• Tidak ada hasil yang ditemukan

LAPORAN TAHUNAN BALAI LITBANG P2B2 BANJARNEGARA TAHUN 2016

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "LAPORAN TAHUNAN BALAI LITBANG P2B2 BANJARNEGARA TAHUN 2016"

Copied!
95
0
0

Teks penuh

(1)

LAPORAN TAHUNAN

BALAI LITBANG P2B2

BANJARNEGARA TAHUN 2016

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA

BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN KESEHATAN

BALAI LITBANG P2B2 BANJARNEGARA

Jalan Selamanik No. 16 A Banjarnegara

(2)

KATA PENGANTAR

Puji

dan

syukur kami

panjatkan kehadirat

Tuhan Yang Maha Esa

atas selesainya penyusunan Laporan Tahunan Balai Litbang P2B2 Banjarnegara tahun 2016. Laporan ini merupakan gambaran seluruh kegiatan yang telah dilaksanakan

oleh Balai Litbang P282 Banjarnegara terhadap penggunaan alokasi dana APBN

dan beberapa sumber dana selama tahun 2016. Sebagai acuan dalam sistematika penyusunan laporan menyesuaikan

format dari

Badan Litbangkes sebagai unit organisasi eselon

l, karena diharapkan

dapat menjadi masukan bagi penyusunan Laporan Tahunan Badan Litbangkes. Penyusunan laporan tahunan ini akan selalu dievaluasi untuk perbaikan hasil analisisnya, agar dapat diperoleh gambaran input,

proses

dan

output kegiatan

di

Balai Litbang P2B2 Banjarnegara

yang

semakin

optoimal.

Demikian laporan tahunan

ini

disusun,

agar dapat

bermanfaat sebagai

bahan masukan dan wahana introspeksi bagi pelaksanaan tugas dan fungsi Balai Litbang P2B2 Banjarnegara.

,

Jaruai

2017 Litbang P2B2 Banjarnegara

it SKii[

M. Si 197001021995011001

"r,

o\

Balai Litbang P2B2 Banl.megara Laporan Tahunan 2016

(3)

Balai Litbang P2B2 Banjarnegara Laporan Tahunan 2016 ii DAFTAR ISI KATA PENGANTAR ... i DAFTAR ISI ... ii

DAFTAR TABEL ... iii

DAFTAR GAMBAR ... iv

BAB I ANALISA SITUASI AWAL TAHUN ... 1

A. HAMBATAN TAHUN LALU... 1

B. KELEMBAGAAN ... 2

C. SUMBER DAYA ... 10

1. Sumber Daya Manusia ... 10

2. Sarana dan Prasarana ... 14

3. Dana Anggaran ... 15

BAB II TUJUAN DAN SASARAN KERJA ... 17

A. DASAR HUKUM ... 17

B. TUJUAN, SASARAN DAN INDIKATOR KINERJA ... 17

BAB III STRATEGI PELAKSANAAN ... 23

A. STRATEGI PENCAPAIAN TUJUAN, SASARAN DAN INDIKATOR KINERJA ... 23

B. HAMBATAN DALAM PELAKSANAAN STRATEGI ... 24

C. TEROBOSAN YANG DILAKUKAN ... 25

BAB IV HASIL KERJA ... 27

A. PENCAPAIAN TUJUAN DAN SASARAN ... 27

B. PENYERAPAN ANGGARAN ... 83

C. UPAYA WAJAR TANPA PENGECUALIAN (WTP) DAN WBK (WILAYAH BEBAS DARI KORUPSI) WBBM (WILAYAH BIROKRASI BERSIH MELAYANI) ... 87

(4)

Balai Litbang P2B2 Banjarnegara Laporan Tahunan 2016

iii

DAFTAR TABEL

Tabel 1.1 Jumlah PNS Balai Litbang P2B2 Banjarnegara Menurut Jabatan Tahun 2016 ... 11 Tabel 1.2 Pegawai Balai Litbang P2B2 Banjarnegara yang Melaksanakan Tugas

Tahun 2016 ... 13 Tabel 1.3 Inventarisasi Sarana dan Prasarana berdasarkan SIMAK BMN Tahun

