• Tidak ada hasil yang ditemukan

Seksi Pelayanan Penelitian (Yanlit)

A. PENCAPAIAN TUJUAN DAN SASARAN

1. Seksi Pelayanan Penelitian (Yanlit)

Publikasi karya tulis ilmiah di bidang Upaya Kesehatan Masyarakat

5 publikasi 8 publikasi Seksi Program dan Kerjasama (PKS)

2

Hasil penelitian dan pengembangan di Bidang Upaya Kesehatan Masyarakat

7 laporan 7 laporan Seksi Pelayanan

Penelitian (Yanlit)

3 Dukungan Layanan

Manajemen 9 dokumen 9 dokumen

Seksi Pelayanan

Penelitian (Yanlit), Seksi Program dan Kerjasama (PKS), Sub Bagian Tata Usaha (TU) 4 Layanan Perkantoran 12 bulan layanan 12 bulan layanan

Sub Bagian Tata Usaha (TU)

Rincian kegiatan pada tabel 4.4 akan dijabarkan per seksi/sub bagian sebagai berikut :

1. Seksi Pelayanan Penelitian (Yanlit)

Kegiatan yang diselenggarakan seksi pelayanan penelitian :

a) Hasil penelitian dan pengembangan di Bidang Upaya Kesehatan Masyarakat Kegiatan penelitian di bidang Upaya Kesehatan Masyarakat menghasilkan 7 output kinerja. Ringkasan dari penelitian yang dilaksanakan dan bersumber dari DIPA Balai Litbang P2B2 Banjarnegara adalah sebagai berikut:

1) Identifikasi Faktor Risiko Murine Typhus Di Kota Semarang

Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi faktor resiko infeksi murine typhus pada manusia, reservoir dan vektor. Hasil penelitian menunjukkan sebanyak 25 kasus murine tifus yang didiagnosis menggunakan IgG / IgM ELISA selama Mei-September 2016 dikumpulkan di 10 Puskesmas di Kota Semarang. Hampir semua kasus mengalami gejala demam dan sakit kepala. Hanya dua pasien yang mengalami ruam. Dua orang tetangga dengan usia yang sama dan jenis kelamin yang sama dari kasus yang terpilih dijadikan sampel kontrol (n = 50). Kuesioner terstruktur yang telah diuji sebelumnya digunakan untuk pengumpulan data yang kemudian dianalisis secara statistik. Survei tikus dilakukan di setiap lokasi rumah kasus dan kontrol. Tikus yang terperangkap terdiri dari Rattus tanezumi, R. norvegicus, Bandicota indica, B. bengalensis dan Mus musculus. Paparan tikus yang terinfeksi dilaporkan di sekitar rumah kasus (N = 13 dari 25). Pengamatan ektoparasit menunjukkan adanya ektoparasit dari kelompok pinjal (Xenopsylla cheopis), tungau dan

Balai Litbang P2B2 Banjarnegara Laporan Tahunan 2016

32

chigger. Faktor resiko yang menunjukkan adanya hubungan dengan infeksi murine typhus adalah kondisi perumahan seperti ada tidaknya plafon rumah (odds ratio (OR) sebesar 41,89) dan faktor pekerjaan seperti bekerja sebagai petugas kebersihan atau buruh (odds ratio (OR) sebesar 10,6).

Faktor risiko potensial telah teridentifikasi dan informasi ini dapat digunakan untuk melakukan sosialisasi di masyarakat dan pekerja mengenai risiko penularan penyakit dan cara-cara untuk mencegah atau mengurangi penularan.

