• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II KAJIAN TEORITIS

D. Sejarah Punk

Dalam kutipan buku karya Widya yang berjudul Punk Ideologi yang Disalahpahami bahwa “Sejarah Punk adalah perilaku yang lahir dari sifat melawan, tidak puas hati, marah, dan benci pada sesuatu yang tidak pada tempatnya (sosial, ekonomi, politik, budaya bahkan agama) terutama tindakan yang menindas. Para Punker mewujudkan rasa tersebut dalam bentuk musik dan pakaian.” Awal mulanya punk muncul di Inggris sekitar tahun 1970-an.

Kemunculan subkultur punk dilatar belakangi oleh beberapa faktor salah satunya yaitu negara tersebut mengalami krisis ekonomi sehingga banyak yang muncul pada negara tersebut seperti pengangguran, dan peningkatan kekerasan yang berada di jalanan.17 Dalam kondisi seperti ini sangatlah terasa bagi para kaum pekerja seperti buruh atau karyawan yang bekerja sepenuh waktu sehingga menyingkirkan kaum tersebut berada dalam kehidupan sosial didalam masyarakat sekitarnya, maka dari itu terciptalah jurang pemisah antara kelas pekerja dengan kelas yang diatasnya karena merasa teralineasi dan muncul rasa ketidakpuasan terhadap sistem suatu negara yang membelenggu dirinya. Sistem monarki hanya menimbulkan jurang hierarki yang besar antarkelas.

Pada sekitar tahun 70-an menunjukkan punk merupakan sebuah bentuk perlawanan dengan ciri pemberontakan yang mulai terlihat. Aksi dari slam dance yang extrem muncul. Dengan lagu Sex Pistol dalam judul Anarchy In the UK yang menyuarakan anti tuhan, dalam lagu tersebut terdapat kalimat “I am Anti Crist”. Hal tersebut jelas menunjukkan bahwa mereka merupakan

17 Widya G, Ideology Yang Disalahpahami, (Yogyakarta : Garasi Hause Of Book,2010), h.

12

golongan anti tuhan karena sebagian besar penduduk Inggris mayoritas beragama Kristen.

Pada tahun 80-an berkembang menjadi sebuah gerakan-gerakan politik, ini semua disebabkan karena pada saat itu Inggris mengalami berbagai masalah politik yang melandanya. Punk kini masuk berpartisipasi aktif dalam tendensi politik. Gerakan punk banyak terlibat aksi-aksi protes terhadap pemerintahan yang ada. Mereka menunjukkan sebuah pertentangan terhadap kemapanan sosial yang tidak adil. Bermula dari kebebasan berpikir dan menyuarakan pendapat dianggap sebagai fondasi utama dalam melakukan setiap berbagai aktivitas. Karena dari hal inilah mereka menganut ideologi anarkisme. Karena mereka bebas melakukan segala apapun sampai-sampai mereka berani menentang pemerintahan mereka sendiri. Punk berfikir kemapanan merupakan sebuah bahaya sosial karena berpotensi membatasi kebebasan berpikir, berpendapat untuk melakukan perlawanan terhadap pemerintahan yang ada, jadi kita dipaksa untuk menuruti kehendak kekuasaan.

Pada tahun 90-an punk dalam perkembangannya mengalami kemunduran makna yang sesungguhnya, hal ini dilatar belakangi punk sudah masuk dan merambah kedalam dunia rekaman, dan banyak band-band punk yang mucul mengorbitkan album-albumnya. Sehingga esensi dari punk sudah memudar. Pada tahun ini juga punk mengalami pergeseran makna karena punk di masa ini hanya sekadar sebagai trend fesyen dan musik tanpa menganut seluruh ideologi yang punk miliki sebelumnya. Terbukti dari ini semua artinya punk sudah mengalami kemunduran karena telah masuk kedalam lingkaran kapitalisme, padahal punk yang sebelumnya mereka paling anti kapitalisme.

Karena ketika di tahun 80-an punk ada dan sudah bermusik mereka mengorbitkan karya mereka sendiri tanpa melalui dapur rekaman yang dimana mereka sudah tidak lagi melakukan secara mandiri dan menjadi ajang bisnis.

