• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Sejarah Singkat PT. Wijaya Karya Beton Tbk, Makassar

PT. Wijaya Karya Beton (WIKA Beton) adalah salah satu anak perusahaan PT. Wijaya Karya (WIKA) yang khusus bergerak dalam industri beton pracetak. Sebagai Badan Usaha Milik Negara (BUMN), WIKA yang didirikan pada tahun 1960 memulai kegiatannya sebagai perusahaan instalatir listrik. Pengembangan industri Beton Pracetak baru dimulai pada tahun 1978 dengan produk pertamanya adalah Tiang Listrik Beton Prategang berpenampang H untuk keperluan PLN.

PT. Wijaya Karya Beton resmi didirikan pada tanggal 11 Maret 1997 di Jakarta berdasarkan akta pendirian dari Notaris Imas Fatimah, SH Nomor 44 tanggal 11 Maret 1997. WIKA telah memulai konsentrasi pada industri Beton Pracetak di tahun 1977 dengan mengembangkan produk beton pracetak untuk teras perumahan. Sejak saat itu, WIKA bertekad mempertahankan pengembangan produk tersebut untuk mengantisipasi adanya pengembangan perencanaan dan datangnya proyek-proyek infrastruktur lain.

Pengembangan produk tersebut telah menciptakan beberapa hasil seperti Tiang Beton untuk jalur pendistribusian energi dan bantalan beton pracetak serta produk lainnya seperti bantalan, bantalan Rel Kereta Api, produk beton untuk jembatan, pipa, dinding penahan tanah dan bangunan gedung dan perumahan yang diimplementasikan untuk berbagai macam proyek. Produk-produk ini dihasilkan pada waktu yang tepat dan diprediksikan akan menjadi produk pemimpin di pasaran.

1. Visi dan Misi Perusahaan

Visi

“Menjadi perusahaan terkemuka dalam bidang Engineering, Production, Installation (EPI) Industri Beton di Asia Tenggara”.

Misi

a. Menyediakan produk dan jasa yang berdaya saing dan memenuhi harapan Pelanggan.

b. Memberikan nilai lebih melalui proses bisnis yang sesuai dengan persyaratan dan harapan pemangku kepentingan.

c. Menjalankan sistem manajemen dan teknologi yang tepat guna untuk meningkatkan efisiensi, konsistensi mutu, keselamatan dan kesehatan kerja yang berwawasan lingkungan.

d. Tumbuh dan berkembang bersama mitra kerja secara sehat dan berkesinambungan.

2. Struktur Organisasi dan Job Description. a. Struktur Organisasi

Gambar 4.1

Struktur Organisasi Divisi Gudang

b. Job Description 1) Project Director

a) Memimpin dan bertanggung jawab menjalankan perusahaan.

Project Direktor

Manajer Proyek

Kepala Gudang Manajer KSDM Deputi Manajer Proyek

Admin. Peralatan Manajer Peralatan

SDM

Elektrikal mekanikal Koord. Gudang

Koordinator ME Umum

Staf Muda I Peralatan Humas

Welder

Gudang Gudang peralatan

b) Bertanggung jawab terhadap kerugian yang mungkin dihadapi perusahaan,dan bertanggung jawab terhadap keuntungan perusahaan.

c) Menentukan, merumuskan, dan memutuskan sebuah kebijakan dalam perusahaan.

d) Merencanakan, mengembangkan dan mengolah berbagai sumber pendapatan dan pembelajaran kekayaan milik perusahaan.

e) Menyusun dan menetapkan berbagai strategi untuk mencapai visi dan misi perusahaan.

f) Mengkoordinasikan dan mengawasi semua kegiatan perusahaan, mulai bidang administrasi, kepegawaian, hingga pengadaan barang.

g) Mengangkat dan memberhentikan karyawan perusahaan. h) Menjadi perwakilan perusahaan dalam hubungannya

dengan dunia luar perusahaan. 2) Tim Desain

a) Menciptakan desain bangunan dan gambar yang sangat rinci baik dengan tangan dan dengan menggunakan Computer Aided Design (CAD) aplikasi spesialis.

b) Penghubung dengan profesional konstruksi tentang kelayakan proyek potensial.

c) Perencanaan bangunan, dampak lingkungan dan anggaran proyek.

d) Bekerja sama dengan tim profesional lain seperti insinyur bangunan, manajer konstruksi, surveyor kwantitas dan teknologi arsitektur.

e) Menulis dan penyajian laporan, proposal, aplikasi dan kontrak.

f) Memilih material yang akan digunakan dan menetapkan persyaratan untuk proyek.

g) Beradaptasi rencana sesuai dengan keadaan dan menyelesaikan setiap masalah yang mungkin timbul selama konstruksi.

h) Memastikan proyek ini berjalan sesuai jadwal dan anggaran.