Gambar 4.3 Foto Kegiatan Penelitian Identifikasi Faktor Risiko Murine Typhus Di Kota Semarang

2) Pemanfaatan Radiasi Sinar Gamma Terhadap Kemandulan Nyamuk Culex quinquefasciatus Sebagai Upaya Pengendalian Vektor Filariasis di Kota Pekalongan

Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh data pra-rilis berupa kemampuan produksi jantan mandul, dosis optimum pemandulan dan daya saing kawin nyamuk Culex quinquefasciatus sebagai salah satu alternatif pengendalian vektor filariasis di Kota Pekalongan

Hasil penelitian nyamuk jantan Culex quinquefasciatus yang berasal dari laboratorium Balai Litbang P2B2 Banjarnegara pasca iradiasi dosis 60Gy, 65Gy, 70Gy, 75Gy dan 80Gy diperoleh angka sterilitas tinggi yaitu antara 95,35 % sampai 98,53 % yang artinya peluang untuk berkembang biak hanya 1,5 % sd 4,5 %. Umur nyamuk pasca iradiasi tanpa dikawinka rata-rata mencapai 35 hari, daya saing kawin skala laboratorium hampir mendekati normal (0,7-0,8), daya saing kawin skala semi lapangan lebih rendah dibanding nyamuk normal (0,04-0,2), jarak terbang nyamuk hanya tertangkap pada radius 100 m.

Balai Litbang P2B2 Banjarnegara Laporan Tahunan 2016

33 Gambar 4.4 Foto Kegiatan Penelitian Pemanfaatan Radiasi Sinar Gamma Terhadap Kemandulan Nyamuk Culex quinquefasciatus Sebagai Upaya Pengendalian Vektor Filariasis di Kota Pekalongan 3) Rekonfirmasi Pes Pada Tikus Silvatik di Kabupaten Boyolali Jawa Tengah

Penelitian ini bertujuan untuk melakukan rekonfirmasi pes pada tikus silvatik di Kabupaten Boyolali.

Hasil penelitian menunjukkan jumlah tikus yang tertangkap di Kecamatan Selo Boyolali 184 ekor (trap succes4,6%) , Kecamatan Cepogo Sleman 49 ekor (trap succes 2,45%). Diperoleh 6 jenis tikus yang ditemukan Rattus exulans, Rattus tiomanicus, Niviventer fulvescen, Maxomis surifer, Musfulcani dan Rattus tanezumi. Sebagian besar jenis tikus yang ditemukan terinfeksi pinjal. Spesies pinjal yang ditemukan Xenopsylla cheopsis dan Styvalius cognatus. Indeks Pinjal Umum Dusun Selo Duwur sebesar 3,46; Gebyok sebesar 3,69; Jarakan sebesar 3,00 dan Pagersari sebesar 3,60. Indeks pinjal khusus Xenopsylla cheopis Dusun Selo Duwur sebesar 0,06 dan Pagersari sebesar 0,05. Sedangkan indeks pinjal khusus Stavilus cognatus Dusun Selo Duwur sebesar 3,41; Gebyok sebesar 3,69; Jarakan sebesar 3,00 dan Pagersari sebesar 3,55. Hasil uji serologis maupun bakteriologi pada sampel tikus, tidak menunjukkan positif Yersinia pestis. Karakteristik lingkungan daerah silvatik dan perisilvatik dengan tanaman dominan adalah tanaman keras, semak / rumput liar, bambu, sayuran (muncang,wortel) dan tembakau.

Balai Litbang P2B2 Banjarnegara Laporan Tahunan 2016

34 Gambar 4.5 Foto Kegiatan Penelitian Rekonfirmasi Pes Pada Tikus

Silvatik di Kabupaten Boyolali Jawa Tengah

4) Deteksi Infeksi Japanese Encephalitis (JE) pada Manusia, Host Amplifier dan Vektor serta Faktor yang mempengaruhi Penularannya di Kab Tulungagung, Jatim

