1
FAKTOR PENYEBAB PERJUDIAN PADA MALAM PESTA
PERKAWINAN (STUDI KASUS DI KENAGARIAN
KAMBANG UTARA KECAMATAN LENGAYANG
KABUPATEN PESISIR SELATAN
ARTIKEL
DERI KURNIAWAN
NPM: 11070067
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN SOSIOLOGI
JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL
STKIP PGRI SUMATERA BARAT
PADANG
1
FAKTOR PENYEBAB PERJUDIAN PADA MALAM PESTA
PERKAWINAN (STUDI KASUS DI KENAGARIAN KAMBANG UTARA
KECAMATAN LENGAYANG KABUPATEN PESISIR SELATAN
Deri Kurniawan
1Adiyalmon, S.Ag M.Pd
2Yuhelna, MA.
3Program Studi Pendidikan Sosiologi
STKIP PGRI Sumatera Barat
ABSTRACT
The background of this research by nightly weddings often found their
social aberrations that occur in penyelanggaraan weddings that provide
gambling. Because at night the wedding guests should help host the event to
prepare for the next day, but in fact the guests and the hosts held a gambling
should not be held. Purpose of this study was to describe the causes of gambling
on the eve of the wedding in the North District of Lengayang Kambang
Kenagarian Pesisir District South.The theory used is the theory of
phenomenology by Alfred Schutz. The method in doing this research is using
qualitative approach with descriptive type to portray the problems examined.
Intake of informants used by purposive sampling which numbered 13 people. The
data used in this study are primary and secondary data. The unit of analysis is the
individual with the data analysis by Miles and Huberman analysis model, which
consists of four stages: data collection, data reduction, and conclusion.Based on
the research that has been done on the causes of gambling on the eve of the
wedding in North Kambang Kenagarian Lengayang District of South Coastal
District can be concluded as follows: 1. To Motive Because a). Habits factor. b)
Environmental factors 2. In Order To Motive. a) Factors Pleasure. a). Factors
invitation from fellow gambler.
1.
Mahasiswa Program Studi Pendidikan Sosiologi STKIP PGRI Sumatera Barat
Angkatan 2011
2.
Pembimbing I dan Dosen STKIP PGRI Sumatera Barat
3.
Pembimbing II dan Dosen STKIP PGRI Sumatera Barat
2
PENDAHULUANMasyarakat merupakan sekumpulan manusia yang saling berinteraksi antara satu dengan yang lainnya. Didalam suatu masyarakat terdapat aturan-aturan yang harus dipatuhi agar tidak terjadi tingkah laku yang tidak sesuai dengan aturan yang ada. Maka dari itu, diperlukan suatu kontrol sosial. Kontrol sosial adalah sebagai proses baik direncanakan, yang bersifat mendidik,
mengajak, bahkan memaksa warga
masyarakat agar memematuhi kaidah-kaidah dan nilai-nilai sosial yang berlaku. Didalam masyarakat terdapat fungsi dari kontrol sosial. Adapun fungsi kontrol sosial yaitu untuk menyakinkan kepada para anggota masyarakat bahwa mematuhi norma-norma dan nilai langkah yang baik dalam mencapai
kehidupan sosial (Setiadi, 2010:256).
Apabila tidak ada terkontrol sosial maka akan terjadi suatu perilaku menyimpang. Kontrol sosial berguna untuk menghentikan masyarakat yang melakukan menyimpangan.
Jelas bahwa perjudian merupakan
sebuah penyimpangan yang termasuk
kedalam penyakit masyarakat yang
dipertegas lagi dalam UU No 13 tahun 1991 tentang ketentuan pokok kepolisian RI menyatakan bahwa pemabukan, perjudian, pengemis, pelacuran, perdagangan manusia, penghisapan (Woker) dan pergelandangan merupakan penyakit masyarakat ( Firma 2005:3).