3) Manajer Proyek

a) Merekomendasikan sasaran, strategi, dan kebijakan terkait kegiatan proyek kepada atasan.

b) Menyusun Rencana Kerja Proyek (RKP).

c) Menyusun, mereview dan mengembangkan prosedur di lingkup tugasnya.

d) Mengkoordinasikan penyusunan dan pelaksanaan program kerja di lingkup tugasnya.

e) Menyusun, mengembangkan dan mengevaluasi strategi untuk meningkatkan efisiensi dan produktivitas proyek. f) Berkoordinasi dengan Wilayah Penjualan dan pabrik

g) Memastikan sarana, prasarana, dan peralatan proyek agar seluruh tahap pekerjaan sesuai dengan perencanaan. h) Mengelola aktivitas fungsi SDM, meliputi perencanaan

kebutuhan, administrasi pegawai, pengharkatan, pengembangan serta hubungan industrial.

i) Mengelola aktivitas fungsi keuangan meliputi pengelolaan piutang, cash flow, RKD, pajak dan akuntansi.

j) Mengelola kegiatan pengadaan meliputi pembinaan mitra kerja, pemesanan, delivery dan pengembangan alternatif pemasok.

k) Menyelenggarakan kegiatan perizinan, kontrak, serta pemeliharaan dokumen hukum di Proyek.

l) Mengendalikan penerapan sistem manajemen perusahaan di proyek.

m) Mengendalikan penerapan Sistem Manajemen Mutu (SMM) & SMK3.

n) Menyusun dan mengendalikan aspek resiko sesuai dengan lingkup tugasnya.

o) Merekomendasikan Program Pelatihan Bawahan. p) Melaksanakan Pembinaan Bawahan.

q) Mengendalikan biaya proyek yang sesuai dengan lingkup tugasnya.

4) Deputy Manajer Proyek

a) Menetapkan asumsi-asumsi yang diperlukan untuk perencanaan dan pelaksanaan pekerjaan.

b) Memberi pengarahan dalam pembuatan RAPP. c) Menguasai seluruh isi dokumen kontrak.

d) Menjamin tersedianya seluruh sumber daya yang diperlukan untuk melaksanakan proyek.

e) Melaksanakan proyek sesuai dengan falsafah biaya, mutu, dan waktu dengan baik.

f) Memonitor seluruh jalannya proses berita acara klaim penagihan proyek.

g) Melakukan surat menyurat dengan pihak luar.

h) Memberikan pengarahan, memantau dan mengevaluasi pelaksanaan proyek.

i) Melakukan negosiasi dengan Sub Kontraktor dan Supplier Bersama UPP dan Kepala Divisi.

j) Mengembangkan dan memodifikasi pegawai yang dibawah koordinasinya.

k) Membina hubungan baik dengan penguasa setempat dan relasi.

l) Bekerja sama dengan P2K3 Perusahaan dalam Pembudayaan & Pembinaan K3 di proyek.

m) Menyusun Safety Plan yang berkaitan dengan tenaga kerja, alat, material, metode, dan sarana penunjang lainnya.

n) Melaksanakan proyek dengan memperhatikan prinsip K3L. o) Mengatur dan memonitor pembuangan limbah B3 di proyek

5) Manajer SHE

a) Menyusun dan melaksanakan Program Kerja di lingkup tugasnya.

b) Melakukan supervisi dan pengendalian kegiatan proyek meliputi waktu, mutu, metode, dan biaya.

c) Memelihara sumber daya yang menjadi tanggung jawabnya.

d) Menyusun jadwal terkait dengan rencana proyek.

e) Mengkoordinasikan pengelolaan tata persuratan dan dokumen di Pelaksana Utama Sipil.

f) Menyusun dan mengendalikan aspek risiko sesuai dengan lingkup tugasnya.

g) Merekomendasikan Program Pelatihan Bawahan. h) Melaksanakan Pembinaan Bawahan.

i) Mengendalikan Biaya Usaha terkait dengan lingkup tugasnya.

j) Terlaksananya kegiatan pekerjaan yang aman terhadap aspek K3.

