• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II TINJAUAN TEOR

2. Sejarah dan Perkembangan Mentoring

Pada dasawarsa yang lalu, program mentoring ditujukan untuk anak- anak dan remaja yang beresiko mendapatkan perhatian yang serius sebagai sebuah pendekatan yang menjanjikan untuk memperkaya kehidupan anak- anak dan remaja, orang dewasa memusatkan perhatian pada kebutuhan mereka dalam bentuk hubungan yang positif dan menyediakan one-on-one support serta advokasi bagi mereka yang membutuhkan.20

Gerakan mentoring remaja (youth mentoring) telah ada pada akhir abad 19 yang pada saat itu dikenal dengan sebutan Friendly Visitors21 yang memfokuskan kegiatannya dalam memberikan bimbingan, dukungan serta contoh positif kepada anak-anak kaum miskin.22

Di Amerika, mentoring formal berkembang di awal abad 20, sejalan dengan pertumbuhan ekonomi23 dan permintaan masyarakat yang cukup tinggi. Ledakan teknologi sejalan dengan pertumbuhan urbanisasi di pusat- pusat kota. Beberapa kota di Amerika berkembang menjadi pusat industri

& % > # F * F # ) B G 2 =

# C + = / ! # $ % 2$ # ) )

& ) )

&& 2) > +"# / # H ** *

& $ $ & ' $$ $ 3I/2' B -# B $ & ;5 )

& &)

seperti Chicago, New York, Boston dan Philadelpia.24 Tetapi perkembangan industri ini tidak diimbangi dengan perhatian terhadap kondisi remaja apalagi remaja yang berasal dari kalangan miskin. Kejahatan remaja meningkat. Pencurian, merokok,25 dan masih banyak lagi kejahatan-kejahatan yang pada saat itu dilakukan oleh kelompok-kelompok remaja Amerika yang terpinggirkan. Keadaan inilah yang melatarbelakangi timbulnya gerakan mentoring untuk remaja.

Pada tanggal 4 Juli 190326, seorang pengusaha asal Cincinnati, Irvin Westheimer, melihat melalui jendela kantornya, seorang anak laki-laki sedang mencari makanan di tong sampah. Hatinya tergerak dengan apa yang dilakukan oleh pemuda tersebut. Akhirnya Westheimer mencari tahu tentang pemuda tersebut dan diketahui bahwa anak tersebut merupakan anak yatim dari keluarga miskin dan hanya tinggal bersama ibunya. Kemudian ia memutuskan pemuda tersebut dijadikan teman sekaligus keluarganya dan mendorong orang lain melakukan hal yang serupa. Di kemudian hari Westheimer merupakan pemimpin dari lembaga mentoring Big Brothers Group di Cincinnati.27

Sekitar tahun 1904, Ernest Coulter, seorang jurnalis di sebuah surat kabar New York, tertarik melihat keadaan buruk anak-anak di kota New York. Ia pun memutuskan meninggalkan dunia jurnalis dan menjadi juru tulis di

&< ) )

& ) )

& > +"# H ** * & $ $ & '

$$ $ ) & &)

pengadilan anak.28 Coulter kemudian melanjutkan sebagai volunteer untuk melayani pemuda yang tidak mempunyai hak suara.29 Tidak hanya sampai disitu, pada tahun yang sama Coulter mengadakan pertemuan dengan sebuah perkumpulan yang menamakan The Men’s Club of the Central Prebysterian Church of New York30. Dalam pertemuan tersebut Coulter mendorong mereka untuk peduli terhadap kondisi pemuda Amerika pada saat itu khususnya bagi mereka yang terlibat tindak kriminal. Karena sesungguhnya yang mereka butuhkan adalah perhatian dan bimbingan dari orang yang lebih dewasa. Dalam pertemuan itu Coulter berkata:

“There is only one possible way to serve that youngster (who is in trouble) and that is to have some earnest, true man volunteer to be his big brother, to took after him, help him do right; make the little chap feel that there is at least one human being in this great city who takes a personal interest in him, who cares whether he live or die.”31

(“Disana hanya ada satu jalan yang memungkinkan untuk melayani remaja 9yang dalam masalah) dan itu yang bisa mendengarkan, manusia yang benar-benar sukarela untuk menjadi saudaranya, untuk menjaganya,membantunya melakukan yang benar, membuat sedikit celah untuk merasakan bahwa disana ada sedikitnya seorang manusia di kota besar yang membawanya menyukai pribadinya dan peduli ketika dia hidup atau mati”.)

Coulter pun berhasil merekrut 40 orang sukarelawan yang bersedia menjadi sahabat (saudara) bagi anak-anak bermasalah32. Dari sini, lahirlah sebuah gerakan mentoring yang dikenal dengan nama Big Brothers, dimana & - 6 + ) ) & ) ) ; > +"# H ** * & $ $ & ' $$ $ ) & &) ; $ ( % % $ % ) $ $ " # " $ # *- & $'(( ) " $ ) ( " (. J* ;&

beberapa tahun kemudian menjadi sebuah lembaga mentoring terbesar di dunia yang memiliki 500 cabang di beberapa negara. Coulter pun didaulat sebagai tokoh dalam gerakan mentoring remaja.

