• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

3. Sejarah singkat berdirinya pertamini di desa Karang Tanjung

pertamini ini terletak di kelurahan Karang Tanjung kecamatan Padang Ratu Kabupaten Lampung Tengah. Adapun batasan-batasan wilayah berdasarkan posisi geografisnya yaitu Sebelah Utara berbatasan dengan : Kampung Kota Baru Kecamatan Padang Ratu - Sebelah Timur berbatasan dengan : Kampung Kegara Aji Baru Kecamatan Anak Tuha - sebelah Selatan berbatasan dengan : Kampung Suka

Waringin Kecamatan Bangun Rejo- Sebelah Barat berbatasan dengan :

Kampung Margo Rejo Kecamatan Padang Ratu.75

Usaha pertamini yang di jalani di desa Karang Tanjung sudah ada sejak Tahun 2013, selain berkembangnya zaman yang semakin maju dan jauh dari SPBU maka para pedagang berinovasi berjualan bensin menggunakan alat canggih yang biasa disebut dengan pertamini. B. Faktor- faktor yang mempengaruhi Perilaku Konsumen dalam

memilih Pertamini

Pertamini merupakan salah satu kios bensin yang di disain seperti layaknya SPBU di wilayah desa karang tanjung. Selain itu juga banyak terdapat pedagang bensin yang menggunakan pertamini sehingga bisa memudahkan para konsumen tanpa harus susah payah datang ke SPBU. Meskipun sangat banyak pedagang yang menggunakan pertamini akan tetapi cara pelayanan dan penyediaan tempat sangat lah berbeda, itu lah yang membuat para konsumen memilih dan menentukan pertamini mana yang akan konsumen tuju.

Selain itu para pedagang pertamini memberikan pelayanan dan tempat yang bisa membuat nyaman para konsumen agar merasa puas dalam pembeliannya.

Berdasarkan hasil wawancara yang di lakukan kepada penjual pertamini di desa Karang Tanjung dan konsumen sekitar adalah sebagai berikut:

Berdasarkan hasil wawancara dengan Bapak Suyit selaku penjual pertamini di desa Karang Tanjung yang sudah memulai usahanya menggunakan pertamini sejak 4 tahun yang lalu, beliau memilih usaha menggunakan pertamini karena selain mesinnya yang simple juga akurat, cara berjualannya pun lebih mudah. Adapun bentuk pelayanan yang di berikan Bapak Suyit kepada konsumen yaitu dengan cara memberihatukan titik awal takaran kepada konsumen. Adapun keuntungan yang di dapat saat berjualan menggunakan pertamini adalah selain mendapatkan penghasilan yang meningkat Bapak Suyit juga merasa jika berjualan menggunakan pertamini juga lebih menarik konsumen. Adapun upaya yang di lakukan Bapak Suyit untuk menarik konsumen adalah dengan

menjaga kualitas minyak agar selalu jernih.76

Selain wawancara dengan Bapak Suyit, peneliti juga melakukan wawancara dengan Bapak Mahmudi selaku penjual pertamini di desa Karang Tanjung yang memulai usahnya sejak tahun 2013, selain itu juga Bapak Mahmudi langsung memulai usahanya dengan alat pertamini dan belum pernah menggunakan botol sebelumnya karena dianggapnya mengikuti zaman yang semakin modern. Adapun bentuk pelayanan yang di berikan kepada konsumen adalah dengan menggunakan bensin premium yang dengan batas minimal penjualan adalah Rp.5000 sampai 5 Liter. Adapun keuntungan yang di dapat selain mendapatkan penghasilan yang meningkat, dengan menggunakan alat pertamini dapat memudahkan saat

76 Wawancara dengan Bapak Suyit selaku penjual pertamini, Survey pada tanggal 27 Agustus 2017.

berjualan. Adapun upaya yang di lakukan untuk menarik konsumen adalah

dengan cara memberikan pelayannan yang terbaik.77

Berdasarkan hasil wawancara yang di lakukan dengan Ibu Hermawati selaku penjual pertamini di desa Karang Tanjung yang baru memulai usahnya sejak tahun 2017 menuturkan bahwa memilih usaha menggunakan pertamini karna merasa lebih cepat mendapatkan untungnya, hal ini serupa dengan pendapat Bapak Mahmudi. Adapun bentuk pelayanan yang di berikan kepada konsumen dengan meberikan akses keluar masuk kendaran agar mudah dan nyaman dalam pembeliannya. Adapun keuntungan yang di dapat saat berjualan menggunakan pertamini adalah selain pendapatannya yang meningkat, penjual juga menuturkan bahwa bensin yang di jualnya adalah murni sehingga konsumen tertarik. Dan upaya yang di lakukan Ibu Hermawati

