

a) Pengkoordinasian perumusan rencana program kerja dan anggaran pengawasan, penyiapan penyusunan rancangan peraturan perundang-undangan dan pengadministrasian kerja sama;

b) Pelaksanaan evaluasi pengawasan, pengumpulan, pengelolaan, análisis dan penyajian laporan hasil pengawasan serta monitoring dan evaluasi pencapaian kinerja;

(10)

Perubahan Ketiga Renstra Inspektorat Kabupaten Pacitan 2016 – 2021 8

c) Pelaksanaan pengelolaan keuangan;

d) Pengelolaan kepegawaian, tata usaha, perlengkapan dan rumah tangga;

e) Fungsi lain yang diberikan oleh Inspektur terkait dengan tugas dan fungsinya.

3. Sekretariat terdiri dari 3 Sub Bagian : a. Sub Bagian Perencanaan

Sub Bagian Perencanaan mempunyai tugas menyiapkan bahan penyusunan dan pengendalian rencana/program kerja pengawasan, menghimpun dan menyiapkan rancangan peraturan perundang-undangan, kerja sama pengawasan, dan dokumentasi. Sub Bagian Perencanaan mempunyai fungsi :

a) Pengkoordinasian penyiapan rencana program dan anggaran Inspektorat;

b) Pengkoordinasian penyiapan rencana program kerja pengawasan;

c) Koordinasi dan penyusunan peraturan perundang-undangan serta pengelolaan dokumentasi hukum;

d) Koordinasi dan kerja sama pengawasan dengan APIP lainnya dan Aparat Penegak Hukum; dan

e) Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Sekretaris sesuai dengan tugas dan fungsinya.

b. Sub Bagian Analisis dan Evaluasi

Sub Bagian Analisis dan Evaluasi mempunyai tugas melaksanakan administrasi, inventarisasi, análisis, evaluasi, pendokumentasian dan menyajikan hasil pengawasan serta pendokumentasian pemutakhiran tindak lanjut hasil pengawasan.

Sub Bagian Analisis dan Evaluasi mempunyai fungsi : a) Penginventarisasian hasil pengawasan;

b) Koordinasi evaluasi laporan hasil pengawasan;

c) Penyusunan laporan dan pendokumentasian hasil análisis dan evaluasi pengawasan;

d) Pendokumentasian hasil pemutakhiran tindak lanjut hasil pengawasan;

(11)

Perubahan Ketiga Renstra Inspektorat Kabupaten Pacitan 2016 – 2021 8

e) Pelaksanaan evaluasi kegiatan dan penyusunan laporan kinerja Inspektorat; dan

f) Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Sekretaris sesuai dengan tugas dan fungsinya.

c. Sub Bagian Administrasi Umum dan Keuangan

Sub Bagian Administrasi Umum dan Keuangan mempunyai tugas melaksanakan urusan kepegawaian, tata usaha, perlengkapan dan rumah tangga, pengelolaan keuangan, penatausahaan, akuntansi, verifikasi, pembukuan dan pelaporan keuangan.

Sub Bagian Administrasi Umum dan Keuangan mempunyai fungsi : a) Pelaksanaan administrasi kepegawaian;

b) Pelaksanaan tata usaha dan pembinaan tata usaha Inspektorat; c) Pelaksanaan urusan perlengkapan;

d) Pelaksanaan urusan rumah tangga;

e) Pelaksanaan anggaran dan penyiapan bahan tanggapan atas laporan hasil pemeriksaan keuangan;

f) Pelaksanaan perbendaharaan;

g) Pelaksanaan verifikasi, akuntansi dan pelaporan keuangan; dan h) Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Sekretaris sesuai

dengan tugas dan fungsinya. 4. Inspektur Pembantu

Mempunyai tugas membantu sebagian tugas Inspektur dalam melaksanakan pembinaan dan pengawasan fungsional terhadap pengelolaan keuangan, kinerja dan urusan pemerintahan daerah yang menjadi kewenangan daerah dan tugas pembantuan pada perangkat daerah.

Inspektur Pembantu Wilayah dalam melaksanakan tugas, menyelenggarakan fungsi :

a) Penyiapan penyusunan kebijakan terkait pembinaan dan pengawasan terhadap perangkat daerah dan pemerintahan desa di wilayahnya ;

b) Perencanaan program pembinaan dan pengawasan terhadap pelaksana tugas dan fungsi perangkat daerah dan pemerintahan desa di wilayahnya;

(12)

Perubahan Ketiga Renstra Inspektorat Kabupaten Pacitan 2016 – 2021 8

c) Pengkoordinasian pelaksanaan pengawasan fungsional penyelenggaraan urusan pemerintahan daerah di wilayahnya; d) Pengawasan keuangan dan kinerja perangkat daerah di

wilayahnya;

e) Pengawasan terhadap penyelenggaraan urusan pemerintahan daerah yang meliputi bidang tugas perangkat daerah dan pemerintahan desa di wilayahnya;

f) Penyiapan perumusan kebijakan dan fasilitasi pengawasan penyelenggaraan urusan pemerintahan daerah ;

g) Pemantauan dan pemutakhiran tindak lanjut hasil pengawasan di wilayahnya;

h) Pelaksanaan pengawasan untuk tujuan tertentu di wilayahnya atas penugasan Inspektur ;

i) Penyusunan laporan hasil pengawasan; dan

j) Pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh Inspektur sesuai dengan tugas dan fungsinya.

Inspektur Pembantu terdiri dari 4 wilayah, yaitu : a) Inspektur Pembantu Wilayah I

b) Inspektur Pembantu Wilayah II c) Inspektur Pembantu Wilayah III d) Inspektur Pembantu Wilayah IV 5. Kelompok Jabatan Fungsional

Kelompok jabatan fungsional terdiri dari P2UPD (Pejabat Pengawas Urusan Pemerintahan Daerah) dan Auditor.

a) Pada masing-masing unit kerja di lingkungan Dinas dapat dibentuk sejumlah kelompok jabatan fungsional sesuai dengan kebutuhan dan berdasarkan Peraturan Perundang-Undangan.

b) Kelompok Jabatan Fungsional mempunyai tugas melakukan kegiatan sesuai dengan bidang tenaga fungsional masing-masing berdasarkan Peraturan Perundang-Undangan yang berlaku.

c) Kelompok Jabatan Fungsional terdiri dari sejumlah tenaga fungsional yang terbagi dalam berbagai kelompok tenaga fungsional sesuai dengan bidang keahlian dan ketrampilannya.

(13)

Perubahan Ketiga Renstra Inspektorat Kabupaten Pacitan 2016 – 2021 8

d) Kelompok jabatan fungsional dapat dikoordinasi oleh seorang tenaga fungsional senior yang ditunjuk diantara tenaga fungsional. e) Jumlah tenaga fungsional ditetapkan sesuai kebutuhan dan beban

kerja.

