• Tidak ada hasil yang ditemukan

DAFTAR PUSTAKA

SEKOLAH PASCASARJANA INSTITUT PERTANIAN BOGOR

BOGOR 2011

DAFTAR PUSTAKA

Agustina N. 2004. Analisis Perilaku Konsumen Terhadap Minyak Goreng Padat ”Sawitri” (Studi Kasus di Kota Bogor).Skripsi. Departemen Sosial Ekonomi Pertanian. Faperta IPB.

Antara. 2008.

Attayaya. 2010. Produk Turunan Kelapa Sawit. Cetakan pertama. Jakarta : Dunia Hijau: Kepustakaan Populer Gramedia.

Badan Litbang Pertanian. 2007. Prospek dan araha pengembangan AGRIBISNIS KELAPA SAWIT, Ed. 2. Depertemen Pertanian. Kementerian Pertanian. Jakarta.

BPS. 2009.

Bardhani, SMA. 2009. Analisis Persepsi Konsumen Terhadap Minyak Sawit Merah Sebagai Minyak Kesehatan (Studi Kasus Perumahan Ciomas Permai Bogor). Tesis SPS IPB.

Crawford M, Benedetto AD. 2008. New Products Management. McGraw-Hill.

Corinthian Intopharma Corpora. 2003. Indocomercial : Tentang Industri dan Pemasaran Minyak Goreng di Indonesia. PT. Capricorn. Jakarta.

Dharmmesta BS, Handoko H. (1982). Mnajamen Pemasaran : Analisis Perilaku Konsumen. Yogyakarta: PBFE Universitas Gadjah Mada.

Engel, James f, Roger D, Blackwell, Paul W, Miniard. 1990. Perilaku Konsumen, Terjemahan : Budijanto, Jilid 1, cetakan Pertama, Binarupa Aksara, Jakarta, 1995.

Fauzi Y, Widyastuti YE, Satyawibawa I, Hartono R. 2006. Kelapa Sawit Budi Daya, Pemanfaatan Hasil dan Limbah, Analisis Usaha dan Pemasaran. Jakarta: Penebar Swadaya.

Flamboyan.

Gunarso S. 1985. Psikologi Remaja. Jakarta : Andi Offset

Gunstone FD. 2002. Production and trade of vegetable oils. Di dalam: Gunstone FD, editor. Vegetable Oils in Food Technology:Composition, Properties, and Use. Oxford: Blackwell Publishing Ltd. hlm 1-58.

Havaldar KK. 2006. Industrial Marketing 2nd ed.McGraw-Hill Hurlock EB. 1978.

Child Development. Singapore : Mc. Graw – Hill Internasional Book Company.

Kasali. 2001. Membidik Pasar Indonesia, PT. Gramedia Pustaka. Utama, Jakarta,

Kementerian Perindustrian. 2010. Kebijakan Hilirisasi Industri Agro Berbasis Sawit. Disampaikan pada Seminar Tahunan MAKSI 2010, 8-9 Desember 2010, Bogor.

Ketaren S. 2005. Minyak dan Lemak Pangan. Jakarta: Universitas Indonesia Press.

Kotler P. 2000. Marketing Manajemen: Analysis, Planning, implementation, and Control 9th Edition, Prentice Hall International, Int, New Yersey.

Kotler P, Keller KL. 2008. Manajemen Pemasaran edisi 12. Jilid 1 dan 2. PT. Erlangga.

Krisnamukthi, B. 2011.

Lidyawati. 1998. Hubungan antara Intensitas Menonton Iklan di Televisi dengan Perilaku Konsumtif. Skripsi (tidak diterbitkan). Surakarta : Fakultas Psikologi UMS.

Limbong dan Sitorus. 1991. Pengantar Tata Niaga Pertanian. Departemen Ilmu Sosial Ekonomi. Fakultas Pertanian. IPB. Bogor.

Malhotra NK. 2004.Marketing Research an Applied Orientation.ed 4th. Pearson .

Marimin. 2004. Teknik dan Aplikasi Pengambilan Keputusan Kriteria Majemuk, PT Grasindo, Jakarta.

Martianto D, Komari, Soekarti M, Heryatno Y. 2005. Possibility Of Vitamin A Fortification On Cooking Oil In Indonesia: A Feasibilty Analysis. Koalisi Fortifikasi Indonesia.

55

Mewaspadai Lemak Trans. 2010.

Nasution, Syafira M. 2005. Analisis Strategi Pemasaran Produk Baru Pestisida (Herbisida Glifosat 75% WSC) pada PT.Agricon Ltd. Bogor. Skripsi. Departemen Ilmu-Ilmu Sosial Ekonomi Pertanian. Faperta. IPB.

Pahan I. 2006. Panduan Lengkap Kelapa Sawit. Jakarta Penebar : Swadaya.

Peter JP and Olson JC. 2005. Consumer Behaviour, Perialaku Konsumen dan Strategi Pemasaran Edisi 4 Jilid 2. Penerbit Erlangga.