Penelitian ini bertujuan untuk mendeteksi infeksi JE pada manusia, host amplifier dan berbagai spesies nyamuk, mengidentifikasi dan menghitung kepadatan frekuensi relatif, kelimpahan nisbi, indeks keragaman dan human blood index (HBI) nyamuk tertangkap dan mengidentifikasi tempat perkembangbiakan nyamuk vektor. Hasil penelitian menunjukkan hasil survei darah manusia memperoleh 18 sampel yang memenuhi syarat dan inklusi dan 2 sampel eksklusi. Tiga belas (13) sampel yang diperiksa seluruhnya negatif, sedangkan 5 sampel berikutnya masih menunggu pemeriksaan. Ditemukan babi positif IgG JE pada semua peternakan (5 peternakan) yang diperiksa. Total sampel Serum babi berjumlah 235 sampel, yang diperiksa berjumlah 67 dan 11 diantaranya (16,42%) positif IgG virus JE. Kepadatan nyamuk di Desa Kaliwungu menunjukkan landing rate dalam rumah tertinggi adalah Cx. quinquefasciatus sebesar 0,396 sedangkan landing rate luar rumah tertinggi adalah Cx. vishnui sebesar 0,208. Man hour density (MHD) dinding tertinggi adalah Cx. quinquefasciatus sebesar 1,5 dan kandang An. vagus sebesar 23,75. Indeks keragaman tertinggi An. vagus adalah sebesar 0,335. Kelimpahan nisbi dan angka dominasi tertinggi adalah An. vagus secara berurutan sebesar 62,36 dan 686. Fauna nyamuk di Desa Pulosari hanya Cx. quinquefasciatus yang diperoleh dengan semua metoda penangkapan, dengan landing rate dalam rumah sebesar 0,38; luar rumah sebesar 0,15; man hour density (MHD) dinding sebesar 0,417 dan kandang sebesar 4. Indeks keragaman tertinggi An. vagus adalah sebesar 0,347. Kelimpahan nisbi dan angka dominasi tertinggi adalah Cx. quinquefasciatus secara berurutan sebesar 87,5 dan 748,05. Kesukaan nyamuk terhadap umpan belum diketahui (antropofilik/zoofilik) sehingga human blood index belum dapat dihitung. Tidak ditemukan nyamuk positif virus JE.

Balai Litbang P2B2 Banjarnegara Laporan Tahunan 2016

35 Gambar 4.6 Foto Kegiatan Penelitian Deteksi Infeksi JE di

KabupatenTulungagung

5) Identifikasi Karakteristik Rumah Yang Berhubungan Dengan Keberadaan Tikus Dan Cecurut Sebagai Dasar Prototipe Rumah Rapat Tikus (Rat Proof) Di Daerah Endemis Dan Bebas Leptospira Di Kab Pati, Jawa Tengah

Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi karakteristik rumah dan sosial yang berhubungan dengan keberadaan tikus dan cecurut, sebagai dasar pembuatan prototype rumah rapat tikus (ratproof) di daerah endemis dan bukan endemis leptospirosis.

Hasil penelitian menunjukkan jumlah rumah yang memiliki karakteristik rumah yang mudah dilalui tikus dan cecurut lebih banyak ditemukan di desa endemis daripada di daerah bebas. Beberapa karakteristik yang berbeda antar dua desa yaitu jarak antar bangunan, kondisi pintu masuk keluar, celah dinding dan atap, saluran air terbuka, tumpukan barang, baju/kain, buku/kertas/kardus dalam rumah, kabel dalam rumah yang tidak beraturan, dahan pohon menempel, jarak antar atap rumah dekat, dan peletakan makanan siap saji yang terbuka. Beberapa karakteristik rumah yang menunjukkan hubungan dengan keberadaan tikus dan cecurut meliputi sifat dinding, kondisi dinding, kondisi lantai, kondisi jendela, kabel dalam rumah yang tidak beraturan, celah dinding dan atap, tumpukan barang, baju/kain, buku/kertas/kardus dalam rumah dan sampah berserakan dalam rumah. Dari hasil wawancara mendalam, secara umum tidak ada perbedaan pada dua desa ini dalam hal sikap dan aspek ekonomi dalam pembangunan dan penataan rumah.

Balai Litbang P2B2 Banjarnegara Laporan Tahunan 2016

36

Gambar 4.7 Foto Kegiatan Penelitian Identifikasi Karakteristik Rumah Yang Berhubungan Dengan Keberadaan Tikus Dan Cecurut Sebagai Dasar Prototipe Rumah Rapat Tikus (Rat Proof) Di Daerah Endemis Dan

Bebas Leptospira Di Kab Pati, Jawa Tengah

6) Analisis Filogenetik Leptospira di Kota Semarang

Penelitian ini bertujuan menentukan hubungan kekerabatan Leptospira melalui analisis molekuler dari sampel manusia dan hewan reservoir (tikus dan cecurut).

