• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III. DESKRIPSI OBYEK PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

1. Sejarah dan Perkembangan Perusahaan

3. Struktur Organisasi Perusahaan 4. Visi dan Misi Perusahaan 5. Produksi

6. Pemasaran B. Pembahasan

1. Strategi pemasaran ekspor yang diterapkan oleh PT. Kusumahadi Santoso.

2. Hambatan- hambatan yang dihadapi Pt. Kusumahadi Santoso dalam memasarkan produk Ekspornya.

BAB IV PENUTUP A. Kesimpulan B. Saran- saran Daftar Pustaka Lampiran –lampiran

BAB II

LANDASAN TEORI

A. Kegiatan Ekspor 1. Pengertian Ekspor

Ekspor memegang peranan penting dalam kemajuan suatu negara, karena dengan melakukan kegiatan ekspor dapat terjalin hubungan kerjasama antar negara.

Ekspor adalah menjual barang dan jasa kenegara asing untuk dipertukarkan dengan produk lain atau uang dalam bentuk valuta asing (curry,2001:195), sama halnya dengan perdagangan luar negeri yang disebut ekspor adalah kegiatan mengeluaran barang dari daerah pabean indonesia (PPEI,2004:1).

Ekspor adalah suatu transaksi yang sederhana dan tidak dari menjual barang dan jasa antara pengusaha-pengusaha yang bertempat dinegara-negara yang berbeda. Namun dalam pertukaran barang dan jasa yang menyeberangi darat dan laut ini tidak jarang timbul berbagai masalah yang komplek amtara pengusaha-pengusaha yang mempunyai bahasa, kebudayaan, adat istiadat yang berbeda- beda (Roselyne Hutabarat,1985:1).

2. Persyaratan Ekspor

Setiap individu ataupun kelompok yang berniat untuk melakukan usaha yang bergerak dalam ekspor impor harus memenuhi beberapa syarat untuk menjadi eksportir. Menurut (PPEI,2004:1) Bahwa kegiatan ekspor dapat dilakukan oleh setiap perusahaan, hanya saja perusahaan itu harus mempunyai:

1. SIUP (surat izin usaha perdagangan)

Dari deperindag atau izin usaha dari departemen teknis lainnya. 2. TDP (tanda daftar perusahaan).

Menurut (Amir, M.S, 1999:III ) Syarat-syarat eksportir adalah:

1. Mempunyai SIUP dari departemen perdagangan atau instansi lain yang berwenang.

2. Mempunyai NPWP dan TDP dari perusahaan tersebut.

3. Mempunyai anggaran dasar dan anggaran Rumah Tangga (AD/ART) Perusahaan beserta surat kuasa perusahaan kepada pejabat yang ditunjuk untuk menandatangani dokumen- dokumen atau surat berharga lainnya. Dalam melakukan kegiatan ekspor ada 3 kelompok barang ekspor, antara lain: 1. Barang yang diatur ekspornya.

Setiap ekportir yang akan ekspor harus memenuhi dan mendapat pengakuan sebagai ekportir terdaftar (sesuai dengan produk) dari menteri perindag dalam hal itu diatur oleh dirjen perdagangan luar negeri.

a. Maniok,khusus tujuan Uni Eropa b. Kopi

c. Tekstil dan produk Tekstil (khusus tujuan negara kuota,AS,Uni Eropa, Kanada, norwegia dan Turki).

d. Produk industri kehutanan

v Rotan

v Kayu gergajian dengan ketebalan 6 mm dengan kadar air lebih besar

v Lembaran kayu venir dan lembaran kayu lapis Ekpor tersebut hanya boleh dilakukan oleh eksportir terdaftar. 2. Barang yang diawasi ekspornya

Setiap eksportir yang akan ekpor hanya dapat dilakukan dengan persetujuan menperindag atau pejabat yang ditunjuk, dalam hal ini Direktur ekspor mempertimbangkan usulan dari Direktur lain (teknis) Deperindag atau instansi dan departemen lain yang terkait. Barang yang diawasi diantaranya:

a. Bibit sapi, sapi, kerbau

b. Anak ikan napoleon wrasse (heilinus undulatus), ikan napoleon wrasse, benih ikan bandeng(nener).

