• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

III.1 Sejarah Ringkas Sakit Umum Dokter Pirngadi Medan

dengan istilah sekarang Poliklinik atau Balai Pengobatan, yang terletak di Paleisn Weg simpang jalan Sulthan Makmur Rasyid, sekarang jalan pemuda dan yang tepat di depan kantor Harian Waspada.

Mengingat pesatnya perkembangan penduduk dan perlunya pelayanan kesehatan yang lebih luas, maka Pemerintah Beelanda mendirikan rumah sakit yang terletak di jalan Serdang (sekarang jalan Prof. H. Yamin, SH) yang menurut informasi adalah atas usul Dokter Messingh.

2. Peletakan Batu Pertama Pembangunan Rumah Sakit

Pembangunan rumah sakit yang baru telah disetujui oleh pemerintah Hindia Belanda, maka peletakan batu pertama pembangunan rumah sakit tersebut dilaksanakan pada tanggal 11 Aguastus 1928, seperti tertulis dalam prasasti yang terletal didinding pintu masuk/ pintu gerbang rumah sakit.

Tulisan yang tertera pada prasasti tersebut adalah sebagai berikut : DEZE STEEN WERO

GELEGODAAR

MARIA CONSTANTIA MACKAY

Terjemahan bebas dalam bahasa Indonesia kurang lebih berbunyi sebagai berikut :

“Peletakan batu pertama pada tanggal 11 Agustus 1928 oleh seorang anak wali kota, yang bernama Gelego Daar Maria Constantia,” (pada waktu itu dikabarkan baru berumur 5 tahun). Pembangunan rumah sakit diselesaikan selama lebih kurang 2 tahun dan dipergunakan sejak tahun 1930. tanggal yang pasti mulai digunakan rumah sakit tersebut tidak diperoleh datanya.

3. Gementee Zieken Huis

Pada tahun 1930 rumah sakit yang sudah selesai dibangun segera digunakan dan pada waktu itu nama rumah sakit tersebut adalah Gemente Zieken Huis atau Rumah Sakit Kota. Pada waktu itu pemimpinnya adalah seorang dokter berkebangsaan Belanda yang bernama Dr. R. PIRNGADI GONGGOPUTRO. Seperti disebutkan diatas bahwa tanggal peresmian penggunaan rumah sakit tidak diketahui secara pasti, tetapi sebagai awal kegiatan mungkin dapat dipergunakan tanggal pertama kali Dr. R. Pirngadi Gonggoputro bertugas di Gementee Zieken Huis.

Menurut Surat Menteri Kesehatan RI Nomor 20/ Menkes/ VII/ 1978 Tanggal 4 Juli 1978 yang ditujukan kepada ketua DPRD Tk. I Sumatera Utara dan Gubernur Kepala Daerah Tk. I Sumatera Utara, antara lain disebutkan bahwa masa kerja Dr. R. Pirngadi Gonggoputro selama 30 tahun sebagai dokter pada pemerintah, 18 lamanya

mengabdikan dirinya di Kota Medan yaitu sejak tanggal 28 Maret 1930 sampai dengan tanggal 31 Mei 1948.

Sebagai kesimpulan sementara mungkin dapat dipergunakan sebagai awal berfungsinya Gementee Zieken Huis adalah pada tahun 28 Maret 1930.

4. Syuritsu Bisino Intjo

Periode kepemimpinan Dr. W. Bays sampai tahun 1939. Pada tahun 1939 sampai dengan tahun 1942 pemimpin rumah sakit dipegang oleh Dokter A.A. Messing.

Pada waktu jepang masuk ke Indonesia tahun 1942 pimpinan rumah sakit dipegang oleh tentara Jepang. Setelah pimpinan rumah sakit ditangkap Jepang, maka pimpinan rumah sakit dipegang oleh Dr. R. Pirngadi Gonggoputro.

Pada bulan Nopember 1945 setelah terbetik berita Proklamasi Kemerdekaan dan Dr. A.A. Messing keluar dari tahanan dan bermaksud kembali menduduki jabatan pimpinan rumah sakit. Tetapi Dr. R. Pirngadi tidak mau menyerahkan kepemimpinannya di rumah sakit tersebut yang mendapat dukungan dari para lascar dengan menjaga keliling Rumah Sakit, maka akhirnya pimpinan rumah sakit tetap dipimpin oleh Dr. R. Pirngadi sampai tanggal 21 Juli 1947.

