• Tidak ada hasil yang ditemukan

Strategi pemasaran ekspor pada PT. Kusumahadi Santoso Jaten Karanganyar NANIK

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Strategi pemasaran ekspor pada PT. Kusumahadi Santoso Jaten Karanganyar NANIK"

Copied!
96
0
0

Teks penuh

(1)

STRATEGI PEMASARAN EKSPOR

PADA PT. KUSUMAHADI SANTOSO

JATEN KARANGANYAR

Tugas Akhir

Diajukan untuk Melengkapi Tugas- tugas dan Memenuhi Persyaratan guna Mencapai Gelar Ahli Madya Program Studi Diploma III Bisnis Internasional

Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas Maret

Oleh : NANIK ISTIANI

F3105052

FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS SEBELAS MARET

(2)
(3)
(4)

HALAMAN MOTTO

Ø Barang siapa diuji lalu bersabar, diberi lalu bersyukur, dizalimi lalu memaafkan, dan berbuat zalim lalu bertaubat, maka bagi mereka keselamatan dan merekalah orang- orang yang memperoleh hidayah. (H.R AL- Baihaqi)

Ø Hanya tiga hal yang dibutuhkan untuk mencapai kesuksesan:

Niat yang kuat, usaha yang benar, dan doa.(Penulis)

(5)

HALAMAN PERSEMBAHAN

Kupersembahkan karya ini kepada:

1. Allah SWT. Atas limpahan rahmat, karunia. Dan hidayahnya.

2. Kedua Orang tuaku yang tercinta. 3. Teman- teman Bisnis Internasional

(6)

KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Wr. Wb.

Segala puji syukur penulis panjatkan kehadirat alloh SWT. Yang telah melimpahkan rahmat dan karunia-Nya. Sehingga penulis dapat menyelesaikan penyusunan Tugas Akhir dengan judul “STRATEGI PEMASARAN EKSPOR PADA PT. KUSUMAHADI SANTOSO JATEN KARANGANYAR”.

Penyusunan Tugas Akhir ini disusun guna memenuhi persyaratan untuk memperoleh Gelar Ahli Madya Bisnis Internasional Universitas Sebelas Maret Surakarta. Dalam kesempatan ini penulis ingin mengucapkan terima kasih atas bantuan dan kerjasamanya kepada berbagai pihak khususnya kepada:

1. Prof. Dr. Bambang Sutopo,M.Com.Ak selaku Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas Maret Surakarta.

2. Drs. Hari Murti, Msi. Selaku ketua Program Diploma III Bisnis Internasional Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas Maret Surakarta. 3. Dwi Prasetyani, SE,Msi. Selaku dosen pembimbing, Terima kasih atas

waktu, bimbingan dan kesabarannya yang diberikan kepada penulis hingga tersusunya Tugas Akhir ini.

4. Seluruh Staf dan karyawan program Diploma III Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas Maret Surakarta.

(7)

kasih atas informasi serta bantuannya dalam memberikan data yang diperlukan penulis.

6. Ibu Dewi selaku bagian personalia PT.Kusumahadi Santoso yang telah berkenan memberikan ijin magang kerja dan penelitian untuk penulisan laporan Tugas Akhir ini.

7. buat semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu yang telah membantu hingga terselesainya penulisan Tugas Akhir ini.

Dalam penyusunan Tugas Akhir ini penulis menyadari masih banyak kekurangan dan jauh dari sempurna. Maka dari itu kritik dan saran dari berbagai pihak akan sangat membantu dan bermanfaat bagi penulis demi kesempurnaan penulis Tugas Akhir ini

Surakarta, Juni 2009

(8)

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL... i

HALAMAN ABSTRAKSI ... ii

HALAMAN PERSETUJUAN... iii

HALAMAN PENGESAHAN... iv

HALAMAN MOTTO ... v

HALAMAN PERSEMBAHAN ... vi

HALAMAN KATA PENGANTAR ... vii

HALAMAN DAFTAR ISI ... ix

HALAMAN DAFTAR GAMBAR... xii

(9)

2. Persyaratan Ekspor ……… 9

3. Dokumen- dokumen Ekspor ……… 13

B. Pemasaran ... 16

1. Pengertian Pemasaran ………. 17

2. Prinsip dan Konsep Pemasaran ……… 19

C. Strategi Pemasaran (Marketing Mix) ... 19

D. Tahap- Tahap Pelaksanaan Ekspor... 24

E. Transaksi Ekspor- Impor ... 26

F. Tata Cara Penerbitan SKA ... 28

G. Strategi Memasuki Pasar Ekspor ………. 29

BAB III. DESKRIPSI OBYEK PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Perusahaan ………... ... 35

1. Strategi pemasaran Ekspor yang digunakan PT Kusumahadi Santoso……… 57

(10)

BAB IV. PENUTUP

A. Kesimpulan………... 67

B. Saran ... 68 DAFTAR PUSTAKA

(11)

DAFTAR GAMBAR

(12)

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 3.1 Daftar Karyawan PT Kusumahadi Santoso... 49

Tabel 3.2 Sistem Kerja ... 51

Tabel 3.3 Kapasitas Produksi ... 52

Tabel 3.4 Hasil Produksi Tekstil………. 53

Tabel 3.5 Volume Penjualan Ekspor 2007... 54

(13)

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Kegiatan ekspor mempunyai nilai ekspor yang sangat penting, baik bagi perkembangan industri itu sendiri maupun pemerintah. Manfaat yang bisa diperoleh dengan adanya perdagangan internasional bagi suatu negara akan mendorong negara tersebut untuk memacu transaksi ekspor keluar negeri sehingga dapat meningkatkan pertumbuhan ekonomi dan pendapatan nasional negara. Demikian pula bagi indonesia, transaksi ekspor sangat penting untuk menambah cadangan devisa dan mengurangi tingkat pengangguran karena meningkatnya produktivitas dan lapangan pekerjaan (Amir,Ms, 2004:1).

Bagi perkembangan perekonomian indonesia, transaksi ekpor impor ini merupakan salah satu kegiatan ekonomi yang penting. Dalam situasi perekonomian yang belum mengembirakan ini berbagai usaha telah dilaksanakan pemerintah indonesia yang diharapkan dapat meningkatkan transaksi- transaksi ekspor dan menekan pengeluaran- pengeluaran devisa dengan cara membatasi aktivitas- aktivitas impor. Harga, mutu atau kualitas produk ekspor harus benar- benar diperhatikan dan terjamin agar mampu bersaing dipasar internasional. Dengan adanya kegiatan ekspor- impor mempunyai manfaat antara lain dapat memberikan devisa bagi negara melalui pengembangan potensi ekspor indonesia, dengan membuat berbagai instrumen kebijakan ekonomi dan keuangan yang saat ini sedang diupayakan oleh pemerintah, membuka lapangan kerja baru. Hal ini

(14)

dapat mendorong negara yang melakukan perdagangan internasional untuk meningkatkan produktivitas dan transaksi ke luar negeri yang berguna bagi pertumbuhan ekonomi dan menambah penghasilan pendapatan disuatu negara.

Pemasaran merupakan faktor terpenting dalam sebuah perusahaan yang berperan terhadap perkembangan dan kelangsungan hidupnya. Sebuah perusahaan akan tetap berjalan jika produk-produk yang dihasilkan dapat sampai pada konsumen dan mencapai targetnya dari semua itu sebenarnya tujuan sebuah perusahaan adalah bagaimana caranya untuk mendapatkan laba semaksimal mungkindari adanya transaksi yang dilakukan. untuk mencapai laba yang maksimal tentunya diperlukan pemasaran yang efektif, guna menghantarkan produk-produknya kepada konsumen dan menjadi sesuatu yang dibutuhkan serta dicari oleh banyak konsumen.

PT. Kusumahadi Santoso adalah salah satu perusahaan eksportir yang bergerak dibidang industri tekstil khususnya kain jenis katun dan rayon yang bercorak batik, yang berlokasi di Jalan Raya Km. 9,4 Jaten Karanganyar. Perusahaan ini mengekpor hasil produknya baik didalam negeri maupun diluar negeri. Di dalam negeri sendiri yaitu Surabaya, Bandung, Jakarta dan Bali. Sedangkan keluar negeri yaitu UEA, Turki, Italia, Belanda, Swiss, Arab saudi, Jepang, Jerman, Korea serta negara Eropa lainnya.

(15)

yang berjudul “STRATEGI PEMASARAN EKSPOR PADA PT. KUSUMAHADI SANTOSO DI KARANGANYAR”.

B. Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah diatas dan untuk mempermudah pembahasan masalah, maka perumusan permasalahannya sebagai berikut:

1. Bagaimana Strategi pemasaran Ekspor yang diterapkan oleh PT. Kusumahadi Santoso di karanganyar?

2. Hambatan- hambatan apa yang dihadapi PT. Kusumahadi Santoso dalam memasarkan produk ekspornya?

C. Tujuan Penelitian

Penelitian ini dilakukan dengan tujuan agar penelitian tersebut dapat memberi manfaat yang sesuai dengan apa yang dikehendaki. Adapun tujuan ini adalah:

1. Untuk mengetahui strategi pemasaran yang diterapkan oleh PT. Kusumahadi Santoso.

2. Untuk mengetahui hambatan-hambatan yang dihadapi dalam memasarkan produknya PT. Kusumahadi Santoso.

D. Manfaat Penelitian

Selain mempunyai tujuan penelitian, penelitian ini mempunyai manfaat penelitian. Penelitian ini diharapkan bermanfaat:

(16)

Memberi masukan mengenai hal-hal yang berhubungan dengan aktivitas ekspor yang dapat digunakan sebagai salah satu bahan evaluasi perusahaan dalam mengambil kebijakan untuk meningkatkan aktifitas ekspor dan mengembangkan dunia usaha.

