• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

A. Gambaran Umum Perusahaan

1. Sejarah Singkat

PT. APIS didirikan di Jakarta berdasarkan Akta Notaris Raden Muhammad Hendrawan, SH Nomor 71 tanggal 20 Oktober 1980. Modal dasar perusahaan tersebut pada awal berdirinya adalah Rp 650.000.000,- yang terbagi dalam 1300 saham, masing-masing saham bernilai nominal sebesar Rp 500.000. PT. APIS didirikan atau dirintis oleh tiga orang pendiri yang menjadi pemegang saham pada perusahaan tersebut yaitu Sugiono Kusuma, Sulistijo Atmojo, dan Setijo Tirto Atmojo.

Sesuai dengan akta perubahan terakhir dengan notaries John Leonard Waworontu, SH Nomor 75 tanggal 18 Desember 1997 tentang Perubahan Anggaran Dasar Perseroan Terbatas maka modal dasar PT. APIS ditambah menjadi Rp 3.900.000.000 yang terbagi atas 3900 saham masing-masing saham bernilai nominal Rp 1.000.000. Dari modal dasar tersebut telah ditempatkan dan disetor penuh dengan uang tunai oleh para pemegang saham dengan komposisi masing-masing Selistijo Tirto Atmodjo Rp 2.535.000.000 (65%), dan Sulistijo Atmodjo Rp 1.365.000.000 (35%). Izin usaha perusahaan diperoleh dari Departemen Kehakiman dengan No.

C2-3975.HT.01.01.TH'93 tanggal 29 Mei 1993 dan Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) No. 92/II/PMDN/1981 tanggal 24 Juni 1981, No. 117/VI/PMDN/1984 tanggal 22 Mei 1984, dan No. 51/II/PMDN/1993 tanggal 30 Maret 1993.

PT. APIS beralamat di Jl. Pangeran Jayakarta Blok 14 No. 16, Jakarta dan mempunyai pabrik Jl. Raya Bekasi KM 27 Desa Harapan Jaya, Bekasi Jawa Barat. Saat ini PT. APIS dipimpin oleh Bpk Sulistijo Atmodjo sebagai Direktur Utama dan Bpk Setijo Tirto Atmodjo sebagai Komisaris.

2. Struktur Organisasi

Struktur organisasi perusahaan yang baik dibutuhkan dalam suatu perusahaan. Struktur organisasi berguna untuk membantu perusahaan di dalam mengendalikan, mengarahkan dan mengatur kegiatan operasional perusahaan guna mencapai tujuan perusahaan secara efektif dan efisien. Dalam menjalankan kegiatannya PT. APIS membuat struktur organisasi perusahaan yang berfungsi untuk membagi wewenang dan tanggung jawab setiap bagian. Stuktur Organisasi Perusahaan terdiri dari Direktur, kepala bagian dan staf. Manajemen puncak terdiri dari direktur utama, direktur I, dan direktur II.

Gambar 1

Struktur Organisasi PT. APIS

Sumber : PT. APIS

Susunan dan tugas dari dari masing-masing bagian tersebut akan penulis sajikan dalam penjelasan berikut ini.

a. Komisaris

Komisaris adalah top managemen atau kepemimpinan tertinggi pada PT. APIS yang mempunyai tugas untuk:

1) Mengawasi perkembangan perusahaan agar sesuai dengan perencanaan dalam program perusahaan.

Direktur I Bagian Pemasaran Bagian Produksi dan Gudang Bagian Akuntansi & Keuangan Bagian Umum dan Peralatan Bagian Personalia

Karyawan Karyawan Karyawan Karyawan Karyawan

Direktur Utama

Direktur II Komisaris

2) Pada saat-saat tertentu komisaris dapat membantu direksi jika terdapat hambatan atau kesulitan yang perlu adanya pemecahan bersama dalam pengambilan keputusan.

b. Direktur Utama

Adapun tugas dan wewenangnya adalah sebagai berikut :

1) Menetapkan kebijakan-kebijakan untuk mencapai tujuan perusahaan 2) Mengangkat dan memberhentikan kepala bagian

3) Merencanakan, mengawasi dan menilai hasil kerja tiap bagian/divisi 4) Meminta laporan atau pertanggungjawaban dari masing-masing

direktur dan kepala bagian c. Direktur I

Direktur I merupakan direktur yang mengawasi bagian keuangan, bagian pemasaran, dan bagian produksi/gudang. Direktur I bertanggung jawab kepada direktur utama.

d. Direktur II

Direktur II merupakan direktur yang mengawasi bagian umum dan peralatan, dan bagian personalia. Direktur II bertanggung jawab kepada direktur utama.

e. Bagian Akuntansi dan Keuangan

Tugas yang dijalankan oleh bagian akuntansi sebagai berikut:

1) Mencatat atas kebenaran dari bukti penerimaan dan pengeluaran uang perusahaan

2) Menandatangani bukti-bukti penerimaan dan pengeluaran kas

3) mencatat semua transaksi, 4) menyiapkan laporan keuangan,

5) menyiapkan informasi keuangan lain yang dibutuhkan oleh manajemen atau pimpinan, serta

6) mengarsip dokumen dan melakukan pembukuan dengan baik.

f. Bagian Pemasaran

Kegiatan pada bagian ini meliputi:

1) Melakukan negosiasi penjualan produk yang dipasarkan perusahaan kepada konsumen.

2) Menyeimbangkan penawaran harga yang sudah menjadi patokan perusahaan dengan permintaan pasar.

g. Bagian Produksi dan Gudang

Divisi ini bertanggung jawab atas penyusunan rencana kegiatan produksi perusahaan, menjaga mutu bahan baku untuk produksi , mengawasi jalannya proses produksi dan memastikan bahwa pesanan dapat dipenuhi tepat waktu.