Berdasarkan Peraturan Bupati Pacitan Nomor 61 Tahun 2018 tentang Perubahan Peraturan Bupati Pacitan Nomor 53 Tahun 2016 tentang Kedudukan, Tugas dan Fungsi, Susunan Organisasi, serta Tata Kerja Inspektorat Kabupaten Pacitan, struktur Organisasi Inspektorat adalah sebagai berikut :

(14)

Perubahan Ketiga Renstra Inspektorat Kabupaten Pacitan 2016 – 2021 8 STRUKTUR ORGANISASI

INSPEKTORAT KABUPATEN PACITAN INSPEKTUR SEKRETARIS JABATAN FUNGSIONAL (Pengawas Pemerintahan dan AUDITOR) SUB BAGIAN PERENCANAAN SUB BAGIAN ANALISIS DAN EVALUASI SUB BAGIAN ADMINISTRASI UMUM DAN

KEUANGAN INSPEKTUR PEMBANTU WILAYAH II INSPEKTUR PEMBANTU WILAYAH I INSPEKTUR PEMBANTU WILAYAH III INSPEKTUR PEMBANTU WILAYAH IV JABATAN FUNGSIONAL (Pengawas Pemerintahan dan AUDITOR) JABATAN FUNGSIONAL (Pengawas Pemerintahan dan AUDITOR) JABATAN FUNGSIONAL (Pengawas Pemerintahan dan AUDITOR)

(15)

Perubahan Ketiga Renstra Inspektorat Kabupaten Pacitan 2016 – 2021 8 2.2 Sumber Daya Inspektorat Kabupaten Pacitan

Dalam melaksanakan tugas dan fungsi pengawasan intern di lingkungan Pemerintah Kabupaten dan pengawasan terhadap penyelenggaraan Pemerintahan Desa lingkup Pemerintah Kabupaten, Inspektorat Kabupaten Pacitan didukung oleh sumber daya manusia aparatur sebagai berikut :

2.2.1 Sumber Daya Manusia

Sumber Daya Manusia di Inspektorat Kabupaten Pacitan dapat dilihat berdasarkan golongan, pendidikan maupun jabatan struktural dan fungsional (JFA dan P2UPD), sebagai berikut :

Tabel 2.1

Jumlah PNS dan Tenaga Honorer

PEGAWAI JUMLAH

a. PNS 38 orang

b. Tenaga Honorer 3 orang

TOTAL 41 orang

Terhadap Tenaga Honorer tersebut sudah dibuatkan Surat Perjanjian Kerja.

Tabel 2.2

Jumlah Pegawai Berdasarkan Pangkat/Golongan :

Pangkat / Golongan Jumlah

a. Golongan I 1 orang

b. Golongan II 7 orang

c. Golongan III 20 orang

d. Golongan IV 10 orang

e. Tenaga Honorer/Harian lepas 3 orang

(16)

Perubahan Ketiga Renstra Inspektorat Kabupaten Pacitan 2016 – 2021 8

Tabel 2.3

Jumlah Pegawai berdasarkan jabatan :

Jabatan Jumlah

a. Eselon II 1 orang

b. Eselon III 5 orang

c. Eselon IV 3 orang

d. Jabatan Fungsional Tertentu 16 orang

e. Jabatan Fungsional Umum 16 orang

Tabel 2.4

Jumlah Pegawai berdasarkan tingkat pendidikan :

Pendidikan Jumlah

a) Strata 2 (Magister) 20 orang

b) Strata 1 (Sarjana) 7 orang

c) Diploma 4 - d) Diploma 3 1 orang e) Diploma 2 1 orang f) Diploma 1 - g) SMU 11 orang h) SMP 1 orang i) SD - Tabel 2.5

Jumlah pegawai berdasarkan disiplin ilmu yang dimiliki :

Pendidikan Jumlah

a) Akuntansi 1 orang

b) Manajemen 9 orang

c) Ilmu Pemerintahan - orang

d) Ilmu Komunikasi - orang

e) Teknik Sipil 2 orang

f) Teknik Arsitektur -

g) Teknik Informatika 1 orang

h) Statistika -

i) Hukum 1 orang

(17)

Perubahan Ketiga Renstra Inspektorat Kabupaten Pacitan 2016 – 2021 8

k) Pertanian 1 orang

l) Psikologi 1 orang

m) Pendidikan 1 orang

n) Teknik Kimia 1 orang

o) Science 6 orang

p) Ekonomi 7 orang

q) SMA 8 orang

r) SMP 1 orang

Tabel 2.6

Jumlah Pegawai yang telah mengikuti Diklat Pimpinan :

Diklat Jumlah

a. Pim Tk. IV 1 orang

b. Pim Tk. III 5 orang

c. Pim Tk. II 1 orang

2.2.2 Sarana Prasarana

Tabel 2.7 Sarana Prasarana

Sarana Prasarana Jumlah Kondisi

1. Kendaraan Roda 4 5 unit Baik

2. Kendaraan Roda 2

15 unit 10 Baik, 5 Kurang baik

3. Komputer

- PC Unit 5 unit Baik

3 unit Kurang baik

- Laptop 20 unit Baik

9 unit Kurang baik

- Note Book 8 unit 6 Baik, 2 Kurang baik

4. Printer 18 unit Baik

6 unit Kurang baik

5. Mesin foto copy - -

6. Mesin Ketik 1 unit Baik

(18)

Perubahan Ketiga Renstra Inspektorat Kabupaten Pacitan 2016 – 2021 8

Kursi 121 buah Baik

32 buah Kurang baik

8. Air Conditioner (AC) 14 unit Baik

6 unit Kurang baik

9. Lemari Kayu 3 buah Baik

10.Lemari Besi 4 buah Baik

11.Filling Cabinet 4 buah Baik

12.Telepon 1 unit Baik

13.Faks 1 unit Baik

14.Lemari Kaca Buku

untuk arsip dinamis 7 unit Baik

2.3. Kinerja Pelayanan Inspektorat

Pada saat ini selain melakukan pengawasan terhadap penyelenggaraan pemerintahan dan pembangunan, Inspektorat Kabupaten juga dituntut untuk meningkatkan pelayanan publik , meminimalkan kerugian daerah, dan sebagai quality assurance. Salah satu upaya yang perlu dilakukan untuk meningkatkan pelayanan publik adalah melalui peningkatan pembinaan dan pengawasan secara lebih intensif terhadap unit kerja/satuan kerja yang melaksanakan tugas pelayanan publik. Sedangkan upaya meminimalkan kerugian daerah dilakukan melalui peningkatan pengawasan/pemeriksaan secara lebih intensif terhadap pelaksanaan tugas pemerintahan dan pembangunan yang dilakukan oleh unit kerja/perangkat daerah, juga perlu adanya sinergi antara Inspektorat Kabupaten dengan Inspektorat Propinsi, Inspektorat Jendral Kementerian dan BPKP.

Selanjutnya sesuai ketentuan dalam Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2004 tentang Pemeriksaan Pengelolaan dan Tanggung Jawab Keuangan Negara, pasal 9 Laporan Hasil Pemeriksaan (LHP) Aparat Pengawasan Internal Pemerintah (APIP) dapat dimanfaatkan oleh BPK dan Inspektorat (APIP) wajib mengirim laporan hasil pemeriksaannya kepada BPK.

Peran baru yang diemban oleh Inspektorat adalah sebagai quality

assurance pelaksanaan tugas pokok dan fungsi OPD, terutama dalam hal kinerja

(19)

Perubahan Ketiga Renstra Inspektorat Kabupaten Pacitan 2016 – 2021 8

Dalam Negeri Nomor 10 Tahun 2018 dinyatakan bahwa APIP melakukan reviu atas dokumen perencanaan dan penganggaran setiap tahunnya. Dengan peran baru ini, Inspektorat lebih menjadi supervisor atau pendampingan bagi OPD.