2. Bagi Pembaca Yang Lain

Bisa memberikan sedikit pengetahuan dan juga gambaran tentang tata cara ekspor impor yang baik dan benar. Dan juga sebagai referensi bacaan tambahan.

3. Bagi Pemerintah

Sebagai bahan pertimbangan dalam menentukan berbagai kebijakan yang berkaitan dengan kegiatan ekspor impor.

4. Bagi Dunia Usaha

Sebagai salah satu pendorong untuk lebih memajukan dunia usaha dalam menuju era globalisasi.

E. Metode Penelitian

(17)

1. Ruang lingkup Penelitian

Metode yang digunakan dalam penelitian tugas akhir adalah studi kasus karena mengambil satu obyek tertentu untuk dianalisis secara mendalam dengan memfokuskan pada suatu masalah.

2. Jenis Data a. Data Primer

Adalah data yang diperoleh langsung dari perusahaan (staff karyawan divisi I Departemen pemasaran PT. Kusumahadi Santoso),data ini diperoleh dengan praktek kerja langsung melalui kegiatan yang dilakukan di tempat penelitian, yaitu di PT. Kusumahadi Santoso. Misalnya mempelajari bagaimana pemasaran produknya, sistem pembayarannya.

b. Data Sekunder

Adalah data pendukung yang diperoleh melalui penelitian dan juga dengan membaca buku- buku literatur dan juga sumber- sumber lainnya yang berhubungan dengan penulis tugas akhir ini. Misalnya, buku- buku tentang sistem pembayaran ekspor impor yang baik dan benar,serta buku-buku penunjang mata kuliah teori ekspor impor lainnya.

3. Metode Pengumpulan Data

(18)

memperoleh data yang diinginkan. Metode atau cara yang digunakan untuk pengumpulan dalam penelitian ini adalah:

a. Wawancara

Merupakan teknik pengumpul data dengan cara dialog dan tanya jawab dengan staff karyawan divisi I Departemen pemasaran PT. Kusumahadi Santoso.

b. Studi Pustaka

Merupakan teknik pengumpulan data dengan cara mempelajari buku-buku atau referensi, dokumen, yang berkaitan dengan masalah yang diteliti. Misalnya dengan mencari buku diperpustakaan, toko-toko buku dan juga melalui internet.

c. Observasi

Dalam penelitian ini, penulis melihat secara langsung mengenai kegiatan yang dilakukan oleh PT. Kusumahadi Santoso dengan program magang kerja. Yaitu mengetahui tentang strategi pemasaran produknya di PT. Kusumahadi Santoso.

4. Sumber Data

a. Sumber data primer

Yaitu data yang diperoleh secara langsung dari sumbernya. Data ini diperoleh melalui suatu penelitian atau dengan wawancara langsung pada pimpinan atau staff karyawan divisi I Departemen pemasaran PT. Kusumahadi Santoso.

(19)

Yaitu data pendukung yang diperoleh dari sumber lain yang berkaitan dengan penelitian. Data ini diperoleh dari buku-buku referensi, sumber bacaan lain dan juga melalui internet.

F. Sistematika Tugas Akhir BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah B. Perumusan Masalah C. Tujuan Penelitian D. Manfaat Penelitian E. Metode Penelitian F. Sistematika Tugas Akhir BAB II LANDASAN TEORI

A. Kegiatan Ekspor 1. Pengertian Ekspor 2. Persyaratan Ekspor

3. Dokumen- dokumen Ekspor B. Pemasaran

1. Pengertian Pemasaran

2. Prinsip dan konsep pemasaran C. Strategi Pemasaran (marketing mix)

1. Strategi Produk (product) 2. Strategi Harga (Price)

(20)

4. Strategi Distribusi (place) D. Tahap-tahap pelaksanaan Ekspor E. Transaksi Ekspor- Impor

F. Tata cara penerbitan SKA G. Strategi memasuki pasar ekspor

BAB III DESKRIPSI OBYEK PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Perusahaan

1. Sejarah dan Perkembangan Perusahaan 2. Aspek strategi Perusahaan

3. Struktur Organisasi Perusahaan 4. Visi dan Misi Perusahaan 5. Produksi

6. Pemasaran B. Pembahasan

1. Strategi pemasaran ekspor yang diterapkan oleh PT. Kusumahadi Santoso.

(21)

BAB II

LANDASAN TEORI

A. Kegiatan Ekspor 1. Pengertian Ekspor

Ekspor memegang peranan penting dalam kemajuan suatu negara, karena dengan melakukan kegiatan ekspor dapat terjalin hubungan kerjasama antar negara.

Ekspor adalah menjual barang dan jasa kenegara asing untuk dipertukarkan dengan produk lain atau uang dalam bentuk valuta asing (curry,2001:195), sama halnya dengan perdagangan luar negeri yang disebut ekspor adalah kegiatan mengeluaran barang dari daerah pabean indonesia (PPEI,2004:1).

Ekspor adalah suatu transaksi yang sederhana dan tidak dari menjual barang dan jasa antara pengusaha-pengusaha yang bertempat dinegara-negara yang berbeda. Namun dalam pertukaran barang dan jasa yang menyeberangi darat dan laut ini tidak jarang timbul berbagai masalah yang komplek amtara pengusaha-pengusaha yang mempunyai bahasa, kebudayaan, adat istiadat yang berbeda- beda (Roselyne Hutabarat,1985:1).

2. Persyaratan Ekspor

Setiap individu ataupun kelompok yang berniat untuk melakukan usaha yang bergerak dalam ekspor impor harus memenuhi beberapa syarat untuk menjadi eksportir. Menurut (PPEI,2004:1) Bahwa kegiatan ekspor dapat dilakukan oleh setiap perusahaan, hanya saja perusahaan itu harus mempunyai:

(22)

1. SIUP (surat izin usaha perdagangan)

Dari deperindag atau izin usaha dari departemen teknis lainnya. 2. TDP (tanda daftar perusahaan).

Menurut (Amir, M.S, 1999:III ) Syarat-syarat eksportir adalah:

1. Mempunyai SIUP dari departemen perdagangan atau instansi lain yang berwenang.

2. Mempunyai NPWP dan TDP dari perusahaan tersebut.

3. Mempunyai anggaran dasar dan anggaran Rumah Tangga (AD/ART) Perusahaan beserta surat kuasa perusahaan kepada pejabat yang ditunjuk untuk menandatangani dokumen- dokumen atau surat berharga lainnya. Dalam melakukan kegiatan ekspor ada 3 kelompok barang ekspor, antara lain: 1. Barang yang diatur ekspornya.

Setiap ekportir yang akan ekspor harus memenuhi dan mendapat pengakuan sebagai ekportir terdaftar (sesuai dengan produk) dari menteri perindag dalam hal itu diatur oleh dirjen perdagangan luar negeri.

a. Maniok,khusus tujuan Uni Eropa b. Kopi

c. Tekstil dan produk Tekstil (khusus tujuan negara kuota,AS,Uni Eropa, Kanada, norwegia dan Turki).

d. Produk industri kehutanan

v Rotan

(23)

v Kayu gergajian dengan ketebalan 6 mm dengan kadar air lebih besar

v Lembaran kayu venir dan lembaran kayu lapis Ekpor tersebut hanya boleh dilakukan oleh eksportir terdaftar. 2. Barang yang diawasi ekspornya

Setiap eksportir yang akan ekpor hanya dapat dilakukan dengan persetujuan menperindag atau pejabat yang ditunjuk, dalam hal ini Direktur ekspor mempertimbangkan usulan dari Direktur lain (teknis) Deperindag atau instansi dan departemen lain yang terkait. Barang yang diawasi diantaranya:

a. Bibit sapi, sapi, kerbau

b. Anak ikan napoleon wrasse (heilinus undulatus), ikan napoleon wrasse, benih ikan bandeng(nener).

c. Inti kelapa sawit (palem kenel) d. Minyak dan gas bumi

e. Pupuk urea

f. Kulit buaya dalam bentuk wet blue

g. Binatang liar dan tumbuhan alam yang tidak dilindungi yang termasuk dalam appendix II cities

h. Perak tidak ditempa, atau dalam bentuk setengah jadi, atau dalam bentuk bubuk

(24)

j. Limbah dan skrap fero, ingot hasil peleburan scrap besi atau baja (khususnya yang berasal dari wilayah pulau batam)

k. Limbah dan skrap dari baja stainles 3. Barang yang dilarang ekspornya

a. Arwana, benih ikan sidat dibawah ukuran 5 mm, ikan hias air tawar jenis botia macrancanthus ukuran 15mm ke atas.

b. Udang galah (udang air tawar) dibawah ukuran 8cm, udang panaidea/induk dan calon induk.

c. Biji timah hitam dan pekatannya.

d. Abu dan sisa (selain sisa industri pembuatan besi atau baja) mengandung logam dan persewaan logam.

e. Karet bongkah(yang tidak memenuhi standar mutu SIR

f. Bahan-bahan remailing dan rumah asap berupa :slabs, slumps, scraps, karet tanah, unsmoket sheet, blangket sheet,

g. Kul;it mentah dan wet blue dari binatang melata /reptil

h. Kayu bulat yaitu bagian dari pohon yang dipotong menjadi batang – batang bebas,cabang dan ranting, mempinyai ukuran diameter minimal 30cm dan panjang tidak dibatasi dari semua jenis kayu.

i. Bahan baku serpih (BBS) Yaitu kayu yang mempunyai ukuran diameter 29 cm kebawah dan panjang tidak dibatasi dari semua jenis kayu.