Pada waktu jaman Jepang nama Rumah Sakit : Syuritso Bisino Intjo. 5. Rumah Sakit Kota Medan

Setelah Proklamasi Kemerdekaan dan pimpinan rumah sakit tetap dipegang oleh Dr. R. Pirngadi, maka di rumah sakit itu diadakan

beberapa kegiatan yaitu Latihan Palang Merah serta Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan.

Rumah Sakit Kota Medan dijadikan Markas Palang Merah di Medan Timur. Pada tanggal 21 Juli 1947 terjadi Agresi Belanda I dan terjadi penangkapan terhadap rakyat Indonesia yang berjiwa republik, termasuk Dr. R. Pirngadi dan beberapa pegawainya antara lain : Leman Al Bakar, Linus Sihite, Bidan Marsaulina, Barhanuddin Noer dan Harum. Mereka dikumpulkan di Hong Glugur selama 21 hari kemudian dibawa ke Belanda di Asrama Uni Kampung.

Dr. R. Pirngadi dipindahkan ke Sabangdan para pegawai Rumah Sakit Kota Medan yang ditahan dibebaskan pada bulan Desember 1947 dan kembali bekerja pada bulan Januari 1948. Sejak tahun 1947 pimpinan rumah sakit dipegang oleh DOKTER AHMAD SOFIAN yang memegang jabatan tersebut sampai dengan tahun 1955

6. Rumah Sakit Umum Medan

Pada tahun 1952 pada masa pimpinan Dokter Ahmad Sofian nama Rumah Sakit Kota Medan diganti dengan Rumah Sakit Umum Medan. Dokter Ahmad Sofian adalah Presiden (Rektor) Universitas Sumatera Utara yang pertama. Pada tahun 1952 Rumah Sakit Medan mulai dimanfaatkan untuk pendidikan Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara. Pada tahun 1955 pimpinan rumah sakit diganti oleh DOKTER H. A. DARWIS DATU BATU BESAR, yang memegang jabatan sampai dengan tahun 1958.

7. Rumah Sakit Umum Pusat Medan

Pada tahun 1958 nama Rumah Sakit Umum Medan, diganti menjadi RUMAH SAKIT UMUM PUSAT MEDAN. Pimpinan rumah sakit pada waktu itu adalah DOKTER M. ARIFIN, yang memegang jabatan sampai tahun 1965. Walaupun namanya menjadi Rumah Sakit Umum Pusat Medan, namun pembiayaan rumah sakit masih tetap ditanggung pemerintah daerah.

Pengganti Dr. M. Arifin adalah Dokter PARUHUM DAULAY, yang memegang jabatan pimpinan rumah sakit sampai dedngan tahun 1969. Pada tahun 1969 pimpinan rumah sakit diserahterimakan kepada DOKTER ZAINAL RASYID SIREGAR, SKM.

8. Rumah Sakit Umum Pusat Propinsi Medan (Provincial Top Referal Hospital)

Pada tahun 1972 pada masa kepemimpinan Dokter Zainal Rasyid Siregar SKM, nama Rumah Sakit Umum Pusat Medan (RSUP) diganti menjadi Rumah Sakit Umum Pusat Propinsi Medan (Provincial Top Reveral Hospital), yang dijadikan pusat rujukan pelayanan kesehatan dari rumah sakit yang lebih kecil di Propinsi Sumatera Utara.

a. Kejadian yang penting dicatat sebagai sejarah adalah masuknya Rumah Sakit Paru-Paru Medan, menjadi satu bagian dari RSUPP, pada tanggal 26 Januari 1972.

b. Pada tanggal 8 Maret 1975 diadakn penandatanganan Naskah Kerjasama Rumah Sakit Umum Pusat Propinsi Sumatera Utara Medan dengan Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara.

9. Rumah Sakit Dokter Pirngadi Medan

Sesuai dengan Surat Keputusan Gubernur Kepala Daerah Tingkat I Sumatera Utara Nomor 150 Tahun 1979 tanggal 25 Juni 1979, Rumah Sakit Umum Pusat Propinsi Sumatera Utara Medan yang belum mempunyai nama, diberi nama RUMAH SAKIT DOKTER PIRNGADI MEDAN. Pimpinan Rumah Sakit adalah Dokter Zainal Rasyid Siregar, SKM.