Sama halnya seperti Big Brothers, organisasi Big Sisters juga memprakarsai terbentuknya mentoring untuk anak-anak perempuan.33 Pada 1905, di New York sebuah perkumpulan bernama The Ladies of Charity

berganti nama menjadi Catholic Big Sisters dan ini merupakan lembaga salah satu lembaga mentoring pertama untuk anak-anak perempuan. Mrs. John O’Keefe terdaftar sebagai pendiri Big Sisters yang pertama. Kemudian, 1908 Mrs. Willard Parker mendirikan program yang serupa bagi remaja putri yang beragama Protestan di New York.34

Tahun 1909, Coulter dan beberapa orang tergabung secara resmi dalam Big Brothers of New York, Inc., menjadi lembaga mentoring formal bangsa dan mendirikan kantor perwakilan di New York. Begitu pun dengan

Big Sisters secara resmi menjadi sebuah badan dan mendirikan kantor perwakilan di Milwaukee.35 Dan di tahun 1910, Irvin Westheimer mendirikan

Big Brother Association di Cincinnati.36

Tidak hanya sampai di situ, tahun 1914 perencanaan nasional pertama organisasi Big Brothers dan Big Ssters. Terjadi perkembangan yang cukup besar di berbagai kota, termasuk New York, Boston, Philadelpia,Cleveland, ;; - 6 + ) ) ;< > +"# H ** * & $ $ & ' $$ $ ) & &) ; ) & &) 34 0 $'(( ) " $ ) ( " (. J* 5 ; $'(( ) " $ ) ( " (. J*

Cincinnati dan Milwaukee. Irving Westheimer dan Ernest Couter merupakan orang yang berpengaruh dalam gerakan ini, kolaborasi antar dua instansi yang berbeda.37

Tahun 1921 dari dua organisasi ini terbentuklah Big Brothers Big Sisters Federation. Federasi ini membuat garis pedoman (guidelines) dan standar program untuk Big Brothers Big Sisters.38 Namun sayangnya federasi ini bersifat sementara dan akhirnya bubar dan tidak muncul lagi sampai tahun 1950an.

Pada tahun 1958 United States Congress secara resmi membuat format baru mentoring dengan nama Big Brothers of America. Tahun 1970 kongres tersebut pun memutuskan membentuk Big Sisters International. Dan akhirnya kedua lembaga tersebut resmi tergabung dalam satu manajemen pada tahun 1977 dengan nama Big Brothers Big Sisters of America (BBSA) berkantor pusat di Philadelpia.39 Lembaga ini pun menjadi inspirasi bagi gerakan- gerakan mentoring lainnya. Tercatat setelah itu banyak lembaga-lembaga mentoring yang memfokuskan perhatiannya pada perkembangan remaja bermunculan, seperti dalam tabel berikut:40

; ; > +"# H ** * & $ $ & ' $$ $ ) & ;) ; ) & ;) <

Tabel 1.1.

Perkembangan Mentoring Tahun Perkembangan Mentoring

1979 The Centre for Intergenerational Learning di Temple University berdiri.

1980 Eugene M. Lang memulai proyek “I Have a Dream” di

New York P.S. 121.

1986 Proyek “I Have a Dream” dibentuk.

1987 Matilda Raffa Como mendirikan The New York

Mentoring Program (Mentoring USA).

1988 Public Private Ventures meluncurkan penelitian

inisiatif untuk menilai kelangsungan dan dampak dari mentoring.

1989 One to One Partnership, Inc., ditemukan oleh Ray Chambers.

1990 Seorang pengusaha dan juga dermawan, Geoffrey Boisi dan Ray Chambers menemukan MENTOR/National Mentoring Partnership.

1991 MENTOR/National Mentoring Partnership dan United Way of Amrica bergabung menjadi The National Mentoring Working Grup.

1995 Public/Private Ventures, mempublikasikan hasil

penelitan dampak dari program mentoring Big Brother. Riset ini mendemonstrasikan bahwa kualitas dari mentroring dapat menjadi nyata dan mempunyai efek yang pentirng dalam kehidupan anak muda.

1997 General Colin Powell pemimpin The Presidens’

Summit on America’s Future mendorong pertumbuhan sukarelawan dan perjanjan warganegara untuk memberikan dukungan untuk remaja yang beresiko. 1997 Harvard Scholl of Public Health meluncurkan gerakan

mentroing nasional pertama.

Sebelum mentoring berkembang seperti sekarang ini, sebenarnya islam telah lebih dulu menerapkan konsep mentoring lebih diarahkan

memberikan pembinaan terhadap generasi muda. Rasulullah SAW dalam membina para sahabat tidak sekedar menjadikan member atau anggota namun lebih itu. Rasul mengangkat dan membina potensi terbesar mereka sehingga menjadi generasi unggulan, dan sukses berjuang menegakkan islam. 41

Ketika membahas sejarah mentoring di Indonesia, maka tidak akan bisa lepas dari peran sejumlah aktivis mahasiswa Institut Teknologi Bandung (ITB) di era tahun 80-an. Dari banyak keterangan yang penulis dapatkan diketahui bahwa kegiatan tersebut berawal dari sebuah aktivitas pengajian di Masjid Salman Al-Farizi ITB. Di ketahui bahwa di Masjid Salman ITB-lah konsep Mentoring Islam pertama kali dikembangkan. Kemudian pengaruhnya meluas hingga ke Jabodetabek

Versi lain menyatakan bahwa kata “Mentoring” muncul pada awal tahun 90-an di Kota Bogor seiring dengan kemunculan dakwah sekolah di SMP dan SMA (SMP Negeri 1 Bogor dan SMA Negeri 1 Bogor). Ada juga yang menyakatan bahwa “mentoring” pertama kali muncul berawal dari kegiatan ROHIS SMA Negeri 28 Jakarta. Dari sinilah yang kemudian menjadi stimulator munculnya aktivitas dakwah sekolah di Kota Bogor melalui program Mentoring.

Dokumen terkait