Bagian produksi ini dibantu oleh bagian gudang yang mengurusin masalah persediaan yang bertugas:

1) menerima dan menyimpan barang dari distributor,

2) menyiapkan bahan baku yang akan dipakai untuk produksi atau barang jadi yang akan dikirim ke pelanggan,

3) menjaga keamanan dan bertanggung jawab atas fisik barang,

4) mencatat mutasi barang di gudang, dan

5) melakukan inventarisasi fisik barang.

h. Bagian umum dan peralatan

Yaitu bagian yang terdiri mengurusi hal-hal umum yang berhubungan dengan pabrik, yang terdiri dari :

1) Medical and Health

Bertugas melayani kebutuhan karyawan yang berhubungan dengan kesehatan dan keselamatan kerja karyawan.

2) General Service

Bertugas menyediakan kebutuhan makanan, minuman dan menjaga kebersihan lingkungan pabrik dan perusahaan secara keseluruhan. 3) Security

Bertugas menjaga keamanan, baik keamanan pabrik maupun keamanan perusahaan secara keseluruhan.

4) Peralatan

Bertugas untuk mengawasi mesin dan perlengkapan pabrik yaitu meliputi perbaikan dan pemeliharaan mesin-mesin yang dipakai

dalam proses produksi ataupun peralatan kantor penunjang lainnya.

i. Bagian Personalia

Adapun tugas dan wewenangnya adalah untuk:

1) Merencanakan penerimaan tenaga kerja

2) Mengurus masalah administrasi pegawai

3) Melaksanakan koordinasi pengawasan dan membuat peraturan umum semua karyawan.

4) Bertanggung jawab atas pelaksanaan seluruh tugas dalam bidang personalia.

3. Kegiatan Usaha

Sejak awal berdiri, PT. APIS mempunyai kegiatan usaha di bidang industri pemotongan besi/baja dan kawat. yaitu dari lembaran-lembaran besi baja yang dibeli kemudian diolah dengan cara dipotong berdasarkan ketebalannya maupun berdasarkan lebarnya dan kemudian dijual. Barang industri yang diolah dan dijual adalah coil, shearing dan slitting. Bahan baku untuk kegiatan industri PT. APIS adalah coil. Pembelian coil sebagian diimpor dan sebagian lagi dibeli dari pemasok dalam negeri. Coil kemudian diproses menjadi shearing dan slitting dan sebagian lagi dijual kepada perusahaan lain. Selain itu PT. APIS juga menjual Wire Rode. Wire rode

diperoleh dari pemasok dalam negeri yang kemudian dijual langsung (tanpa melalui proses produksi) kepada pelanggan.

4. Kebijakan Dalam Akuntansi Persediaan

Penyelenggaraan akuntansi persediaan yang cermat akan dapat menghasilkan informasi persediaan barang yang akurat, andal, serta relevan sehingga bermanfaat baik untuk kepentingan perusahaan itu sendiri maupun pihak lain yang memakai informasi tersebut untuk tujuan pengambilan keputusan ekonomi.

Untuk mengontrol dan mengawasi pelaksanaan persediaan barang di gudang, PT. APIS mengambil kebijakan melaksanakan pencatatan dari setiap transaksi pembelian maupun penjualan dengan metode pencatatan perpetual. PT. APIS menggunakan metode ini karena dengan metode perpetual, jumlah unit barang dapat diketahui setiap saat sehingga dapat diketahui, kapan perusahaan itu harus membeli persediaan kepada supplier untuk menghindari terjadinya kekosongan barang.

Dalam metode perpetual ini setiap jenis barang dibuatkan satu catatan tersendiri yang disebut kartu stock (kartu persediaan) yang mencatat setiap mutasi penerimaan dan pengeluaran barang dagangan sehingga dapat diketahui saldo akhir dari setiap persediaan. Prosedur akuntansi pokok yang diselenggarakan oleh PT. APIS terdiri dari: penjurnalan, pembukuan ke dalam buku besar (posting), pengikhtisaran (summarizing), dan pelaporan (reporting). Penjurnalan transaksi dilakukan secara harian dan kemudian secara periodik di-posting ke dalam buku besar.

Persediaan barang PT. APIS diukur berdasarkan biaya perolehan (historical cost). Sedangkan penetapan harga pokok penjualan dengan menggunakan metode rata-rata tertimbang (Weighted Average Method). , dengan demikian biaya setiap barang ditentukan berdasarkan biaya rata – rata tertimbang dari barang serupa pada awal periode dan biaya barang serupa yang dibeli atau diproduksi selama periode dan pengalokasian biaya kepada barang yang dijual dan barang yang masih dalam persediaan dilakukan atas dasar harga tunggal.

Permasalahan yang cukup rumit dalam perhitungan biaya persediaan pada PT. APIS ini adalah karena persediaan barang dagangannya bervariasi (misalnya dalam hal type dan ukuran dan barang yang telah mengalami proses produksi dari satu bentuk ke bentuk yang lain) dan memiliki jumlah unit yang banyak ( dalam kg).

Dalam bagian pembahasan, penulis akan menguraikan hal-hal mengenai kebijakan akuntansi persediaan tersebut yaitu metode pencatatan dan penilaian persediaan pada PT. APIS serta evaluasi atas kebijakan akuntansi persediaan tersebut apakah sudah sesuai dengan PSAK No. 14. Dalam pembahasan ini penulis membatasi analisis atas metode pencatatan dan penilaian persediaan barang terhadap satu jenis barang tertentu saja karena jumlah dan jenis barangnya yang beragam.

Dokumen terkait