Hasil penelitian menunjukkan dari 112 sampel yang terkumpul 3 diantaranya positif leptospirosis dengan pemeriksaan RDT Leptospira, sedangkan pemeriksaan PCR dengan antigen Lip L32 dan OmpL1 menunjukkan hasil negatif. Hasil survei tikus menunjukkan keberhasilan penangkapan tikus di Jangli 15,41% dengan species R. norvegicus, Rattus tanezumi dan Suncus murinus, sedangkan di Gajahmungkur 35,89% dengan species tikus Bandicota indica, Rattus norvegicus, Rattus tanezumi, Suncus murinus. Pemeriksaan PCR dari ginjal tikus menunjukkan dari 21 pool ginjal tikus survei di Kelurahan Jangli pada pemeriksaan PCR terdapat 8 pool yang positif dengan primer Lip L32 dan dengan primer OmpL1 terdapat 2 pool yang positif. Hasil laboratorium yang positif dari species R. norvegicus dan R. tanezumi. Pemeriksaan PCR dari ginjal tikus menunjukkan dari 16 pool ginjal tikus survei di kelurahan Gajahmungkur pada pemeriksaan PCR dengan primer Lip L32 terdapat 8 pool yang positif, dan dengan primer OmpL1 terdapat 7 pool yang positif. Hasil lab yang positif dari species B. indica, R. norvegicus dan R. tanezumi. Hasil sekuensing menunjukkan 9 dari 16 sampel yang diperiksa terdapat kedekatan 98-100% dengan serovar patogen diantaranya: Icterohaemorhagie, Canicola, Autumnalis, Hardjo, Pomona, Paidjan, Sejroe, Borgspetersenii, Grypphotyposa. Sebanyak 7 sampel lainnya kedekatan dengan strain patogenik berkisar 94-97%.

Balai Litbang P2B2 Banjarnegara Laporan Tahunan 2016

37

Gambar 4.8 Foto Kegiatan Penelitian Analisis Filogenetik Leptospira di Kota Semarang

7) Formulasi Umpan Papain pada Buah Pepaya (Carica papaya L) Sebagai Rodentisida Nabati Terhadap Mencit (Mus musculus) Albino

Penelitian ini bertujuan untuk membuat formulasi rodentisida nabati papain buah pepaya (Carica papaya L.) yang tepat terhadap mencit.

Hasil penelitian menunjukkan konsumsi mencit terhadap pakan semakin menurun dengan semakin meningkatnya konsentrasi pelunak daging merk ‘X” yang ditambahkan ke dalam pakan, tidak terjadi perubahan terhadap perilaku dan reaksi mencit setelah pemberian pakan berodentisida, adanya perubahan pada semua kelompok uji dengan tingkat kerusakan organ yang berbeda-beda berdasarkan pemeriksaan histopatologi. Pakan dengan pelunak daging merk “X” yang memiliki kandungan papain, garam dan gula menyebabkan kematian pada mencit dengan kematian tertinggi dan waktu tercepat dalam kelompok uji yang diberi pakan dengan konsentrasi 32% produk “X”.

Gambar 4.9 Foto Kegiatan Penelitian Formulasi Umpan Papain pada Buah Pepaya (Carica papaya L) Sebagai Rodentisida Nabati Terhadap Mencit

(Mus musculus) Albino

Selain 7 (tujuh) penelitian DIPA, Tahun 2016 Balai Litbang P2B2 Banjarnegara juga melaksanakan Riset Pembinaan Ilmu pengetahuan dan

Balai Litbang P2B2 Banjarnegara Laporan Tahunan 2016

38

teknologi kedokteran (Risbin Iptekdok). Berikut ringkasan dari penelitian tersebut

1) Kajian Invitro Beberapa Ekstrak Tanaman Yang Berpotensi Sebagai Antiviral Dengue-3

Penelitian ini bertujuan untuk membuktikan ekstrak tanaman (daun jambu biji/Psidium guajava), daun papaya/Carica papaya, daun pare/Momordica charantia, daun cabe jawa/Piper retrofactum dan daun kemangi/Ocinum sativum) sebagai antiviral Dengue-3.