Proses pemberian nama: Rumah Sakit Dokter Pirngadi Medan.

a. Surat Menteri Kesehatan RI No. 220/Menkes/VII/1978 tanggal 14 Juli 1978 yang ditujukan kepada Ketua DPRD Tk. I SU dan Gubernur Kepala Daerah Tk. I Sumatera Utara, tentang usul pemberian nama Rumah Sakit Umum Medan menjadi Rumah Sakit Dokter Pirngadi Medan.

Beberapa alasan yang disampaikan oleh Menteri Kesehatan antara lain:

• Bahwa salah satu bentuk penghargaan Pemerintah kepada mereka yang dianggap cukup berjasa kepada masyarakat, bangsa dan Negara ialah dengan mengabdikan namanya, baik dalam bentuk monumen atau bentuk pernyataan lainnya.

• Berdasarkan catatan yang ada pada Departemen Kesehatan, almarhum Dr. Pirngadi Gonggoputro (walaupun bukan asli putera daerah) semasa hidupnya dapat dianggap sebagai seorang yang mengabdikan dirinya kepada Daerah

Sumatera Utara dibidang kesehatan khususnya di Kota Medan.

• Selama tiga puluh tahun masa kerja almarhum sebagai dokter pada pemerintah khusus selama delapan belas tahun mengabdikan dirinya pada kota Medan, yaitu sejak tanggal 28 Maret 1930 sampai dengan 31 Mei 1948.

b. Menteri Dalam Negeri dalam hal ini Direktur Jenderal Pemerintahan Umum dan Otonomi Daerah, dengan suratnya Nomor : Bangda/6/11/35 tanggal 11 September 1978, menyetujui usul Menteri Kesehatan untuk memberi penghargaan kepada almarhum Pirngadi Gonggoputro dalam ujud pengabdian namanya pada Rumah Sakit Umum Pusat Medan, sehingga nama Rumah Sakit tersebut menjadi “Rumah Sakit dokter Pirngadi Medan”. Hal ini untuk mengingat pula pengabdiannya di Kota Medan sejak 28 Maret 1930 sampai dengan 31 Mei 1948. Surat Menteri Dalam Negeri ini ditujukan kepada Gubernur Kepala Daerah Tk. I Sumatera Utara, dengan tembusan dikirim kepada Ketua DPRD Tk. I Sumatera Utara.

c. Proses berikutnya adalah di DPRD Tk. I Sumatera Utara melalui sidang-sidangnya dan penelitian-penelitian terhadap usul yang masuk. Salah satu usaha yang dilakukan oleh DPRD adalah mengadakan hearing tentang rencana perubahan/ pemberian nama Rumah Sakit Umum Propinsi Medan menjadi R.S. Dr. Pirngadi Medan.

Berbagai pihak diundang pada waktu hearing tersebut:

• Pimpinan dan Anggota Komisi E DPRD Tk. I Prop. SU • Kadis Jarahdam II Bukit Barisan

• Pimpinan Angkatan 45 di Medan

• Pimpinan Perintis Kemerdekaan RI Sumatera Utara • Ketua Ikatan Dokter Indonesia Sumatera Utara • Kepala Dinas Kesehatan Propinsi Sumatera Utara • Direktur Rumah Sakit Umum Pusat Propinsi Medan • Ka. Humas Gub KDH Tk. I Sumatera Utara

Hearing tersebut dipimpin oleh Ketua Komisi E dan bersidang di kamar 20, Gedung DPRD Tk. I Sumatera Utara pada tanggal 4 Oktober 1978.

Setelah melalui berbagai usaha penelitian dan hearing serta mengumpulkan bahan-bahan yang berhubungan dengan usulan pemberian nama Rumah sakit Dokter Pirngadi Medan maka DPRD Tk. I Sumatera Utara menyetujui usul pemberian nama RSUPP menjadi RS Dr. Pirngadi Medan.

Dewan Perwakilan Rakyat Tingkat I Sumatera Utara, dalam suratnya nomor 935/16/KE3 tanggal 26 April 1979 mengusulkan agar nama RSUPP Medan dijadikan RS Dr. Pirngadi Gonggoputro. Dalam surat tersebut antara lain disebutkan bahwa salah satu bentuk penghargaan Pemerintah kepada mereka yang dianggap cukup berjasa kepada masyarakat, bangsa daan Negara ialah

dengan mengabdikan namanya baik dalam bentuk monumen maupun bentuk pernyataan lainnya.

Di samping itu berdasarkan penelitian dan dengar pendapat yang telah dilakukan oleh DPRD, Dokter Pirngadi Gonggoputro telah berbakti selama 30 tahun pada pemerintah dan 18 tahun lamanya alm. mengabdikan dirinya di kota Medan, yaitu sejak tahun 1930 sampai dengan 1948.