(1) SHE Officer

(a) Membuat suatu gagasan yang berkaitan dengan program K3.

(b) Memelihara berbagai dokumen yang berkaitan langsung dengan K3, Kesehatan dan Keselamatan Kerja.

(2) Paramedic

(a) Pemeriksaan kesehatan, baik awal mulai bekerja, berkala, maupun secara khusus.

(b) Pembinaan dan pengawasan lingkungan kerja. (c) Pembinaan dan pengawasan penyesuaian

pekerjaan terhadap tenaga kerja.

(d) Pembinaan dan pengawasan perlengkapan untuk kesehatan terhadap tenaga kerja.

(e) Pembinaan dan pengawasan tenaga kerja yang mempunyai kelainan tertentu.

(f) Pencegahan dan pengobatan penyakit umum dan penyakit akibat kerja.

(g) Pendidikan kesehatan untuk tenaga kerja dan pelatihan P3K.

(h) Membantu rehabilitasi akibat kecelakaan atau penyakit akibat kerja.

(i) Laporan secara berkala. (3) Coordinator Flagman

(a) Memastikan tidak ada kendaraan atau alat berat yang bergerak mundur tanpa dibantu aba-aba dan diarahkan oleh petugas.

(b) Memastikan bahwa setiap operator sepenuhnya mematuhi dan mendengarkan peluit atau signal yang akan dipergunakan selama berlangsungnya operasi/pekerjaan tersebut.

(c) Memerintahkan kepada para operator kendaraan atau alat berat untuk selalu mematuhi peraturan proyek seperti memakai PPE bila berada di luar kabin kendaraannya.

(d) Memastikan bahwa semua pekerja berada dalam jarak yang aman dari area kerja peralatan atau kendaraan berat.

(4) Scaffolding

(a) Mampu melakukan pemeriksaan dan pengujian scaffolding aman digunakan (mengetahui kebutuhan scaffolding, pengikatan, pengangkatan dan penurunan barang).

6) Manajer Konstruksi

a) Menyusun dan melaksanakan Program Kerja di lingkup tugasnya.

b) Menyusun Rencana Kerja Proyek (RKP).

c) Melakukan supervisi dan pengendalian kegiatan proyek meliputi waktu, mutu, metode, dan biaya.

d) Memelihara sumber daya yang menjadi tanggung jawabnya.

e) Menyusun jadwal terkait dengan rencana proyek.

f) Mengkoordinasikan pengelolaan tata persuratan dan dokumen di Pelaksana Utama Sipil.

g) Menyusun dan mengendalikan aspek risiko sesuai dengan lingkup tugasnya.

h) Merekomendasikan Program Pelatihan bawahan. i) Melaksanakan Pembinaan Bawahan.

j) Mengendalikan Biaya Usaha terkait dengan lingkup tugasnya.

k) Terlaksananya kegiatan pekerjaan yang aman terhadap aspek K3.

(1) Admin Pelaksana

(a) Membuat RFI (Inspeksi Kerja) untuk kegiatan dilapangan.

(b) Menyusun dan melengkapi daily report setiap harinya.

(c) Mengatur pengeluaran pekerjaan lapangan. 7) CES (Chief Estomator)

a) Membuat perhitungan/estimasi biaya proyek.

b) Membuat perhitungan rencana anggaran biaya proyek. c) Melakukan jadwal proyek, menganalisis harga satuan dan

menghitung volume pekerjaan serta menghitung perkembangan pekerjaan.

d) Membuat dokumen pendek.

e) Menguasai gambar dan spesifikasi.

f) Menyiapkan syarat-syarat teknis penawaran. 8) Manajer Engineering

a) Perencanaan

(2) Menyusun syarat-syarat teknis pelaksanaan pekerjaan dan terselenggaranya perumusan instruksi kerja dan perencanaan mutu di lingkungan proyek sesuai dengan Kebijakan Sistem Manajemen yang ditetapkan perusahaan serta persyaratan-persyaratan mutu dari pelanggan (Pengguna Jasa).

(3) Menyajikan Schedulling tahapan pekerjaan.

(4) Menyusun “Manual Operation” bersama Pelaksana Utama dan mitra kerja.

(5) Menyusun kegiatan Sistem Manajemen (SM) Keselamatan dan Kesehatan Kerja.

(6) Menyusun kegiatan pengendalian mutu atau quality control dari setiap tahapan.