(25)

k. Barang kuno yang bernilai kebudayaan

Barang yang tidak boleh diekspor atau dilarang ekspornya bertujuan antara lain agar komoditas tersebut dapat diproses menjadi barang setengah jadi atau barang jadi untuk meningkatkan nilai tambah ,menjaga pengadaan bahan baku, melindungi kelestarian alam atau hutan, melindungi jenis tanaman dan binatang langka.

3. Dokumen- dokumen Ekspor

Dalam pelaksanaannya, kegiatan ekspor memerlukan banyak dokumen yang diperlukan, antara lain:

a. Pemberitahuan ekspor barang (PEB)

PEB merupakan dokumen pabean yang isinya antara lain jenis barang ekspor (umum, terkena pajak ekspor mendapat fasilitas pembebasan dan pengembalian bea masuk, dan barang ekspor lainnya.),identitas eksportir, nama importir, nama eksportir, NPWP, berat barang, (FOB, CIF,dll), merk dan nama kemasan.

b. Faktur (commercial invoice).

Faktur( commercial invoice) merupakan nota perincian tentang

keterangan barang-barang yang dijual dan harga dari barang tersebut. Commercial invoice oleh penjual ditujukan kepada pembeli yang nama

dan alamatnya sesuai yang tercantum dalam L/C dan ditandatangani oleh yang berhak menandatangani.

(26)

B/L merupakan dokumen pengapalan yaitu surat yang membuktikan

bahwa barang yang tercantum dalam dokumen yang sudah dimuat dalam kapal.

d. Airway Bill

Airway Bill adalah tanda terima barang yang dikirim melalui udara

untuk orang dan alamat tertentu. e. Packing list

Dokumen ini menjelaskan tentang isi barang yang dipak, dibungkus ataupun diikat dalam peti,kaleng, kardus, dsb. Yang fungsinya untuk memudahkan pemeriksaan oleh bea dan cukai.

f. Surat keterangan asal (SKA)atau COO (Certifikat of origin)

SKA berisi inti dari dokumen yang menyatakan “bahwa barang yang diekspor tersebut benar-benar dibuat diindonesia”.

g. Inspection Certificate

Inspection Certificate adalah sertifikat yang memuat tentang keadaan barang yang dibuat independent Surveyor/ juru pemeriksa barang atau badan resmi yang disahkan oleh pemerintah atau dikenal dunia internasional. Sertifikat ini memberikan jaminan mutu dan jumlah barang, ukuran dan berat barang, keadaan barang, pembungkus dan pengepakan, banyaknya satuan isi masing-masing pengepakan. Harga barang.

(27)

Marine and insurance certificate merupakan persetujuan dimana

pihak penanggung jawab berjanji akan mengganti kerugian sehubungan dengan kerusakan, kehilangan,. Dalam kontrak FOB dan C&F importir bertanggung jawab atas asuransi barang- barang, sedangkan dalam kontrak CIF eksportirlah yang bertanggung jawab menutup asuransi.

i. Certifecate of Quality

Certificate of Quality adalah syarat keterangan yang menyatakan

tentang mutu barang yang diekspor. Sertifikat ini dikeluarkan oleh badan penelitian yang disahkan oleh pemerintah suatu negara. Sertifikat mutu wajib dimiliki oleh eksportir untuk keperluan perdagangan.

j. Manufacturer’s Quality Certificate

Merupakan sertifikat mutu yang memberikan penjelasan tentang baru atau tidaknya barang apakah sudah memenuhi standar yang telah ditetapkan. Sertifikat ini dibuat oleh pabrik pembuat atau suatu lembaga resmi baik swasta ataupun pemerintah.

k. Sanitary, Health and Veterinary Certificate

Sanitary, Health and Veterinary Certificate adalah sertifikat yang

diperlukan untuk menyatakan bahwa bahan baku ekspor, tanaman atau bahan hasil tanaman telah diperiksa dan dinyatakan bebas dari hama dan penyakit.

(28)

Weight note and Measurement List adalah surat keterangan tentang berat barang yang dibuat oleh eksportir diketahui oleh surveyor arau pelayan. Sedangkan measurement list adalah surat keterangan yang menerangkan ukuran panjang, lebar,tebal, tipis, garis tengah dan isi barang yang diekspor.

m. Sertificate of analysis

Sertificate of Analysis yaitu keterangan yang membuat hasil analisis barang dari laboratorium yang dilakukan oleh laboratory Accreditation Body yang ditunjuk oleh pemerintah atau negara

pembeli.

n. Eksportir’s Sertificate

Eksportir’s Sertificate merupakan surat keterangan dari eksportir yang menyatakan bahwa barang- barang yang dikapalkan merupakan hasil produksi sendiri atau produk perusahaan lain.

o. Manufacturer’s Certificate

Manufacturer’s Certificate merupakan surat keterangan dari pembuat barang yang menyatakan bahwabarang-barang tersebut adlah produksinya.

p. Beneficiary Certificate

Beneficiary Certificate merupakan surat keterangan yang dibuat oleh

eksportir yang menyatakan tentang telah dikirimnya dokumen ekspor asli/copy kepada importir.

(29)

Yaitu surat keterangan yang dibuat oleh shipping Agent atas perintah Beneficiary berdasarkan perintah L/C isinya mengenai jenis kapal beserta jalur pelayarannya.

r. Special Customs Invoice

Adalah dokumen yang digunakan untuk mempercepat barang penilaian bea masuk dinegara pengimpor.

s. Consular Invoice

Consular Invoice merupakan invoice yang dikeluarkan oleh

kedutaan,(konsulat), yang berhak menandatangani adalah konsul perdagangan negara pembeli, tujuannya untuk melihat dengan pasti harga jual dan tidak terjadi dumping price.

t. Wesel

Wesel adalah alat pembayaran, perintah yang tidak bersyarat dalam bentuk tertulis oleh seseorang kepada orang lain ditanda tangani oleh orang yang menarik dan yang menarik dan mengharuskan pihak tertarik untuk membayar pada saat diterima atau pada waktu tertentu.

B. Pemasaran

1. Pengertian Pemasaran

(30)

sebenarnya tujuan sebuah perusahaan adalah bagaimana caranya untuk mendapatkan laba semaksimal mungkindari adanya transaksi yang dilakukan. Untuk mencapai laba yang maksimal tentunya diperlukan pemasaran yang efektif, guna menghantarkan produk-produknya kepada konsumen dan menjadi sesuatu yang dibutuhkan serta dicari oleh banyak konsumen.

Sebelum kita akan membahas lebih jauh tentang bagaimana perusahaan dapat memasarkan produknya sehingga perusahaan tersebut dapat berkembang dan tetap eksis, sebaiknya kita harus lebih tahu dulu tentang pemasaran itu sendari,berikut ini akan dikemukakan beberapa pendapat para ahli ekonomi tentang definisi pemasaran yaitu:

The American Marketing Assosiation memberikan definisi:

pemasaran adalah suatu kegiatan usaha yang mengarahkan aliran barang dan jasa dari produsen kepada konsumen atau pemakai, (Basu Swasta,1984:7) selain itu juga ada yang berpendapat bahwa pemasaran adalah suatu sistem keseluruhan dari kegiatan usaha yang ditujukan untuk merencanakan, menentukan harga, mempromosikan dan mendistribusikan barang, jasa, dan ide kepada pasar sasaran agar dapat mencapai tujuan organisasi, (Basu swasta,2001:14).

(31)

2. Prinsip dan Konsep Pemasaran

Didalam pemasaran pastinya memiliki prinsip-prinsip tersendiri agar jelas dalam pencapaian tujuannya, adapun prinsip-prinsip pemasaran menurut (keegen,1998:P.5) yaitu sebagai berikut:

a. Menciptakan nilai bagi pelanggan

b. Mencapai keunggulan bersaing atau keunggulan diferensial c. Memusatkan tujuan,sumber daya dan usaha

Adapun konsep pemasarannya menurut MC Daniel,2002:5, adalah sebagai berikut:

1. Orientasi konsumen, yaitu identifikasi dan fokus pada barang- barang dan perusahaan yang kemungkinan besar akan membeli produk, dan produksi barang dan jasa yang akan memenuhi kebutuhan mereka lebih efektif. 2. Orientasi tujuan, yaitu fokus pada pencapaian tujuan perusahaan, suatu

batasan yang diterapkan pada orientasi konsumen.

3. Orientasi sistem, yaitu pencapaian sistem untuk pengawasan lingkungan eksternal dan mengirimkan bauran pemasaran kepasar sasaran.

4. Strategi Pemasaran (marketing mix).

Sebelum mengetahui tentang pengertian strategi pemasaran, terlebih dahulu mengetahui apa itu strategi?

(32)

kebijakan yang disesuaikan dengan kondisi kekuatan dan kelemahan perusahaan (Indriyo Gitosudarmo, 1994:32).

Strategi haruslah menentukan: (1). Apa yang harus dicapai, (2). Dimana (pada industri apa dan pasar produk apa yang akan menjadi fokus perusahaan), (3). bagaimana (Sumber daya dan aktivitas apa yang akan dialokasikan untuk setiap pasar produk guna memenuhi peluang lingkungan dan ancaman untuk meraih suatu keunggulan kompetitif).