Menurut pandangan Islam, perjudian sangat dilarang karena judi merupakan adalah tindak perlakuan dosa besar. Hal ini diperkuat dengan firman Allah dalam Surat Al-Baqarah Ayat 219:
Artinya : “Mereka bertanya
kepadamu tentang khamar dan judi. Katakanlah: "Pada keduanya terdapat dosa yang besar dan beberapa manfaat bagi manusia, tetapi dosa keduanya lebih besar dari manfaatnya". dan mereka bertanya kepadamu apa yang mereka nafkahkan. Katakanlah: " yang lebih dari keperluan." Demikianlah Allah menerangkan ayat-ayat-Nya kepadamu supaya kamu berfikir”. Menurut tafsir Jalalain, meminum minuman
keras (Khamar) dan berjudi hukumnya
adalah dosa besar. Ini disebabkan keduanya banyak menimbulkan persengketaan, caci-mencaci, dan kata-kata yang tidak senonoh. Dengan meminum-minuman keras akan
menimbulkan rasa kenikmatan dan
kegembiraan, dan dengan berjudi akan mendapatkan uang dengan tanpa susah payah, (tetapi dosa keduanya), maksudnya bencana-bencana yang timbul dari keduanya (lebih besar) artinya lebih parah (daripada
manfaat keduanya). (Jalaludin
Asy-Syuyuthi: 2010). Dengan adanya bukti penegasan dalam ayat Al-Qur’an di atas, dapat dipahami bahwa berjudi merupakan suatu tindakan yang sangat dilarang oleh Undang-undang baik di dunia maupun di akhirat.
Perjudian adalah pertaruhan dengan sengaja yaitu mempertaruhkan suatu nilai atau sesuatu yang dianggap bernilai, dengan menyadari adanya resiko dan harapan-harapan tertentu pada peristiwa-peristiwa permainan, pertandingan, perlombaan dan kejadian-kejadian yang tidak/belum pasti hasilnya (Kartono, 1992:56). Judi adalah suatu pelanggaran dalam masyarakat yang disebabkan oleh kebiasaan masyarakat dan merupakan perilaku menyimpang yang sudah menjadi tradisi dalam masyarakat, seperti main domino, koa, togel, dan lain sebagainya. Permainan (Kartini, 1992:70).
Begitu juga pada masyarakat nagari kambang utara dijumpai pada acara pesta perkawinan adanya penyimpangan sosial yang terjadi dalam penyelenggaraan pesta perkawinan yaitu penyediaan sarana tempat perjudian. Setiap ada perhelatan yang terjadi di Nagari Kambang Utara ini, pasti
perjudian muncul pula di perhelatan
tersebut. Meskipun demikian, tuan rumah tidak menanggapi atau melarang
3
pelaksanaan perjudian itu, malah sebaliknya tuan rumah ikut berpartisipasi dengan menyediakan sarana tempat perjudian untuk para tamu yang akan melakukan perjudian yang dilakukan mulai dari malam harisampai pagi esoknya. Disini bentuk
perjudiannya berupa main kartu Domino, Kartu Remi, dan Kartu Ceki yang dilakukan pada malam hari.
Proses terlaksananya perjudian ini
hampir sama dengan perjudian yang
dilakukan masyarakat pada umumnya, hanya saja dalam pesta perkawinan ini yang melakukan perjudian adalah dari para tamu, baik mereka diundang maupun tidak. Mereka bersama-sama membentuk beberapa kelompok sesuai dengan jenis judi apa yang akan mereka mainkan. Terkadang agar terlaksana perjudian ini, ada juga tuan rumah yang menyediakan kartu perjudian untuk permainan tersebut. Fenomena penyediaan perjudian dalam acara pesta perkawinan ini pantas untuk diteliti karena permasalahan ini merupakan suatu penyimpangan sosial yang terjadi dalam masyarakat.
Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka yang menjadi rumusan
masalahnya adalah faktor penyebab
perjudian di malam pesta perkawinan studi kasus kenagarian kamnbang utara kecamatan lengayang kabupaten pesisir selatan Tujuan penelitian ini untuk mendeskripsikan faktor penyebab terjadinya pada malam pesta perkawinan di kenagarian kambang utara kecamatan lengayang kabupaten pesisir selatan
Teori yang digunakan adalah teori fenomenologi dipelopori oleh Alfred Schutz memusatkan perhatiannya pada struktur kesadaran yang di perlukan untuk terjadinya saling bertindak atau berinteraksi dan saling memahami saling antar sesama manusia.
Dan Alfred membagi motif yang
mempengaruhi tindakan manusia kedalam dua bagian :
1. Because motive
Motivasi yang tumbuh melalui pengalaman dan masa lalu individu sebagai anggota masyarakat
2. In On Motive
Motivasi yang tumbuh dan timbul karena melihat adanya nilai-nilai terhadap tindakan sekarang untuk
jangkauan masa depan inder to
motive merupakan tujuan yang
digambarkan sebagai maksud,
makna, harapan minat yang
diingatkan dan karena itu
berorientasi pada masa depan .