(7) Menyusun rencana kegiatan Sistem Manajemen WIKA yang meliputi : Sistem Manajemen Mutu (ISO 9001 : 2008), Sistem Manajemen Mutu Keselamatan dan Kesehatan Kerja Lingkungan (SMK3L) (ISO 14001 : 2004, OHSAS 18001 : 2007 dan Sistem Manajemen K3 Permenker No. 5 Tahun 1996), Sistem Manajemen Pengamanan (SMP) dan Manajemen Resiko K3L, 5R, dan Sistem Manajemen Mutu lainnya yang dikembangkan perusahaan.

(8) Menyiapkan perhitungan-perhitungan teknik konstuksi yang dibutuhkan.

(9) Menyusun sisi Engineering dari pengajuan metode kerja atas pekerjaan yang akan dilaksanakan.

(10) Menyusun dan membuat gambar-gambar dan perhitungan pelaksanaan (as build drawing) untuk keperluan penyerahan pekerjaan.

(11) Mengadakan survey dan pengukuran sebelum pekerjaan dilaksanakan dan dalam pelaksanaan.

(12) Terumuskannya perencanaan dan pengujian :

(a) Menetapkan titik-titik kendali mutu dalam proses pelaksanaan pekerjaan proyek.

(b) Merumuskan kriteria kendali mutu.

(c) Merumuskan kegiatan-kegiatan yang perlu dilakukan pada titik-titik tersebut.

(d) Merumuskan sistem pendokumentasian dan sistem informasinya.

(e) Melaksanakan dukungan dan pelayanan jasa rekayasa dalam percepatan penyelesaian proses proyek.

(f) Menyusun dan mengendalikan aspek risiko sesuai dengan lingkup tugasnya.

(g) Mengendalikan Biaya Proyek terkait dengan lingkup tugasnya.

b) Pelaksana

(1) Melaksanakan kegiatan “Keteknikan” yang dapat menunjang/memberi dukungan teknis pada pelaksanaan kegiatan produksi sehingga dapat efektif dan efisien.

(2) Melaksanakan kegiatan “Surveying” (menentukan titik-titik koordinat) guna diperolehnya posisi perletakan as, level, vertikal, sudut dan lain-lain secara tepat dan presisi.

(3) Diperolehnya posisi perletakan as, level, vertikal, sudut dan lain-lain secara tepat dan presisi.

(4) Melaksanakan kegiatan “Design Engineer” (gambar-gambar kerja) tepat pada waktunya.

(5) Menyelenggarakan kegiatan “scheduling” disetiap tahapan proses produksi sehingga setiap tahapan pekerjaan dapat dimonitor dan diketahui penyimpangannya bersama fungsi produksi.

(6) Menyelenggarakan arsip teknik (dokumen pelaksanaan, gambar kerja, perhitungan-perhitungan teknis dan dokumen-dokumen lain baik yang telah disepakati dengan pihak ekstern maupun arsip yang bersifat intern) secara tertib dan mengamankannya. (7) Menyajikan data teknis/spesifikasi setiap jenis/tahapan

(8) Memberi masukan aspek teknis pada saat perolehan subkontrator/suplier.

(9) Menyelenggarakan kegiatan Safety Engineering/Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) secara tertib.

(10) Menyelenggarakan kegiatan Pengendalian Mutu atau Quality Control dari setiap tahapan pekerjaan sehingga tidak menyimpang dari spesifikasi yang ditentukan serta memuaskan pemberi kerja//owner.

(11) Melaksanakan kegiatan yang telah ditetapkan dalam quality plan bersama fungsi/seksi yang terkait.

(12) Melaksanakan kegiatan Sistem Manajemen WIKA yang meliputi : Sistem Manajemen Mutu (ISO 9001 : 2008), Sistem Manajemen Mutu Keselamatan dan Kesehatan Kerja Lingkungan (SMK3L) (ISO 14001 : 2004, OHSAS 18001 : 2007 dan Sistem Manajemen Pengamanan (SMP) dan Manajemen Resiko K3L, 5R, dan sistem manajemen mutu lainnya yang dikembangkan perusahaan.

(13) Pengukuran Kinerja

(a) Menyelenggarakan koordinasi dengan organ kerja di proyek dalam rangka kegiatan “Technical, Surveying, Design Engineering, Scheduling dan Value Engineering”.