untuk menarik konsumen adalah dengan cara ramah kepada konsumen.78

Selain itu juga peneliti melakukan wawancara dengan Bapak Ahmad Tahta Zani selaku penjual pertamini di desa Karang Tanjung yang memulai usahanya 3 tahun yang lalu. Adapun usaha yang di pilih yaitu berjualan bensin menggunakan alat pertamini yang praktis dan juga akurat. Adapun pelayanan yang di lakukan untuk menarik konsumen adalah dengan cara memberikan pelayanan yang ramah dan juga memuaskan. Adapun keuntungan yang didapat adalah selain mendapatkan penghasilan

77 Wawancara dengan Bapak Mahmudi selaku penjual pertamini, Survey pada tanggal 27 Agustus 2017.

78 Wawancara dengan Ibu Hermawati selaku penjual pertamini, Survey pada tanggal 28 Agustus 2017.

yang meningkat Bapak Ahmad menuturkan bahwa minat konsumen lebih tinggi dalam pembelian. Adapun upaya yang di lakukan Bapak Ahmad untuk menarik konsumen adalah dengan cara menjual bensin menggunakan alat pertamini yang praktis, rapi dan tempat penjualannya berada di dekat jalan raya. Selain itu juga Bapak Ahmad memberikan tempat yang luas dan juga mudah dalam akses keluar masuk

kendaraannya.79

Berdasarkan hasil wawancara yang di lakukan peneliti dengan Ibu Turinah selaku penjual pertamini di desa Karang Tanjung yang sudah memulai usahnya sejak 5 tahun yang lalu, Ibu Turinah lebih memilih berjualan menggunakan pertamini yang menurutnya modern dan juga praktis. Adapun pelayanan yang di berikan Ibu Turinah kepada konsumen adalah dengan cara ramah. Kemudian keuntungan yang di dapat selain penghasilan yang meningkat Ibu Turinah juga menuturkan bahwa lebih cepat dalam mengahbiskan bensin yang di jualnya. Adapun upaya yang di berikan untuk menarik konsumen adalah dengan cara memberikan tempat yang teduh kepada konsumen agar merasa nyaman dan ingin kembali lagi

ke pertamini milik Ibu Turinah.80

Penjualan bensin menggunakan pertamini di desa Karang Tanjung ini merupakan salah satu cara usaha yang di lakukan oleh penjual

79 Wawancara dengan Bapak Ahmad Tahta Zani selaku penjual pertamini, Survey pada tanggal 29 Agustus 2017.

80 Wawancara dengan Ibu Turinah selaku penjual pertamini, Survey pada tanggal 30 Agustus 2017.

pertamini untuk mendapatkan penghasilan, begitu juga pelayanan yang di lakukan penjual terhadap konsumen sudah baik dan memuaskan.

Selain wawancara dengan penjual pertamini, peneliti juga mewawancarai beberapa konsumen. Adapun hasil wawancara tersebut adalah :

Berdasarkan hasil wawancara dengan Ibu Habibah selaku konsumen yang lebih tertarik dengan pertamini sejak 2 tahun yang lalu adalah selain dengan pelayannannya yang peraktis, konsumen juga dapat membeli sesuai dengan apa yang mereka butuhkan. Adapun faktor yang membuat Ibu Habibah memilih pertamini adalah karena tempatnya yang strategis dan mudah di jangkau. Selain itu juga pelayannya yang ramah

dan sangat memuaskan.81

Selain itu juga peneliti melakukan wawancara dengan Bapak Amir selaku konsumen yang sejak 3 tahun lalu selalu membeli di pertamini, Bapak Amir merasa lebih terbantu dengan adanya pertamini yang memudahkan konsumen dalam kehabisan Bahan Bakar Minyak yang tanpa harus susah payah datang ke SPBU. Adapun faktor yang membuat Bapak Amir selalu membeli bensin di pertamini langganannya adalah bahwa tempat yang di sediakan sangat teduh dan merasa tidak terganggu oleh cuaca. Selain itu juga pendapat Bapak Amir mengenai pelayanan