Rangkuti, Freddy. 1997. “Riset Pemasaran”. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama.

Rosyadi I. 2001. Keunggulan kompetitif berkelanjutan melalui capabilities-based competition: Memikirkan kembali tentang persaingan berbasis kemampuan. Jurnal BENEFIT, vol. 5, No. 1, Juni 2001. Surakarta: Fakultas Ekonomi Universitas Muhammadiyah Surakarta Walgito, Bimo. 2003. Pengantar Psikologi Umum. Yogyakarta: Andi Offset.

Sab’atun I. 2001. Minat Membeli Kosmetik Produk Luar Negeri Ditinjau dari Penerimaan Diri dan Dukungan Sosial Dikalangan Peragawati. Skripsi (tidak diterbitkan). Surakarta : Fakultas Psikologi UMS.

Schiffman, Leon G, Kanuk LA. 2007. Perilaku konsumen (consumer behavior).Edisi ketujuh. PT Indeks. Jakarta

Sidiq. MA. 2008. Analisis Persepsi Konsumen dan Strategi Pemasaran Jus Jeruk Siam Pontianak (Citrus Nobilis Var. Microcarpa). Fateta. IPB. Bogor

Simamora B. 2005. Analisis Multivariat Pemasaran. PT. Gramedia Pustaka utama,

Sitepoe M. 2008. Coret-Coret Anak Desa Berprofesi Ganda. Cetakan pertama. Jakarta : Kepustakaan Populer Gramedia. Hlm 15-18

Stoner JAF. 1978. Management. Prentice Hall International. London

Sumarwan. 2002. Perilaku Konsumen. Cetakan kedua. Bogor: Ghalia Indonesia.

Sumarni. 2000. Hubungan antara Minat Belajar dengan Kreativitas pad Remaja Putus Sekolah. Skripsi (tidak diterbitkan). Surakarta : Fakultas Psikologi UMS.

Suntara. 1998. Hubungan antara Sikap Menonton Iklan Rinso di Televisi terhadap Minat Membeli pada Ibu-Ibu Kelurahan Sangkrah. Skripsi (tidak diterbitkan). Surakarta : Fakultas Psikologi UMS.

Syukri. 2003. Daya Terima, Preferensi dan Karakterisasi Atribut Mutu Sensori Pemilihan Produk Kerupuk. Tesis SPS IPB.

Winarno FG. 1997. Kimia Pangan dan Gizi. Jakarta : Gramedia Pustaka Utama. 2004. Keamanan Pangan Jilid 1. Bogor : M-Brio Press.

Mowen JC, Minor M. 2002. Perilaku Konsumen. Jakarta. Bina Aksara.

Yusriana. 2004. Kajian Preferensi Konsumen dan Strategi Pengembangan Produk Ikan Abon di Kotamadya Banda Aceh. Tesis SPS IPB.

Zeithaml, V.A and Bittner, M. J. (2003). Service Marketing: Integrating Customer focus accross the firm. 3rd edition. New York: The McGraw-hill Companics, Inc.

Lampiran 2. Output Hasil Analisis Diskriminan

Discriminant

Statistik group (group statistic) Tabel 16 secara kualitatif terlihat perbedaan antara rata-rata variabel setiap grup dan rata-rata total. Rata-rata antara group berbeda mengindikasikan bahwa variabel-variabel didalamnya berperan dalam mengelompokan responden. Standar deviasi merupakan indikator apakah variabel berperan baik sebagai diskriminator (pembeda). Sangat baik jika standar deviasi dalam grup lebih rendah daripada standar deviasi total.

Tabel 16. Group Statistics

Group Statistics y Mean Std. Deviation Valid N (listwise) Unweighted Weighted Ya x1 1.10 .304 69 69.000 x2 1.10 .304 69 69.000 x3 2.30 1.142 69 69.000 Tidak x1 1.65 .486 31 31.000 x2 1.42 .502 31 31.000 x3 2.94 .964 31 31.000 Total x1 1.27 .446 100 100.000 x2 1.20 .402 100 100.000 x3 2.50 1.124 100 100.000

63

Stardardized coefficients (Tabel 17) dan structure matrix (Tabel 18) mendeskripsikan variabel dimana Variabel X3 memiliki pengaruh yang paling besar dalam fungsi diskriminan. X3 memiliki pengaruh terhadap fungsi diskriminan dan X2 memiliki pengaruh yang sangat kecil dari ketiga variabel terhadap fungsi diskriminan.

Tabel 17. Starndrdized Canonical Discriminant Function Coeffcients

Tabel 18. Structure Matrix

Test of Equality of Group Means (Tabel 19) nilai F menunjukan bahwa ketika diperiksa secara sendiri-sendiri, semua variabel prediktor signifikan (karena nilai Sig. di bawah 0.05)Karena hanya ada dua grup yang dibentuk, fungsi diskriminan hanya ada satu, dengan eigenvalue sebesar 0.567 yang sudah mencakup 100 % varians yang dijelaskan. Korelasi kanonikal sebesar 0.866.