Hasil penelitian Konsentrasi aman terhadap sel vero untuk ekstrak daun papaya, pare dan kemangi masing-masing adalah 3,125 ppm,ekstrak daun jambu biji 25 ppm dan daun cabe jawa 12,5 ppm. Uji imunositokimia semua ekstrak senyawa tanaman berhasil menurunkan infeksi Dengue-3 (satu hari) pada sel vero. Senyawa yang lebih bersifat toksik adalah daun papaya, pare dan kemangi, disusul daun cabe jawa dan daun jambu biji.

Gambar 4.10 Foto Kegiatan Penelitian Kajian Invitro Beberapa Ekstrak Tanaman Yang Berpotensi Sebagai Antiviral Dengue-3

b) Dokumen Bidang Ilmiah dan Etik

Output kegiatan dokumen bidang ilmiah dan etik adalah berupa 1 dokumen, yang didalamnya mencakup:

Balai Litbang P2B2 Banjarnegara Laporan Tahunan 2016

39

Kegiatan Pertemuan Ilmiah Berkala Balai Litbang P2B2 Banjarnegara dilaksanakan pada tanggal 7-8 Desember 2016, yang mengambil tema “Sosialisasi Hasil Analisis Data dan Kajian Laboratorium Penyakit Bersumber Binatang di Jawa Tengah”. Acara ini dihadiri lintas sektor yaitu perwakilan dari Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Tengah dan Kabupaten/Kota serata civitas akademika perguruan tinggi. Materi yang disampaikan antara lain

a) Malaria Jawa Tengah (Program Eliminasi Malaia di Jawa Tengah)

b) Hasil Penelitian sebagai Pendukung Penanggulangan DBD di Jawa Tengah c) Leptospirosis di Jawa Tengah

d) Leptospirosis dan Berbagai Metode Deteksinya e) Progress Report Penelitian Tahun 2016

Gambar 4.11 Foto Kegiatan Pertemuan Ilmiah Berkala (PIB)

2) Survei P2B2 Daerah Potensi KLB

a) Penyelidikan Kejadian Demam Berdarah Dengue Di Desa Wanadri Kecamatan Bawang Kabupaten Banjarnegara tanggal 29 Januari 2016. (1) Berdasarkan indikator HI dan CI maka Desa Wanadri mempunyai

risiko tinggi terjadinya penularan Dengue.

(2) Terdapat virus Dengue dalam tubuh nyamuk Ae. aegypti dan Ae. albopictus.

(3) Terjadi transmisi transovarial pada nyamuk Ae. aegypti dan Ae. albopictus di Desa Wanadri.

b) Konfirmasi Leptospira pada Tikus dan Cecurut di Kelurahan Karang Pucung Kecamatan Purwokerto Selatan Kabupaten Banyumas tanggal 23-24 Februari 2016

(4) Keberhasilan penangkapan tikus (trap success) di Kelurahan Karang Pucung sebesar 12,3%.

(5) Spesies tikus dan cecurut yang tertangkap yaitu Rattus tanezumi, Mus musculus dan Suncus murinus.

Balai Litbang P2B2 Banjarnegara Laporan Tahunan 2016

40

(6) Hasil pemeriksaan laboratorium menggunakan PCR dari sampel ginjal tikus menunjukkan ditemukan tikus dan cecurut positif bakteri Leptospira patogen dari spesies S. murinus, M. musculus dan R. tanezumi.

(7) Dua sampel air yang berasal dari sumur gali positif bakteri Leptospira patogen.

c) Penyelidikan Kejadian Leptospirosis di Desa Ngaran Kecamatan Kaligesing Kabupaten Purworejo tanggal 10-12 Februari 2016

(1) Kemungkinan riwayat penularan penderita leptospirosis yang meninggal bisa berasal dari tempat kerja (sebagai buruh bangunan) dan lingkungan sekitar rumah.