81 Wawancara dengan Ibu Habibah selaku pembeli pertamini, Survey pada tanggal 10 Februari 2017.

yang berada di pertamini tersebut yaitu dengan pelayanannya yang

ramah.82

Selain itu juga peneliti mewawancarai Bapak Lukman selaku konsumen yang selalu membeli bensin di pertamini sejak 3 tahun yang lalu serupa dengan Bapak Amir. Adapun yang menjadikan alasan Bapak Lukman selalu membeli di pertamini langganannya adalah peraktis dan rapi dalam penjualannya. Adapun faktor yang membuat Bapak Lukman memilih pertamini adalah merasa sangat nyaman dengan tempat yang luas dan mudah untuk akses keluar masuk kendaraannya. Adapun pelayanan yang di dapat adalah serupa dengan Bapak Amir yaitu ramah dalam

penjualannya.83

Berdasaarkan hasil wawancara dengan Ibu Ida selaku konsumen sejak 3 tahun yang lalu serupa dengan Bapak Amir. Adapun alasan Ibu Ida serupa dengan Bapak Amir yang tanpa harus susah payah datang ke SPBU. Adapun faktor yang mempengarui Ibu Ida dalam memilih pertamini adalah merasa puas dalam pelayanannya dari segi tempat yang berada di dekat jalan raya dan juga luas, Ibu Ida juga menuturkan bahwa mudah dalam akses keluar masuk kendaraannya. Adapun pelayanan yang di dapat Ibu Ida selama menjadi konsumen sangat lah puas, karena sikap

penjual yang tidak sombong.84

82 Wawancara dengan Bapak Amir selaku pembeli pertamini, Survey pada tanggal 12 Februari 2017.

83 Wawancara dengan Bapak Lukman selaku pembeli pertamini, Survey pada tanggal 12 Februari 2017.

84 Wawancara dengan Ibu Ida selaku pembeli pertamini, Survey pada tanggal 14 Februari 2017.

Selain itu juga peneliti melakukan wawancara dengan Bapak Sodik selaku konsumen yang selalu membeli di pertamini sejak 2 tahun yang lalu serupa dengan Ibu Habibah. Adapun yang menjadikan alasan beliau adalah lebih praktis dalam penjualannya. Selain itu juga faktor yang mempengaruhi Bapak Sodik dalam memilih pertamini adalah selain alatnya yang simpel dan juga akurat, Bapak Sodik juga selaku konsumen selalu mengetahui titik awal takaran, Bapak Sodik juga mengetahui

kualitas minyak yang selalu jernih, dan pelayanan yang memuaskan.85

Hasil pengamatan peneliti, konsumen lebih memilih ke pertamini selain dengan mengikuti zaman semakin maju dan modern, konsumen juga memilih pertamini karena dengan alatnya yang simple dan juga akurat, konsumen juga dapat melihat titik awal takaran dan juga kualitas minyak yang selalu jernih.

Jika ditinjau dari etika bisnis Islam konsumen belum sepenuhnya menerapkan prinsip etika bisnis Islam seperti prinsip keadilan dan tanggung jawab. Adapun prinsip yang sudah di terapkan adalah prinsip tauhid, prinsip kehendak bebas dan prinsip kejujuran.

85 Wawancara dengan Bapak Sodik selaku pembeli pertamini, Survey pada tanggal 15 Februari 2017.

C. Analisis Etika Bisnis Islam terhadap faktor-faktor yang mempengaruhi Perilaku Konsumen dalam memilih Pertamini

Pertamini merupakan salah satu usaha yang menjual bensin eceran di desa Karang Tanjung. Selain itu juga banyak terdapat kios lain yang menggunakan pertamini sehingga menimbulkan beberapa faktor yang mempengaruhi konsumen dalam memilih pertamini di antaranya yaitu: 1. Alatnya yang peraktis

2. Tempat yang strategis dan mudah di jangkau 3. Pelayanan yang ramah dan memuaskan

Adapun faktor lain yang mempengaruhi perilaku konsumen dalam memilih pertamini adalah sebagai berikut:

1. Faktor Kebudayaan

Kebudayaan merupakan faktor penentu yang paling dasar dari keinginan dan perilaku seseorang. Setiap kebudayaan terdiri dari sub-budaya yang lebih kecil yang memberikan identifikasi sosialisasi yang lebih spesifik untuk para anggotanya. Faktor kebudayaan juga terdiri dari

kelas sosial yang tersusun secara hierarki86 dan keanggotaannya

mempunyai nilai, minat dan perilaku yang serupa.87

Berdasarkan faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku konsumen adalah faktor kebudayaan. Dimana faktor kebudayaan merupakan faktor penentu yang paling dasar dari keinginan dan perilaku seseorang. Dengan zaman yang semakin maju dan modern maka para konsumen lebih

86 Hierarki adalah tingkatan, Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI).

memilih kios bensin layaknya SPBU yang biasa di sebut pertamini. Dengan adanya pertamini maka keinginan konsumen pun akan mudah terjangkau.