c. Inti kelapa sawit (palem kenel) d. Minyak dan gas bumi

e. Pupuk urea

f. Kulit buaya dalam bentuk wet blue

g. Binatang liar dan tumbuhan alam yang tidak dilindungi yang termasuk dalam appendix II cities

h. Perak tidak ditempa, atau dalam bentuk setengah jadi, atau dalam bentuk bubuk

j. Limbah dan skrap fero, ingot hasil peleburan scrap besi atau baja (khususnya yang berasal dari wilayah pulau batam)

k. Limbah dan skrap dari baja stainles 3. Barang yang dilarang ekspornya

a. Arwana, benih ikan sidat dibawah ukuran 5 mm, ikan hias air tawar jenis botia macrancanthus ukuran 15mm ke atas.

b. Udang galah (udang air tawar) dibawah ukuran 8cm, udang panaidea/induk dan calon induk.

c. Biji timah hitam dan pekatannya.

d. Abu dan sisa (selain sisa industri pembuatan besi atau baja) mengandung logam dan persewaan logam.

e. Karet bongkah(yang tidak memenuhi standar mutu SIR

f. Bahan-bahan remailing dan rumah asap berupa :slabs, slumps, scraps, karet tanah, unsmoket sheet, blangket sheet,

g. Kul;it mentah dan wet blue dari binatang melata /reptil

h. Kayu bulat yaitu bagian dari pohon yang dipotong menjadi batang – batang bebas,cabang dan ranting, mempinyai ukuran diameter minimal 30cm dan panjang tidak dibatasi dari semua jenis kayu.

i. Bahan baku serpih (BBS) Yaitu kayu yang mempunyai ukuran diameter 29 cm kebawah dan panjang tidak dibatasi dari semua jenis kayu.

j. Binatang liar dan tumbuhan alam yang dilindungi dalam appendix I dan II CITIES

k. Barang kuno yang bernilai kebudayaan

Barang yang tidak boleh diekspor atau dilarang ekspornya bertujuan antara lain agar komoditas tersebut dapat diproses menjadi barang setengah jadi atau barang jadi untuk meningkatkan nilai tambah ,menjaga pengadaan bahan baku, melindungi kelestarian alam atau hutan, melindungi jenis tanaman dan binatang langka.

3. Dokumen- dokumen Ekspor

Dalam pelaksanaannya, kegiatan ekspor memerlukan banyak dokumen yang diperlukan, antara lain:

a. Pemberitahuan ekspor barang (PEB)

PEB merupakan dokumen pabean yang isinya antara lain jenis barang ekspor (umum, terkena pajak ekspor mendapat fasilitas pembebasan dan pengembalian bea masuk, dan barang ekspor lainnya.),identitas eksportir, nama importir, nama eksportir, NPWP, berat barang, (FOB, CIF,dll), merk dan nama kemasan.

b. Faktur (commercial invoice).

Faktur( commercial invoice) merupakan nota perincian tentang keterangan barang-barang yang dijual dan harga dari barang tersebut. Commercial invoice oleh penjual ditujukan kepada pembeli yang nama

dan alamatnya sesuai yang tercantum dalam L/C dan ditandatangani oleh yang berhak menandatangani.

B/L merupakan dokumen pengapalan yaitu surat yang membuktikan bahwa barang yang tercantum dalam dokumen yang sudah dimuat dalam kapal.

d. Airway Bill

Airway Bill adalah tanda terima barang yang dikirim melalui udara untuk orang dan alamat tertentu.

e. Packing list

Dokumen ini menjelaskan tentang isi barang yang dipak, dibungkus ataupun diikat dalam peti,kaleng, kardus, dsb. Yang fungsinya untuk memudahkan pemeriksaan oleh bea dan cukai.

f. Surat keterangan asal (SKA)atau COO (Certifikat of origin)

SKA berisi inti dari dokumen yang menyatakan “bahwa barang yang diekspor tersebut benar-benar dibuat diindonesia”.

g. Inspection Certificate

Inspection Certificate adalah sertifikat yang memuat tentang keadaan barang yang dibuat independent Surveyor/ juru pemeriksa barang atau badan resmi yang disahkan oleh pemerintah atau dikenal dunia internasional. Sertifikat ini memberikan jaminan mutu dan jumlah barang, ukuran dan berat barang, keadaan barang, pembungkus dan pengepakan, banyaknya satuan isi masing-masing pengepakan. Harga barang.