Penelitian relevan yaitu penelitian Adrison (1997) dengan judul perjudian ditengah Masyarakat X koto, kabupaten tanah danar dan Frma (2005) dengan judul Kontrol Sosial terhadap Perjudian dan
minuman Keras pada malam pesta
perkawinan
METODE PENELITIAN
Penelitian ini dilakukan di di kenagarian Kambang Utara Kecamatan Lengayang Kabupaten Pesisir Selatan.
Pendekatan yang digunakan dalam
penelitian ini yaitu pendekatan kualitatif dengan tipe penelitian deskriptif. Teknik pemilihan informan dilakukan dengan cara
purposive sampling. Mengingat banyaknya masyarakat nagari kambang utara yang tinggal di nagari kambang utara maka diperlukan penetapan informan berdasarkan kriteria tertentu yaitu masyarakat yang melakukan judi di lokasi pesta perkawinan, pihak yang mengadakan pesta dan tokoh masyarakat yang ada di nagari kambang utara. Jenis data yang digunakan adalah data primer. Metode pengumpulan data dalam penelitian ini adalah observasi partisipan dan wawancara mendalam. Unit analisis dalam penelitian ini adalah kelompok. Analisis data yang digunakan yaitu model analisis data
inter aktif (Miles dan Huberman 1992:
20) .
HASIL DAN PEMBAHASAN
1. Gambaran tentang Terjadinya
Perjudian pada Malam Pesta Perkawinan.
Di kengarian Kambang utara sering dijumpai orang melakukan perjudian pada malam pesta perkawinan. setiap orang
melaksanakan pesta tentu malamnya
dilaksanakan tempat perjudian. Disini tuan rumah menyiapkan tempat perjudian mulai dari tempat judi sampai alat yang digunakan untuk judi. tuan rumah menganggap bahwa kalau tidak disediakan tempat judi maka malam pesta tidak ramai didatangi oleh tamu. Maka dari itu setiap mengadakan pesta tuan rumah pasti menyiapkan tempat judi.
4
2. aktor Penyebab Perjudian PadaMalam Pesta Perkawinan di
Kenagarian Kambang Utara a. Because To Motive
i. Faktor Kebiasaan
Kebiasaan yaitu perbuatan yang
diulang-ulang terhadap hal yang sama
kemudian diterima serta diakui oleh
masyarakat. Kebiasaan merupakan
perbuatan berulang-ulang dengan bentuk yang sama yang dilakukan secara sadar dan mempunyai tujuan-tujuan jelas sehingga disukai banyak orang. Kebiasaan merupakan semua peraturan yang meskipun tidak ditetapkan oleh pemerintah, tetapi ditaati oleh seluruh rakyat karena yakin bahwa peraturan itu berlaku sebagai hukum.
Begitu juga yang sipenilti lihat di lapangan di kenagarian kambang utara, bahwa faktor penyebab terjadinya perjudian pada malam pesta perkawinan disebabkan oleh faktor kebiasaan. Karna masyarakat mengadakan perjudian di malam pesta perkawinan di dasari dengan kebiasaan, jadi masyarakat mengadakan judi sudah menjadi kebiasaan, karena kebiasaan tersebut sudah sejak dahulunya telah ada dilakukan dan sampai saat ini masih dilaksanakan.
ii. Faktor Lingkungan
Perilaku judi dapat terjadi dimanapun dan dapat dilakukan oleh siapapun termasuk
orang melakukan judi lokasi pesta.
Lingkungan adalah salah satu aspek yang sangat berpengaruh terhadap perkembangan
masyarakat sekitar, karna lingkungan
mempengaruhi baik buruknya
perkembangan masyarakat. Lingkungan juga membawa pengaruh besar terhadap kalangan masyarakat baik secara langsung maupun secara tidak langsung, lingkungan juga merupakan faktor yang mempengaruhi terhadap timbul perjudian di malam pesta perkawinan.
Begitu juga di Kenagarian Kambang Utara, lingkungan sangat menunjang terjadi perjudian karena berada pada lokasi yang begitu ramai, sehingga lingkinganpun sangat mendukung untuk melakukan permainan judi.
b. In Order To Motive i. Faktor Kesenangan
Pesta diadakan bertujuan untuk
memberikan kesenangan dan hiburan bagi setiap masyarakat yang mengadakan pesta tersebut. Tanpa adanya kesenangan dan
hiburan, tentu saja pesta tidak akan terlaksana dengan baik. Di Nagari Kambang Utara Kecamatan Lengayang Kabupaten Pesisir Selatan, perjudian adalah suatu cara efektif untuk memberikan kesenangan dan hiburan untuk para tamu yang menghadiri pestanya tersebut.
