BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN
A. Sekilas Gambaran Umum Objek Penelitian
Layanan Kesehatan Cuma-cuma (LKC) Dompet Dhuafa
merupakan lembaga non profit pertama di Jadebotabek
(Jakarta-Depok-Bogor-Tangerang-Bekasi) yang menyediakan pelayanan kesehatan gratis
bagi kaum miskin yang didirikan pada tanggal 6 November 2001 dan
diresmikan oleh Wakil Presiden RI Bapak DR. Hamzah Haz. Pelayanan
LKC diberikan secara paripurna melalui klinik gratis di Ciputat-Tangerang
dan Bekasi serta pelayanan keliling di daerah kumuh. Seluruh pelayanan
diberikan dalam sistem kepesertaan (membership). Seluruh kaum dhuafa dapat menjadi member untuk mendapatkan layanan kesehatan gratis.
Syaratnya hanya membawa fotokopi KTP, fotokopi Kartu Keluarga, dan
Surat Keterangan Tidak Mampu dari kelurahan. Hingga saat ini member
yang terdaftar berjumlah 18.514 kepala keluarga miskin dengan jumlah
populasi 92.570 jiwa yang telah mendapatkan manfaat Layanan Kesehatan
Cuma-Cuma dengan memanfaatkan 11 milyar rupiah setiap tahunnya.
LKC Dompet Dhuafa juga membantu kesehatan ribuan jiwa korban
bencana alam dan konflik, seperti bencana banjir di Brebes dan Banten,
56 gempa Nias, gempa Yogyakarta dan Pangandaran, longsor Karanganyar,
banjir di Jawa Tengah dan Jawa Timur awal tahun 2008, gempa Padang
Sumatera Barat, serta Tim Medis evakuasi korban kecelakaan pesawat
Sukhoi.
LKC Dompet Dhuafa merupakan alternatif solusi atas pemecahan
masalah kesehatan kaum miskin. Dasar pemikirannya adalah memecahkan
masalah tanpa menimbulkan masalah baru. LKC Dompet Dhuafa telah
berevolusi menjadi sebuah model yang melibatkan pastisipasi aktif seluruh
masyarakat. Kaum dhuafa dapat berobat gratis sementara pembiayaan
kesehatannya didanai oleh seluruh elemen masyarakat, mulai dari individu
hingga perusahaan. Selain dana, masyarakat juga membantu dari berbagai
sisi seperti tenaga dengan menjadi relawan LKC Dompet Dhuafa. Dengan
model ini, besar biaya kesehatan per keluarga miskin yang ditanggung pun
menjadi semakin murah.
LKC adalah bagian dari jejaring Dompet Dhuafa (DD). DD dikenal
sebagai pionir organisasi yang berkhidmat memberdayakan masyarakat
miskin melalui pengelolaan dana zakat, infaq, sedekah dan wakaf
(ZISWAF) serta dana lain yang halal baik dari perseorangan, lembaga
maupun perusahaan. Cikal bakal LKC adalah Tim Medis Khusus Dhuafa
(TMKD) yang dibentuk pada 1994 karena banyaknya permohonan
bantuan kesehatan kepada DD. TMKD terdiri dari relawan dokter spesialis
yang mengobati dan mengoperasi pasien dhuafa tanpa dibayar di tempat
57
2. Visi lembaga
Visi lembaga LKC adalah “Menjadi institusi terdepan dalam program kesehatan yang terpadu bagi dhuafa di Indonesia tahun 2013”.
3. Misi lembaga
Misi lembaga LKC adalah:
a. Mengembangkan program promosi kesehatan yang inovatif dan
kreatif.
b. Mengembangkan pelayanan kesehatan yang profesional dan
berbasis IPTEK.
c. Mengembangkan upaya advokasi dan pemberdayaan kesehatan
masyarakat.
d. Meningkatkan kerjasama program kesehatan dengan institusi
tingkat nasional dan internasional.
e. Meningkatkan kualitas Sumber Daya Insani.
4. Strategi lembaga
Strategi lembaga LKC adalah
a. Mengembangkan program promotif dan preventif bidang
kesehatan.
b. Membuat inovasi program promosi kesehatan.
c. Menyiapkan dan melaksanakan standar ISO lembaga.
d. Mengembangkan Gerai Sehat sesuai standar Klinik Pratama.
e. Mengembangkan Pos Sehat LKC se-Indonesia.