Marine and insurance certificate merupakan persetujuan dimana pihak penanggung jawab berjanji akan mengganti kerugian sehubungan dengan kerusakan, kehilangan,. Dalam kontrak FOB dan C&F importir bertanggung jawab atas asuransi barang- barang, sedangkan dalam kontrak CIF eksportirlah yang bertanggung jawab menutup asuransi.

i. Certifecate of Quality

Certificate of Quality adalah syarat keterangan yang menyatakan tentang mutu barang yang diekspor. Sertifikat ini dikeluarkan oleh badan penelitian yang disahkan oleh pemerintah suatu negara. Sertifikat mutu wajib dimiliki oleh eksportir untuk keperluan perdagangan.

j. Manufacturer’s Quality Certificate

Merupakan sertifikat mutu yang memberikan penjelasan tentang baru atau tidaknya barang apakah sudah memenuhi standar yang telah ditetapkan. Sertifikat ini dibuat oleh pabrik pembuat atau suatu lembaga resmi baik swasta ataupun pemerintah.

k. Sanitary, Health and Veterinary Certificate

Sanitary, Health and Veterinary Certificate adalah sertifikat yang diperlukan untuk menyatakan bahwa bahan baku ekspor, tanaman atau bahan hasil tanaman telah diperiksa dan dinyatakan bebas dari hama dan penyakit.

Weight note and Measurement List adalah surat keterangan tentang berat barang yang dibuat oleh eksportir diketahui oleh surveyor arau pelayan. Sedangkan measurement list adalah surat keterangan yang menerangkan ukuran panjang, lebar,tebal, tipis, garis tengah dan isi barang yang diekspor.

m. Sertificate of analysis

Sertificate of Analysis yaitu keterangan yang membuat hasil analisis barang dari laboratorium yang dilakukan oleh laboratory Accreditation Body yang ditunjuk oleh pemerintah atau negara pembeli.

n. Eksportir’s Sertificate

Eksportir’s Sertificate merupakan surat keterangan dari eksportir yang menyatakan bahwa barang- barang yang dikapalkan merupakan hasil produksi sendiri atau produk perusahaan lain.

o. Manufacturer’s Certificate

Manufacturer’s Certificate merupakan surat keterangan dari pembuat barang yang menyatakan bahwabarang-barang tersebut adlah produksinya.

p. Beneficiary Certificate

Beneficiary Certificate merupakan surat keterangan yang dibuat oleh eksportir yang menyatakan tentang telah dikirimnya dokumen ekspor asli/copy kepada importir.

Yaitu surat keterangan yang dibuat oleh shipping Agent atas perintah Beneficiary berdasarkan perintah L/C isinya mengenai jenis kapal beserta jalur pelayarannya.

r. Special Customs Invoice

Adalah dokumen yang digunakan untuk mempercepat barang penilaian bea masuk dinegara pengimpor.

s. Consular Invoice

Consular Invoice merupakan invoice yang dikeluarkan oleh kedutaan,(konsulat), yang berhak menandatangani adalah konsul perdagangan negara pembeli, tujuannya untuk melihat dengan pasti harga jual dan tidak terjadi dumping price.

t. Wesel

Wesel adalah alat pembayaran, perintah yang tidak bersyarat dalam bentuk tertulis oleh seseorang kepada orang lain ditanda tangani oleh orang yang menarik dan yang menarik dan mengharuskan pihak tertarik untuk membayar pada saat diterima atau pada waktu tertentu.