Secara spesifik, terdapat 3 komponen di dalam sebuah strategi yang tersusun dengan baik:

· Lingkup, lingkup dari sebuah organisasi mengacu kepada luas domain strategiknya- jumlah dan jenis industridan segmen pasar dimana perusahaan itu bertarung /berencana. · Tujuan atau Sasaran: Strategi harus juga merinci tingkat pencapaian atas satu atau lebih diminensi kerja, seperti pertumbuhan volume, kontribusi keuntungan, imbalan investasi selama jangka waktu tertentu untuk setiap bisnis dan pasar produk dan bagi organisasi secara keseluruhan. · Penyebaran Sumber Daya, setiap organisasi mempunyai

(33)

departemen fungsional, dan aktivitas fungsional didalam setiap laporan usaha atau pasar produk.

Stategi pemasaran ekspor adalah suatu cara yang digunakan oleh para pengusaha untuk memasuki pangsa pasar internasional.

Pemasaran adalah suatu sistem keseluruhan dari kegiatan bisnis yang ditunjukkan untuk merencanakan, menentukan harga, mempromosikan, serta mendistribusikan barang dan jasa yang memuaskan baik kepada pembeli yang ada maupun pembeli potensial (Staton,2005:5).

Strategi juga terdiri atas berbagai elemen,dan dalam hal ini akan dititik beratkan pada elemen-elemen pemasaran, ada 4 unsur yang mendasari suatu strategi pemasaran yang biasa disingkat 4P yaitu:

1. Strategi produk (product)

Yang dimaksud produk disini adalah sesuatu yang ditawarkan dan dapat memuaskan keinginan dan kebutuhan konsume. Produk dalam perusahaan mencakup keragaman produk, kualitas, design, ciri, nama merk, kemasan, ukuran, pelayanan, garansi serta imbalan.

2. Strategi Harga (price)

Merupakan jumlah uang yang digunakan untuk mendapatkan sejumlah kombinasi dari barang beserta pelayanannya.

Atribut dari harga antara lain:

1) Bagaimana cara pembayarannya 2) Potongan harga khusus

(34)

4) Diskon

Dalam menentukan strategi penetapan harga ada prosedur yang harus dilalui diantaranya adalah:

1) Memilih sasaran penetapan harga

Sasaran penetapan harga harus disesuaikan dengan tujuan perusahaan, antara lain sebagai berikut:

a) Mendapatkan laba maksimum

Makin besar daya beli konsumen maka semakin besar pula kemungkinan bagi penjual untuk menetapkan tinggkat harga lebih tinggi.

b) Pengembalian investasi

Harga yang dapat dicapai dalam penjualan dimaksudkan pula untuk menutup investasi secara berangsur- angsur. Dana yang dipakai untuk pengembalian investasi harga bisa diambilkan dari laba perusahaan, dan laba hanya bisa diperoleh bilamana harga jual lebih besar dari jumlah biaya seluruhnya.

3. Strategi Promosi (promotion)

Yang dimaksud promosi adalah berbagai kegiatan yang dilakukan perusahaan untuk mengkomunikasikan kebaikan produknya, membujuk dan mengingatkan para pelanggan dan konsumen sasaran untuk membeli produknya.

(35)

b. Periklanan c. Tenaga penjualan

d. Kehumasan (publik relation) e. Pemasaran langsung

Agar promosi dapat berjalan secara efektif, maka ada beberapa hal yang perlu diperhatikan diantaranya adalah:

1) Proses komunikasi

Pemasaran perlu memahami cara kerja komunikasi, komunikasi melibatkan 9 unsur yaitu pengirim, penerima, pesan, media, penyandian, penguraian isi, sandi tanggapan, umpan balik dan gaduh.

2) Waktu penyampaian promosi

Promosi disampaikan pada saat produk- produk kita dibutuhkan. Ada 4

3) Menetapkan anggaran promosi

Ada tiga (3) metode yang dapat digunakan untuk mengambil keputusan mengenai anggaran promosi, diantaranya sebagai berikut:

a) Metode menurut kemampuan

(36)

4. Strategi Distribusi (place)

Merupakan lokasi dimana produk akan dilemparkan agar mudah dicari dan didapat oleh konsumen.

Hal-hal yang perlu dipertimbangkan dalam pemilihan tempat antara lain: a. Saluran pemasaran

b. Cakupan pasar c. Pengelompokan d. Lokasi

e. Persediaan f. Transortasi

Dengan bauran pemasaran tersebut sebuah perusahaan dituntut untuk memenuhi kebutuhan pelanggan secara ekonomis dan menyenagkan serta dapat berkomunikasi secara efektif dengan pelanggan.

D. Tahap- tahap Pelaksanaan Ekspor

(37)

Gambar 3.1 Tahapan Pelaksanaan Ekspor

Pada Gambar 3.1 tersebut diatas, maka bisa dijelaskan Tahapan Pelaksanaan Ekspor sebagai berikut:

1. Eksportir mempromosikan komoditas yang akan diekspornya melalui media promosi seperti pameran dagang, iklan dikoran, majalah maupun televisi, baik diluar negeri maupun didalam negeri.

2. Importir yang berminat akan mengirimkan surat permintaan harga atau letter of inquiry kepada eksportir, yang berisi surat permintaan harga.

(38)

3. Eksportir memenuhi permintaan importir dengan mengirimkan surat penawaran harga yang disebut offersheet.

4. Importir setelah mempelajari dengan seksama offersheet dari eksportir menempatkan surat pesanan dalam bentuk ordersheet atau purchase Order kepada eksportir.

5. Eksportir menyiapkan kontrak jual beli ekspor (sales contract)sesuai dengan data- data dari offersheet dan ordersheet, yang telah ditandatangani oleh eksportir dan dikirimkan kepada importir untuk ditandatanggani sebagai tanda persetujuan atas sales contract itu lazimnya dibuat asli rangkap 2.

6. Importir setelah mempelajari dengan seksama “Sale’s Contract”, dan bila dapat disetujuinya, maka ditandatangani Importir untuk dikembalikan kepada Eksportir, satu copy Original ditahan oleh importir sebagai dokumen asli.

E. Transaksi Ekpor Impor

Transaksi perdagangan internasional atau ekspor impor adalah suatu transaksi sederhana dan tidak lebih dari menjual dan membeli barang antar perusahaan yang bertempat tinggal dinegara yang berbeda (Rooselyn hutabarat,1989:1), sedangkan dalam (makalah PPEI,2004:1) Transaksi ekspor adalah aktifitas penjualan barang yang dilakukan oleh pengusaha yang bertempat tinggal disuatu negara lain yang berbeda wilayah.

(39)

1. Kepercayaan antara Eksportir dan Importir

Salah satu faktor yang penting untuk menjamin terlaksananya transaksi antara ekportir dan importir adalah kepercayaan. Dua pihak yang tempatnya berjauhan dan belum saling mengenal merupakan suatu resiko bila dilibatkan dengan pertukaran barang dengan uang. Apakah importir percaya untuk mengirimkan uang terlebih dahulu kepada eksportir sebelum barang dikirim atau sebaiknya apakah eksportir mengirimkan barang telebih dahulu kepada importir sebelum melakukan pembayaran.

Oleh karena itu, sebelum kontrak jual-beli diadakan masing-masing pihak harus sudah mengetahui kredibilitas darirekan dagangnya melalui bantuan bank didalam dan diluar negeri yang mempunyai atau mengusahakan status report atau credit imformation dari perusahaan- perusahaan tersebut.

Risiko yang timbul mungkin dapat diamankan oleh bank sebagai pihak perantara.

2. Pemasaran

(40)

3. Sistem kuota dan kondisi hubungan perdagangan dengan negara lain Keinginan eksportir dan importir untuk mencari, memelihara atau meningkatkan hubungan dagang dengan sesamanya juga tergantung pada kondisi negara kedua belah pihak yang bersangkutan. Betapapun keinginan kedua belah pihak untuk meningkatkan transaksi-transaksi yang cukup menguntungkan, namun bilamana ada pembatasan seperti ketentuan Kuota barang dan Kuota negara, maka tidak sepenuhnya dapat terlaksana. Juga apabila hubungan dagang antara nagara- nagara yang bersangkutan tidak diperbolehkan secara resmi maka pengamanan dari pembayaran transaksi tidak akan terjamin.

F. Tata Cara Penerbitan SKA

Peranan surat keterangan Asal (SKA) dalam perdagangan internasional sangat penting. Surat keterangan asal dapat digunakan untuk memperoleh penurunan atau bea masuk dan juga sebagai pengawasan ekspor. Adapun prosedur penerbitan SKA adalah:

1. Mengajukan permohonan Surat Keteragan Asal (SKA)

2. SKA diterbitkan atas permintaan eksportir atau pihak- pihak yang memerlukan.

3. Eksportir dapat memperoleh SKA sesuai dengan jumlah Bill of Lading (B/L) atau Airway bill.

(41)

5. SKA diterbitkan harus memenuhi ketentuan asal barang negara pengimpor dan ketentuan lainnya yang berlaku apabila dipersyaratkan.

Dokumen pendukung yang diperlukan adalah: a. Umum

PEB(fiat muat), B/L, atau airway billon board b. Khusus

1. Surat keterangan izin ekspor untuk produk yang diatur dan diawasi. 2. Kuitansi pembelian.

3. Foto copy KTP atau paspor berupa barang bawaan

4. Bagi SKA form A dan Form B, dilampirkan surat pernyataan eksportir, struktur biaya atau kriteria proses pengerjaan.

5. Barang- barang yang diatur tata niaga ekpornya dan atau terkena pembatasan ekspor atau kuota, SKA-nya hanya dapat diterbitkan oleh kantor dinas perindustrian dan perdagangan setempat.