2016 ... 14 Tabel 1.4 Anggaran Balai Litbang P2B2 Banjarnegara Tahun 2016 ... 15 Tabel 2.1 Output Kegiatan RKA-KL yang Mendukung Capaian Indikator Kinerja

Balai Litbang P2B2 Banjarnegara Tahun 2015 ... 21 Tabel 4.1 Target dan Realisasi Indikator Kinerja Tahun 2016 ... 27 Tabel 4.2 Publikasi Ilmiah Balai Litbang P2B2 Banjarnegara Tahun 2016 ... 27 Tabel 4.3 Judul Penelitian Dan Output Yang Dihasilkan Balai Litbang P2B2

Banjarnegara Tahun 2016 ... 29 Tabel 4.4 Capaian Output Kegiatan Balai Litbang P2B2 Banjarnegara yang

tercantum dalam RKA-KL Tahun 2016 ... 31 Tabel 4.5 Alokasi Dan Realisasi Anggaran Per Indikator Kinerja Balai Litbang P2B2

Banjarnegara Tahun 2016 ... 84 Tabel 4.6 Alokasi Dan Realisasi Per Indikator Kinerja Sebelum dan Sesudah

Efisiensi Balai Litbang P2B2 Banjarnegara Tahun 2016 ... 85 Tabel 4.7 Alokasi Dan Realisasi Anggaran Per Output RKAKL Balai Litbang P2B2

(5)

Balai Litbang P2B2 Banjarnegara Laporan Tahunan 2016

iv

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1.1 Struktur Organisasi Balai Litbang P2B2 Banjarnegara Menurut

Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor 920 / Menkes/Per/V/2011 ... 5

Gambar 1.2 Penjabaran Tugas Dan Fungsi Dalam Struktur Organisasi Dan Tata Kerja Balai Litbang P2B2 Banjarnegara menurut SK Kepala Balai Litbang P2B2 Banjarnegara No. KP.04.03/ IV.6/056/2015 ... 6

Gambar 1.3Struktur Organisasi Dan Tata Kerja Balai Litbang P2B2 Banjarnegara menurut SK Kepala Balai Litbang P2B2 Banjarnegara No. KP.04.03/IV.6/1479/2016 ... 9

Gambar 1.4 Jumlah Pegawai Balai Litbang P2B2 Banjarnegara Tahun 2006-2016 10 Gambar 1.5 Jumlah PNS Balai Litbang P2B2 Banjarnegara Berdasarkan Golongan Tahun 2016 ... 11

Gambar 1.6 Jumlah PNS Balai Litbang P2B2 Banjarnegara Menurut Pendidikan Tahun 2016 ... 12

Gambar 1.7 Jumlah PNS Balai Litbang P2B2 Banjarnegara Berdasarkan Jenis Kelamin Tahun 2016 ... 12

Gambar 1.8 Jumlah PNS Balai Litbang P2B2 Banjarnegara Berdasarkan Umur Tahun 2016 ... 13

Gambar 2.1 Pernyataan Perjanjian Kinerja Balai Litbang P2B2 Banjarnegara Tahun 2016 Setelah Revisi... 19

Gambar 2.2 Formulir Perjanjian Kinerja Balai Litbang P2B2 Banjarnegara Tahun 2016 Setelah Revisi... 20

Gambar 4.1 Media Publikasi Ilmiah Balai Litbang P2B2 Banjarnegara Tahun 2016 28 Gambar 4.2 Perbandingan Target dan Realisasi Output Kinerja Tahun 2012-2016 30 Gambar 4.3 Foto Kegiatan Penelitian Identifikasi Faktor Risiko Murine Typhus Di Kota Semarang ... 32

Gambar 4.4 Foto Kegiatan Penelitian Pemanfaatan Radiasi Sinar Gamma Terhadap Kemandulan Nyamuk Culex quinquefasciatus Sebagai Upaya Pengendalian Vektor Filariasis di Kota Pekalongan ... 33

Gambar 4.5 Foto Kegiatan Penelitian Rekonfirmasi Pes Pada Tikus Silvatik di Kabupaten Boyolali Jawa Tengah ... 34