2. Faktor-faktor sosial

Faktor sosial yang terdiri dari kelompok-kelompok primer yaitu adanya interaksi yang cukup berkesinambungan seperti keluarga, teman, tetangga dan teman sejawat. Selain kelompok primer juga ada keluarga orientasi seperti orang tua. Dari orang tua lah seseorang mendapatkan pandangan ekonomi. Selain itu juga ada keluarga prokreasi seperti pasangan hidup, anak-anak merupakan organisasi pembeli dan konsumen yang paling penting dalam suatu masyarakat. Selain itu juga ada peran dan strategi yang umumnya berpartisipasi dalam kelompok selama

hidupnya.88

Berdasarkan faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku konsumen yaitu faktor sosial. Dimana faktor sosial merupakan awal seseorang mendapatkan pandangan ekonomi. Oleh karena itu faktor sosial merupakan kelompok yang mempunyai pengaruh langsung maupun tidak langsung terhadap sikap atau perilaku seseorang yang ingin menyesuaikan diri. Dengan demikian konsumen akan lebih memilih pertamini dengan tempat yang strategis dan mudah di jangkau.

3. Faktor-faktor pribadi

Faktor pribadi seperti kelompok pekerja yang memiliki minat di atas rata-rata terhadap produk dan jasa, keadaan ekonomi seseorang terdiri dari pendapatan yang di belanjakan, kemampuan meminjam dan sikap terhadap mengeluarkan lawan menabung, gaya hidup seseorang juga

mencerminkan sesuatu di balik kelas sosial.89

Berdasarkan faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku kosumen yaitu faktor pribadi. Dimana faktor peribadi merupakan kelompok pekerja yang memiliki minat rata-rata terhadap produk dan jasa pada diri seseorang dan tidak terpengaruh oleh orang lain. Oleh karena itu ketika konsumen telah melakukan suatu keputusan pembelian kepada suatu produk seperti pertamini yang pelayanannya ramah dan memuaskan maka keputusan membeli pada konsumen itu di dasarkan pada diri sendiri bukan paksaan orang lain.

4. Faktor-faktor psikologis

Faktor psikologis seperti proses belajar menjelasakan perubahan dalam perilaku seseorang yang timbul dari pengalaman, kepercayaan dan sikap adalah suatu gagasan yang di miliki seseorang terhadap sesuatu. keputusan membeli seseorang merupakan hasil suatu hubungan yang saling mempengaruhi antara faktor-faktor yang lainnya. Faktor-faktor ini

sangat berguna untuk mengidentifikasi pembeli-pembeli yang mungkin

memiliki minat terbesar terhadap suatu produk.90

Berdasarkan faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku konsumen yaitu faktor psikologis. Dimana faktor psikologis merupakan proses belajar menjelaskan perubahan dalam perilaku seseorang yang timbul dari pengalaman. Oleh karena itu dengan perubahan zaman yang semakin modern dan usaha yang semakin canggih maka konsumen lebih banyak memilih menggunakan pertamini untuk memenuhi kebutuhannya karena menurut konsumen akan lebih cepat dalam penjualannya dengan alatnya yang peraktis.

Setelah peneliti melakukan research mengenai faktor yang mempengaruhi perilaku konsumen dalam memilih pertamini di desa Karang Tanjung sudah sesuai dengan beberapa prinsip-prinsip etika bisnis Islam, selain penjual yang menerapkan prinsip-prinsip syariat Islam pada usahanya, konsumen juga menerapkan beberapa prinsip etika bisnis Islam diantaranya adalah tauhid, kehendak bebas dan juga kebenaran (kebajikan dan kejujuran).