G. Strategi Memasuki Pasar Ekspor

1. Keputusan Manajemen Untuk Melaksanakan Ekspor.

Merupakan faktor strategis yang paling utama dalam upaya memasuki pasar ekspor.tanpa keputusan itu perusahaan tidak akan pernah memasuki pasar ekspor, keberanian mengambil keputusan itu sangat tergantung pada visi manajemen puncak setiap perusahaan.Adapun visi PT. Kusumahadi Santoso adalah

(42)

b) Produk yang dihasilkan oleh perusahaan PT. Kusumahadi Santosa bertujuan untuk mendapatkan keuntungan.

c) Meningkatkan Sumber Daya Manusia, Disiplin tinggi, mampu bekerja keras dan mampu bersaing dengan produk tekstil dari perusahaan lain.

keputusan untuk memasuki pasar ekspor disamping visi juga ditentukan oleh misi yang menjadi kewajiban tiap perusahaan negara untuk turut memupuk devisa negara.adapun misinya adalah sebagai berikut:

a) Menjaga kualitas dan kuantitas hasil produksi agar dapat memenuhi selera dan permintaan konsumen, diutamakan kepuasan konsumen.

b) Melestarikan batik dan pengadaan bahan baku yang dibutuhkan dalam pembuatan kain batik agar tetp berkembang dan berjalan lancar.

c) Membantu pemerintah dalam menciptakan lapangan kerja baru, mengurangi pengangguran, meningkatkan taraf hidup masyarakat serta menunjang pembangunan.

2. Menentukan Komoditi Yang Akan Diekspor

(43)

yang selama masih dibutuhkan orang atau tepatnya adalah komoditi yang dipunyai atau komoditi yang bisa dipasok oleh produsen yang berpotensi untuk diekspor. Para ekonom menyebutkan bahwa komoditi yang mempunyai daya keunggulan komparatif dan keunggulan kompetitif. 3. Menganalisis Kondisi Negara Tujuan Ekspor

Sebelum melakukan pilihan tentang negara yang dijadikan sasaran bagi ekspor komoditi kita, perlu selalu dilakukan penelitian awal tentang populasi suatu negara termasuk agama,tradisi, kondisi politik, ekonomi, sosial, peraturan ekspor- impor, keuangan, transportasi dan lain-lain. Tujuan melakukan penelitian awal ini agar dapat menentukan pasar potensial dan segmen pasar yang akan dimasuki. Negara tujuan Ekspor PT. Kusumahadi Santoso adalah Turki, UEA, Itali, Belanda, Swiss, Arab Saudi,dan lain-lain.dan ekspor lokalnya ke Surabaya,Bandung, Jakarta, Bali.

4. Menentukan Pasar potensial dan segmen pasar

Selain mengumpulkan dan menganalisis kondisi negara tujuan ekspor, maka langkah selanjutnya adalah menetapkan pasar potensial dan segmen pasar yang akan dimasuki. Dengan mengambil contoh komoditi kain Grey 100% Cotton dan Kain Grey 100% Rayon. Maka dapat diperkirakan bahwa pasar potensial bagi kedua jenis komoditi tersebut adalah Turki dan Arab Saudi.

(44)

Dalam menentukan saluran pemasaran dapat dipilih cara seperti menunjuk sole importir atau sole agent dinegara tujuan,

5. Menentukan Strategi operasional bersama mitra usaha

Strategi yang perlu ditentukan itu menyangkut unsur-unsur persaingan dari suatu komoditi seperti, pemilihan jenis komoditi yang cocok untuk suatu wilayah sasaran ekspor,mutu komoditi yang sesuai dengan “selera konsumen”

Konsumen setempat sesuai dengan “daya beli” segmen pasar sasaran, waktu penyerahan barang yang sesuai dengan tradisi setempat, pelayanan purna jual yang memudahkan calon pembeli, syarat pembayaran yang sesuai dengan kondisi ekonomi negara tujuan.

6. Menentukan Sistem promosi dan pemilihan media masa

Proses memperkenalkan komoditi kepada calon pembeli disebut promosi. PT. Kusumahadi Santoso mempromosikan barangnya selain melalui internet juga melalui pameran dagang, diluar negeri pameran dilakukan diparis, sedangkan didaerah lokal yaitu di Jakarta. Promosi dengan sendirinya memegang peranan yang sangat penting bagi setiap calon eksportir, langkah selanjutnya adalah memilih media promosi yang efektif dan efisien.

Pilihan media yang dapat dipakai diantaranya pameran dagang

(45)

7. Mempelajari peta pemasaran komoditi tertentu

Sebelum menentukan pasar potensial dan segmen pasar yang akan dimasuki, sebaiknya mempelajari dulu peta pemasaran dari suatu komoditi tertentu. Cara yang dapat ditempuh diantaranya adalah dengan mengumpulkan data impor dari komoditi yang direncanakan untuk diekspor.

8. Mempelajari nama dan alamat lengkap badan- badan promosi

Setelah menentukan sistem promosi yang akan ditempuh, maka langkah berikutnya adalah mengumpulkan secara nyata nama dan alamat lengkap dari media promosi yang dipilih, khususnya yang berada diwilayah negara sasaran ekspor, perlunya nama dan alamat lengkap ini untuk memudahkan melancarkan kegiatan komoditi dari komoditi yang akan diekpor. Nama- nama perusahaan ekspor yang biasa kerja sama dengan PT. KHS adalah

1. Texpro S. P.A. (Italy)

2. Vlisco Helmore B.V (Netherland) 3. Silco (Geneva switzeland, Turky) 4. Deby tex (Gemlik. Turky)

9. Menyiapkan brosur dan price list

(46)

bentuk visual dari komoditi yang akan ditawarkan. Selain brosur perli mempersiapkan pula daftar harga barang(price list)

Sebagai catatan harga umum (price indikator) agar calon pembeli dapat mempertimbangkan harga tersebut dibandingkan dengan harga komoditi serupa dinegara lain, daftar harga itu sebaiknya dibuat atas dasar FOB. 10. Menyiapkan surat perkenalan usaha dan komoditi

(47)

BAB III

GAMBARAN PERUSAHAAN DAN PEMBAHASAN

A. Gambaran Umum Perusahaan

1. Sejarah dan Perkembangan Perusahaan

Di Jawa Tengah terdapat salah satu perusahan tekstil yang sudah terkenal yaitu perusahaan keluarga yang memproduksi tekstil bercorak batik. Perusahaan tersebut adalah PT. Danarhadi Santosa. Pendiri perusahaan ini adalah Bapak R. H. Santosa berdasarkan Akta Notaris Miriam, SH, tanggal 21 Maret 1975 No. 22/PPA/1975. PT. Danarhadi Santosa mengalami perkembangan yang sangat pesat dari tahun ke tahun sejak tahun 1980 PT. Danarhadi Santosa mendirikan anak perusahaan yaitu PT. Kusumahadi Santosa berdasarkan Akta Notaris Maria Theresia Budi Santosa, SH, pada tanggal 14 Mei 980 No. 11/II/1980. Perusahaan ini merupakan sebuah perusahaan eksportir yang bergerak di bidang industri tekstil dan dalam proses produksinya terdiri dari weaving, finishing, printing, dan dyeing. Dalam hal ini produk yang dihasilkan adalah kain grey (kain mentah), cabric (kain putih), dan printing (kain cetak). PT. Kusumahadi Santosa terletak di Jalan Raya Jaten Km 9,4 Jaten, Karanganyar. PT. Kusumahadi Santosa telah diresmikan oleh Menteri Tenaga Kerja RI Bapak Soedomo pada tanggal 21 September 1983.

(48)

Dari tahun 1985-1992 PT. Kusumahadi Santosa mengadakan berbagai perluasan antara lain :

1. Menambah kapasitas produksi kain tenun

2. Mengadakan perluasan dibidang printing dengan penambahan jumlah mesin produksi

3. Mengadakan perluasan bidang dyeing di daerah Tasikmadu berdasarkan Surat Keputusan No. 11/II/PMPN/1987 tanggal 1 Desember 1987

4. Mengadakan perluasan di bidang finishing di desa Mojolaban, Karanganyar berdasarkan Surat Keputusan No. 27/IV/PMPN/1987 tanggal 1 Desember 1987

(49)

mengoperasikan unit produksi permintalan benang dengan produksi sebanyak 33.120 mata pintal.

Beberapa fasilitas yang dimiliki oleh PT. Kusumahadi Santosa, antara lain:

a. Bangunan pabrik, bangunan kantor dan peralatannya, serta bangunan perumahan karyawan serta fasilitasnya

b. Sarana dan tempat olahraga serta bangunan-bangunan lain yang tersedia pada perusahaan

c. 94 mesin produksi pada departemen weaving I dan weaving II. Jenis mesin pada weaving I yaitu Toyoda GH-9 sedangkan pada weaving II yaitu Tsudakoma Airjet ZA205i dan Tsudakoma Airjet

ZA 209i

2. Aspek Strategi Perusahaan

(50)

A. Faktor Geografis yaitu :

1. Faktor Pengadaan Bahan Baku

Dilihat dari lokasi PT. Kusumahadi Santosa dan PT. Kusumaputra Santosa yang berdekatan sehingga kebutuhan akan bahan baku dapat terpenuhi dengan mudah dan cepat.