Gambar 4.6 Foto Kegiatan Penelitian Deteksi Infeksi JE di KabupatenTulungagung ... 35

Gambar 4.7 Foto Kegiatan Penelitian Identifikasi Karakteristik Rumah Yang Berhubungan Dengan Keberadaan Tikus Dan Cecurut Sebagai Dasar Prototipe Rumah Rapat Tikus (Rat Proof) Di Daerah Endemis Dan Bebas Leptospira Di Kab Pati, Jawa Tengah ... 36

Gambar 4.8 Foto Kegiatan Penelitian Analisis Filogenetik Leptospira di Kota Semarang ... 37

Gambar 4.9 Foto Kegiatan Penelitian Formulasi Umpan Papain pada Buah Pepaya (Carica papaya L) Sebagai Rodentisida Nabati Terhadap Mencit (Mus musculus) Albino ... 37

Gambar 4.10 Foto Kegiatan Penelitian Kajian Invitro Beberapa Ekstrak Tanaman Yang Berpotensi Sebagai Antiviral Dengue-3 ... 38

Gambar 4.11 Foto Kegiatan Pertemuan Ilmiah Berkala (PIB) ... 39

Gambar 4.12 Foto Kegiatan Survei P2B2 Daerah Potensi Kejadian Luar Biasa ... 40

Gambar 4.13 Foto Kegiatan Manajemen Laboratorium ... 45

Gambar 4.14 Foto Kegiatan Magang Mahasiswa... 46

(6)

Balai Litbang P2B2 Banjarnegara Laporan Tahunan 2016

v Gambar 4.16 Foto Kegiatan Membantu/Memfasilitasi Penelitian Mahasiswa dan

Pelatihan ... 50

Gambar 4.17 Foto Kegiatan. Rapat Rutin Redaksi Balaba Tahun 2016 ... 53

Gambar 4.18 Jurnal Balaba Volume 12 No. 1 dan 2 Tahun 2016 ... 53

Gambar 4.19 Foto Kegiatan Workshop Peningkatan Kompetensi Peneliti Daerah di Yogyakarta ... 54

Gambar 4.20 Foto Kegiatan Konsultasi Pengelolaan Jurnal di Jakarta ... 54

Gambar 4.21 Foto Kegiatan Workshop Penulisan Ilmiah Paket 1 di Semarang ... 56

Gambar 4.22 Foto Kegiatan Workshop Penulisan Ilmiah Paket 2 di Semarang ... 56

Gambar 4.23 Pengadaan buku perpustakaan Tahun 2016 ... 58

Gambar 4.24 Foto Kegiatan Desinfo ... 59

Gambar 4.25 Foto Kegiatan Seminar Annual Scientific Meeting (ASM) 2016 “Penanggulangan Leptospirosis dengan Pendekatan One Health” di Yogyakarta ... 60

Gambar 4.26 Booklet Profil Balai Litbang P2B2 Banjarnegara ... 60

Gambar 4.27 Leaflet Tahun 2016 ... 61

Gambar 4.28 Website lama tampilan lama Balai Litbang P2B2 Banjarnegara ... 61

Gambar 4.29 Website lama tampilan baru Balai Litbang P2B2 Banjarnegara ... 61

Gambar 4.30 Rencana tampilan website baru ... 62

Gambar 4.31 Rapat Kerja Balai Litbang P2B2 Banjarnegara Tahun 2016 ... 63

Gambar 4.32 Foto Kegiatan Proses Review Evaluasi SAKIP ... 69

Gambar 4.33 Piagam Penghargaan SAKIP Tahun 2015 dari Badan Litbangkes .... 69

Gambar 4.34 Foto Kegiatan Pengelolaan Sistem Akuntansi Instansi ... 75

Gambar 4.35 Foto Kegiatan Manajemen Penggunaan PNBP ... 78

Gambar 4.36 Foto Kegiatan Administrasi Pengelolaan Kepegawaian... 79

Gambar 4.37 Foto Kegiatan Pelatihan Teknis Bakteriologi ... 80

Gambar 4.38 Foto Kegiatan Pelatihan Administrasi ... 82

Gambar 4.40 Piagam Penghargaan dari Menteri Kesehatan RI sebagai Unit Kerja yang Menerapkan Indikator Wilayah Bebas Dari Korupsi (WBK) Tahun 2016 ... 87

