• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

2. Sejarah Berdiri dan Perkembangannya

Berdirinya SMP Pangudi Luhur Yogyakarta tidak lepas dari datangnya para Biarawan Bruder FIC di Yogyakarta pada tanggal 20 September 1920. Mereka datang dan bertempat tinggal di sebelah selatan Benteng Vreden Berg (sekarang Jl. Panembahan Senopati 18). Kedatangan 5 (lima) Biarawan Bruder FIC dari Belanda tersebut bertujuan untuk berkarya dalam bidang pendidikan bagi orang Indonesia. Disebutkan dalam buku sejarah (Donum Desursum): “...Dewan Umum (red: Pimpinan Pusat di Belanda) sudah setuju dengan berdirinya MULO (red: sekarang SMP) di Kidulloji, dengan syarat bahwa anak-anak Jawa diterima dahulu dan anak-anak Belanda atau...” Mula-mula para Bruder FIC mendirikan HIS ( Hollands Indische School/Sekolah Belanda Hindia, sekarang SD).

Sebagai konsekuensi logis dari pendirian HIS maka para Bruder FIC mendirikan sekolah lanjutannya yang waktu itu disebut MULO (Meer Uitgebreid Lager Onderwijs-Pengajaran Rendah Lebih Luas). Ditulis dalam buku sejarah: “Sesudah liburan besar tahun 1923 MULO itu dimulai dengan 25 murid. Ruang kelas masih ada.” Inilah awal mula adanya SMP Pangudi Luhur 1 Yogyakarta.

Mula-mula Pastor Serikat Yesus (SY) telah mendirikan “Perkumpulan Kanisius” (sekarang Yayasan Kanisius) yang mengelola sekolah-sekolah Katolik di Yogyakarta. HIS dan MULO para Bruder FIC pun bergabung dalam Yayasan Kanisius. Tetapi tanggung jawab untuk urusan persekolahan semuanya diserahkan kepada para Bruder FIC, bahkan kepemimpinan Percetakan Kanisius pun juga diserahkan kepada Bruder FIC.

Pada tahun 1925 karena perkembangan, maka MULO harus mencari tempat baru, yaitu di Gondomanan. Namun dalam perjalanan sejarah semakin dirasakan akan kebutuhan untuk memiliki tempat sendiri. Sejarah menulis: “... sudah jelas MULO membutuhkan gedung sendiri. Maka perlu membangun lagi, lebih-lebih karena dalam bulan Maret 1926 MULO Bruderan disamakan dengan MULO Pemerintah, sehingga ijazahnya akan memberi wewenang yang sama.” Maka, pada tahun 1927 dibangunlah gedung MULO diantara Bruderan dan HIS (sekarang SD Pangudi Luhur). Bangunan itu amat kuat, berlantai dua dan terdiri dari 8 (delapan) ruang kelas dan 2 (dua) ruang khusus. Bangunan itu sekarang digunakan untuk SMA Pangudi Luhur Yogyakarta

“Januari 1928 MULO menempati gedungnya sendiri; 2 Pebruari diadakan Pemberkatan Liturgis. Perlu dicatat bahwa 3 Februari diadakan pembukaan resmi. Betapa pentingnya MULO Bruderan dibuktikan dengan jelas sekali karena tamu agung yang

menghadiri upacara pembukaan. Paduka Yang Mulia Sri Sultan Abdurahman Hamengkubuwana VIII sendiri datang. Di samping tamu yang mulia itu maka tamu dari pihak Belanda tidak begitu penting: residen, asisten-asisten dan Tuan Inspektur MULO.

Sampai Perang Dunia II, MULO Kidulloji menjadi sekolah kebanggaan masyarakat Katolik di Yogyakarta. Bahkan pada zaman krisis, ketika pemerintah merasa perlu membatasi penerimaan murid baru, Yogyakarta masih dapat mempertahankan dua kelas satu. Tahun 1936 bahkan diputuskan untuk melengkapi MULO dengan asrama.”

Pada masa penjajahan Jepang kekuasaan Belanda runtuh. Sekolah-sekolah misi ditutup dan gedung-gedung mengalami kerusakan. Para Bruder Belanda diinternir/ditahan di beberapa kota. Tinggal dua orang Bruder tinggal di bekas asrama MULO. “Bulan Maret 1942 segala macam sekolah Eropa dibubarkan.... MULO itu hilang, karena sekolah Menengah Katolik tidak diperbolehkan. Kemudian tentara Jepang mengambil alih semua bangunan....”