Adapun prinsip tauhid merupakan dasar dan sekaligus motivasi untuk menjamin kelangsungan hidup, kecukupan, kekuasaan dan kehormatan manusia yang telah di disain Allah SWT untuk menjadi

makhluk yang di muliakan.91

90 Nugroho J. Setiadi, Perilaku Konsumen, (Jakarta: Kencana, 2008), h. 12-14.

91 Muhammad, Paradigma, Metodologi dan Aplikasi Ekonomi Syari’ah, (Yogyakarta: Graha Ilmu, 2008), h.109.

Prinsip tauhid ini telah menjadi dasar konsumen untuk menjamin kelangsungan hidup yang di jalankan untuk mendapatkan Ridho Allah SWT. Karena dalam aktivitasnya konsumen tidak terlepas dari pengawasan Allah SWT seperti halnya aktivitas bisnis dalam memilih pertamini di desa Karang Tanjung yang berfungsi untuk mencukupi kebutuhan kendaraanya yang tanpa harus susah payah datang ke SPBU.

Adapun prinsip kehendak bebas, manusia di perbolehkan melakukan segala hal yang di inginkan selama tidak melanggar syari’at,

dalam bisnis pun manusia bebas untuk memilih. Meskipun manusia bebas dalam memilih pencariannya yang sah, kebebasan ini terkendali dan bertanggung jawab. Kebebasan yang di miliki oleh setiap individu di akui dalam kerangka etika bisnis Islam selama tidak bertentangan dengan kepentingan sosial yang lebih besar atau sepanjang individu itu tidak

melangkahi hak-hak orang lain.92

Selanjutnya prinsip kehendak bebas yang di terapkan adalah konsumen memiliki kebebasan dalam memilih pertamini yang mereka inginkan tanpa harus ada unsur paksaan dari manapun dan tidak mengabaikan kenyataan bahwa ia sepenuhnya di tuntut oleh hukum yang di ciptakan Allah SWT. Seperti halnya konsumen dapat memilih pertamini yang menurutnya memuaskan dalam pelayanannya, tempatnya yang strategis dan juga alatnya yang praktis.

92 Yatimin Abdullah, Studi Akhlak dalam perspektif Al-qur’an, (Jakarta: Amzah, 2007), h.106

Prinsip kebajikan dan kejujuran merupaka sikap suatu bisnis akan melahirkan persaudaraan, dan kemitraan yang saling menguntungkan, tanpa adanya pihak yang merasa di rugikan dari bisnis yang di jalaninya.93

Prinsip kebajikan dan kejujuran yang di terapkan adalah konsumen menuturkan bahwa selain dengan alatnya yang praktis, konsumen juga dapat melihat titik awal takaran dan kualitas minyak yang di beritahukan oleh penjual. Selain itu juga konsumen merasa sangat puas dengan pelayanan yang di berikan penjual seperti tempatnya yang sejuk, strategis dan juga penjual yang ramah pada konsumen.

Prinsip tanggung jawab merupakan prinsip yang sangat berhubungan dengan perilaku manusia, karena segala kebebasan dalam melakukan segala aktivitas bisnis oleh manusia tidak terlepas dari

pertanggung jawaban yang di berikan manusia atas aktivitas bisnisnya.94

Prinsip tanggung jawab yang pertamini lakukan adalah dengan memberikan pelayanan yang memuaskan dan memberitahukan titik awal takaran kepada konsumen dan selalu menjaga kualitas minyak agar selalu jernih. Adapun bukti tanggung jawab yang lainnya adalah dengan memberikan tempat yang teduh dan akses keluar masuk kendaraan agar mudah dan nyaman dalam pembeliannya seperti halnya tempat penjualannya dekat dengan jalan raya dan tempat yang luas. Adapun

93 Rafik Issa Beekun, Etika Bisnis Islam, diterjemahkan oleh Muhammad, dari judul asli Islamic Business, (Yogyakarta: Pustaka Belajar, 2004), h.43.

94 Burhanudin Salam, Etika Sosial Asas Moral Kehidupan Manusia, (Jakarta: Rineka Cipta, 2002), h.308.

tanggung jawab yang di lakukan oleh konsumen adalah konsumen selalu memenuhi tanggung jawabnya sebagai pembeli seperti halnya membayar langsung kepada penjual setelah melakukan jual beli bensin tersebut.

Selanjutnya prinsip keadilan adalah suatu masalah yang sangat sulit di laksanakan, mudah di katakan dan suulit di terapkan. Hal ini menuntut agar setiap manusia memperlakukan orang lain sesuai dengan haknya. Hak orang lain perlu di hargai dan jangan sampai di langgar, persis seperti dirinya mengharapkan agar hak-haknya di hargai dan tidak di

langgar.95

Prinsip keadilan yang di terapkan oleh pertamini tersebut yakni dengan memberikan pelayanan yang ramah, memuaskan, dan memperlakukan konsumen dengan adil tanpa membedakan harga ataupun takaran untuk konsumennya. Selain itu juga penjual pertamini selalu memberitahukan titik awal takaran kepada konsumen. Adapun prinsip keadilan yang di terapkan konsumen yaitu dengan tidak adanya rasa di rugikan ataupun pilih kasih yang di lakukan oleh penjual bensin pertamini.