(7)

Balai Litbang P2B2 Banjarnegara Laporan Tahunan 2016

1

1. BAB I ANALISA SITUASI AWAL TAHUN

A. HAMBATAN TAHUN LALU

Beberapa hambatan yang ditemui dalam pelaksanaan kegiatan di tahun 2015:

1. Belum ada kesepahaman mengenai rangkap jabatan dengan BKN

2. Para peserta diklat dan ujian pengadaan barang dan jasa (PBJ) tahun 2015 tidak ada yang lulus sehingga jumlah SDM PBJ masih sedikit dan sangat diperlukan.

3. Belum tersosialisasinya permintaan informasi satu pintu, sehingga masih banyak permintaan informasi dari luar yang tidak terdokumentasi dengan baik.

4. Kurangnya SDM kehumasan karena petugas hanya 1 orang dan masih merangkap dengan pekerjaan lain

5. Pengadaan buku perpustakan khususnya untuk buku-buku terbitan luar negeri tidak dapat terealisasi sesuai rencana dikarenakan nilai kurs dolar yang naik.

6. Belum teranggarkannya kegiatan pembelian tanah kantor lama, sehingga rencana pengembangan gedung lama pada tahun berikutnya juga terhambat. Pada awal perencanaan sebenarnya sudah dianggarkan, kemudian dihapus karena ada kebijakan untuk menganggarkannya di tahun 2015 melalui Revisi DIPA dari sisa anggaran pembelian tanah Loka Litbang P2B2 Ciamis. Namun sampai proses akhir revisi tidak medapat persetujuan dari DJA.

7. Kondisi ruangan rearing roden yang belum memenuhi standar untuk pemeliharaan hewan coba dimana kondisi ruangan yang kurang luas sehingga kandang yang digunakan terbatas. Hal ini menyebabkan padatnya jumlah hewan dalam satu kandang dan kesulitan untuk memisahkan induk dan anak setelah waktunya disapih sehingga sering terjadi perkawinan sedarah antara induk dan anak dan saudara satu kelahiran.

8. Keadaan ruang instalasi bakteriologi yang belum memenuhi standar minimal laboratorium penelitian kesehatan sehingga kurang mendukung untuk pemeliharaan kultur bakteri, sel mamalia maupun virus yang dilakukan secara kontinyu.

(8)

Balai Litbang P2B2 Banjarnegara Laporan Tahunan 2016

2

B. KELEMBAGAAN

Balai Litbang P2B2 Banjarnegara bermula dari Proyek Intensification of Communicable Disease Control – Asian Development Bank (ICDC-ADB) yang dimulai pada tahun 1998, yaitu suatu proyek Intensifikasi Pemberantasan Penyakit Menular (IPPM) yang meliputi penyakit Malaria, ISPA, TBC dan Penyakit yang Dapat Dicegah Dengan Imunisasi (PD3I). Proyek ICDC-ADB ini dilaksanakan di enam propinsi yaitu : Jawa Barat, Jawa Tengah, Sumatera Selatan, Kalimantan Selatan, Sulawesi Tengah dan Nusa Tenggara Timur. Proyek ini terdistribusi 21 Kabupaten di enam Provinsi tersebut.

Untuk menunjang upaya menurunkan kejadian malaria di daerah ICDC-ADB maka dibangun institusi penunjang proyek bernama Stasiun Lapangan Pemberantasan Vektor (SLPV)di enam Provinsi, salah satunya di Provinsi Jawa Tengah, SLPV ini berkedudukan di Banjarnegara Provinsi Jawa Tengah dengan Annual Parasite Incidence tertinggi diantara empat kabupaten pelaksana proyek ICDC-ADB lainnya di Jawa Tengah, yaitu : Banjarnegara, Jepara, Kebumen, dan Pekalongan. SLPV ini secara adminstratif bertanggung jawab kepada Kanwil Departemen Kesehatan Provinsi Jawa Tengah, tetapi secara teknis kepada Kepala Direktur Pemberantasan Penyakit Bersumber Binatang (P2B2).