B. Pemasaran

1. Pengertian Pemasaran

Pemasaran merupakan faktor terpenting dalam sebuah perusahaan yang berperan terhadap perkembangan dan kelangsungan hidupnya. Sebuah perusahaan akan tetap berjalan jika produk-produk yang dihasilkan dapat sampai pada konsumen dan mencapai targetnya dari semua itu

sebenarnya tujuan sebuah perusahaan adalah bagaimana caranya untuk mendapatkan laba semaksimal mungkindari adanya transaksi yang dilakukan. Untuk mencapai laba yang maksimal tentunya diperlukan pemasaran yang efektif, guna menghantarkan produk-produknya kepada konsumen dan menjadi sesuatu yang dibutuhkan serta dicari oleh banyak konsumen.

Sebelum kita akan membahas lebih jauh tentang bagaimana perusahaan dapat memasarkan produknya sehingga perusahaan tersebut dapat berkembang dan tetap eksis, sebaiknya kita harus lebih tahu dulu tentang pemasaran itu sendari,berikut ini akan dikemukakan beberapa pendapat para ahli ekonomi tentang definisi pemasaran yaitu:

The American Marketing Assosiation memberikan definisi: pemasaran adalah suatu kegiatan usaha yang mengarahkan aliran barang dan jasa dari produsen kepada konsumen atau pemakai, (Basu Swasta,1984:7) selain itu juga ada yang berpendapat bahwa pemasaran adalah suatu sistem keseluruhan dari kegiatan usaha yang ditujukan untuk merencanakan, menentukan harga, mempromosikan dan mendistribusikan barang, jasa, dan ide kepada pasar sasaran agar dapat mencapai tujuan organisasi, (Basu swasta,2001:14).

Dari uraian diatas dapat diambil kesimpulan bahwa pemasaran ekspor adalah pemasaran yang berorientasi pada selera pelanggan dan kondisi lingkungan, memproduksi komoditinya sesuai dengan keinginan dan selera pembeli.

2. Prinsip dan Konsep Pemasaran

Didalam pemasaran pastinya memiliki prinsip-prinsip tersendiri agar jelas dalam pencapaian tujuannya, adapun prinsip-prinsip pemasaran menurut (keegen,1998:P.5) yaitu sebagai berikut:

a. Menciptakan nilai bagi pelanggan

b. Mencapai keunggulan bersaing atau keunggulan diferensial c. Memusatkan tujuan,sumber daya dan usaha

Adapun konsep pemasarannya menurut MC Daniel,2002:5, adalah sebagai berikut:

1. Orientasi konsumen, yaitu identifikasi dan fokus pada barang- barang dan perusahaan yang kemungkinan besar akan membeli produk, dan produksi barang dan jasa yang akan memenuhi kebutuhan mereka lebih efektif. 2. Orientasi tujuan, yaitu fokus pada pencapaian tujuan perusahaan, suatu

batasan yang diterapkan pada orientasi konsumen.

3. Orientasi sistem, yaitu pencapaian sistem untuk pengawasan lingkungan eksternal dan mengirimkan bauran pemasaran kepasar sasaran.

4. Strategi Pemasaran (marketing mix).

Sebelum mengetahui tentang pengertian strategi pemasaran, terlebih dahulu mengetahui apa itu strategi?

Strategi adalah pola fundamental dari tujuan- tujuan sekarang dan terencana penyebaran sumber daya, dan interaksi dari sebuah organisasi dengan pasar, pesaing dan faktor-faktor lingkungan lainnya (Henry Simamora, 2000:104). Selain itu Strategi juga diartikan Pedoman arah dan

kebijakan yang disesuaikan dengan kondisi kekuatan dan kelemahan perusahaan (Indriyo Gitosudarmo, 1994:32).

Strategi haruslah menentukan: (1). Apa yang harus dicapai, (2). Dimana (pada industri apa dan pasar produk apa yang akan menjadi fokus perusahaan), (3). bagaimana (Sumber daya dan aktivitas apa yang akan dialokasikan untuk setiap pasar produk guna memenuhi peluang lingkungan dan ancaman untuk meraih suatu keunggulan kompetitif).