95 Ibrahim Lubis, Ekonomi Islam Suatu Pengantar 2, (Jakarta: Kalam Mulia, 1995), h. 466.

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan, maka dapat ditarik kesimpulan bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku konsumen dalam memilih pertamini: Pertama, faktor kebudayaan dengan zaman yang modern, konsumen memilih kios bensin pertamini karena mudah di jangkau sementara di SPBU cenderung antri. Kedua, faktor sosial karena pertamini alatnya yang praktis, aman, cepat dan tempatnya yang strategis. Ketiga, faktor pribadi karena pertamini letaknya jauh dengan SPBU konsumen lebih terbantu untuk memenuhi kebutuhannya. Keempat, faktor psikologis dengan perubahan zaman yang semakin modern dan canggih, konsumen lebih memilih pertamini karena cepat dalam penjualannya.

Ditinjau dari etika bisnis Islam maka keempat faktor-faktor tersebut sudah di terapkan oleh konsumen walaupun belum maksimal; pertama, prinsip tauhid karena konsumen mencari Ridho Allah SWT. Kedua, prinsip kehendak bebas konsumen memiliki kebebasan memilih pertamini yang memuaskan dalam pelayanannya. Ketiga, prinsip kebenaran (kebajikan dan kejujuran) konsumen menuturkan dapat melihat titik awal takaran dan kualitas minyak saat membeli. Keempat, prinsip tanggung jawab konsumen selalu memenuhi tanggung jawabnya seperti

halnya membayar langsung kepada penjual. Kelima, prinsip keadilan konsumen tidak merasa dirugikan oleh penjual bensin pertamini.

B. Saran

Berdasarkan kesimpulan di atas, adapun saran yang ingin peneliti sampaikan adalah:

Bagi pedagang pertamini selalu meningkatkan kinerja dalam bekerja dalam melakukan pelayanan kepada pertamini agar dapat mencapai target dan sasaran yang di inginkan.

Bagi konsumen selayaknya dalam mengambil keputusan mengenai pembelian, konsumen lebih mempertimbangkan tempat yang strategis dan pelayanan yang memuaskan, agar konsumen tersebut merasa pelayanannya sesuai dengan apa yang mereka inginkan.

DAFTAR PUSTAKA

Burhanudin Salam, Etika Sosial asas Moral Kehidupan Manusia. Jakarta: Rineka Cipta, 2002.

Departemen Agama RI, Al-Quran Dan Terjemah. Diponogoro. CV Penerbit, 2006.

https://id.m.wikipedia.org/wiki/pertamini diunduh pada 14 Maret 2017. https://pro-rahasia.com/omzet-besar-dari-usaha-pom-bensin-mini-portable/

diunduh pada 14 Maret 2017.

Ibrahim Lubis, Ekonomi Islam Suatu Pengantar 2. Jakarta: Kalam Mulia, 1995. Indonesiaindonesia.com/f/125284-pertamini/ diunduh pada 14 maret 2017. Jonatan Sarwono, Analisis Data Penelitian Menggunakan SPSS 1. Yogyakarta: andi,

2006.

Kartini Kartono, Pengantar Metodologi Riset Sosial. Bandung: Mandar Maju, 1996.

M. Abdul Manan,Teori dan Praktek Ekonomi Islam. Yogyakarta: PT Dana Bhakti Wakaf, 1997.

Moh. Nazir, Metode Penelitian edisi 7. Jakarta: Ghalia Indonesia, 2009.

Mudrajad Kuncoro, Metode Riset untuk Bisnis dan Ekonomi. Jakarta: Erlangga, 2003.

Muhammad, Paradigma, Metodologi dan Aplikasi Ekonomi Syari’ah. Yogyakarta: Graha Ilmu, 2008.

Muhammad Ismail Yusanto dan Muhammad Karebet Widjakusuma, Menggagas Bisnis Islami. Jakarta: Gema Insani Press, 2002. Muhammad Nasib Ar-Rifa’i, Terjemah Singkat Tafsir Ibnu Katsier, Edisi

Revisi. Surabaya: PT Bina Ilmu Offset, 2004.

Dokumen terkait