SLPV Banjarnegara mulai beroperasi tanggal 15 Agustus 1999 yang menempati rumah kontrakan di Jalan Al Munawaroh No. 11 Banjarnegara sampai dengan bulan September 2000. Gedung baru kemudian dibangun di atas tanah Pemda Banjarnegara dengan luas tanah 1360 m2. Pembangunan gedung mulai tanggal 6 Januari 2000 dan selesai tanggal 3 Mei 2000. Kemudian baru ditempati sejak tanggal 14 September 2000.

Dengan diberlakukannya UU No. 22 Tahun 1999 tentang Pemerintahan di Daerah, SLPV tidak diintegrasikan ke dalam Dinas Kesehatan Provinsi, tetapi masih merupakan UPT Pusat dibawah Badan Litbangkes bernama UPF-PVRP. Hal ini dimaksudkan agar SLPV dapat bermanfaat lebih luas bagi kabupaten/provinsi lain di luar Jawa Tengah.

Dengan berakhirnya Proyek ICDC-ADB aset UPF-PVRP yang ada di Provinsi harus diberdayakan. Untuk itu oleh Badan Litbangkes dan dibantu oleh Ditjen PPM-PL diusulkanlah kelembagaan UPF-PVRP kepada Menpan. Dengan persetujuan Menpan, Menteri Kesehatan dengan SK Nomor : 1406/MENKES/SK/IX/2003, tanggal : 30 September 2003 menetapkan kelembagaan UPF-PVRP di enam Provinsi menjadi Balai Litbang P2B2. Merujuk

(9)

Balai Litbang P2B2 Banjarnegara Laporan Tahunan 2016

3 Peraturan Menteri Kesehatan Nomor : 894/Menkes/Per/IX/2008, Loka Litbang P2B2 Banjarnegara mempunyai Unggulan Penelitian dan Pengembangan di bidang Penyakit Bersumber Rodensia. Pada tanggal 5 Mei 2011 berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor 920 / Menkes/Per/V/2011, status kelembagaan meningkat dari Loka Litbang P2B2 Banjarnegara (Eselon IVA) menjadi Balai Litbang P2B2 Banjarnegara (Eselon IIIB).

Balai Litbang Pengendalian Penyakit Bersumber Binatang Banjarnegara (Balai Litbang P2B2 Banjarnegara) sebagai Unit Pelaksana Teknis Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan mempunyai tugas melaksanakan penelitian dan pengembangan pengendalian penyakit bersumber binatang dan sesuai kebijakannya diarahkan mempunyai keunggulan bidang rodensia. Untuk menyelenggarakan tugas tersebut, Balai Litbang P2B2 Banjarnegara mempunyai tugas dan fungsi sebagai berikut:

1. Tugas

Melakukan Penelitian dan Pengembangan Pengendalian Penyakit Bersumber Binatang.

2. Fungsi

a. Penyusunan rencana dan program penelitian dan pengembangan pengendalian penyakit bersumber binatang.

b. Pelaksanaan kerjasama penelitian dan pengembangan pengendalian penyakit bersumber binatang.

c. Pelaksanaan monitoring, evaluasi dan penyusunan laporan penelitian dan pengembangan pengendalian penyakit bersumber binatang.

d. Pelaksanaan penelitian dan pengembangan pengendalian penyakit sesuai keunggulannya.

e. Penentuan karakteristik epidemiologi penyakit bersumber binatang. f. Pengembangan metode dan teknik pengendalian penyakit bersumber

binatang.

g. Pengelolaan sarana penelitian dan pengembangan pengendalian penyakit bersumber binatang serta pelayanan masyarakat.

h. Pengembangan jejaring informasi dan ilmu pengetahuan teknologi kesehatan.

i. Pelaksanaan diseminasi dan promosi hasil-hasil penelitian dan pengembangan pengendalian penyakit bersumber binatang.

