Akta Universiti dan Kolej Universiti 1971 (AUKU 1971) merupakan satu
akta57 yang dibuat oleh kerajaan Malaysia, yang dikemukakan oleh Almarhum
Dato’ Hussien Onn (Menteri Pendidikan ketika itu) di Parlemen pada tanggal 17
Maret 1971 dan disahkan oleh Duli Yang Maha Mulia Seri Paduka Yang
di-Pertuan Agong58 pada tanggal 27 April tahun 1971 dan diberlakukan mulai
tanggal 30 April 1971. Ia merupakan suatu akta yang memberikan kewenangan
kepada Kementerian Pengajian Tinggi Malaysia dalam pembentukan dan
penyelenggaraan universitas-universitas dan kolej-kolej universitas59 dan hal-hal
lain yang berkenaan dengannya.60Akta ini telah diamandemen tiga kali yaitu pada
tahun 1975, 1983 dan 1996.61
57
Istilah Akta dalam bahasa Indonesia dapat dipersamakan dengan Undang-undang
58
Malaysia terdiri dari negara-negara bagian yang diketuai oleh seorang raja. Setiap lima tahun (satu periode) diadakan pemilihan ketua raja-raja, dan seorang raja dari satu negara bagian yang terpilih itu diberi gelar Duli Yang Maha Mulia Seri Paduka Yang di-Pertuan Agong.
59
Kolej Universitas di Indonesia sama dengan Institut atau perguruan tinggi khusus dalam bidang tertentu seperti Institut Teknologi, institut Agama Islam, Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi dan lain-lain
60
http://mansuhkanauku.wordpress.com/tentang-auku. diakses pada tanggal 2 Juli pukul 16.00 WIB.
AUKU diperkenalkan pada tahun 1971 berkaitan dengan keterlibatan
mahasiswa secara aktif dalam politik negara. Manifesto yang dikeluarkan oleh
mahasiswa telah mendapat sambutan yang baik dari rakyat. Gerakan mahasiswa
tersebut baik di dalam maupun di luar kampus (di masyarakat) telah
mengkhawa-tirkan pemerintah karena mahasiswa banyak mengkritik kesalahan pemerintah.
Gerakan mahasiswa ini menyebabkan pihak pemerintah merasa perlu adanya satu
akta atau undang-undang untuk mengatur dan mengawasi gerakan mahasiswa
agar tidak berlebihan. Bahkan pemerintah berpendapat bahwa gerakan
mahasiswa perlu dihapuskan. Akhirnya, Akta Universiti dan Kolej Universiti
(AUKU) 1971 dikemukakan oleh Menteri Pendidikan, Dato’ Hussien Onn di
Parlimen pada 17 Maret 1971, kemudian diberlakukan pada 30 April 1971.62
Pembentukan AUKU 1971 jelas berkaitan erat dengan tindakan
para mahasiswa yang berpusat di Universitas Malaya yang mengkritik
pemerintah di bawah pimpinan Tunku Abdul Rahman. Pada waktu itu
mahasiswa jelas sekali terlibat dalam kampanye Pilihan Raya Umum (PRU /
Pemilu) ke-4 tahun 1969, dengan manifestonya yang mendukung oposisi.
Keberanian mahasiswa yang bertindak aktif sangat mengkhawatirkan pihak
61
http://ms.wikipedia.org/wiki/Akta Universiti dan Kolej Universiti 1971 diakses pada tanggal 10 Juli pukul 20.00 WIB.
62
http://mansuhkanauku.wordpress.com/tentang-auku/ diakses pada tanggal 2 Juli pukul 16.00 WIB.
pemerintah, sehingga pemerintah membentuk AUKU yang bertujuan mengekang
aktivis kampus untuk bebas bersuara.63
Di antara sebab terbentuknya Akta Universiti Kolej Universiti (AUKU)
yang sering menghantui pelajar di universitas-universitas Malaysia dan dianggap
menyekat serta mengekang kebebasan bersuara dan berpartaisipasi dalam partai
politik di kampus adalah:
1. Persatuan Mahasiswa Universiti Malaya (PMUM) menyatakan dukungannya
kepada oposisi dalam Pilihan Raya Umum (PRU) ke-4 sehingga dikatakan
antara sebab yang mencetuskan Peristiwa 13 Mei 1969.64
2. Adanya demontrasi Anti Tunku Abdul Rahman oleh PMUM di Universiti
Malaya (UM) pada 29 Agustus 1969.
3. Demontrasi yang berlaku pada tanggal 5 Oktober 1970 yang merupakan
pertembungan PMUM (sosialis) dan Persatuan Bahasa Melayu Universitas
Malaya PBMUM (nasionalis) hingga menampakkan banyak kelemahan
Kerajaan dalam isu bahasa Melayu dan pendidikan.65
4. Pada tanggal 14 Juni 1971 diadakan demontrasi pertama oleh Persatuan
Mahasiswa Islam Universiti Malaya (PMIUM) sebanyak 2000 mahasiswa dari
63
http://www.evaluasireformasi.blogspot.com/8.html diakses pada tanggal 12 Juli pukul 21.00 WIB.