(20)

Perubahan Ketiga Renstra Inspektorat Kabupaten Pacitan 2016 – 2021 8 Tabel 2.8

Pencapaian Kinerja Pelayanan Inspektorat Kabupaten Pacitan Tahun 2015 - 2019

No

Indikator Kinerja sesuai Tugas dan Fungsi Perangkat Daerah Target NSPK Target IKK Target Indikator Lainnya

Target Renstra Perangkat Daerah Tahun

Realisasi Capaian Tahun ke-

Rasio Capaian pada Tahun ke-

2015 2016 2017 2018 2019 2015 2016 2017 2018 2019 2015 2016 2017 2018 2019

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20

1 Persentase pengawasan dan penyelesaian hasil

pemeriksaan : - - - - - Pengawasan sebagaimana target PKPT/NonPKPT - - - 100 100 100 100 100 94,83 100 100 94,83 -

- Penyelesaian tindak lanjut

hasil pemeriksaan - - - 100 100 90,5 91 91,50 100 100 90,5 91 91,50 100 100 100 100 100

2 Persentase pemeriksa pengawasan yang mendapat pendidikan dan pelatihan teknis

pengawasan

- - - 89,47 94,74 45,0 47,5 50 89,47 95,24 52,38 47,5 50 100 111,11 116,4 100 100

3 Persentase pedoman sisdur pengawasan yang disusun -

- - 87,50 100 22 55,5 77,7 87,50 100 22 55,5 77,7 100 100 100 100 100

4 Persentase penyelesaian

pengaduan masyarakat -

(21)

Perubahan Ketiga Renstra Inspektorat Kabupaten Pacitan 2016 – 2021 8

Tingkat keberhasilan atas capaian kinerja tersebut di atas berdasarkan data-data sebagai berikut :

1. Capaian kinerja pengawasan sebagaimana target PKPT / Non PKPT

Pada tahun 2015 sampai dengan tahun 2019 sebesar 98,27%. Capaian kinerja tahun 2017 sampai dengan tahun 2018 sebesar 100%. Keberhasilan capaian kinerja tersebut didukung dengan terlaksananya program peningkatan sistem pengawasan internal dan pengendalian pelaksanaan kebijakan KDH, dengan out put (keluaran) yang dihasilkan adalah sebagai berikut :

a) Laporan Hasil Pemeriksaan Internal Secara Berkala; b) Laporan Hasil Reviu LKPD;

c) Laporan Hasil Reviu Dokumen Perencanaan dan Anggaran; d) Laporan Hasil Reviu LKj.IP Pemda dan Evaluasi SAKIP OPD; e) Laporan Hasil Pemeriksaan Desa;

f) Laporan Hasil Penanganan Izin Perceraian bagi PNS.

Capaian kinerja pada tahun 2019 tercapai sebesar 94,83%, didukung dengan terlaksananya program peningkatan sistem pengawasan internal dan pengendalian pelaksanaan kebijakan KDH, dengan capaian kinerja pada kegiatan sebagai berikut :

a) Pemeriksaan reguler perangkat daerah : 93,61% b) Reviu LKPD : 100%

c) Reviu dokumen perencanaan pembangunan dan anggaran tahunan daerah : 80%

d) Pemeriksaan desa : 100%

e) Reviu LKj.IP Pemda dan Evaluasi Sakip Perangkat Daerah : 100% f) Pengawasan Reformasi Birokrasi dan Penegakan Integritas : 100% g) Penanganan izin perceraian bagi PNS : 85%

h) Evaluasi Sistem Pengendalian Internal Pemerintah : 100%

2. Capaian kinerja penyelesaian tindak lanjut hasil pemeriksaan

Pada tahun 2015 sampai dengan tahun 2019 tercapai sebesar 100%. Pada tahun 2015 – 2018 capaian kinerja penyelesaian tindak lanjut hasil pemeriksaan didukung dengan kegiatan tindak lanjut hasil temuan pengawasan, sedangkan pada tahun 2019 didukung dengan kegiatan pemutakhiran TLHP. Adapun out put (keluaran) yang dihasilkan adalah jumlah laporan Tindak Lanjut Hasil Pemeriksaan (TLHP) dan berperan aktif

(22)

Perubahan Ketiga Renstra Inspektorat Kabupaten Pacitan 2016 – 2021 8

dalam Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas). Selain itu, keberhasilan capaian atas kinerja penyelesaian tindak lanjut hasil pemeriksaan tersebut juga karena terjalinnya komunikasi dan koordinasi yang baik serta peran aktif obrik atau auditi dalam penyelesaian tindak lanjut hasil pemeriksaan.

3. Capaian kinerja persentase pemeriksa pengawasan yang mendapat pendidikan dan pelatihan teknis pengawasan

Tahun 2015 sampai dengan tahun 2019 direncanakan bergiliran setiap tahunnya, sehingga semua tenaga pengawas mendapatkan pendidikan dan pelatihan teknis pengawasan dalam rangka peningkatan kualitas Sumber Daya Manusia di Inspektorat Kabupaten Pacitan. Berdasarkan target per tahun, realisasi pengawas yang mendapat diklat teknis tercapai 105,50% dari target yang direncanakan. Tenaga pengawas yang mendapat pendidikan dan latihan teknis pengawasan pada tahun 2016 ditargetkan 18 pengawas dari 19 pengawas atau 94,74%. Realisasi pengawas yang mendapat diklat teknis tahun 2016 sebanyak 20 orang dari 21 pengawas (2 pengawas sudah selesai dari Tugas Belajar) atau 95,24%. Capaian kinerja tahun 2016 adalah 111,11% dari target yang direncanakan, yaitu realisasi 20 orang dari target 18 orang. Capaian kinerja atas indikator kinerja persentase pemeriksa pengawasan yang mendapat pendidikan dan pelatihan teknis pengawasan tahun 2017 116,40%. Artinya, capaian kinerja tersebut telah melebihi dari target yang telah ditetapkan pada perjanjian kinerja tahun 2017. Keberhasilan capaian tersebut didapatkan karena realisasi tenaga pemeriksa pengawsan yang mendapat pendidikan dan pelatihan teknis pengawas pada tahun 2017 sebesar 52,38% atau terjadi kelebihan sebesar 7,38% dari target RPJMD tahun 2017 yang telah ditetapkan, yakni sebesar 45%. Capaian kinerja tersebut diraih karena didukung dengan program peningkatan profesionalisme tenaga pemeriksa dan aparatur pengawasan, dengan out put (keluaran) yang dihasilkan adalah jumlah tenaga pemeriksa yang mengikuti diklat/bimtek pengawasan. Tercatat sebanyak 11 orang tenaga pemeriksa dari 21 orang tenaga pemeriksa yang ada yang telah dikirim untuk mengikuti pendidikan dan pelatihan serta bimbingan teknis di bidang pengawasan. Apabila dibandingkan dengan realisasi kinerja pada awal periode RPJMD, data menunjukkan bahwa realisasi kinerja pada tahun 2017 mengalami peningkatan sebanyak 9,88% yakni dari 42,5% menjadi 52,38%. Capaian kinerja atas indikator prosentase

(23)

Perubahan Ketiga Renstra Inspektorat Kabupaten Pacitan 2016 – 2021 8

tenaga pemeriksa yang mendapat pendidikan dan latihan teknis pengawasan tahun 2018 adalah sebesar 100%. Capaian tersebut didapatkan dari tenaga pemeriksa pengawasan yang mendapat pendidikan dan pelatihan teknis pengawas pada tahun 2018 sebesar 47,5% sesuai dengan target RPJMD tahun 2018 yang telah ditetapkan sebesar 47,5%. Capaian kinerja tersebut diraih karena didukung dengan program peningkatan profesionalisme tenaga pemeriksa dan aparatur pengawasan, dengan out put (keluaran) yang dihasilkan adalah jumlah tenaga pemeriksa yang mengikuti diklat/bimtek pengawasan. Tercatat sebanyak 18 orang tenaga pemeriksa dan 40 orang tenaga pemeriksa yang ada yang telah dikirim untuk mengikuti pendidikan dan pelatihan serta bimbingan teknis yang mengikutsertakan seluruh APIP. Apabila dibandingkan dengan realisasi kinerja pada awal periode RPJMD, data menunjukkan bahwa realisasi kinerja pada tahun 2018 sesuai dengan target RPJMD tahun 2018. Capaian kinerja atas indikator prosentase tenaga pemeriksa yang mendapat pendidikan dan latihan teknis pengawasan tahun 2019 adalah sebesar 50% atau 100% dari target RPJMD tahun 2019 sebesar 50%. Capaian kinerja tahun 2019 ini didukung dengan Program Peningkatan Profesionalisme Tenaga Pemeriksa dan Aparatur Pengawasan, dengan kegiatan yang dilaksanakan yaitu :

1) Kegiatan Peningkatan Sumber Daya Manusia (SDM) Aparatur bidang pengawasan dengan realisasi output jumlah benchmarking yang dilaksanakan sebanyak 4 kali.