(10)

Balai Litbang P2B2 Banjarnegara Laporan Tahunan 2016

4 Adapun struktur organisasi Balai Litbang P2B2 Banjarnegara menurut Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor 920 / Menkes/Per/V/2011 terdiri dari : 1. Kepala Balai Litbang P2B2 Banjarnegara

2. Kepala Sub Bagian Tata Usaha

Sub Bagian Tata Usaha mempunyai tugas melakukan urusan kepegawaian, keuangan, persuratan, perlengkapan dan rumah tangga Balai.

3. Kepala Seksi Program dan Kerjasama

Seksi Program dan Kerjasama mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan penyusunan program dan kerjasama, monitoring, evaluasi, penyusunan laporan, pengembangan jaringan informasi dan ilmu pengetahuan teknologi kesehatan serta diseminasi dan promosi hasil-hasil penelitian dan pengembangan pengendalian penyakit bersumber binatang. 4. Kepala Seksi Pelayanan dan Penelitian

Seksi Pelayanan dan Penelitian mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan pelaksanaan penelitian dan pengembangan termasuk metode dan teknik, pengelolaan sarana penelitian dan pengembangan pengendalian penyakit bersumber binatang serta pelayanan masyarakat.

5. Instalasi

Instalasi merupakan fasilitas penunjang penyelenggaraan penelitian dan pengembangan pengendalian penyakit bersumber binatang yang dipimpin oleh seorang Kepala dalam jabatan nonstruktural.

6. Kelompok Jabatan Fungsional

Terdiri dari sejumlah tenaga fungsional yang terbagi atas berbagai kelompok jabatan fungsional sesuai dengan bidang keahliannya. Tenaga fungsional terdiri dari jabatan fungsional Peneliti dan Litkayasa.

Berikut ini adalah Struktur Organisasi Balai Litbang P2B2 Banjarnegara sesuai dengan Peraturan Menteri Kesehatan Nomor : 920/Menkes/Per/V/2011 (gambar 1.1).

(11)

Balai Litbang P2B2 Banjarnegara Laporan Tahunan 2016

5

Gambar 1.1 Struktur Organisasi Balai Litbang P2B2 Banjarnegara Menurut Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor 920 / Menkes/Per/V/2011

Penjabaran tugas dan fungsi dalam struktur organisasi dan tata kerja Balai Litbang P2B2 Banjarnegara menurut Surat Keputusan Kepala Balai Litbang P2B2 Banjarnegara No. KP.04.03/ IV.6/056/2015 tanggal 12 Januari 2015, dapat dilihat pada gambar 1.2.

KEPALA SUB BAGIAN TATA USAHA INSTALASI SEKSI PELAYANAN PENELITIAN SEKSI PROGRAM DAN KERJASAMA KELOMPOK JABATAN FUNGSIONAL INSTALASI INSTALASI

(12)

Balai Litbang P2B2 Banjarnegara Laporan Tahunan 2016

6

Gambar 1.2 Penjabaran Tugas Dan Fungsi Dalam Struktur Organisasi Dan Tata Kerja Balai Litbang P2B2 Banjarnegara menurut SK Kepala Balai Litbang P2B2 Banjarnegara No. KP.04.03/ IV.6/056/2015

Kepala Balai

Budi Santoso

Kasubag Tata Usaha

Asyhar Tunissea

Kasi Pelayanan Penelitian

Sunaryo Pengelola Keuangan Eti Supeni Pengelola Kearsipan Pisesa Restu W Perlengkapan & RT Margono Perencanaan&Kerjasama Asnan Prastawa

Laporan & Monev

Dewi Puspita N

Desinfo & Promosi

Ratih Sulistiyanti Pengelola Bahan, Metode&Teknik Litbang Bondan Fajar W Pengelola Sarlit & Yanmas Bina Ikawati Jabfung Peneliti Sunaryo Jabfung Litkayasa Novia Tri A

Kasi Program dan Kerjasama

Tri Ramadhani Pengelola Kepegawaian Tri Setiyowati Inst. Entomologi Adil Ustiawan Inst. Parasitologi Tri Wijayanti Inst. Bakteriologi Dyah Widiastuti Inst. Rodentologi