(2) Spesies tikus yang ditemukan hanya satu ekor yaitu Rattus tanezumi. (3) Hasil pemeriksaan laboratorium menggunakan PCR dari sampel ginjal

tikus dan sampel air menunjukkan tidak ditemukan bakteri Leptospira patogen

Gambar 4.12 Foto Kegiatan Survei P2B2 Daerah Potensi Kejadian Luar Biasa

3) Penilaian Jabatan Fungsional Peneliti

Kegiatan TP2U Balai Litbang P2B2 Banjarnegara Tahun 2016 berupa : a) Pembinaan Peneliti dan Litkayasa

Acara diselenggarakan pada tanggal 16 November 2016 di Studio Multimedia. Materi yang disampaikan antara lain :

(1) Peran Serta Aparatur Pemerintah dalam upaya Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi diantaranya tentang Whistleblower’s System (WBS) yang di Balai Litbang P2B2 Banjarnegara diketuai oleh Dewi Marbawati,S.Si sekretaris Rr Anggun PD dan anggota Dian, Vina, Tri Isnani.

(2) Pembinaan peneliti dan litkayasa oleh Bina Ikawati SKM,M.Kes diantaranya menjelaskan susunan dasar pembentukan tim TP2U di

Balai Litbang P2B2 Banjarnegara Laporan Tahunan 2016

41

Balai Litbang P2B2 Banjarnegara, fungsinya sebagai perpanjangan tangan Ka Balai dalam pembinaan teknisi dan litkayasa, penilaian angka kredit (tidak menilai hanya mengecek kelengkapan), serta melaporkan kepada pimpinan setiap tahunnya. Kondisi terakhir peneliti dan litkayasa serta fungsional umum peneliti dan litkayasa divalidasi pada saat paparan.

(3) Materi mengenai kompetensi peneliti disampaikan oleh pengelola kepegawaian Andri Wahyu Prasetya, S.Sos. Wacana ke depan bahwa kompetensi dicapai dahulu baru menduduki jabatan. Kedepan semuanya akan memiliki jabatan fungsional, yang sudah masuk JFU tidak bisa lagi melakukan kenaikan pangkat reguler hanya diberi kesempatan satu kali. Ada wacana pula dari pangkat dan jabatan yang sama bisa berbeda tunjangan karena gradenya bisa berbeda.

(4) Sosialisasi e-peneliti oleh Zumrotus Sholichah, SKM pada sosialisasi disampaikan bahwa ke depannya pengajuan PAK melalui e peneliti. Untuk LIPI masa tenggang per 1 April 2016 -1 April 2017 diterapkan di LIPI sedangkan di kementerian / lembaga 1 Mei 2016 -1 Mei 2017 berakhir. Sejak 1 Mei 2017 diterapkan sepenuhnya di kementerian /lembaga. Masa tenggang semua kandidat wajib menggunakan e peneliti. Semua peneliti dan calon peneliti telah diberikan pasword e peneliti dan step-step untuk mencoba serta pasword yang bisa digunakan untuk simulasi. Namun demikian data di e jabfung peneliti tidak bisa dimigrasi ke e peneliti.

(5) Sharing kegiatan teknis yang diikuti oleh peneliti/litkayasa

b) Peningkatan kapasitas peneliti dalam mempersiapkan materi untuk Pertemuan Ilmiah Berkala

Acara diselenggarakan pada tanggal 5 Desember 2016 di Studio Multimedia dengan tujuan untuk mempersiapkan presentan dan materi sebelum diselenggarakannya acara PIB. Presentasi hasil kajian yang dilakukan oleh peneliti meliputi Kajian mengenai malaria, leptospirosis, DBD dan pemeriksaan laboratorium untuk leptospirosis. Presentasi ini selain sebagai sharing ilmiah diantara peneliti dan peningkatan kapasitas peneliti juga sebagai persiapan sebelum disampaikan pada acara Pertemuan Ilmiah Berkala. Tidak hanya dari segi materi, uji coba waktu dan uji coba pengatur waktu juga dilakukan pada kegiatan ini. Timer akan berbunyi saat presentasi telah mencapai waktu yang ditentukan (20 menit).