Surat DPRD Tk. I SU No. 935/16/KE3 tanggal 26 April 1979 ini ditujukan kepada Gubernur Kepala Daerah Tk. I Sumatera Utara yang ditandatangani oleh Ketua DPRD Tk. I SU yaitu Bapak H. M. Sukardi.

d. Setelah ada persetujuan dari DPRD Tk. I SU, maka Gubernur Kepala Daerah Tk. I Sumatera Utara yaitu Bapak E.W.P. Tambunan menerbitkan Surat Keputusan Nomor 150 Tahun 1979 tanggal 25 Juni 1979 Tentang Pemberian Nama Rumah Sakit Umum Pusat Propinsi Medan menjadi Rumah Sakit Dokter Pirngadi Medan.

Surat Keputusan Gubernur Kepala Daerah Tk. I US diterbitkan setelah membaca :

1. Surat Dewan Perwakilan Rakyat Propinsi Sumatera Utara tanggal 26 April 1978 Nomor 935/ 16/ KE3 tentang usul pemberian nama Rumah Sakit Umum Pusat Propinsi Sumatera Utara Medan menjadi Rumah Sakit Dr. Pirngadi Medan.

2. Surat Menteri Dalam Negeri tanggal 11 September 1978 Nomor 6/ 11/ 35 tentang persetujuan pemberian nama Rumah Sakit Umum Pusat Propinsi Medan menjadi Rumah Sakit Dr. Pirngadi Medan.

3. Surat Menteri Kesehatan tanggal 4 Juli 1978 Nomor 220/ Menkes/ VII/ 1978 tentang usul pemberian nama Rumah Sakit Umum Pusat Propinsi Medan diberikan nama menjadi Rumah Sakit Dr. Pirngadi Medan.

Di samping itu juga diperhatikan surat-surat dari masyarakat secara perorangan maupun organisasi yang umumnya megusulkan Rumah Sakit Umum Pusat Propinsi Medan diberi nama menjadi Rumah Sakit Dr. Pirngadi Medan.

Pertimbangan yang diambil dalam menerbitkan Surat Keputusan adalah Bahwa Rumah Sakit Umum Pusat Propinsi Medan diberi nama dengan mengabdikan nama Dokter Pirngadi, seorang pejuang angkatan 45 yang berjasa di bidang kesehatan di Sumatera Utara pada umumnya dan di kota medan khususnya.

Dan mengingat pula Undang-Undang No. 5 tahun 1974 tentang Pokok-Pokok pemerintah Di daerah serta Undang-Undang No. 9 tahun 1960 tentang Pokok-Pokok Kesehatan.

Di dalam Surat keputusan Gubernur dinyatakan bahwa sejak tanggal 25 Juni 1979 mulai berlaku nama Rumah Sakit Dokter Pirngadi Medan. Isi Lengkap Keputusan terasebut adalah sebagai berikut :

Pertama : Terhitung sejak tanggal surat keputusan ini Rumah Sakit Umum Pusat Propinsi di Medan diberi nama “Rumah Sakit Dokter Pirngadi Medan.”

Kedua : Bilamana dikemudian hari ternyata terdapat kesalahan pada Surat Keputusan ini akan diadakan perbaikan seperlunya.

Ditetapkan di Medan pada tanggal 25 Juni 1979.

Urutan Pimpinan Rumah Sakit Dokter Pirngadi Medan sejak tahun 1930 s.d 2009

1. dr. W. Bays 1930 - 1939

2. dr. A. A. Messing 1939 - 1942 3. dr. Raden Pirngadi Gonggoputro 1942 - 1947 4. dr. Ahmad Sofyan 1947 - 1955 5. dr. H. A. Darwis Datu Batu Besar 1955 - 1958 6. dr. Mohammad Arifin 1958 - 1965 7. dr. Paruhum Daulay 1965 - 1969 8. dr. Zainal Rasyid Siregar, SKM 1969 - 1983 9. dr. J. E. Sudibyo, Sp. B 1983 - 1986 10. dr. Rahardjo Slamet, Sp. KJ 1986 - 1990 11. Prof. dr. Rizal Basjrah Lubis, Sp. THT 1990 - 1998 12. dr. Alogo Siregar, Sp. A 1998 - 2002 13. dr. H. Sjahrial R. Anas, MHA 2002 - 2009

Dokumen terkait