ii. Faktor Ajakan dari Teman Penjudi
Pergaulan juga merupakan wadah
sebagai menambah wawasan atau
pengetahuan terhadap sesuatu yang belum kita ketahui akibat bertukarnya pikiran antara sesama penjudi dengan satu yang lainnya. Dalam pergaulan kita juga kerap menemukan induvidu meniru tindakan teman bergaulnya. Jika teman bergaulnya melakukan tindakan positif maka ada
kecenderungan bagi seseorang untuk
melakukan tindakan yang positif juga. Namun sebaliknya, jika teman bergaulnya suka melakukan tindakan yang negatif maka seseorang tersebut juga melakukan tindakan yang negatif.
Berdasarkan hasil observasi yang telah dilakukan bahwa faktor ajakan dari teman sangat mempenagruhi perjudian pada pesta
perkawinan. karena sebelum pesta
perkawinan di laksanakan para penjudi terlebih dahulu menanyakan ke pada tuan rumah apakah di wakru malam pesta
perkawinan tersebut diadakan tempat
perjudian.
ANALISIS PEMBAHASAN
Faktor penyebab perjudian pada malam pesta perkawinan di kenagarian
kambang utara kecamatan lengayang
kabupaten pesisir selatan adalah masyarakat mengganggap perjudian pada malam pesta perkawinan itu sudah biasa untuk di adakan. Karna perjudian tersebut sudah zaman nenek moyang sudah ada dialaksanakan seperti itu. Maka masyarakat kambang utara meniru apa yang ada. Jadi kalau tidak dilaksanakan perjudian tersebut maka malam pesta tersebut tidak ramai didatangi oleh orang banyak.
KESIMPULAN DAN SARAN KESIMPULAN
Dari hasil penelitian yang
dilakukan dapat disimpulkan sebagai
berikut: 1. Faktor penyebab perjudian pada malam pesta perkawinan di kenagarian kambang utara adalah 1). Because To Motive yaitu motivasi yang tumbuh melalui
5
pengalaman dan masalalu individu sebagai anggota masyarakat. a). Faktor Kebiasaan yaitu dimana orang melakukan perjudian pada malam pesta perkawinan meniru apa yang biasanya telah terjadi pada malampesta perkawinan, karena mereka
menganggap bahwa perjudian pada malam
pesta perkawinan sudah biasa untuk
diadakan. b). Faktor Lingkungan yaitu mereka menganggap bahwa mengadakan perjudian di malam pesta perkawinan tersebut aman dari aparat kepolisian. 2). Faktor In Order To Motive yaitu motivasi yang tumbuh karena melihat adanya nilai-nilai terhadap tindakan untuk menjangkau masa depan. a). Faktor Kesenangan, dimana orang mengadakan perjudian pada pesta
perkawinan adalah bertujuan untuk
menyenangkan hati tuan rumah serta menyenangkan para tamu yang datang. b). Faktor Ajakan dari Sesama Penjudi, disini tuan rumah mengadakan tempat perjudian adalah ajakan atau asungan dari orang penjudi untuk agar tuan rumah dapat mengadakan tempat perjudian pada malam pesta perkawinan nantinya.
SARAN
Berdasarkan hasil penilitian dan kesimpulan yang dikemukakan di atas maka peneliti memberikan saran sebagai berikut :
1. Perjudian yang dilakukan dalam
pesta perkawinan ini tetap
melanggar hukum. Untuk itu
masyarakatdan pemuda-pemudi
sebagai generasi penerus untuk tidak mencontoh kepada perbuatan yang menyimpang tersebut.
2. Mengingat penilitian ini hanya
masalah perjudian yang terjadi didalam pesta perkawinan di Nagari Kambang Utara. Untuk selanjutnya
peniliti berharap hendaknya
melakukan penilitian tentang upaya
efektif dalam menanggulangi
kebiasaan masyarakat terhadap
perjudian terjad pada malam pesta perkawinan.
DAFTAR PUSTAKA
Kartini, 2003. Patologi Sosial 1. Jakarta : Rajawali Pers.
_____________, 2003. Patologi Sosial 2. Jakarta : PT. R ajagrafindo
Departemen Agama RI. 2000, Al-Qur’an
dan Terjemahannya, Bandung:
Yayasan Penyelenggara
Penterjemah/Penafsiran Al-Qur’an. Miles, Matthew B. dan A. Michael
Huberman. 1992. Analisis Data
Kualitatif (terj.). Jakarta: penerbit Universitas Indonesia (UI-Press).