Pada tahun 1945 tentara Nippon mulai lunak dalam tindakannya. Hal ini memberi peluang untuk mencari lagi MULO yang hilang. Gedung-gedung yang dahulu diambil alih Jepang dalam bulan Juli 1945 bisa didapatkan kembali, walau ruang-ruang kelas menjadi kosong. “Terlebih dahulu gedung MULO dibersihkannya enam ruang, di bawah ditentukan untuk Sekolah Rakyat sempurna, dan di ruang

atas untuk Sekolah Menengah....” “Akhirnya pada akhir bulan Oktober sekolah dapat dibuka lagi. Beberapa guru masih takut karena kampung mereka belum cukup aman...”

“Apa yang dipertahankan pada semasa perang mulai berkembang lagi dalam tahun 1949, ...” MULO yang telah berganti nama menjadi SMP Putera Kidulloji, menjadi kebanggaan pendirinya, Br. Mario. SMP Putera Kidulloji menjadi terkenal, terbesar, terbaik yang dipegang pihak Misi di Yogyakarta waktu itu. Karena waktu itu di kompleks SMP mulai didirikan SGA, maka timbulah ketegangan- ketegangan. Oleh karena itu pada tahun 1954 Kongregasi Bruder FIC membeli tanah di daerah Baciro yang saat ini menjadi tempat berdomisilinya SMP Pangudi Luhur 1.

SMP Pangudi Luhur masih di bawah Yayasan Kanisius walaupun secara internal pengelolaannya oleh para Bruder FIC. Pada tahun 1954 para Bruder FIC mendirikan Yayasan Pangudi Luhur untuk mengurusi sekolah-sekolah yang dikelolanya. Maka pada tanggal 1 Agustus 1955 penyelenggaraan SMP Pangudi Luhur diserahkan kepada Yayasan Pangudi Luhur. Mulai saat itulah SMP ini memiliki nama SMP PANGUDI LUHUR. Dalam perkembangan sekitar tahun enampuluhan SMP Pangudi Luhur membuka “kelas jauh” bertempat di sekitar Gereja Katolik Baciro. Kelas jauh tersebut pengelolaannya dipimpin oleh seorang Suster. Namun karena Dinas Pendidikan mencabut surat ijin pelaksanaan kelas jauh, maka tanggal 1 Juli 1983

SMP Pangudi Luhur menjadi SMP Pangudi Luhur 1 dan SMP Pangudi Luhur 2. SMP Pangudi Luhur 1 sebagai sekolah yang dikelola oleh Yayasan Pangudi Luhur (para Bruder FIC) dan SMP Pangudi Luhur 2 dikelola oleh yayasan milik Para Suster Santo Dominicus. Secara internal SMP Pangudi Luhur 1 dan SMP Pangudi Luhur 2 berdiri sendiri bersama dengan yayasan masing-masing.

Mulai tahun 1980 Yayasan Pangudi Luhur mulai mendirikan bangunan untuk SMP. Tahun 1982 gedung sudah mulai ditempati walaupun pembangunan belum selesai. Setelah semua pekerjaan pembangunan selesai maka pada tanggal 6 Agustus 1983 gedung itu diresmikan untuk SMP PANGUDI LUHUR 1, hingga sekarang.

Berkaitan dengan Prestasi, siswa SMP Pangudi Luhur 1 memiliki banyak prestasi. Hal ini bisa dibuktikan dengan banyaknya piala, trofi dan piagam penghargaan yang diperoleh. Ada sekitar 5 (lima) almari untuk trofi dan piagam serta 1 (satu) rak untuk berbagai piagam penghargaan. Karena begitu tingginya prestasi maka suatu saat pernah terjadi SMP Pangudi Luhur 1 tidak diperbolehkan mengikuti perlombaan/pertandingan karena jika SMP Pangudi Luhur 1 turun lapangan SMP lainnya tidak jadi mengikutinya, karena sudah pasti kalah. Karena itu SMP Pangudi Luhur 1 hanya boleh mengikuti eksebisi atau “kejuaraan nol.” Sampai saat ini berbagai lomba dan pertandingan masih diikuti dan setiap kali piangam maupun trofi diperolehnya

Melihat latar belakang berdiri dan sejarah SMP Pangudi Luhur 1 Yogyakarta di atas disimpulkan bahwa proses dan dinamika perkembangan sekolah ini adalah baik. Sekolah memiliki banyak prestasi dalam berbagai bidang. Para pendiri dan pemimpin sekolah yang terus berganti memiliki kompetensi yang sesuai dengan kemampuannya mengelola sekolah. Melihat perkembangan sejarah sekolah ini, tentu memberikan dampak yang baik dalam sistem perencanaan dan pelaksanaan pendidikan karakter terintegrasi yang lebih berkualitas di sekolah ini.

Dokumen terkait