2) Kegiatan Pelatihan Pengembangan APIP dengan realisasi output jumlah APIP yang mendapatkan bimbingan teknis (bimtek) sebanyak 20 orang, jumlah Pelatihan Kantor Sendiri (PKS) dan workshop yang dilaksanakan sebanyak 6 PKS dan workshop.

4. Capaian kinerja persentase pedoman sisdur pengawasan yang disusun

Pada tahun 2015 sampai dengan tahun 2019 pedoman sistem dan prosedur pengawasan yang disusun mencapai target 100%. Pada tahun 2015 pedoman sistem dan prosedur pengawasan yang disusun target yang ditetapkan 87,5% dan telah dilaksanakan dengan capaian 1 dokumen sisdur atau 100%. Pedoman Sistem dan Prosedur yang telah disusun sampai dengan tahun 2015 sebanyak 7 dokumen sisdur. Pada tahun 2016 pedoman sistem dan prosedur yang disusun serta target yang ditetapkan 100% dan telah

(24)

Perubahan Ketiga Renstra Inspektorat Kabupaten Pacitan 2016 – 2021 8

dilaksanakan dengan capaian 1 dokumen sisdur atau 100%. Pedoman Sistem dan Prosedur yang telah disusun sampai dengan tahun 2016 sebanyak 8 dokumen sisdur. Pada tahun 2017, capaian kinerja atas penyusunan pedoman sistem dan prosedur pengawasan yang disusun telah berhasil 100%. Sistem dan prosedur pengawasan yang disusun tahun 2017 sebanyak 2 dokumen. Perkembangan pedoman sistem dan prosedur pengawasan yang telah disusun sampai dengan tahun 2017 adalah sebanyak 10 dokumen. Capaian kinerja tahun 2018 atas penyusunan pedoman sistem dan prosedur pengawasan yang disusun telah berhasil 100%. Artinya, realisasi kinerja atas indikator tersebut telah tercapai sesuai dengan target pada Perjanjian Kinerja tahun 2018 yang telah ditetapkan sebesar 55,5%. Sistem dan prosedur pengawasan yang disusun tahun 2018 tersebut sebanyak 3 dokumen dan aplikasi Simulasi Hasil Pengawasan (SIM-HP). Perkembangan pedoman sistem dan prosedur pengawasan yang telah disusun sampai tahun 2018 adalah sebanyak 13 dokumen. Capaian kinerja tahun 2019 atas penyusunan pedoman sistem dan prosedur pengawasan yang disusun sebesar 77,7% atau 100% dari target RPJMD tahun 2019 sebesar 77,7%. Capaian kinerja tahun 2019 ini didukung Program Penataan dan Penyempurnaan Kebijakan Sistem dan Prosedur Pengawasan, dengan kegiatan yang dilaksanakan yaitu penyusunan kebijakan sistem dan prosedur pengawasan dengan realisasi output jumlah sistem dan prosedur yang disusun sebanyak 2 dokumen dan sampai dengan tahun 2019 sistem dan prosedur pengawasan yang telah disusun sebanyak 15 dokumen.

5. Capaian kinerja persentase penyelesaian pengaduan masyarakat

Capaian kinerja persentase penyelesaian pengaduan masyarakat dari tahun 2015 sampai dengan tahun 2019 tercapai 100,83 %. Pada tahun 2015 sebanyak 3 laporan pengaduan dan telah ditindaklanjuti oleh perangkat daerah bersangkutan sebagaimana peraturan yang berlaku. Namun jika dilihat dari Renja tahun 2015, penanganan pengaduan masyarakat ditargetkan 15 laporan . Tetapi karena pada tahun 2015 aduan yang diterima Inspektorat Kabupaten Pacitan hanya 3 maka hanya terdapat 3 laporan pengaduan masyarakat. Berdasarkan target kinerja, dari 3 pengaduan yang diterima dapat terselesaikan semuanya. Sehingga sampai dengan akhir tahun 2015 prosentase pengaduan masyarakat yang ditindaklanjuti sebesar 100%.

(25)

Perubahan Ketiga Renstra Inspektorat Kabupaten Pacitan 2016 – 2021 8

Pengaduan masyarakat yang diterima Inspektorat Kabupaten Pacitan selama tahun 2016 sebanyak 4 (empat) laporan pengaduan dan telah ditindaklanjuti sebagaimana peraturan yang berlaku. Namun jika dilihat dari Rencana Kerja (Renja) tahun 2016, penanganan pengaduan masyarakat ditargetkan 12 laporan. Tetapi karena pada tahun 2016 aduan yang diterima Inspektorat Kabupaten Pacitan hanya 4 (empat) maka hanya terdapat 4 laporan pengaduan masyarakat. Berdasarkan target kinerja, dari 4 (empat) pengaduan yang diterima dapat terselesaikan semuanya, sampai dengan akhir tahun 2016 prosentase pengaduan masyarakat yang ditindaklanjuti sebesar 100%. Berdasarkan target pada Perjanjian Kinerja tahun 2017 dan dokumen rencana strategis, realisasi atas kinerja penyelesaian pengaduan masyarakat telah sesuai dengan target yang ditetapkan, yakni sebesar 100%. Perkembangan capaian kinerja penyelesaian pengaduan masyarakat sampai dengan tahun 2017 menunjukkan tren yang sangat baik, yakni capaian kinerja tetap terjaga 100%. Keberhasilan capaian atas kinerja ini sangat didukung dengan tercukupinya sumber dana pada program mengintensifkan penanganan pengaduan masyarakat. Akan tetapi, bila dibandingkan dengan target penanganan laporan aduan masyarakat pada tahun 2017 sebagaimana yang telah ditetapkan dalam kegiatan unit pengaduan masyarakat dan penanganan kasus pengaduan, terjadi selisih antara realisasi laporan dan target pada out

put (keluaran) yakni 17 laporan. Hal tersebut dikarenakan pengaduan

masyarakat yang diterima Inspektorat Kabupaten Pacitan selama tahun 2017 adalah sebanyak 14 laporan. Capaian kinerja atas penyelesaian pengaduan masyarakat yang telah sesuai dengan target yang ditetapkan sebesar 100%. Pada tahun 2018 kasus pengaduan masyarakat yang masuk sebanyak 4 kasus, yang mana semua pengaduan masyarakat yang masuk dapat diselesaikan/ditindaklanjuti. Keberhasilan capaian atas kinerja ini sangat didukung dengan tercukupinya sumber dana pada program mengintensifkan penanganan pengaduan masyarakat. Capaian kinerja pada tahun 2019 didukung dengan program mengintensifkan penanganan pengaduan masyarakat, dengan kegiatan yang dilaksanakan :

1) Kegiatan operasionalisasi saber pungli

Output : Jumlah sosialisasi saber pungli sebanyak 60 kali. Realisasi output : Jumlah sosialisasi saber pungli sebanyak 65 kali.