2. Faktor Tenaga Kerja

Dalam memperoleh tenaga kerja tidak mengalami kesulitan karena dekat dengan daerah pemukiman penduduk sekitar.

3. Faktor Lingkungan Masyarakat

Meningkatnya pendapatan masyarakat sekitar dengan adanya kesempatan kerja yang terbuka dapat meningkatkan taraf hidup. B. Faktor Ekonomi

Terdapat beberapa faktor ekonomi yang mempengaruhi : 1. Faktor Sumber Daya Alam

Dengan area tanah yang luas disekitar perusahaan dapat dimanfaatkan perusahaan dalam memperluas pabrik, sehingga di dalam perolehan bahan baku seperti listrik, air dan kebutuhan lainnya mengalami kemudahan di dalam masalah perizinan.

2. Faktor Pasar/Distribusi

(51)

3. Faktor Transportasi

Letak perusahaan yang berada di dekat di dekat jalan raya memudahkan dalam pengangkutan bahan baku maupun hasil produksi sehingga dapat dijangkau dengan alat transportasi yang diperlukan dan digunakan.

3. Visi dan Misi Perusahaan

PT. Kusumahadi Santosa di dalam memenuhi kebutuhan dan keinginan pelanggan selalu memperhatikan pelayanan, mutu/kualitas hasil produksi serta daya saing dengan produk lain agar produk yang dihasilkan tetap lebih unggul dibandingkan dengan produk lain. Visi, misi dan sasaran mutu pada PT. Kusumahadi Santosa yaitu :

a. Visi Perusahaan

1. Meningkatkan mutu pelayanan dan menjamin pemenuhan pesanan pelanggan sebaik mungkin agar merasa senang.

2. Produk yang dihasilkan oleh perusahaan PT. Kusumahadi Santosa bertujuan untuk mendapatkan keuntungan.

3. Meningkatkan Sumber Daya Manusia, disiplin tinggi, mampu bekerja keras dan mampu bersaing dengan produk tekstil dari perusahaan lain.

b. Misi Perusahaan

(52)

2. Melestarikan batik dan pengadaan bahan baku yang dibutuhkan dalam pembuatan kain batik agar tetap berkembang dan berjalan lancar.

3. Membantu pemerintah dalam menciptakan lapangan kerja baru, mengurangi pengangguran, meningkatkan taraf hidup masyarakat serta menunjang pembangunan.

c. Sasaran Mutu Perusahaan 1. Meningkatkan produktivitas

2. Mencari pelanggan sebanyak mungkin 3. Memperhatikan pelayanan kepada pelanggan 4. Mengurangi jumlah keluhan dari pelanggan 5. Mengurangi jumlah tuntutan ganti rugi atau claim 4. Struktur Organisasi

Struktur Organisasi adalah gambaran secara sistematis tentang hubungan kerja sama dari orang-orang dalam rangka mencapai suatu tujuan. Merupakan pengelompokan kegiatan-kegiatan kedalam fungsi-fungsi tertentu. Organisasi sangat penting sebab dengan adanya organisasi mekanisme lalu lintas kegiatan menjadi jelas pekerjaan lancar, tujuan perusahaan dapat dicapai secara efisien dan pengawasan terhadap tenaga kerjapun lebih mudah dilakukan.

(53)

masing-masing jabatan disesuaikan tingkatanya dalam struktur organisasi perusahaan yang dapat dijelaskan adalah sebagai berikut :

a. Pemegang Saham

Pemegang saham adalah seseorang yang memiliki hak dalam perusahaan dalam kepemilikan perusahaan. Maka dalam kepentingannya pemegang saham mempunyai wewenang penuh dalam pengangkutan dan pemberhentian komisaris melalui rapat umum pemegang saham. Rapat ini dilakukan setiap bulan sekali.

b. Dewan Komisaris

Dewan Komisaris dalah badan yang anggotanya diangkat dan diberhentikan oleh pemegang saham melalui rapat umum pemegang saham. Adapun fungsi dan tugas dewan komisaris adalah sebagai berikut :

1. Mengatur dan mengkoordinir kepentingan para pemegang saham sesuai dengan ketentuan yang telah digariskan dalam kebijaksanaan umum perusahaan.

2. Mengusahakan agar tujuan perusahaan seperti yang dicantumkan dalam anggaran dasar dapat tercapai dengan baik.

(54)

4. Memberi penilaian dan mewakili para pemegang saham atas pengesahan laporan keuangan dan laporan laba rugi serta laporan lainnya yang disampaikan dewan direksi.

5. Menyempurnakan kembali kebijakan-kebijakan umum dalam perusahaan.

c. Dewan Direksi/Direktur Utama

Dewan direksi adalah dewan yang dipilih dewan komisaris dan dtugaskan untuk memimpin, mengawasi, serta menilai hasil sasaran perusahaan dalam hal ini pelaksanaan tugasnya dibantu oleh asisten direktur utama.

d. Manajer Direktur

Manajer Direktur merupakan pimpinan tertinggi dalam koordinasi dan pengembangan keputusan, mempunyai keputusan dan tanggung jawab besar yang di bantu oleh asisten manajer direktur.

e. Kepala Divisi Umum dan Keuangan

Dalam menjalankan tugas atau operasionalnya Kepala Divisi Umum dan Keuangan dibantu oleh asisten dan empat manajer yaitu :

1. Manajer Keuangan

(55)

2. Manajer Akuntansi

Manajer Akuntansi bertugas menyediakan laporan keuangan dari pihak-pihak perusahaan. Dalam operasionalnya manajer akuntansi di bantu oleh tiga seksi akuntansi.

3. Manajer Logistik

Majaer Logistik adalah manajer yang menangani masalah pengadaan dan penerimaan bahan baku serta bahan-bahan lain demi lancarnya proses produksi. Dalam operasionalnya dibantu oleh tiga kepala seksi yaitu seksi pengadaan, seksi penerimaan dan seksi gudang.

4. Manajer Umum dan Personalia

Manajer Umum dan Personalia merupakan manajer yang bertugas memperlancar perkembangan perusahaan dan bertugas memperlancar perkembangan perusahaan dan kesejahteraan pegawai dan menentukan urusan kepegawaian serta urusan-urusan umum lainnya.

f. Kepala Divisi Produksi I

Dalam menjalankan operasionalnya divisi ini membawahi PPC (Pengendalian dan Pengawasan Control) produksi dan empat manajer bidang produksi antara lain :

1. Manajer PPC

(56)

utility, weaving I, weaving II supaya mengahasilkan target yang ditentukan.

Adapun penjelasan dari departemen-departemen tersebut yaitu : a. Manajer Spinning

Departemen ini bertugas dlam pengandaan kapas dan benang, dalam operasionalnya dibantu oleh seksi produksi dan seksi perbaikan peralatan/meant.

b. Manajer Utility

Departemen ini bertugas untuk pengandaan listrik dan diesel untuk kepentingan seluruh perusahaan yang dibantu oleh tiga kepala seksi utility yaitu utility I, utility II, utility III.

c. Manajer Weaving I

Departemen ini memproduksi benang menjadi kain dalam operasionalnya departemen weaving dibantu oleh seksi perbaikan, seksi persiapan yang bertugas mempersiapkan bahan-bahan produksi.

d. Manajer Weaving II

(57)

g. Kepala Divisi Produksi II

Kepala Divisi Produksi II dalam menjalankan tugasnya dibantu oleh seseorang asisten yang membawahi tiga manajer dan satu kasie serta kasubsie antara lain :

1. Manajer Produksi Printing

Manjer Produksi Printing bertugas memproduksi kain menjadi barang jadi dalam operasionalnya membawahi tiga kepala seksi yaitu seksi dying printing A, seksi dying printing B, seksi dying printing C dimana masing-masing kepala seksi tersebut

membawahi Kepala Kasubsie. 2. Manajer Persiapan Printing

Manajer persiapan printing bertugas mempersiapkan obat dan bahan-bahan kain, dalam operasionalnya membawahi seksi making up dan seksi strike off laboratorium, serta membawahi dua kepala

seksi lagi yaitu seksi persiapan kain print dan sub seksi Envaring Rotary Print dan Flat Print.

3. Manajer Desain Studio

(58)

4. Manajer Preatretment

Bertugas mempersiapkan segala proses awal di departemen printing.

5. Manajer Maintance Printing

Manajer Maintance Printing bertugas melakukan pemeliharaan alat-alat printing, sehingga tidak ada hambatan/gangguan pada saat proses percetakan, kepala seksi ini membawahi dua kepala yaitu work shop printing dan urusan maintance printing. Manajer

Maintance Printing berkedudukan di bawah manajer tetapi

pertanggungjawabannya tidak langsung kepada Divisi produksi II 6. Kepala Sub Seksi Administrasi

Kepala Sub Seksi Administrasi berkedudukan di bawah kepala seksi namun pertanggungjawabannya langsung kepada Kepala Divisi Produksi II dan membawahi dua urusan yaitu urusan administrasi produksi serta urusan logistik dan administrasi personalia.

h. Kepala Divisi Pemasaran

Kepala Divisi Pemasaran membawahi tiga manajer yaitu : 1. Manajer Pemasaran

(59)

2. Manajer Penjualan

Bertugas menjual produk perusahaan dengan membawahi seksi penjualan.