Secara spesifik, terdapat 3 komponen di dalam sebuah strategi yang tersusun dengan baik:

· Lingkup, lingkup dari sebuah organisasi mengacu kepada luas domain strategiknya- jumlah dan jenis industridan segmen pasar dimana perusahaan itu bertarung /berencana. · Tujuan atau Sasaran: Strategi harus juga merinci tingkat pencapaian atas satu atau lebih diminensi kerja, seperti pertumbuhan volume, kontribusi keuntungan, imbalan investasi selama jangka waktu tertentu untuk setiap bisnis dan pasar produk dan bagi organisasi secara keseluruhan. · Penyebaran Sumber Daya, setiap organisasi mempunyai

Sumber daya manusia dan keuangan yang terbatas. Penyusunan sebuah srategi juga melibatkan pengambilan keputusan bagaimana sumber daya tersebut diperoleh dan dialokasikan untuk setiap laporan usaha, pasar produk,

departemen fungsional, dan aktivitas fungsional didalam setiap laporan usaha atau pasar produk.

Stategi pemasaran ekspor adalah suatu cara yang digunakan oleh para pengusaha untuk memasuki pangsa pasar internasional.

Pemasaran adalah suatu sistem keseluruhan dari kegiatan bisnis yang ditunjukkan untuk merencanakan, menentukan harga, mempromosikan, serta mendistribusikan barang dan jasa yang memuaskan baik kepada pembeli yang ada maupun pembeli potensial (Staton,2005:5).

Strategi juga terdiri atas berbagai elemen,dan dalam hal ini akan dititik beratkan pada elemen-elemen pemasaran, ada 4 unsur yang mendasari suatu strategi pemasaran yang biasa disingkat 4P yaitu:

1. Strategi produk (product)

Yang dimaksud produk disini adalah sesuatu yang ditawarkan dan dapat memuaskan keinginan dan kebutuhan konsume. Produk dalam perusahaan mencakup keragaman produk, kualitas, design, ciri, nama merk, kemasan, ukuran, pelayanan, garansi serta imbalan.

2. Strategi Harga (price)

Merupakan jumlah uang yang digunakan untuk mendapatkan sejumlah kombinasi dari barang beserta pelayanannya.

Atribut dari harga antara lain:

1) Bagaimana cara pembayarannya 2) Potongan harga khusus

4) Diskon

Dalam menentukan strategi penetapan harga ada prosedur yang harus dilalui diantaranya adalah:

1) Memilih sasaran penetapan harga

Sasaran penetapan harga harus disesuaikan dengan tujuan perusahaan, antara lain sebagai berikut:

a) Mendapatkan laba maksimum

Makin besar daya beli konsumen maka semakin besar pula kemungkinan bagi penjual untuk menetapkan tinggkat harga lebih tinggi.

b) Pengembalian investasi

Harga yang dapat dicapai dalam penjualan dimaksudkan pula untuk menutup investasi secara berangsur- angsur. Dana yang dipakai untuk pengembalian investasi harga bisa diambilkan dari laba perusahaan, dan laba hanya bisa diperoleh bilamana harga jual lebih besar dari jumlah biaya seluruhnya.

3. Strategi Promosi (promotion)

Yang dimaksud promosi adalah berbagai kegiatan yang dilakukan perusahaan untuk mengkomunikasikan kebaikan produknya, membujuk dan mengingatkan para pelanggan dan konsumen sasaran untuk membeli produknya.

Media promosi meliputi: a. Promosi penjualan

b. Periklanan c. Tenaga penjualan

d. Kehumasan (publik relation) e. Pemasaran langsung

Agar promosi dapat berjalan secara efektif, maka ada beberapa hal yang perlu diperhatikan diantaranya adalah:

1) Proses komunikasi

Pemasaran perlu memahami cara kerja komunikasi, komunikasi melibatkan 9 unsur yaitu pengirim, penerima, pesan, media, penyandian, penguraian isi, sandi tanggapan, umpan balik dan gaduh.

2) Waktu penyampaian promosi

Promosi disampaikan pada saat produk- produk kita dibutuhkan. Ada 4 waktu penyampaian promosi:

a. Terus- menerus b. Menurun c. Menaik

d. Terkonsentrasi

3) Menetapkan anggaran promosi

Ada tiga (3) metode yang dapat digunakan untuk mengambil keputusan mengenai anggaran promosi, diantaranya sebagai berikut:

a) Metode menurut kemampuan

b) Metode berdasarkan presentase penjualan c) Metode sasaran dan harga

4. Strategi Distribusi (place)

Merupakan lokasi dimana produk akan dilemparkan agar mudah dicari dan didapat oleh konsumen.