(26)

Perubahan Ketiga Renstra Inspektorat Kabupaten Pacitan 2016 – 2021 8

Capaian kinerja : 108,33%

2) Kegiatan penanganan pengaduan masyarakat

Output : Jumlah laporan penanganan pengaduan masyarakat sebanyak 7 laporan.

Realisasi output : Jumlah laporan penanganan pengaduan masyarakat sebanyak 7 laporan.

Capaian kinerja : 100%

Capaian kinerja tahun 2019 mengalami kenaikan dibandingkan dengan capaian kinerja tahun 2018, yang mana capaian kinerja tahun 2018 sebesar 100%, sedangkan capaian kinerja tahun 2019 naik menjadi 104,17%.

(27)

Perubahan Ketiga Renstra Inspektorat Kabupaten Pacitan 2016 – 2021 8 Tabel 2.9

Anggaran dan Realisasi Pendanaan Inspektorat Kabupaten Pacitan Tahun 2015 - 2019

Program

Anggaran pada Tahun Realisasi Anggaran pada Tahun Rasio antara Realisasi dan Anggaran Tahun Rata-rata Pertumbuhan 2015 2016 2017 2018 2019 2015 2016 2017 2018 2019 2015 2016 2017 2018 2019 Ang-garan Reali-sasi 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 (7/2 x 100%) 13 (8/3 x 100%) 14 (9/4 x 100%) 15 (10/5 x 100%) 16 (11/6 x 100%) 17 18

Program Peningkatan Sistem Pengawasan Internal dan Pengendalian Pelaksanaan Kebijakan KDH

1.116.000.000 1.192.000.000 1.236.259.500 1.767.942.569 1.467.035.000 1.080.517.650 1.167.909.710 1.162.513.462 1.598.224.125 1.229.847.001 96,82 97,98 94,03 90,40 83,83 9,13 7,38

Peningkatan Profesionalisme Tenaga Pemeriksa dan Aparatur Pengawasan

572.250.000 602.000.000 542.350.000 502.695.000 509.287.000 539.159.700 584.413.400 517.400.552 471.507.197 484.495.173 94,22 97,08 95,40 93,80 95,13 2,68 84,22

Penataan dan penyempurnaan Kebijakan Sistem dan Prosedur Pengawasan 35.000.000 35.000.000 77.030.000 75.750.000 65.000.000 34.808.200 34.855.000 50.870.000 65.015.825 61.647.500 99,45 99,59 66,04 85,83 94,84 26,06 12,54 Mengintensifkan penanganan pengaduan masyarakat 45.000.000 32.000.000 155.640.000 157.899.000 372.102.000 26.088.400 21.674.650 93.191.200 98.007.750 340.165.213 57,97 67,73 59,88 62,07 91,42 123,65 82,23 Jumlah 1.768.250.000 1.861.000.000 2.011.279.500 2.504,286.569 2.413.424.000 1.680.573.950 1.808.852.760 1.823.975.214 2.232.754.897 2.116.154.887 87,12 90,59 78,84 83,02 91,31 Rata – rata 86,18% 40,38 46,59 Keterangan :

Kolom 17 : rata-rata prosentase selisih anggaran per tahun a = ((3-2)/2*100%)

b = ((4-3)/3*100%) c = ((5-4)/4*100%) d = ((6-5)/5*100%)

Rata-rata pertumbuhan anggaran = (a+b+c+d)/4

Kolom 18 : rata-rata prosentase selisih realisasi per tahun e = ((8-7)/7*100%)

f = ((9-8)/8*100%) g = ((10-9)/9*100%) h = ((11-10)/10*100%)

Rata-rata pertumbuhan realisasi = (e+f+g+h)/4

Sebagaimana terlihat pada tabel di atas, menunjukkan bahwa penggunaan anggaran Inspektorat Kabupaten Pacitan selama tahun 2015 sampai dengan 2019 dengan mempertimbangkan azas efisiensi dan efektivitas, maka dapat dilihat rata-rata efisiensi Belanja (Jumlah Rasio antara realisasi dan anggaran dari tahun 2015 sampai dengan 2019 : 5) sebesar 86,18%

(28)

Perubahan Ketiga Renstra Inspektorat Kabupaten Pacitan 2016 – 2021 8 2.4 Tantangan dan Peluang Pengembangan Pelayanan Perangkat Daerah

2.4.1 Tantangan

Inspektorat dituntut untuk me-reposisi fungsi dan perannya, sebagai tuntutan profesionalisme lembaga dalam rangka optimalisasi penyelenggaraan pemerintah daerah. Beberapa hal yang akan menjadi tantangan bagi Inspektorat adalah :

a) Pergeseran paradigma peran dan fungsi Inspektorat dari peran sekedar mencari-cari kesalahan (watch dog) menjadi penjamin mutu (quality

assurance). Peran ini menuntut banyak hal yang “lebih” daripada masa

sebelumnya. Selain peningkatan kualitas SDM, kinerja Inspektorat haruslah menunjukkan peran baru ini, bukan hanya sekedar menjadi ‘yang ditakuti’. b) Pengawalan akuntabilitas pelaksanaan keuangan daerah melalui Laporan

Keuangan Daerah, yang setiap tahun diaudit dan diberikan opini oleh BPK. Pada tahun 2013, 2014 2015, 2017,2018 mendapatkan Opini Wajar Tanpa Pengecualian (WTP). Hal ini tentunya menjadi pemicu bagi Inspektorat untuk senantiasa meningkatkan kinerja agar Opini Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) dari BPK dapat dipertahankan untuk tahun-tahun mendatang.

c) Peningkatan kapabilitas level APIP lebih baik, bahkan lebih sempurna dibanding SDM pada OPD lain. Mengingat posisi Inspektorat sebagai institusi pengawas, sehingga stigma ini tidak bisa dilepaskan begitu saja. Untuk itu pengembangan diri mutlak diperlukan dan menjadi prioritas.

d) Adanya perkembangan teknologi informasi dalam penyelenggaraan pemerintahan didukung dengan pengembangan e-government yang menuntut peningkatan kompetensi Sumber Daya Manusia.

e) Adanya peningkatan jumlah obyek serta kegiatan pembinaan dan pengawasan.

(29)

Perubahan Ketiga Renstra Inspektorat Kabupaten Pacitan 2016 – 2021 8

2.4.2 Peluang

Peluang-peluang yang dimiliki Inspektorat dalam melaksanakan tugas-tugasnya :

a) Regulasi yang selalu berubah seiring dengan tuntutan masyarakat dan kepentingan pelayanan publik.

b) Sistem pemerintahan Otonomi Daerah yang memberikan kepada Pemerintah Daerah melalui Inspektorat untuk melakukan fungsi pengawasan secara optimal dengan keleluasaan berinovasi sesuai standar yang telah ditentukan.

c) Pelatihan dan Bimbingan Teknis yang diselenggarakan BPKP, Inspektorat Propinsi, maupun Perguruan Tinggi dan Lembaga-lembaga lain sehingga secara langsung dapat meningkatkan SDM Aparat Pengawasan.

d) Adanya kenaikan prosentase penyelesaian temuan dan tindak lanjut dari obyek pemeriksa, sehingga dapat menambah kepercayaan dan mengembangkan diri sebagai instansi yang dipercaya obrik dalam mewujudkan aparatur pemerintahan yang bersih, berwibawa dan bebas dari KKN (clean government and good governance).

e) Pembentukan pejabat fungsional, yang akan membawa nilai-nilai profesionalisme.

f) Adanya penyelenggaraan pengawasan secara efektif dengan waktu yang efisien melalui sistem berbasis teknologi informasi.