58 g. Mengembangkan sistem kepesertaan yang informatif dan
terpercaya.
h. Mengembangkan advokasi kesehatan.
i. Mengembangkan program pemberdayaan kesehatan masyarakat
berkelanjutan.
j. Meningkatkan kemitraan dengan pemerintah dan swasta, NGO
nasional dan internasional dalam program kesehatan masyarakat.
k. Mengembangkan strategi komunikasi lembaga.
l. Meningkatkan penghimpunan dana melalui retail dan korporat.
m. Mengembangkan program kerelawanan.
n. Membentuk karyawan berjiwa islami dan sosial.
o. Mengembangkan pendidikan dan pelatihan.
5. Nilai-nilai lembaga
Nilai-nilai lembaga LKC adalah:
a. Kerjasama b. Inovatif c. Responsif d. Amanah e. Profesional 6. Program langsung
Program dan aksi yang dilakukan oleh LKC akan dirasakan
langsung oleh para penerima manfaat adalah:
59 b. TB Center
c. Aksi Tanggap Bencana (SigaB)
d. Aksi Layanan Sehat (ALS)
e. Khitanan Massal (KhitMas)
f. Operasi Massal (OpMas) meliputi katarak, bibir sumbing dan wasir
dengan metode safute g. Pembiayaan pasien
h. Pos Sehat
i. Penyuluhan Kesehatan
j. Medical Check-Up
k. Bina Rohani Pasien (BRP)
l. Pelayanan Ambulance m. Pos Gizi
7. Program tidak langsung
Program tidak langsung adalah program yang bertujuan untuk
meningkatkan kualitas pelayanan kepada para penerima manfaat melalui
peningkatan soft skill. Program tidak langsung ini terdiri dari:
a. Program Pendidikan dan Pelatihan (DikLat) Kader TB DOTS dan
Pusat Informasi TB Masyarakat (PIT Mas)
b. Sosialisasi ASI Eksklusif dan Inisiasi Menyusu Dini (IMD)
c. Peningkatan Kinerja Organisasi melalui Pembelajaran Organisasi
(PKOPO)
60 e. Program Pelatihan Pentatalaksanaan Diabetes Melitus bagi Dokter
dan Petugas Medis
f. Program Pemulihan Gizi dengan Pendekatan Positive Deviance g. Pondok Keluarga dan Masyarakat Sehat (PKMS)
h. Usaha Kesehatan Sekolah (UKS), penanganan anemia dan
kecacingan pada anak sekolah
i. Usaha Kesehatan Gigi Anak Sekolah (UKGS), berupa penyuluhan
8. Program Gerai Sehat
Gerai Sehat merupakan unit layanan dalam gedung LKC yang
menyediakan layanan kesehatan dasar plus. Gerai sehat diproyeksikan
lembaga untuk hadir di titik-titik strategis wilayah konsentrasi kaum
miskin di Jakarta, Depok, Bogor, Tangerang, dan Bekasi. Jenis layanan
meliputi kegawatdaruratan, dokter umum dan kebidanan. Selain itu, ada
variasi layanan seperti dokter gigi, layanan bedah minor, laboratorium,
dan rujukan rumah sakit.
9. Program Aksi Layanan Sehat & Sigap Bencana
Aksi layanan sehat merupakan salah satu unit layanan luar gedung
LKC yang memberikan pelayanan kesehatan dasar dan kesehatan
lingkungan. Fokus kegiatan dilakukan di kantong-kantong kemiskinan.
