• Tidak ada hasil yang ditemukan

Seni patung diperkirakan pertama kali dimulai pada zaman batu.

Karya-karya paling awal yang diketahui dari Zaman Batu adalah Venus Berekhat Ram dan Venus Tan-Tan, keduanya merupakan stupa primitif yang berusia 230.000 SM atau lebih awal. Setelah itu, pematung telah aktif

20Eighteen salasi, Seni Rupa Smp. (Malang : Ahlimedia Press, 2020), hlm. 46

21Ilmi Solihat, MAKNA DAN FUNGSI PATUNG-PATUNG DI BUNDARAN CITRA RAYa, Jurnal Membaca sastra dan Bahasa Indonesia, Vol. 2 No. 2 2017, hlm.165-174.

di semua peradaban kuno dan semua gerakan seni utama hingga saat ini. Setelah Patung Mesir, Abad Emas utama dalam evolusi patung adalah Zaman Klasik (500-27 SM), Era Gothic (1150-1300), Renaissance Italia (1400-1600), dan Patung Baroque (1600-1700).

Adapun dengan seni patung tradisional yang diperkirakan sebelum abad ke-20, memiliki empat ciri utama sehingga dapat dikatakan sebagai patung tradisional yaitu, pertama, Tiga dimensi, kedua, Representasional, ketiga Seni Bentuk Padat. Setiap ruang kosong yang terlibat pada dasarnya bersifat sekunder dari massa atau massanya. Apalagi, sebagai bentuk yang solid berarti tidak ada gerakan. Keempat, pematung tradisional hanya menggunakan dua teknik utama: ukiran atau pemodelan, yakni patung diukir langsung dari material yang mereka pilih (misalnya batu, kayu), atau mereka membangun patung dari dalam, menggunakan tanah liat, plester, lilin dan sejenisnya. Model untuk pemahatan tradisional berasal dari Yunani dan Romawi Patung Klasik Kuno.22

Dari beberapa penjelasan terkait dengan seni patung tradisional Sebelum Masehi (SM), dalam hal ini berbeda dengan berhala. Berhala adalah sesuatu yang dibentuk baik itu dari batu maupun kayu yang dibuat sengaja untuk disembah. Berhala pertama yang dijadikan sesembahan bukanlah benda langit, alam atau hewan, melainkan penyembahan terhadap orang-orang salih. Yakni lima pemuka agama dari umat Nabi Nuh as. yang bernama Wadd, Suwa, Yaghuts, Ya’uq dan Nasr. Ibnu Abbas mengatakan setelah kelimanya wafat, orang-orang berkumpul di dekat kubur mereka dan membuat patung-patug menyerupai kelimanya. Dengan dalih untuk mengenang keshalihan dan jasa-jasa mereka serta untuk memacu semangat peribadatan umat ketika itu, maka dibuatlah patung, gambar, simbol-simbol visualisasi fisik. mereka. Namun lambat laun dengan berubahnya generasi, patung-patung tersebut justru disembah dan

22https://www.quipper.com/id/blog/tips-trick/your-life/apa-itu-seni-patung/

menjadi sosok tuhan. Setelah penyimpangan akidah pertama kali yang terjadi pada masa Nabi Nuh as. bangsa Arab kembali berada di atas agama Nabi Ibrahim as. yaitu agama Islam yang berdasar tauhid yakni berdasar pengesaan Allah dalam beribadah. Seiring berjalannya waktu, muncul Amru bin Luhay al-Khuza‟i yaitu seorang pemimpin dari suku Khuza‟ah.

Kisah itu bermula ketika ia menjabat sebagai pemimpin dan sering melakukan perjalanan untuk berobat ke kota Balqa‟ di Syam. Dia pulang sambil membawa berhala Hubal dan meletakkannya di Ka‟bah, lalu mengenalkannya kepada penduduk dan meminta mereka untuk menyembah dan memujanya. Seiring berjalannya waktu, agama Nabi Ibrahim as.pun mulai terlupakan dan pengagungan terhadap Ka’bah sirna, diganti dengan masa penyembahan berhala atau paganisme.23

Setelah 300 tahun, Amru bin Luhay al-Khuza‟i dilengserkan dari jabatannya oleh suku Quraisy. Pada masa kekuasaan Quraisy, Ka’bah menjadi tujuan ibadah suku-suku Arab dan menjadi sumber rezeki bagi penduduk Mekah. Saat itu, kaum Quraisy meletakkan seluruh berhala yang menjadi sesembahan suku Arab di sekeliling Ka’bah. Dengan adanya berhala-berhala tersebut, pengurus Ka’bah berhasil meraup keuntungan yang sangat besar. Mereka menjual lembaran-lembaran syair paganisme yang ketika itu tersebar di Mesir, Yunani, India, dan Babak.24

Berhala-berhala yang tersebar di sekitar Mekah dan di berbagai kota lain di Jazirah Arab memiliki beragam macam bentuk, di antaranya berbentuk patung manusia, rumah, batu tak berbentuk, pohon yang diukir dan lain sebagainya. Banyaknya berhala di sekitar Ka’bah merupakan ide dari suku Quraisy, ketika itu mereka berpikir bagaimana caranya mendatangkan suku-suku Arab di sekitar Mekah agar mau datang ke

23Salman Abdul Muthalib & Agil Anggia, MAKNA LAFAZ ASHNĀM, AL-AUTSĀN, AL-ANSHĀB DAN AL-TAMĀTSĪL DALAM AL-QUR’AN, Tafse : Journal of Qur'anic Studies, Vol. 6, No. 1, January-June 2021, hlm. 94-110.