3. Manajer Ekspor

(60)

Gambar: 3.2 Struktur Organisasi PT. Kusumahadi Santosa

Sumber : PT. Kusumahadi Santosa

(61)

i. Personalia

1. Tenaga Kerja

Berdasarkan data terakhir, jumlah tenaga kerja yang bekerja pada PT. Kusumahadi Santosa terdiri dari karyawan di departemen weaving, printing, pemasaran, staff. Jumlah keseluruhan karyawan

PT. Kusumahadi Santosa 1.053 orang yang terdiri dari karyawan laki-laki 634 orang dan perempuan 419 orang. Jumlah data terakhir karyawan di PT. Kusumahadi Santosa secara rinci dalam tabel di bawah ini :

Tabel 3.1

Daftar Karyawan PT. Kusumahadi Santosa Per Januari 2009

No. Departemen Laki-laki Perempuan Total

1. Weaving I 179 169 348

(62)

2. Kesejahteraan Karyawan dan Personalia PT. Kusumahadi Santosa Kesejahteraan karyawan perlu diperhatikan oleh perusahaan karena sangat penting dan berpengaruh terhadap kelangsungan proses produksi. Dengan demikian diharapkan dapat meningkatkan kesejahteraan sehingga produktivitas kerja dapat terus meningkat. Kesejahteraan tersebut dapat berupa gaji bulanan dan bonus serta fasilitas lainnya.

Usaha-usaha yang dilakukan oleh PT. Kusumahadi Santosa, yaitu : 1. Penggajian kapitulasi bulanan dan bonus

2. Upah lembur

3. Transportasi antar jemput karyawan gratis 4. Asuransi tenaga kerja

5. Cuti (12*1 tahun, Ibu hamil 3 bulan) 6. Koperasi

7. Tempat Ibadah

Kenaikan gaji pada PT. Kusumahadi Santosa secara berkala dilakukan berdasarkan :

1. Prestasi kerja didasarkan pada absensi dan kontribusi yang diberikan pada perusahaan

2. Lamanya kerja atau pengabdian

3. Jenjang pendidikan (SD, SMP, SMA, D3, S1, S2)

(63)

Kebijaksanaan yang diberikan PT. Kusumahadi Santosa apabila karyawan tidak masuk kerja dengan cara sebagai berikut :

1. Apabila karyawan tidak masuk kerja sampai 6 hari berturut-turut tanpa keterangan yang jelas akan mendapatkan peringatan pertama.

2. Apabila pemberian peringatan pertama tidak dihiraukan sama sekali maka karyawan akan mendapatkan peringatan kedua. 3. Peringatan ketiga apabila tidak ada perubahan dari yang

bersangkutan, maka dianggap mengundurkan diri.

3. Jam Kerja pada PT. Kusumahadi Santosa dibagi menjadi dua yaitu: PT. Kusumahadi Santosa memberlakukan kerja 6 hari kerja. Berikut ini adalah jam kerja PT. Kusumahadi Santosa :

a. Normal

No. Hari Jam Kerja Istirahat

1. Senin-Kamis 08.00-16.30 12.00-13.00

2. Jum’at 08.00-16.30 11.30-13.00

3. Sabtu 08.00-11.00 -

b. Shift yaitu jam kerjanya dibagi menjadi shift kerja sehari semalam.

Pengaturan kerja bagi karyawan shift sebagai berikut :

No. Macam Shift Jam Kerja

1. Shift I 06.00-14.00

2. Shift II 14.00-22.00

3. Shift III 22.00-06.00

(64)

2. Produksi

PT. Kusumahadi Santosa memproduksi kain grey (kain mentah) dari departemen weaving, cambric (kain putih) dari departemen finishing dan kain warna atau bermotif dari departemen printing. Untuk hasil produksi departemen weaving I dipasarkan ke daerah lokal yaitu Surabaya, Jakarta, Bandung dan Bali. Sedangkan pada departemen weaving II hasil produksinya akan diekspor ke negara UEA, Turki, Italia, Belanda, Swiss, Arab Saudi, Korea Selatan, Jerman, serta negara Eropa lainnya. Hasil produksi PT. Kusumahadi Santosa sebagian digunakan untuk pemenuhan kebutuhan produksi pada PT. Danarhadi Santosa.

a) Kapasitas Produksi

Kapasitas produksi PT. Kusumahadi Santosa dipengaruhi oleh kualitas dan kekuatan mesin-mesin yang ada. Sehingga kapasitas produksi yang dihasilkan oleh masing-masing departemen terbatas berdasarkan pada kekuatan mesin untuk memproduksi kain yang dibutuhkan. Berikut kapasitas produksi masing-masing departemen perbulan sebagai berikut :

Tabel 3.3 Kapasitas Produksi Per Bulan

No. Departemen Kapasitas Produksi Per Bulan

1. Weaving 2.000.000 M

2. Printing I 2.100.000 M

3. Printing II 1.000.000 M

4. Dyeing 200.000 M

(65)

Hasil produksi tekstil PT. Kusumahadi Santosa terdapat berbagai jenis, yaitu rayon dan katun, diantaranya :

Tabel 3.4 Hasil Produksi Tekstil

No. Jenis Katun No. Jenis Rayon

Sumber : PT. Kusumahadi Santosa

3. Pemasaran

(66)

Tabel 3.5 Volume Penjualan Ekspor Tahun 2007

780.000 1.760,58113 42,2155

3. - Kain Cotton

- Kain Rayon 558.200 1.792,692 20,645

4. - Kain Cotton

- Kain Rayon

- Kain Cotton Printing 670.000 12.230,722 12,127

5. - Kain Cotton Printing

956,574 1.636,848 19.7175

7. - Kain Cotton Printing

- Kain Rayon 647,633 121,523 12,74

8. - Kain Rayon

- Kain Cotton 650.486 107,742 6.606

9. - Kain Rayon

- Kain Cotton 1.069.237 27.022,482 15.305

10. - Kain rayon

(67)

11. - Kain rayon

- Kain Cotton 1.210.995 191.008 11,9

12. - Kain Rayon

- Kain Cotton Printing

- Kain Cotton

71,113,61 950,341 11.045

Jumlah 5.842.724,842 1.677.739,21913 61.912,1245

(68)
(69)

B. Pembahasan

1. Strategi Pemasaran yang diterapkan oleh PT. Kusumahadi Santoso Di Karanganyar

Dalam perusahaan industri tekstil seperti PT. Kusumahadi Santoso, kegiatan pokok dari perusahaan adalah mengolah bahan baku menjadi produk jadi,dan melakukan pemasaran serta penjualan produk jadi tersebut kepada pembeli, setelah PT Kusumahadi Santoso menetapkan produk yang akan dijual dan menentukan daerah pemasaran produknya, maka perusahaan harus menetapkan suatu strategi pemasaran. Adapun strategi pemasaran untuk mencapai tujuan perusahaan yaitu memperluas pangsa pasar dan yang paling utama adalah memperoleh laba, maka perusahaan dapat mempertahankan segala operasional perusahaan melakukan rehabilitasi dan reskontruksi atas perusahaan . keputusan manajemen perusahaan untuk melakukan pemasaran merupakan faktor strategis. Dengan menerapkan konsep pemasaran diharapkan konsumen selalu puas sehingga laba jangka panjang sebagai konsekuensinya dapat tercapai.

Adapun strategi yang digunakan PT. Kusumahadi Santoso dalam memasarkan produknya adalah:

a. Strategi produk

(70)

perusahaan ini juga melakukan inovasi produk dengan melihat atau meneliti keinginan konsumen yang harus dilaksanakan dengan cermat.

PT Kusumahadi Santoso dengan melakukan inovasi pada setiap produknya dapat menjaga minat konsumen dipasar. Sehingga konsumen tidak jenuh dengan produk yang dihasilkan. menurut perusahaan untuk menjaga dan meningkatkan kualitas produk yang dihasilkan. Dimulai dengan pemilihan bahan baku kain, diantaranya kain Grey (kain mentah) yang diproduksi di Departemen Weaving, Camric (kain putih) dari Departemen finishing) dan kain berwarna atau bermotif dari Departemen Printing) proses produksi atau pengolahannya, sampai dengan proses akhir dari produksi, perlu dilakukan pengawasan yang ketat sehingga nantinya produksi yang dihasilkan terjamin kualitasnya. b. Strategi Harga

(71)

PT. Kusumahadi Santoso dalam menetapkan harga jual sudah melalui perhitungan dan riset yang matang sehingga dapat terjangkau oleh buyer atau konsumen. Dari penetapan harga ini bertujuan agar produk yang dihasilkan perusahaan bisa diterima oleh buyer. Komponen- komponen yang mempengaruhi PT Kusumahadi santoso dalam penetapan harga yaitu:

a. Biaya bahan baku b. Biaya bahan penolong c. Biaya tenaga kerja d. Biaya produksi

e. Biaya promosi, pengiriman dan pemasaran f. Biaya lain-lain

c. Strategi Distribusi

Saluran distribusi atau saluran pemasaran merupakan peranan penting dalam lalu lintas perdagangan dari produsen ke konsumen dan sangat penting di dalam perusahaan. Dalam merencanakan suatu strategi saluran pemasaran diperlukan beberapa keputusan penting. Oleh karena itu, perusahaan dalam membuat keputusan ini khususnya bagian pemasaran harus menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi saluran distribusi yang tepat dan efisien.

(72)

untuk memasarkan produknya agar sampai pada buyer secara tepat.