Balai Litbang P2B2 Banjarnegara Laporan Tahunan 2016

42

c) Pengecekan Pengajuan Jabatan Fungsional Peneliti Dan Litkayasa Di Tahun 2016

Jumlah Peneliti di Balai Litbang P2B2 Banjarnegara tahun 2016 sebanyak 15, terdiri dari 11 peneliti aktif, 4 peneliti Bebas semantara karena tubel dan 1 peneliti bebas sementara karena menduduki jabatan struktural. Calon peneliti sebanyak 5 orang dan kesemuanya telah mengikuti diklat jabatan fungsional peneliti. Dua calon peneliti sedang mempersiapkan pengajuan angka kredit dikarenakan masa tenggang sertifikat diklat jatuh temponya pada 31 Desember 2016 a.n (Zumrotus Sholichah dan Asnan Prastawa). Dapat disimpulkan bahwa jumlah peneliti dan calon peneliti aktif sebanyak 21 dengan peneliti dan calon peneliti aktif 16 orang.

Jumlah Litkayasa sebanyak 5 orang, terdiri dari 4 litkayasa aktif dan 1 litkayasa bebas sementara karena tugas belajar. Jumlah calon litkayasa sebanyak 8 orang terdiri dari 7 litkayasa aktif dan 1 orang diantaranya sedang bebas sementara karena tugas belajar. Dapat disimpulkan jumlah litkayasa dan calon litkayasa sebanyak 13 orang dan jumlah litkayasa dan calon litkayasa aktif sebanyak 11 orang. Calon litkayasa perlu terus dimotivasi untuk mengajukan jabatan fungsionalnya apalagi hingga saat ini tidak ada kewajiban untuk mengikuti diklat atau pelatihan khusus untuk pengajuan sebagai litkayasa. Hal ini utamanya untuk masa kerjanya sudah cukup lama (lebih dari 2 tahun). Informasi dari kepegawaian Balai Litbang P2B2 Banjarnegara bahwa teknisi litkayasa yang dalam SK CPNS/PNS menyebut secara jelas posisi tersebut (PNS pengadaan April 2015) pengajuan kenaikan pangkat hanya diberi satu kali kesempatan kenaikan pangkat secara reguler selanjutnya harus melalui jalur fungsional.

Permasalahan yang dihadapi pada pengelola kepegawaian menyangkut jabatan fungsional peneliti/litkayasa adalah pada peneliti yang mempunyai rangkap tugas dengan struktural. Saat laporan ini dibuat pengelola kepegawaian masih mengalami kesulitan dalam pengurusan proses secara online kenaikan pangkat secara fungsional dari peneliti yang mempunyai rangkap tugas dengan jabatan struktural. Solusi dari masalah tersebut masih dikonsultasikan dengan biro hukum dan kepegawaian sekretariat Badan Litbangkes.

Balai Litbang P2B2 Banjarnegara Laporan Tahunan 2016

43 4) Koordinasi Protokol Penelitian

a) Mengikuti kegiatan pertemuan konsultasi dan koordinasi pembinaan dengan LIPI terkait penjelasan mengenai peran dan fungsi TP2I, TP2U dan TP3 Badan Litbangkes tanggal 10-11 Maret 2016 di Tawangmangu yang diikuti oleh Zumrotus Sholichah, SKM. Kegiatan ini berbermanfaat dalam menyatukan persamaan persepsi dalam penilaian fungsional peneliti baik dari sisi manajerial maupun teknis.

b) Tanggal 14-15 Juli 2016 sdri Eva Lestari menghadiri kegiatan Koordinasi Anggaran untuk Penelitian Multicenter Filariasis 2017. Pertemuan dilaksanakan di Jakarta. Koordinasi ini penting dilakukan dalam membuat perencanaan penelitian utamanya dihubungkan dengan penganggarannya, hal ini karena penelitian bersifat terpusat meskipun sumber dana pada masing-masing UPT Pusat Upaya Kesehatan Masyarakat.