Aksi Layanan Sehat didukung oleh barisan relawan medis dan non medis
61
10.Program Pos Sehat
LKC membentuk Pos Sehat di kantong-kantong kemiskinan,
dengan merangkul elemen lokal setempat seperti masjid, karang taruna
dan yayasan sosial. Melalui Pos Sehat, LKC melakukan pendekatan
kuratif dengan pengobatan gratis secara periodik. Sedangkan upaya
preventif-promotif dilakukan dengan edukasi kader sehat. Sampai
Oktober 2011, sebanyak 29 Pos Sehat telah menjadi mitra LKC, tersebar
di Jakarta (11 Pos), Bogor (4 Pos), Depok (3 Pos), Tangerang (5 Pos),
Karawang (1 Pos), Sukabumi (2 Pos), Yogyakarta (2 Pos), dan Makassar
62
11.Penerima Manfaat
Tabel 4.1
Data Pelayanan Medis Gerai Sehat LKC Periode 2001-2010
Tahun Rawat Jalan Rawat Inap Persalinan Laboratorium dan Radiologi Pendampingan rujukan 2001 1.533 11 55 - - 2002 25.055 194 95 - 120 2003 29.743 220 76 - 637 2004 34.795 251 92 3.799 705 2005 33.644 230 70 10.688 1.454 2006 32.862 298 45 12.838 1.236 2007 31.875 300 148 22.060 1.015 2008 39.253 282 127 14.584 1.732 2009 34.666 371 84 25.702 1.610 2010 48.939 754 119 29.065 2.998 Sub Total 312.365 2.911 911 118.736 11.507 Total 446.430 pasien Sumber: Dokumentasi Tabel 4.2
Data Pelayanan Aksi Layanan Sehat Dan Sigap Bencana Periode 2002-2010
Tahun 2002 2003 2004 2005 2006 2007 2008 2009 2010
Pasien 9.790 11.208 13.124 12.121 10.721 14.919 11.531 9.600 5.130
Total 98.144 pasien Sumber: Dokumentasi
63
12.Struktur Organisasi LKC
Struktur organisasi LKC adalah dengan menggunakan bentuk
organisasi garis dan staf yang wewenangnya dari pimpinan dilimpahkan
kepada satuan-satuan organisasi dibawahnya dalam setiap bidang
pekerjaan. Gambar struktur organisasinya dapat dilihat sebagai berikut:
Sumber: Lampiran SK No.003/SK/LKC/IV/2013
Gambar 4.1 Struktur Organisasi LKC Direktur CRM (Customer Relationship Management) Sekretaris Lembaga Manager Pelayanan Medik Manager Operasional Manager Pengembangan Program Ka Komunikasi Prorgam Ka Medik Ka Keperawatan & Kebidanan Ka Penunjang Medik Ka Verifikasi & Kepesertaan Ka Keuangan Ka SDI Ka Bagian Umum Ka Logistik Ka Pengelola Prorgam Ka Promosi Kesehatan
64
13.Karakteristik Responden
Dalam penelitian ini penulis ingin mengetahui karakteristik
responden berdasarkan jenis kelamin, tingkat pendidikan, dan posisi kerja
karyawan. Karyawan yang menjadi responden penelitian ini berjumlah 54
orang yang terdiri dari karyawan yang bertugas dalam LKC Ciputat dan
Gerai Sehat Ciputat. Untuk lebih jelasnya mengenai data responden dapat
dilihat pada karakteristik berikut ini yang disajikan dalam bentuk diagram
lingkaran yang menunjukkan besarnya dalam jumlah dan presentase.
a. Karakteristik responden berdasarkan jenis kelamin
Gambar 4.2 menunjukkan karakteristik responden berdasarkan
jenis kelamin sebagai berikut:
Gambar 4.2
Persentase Responden Berdasarkan Jenis Kelamin
Berdasarkan gambar di atas dapat diketahui bahwa mayoritas
responden dalam penelitian ini adalah berjenis kelamin pria yaitu
sebesar 57%. Sedangkan minoritas responden penelitian ini adalah
wanita sebanyak sebanyak 43%.
Pria 57% Wanita
65 b. Karakteristik Responden Berdasarkan Tingkat Pendidikan
Berikut ini adalah gambar 4.3 yang menunjukkan karakteristik
responden berdasarkan tingkat pendidikan, yaitu sebagai berikut:
Gambar 4.3
Persentase Responden Berdasarkan Tingkat Pendidikan
Dilihat dari gambar di atas menunjukkan mayoritas responden
penelitian adalah dengan tingkat pendidikan SLTA yaitu sebesar
52%. Sedangkan responden dengan tingkat pendidikan S1 sebesar
28%, dan minoritas adalah dengan pendidikan D3 yang hanya sebesar
20% saja.
c. Karakteristik Responden Berdasarkan Posisi Kerja
Gambar 4.4 di bawah ini menunjukkan karakteristik
responden berdasarkan posisi kerja, yaitu sebagai berikut: SLTA 52% D3 20% S1 28%
66 Gambar 4.4
Jumlah dan Persentase Responden Berdasarkan Posisi Kerja
Dilihat dari gambar di atas, dapat disimpulkan mayoritas
responden penelitian ini adalah karyawan yang berada di LKC
Ciputat yaitu sebesar 61%, dimana karyawan berada dibidang
pelayanan medik, operasional, pengembangan program, dan juga
komunikasi program. Sedangkan minoritasnya adalah pegawai yang
berposisi di Gerai Sehat Ciputat sebesar 39%, yang terdiri dari dokter,
perawat, farmasi, laboratorium, dan sebagainya.
B. Analisis dan Pembahasan