Dalam masalah distribusi, hal-hal yang dilakukan PT Kusumahadi agar produknya benar- benar sampai pada pembeli dan mencapai tujuannya adalah sebagai berikut:

a. Memilih tujuan pemasaran (Pangsa pasar)

Pemilihan tempat yang menjadi tujuan pemasaran (pangsa pasar), yang telah dilakukan PT Kusumahadi Santoso adalah negara-nagara yang sudah maju seperti Amerika Serikat, Prancis, Jerman, Jepang, Italia, Belanda, Swiss, Yunani, Korea, Turki,dan negara- negara lain didunia, sedangkan pemasaran didaerah Lokal meliputi: Surabaya, Jakarta, Bandung, dan Bali.

Alasannya adalah mereka telah memiliki perusahaan yang lebih besar dan mempunyai merek yang telah memiliki market share yang tinggi, sehingga sepakat untuk memesan produk tanpa merek dari PT Kusumahadi Santoso lebih besar. b. Memilih saluran distribusi yang tepat

(73)

saluran distribusi yaitu saluran distribusi langsung dan distribusi tidak langsung.

Distribusi langsung dilakukan apabila mereka bertransaksi dengan pembeli- pembeli tetap dan telah lama biasa bertransaksi dengan perusahaan. Cara ini bagi perusahaan dirasa sangat efektif dan karena dilakukan secara langsung dan tidak memakan biaya yang banyak. Selain itu keuntungan yang diperoleh akan lebih tinggi.

Gambar 3.3 Saluran Distribusi

· Saluran distribusi langsung pada PT Kusumahadi Santoso

Sumber: PT Kusumahadi Santoso

Selain menggunakan distribusi langsung, PT Kusumahadi Santoso juga menggunakan distribusi tidak langsung yaitu dengan menggunakan perantara atau melalui agen penjualan. Alasan penggunaan agen sebagai alternatif pilihan adalah cara ini dapat meningkatkan jumlah pembeli. Selain itu cara ini juga bisa mempertahankan market share apalagi bila pesanan dari pelanggan tetap tiba- tiba kosong atau dikurangi atau bahkan menghentikan pemesanan, maka cara ini akan menjadi penolong karena saluran ini selalu ada pembeli. Jadi dengan cara ini meskipun keuntungan yang diperoleh lebih kecil namun kestabilan pesanan lebih terjamin. Jadi dari kedua jenis distribusi tersebut tetap diambil karena keduanya dianggap saling melengkapi dan sama pentingnya.

PT Kusumahadi Santoso (produsen sekaligus eksportir)

(74)

· Saluran distribusi tidak langsung pada PT Kusumahadi Santoso

d. Strategi Promosi

Promosi yang dilakukan PT Kusumahadi Santoso dengan mengikutsertakan produk yang dihasilkan, antara lain:

(75)

b). Pameran

Perusahaan mengadakan pameran diluar negeri yaitu di Paris sedangkan pameran lokal berada di Jakarta.Untuk menawarkan ataupun memamerkan produknya agar dapat dilihat pembeli. Pameran dilakukan setiap tahun. Dengan adanya pameran tersebut dapat membantu perusahaan dalam mencari pembeli, karena disini pembeli dapat melihat dan memilih produk apa yang akan dicari dengan segala jenis kain, ukuran dan model serta pembeli dapat melakukan transaksi atau pemesanan produk langsung ditempat dengan perusahaan

(76)

beberapa perusahaan. PT Kusumahadi Santoso sangat menyadari keberadaan perusahaan pesaing tersebut. Namun dalam srategi pemasarannya pada kondisi intern perusahaan menggunakan pendekatan pada konsumen.

2. Hambatan- hambatan pada PT Kusumahadi Santoso

Dalam melakukan pemasaran intrnasional masih terdapat kendala- kendala yang dihadapi oleh perusahaan dalam memasarkan produknya. Hambatan- hambatan tersebut antara lain:

a. Hambatan strategi produk

Banyaknya perusahaan yang sejenis mengakibatkan berbagai persaingan, baik persaingan dengan perusahaan sejenis yang ada di dalam negeri maupun yang ada diluar negeri.Inovasi Produk sangat berpengaruh pada tingkat penjualan, maka PT Kusumahadi Santoso selalu memberikan produk yang berkualitas tinggi dengan harga bersaing. Bahan yang berkualitas akan menentukan produk itu laku dipasarkan atau tidak, perusahaan harus benar- benar memperhatikan selera konsumen. Biasanya para Buyer memilih Eksportir yang mutunya bagus dengan harga yang murah, tetapi PT Kusumahadi Santoso tidak merasa berkecil hati akan hal itu, PT Kusumahadi Santoso mengartikan persaingan Produk yang berkualitas sebagai kekuatan dan semangat dalam memasarkan produk agar tetap laku dipasaran.

(77)

b. Hambatan strategi harga

Dalam menerapkan strategi harga, PT Kusumahadi Santoso kadang mengalami kendala- kendala seperti masalah persaingan harga. Harga sangat menentukan untuk mengukur apakah produk itu laku atau tidak dipasarkan dan harus disesuaikan dengan kualitas produknya.

Harga yang murah belum tentu barang itu tidak bagus, tergantung perusahaan dalam membuat rincian harga barang dari bahan baku menjadi barang atau produk siap ekspor. Dalam proses produksinya PT Kusumahadi Santoso memproduksi barangnya sendiri, apabila bahan baku meningkat, maka akan mengakibatkan naiknya produk bahan baku yang ditawarkan kepada pembeli luar Negeri dan mengurangi omset penjualan, maka volume penjualan secara otomatis akan menurun.

c. Hambatan Strategi Distribusi

(78)

d. Hambatan strategi promosi

(79)

BAB IV

P E N U T U P

A. Kesimpulan

Dari uraian yang telah disampaikan atau ditulis dalam pembahasan dan disesuaikan dengan tujuan penelitian yamg dilakukan, maka dapat diperoleh hasil dari penelitian tersebut yang dapat di ambil kesimpulan sebagai berikut:

1. Dalam memasarkan produknya, PT Kusumahadi Santoso menggunakan berbagai strategi diantaranya Strategi Produk yaitu menjaga mutu, kualitas, brand barang yang akan diekspor, Strategi Harga yaitu dengan adanya persaingan harga maka produk yang akan diekspor terjamin kualitasnya, Strategi Distribusi yaitu mengunakan dua Saluran distribusi untuk pemasarannya, saluran distribusi langsung dan Saluran distribusi tidak langsung (perantara). Strategi Promosi ini dilakukan agar importir bisa mengetahui dengan mudah produk yang diekspor.

2. Hambatan yang dialami PT Kusumahadi Santoso dalam memasarkan produknya meliputi: Pertama, masalah Produk yang bersaing dengan perusahaan sejenis mengenai mutu, kualitas, merek dll. Kedua adalah masalah Harga, persaingan Harga sangat menentukan untuk mengukur apakah produk itu laku atau tidak dipasarkan dan harus disesuaikan dengan produknya. Ketiga,

(80)

masalah Delivery yang disebabkan karena adanya ganguan teknis maupun non teknis mulai dari pemesanan bahan baku, proses produksi, dan proses pengiriman barang kepada Buyer. Keempat, masalah Promosi, kurang aktifnya perusahaan dalam mempromosikan barang disebabkan karena tidak adanya Staff yang ahli dibidang pemasaran dan hanya mengandalkan pesanan dari Buyer saja.

B. Saran

Berdasarkan kesimpulan diatas, penulis hendak mengajukan saran yang diharapkan sangat berguna bagi optimalisasi kinerja pelayanan ekspor PT Kusumahadi Santoso, adalah:

Gambar

Tabel 3.2 Jam Kerja PT. Kusumahadi Santosa
Tabel 3.3 Kapasitas Produksi Per Bulan
Tabel 3.4 Hasil Produksi Tekstil
Tabel 3.5 Volume Penjualan Ekspor Tahun 2007
+2

Referensi

Dokumen terkait

perbuatan berulang-ulang dengan bentuk yang sama yang dilakukan secara sadar dan mempunyai tujuan-tujuan jelas sehingga disukai banyak orang. Kebiasaan merupakan semua

Gangguan tidur yang dialami lansia di Panti Sosial Tresna Werdha Budi Sejahtera Banjarbaru antara lain jumlah jam tidur yang kurang dari 5 jam, sulit untuk memulai tidur,

Kualitas layanan akademik memiliki pengaruh sangat besar terhadap kepuasan mahasiswa sejalan dengan pendapat dari Tampubolon (2001:71) yang menyatakan bahwa pelanggan utama

Tujuan dari kegiatan ini adalah Memberian informasi kebutuhan gizi pada siswa/siswi MA Babul Ulum Banyuasin sehingga mahasiswa mengetahui akan kebutuhan gizi

yang telah disusun, penilaian dilakukan pengulangan sebanyak tiga kali untuk mengantisipasi kekeliruan dalam penilaian dan pengkodean. Proses ini dilakukan dengan cara

Bowles (1984) mengemukakan bahwa ketika tanah di lapangan bersifat sangat lepas atau sangat mudah tertekan atau pun memiliki indeks konsestensi yang tidak stabil,

Dengan menggunakan metode content analysis terhadap empat suratakabar ibukota (Kompas, Media Indonesia, Republika dan Rakyat Merdeka), maka berdasarkan fenomena salience issue dan

Dalam rangka memenuhi penerapan fungsi Audit Ekstern sesuai dengan Peraturan Otoritas Jasa Keuangan Nomor 48/POJK.03/2017 tentang Transparansi Kondisi Keuangan Bank Perkreditan