c) Tanggal 29 Agustus-1 September 2016 sdri Nuri Alvino Qurana, A.MAK ditugaskan ke BBLITVET Bogor untuk mengikuti harmonisasi pengujian dan launching kit deteksi tripanosoma dan toxoplasma. Launching tersebut dilanjutkan dengan pemeriksaan dengan kit yang dilaunching, dilakukan oleh beberapa peserta dari institusi yang berbeda termasuk sdri Nuri untuk melihat penerimaan dalam penggunaan kit diagnostic. Kegiatan ini diperlukan dalam memperluas wawasan dan membangun jejaring dengan instansi diluar Badan Litbangkes.

5) Manajemen Laboratorium

a) Koleksi Referensi Nyamuk Aedes berupa survei jentik dilakukan 3 kali tanggal 26 Febuari 2016 di Desa Pucang dengan pelaksana Nova Pramestuti, Adil Ustiawan dan Vina Yuliana, tanggal 30 Juni 2016 di Desa Banjarkulon dengan pelaksana Ulfah Farida T, Ady Wicaksono dan Barata Wella A., serta tanggal 1 Juli 2016 di Desa Kalipelus dengan pelaksana Ulfah Farida T., Puji Astuti dan Barata Wella A.

b) Koleksi Referensi Nyamuk Anopheles berupa survei nyamuk tanggal 24-25 Februari 2016 dengan pelaksana Agung Puja K, Bondan Fajar W, Adil Ustiawan dan Sumarwoto, serta survei jentik tanggal 21-22 Juli 2016 dengan pelaksana Ady Wicaksono, Diah Fitri R dan Pria Setiya A, keduanya bertempat di Desa Gunungjati Pagedongan.

Balai Litbang P2B2 Banjarnegara Laporan Tahunan 2016

44

c) Survei darah malaria pada tanggal 16-18 Maret 2016 di desa Lemahjaya dengan pelaksana Tri Wijayanti, Anggun Paramitha D., Jarohman Raharjo, Wahyuning Nuraeni dan Nuri Alfino Q.

d) Pengambilan dan pemeriksaan darah dari suspek filariasis di Desa Pekasiran tanggal 15 Maret 2016 dengan pelaksana Agung Puja K, Wahyuning N, dan Nuri Alfino Q. Serta di Pagedongan tanggal 16 Mei 2016 dengan pelaksana drh. Corry L. J. Sianturi, Agung Puja K, dan Wahyuning e) Survei tikus untuk koleksi referensi dilakukan tanggal 22-24 Juni 2016 di

Kelurahan Kutabanjarnegara dengan pelaksana drh. Cory L. J. Sianturi, Pria Setiya A, Ady Wicaksono.

f) Pengambilan sampel air untuk pemeriksaan leptospirosis sebanyak 4 kali, yaitu tanggal 1 Juni 2016 di Kel. Jangli Semarang dengan pelaksana Dyah Widiastuti, S. Si., M. Sc. dan Puji Astuti, A. Md., tanggal 27 Juli 2016 di Desa Langgenharjo dan Bakaran Kulon Pati dengan pelaksana Dyah Widiastuti, S. Si., M. Sc., tanggal 29 Juli 2016 di Kelurahan Gajahmungkur Semarang dengan pelaksana Vina Yuliana, A. Md. dan tanggal 3-4 Agustus 2016 di Pati dengan pelaksana Barata Wella A. dan Isya Fikria Kalimah. g) Uji kuesioner penyelidikan epidemiologi di Semarang pada tanggal 9-10

Juni 2016 dengan pelaksana Jarohman Raharjo, SKM. dan Isya Fikria Kalimah.

h) Updating data epidemiologi terkait P2B2 di Dinkesprov Jawa Tengah dan DIY pada tanggal 4-7 April 2016 dengan pelaksana Agung Puja Kesuma, SKM dan Jarohman Raharjo, SKM. dan di Dinkesprov Jawa Timur pada

Dokumen terkait