(b) Menyelenggarakan koordinasi dengan organ kerja di proyek dalam rangka AMI, AME, dan program PMT. (14) Tindak Lanjut

(a) Menyelenggarakan konsistensi monitoring status pelaksanaan persetujuan material, shop drawing, dan metode kerja secara berkala.

(b) Mengevaluasi metode kerja dan instruksi kerja yang berpotensi in efektif dan in efisien.

(c) Evaluasi rutin/berkala atas kinerja mutu semua fungsi/seksi dan mengupayakan peningkatan dan penyederhanaan instruksi kerja agar tepat sasaran. (d) Menjamin pelaksanaan mutu dan K3 disemua

fungsi/seksi termasuk penjabaran sanksi/dende. (e) Pelaksanaan tertib monitoring Q Plan dan

peningkatan instruksi kerja sesuai spesifikasi dan persyaratan kontrak ekstern.

9) Manajer QA/QC

a) Merumuskan sistem mutu dan penyelenggaraan sistem manajemen mutu lingkup proyek.

b) Control dan monitor terhadap pelaksanaan sistem manajemen mutu di lingkungan proyek.

(1) Admin QA/QC

(a) Menata & mengendalikan dokumen-dokumen standar teknik & rekaman mutu.

(c) Menyusun dan menyimpan rekaman-rekaman. (d) Menyusun dan mengirim laporan-laporan QA-QC. (2) Laboratorium

(a) Mengelola, merawat, dan melakukan pengujian sampel beton.

(b) Melakukan pengujian material.

(c) Menyusun dan menyimpan rekaman-rekaman mutu.

(d) Menyusun dan mengirim laporan-laporan QA-QC. (e) Merawat peralatan laboratorium.

10) Manajer Komersial

a) Menyusun dan melaksanakan program kerja di lingkup tugasnya.

b) Menetapkan klausul-klausul yang aman bagi perusahaan untuk kontrak-kontrak kepada pihak ke III (subkontraktor dan pemasok).

c) Mengkoordinasikan kegiatan penyusunan RKP dan RAB serta mengevaluasinya.

d) Monitoring dan evaluasi persediaan yang ada di proyek. e) Melaksanakan dukungan dan pelayanan jasa rekayasa

dalam percepatan penyelesaian proses proyek.

f) Mengembangkan metode dan sistem proyek untuk meningkatkan efektivitas dan efisiensi peralatan.

g) Menyusun dan mengendalikan aspek resiko sesuai dengan lingkup tugasnya.

h) Tercapainya target efisiensi proyek sesuai RKP. i) Melaksanakan pembinaan bawahan.

j) Mengendalikan biaya proyek terkait dengan lingkup tugasnya.

(1) Cost Control

(a) Memahami metode kerja dari setiap item pekerjaan.

(b) Mengumpulkan informasi harga bahan, upah borong, sewa alat, dll.

(c) Memonitor pengeluaran proyek.

(d) Mengumpulkan data pengeluaran akibat kecelakaan di proyek (biasanya perbaikan peralatan, biaya pengobatan, biaya rawat inap, biaya kerusakan material, dll).

(2) Admin Komersial

(a) Menjaga dipenuhinya pasal-pasal kontrak oleh kedua belah pihak penandatangan kontrak.. (b) Membantu Pejabat Pelaksana Teknis Kegiatan

dalam penyelesaian administrasi kemajuan proyek.

11) Manajer Peralatan

a) Menyusun dan melaksanakan program kerja di lingkup tugasnya.

b) Melakukan supervise dan pengendalian kegiatan pengoperasian alat, jasa, dan alat proyek meliputi waktu, mutu, metode dan biaya.

c) Memelihara sumber daya yang menjadi tanggung jawabnya.

d) Menyusun jadwal terkait dengan rencana pengadaan proyek.

e) Mengkoordinasikan pengelolaan tata persuratan dan dokumen terkait tugas-tugasnya.

f) Menyusun dan mengendalikan aspek risiko sesuai dengan lingkup tugasnya.

g) Merekomendasikan program pelatihan bawahan. h) Melaksanakan pembinaan bawahan.

i) Mengendalikan biaya usaha terkait dengan lingkup tugasnya.

j) Terlaksananya kegiatan pekerjaan yang aman terhadap aspek K3.

(1) Koordinator ME

(a) Menyusun jadwal pemeliharaan dan perbaikan mesin, peralatan, dan fasilitas produksi agar proses produksi dapat berjalan dengan lancar. (b) Mengawasi bekerjanya mesin-mesin, pompa air,

dan compressor, secara terus menerus dan dalam jumlah yang sesuai kebutuhan.