Hal-hal yang perlu dipertimbangkan dalam pemilihan tempat antara lain: a. Saluran pemasaran b. Cakupan pasar c. Pengelompokan d. Lokasi e. Persediaan f. Transortasi

Dengan bauran pemasaran tersebut sebuah perusahaan dituntut untuk memenuhi kebutuhan pelanggan secara ekonomis dan menyenagkan serta dapat berkomunikasi secara efektif dengan pelanggan.

D. Tahap- tahap Pelaksanaan Ekspor

Dalam melakukan aktivitas perdagangan luar negeri, sistem pelaksanaan ekspor khususnya kerjasama antara eksportir dan importir sangat menunjang kelancaran didalam pelaksanaan ekspor. Tahap- tahap ekspor yang harus dilaksanakan oleh eksportir didalam proses kegiatan ekspor yaitu sebagai berikut:

Gambar 3.1 Tahapan Pelaksanaan Ekspor DALAM LUAR NEGERI NEGERI 1 2 2 3 4 5 2 6

Sumber: PPEI,2004.Modul Ekspor Impor,Jakarta

Pada Gambar 3.1 tersebut diatas, maka bisa dijelaskan Tahapan Pelaksanaan Ekspor sebagai berikut:

1. Eksportir mempromosikan komoditas yang akan diekspornya melalui media promosi seperti pameran dagang, iklan dikoran, majalah maupun televisi, baik diluar negeri maupun didalam negeri.

2. Importir yang berminat akan mengirimkan surat permintaan harga atau letter of inquiry kepada eksportir, yang berisi surat permintaan harga.

Sale’s Contract Process

E K P O R T I R Promosi (Promosi Media) Inquiry Offer Sheet Order Sheet Sale’s Contract I M P O R T I R Sale’s Confirmation

3. Eksportir memenuhi permintaan importir dengan mengirimkan surat penawaran harga yang disebut offersheet.

4. Importir setelah mempelajari dengan seksama offersheet dari eksportir menempatkan surat pesanan dalam bentuk ordersheet atau purchase Order kepada eksportir.

5. Eksportir menyiapkan kontrak jual beli ekspor (sales contract)sesuai dengan data- data dari offersheet dan ordersheet, yang telah ditandatangani oleh eksportir dan dikirimkan kepada importir untuk ditandatanggani sebagai tanda persetujuan atas sales contract itu lazimnya dibuat asli rangkap 2.

6. Importir setelah mempelajari dengan seksama “Sale’s Contract”, dan bila dapat disetujuinya, maka ditandatangani Importir untuk dikembalikan kepada Eksportir, satu copy Original ditahan oleh importir sebagai dokumen asli.

E. Transaksi Ekpor Impor

Transaksi perdagangan internasional atau ekspor impor adalah suatu transaksi sederhana dan tidak lebih dari menjual dan membeli barang antar perusahaan yang bertempat tinggal dinegara yang berbeda (Rooselyn hutabarat,1989:1), sedangkan dalam (makalah PPEI,2004:1) Transaksi ekspor adalah aktifitas penjualan barang yang dilakukan oleh pengusaha yang bertempat tinggal disuatu negara lain yang berbeda wilayah.

Dalam pelaksanaan transaksi ekspor ada beberapa kendala yang harus dihadapi:

1. Kepercayaan antara Eksportir dan Importir

Salah satu faktor yang penting untuk menjamin terlaksananya transaksi antara ekportir dan importir adalah kepercayaan. Dua pihak yang tempatnya berjauhan dan belum saling mengenal merupakan suatu resiko bila dilibatkan dengan pertukaran barang dengan uang. Apakah importir percaya untuk mengirimkan uang terlebih dahulu kepada eksportir sebelum barang dikirim atau sebaiknya apakah eksportir mengirimkan barang telebih dahulu kepada importir sebelum melakukan pembayaran.