(30)

Perubahan Ketiga Renstra Inspektorat Kabupaten Pacitan 2016 – 2021 8

3

3.1 Identifikasi Permasalahan Berdasarkan Tugas dan Fungsi Pelayanan Inspektorat

Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 12 Tahun 2017 tentang Pembinaan dan Pengawasan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah :

- Pasal 17

1) Pembinaan dan pengawasan kepala daerah terhadap Perangkat Daerah dilaksanakan oleh gubernur untuk daerah provinsi dan bupati/walikota untuk daerah kabupaten/kota.

2) Pembinaan dan pengawasan kepala daerah terhadap Perangkat Daerah sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dibantu oleh inspektorat daerah. 3) Pembinaan dan pengawasan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan

ayat (2) dilaksanakan dalam bentuk audit, reviu, monitoring, evaluasi, pemantauan, dan bimbingan teknis serta bentuk pembinaan dan pengawasan lainnya.

4) Pembinaan dan pengawasan sebagaimana dimaksud pada ayat (1), ayat (2), dan (ayat) 3 dilaksanakan sejak tahap perencanaan, penganggaran, pengorganisasian. Pelaksanaan, pelaporan, evaluasi dan pertanggungjawaban penyelenggaraan Pemerintahan Daerah.

- Pasal 19

1) Selain melakukan pembinaan dan pengawasan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 17 ayat (1), bupati/walikota melakukan pembinaan dan pengawasan terhadap desa.

2) Dalam melakukan pembinaan dan pengawasan sebagaimana dimaksud pada ayat (1), bupati/walikota dibantu oleh camat atau sebutan lain dan inspektorat kabupaten/kota.

3) Berdasarkan hasil pembinaan dan pengawasan sebagaimana dimaksud pada ayat (3), bupati/walikota menugaskan Perangkat Daerah terkait melaksanakan tindak lanjut hasil pembinaan dan pengawasan serta untuk selanjutnya dilakukan pemantauan oleh inspektorat kabupaten/kota.

P

P

E

E

R

R

M

M

A

A

S

S

A

A

L

L

A

A

H

H

A

A

N

N

D

D

A

A

N

N

I

I

S

S

U

U

I

I

S

S

U

U

S

(31)

Perubahan Ketiga Renstra Inspektorat Kabupaten Pacitan 2016 – 2021 8

Peraturan Pemerintah Nomor 12 Tahun 2017 tentang Pembinaan dan Pengawasan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Pasal 17 dan pasal 19 sesuai dengan Peraturan Bupati Pacitan Nomor 61 Tahun 2018 tentang Perubahan Peraturan Bupati Pacitan Nomor 53 Tahun 2016 tentang Kedudukan, Tugas dan Fungsi, Susunan Organisasi, serta Tata Kerja Inspektorat Kabupaten Pacitan Pasal 3 “Inspektorat mempunyai tugas membantu Bupati dalam membina dan mengawasi pelaksanaan urusan pemerintahan yang menjadi kewenangan daerah dan tugas pembantuan oleh perangkat daerah dan pemerintahan desa sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan”.

Inspektorat Kabupaten Pacitan sebagai unsur pengawas penyelenggaraan Pemerintah Daerah, Inspektorat Kabupaten Pacitan dituntut untuk mampu berperan sebagai institusi yang dapat meningkatkan kualitas pengawasan sehingga dapat mewujudkan tata kelola pemerintahan yang baik

(good governance) maupun pemerintahan yang bersih (clean government) yang

diharapkan dapat memberikan kontribusi nyata dalam pemerintahan daerah. Permasalahan beserta faktor-faktor yang mempengaruhi dalam melaksanakan tugas dan fungsi pelayanan di Inspektorat Kabupaten Pacitan menghadapi beberapa permasalahan, yaitu :

a) Faktor Sumber Daya Manusia

(1) Kurangnya pelatihan teknis fungsional untuk meningkatkan kemampuan tenaga aparatur pengawasan. Hal ini disebabkan karena keterbatasan anggaran untuk mengikuti workshop/bimtek.

(2) Terbatasnya kuantitas dan kualitas sumber daya manusia aparatur pengawasan di bidang teknis dan regulasi.

b) Faktor Sarana dan Prasarana

(1) Masih kurangnya sarana penunjang teknis dan operasional dalam melaksanakan pemeriksaan/pengawasan sehingga menghambat kinerja pemeriksaan.

(2) Belum digunakannya teknologi informasi secara komprehensif untuk mendukung kualitas pemeriksaan/pengawasan.

(3) Belum terintegrasinya arsip penyelenggaraan pembinaan dan pengawasan dalam bentuk database pengawasan yang berisi dokumen-dokumen perangkat daerah.

(32)

Perubahan Ketiga Renstra Inspektorat Kabupaten Pacitan 2016 – 2021 8

c) Faktor Eksternal

(1) Adanya sikap obyek pemeriksaan (obrik) yang kurang transparan dalam memberikan informasi untuk sarana evaluasi dan perbaikan manajemen. (2) Lambatnya respon dari entitas/audite yang diperiksa dalam menyelesaikan

tindak lanjut hasil pemeriksaan.

Tabel T-3.1

Pemetaan Permasalahan untuk Penentuan Prioritas dan Sasaran Pembangunan

No Masalah Pokok Masalah Akar Masalah

(1) (2) (3) (4)

1 Sumber Daya

Manusia

a. Kurangnya

pelatihan/workshop/bim tek teknis fungsional b.Terbatasnya kompetensi

aparatur pengawasan di bidang teknis dan regulasi

Keterbatasan anggaran

2. Sarana dan

Prasarana

a. Kurangnya sarana penunjang teknis dan operasional dalam melaksanakan pemeriksaan / pengawasan b. Belum digunakannya teknologi informasi untuk mendukung kualitas pemeriksaan / pengawasan

c. Belum terintegrasi arsip penyelenggaraan pengawasan internal dalam bentuk database pengawasan

Sarana dan prasarana penunjang teknis dan operasional kurang mendukung

3. Faktor eksternal a. Sikap obyek

pemeriksaan yang belum transparan dalam memberikan informasi untuk sarana evaluasi

b. Lambatnya respon dari entitas/audite yang diperiksa dalam TLHP

Obyek pemeriksaan kurang transparan

3.2 Telaahan Visi, Misi, dan Program Bupati dan Wakil Bupati terpilih

Penyusunan Rencana Strategis perangkat daerah sangat dipengaruhi dan merupakan penjabaran yang lebih detail dari perencanaan pembangunan daerah Kabupaten Pacitan sehingga semua langkah-langkah yang disusun dalam Renstra Inspektorat Kabupaten Pacitan sejalan dengan Rencana

(33)

Perubahan Ketiga Renstra Inspektorat Kabupaten Pacitan 2016 – 2021 8

Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Pacitan Tahun 2016 – 2021.

Visi Kabupaten Pacitan:

”MAJU DAN SEJAHTERA BERSAMA RAKYAT”

Misi Kabupaten Pacitan :

Sesuai dengan visi “Maju Dan Sejahtera Bersama Rakyat”, maka ditetapkan misi pembangunan Kabupaten Pacitan 2016-2021 sebagai berikut : Misi Pertama :

Misi Kedua :

Misi Ketiga :

Misi Keempat :

Membangun tata kelola Membangun tata kelola pemerintahan yang bersih, efektif, dan akuntabel;

Meningkatkan kualitas hidup dan kehidupan sosial masyarakat;

Membangun perekonomian masyarakat dengan menggerakkan potensi daerah didukung ketersediaan infrastruktur yang memadai;

Meningkatkan kesalehan sosial dan harmonisasi antar seluruh lapisan masyarakat.