24Ibid., hlm. 94-110

Ka‟bah dan berhaji. Mereka berpikir bahwa kedatangan suku-suku Arab adalah lahan bisnis yang bagus. Maka, terbentuklah ide untuk mengambil berhala-berhala setiap suku di tanah Arab, kemudian dibawa dan diletakkan di sekeliling Ka’bah. Dengan begitu, semua suku Arab akan datang ke Mekah dan mengunjungi Tanah Haram demi sesembahan mereka.25

1. Bentuk Peribadatan Kepada Berhala Pada Zaman Dahulu

Bentuk Peribadatan kepada Berhala Bangsa Arab pra-Islam memiliki beberapa bentuk peribadatan kepada berhala. Mereka memiliki tradisi dan amalan-amalan baru, di antara upacara peribadatan berhala yang mereka lakukan seperti mengelilingi berhala, memohon perlindungan dan pertolongan tatkala menghadapi kesulitan, haji dan tawaf mengelilingi berhala, mempersembahkan aneka kurban, bernazar untuk mempersembahkan sebagian hasil panen dan ternak mereka kepada berhala, dan menyebutkan nama-nama binatang dengan sebutan bahīrah, sāibah, washīlah, dan hāmi.Semua ini dilakukan sebagai pendekatan diri kepada berhala. Bangsa Arab pra-Islam melakukan semua bentuk peribadatan tersebut kepada berhala dengan maksud meyakini bahwa hal tersebut bisa mendekatkan mereka kepada Allah dan menjadikan perantara bagi mereka kepada-Nya, serta memberi syafaat di sisi-Nya.26

2. Eksistensi patung dalam agama lain a. Budha

Orang membuat patung tentu ada maksudnya, seperti halnya arca atau patung Buddha. Patung Buddha dibuat oleh kaum Buddhis untuk mengenang jasa-jasanya dan keagungan budinya terutama ajaran-ajaran yang membuat berjuta-juta manusia hidup dalam ketentraman dan

25Salman Abdul Muthalib & Agil Anggia, MAKNA LAFAZ…, hlm. 94-110.

26Ibid., hlm. 94-110.

kedamaian. Walaupun wujud patung Buddha tidak mirip betul dengan wajah Buddha atau Shiddartha yang sebenarnya, tetapi lukisan patung Buddha, bagi kaum Buddhis harus selalu membayangkan dengan benar-benar meresapi siapakah Buddha itu. Patung Buddha lebih banyak menggambarkan suatu tipe dari pada wujud orangnya. 27

Pada patung Buddha terdapat tanda-tanda atau atribut yang banyak sekali. Hal ini dapat difahami mengapa di buat sedemikian rupa dengan berbagai tanda keutamaan dan lebih menitik beratkan tipe dari pada orangnya. Buddha adalah merupakan tokoh pendiri agama Buddha yang mempunyai tiga puluh dua ciri manusia yang sempurna.28

b. Hindu

Para bijak sering mengatakan bahwa agama Hindu merupakan agama yang universal. Ibarat pepatah, di mana bumi dipijak di situ langit dijunjung. Artinya di mana pun agama Hindu tersebut akan selalu menyesuaikan diri dengan adat istiadat, tradisi, dan budaya setempat.

Hindu bukanlah agama yang kaku, karena sifatnya fleksibel. Pemujaan terhadap Tuhan dalam Hindu tak harus seragam, tak harus menggunakan mantra-mantra yang berbahasa Sansekerta, namun juga dengan bahasa Bali, Jawa, atau bahasa lainnya yang penting niat dan ketulusan. Lalu bagaimana dengan Hindu khususnya di Bali yang dianggap sebagai pemuja patung atau batu? Agama Hindu sangat menghargai seni, bahkan semua ritual dalam agama Hindu di Bali adalah seni dan akan sangat mustahil sebuah ritual tersebut terlaksana tanpa adanya seni.29

27Arief Wibowo, Makna Patung Buddha Dalam Agama Buddha, Fakultas Agama Islam Universitas Muhammadiyah Surakarta,Laporan penelitian, hlm. 95.

28Ibid., hlm. 95.