64
Peristiwa 13 Mei 1969 adalah merupakan peristiwa kerusuhan rasial yang terjadi antara suku Melayu dan Cina di Malaysia yang disebabkan adanya kesenjangan ekonomi di mana pada waktu itu pertumbuhan ekonomi dikuasai oleh Cina sedangkan bangsa Melayu merasa tertinggal.
65
http://suara-utmkl.blogspot.com/2007/09/auku-perlu-dimansuhkan-bukandipinda_ 7401 html#c4795340316545903198 diakses pada tanggal 10 Juli pukul 20.00 WIB.
Universitas Malaya (UM) & Universitas Kebangsaan Malaysia (UKM)
berkaitan dengan kunjungan Thanam Kitikachorn (Perdana Menteri Thailand)
karena adanya kasus pembunuhan umat Islam Patani. Dalam peristiwa ini
banyak mahasiswa diamankan.
5. Pada tanggal 15 Juni 1971, sebanyak 3000 orang yang dipimpin saudara
Anwar Ibrahim dari PBMUM dipukul Polisi ketika berdemontrasi di luar
Universitas Malaysia. Dalam kasus ini lebih banyak mahasiswa di tahan.66
Berdasarkan peristiwa-peristiwa di atas pemerintah telah membentuk
“Jawatan kuasa Mengkaji Kampus” hingga terbentuk dan diumumkan AUKU
pada 27 April 1971. Setelah AUKU diperkenalkan, mahasiswa merasakan adanya
pembatasan terhadap aktivitas mereka dan hal ini menyebabkan gerakan
mahasiswa semakin agrasif dengan melakukan aksi protes sebagai perlawanan
mereka terhadap akta ini, antaranya terjadi demontrasi-demontrasi:
1. Pada tanggal 15 Mei 1972, PMUM melakukan demontrasi dalam rangka
memprotes AUKU 1971.
2. Persatuan Sosialis Universitas Malaya (yang dibentuk pada 1973) kembali
menguasai PMUM yang berada di bawah pimpinan Hishamuddin Rais &
Datuk Sri Anwar Ibrahim membentuk Angkatan Belia Islam Malaysia
(ABIM) tahun 1971 demi membantu PMIUM (di bawah pimpinan Siddiq
Fadhil) & berjaya kuasai PKPM pada tahun 1974 yang bangkit memimpin
66
http://qanunfiatdunia.blogspot.com/2008/03/hujah-mengapa-auku-perlu-dimansuhkan. html diakses pada tanggal 20 Juli pukul 15.30 WIB.
mahasiswa nasional berdemontrasi membantah campur tangan Amarika
Syarikat (AS) dalam Perang Arab-Israel pada tanggal 13 Oktober 1973, Polisi
bertindak menyembur gas pemedih mata dan tiga pemimpin telah ditangkap.
Sebanyak 4000 mahasiswa sekali lagi berdemontrasi di depan kedutaan AS
pada 16 Oktober 1974 atas maksud yang sama.
3. Puncaknya pada tanggal 21 September 1974, pada pukul 14.30, PMUM
membentuk Majlis Tiertinggi Sementara (MTS) untuk mengambil alih UM
sebagai protes terhadap tertangkapnya lima aktivis dalam Demo Tasik Utara
pada bulan september 1974 dan Demontrasi Baling (sebanyak 400 orang)
pada bulan Nopember 1974 yang mengakibatkan 1000 mahasiswa ditahan
polisi.67
Berkaitan dengan beberapa peristiwa di atas, AUKU telah di amandemen
buat pertama kalinya pada tahun 1975, oleh Tun Dr. Mahathir bin Mohamad yang
merupakan Menteri Pendidikan pada waktu itu. Amandemen ini lebih menekan
dan memperkosa hak-hak asasi mahasiswa, dan AUKU menjadi lebih dzalim
dibanding dengan sebelum diamandemen.
Tujuan utama Tun Mahathir mengamandemen AUKU 1971 ialah untuk
menghapuskan suara atau gerakan-gerakan mahasiswa yang pada waktu itu
semakin berpengaruh, karena memperjuangkan aspirasi masyarakat dan mendapat
dukungan dari masyarakat untuk mengkritik pemerintah. Untuk menghentikan
kritikan ini, dengan menggunakan AUKU Tun Mahathir berhasil membuat
67
http://qanunfiatdunia.blogspot.com/2008/03/hujah-mengapa-auku-perlu- dimansuhkan. html diakses pada tanggal 20 Juli pukul 15.30 WIB.
mahasiswa menjadi takut. Akibatnya, di kalangan mahasiswa sampai hari ini
sudah menjadi ‘culture of fear’ yang menyebabkan kebanyakan mahasiswa sudah
hilang kepedulian sosialnya akibat lesunya idealisme.68