Oleh karena itu, sebelum kontrak jual-beli diadakan masing-masing pihak harus sudah mengetahui kredibilitas darirekan dagangnya melalui bantuan bank didalam dan diluar negeri yang mempunyai atau mengusahakan status report atau credit imformation dari perusahaan- perusahaan tersebut.

Risiko yang timbul mungkin dapat diamankan oleh bank sebagai pihak perantara.

2. Pemasaran

Ke negara mana barang akan dipasarkan untuk mendapatkan harga yang sebaik-baiknya merupakan faktor yang perlu dipertimbangkan. Sebaiknya bagi importir yang penting diketahui adalah dari mana barang- barang tertentu sebaiknya akan diimpor untuk memperoleh kondisi-kondisi pembayaran yang lebih baik.

3. Sistem kuota dan kondisi hubungan perdagangan dengan negara lain Keinginan eksportir dan importir untuk mencari, memelihara atau meningkatkan hubungan dagang dengan sesamanya juga tergantung pada kondisi negara kedua belah pihak yang bersangkutan. Betapapun keinginan kedua belah pihak untuk meningkatkan transaksi-transaksi yang cukup menguntungkan, namun bilamana ada pembatasan seperti ketentuan Kuota barang dan Kuota negara, maka tidak sepenuhnya dapat terlaksana. Juga apabila hubungan dagang antara nagara- nagara yang bersangkutan tidak diperbolehkan secara resmi maka pengamanan dari pembayaran transaksi tidak akan terjamin.

F. Tata Cara Penerbitan SKA

Peranan surat keterangan Asal (SKA) dalam perdagangan internasional sangat penting. Surat keterangan asal dapat digunakan untuk memperoleh penurunan atau bea masuk dan juga sebagai pengawasan ekspor. Adapun prosedur penerbitan SKA adalah:

1. Mengajukan permohonan Surat Keteragan Asal (SKA)

2. SKA diterbitkan atas permintaan eksportir atau pihak- pihak yang memerlukan.

3. Eksportir dapat memperoleh SKA sesuai dengan jumlah Bill of Lading (B/L) atau Airway bill.

4. Instansi penerbit akan mencatat nomer seri Surat Keterangan Asal, meneliti dan mengesahkan atau menolak permohonan SKA yang diterima.

5. SKA diterbitkan harus memenuhi ketentuan asal barang negara pengimpor dan ketentuan lainnya yang berlaku apabila dipersyaratkan.

Dokumen pendukung yang diperlukan adalah: a. Umum

PEB(fiat muat), B/L, atau airway billon board b. Khusus

1. Surat keterangan izin ekspor untuk produk yang diatur dan diawasi. 2. Kuitansi pembelian.

3. Foto copy KTP atau paspor berupa barang bawaan

4. Bagi SKA form A dan Form B, dilampirkan surat pernyataan eksportir, struktur biaya atau kriteria proses pengerjaan.

5. Barang- barang yang diatur tata niaga ekpornya dan atau terkena pembatasan ekspor atau kuota, SKA-nya hanya dapat diterbitkan oleh kantor dinas perindustrian dan perdagangan setempat.

G. Strategi Memasuki Pasar Ekspor

1. Keputusan Manajemen Untuk Melaksanakan Ekspor.

Merupakan faktor strategis yang paling utama dalam upaya memasuki pasar ekspor.tanpa keputusan itu perusahaan tidak akan pernah memasuki pasar ekspor, keberanian mengambil keputusan itu sangat tergantung pada visi manajemen puncak setiap perusahaan.Adapun visi PT. Kusumahadi Santoso adalah

a) Meningkatkan mutu pelayanan dan menjamin pemenuhan pesana pelanggan sebaik mungkin agar merasa senang.

b) Produk yang dihasilkan oleh perusahaan PT. Kusumahadi Santosa bertujuan untuk mendapatkan keuntungan.

c) Meningkatkan Sumber Daya Manusia, Disiplin tinggi, mampu bekerja keras dan mampu bersaing dengan produk tekstil dari perusahaan lain.

keputusan untuk memasuki pasar ekspor disamping visi juga ditentukan

Dokumen terkait