• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II LANDASAN TEORI

C. Sekolah Unggul Berkompetitif

1. Pengertian Sekolah Unggul Berkompetitif

Pengertian unggul dalam kamus besar bahasa indonesia memiliki arti lebih tinggi (pandai, baik, cakap, kuat, awet, dan sebagainya) daripada yang lain-lain: utama (terbaik, terutama), menang.56

Dalam perkembangannya, lembaga pendidikan unggulan dapat dibedakan menjadi beberapa tipe, diantaranya: (a) lembaga pendidikan unggulan yang mampu menghasilkan lulusan dengan prestasi akademik yang tinggi, namun harus dibarengi dengan input yang memang sudah unggul. (b) tipe lembaga pendidikan unggulan dalam hal fasilitas yang unggul, misalnya dilengkapi tempat-tempat praktek atau laboratorium yang memadai, gedung-gedung sekolah yang sesuai dengan kapasitas peserta didik, lapangan olahraga yang serba lengkap dan fasilitas-fasilitas lainnya. Lembaga pendidikan tipe ini sering disebut juga dengan lembaga pendidikan yang eksklusif. Tentunya biaya pendidikan di lembaga unggulan tipe kedua ini sangat mahal. (c) lembaga pendidikan unggulan yang menitikberatkan pada proses belajar mengajar dengan membangun iklim pembelajaran yang kondusif dilingkungan lembaga. Dengan demikian akan dilahirkan output dengan prestasi yang unggul

walaupun berasal dari input yang tidak tergolong unggul. Unggulan tipe ini terjadi proses belajar mengajar yang efektif dan kondusif.57

Dedy dalam Barnawi menjelaskan lembaga pendidikan unggul bertujuan untuk menghasilkan keluaran pendidikan yang memiliki keunggulan-keunggulan dalam: (a) kualitas dasar yang meliputi daya pikir, daya kalbu, dan daya fisik, (b) kualitas instrumental yang meliputi penguasaan ilmu pengetahuan (lunak dan keras termasuk terapannya yaitu teknologi, kemampuan berkomunikasi dsb), dan (c) kemampuan bersaing dan bekerja sama dengan bangsa-bangsa lain (school sister) dengan bangsa-bangsa lain.58

Dedy dalam Barnawy juga menjelaskan lembaga pendidikan unggul juga ditujukan untuk menyiapkan siswa agar memiliki kemampuan/kompetensi, kunci untuk menghadapi era regionalisasi/globalisasi antara lain: (a) memiliki kemampuan dasar yang kuat dan luas, (b) mampu mengumpulkan, menganalisis, dan menggunakan data dan informasi, (c) mampu mengkomunikasikan ide dan informasi.59

Kompetitif merupakan suatu hal yang berhubungan dengan sebuag persaingan/kompetisi. Dalam hal ini, kompetisi dapat diposisikan sebagai suatu kondisi perebutan atau keadaan berkompetisi yang terjadi/dialami oleh seseorang atau sekelompok orang dalam memenangkan sebuah persaingan.60

57 Mulyono, Mewujudkan Keunggulan Madrasah, Jurnal Pendidikan Dan Pembelajaran Dasar, Vol 2, No. 1, 2009, Hlm. 59.

58

Barnawi Dan Muh. Arifin, Branded School (Jakarta: Ar-Ruzz Media, 2013), Hlm. 145.

59 Barnawi Dan Muh. Arifin, Branded School..., Hlm. 145.

60 http://www.pengertianmenurutparaahli.net/pengertian-kompetitif/, Diakses Pada Tanggal 13 Oktober 2017.

Dalam kamus besar bahasa Indonesia kompetitif memiliki arti suatu yang berhubungan dengan kompetisi (persaingan); bersifat kompetisi (persaingan).61

Kesimpulan yang dapat diambil sekolah unggul berkompetitif yaitu sekolah yang memiliki kemampuan untuk merumuskan strategi dan mengaplikasikannya pada suatu posisi yang tepat dengan menggunakan kemampuan karakteristik dan segala sumber daya yang dimiliki oleh sekolah dengan tujuan untuk memperoleh keuntungan.

2. Indikator Sekolah Unggul

Menurut Peter Mortimore yang dikutip oleh Supardi, sekolah unggul dicirikan sebagai berikut: (a) sekolah memiliki visi dan misi yang jelas dan dijalankan dengan konsisten; (b) lingkungan sekolah yang baik, dan adanya disiplin serya keteraturan di kalangan pelajar dan staf; (c) kepemimpinan kepala sekolah yang kuat; (d) penghargaan bagi guru dan staf serta siswa yang berprestasi; (e) pendelegasian wewenang yang jelas; (f) dukungan masyarakat sekitar; (g) sekolah mempunyai rancangan program yang jelas; (h) sekolah mempunyai fokus sistemnya tersendiri; (i) pelajar diberi tanggung jawab; (j) guru menerapkan stratgei-strategi pembelajaran inovatif; (k) evaluasi yang berkelanjutan; (l) kurikulu sekolah yang terancang dan terintegrasi satu sama lain; (m) melibatkan orang tua dan masyarakat dalam membantu pendidikan anak-anaknya.62