Telaahan terhadap visi, misi dan program Bupati dan Wakil Bupati memberikan gambaran peran serta dan keterlibatan Inspektorat. Hal ini ditunjukkan melalui :

Misi ke-1 RPJMD : “Membangun tata kelola pemerintahan yang

bersih, efektif, dan akuntabel”

Tujuan misi ke-1 RPJMD : Terwujudnya pemerintahan yang profesional dan menerapkan good governance

Sasaran misi ke-1 RPJMD : 1. Meningkatnya pelayanan publik yang prima; 2. Meningkatnya transparansi, akuntabilitas

kinerja dan pengelolaan keuangan daerah.

Strategi misi ke-1 RPJMD

sesuai Inspektorat : Menerapkan reformasi birokrasi dan peningkatan kualitas tata kelola pemerintahan.

(34)

Perubahan Ketiga Renstra Inspektorat Kabupaten Pacitan 2016 – 2021 8

Arah kebijakan misi ke-1

RPJMD sesuai Inspektorat : Peningkatan transparansi dan akuntabilitas penyelenggaraan pemerintahan daerah

Indikator Kinerja (outcome) Misi ke-1RPJMD sesuai

Inspektorat : 1. Hasil nilai evaluasi SAKIP Perangkat Daerah 2. Persentase pengawasan dan penyelesaian

hasil pemeriksaan :

- Pengawasan sebagaimana target PKPT/Non PKPT

- Penyelesaian tindak lanjut hasil pemeriksaan

3. Persentase APIP yang mendapat pendidikan dan pelatihan teknis pengawasan

4. Persentase pedoman sisdur pengawasan yang disusun

5. Persentase penyelesaian pengaduan masyarakat

Implementasi dari visi tersebut diambil langkah-langkah sebagai berikut :

1. Melakukan pengawasan terhadap pelaksanaan sistem dan mekanisme peraturan perundangan;

2. Membina dan memberikan masukan atas penyelenggaraan pemerintahan yang efektif, bersih dan melayani melalui hasil pengawasan internal;

3. Terwujudnya kapabilitas APIP yang profesional, berkualitas dan akuntabel; 4. Meningkatnya kualitas hasil pengawasan sebagai bahan masukan bagi

pimpinan untuk meningkatkan kinerja aparat pemerintah; 5. SPIP di Perangkat Daerah.

Faktor penghambat dan pendorong yang mempengaruhi visi dan misi Kepala Daerah terpilih :

1. Sumber Daya Manusia (SDM), yaitu :

a. Terbatasnya sumber daya manusia aparatur pengawasan di bidang teknis dan regulasi;

b. Rasio antara tenaga pengawasan dengan obyek pemeriksaan belum seimbang.

(35)

Perubahan Ketiga Renstra Inspektorat Kabupaten Pacitan 2016 – 2021 8

2. Sarana Prasarana, yaitu :

a. Belum memadainya perangkat pendukung teknologi informasi penunjang pelaksanaan pengawasan;

b. Belum memadainya sarana mobilitas pelaksanaan pengawasan. 3. Anggaran, yaitu :

Belum terpenuhinya anggaran penunjang pengawasan dari APBD Pemerintah Kabupaten Pacitan, untuk pelaksanaan kegiatan kebijakan pengawasan yang harus diakomodir setiap tahunnya.

Upaya-upaya dalam mengatasi kendala dan hambatan, adalah :

1. Mengoptimalkan kuantitas dan kualitas Sumber Daya Manusia yang ada melalui kerjasama dengan BPKP Perwakilan Provinsi Jawa Timur, Kementerian Dalam Negeri, dll berupa Pendidikan dan Latihan (Diklat), Bimbingan Teknik (Bimtek) serta Pelatihan Kantor Sendiri (PKS);

2. Merumuskan kebutuhan SDM pemeriksa melalui Analisis Beban Kerja (ABK) dan Sasaran Kerja Pegawai (SKP) sesuai dengan kompetensi dalam bidang pengawasan;

3. Mengoptimalkan anggaran yang tersedia se-efektif dan se-efisien mungkin dalam rangka peningkatan kinerja aparatur pengawas;

4. Mengusulkan secara bertahap peningkatan anggaran dalam tiap tahun sesuai dengan target kinerja pengawasan.

3.3 Telaahan Renstra Kementerian / Lembaga dan Renstra Kabupaten

Sesuai dengan Peraturan Bupati Pacitan Nomor 61 Tahun 2018 Tentang Perubahan Peraturan Bupati Pacitan Nomor 53 Tahun 2016 tentang Kedudukan, Tugas dan Fungsi, Susunan Organisasi, serta Tata Kerja Inspektorat Kabupaten Pacitan, Inspektorat Kabupaten Pacitan merupakan unsur pengawas penyelenggaraan Pemerintahan Daerah yang berfungsi mendukung manajemen penyelenggaraan pemerintahan daerah dalam bidang pengawasan umum atas penyelenggaraan pemerintahan daerah, sehingga tidak ada korelasi antara Renstra Kementerian Dalam Negeri dengan Renstra Inspektorat Kabupaten Pacitan, oleh karena itu tugas pelayanan bidang pengawasan umum penyelenggaraan pemerintahan daerah adalah peningkatan kapasitas dan intensitas pengawasan internal, maka faktor-faktor penghambat ataupun pendorong yang mempengaruhi permasalahan pelayanan Inspektorat Kabupaten Pacitan adalah :

(36)

Perubahan Ketiga Renstra Inspektorat Kabupaten Pacitan 2016 – 2021 8

a) Faktor Sumber Daya Manusia

Terbatasnya kompetensi aparatur pengawasan di bidang teknis dan regulasi menghambat peningkatan efektifitas sistem pengendalian internal pemerintah. Kurangnya bimbingan teknis tentang pemahaman dan implementasi SPIP kepada responden dan satuan tugas (Satgas) SPIP pada tingkat Perangkat Daerah karena banyak satgas SPIP yang dimutasi akibat perubahan SKPD menjadi Perangkat Daerah.

Kurangnya bimbingan teknis tentang penilaian dan strategi peningkatan maturitas SPIP kepada Tim Asesor Aparat Pengawas Internal Pemerintah (APIP) guna meningkatkan kualitas Tim Asesor untuk persiapan sebagai tim penilai mandiri SPIP di lingkungan Perangkat Daerah.

Kedua hal ini pada akhirnya juga akan berpengaruh pada besaran persentase penyelesaian pengaduan masyarakat secara cepat dan tepat.

b) Faktor Sarana dan Prasarana

Kurangnya sarana penunjang teknis dan operasional menghambat terlaksananya pengawasan.

Belum digunakannya teknologi informasi dan belum terintegrasinya arsip penyelenggaraan pengawasan internal dalam bentuk database pengawasan yang berisi dokumen-dokumen perangkat daerah, juga merupakan faktor yang menghambat peningkatan kapabilitas APIP.

c) Faktor Eksternal

Adanya sikap obyek pemeriksaan (obrik) yang belum transparan dalam memberikan informasi menghambat terlaksananya proses pengawasan.

Selain daripada itu, lambatnya respon dari entitas/audite yang diperiksa menghambat proses penyelesaian pengaduan masyarakat.