Tabel 19. Test of Equality of Group Means

Tests of Equality of Group Means

Wilks' Lambda F df1 df2 Sig.

x1 .679 46.292 1 98 .009 x2 .865 15.309 1 98 .009 x3 .932 7.169 1 98 .009 Tabel 20. Eivenvalues Eigenvalues

Function Eigenvalue % of Variance Cumulative %

Canonical Correlation

1 .576a 100.0 100.0 .605

a. First 1 canonical discriminant functions were used in the analysis.

Untuk melihat hasil analisis diskriminan jika fungsi diskriminannya signifikan dengan melihat hasil dari Wilks’λ, terlihat pada Tabel 21. bahwa Wilks’ λ berasosiasi sebesar 0.635 dengan fungsi diskriminan. Angka ini kemudian ditransformasi menjadi chi-square dengan derajat kebebasan sebesar 3 dengan nilai 43.898. Hasil analisis diskriminan dari fungsi diskriminan signifikan karena Wilks' Lambda. 0.635 di bawah dari 0.05. ( batas pengujian signifikasi adalah 0.05).

Tabel 21. Wiliks’ Lambda

Wilks' Lambda

Test of Function(s) Wilks' Lambda Chi-square df Sig.

1 .635 43.898 3 .000

Fungsi diskriminan dilihat dari Canonical Discriminant Function Coefficients

(Tabel 22) yang terbentuk D = -4.140 + 2.605 X1 – 0.122 X2 + 0.391X3 koefisien diskriminan merupakan penyederhanaan dengan memberikan angka tiga desimal dibelakang koma, seperti dihasilkan oleh program SPSS. Dengan program SPSS

65

sebenarnya kita tidak perlu lagi menghitung skor diskriminan ( Z score) karena sudah disediakan oleh SPSS

Tabel. 22. Canonical Discriminant Function Coefficients

Sebelum hasil analisis diskriminan muncul kita hanya memiliki 2 jalur skor yang dipilih yaitu : Ya dan Tidak. Skor diskriminan yang kita cari dapat dipakai untuk memprediksi setiap responden, masuk kedalam golongan mana, apakah Ya atau Tidak. Untuk memprediksi responden masuk kedalam golongan yang mana, kita dapat menggunakan optimum cutting score. Jika dihitung dengan manual cutting score memiliki rumus :

Zcu = Cutting score untuk grup tak sama ukuran NA = Jumlah anggota grup A

NB = Jumlah anggota grup B ZA = Centroid grup A

Untuk sampel analisis, cutting scorenya adalah :

Zcu = 0.617

Artinya jika hasil diskriminan lebih dari 0.617 masuk ke dalam group 2 (Tidak) tetapi jika hasil diskriminan kurang dari 0.617 masuk kedalam group 1 (Ya).

Akurasi statistika dapat menguji apakah statistika yang kita lakukan (dengan menggunakan fungsi diskriminan) akurat atau tidak. Uji yang digunakan dinamakan Press’s Q Statistic. Nilai dari press’s Q statistic di bandingkan tabel Chi Square dengan derajat bebas satu (df = 1), nilai X2 tabel adalah 3.841. Nilai dari Press’s Q Statistic adalah 40.96, ternyata nilai dari Press’s Q statistic > X2tabel maka dapat di simpulkan fungsi diskriminan kita akurat.

67 Casewise Statistis

69

Lampiran 3. Output Hasil Analisis Conjoint

Nonmetric Conjoint Analysis

1

23:06 Thursday, December 2, 2011

The TRANSREG Procedure Monotone(rank)

Algorithm converged.

Root MSE 2.13809 R-Square 0.4692 Dependent Mean 5.47528 Adj R-Sq 0.4674 Coeff Var 39.04994

Utilities Table Based on the Usual Degrees of Freedom Importance

Standard (% Utility

Label Utility Error Range) Variable Intercept 3.5649 0.11704 Intercept berat >2 kg -0.0024 0.18505 0.055

Class.berat_2_kg

berat <= 2 kg 0.0000 0.00000 Class.berat___2_kg

nutrisi Diperkaya vitamin 3.9959 0.14334 90.173 Class.nutrisiDiperkaya_vitamin

nutrisi Tidak diperkaya 0.0000 0.00000 Class.nutrisiTidak_diperkaya_ vitamin vitamin harga >50000 -0.4331 0.22664 9.772 Class.harga_50000 harga 25001-50000 0.0000 0.00000 Class.harga25001N50000 harga 0-25000 0.0000 0.00000 Class.harga0N25000

Lampiran 4. Perkiraan Market Size Total Minyak Goreng Pada 5 kota Besar di Indonesia Menurut merek dagang, tahun 1994 -1995

Sumber : CIC, 2003

5 Kota besar di Indonesia yang dimaksud adalah Jabodetabek, Bandung, Semarang, Surabaya, dan Medan.

71

Lampiran 5. Market Size Total Minyak Goreng di Indonesia Menurut Merek Dagang Tahun 2002.

Dokumen terkait