61 Kamus Besar Bahasa Indonesia Online.

62 Supardi, Sekolah Efektif, Konsep Dasar Dan Praktiknya (Jakarta: Rajagrafindo Persada, 2013), Hlm. 3.

Supardi menyatakan bahwa sekolah unggul adalah:

a. Sekolah yang dapat menghasilkan prestasi akademik peserta didik yang tinggi.

b. Menggunakan sumber daya secara cermat.

c. Adanya iklim sekolah yang mendukung kegiatan pembelajaran. d. Proses pembelajaran yang berkualitas.

e. Adanya kepuasan setiap unsur yang ada di sekolah. f. Serta output sekolah bermanfaat bagi linkungannya.63

3. Kriteria Sekolah Unggul

Beberapa kriteria tentang sekolah efektif (unggul), Danim memaparkan dalam bukunya Visi Baru Manajemen Sekolah, Dari Unit Birokrasi Ke Lembaga Akademik, antara lain:

a. Mempunyai standar kerja yang tinggi dan jelas mengenai untuk apa siswa harus mengetahui dan dapat mengerjakan sesuatu.

b. Mendorong aktifitas, pemahaman multibudaya, kesetaraan gender, dan mengembangkan secara tepat pembelajaran menurut standar potensi yang dimiliki oleh para pelajar.

c. Mengharapkan para siswa untuk mengambil peran tanggung jawab dalam belajar dan perilaku dirinya.

d. Mempunyai instrumen evaluasi dan penilaian prestasi belajar siswa yang terkait dengan standar pelajar, menentukan umpan balik yang bermakna untuk siswa, keluarga, staf, dan lingkungan tentang pembelajaran siswa.

e. Menggunakan metode pembelajaran yang berakar pada penelitian pendiidkan dan suara praktik professioal.

f. Mengorganisasikan sekolah dan kelas untuk mengkreasi lingkungan yang bersifat memberi dukungan bagi kegiatan pembelajaran.

g. Pembuatan keputusan secara demokratis dan akuntabilitas.

h. Menciptakan rasa aman, sifat saling menghargai, dan mengakomodasikan lingkungan secara efektif.

i. Mempunyai harapan yang tinggi kepada semua staf untuk menumbuhkan kemampuan professional dan meningkatkan keterampilan praktisnya.

j. Secara aktif melibatkan keluarga di dalam membantu siswa untk mencapai sukses.

k. Bekerjasama atau berpartner dengan masyarakat dan pihak-pihak lain untuk mendukung siswa dan keluarganya.64

Empat persyaratan yang dapat dikategorikan sebagai kelembagaan pendidikan yang baik “sekolah unggul” menurut Hasan dalam Direktorat Tenaga Kependidikan, yaitu:

a. Sumber daya manusia (SDM) kependidikan yang profesional

SDM kependidikan sesuai dengan standar yang telah ditetapkan berdasarkan seleksi yang memenuhi syarat kompetensi personal, kompetensi professional, kompetensi moral dan kompetensi sosial yang mampu berperan sebgai pengajar, pendidik, dan sekaligus pemimpin di tengah-tengah peserta didiknya. Selain itu, tenaga kependidikan tersebut memiliki pengalaman dan ditunjang oleh adanya keunggulan dalam kemampuan itelektual, moral, keilmuan, ketaqwaan, disiplin dan tanggung jawab, keluasan wawasan kependidikan, kemampuan pengelolaan, terampil, kreatif, memiliki keterbukaan professional dalam memahami profesi, karakteristik dan masalah perkembangan peserta didik, mampu mengembangkan rencana studi dan karir peserta didik serta memiliki kemampuan meneliti dan mengembangkan kurikulum, juga menguasai bidang agama Islam dan ketaatan dalam beribadah maupun amaliyahnya.

64 Sudarman Danim, Visi Baru Manajemen Sekolah, Dari Unit Birokrasi Ke Lembaga

b. Manajemen yang efektif dan profesional

Adanya pengelolaan kepemimpinan yang mampu untuk menunjang tercapainya tujuan dengan efektif dan efisien.

c. Lingkungan pendidikan yang kondusif

Lembaga pendidikan harus mampu menciptakan lingkungan pendidikan yang kondusif, yang memberikan suasana damai, bersih, tertib, aman, indah untuk berekspresi, mengembangkan minat dan bakatnya, berinteraksi sosial dengan sehat dan saling menghormati, dalam atmosfir yang mencitrakan suasana religius, etis, dan humanis.

d. Mampu membangun kepercayaan kepada masyarakat

Lembaga pendidikan harus mampu membangun kepercayaan kepada masyarakat atas program-programnya sehingga memperoleh dukungan dan partisipasi masyarakat dalam bentuk pemikiran dan pembiayaan. Sekolah diharapkan mampu melakukan hubungan timbal balik yang saling menguntungkan dengan masyarakat di lingkungan sekolah.65