12) Manajer KSDM

a) Mengelola fungsi keuangan, akuntansi, pengelolaan sumber daya manusia, manajemen perkantoran mutakhir, pengelolaan fungsi umum.

b) Menyusun prosedur di lingkup tugasnya.

c) Menyusun dan melaksanakan program kerja di lingkup tugasnya.

d) Mengelola keuangan proyek meliputi cash flow, kas/bank, RKD, perpajakan, dan pembukuan untuk menjamin kelancaran operasi proyek.

e) Menyelenggarakan aktivitas fungsi SDM.

f) Mengelola kegiatan persediaan di proyek untuk menjamin kelancaran proyek.

g) Melaksanakan kegiatan stock opname persediaan secara periodik.

h) Memelihara dan mendokumentasikan semua harta kekayaan perusahaan yang ada di unit kerja.

i) Melaksanakan aktivitas kepersonalian.

j) Menyelenggarakan pengelolaan Rumah Tangga & Kesekretariatan Proyek.

k) Bertanggung jawab atas pengelolaan ATK di proyek. l) Mengkoordinasikan pengelolaan tata persuratan dan

dokumen di seksi keuangan dan personalia.

m) Menyusun dan mengendalikan aspek resiko sesuai dengan lingkup tugasnya.

n) Mengendalikan biaya usaha terkait dengan lingkup tugasnya.

(1) Staf SDM

(a) Membayar remunerasi pegawai dengan tepat waktu dan benar.

(b) Memonitor pegawai keluar masuk. (2) Humas

(a) Sosialisasi aktivitas proyek ke masyarakat dan pemerintah.

(b) Membangun atau memelihara hubungan kerja sama dengan perwakilan masyarakat, karyawan, atau kelompok kepentingan publik.

(c) Melaksanakan kegiatan CSR. (3) Umum

(a) Melakukan pengelolaan rumah tangga terlaksana dengan baik.

(b) Melakukan pengendalian biaya pemakaian biaya operasional kendaraan dinas.

(c) Memonitor perawatan berkala alat-alat rumah tangga dan kendaraan dinas.

(4) Staff Gudang

(a) Mengawasi dan membantu berjalannya laporan stock suku cadang, BBM dan material.

(b) Menyusun lokasi persediaan suku cadang, BBM, dan material produksi di Gudang.

(5) Driver

(a) Mengantar kebutuhan tenaga kerja, alat dan bahan dari dan menuju lokasi kerja dengan aman.

(b) Mengoperasikan Kendaraan sesuai dengan arahan kepala operasi dengan aman.

(c) Memahami perilaku kendaraannya.

(d) Mempelajari dan menguasai manual look dari kendaraan yang digunakannya.

(e) Memelihara kebaikan kendaraan yang dioperasikannya dengan teratur.

(f) Memastikan kendaraan layak pakai dari segi mesin & keamanan sebelum digunakan.

(g) Menggunakan kendaraan sesuai kapasitas yang disyaratkan.

(h) Mematuhi semua peraturan K3L yang berlaku di perusahaan.

(6) Security

(a) Mengamankan area proyek.

(b) Mengamankan material dan peralatan yang ada dalam proyek.

(c) Mengontrol surat jalan material yang masuk ke lapangan.

(7) Receptionist

(a) Menyapa, melayani, memberikan informasi kepada pengunjung.

(b) Menjadi jembatan informasi antara pihak manajemen perusahaan dengan tamu tersebut. (8) Koordinator Keuangan

(a) Melakukan monitoring cash flow kas & bank untuk menjamin kelancaran operasional proyek. (b) Menyusun biaya tidak langsung dengan bagian

terkait. (9) Staff Akuntansi

(a) Menginput data jurnal akuntansi ke dalam sistem yang dimiliki perusahaan.

(b) Memastikan data jurnal akuntansi terinput ke dalam sistem yang dimiliki perusahaan tanpa ada yang terlewatkan.

(10) Kasir

(a) Menjalankan proses penjualan dan pembayaran. (b) Melakukan pencatatan atas semua transaksi. (c) Melakukan pencatatan kas fisik serta melakukan

pelaporan kepada atasan. (11) Pajak

(a) Membuat laporan bulanan PPN. (b) Membuat SPT Tahunan.

Dokumen terkait