29 https://hma.poliupg.ac.id/index.php/2021/05/25/mengapa-agama-hindu-menyembah-patung/

Patung adalah hasil imajinasi dari pikiran manusia dan lahir karena kekayaan, ketajaman, dan kejelian imajinasi. Selain itu untuk memahami sesuatu yang abstrak perlu dikonkritkan. Tuhan adalah sesuatu yang abstrak yang tak bisa digambarkan oleh siapapun di dunia ini. Dengan keterbatasan manusia sehingga dengan seni dibuatlah simbol atau media untuk memusatkan diri pada Tuhan salah satunya berupa patung. Akan tetapi Hindu tidaklah memuja media berupa patung yang dibuat tersebut, melainkan hanya sebagai media untuk meyakini keberadaan Tuhan dan dalam melakukan pemujaan umat Hindu tidak memusatkan diri pada patung melainkan pada Tuhan.30

Seorang Hindu yang taat tidak malu pergi ke kuil dan membungkuk di hadapan seorang idolanya (Para Dewa). Dia tidak ragu untuk berdiri di depan-Nya dan berbicara kepada-Nya seolah-olah dia berbicara kepada seseorang dengan iman dan pengabdian yang patut dicontoh yang bukan dari dunia ini. Dia mungkin kaya atau miskin, mencari sesuatu atau hanya berdoa tanpa harapan, berpendidikan atau tidak berpendidikan, pengabdian dan dedikasinya kepada Tuhan dan pelayanan tidak perlu dipertanyakan lagi. Maka seperti itulah, akibat dari keterbatasan manusia yang tak mampu membayangkan wujud Tuhan ketika hendak memuja-Nya, diwujudkan Tuhan dalam sebuah karya seni seperti Patung.31

c. Konghucu

Agama konghucu adalaha agama yang berasal dari Tiongkok. Pada awal keberadaannya, Agama Khonghucu ini hanya dianut di dalam kerajaan. Akan tetapi Oleh karena jasa Nabi kong zi atau kong fu tze

30 https://hma.poliupg.ac.id/index.php/2021/05/25/mengapa-agama-hindu-menyembah-patung/

31Ibid.

atau khonghucu, maka rakyat jelata bisa mempelajari Ajaran Khonghucu di Tiongkok (cerita nya Nabi Kong Zi mengembara). 32

Menurut sejarahnya, kedatangan orang Cina pada zaman dahulu ternyata membawa serta patung Dewa Bumi yang sangat mereka agungkan. Patung ini terbuat dari kayu dan dinamakan Pak Kung sebagai kepercayaan baru umat Konghucu. Dikisahkan bahwa Pak kung tersebut langsung ditempatkan di sebuah bangunan khusus, tepatnya di permukiman daerah tujuan mereka. Bangunan tersebut kemudian dijadikan tempat sembahyang oleh umat Konghucu. Dan kini, setiap permukiman Cina memiliki satu atau lebih klenteng yang kemudian dikenal dengan nama Thai Pak Kung.33

d. Kristen

Agama Kristen merupakan agama terbesar di dunia dengan penganut mencapai dua miliar orang dari seluruh berbagai Negara di belahan bumi.Mayoritas pemeluk agama Kristen adalah orang-orang dari Negara barat seperti Eropa dan Amerika. Sedangkan sisanya tersebar di seluruh Negara, bahkan di negara-negara yang mayoritas muslim pun biasanya terdapat pemeluk agama Kristen. Agama Kristen merupakan agama yang berdasarkan ajaran Yesus Kristus serta riwayat hidup Yesus Kristus, penganut agama Kristen percaya jika Yesus Kristus adalah anak Allah dan menjadi juru selamat manusia.34

Agama Kristen juga memilki kitab suci yang bernama injil, di dalam injil juga menjelaskan berbagai hal dan hukum salah satunya yaitu tentang patung, di dalam Kristen sendiri juga terdapat perdebatan mengenai patung. Pada zaman dulu tahun 726 kaisar leo pernah memerintahkan untuk menghancurkan patung-patung yang ada di

32 https://www.kemenag.go.id/read/pengetahuan-dasar-agama-khonghucu-egoyv

33 https://kumparan.com/berita-hari-ini/tempat-ibadah-agama-konghucu-lengkap-dengan-filosofinya-1wREYOdxvAS

34https://www.gramedia.com/literasi/sejarah-agama-kristen-di-indonesia/

gereja-gereja romawi akan tetapi tindakan tersebut juga mendapat kecaman juga oleh pembuka agama Kristen.

Di dalam injil jelas disebutkan bahwa ”Jangan membuat patung pahatan atau berhala yang bentuknya mirip apa pun yang ada di langit, di bumi, atau di dalam air. Jangan sujud di depan semua itu dan jangan tergoda untuk menyembahnya, karena Aku, Yehuwa Allah kalian, mengharuskan kalian untuk mengabdi kepada-Ku saja”35

Akan tetapi hari ini banyak sekali gereja-gereja yang terdapat patung di dalamnya, namun dari beberapa pendapat yang ada bahwa patung yang terdapat di dalam gereja sekarang bukan untuk disembah akan tetapi hanya sebagai simbol dan untuk media pengingat di dalam menjalankan ritual peribadatan.

Dokumen terkait