Dalam buku Martono Pada sekitar tahun 1980-an punk yang dianggap sebagai jenis musik mulai masuk kedalam Indonesia. Seiring dengan kesukaan kaula muda pada grup band Sex Pistol asal Inggris. Lalu mulailah punk berkembang di indonesia sekitar tahun 1990-an. seiring dengan berkembangnya zaman serta teknogi media yang semakin canggih berbagai budaya asing masuk termasuk pula subkultur punk ini. Lalu kini punk berkembang di kota-kota besar di Indonesia, terutama di Jakarta.

Di Jakarta terdapat suatu scane yang mirip dengan CBGB berlangsung di Pid Pub yaitu tempat pertunjukkan musik yang berada di Plaza Pondok Indah, Jakarta Selatan. Pid Pub turut andil dalam menerbitkan serta melahirkan generasi awal punk yang ada di Jakarta. Karena banyak penggemar dan penonton dari musik disana serta menjadi pionir generasi pertama punk di Jakarta. Band generasi pertama yang dilahirkan adalah Anti Septic. Dimana dua orang pendiri band tersebut sering hadir di acara-acara Pid Pub. Lalu ada juga The Stupid yang memberikan pengaruh besar terhadap generasi pertama punk itu. Hal ini disebabkan sekita akhir 1989 membawakan musik punk dalam acara metal dan band tersebut bergaya ala punk seperti halnya Sex Pistol.

Lalu kemudian ditahun 1992 klub yang bernama Black Hole di Pancoran- Gatot Subroto merupakan tempat yang sering didatangi anak-anak metal Jakarta. Di klub ini, terdapat sekumpulan anak Punk dengan dndanan ala

Sex Pistol dan the Exploited, sekumpulan anak punk tersebut tenyata teridentifikasi dari anggota Young Offender (YO). YO merupakan kelompok tongkrongan pertama di jakarta dan dapat dikatakan sebagai kelompok pertama pengorganisasian acara musik khusus punk.18 Selain itu dengan adanya YO maka dapat keluar dengan atribut punk, karena sebelumnya mereka dianggap aneh oleh masyarakat dengan dandanan punk.

Perkembangan subkultur punk di Jakarta yang bermula kelompok Young Offender (YO) semakin menurun karena disebabkan oleh beberapa hal yaitu perubahan genre musik yang semula di dominasi lagu-lagu punk sudah berubah karena terjerumusnya YO kedalam penggunaan narkotika. Tak jarang dari mereka banyak yang overdosis menggunakan narkotika.

Setelah surutnya YO muncul kelompok-kelompok tomgkrongan punk dari Subnorma, Sid Gank di Jakarta Timur dan Utara, Slumer, Neo Epileption dan Meruya Barmy Army di daerah Jakarta Selatan, Swilindle Revolution didaerah Ciputat, Miracle di Cileduk, PLN di daerah blok M. Dari banyaknya kelompok- kelompok tongkrongan tersebut berkembanglah menjadi komunitas-komunitas punk. Serta dengan banyaknya komunitas-komunitas tersebut maka tersebarlah di penjuru Ibukota yang mewarnai subkultur punk.

Pada dasarnya subkultur punk yang mewarnai Ibukota Jakarta ini tak beda dengan subkultur punk di Inggris. Gaya hidup yang biasa mereka lakukan sama dengan komunitas punk-punk lainnya, seperti dengan gaya hidup punk yang suka minum-minuman beralkohol, menggunakan narkotika, anarkrnisme. Gaya dandanan mereka juga sama dengan punk yang di Inggris.

18Dikutip dari http://www.jakartabeat.net/musik/147-sejarah-komunitas-punk-Jakarta-bagian-1.html (diakses tanggal 7 Agustus 2016)

Mereka mengenakan gaya rambut mohawk dan ada yang diberikan warna-warni, baju dan celana yang ketat serta cendrung berwana hitam, tindikan dengan aksesoris di wajah, tato dan lain-lain.

Dokumen terkait