3.4 Telaahan Rencana Tata Ruang Wilayah dan Kajian Lingkungan Hidup Strategis

Pada bagian ini, tidak ada faktor-faktor penghambat dan pendorong dari pelayanan Inspektorat Kabupaten Pacitan yang mempengaruhi permasalahan pelayanan Inspektorat Kabupaten Pacitan ditinjau dari implikasi RTRW dan KLHS.

(37)

Perubahan Ketiga Renstra Inspektorat Kabupaten Pacitan 2016 – 2021 8 3.5 Penentuan Isu-isu Strategis

Seiring dengan tuntutan masyarakat, khususnya masyarakat Pacitan yang sangat menginginkan adanya pemerintahan yang lebih bersih dan berwibawa guna mendorong tercapainya kemakmuran yang berkeadilan sosial, dan untuk mendukung amanat yang dimuat dalam peraturan perundang-undangan yang mengharuskan organisasi pemerintahan untuk menjadi organisasi yang lebih transparan, efektif dan akuntabel, serta untuk menindaklanjuti isu-isu terkini yang berkembang Inspektorat Kabupaten Pacitan menetapkan isu-isu strategis sebagaimana tersebut di bawah ini :

a. Good Government and Clean Governance

Adanya dorongan yang sangat kuat agar APIP berperan besar dalam mempraktikkan tata pemerintahan yang baik (good governance) bebas dari korupsi, kolusi serta nepotisme melalui pengawasan Reformasi Birokrasi. b. Peningkatan Kapabilitas APIP

RPJMN 2016-2021 telah menargetkan kapabilitas APIP di tahun 2019 berada pada Level 2 dari skor Level 1 - 5. APIP dengan Level 2 (infrastruktur) diharapkan telah menerapkan praktik profesional audit internal secara seragam dan telah selaras sepenuhnya dengan standar audit.

c. Pelayanan Publik

Upaya yang perlu dilakukan untuk meningkatkan pelayanan publik adalah melalui peningkatan pengawasan atau pemantauan secara lebih insentif terhadap unit kerja/satuan kerja yang melaksanakan tugas pelayanan publik. Hal ini disebabkan semakin tingginya kesadaran masyarakat untuk melakukan kontrol terhadap penyelenggaraan pemerintahan dan pengelolaan pembangunan serta mendapatkan pelayanan yang optimal dari penyelenggara pemerintahan.

d. Belum optimalnya tindak lanjut hasil pemeriksaan oleh Perangkat Daerah Pada pelaksanaan TLHP diharapkan bagi Perangkat Daerah yang kurang datanya segera menyampaikan data setelah pemeriksaan.

(38)

Perubahan Ketiga Renstra Inspektorat Kabupaten Pacitan 2016 – 2021 8

4

4.1 Tujuan dan Sasaran Jangka Menengah Inspektorat Kabupaten Pacitan

Rencana Strategis Perangkat Daerah memuat tujuan, strategi, kebijakan, program dan kegiatan pembangunan sesuai dengan tugas dan fungsi Inspektorat Kabupaten Pacitan.

4.1.1 Tujuan

Tujuan adalah suatu kondisi yang akan dicapai atau dihasilkan dalam jangka waktu 5 (lima) Tahunan (Permendagri No.86 Tahun 2017). Penetapan tujuan dalam Rencana Strategis didasarkan pada potensi dan permasalahan serta isu utama bidang pengawasan di Kabupaten Pacitan.

Untuk mewujudkan visi dan misi Pemerintah Kabupaten Pacitan yang telah ditetapkan, haruslah didukung dengan tujuan dan sasaran yang sesuai dengan tugas dan fungsi Perangkat Daerah. Dimana tujuan dan sasaran jangka menengah Inspektorat Kabupaten Pacitan mendukung misi ke - 1 Kepala Daerah periode terpilih Tahun 2016-2021.

Adapun Tujuan Inspektorat Kabupaten Pacitan :

”Meningkatnya Akuntabilitas Kinerja dan pengelolaan Keuangan Perangkat Daerah”

4.1.2 Sasaran

Sasaran adalah rumusan kondisi yang menggambarkan tercapainya tujuan, berupa hasil pembangunan Daerah/Perangkat Daerah yang diperoleh dari pencapaian hasil (outcome) program Perangkat Daerah (Permendagri No.86 Tahun 2017).

Sasaran di dalam Perubahan Ketiga Rencana Strategis Inspektorat Kabupaten Pacitan Tahun 2016 – 2021 adalah :

1. Meningkatnya Akuntabilitas kinerja dalam Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah.

T

(39)

Perubahan Ketiga Renstra Inspektorat Kabupaten Pacitan 2016 – 2021 8

Untuk menilai keberhasilan pencapaian sasaran ini dapat diukur dengan indikator :

- Persentase Perangkat Daerah yang memiliki Nilai Evaluasi SAKIP sangat baik.

2. Meningkatnya Akuntabilitas Pengelolaan Keuangan Perangkat Daerah.

Untuk menilai keberhasilan pencapaian sasaran ini dapat diukur dengan indikator :

- Persentase rekomendasi hasil pemeriksaan Inspektorat yang ditindaklanjuti.

- Persentase Perangkat Daerah dan Pemerintahan Desa tanpa temuan keuangan dan aset yang material.

3. Meningkatnya kualitas pelayanan publik

Untuk menilai keberhasilan pencapaian sasaran ini dapat diukur dengan indikator :

- Persentase unit kerja yang diusulkan mendapatkan predikat WBK/WBBM tingkat nasional.

4. Meningkatnya efektivitas pengendalian intern pemerintah Kabupaten Pacitan.

Untuk menilai keberhasilan pencapaian sasaran ini dapat diukur dengan indikator :

- Hasil penilaian tingkat maturitas penyelenggaraan SPIP oleh BPKP.

5. Meningkatnya Kapabilitas APIP

Untuk menilai keberhasilan pencapaian sasaran ini dapat diukur dengan indikator :

- Level Kapabilitas APIP

6. Meningkatnya peran serta masyarakat dalam pengawasan pengelolaan pemerintahan daerah

Untuk menilai keberhasilan pencapaian sasaran ini dapat diukur dengan indikator :

(40)

Perubahan Ketiga Renstra Inspektorat Kabupaten Pacitan 2016 – 2021 8 7. Meningkatnya tata kelola pemerintahan di bidang pengawasan

Untuk menilai keberhasilan pencapaian sasaran ini dapat diukur dengan indikator :

Gambar

Tabel 2.7  Sarana Prasarana

Referensi

Dokumen terkait

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh penggantian pasir sungai dengan pasir marmer dan semen dengan serbuk silika terhadap sifat fisik (penyerapan air

Provinsi : Sulawesi Utara Lokasi : SMK Negeri 2 Manado. Jalan Pumorow Kelurahan

Model pembelajaran yang dikembangkan dikhususkan untuk mengarah para mahasiswa tidak hanya belajar sewaktu di dalam kelas, akan tetapi mereka mulai belajar

Bank Kustodian akan menerbitkan Surat Konfirmasi Transaksi Unit Penyertaan yang menyatakan antara lain jumlah investasi yang dialihkan dan dimiliki serta Nilai Aktiva Bersih setiap

[r]

Dalam rangka Tri Dharma Perguruan Tinggi dan mendasari Peraturan Pemerintah Nomor 12 Tahun 2017 Tentang Pembinaan dan Pengawasan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah,

Sesuai dengan Peraturan Pemerintah Nomor 12 Tahun 2017 tentang Pembinaan dan Pengawasan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Inspektorat Provinsi Lampung mempunyai tugas

Peraturan Pemerintah Nomor 12 Tahun 2017 tentang Pembinaan dan Pengawasan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2017 Nomor 73,