Inst. Epid, GIS &Biostat

Jarohman R

Perpustakaan

Nur Sholihatin

Green House

(13)

Balai Litbang P2B2 Banjarnegara Laporan Tahunan 2016

Berdasarkan Surat Keputusan Kepala Balai Litbang P2B2 Banjarnegara Nomor KP.04.03/IV.6/1479/2016 tanggal 13 Oktober 2016, tentang Penempatan Pegawai Balai Litbang P2B2 Banjarnegara, terdapat penambahan dan perubahan nomenklatur dalam struktur organisasi Balai Litbang P2B2 Banjarnegara.

Pada tahun 2015, instalasi Balai Litbang P2B2 Banjarnegara terdiri dari 5 instalasi dan green house , sedangkan pada tahun 2016 ini terdapat 4 instalasi, yaitu :

1. Instalasi Laboratorium Terpadu a. Laboratorium Parasitologi

Mempunyai tugas melaksanakan penelitian dan pengembangan, menyelenggarakan kegiatan teknis serta penyediaan fasilitas pelayanan penelitian parasitologi

1) Laboratorium Helmintologi 2) Laboratorium Protozoologi b. Laboratorium Entomologi

Mempunyai tugas melaksanakan penelitian dan pengembangan, menyelenggarakan kegiatan teknis serta penyediaan fasilitas pelayanan penelitian entomologi

1) Laboratorium Kevektoran

2) Laboratorium Pengujian Insektisida

c. Laboratorium Mikrobiologi, Biomolekuler dan Immunologi

Mempunyai tugas melaksanakan penelitian dan pengembangan, menyelenggarakan kegiatan teknis serta penyediaan fasilitas pelayanan penelitian mikrobiologi, biomolekuler dan immunologi

d. Laboratorium Rodentologi

Mempunyai tugas melaksanakan penelitian dan pengembangan, menyelenggarakan kegiatan teknis serta penyediaan fasilitas pelayanan penelitian rodentologi

2. Instalasi Sumber Daya Tumbuhan

Mempunyai tugas melaksanakan penelitian dan pengembangan, menyelenggarakan kegiatan teknis serta penyediaan fasilitas pelayanan penelitian sumber daya tumbuhan

3. Instalasi Hewan Coba

Mempunyai tugas melaksanakan penelitian dan pengembangan, menyelenggarakan kegiatan teknis serta penyediaan fasilitas pelayanan penelitian hewan coba

(14)

Balai Litbang P2B2 Banjarnegara Laporan Tahunan 2016

4. Instalasi Epidemiologi dan Informasi Kesehatan

Mempunyai tugas melaksanakan penelitian dan pengembangan, menyelenggarakan kegiatan teknis serta penyediaan fasilitas pelayanan penelitian epidemiologi dan informasi kesehatan

(15)

Balai Litbang P2B2 Banjarnegara Laporan Tahunan 2016

9

Gambar 1.3Struktur Organisasi Dan Tata Kerja Balai Litbang P2B2 Banjarnegara menurut SK Kepala Balai Litbang P2B2 Banjarnegara No. KP.04.03/IV.6/1479/2016

Kepala Balai

Sub Bagian Tata Usaha

Lab. Protozoologi Lab. Helmintologi Kepegawaian Perlengkapan & RT Keuangan Umum Jabfung Litkayasa Jabfung Peneliti Perencanaan Program dan Informasi Evaluasi Program Kerjasama & Jejaring

IPTEK Perpustakaan

Pelayanan Data & Penelitian Pelayanan Sarana

Penelitian Pelayanan Masyarakat

Seksi Pelayanan Penelitian

Seksi Program & Kerjasama

Lab. Pengujian Insektisida Lab. Kevektoran Lab. Entomologi Lab.Rodentologi Lab. Mikrobiologi, Biomolekuler & Immunologi Lab. Parasitologi Inst. Sumber Daya

Tumbuhan Inst. Hewan Coba

Inst. Epidemiologi& Informasi Kesehatan

Inst. Laboratorium Terpadu

(16)

Balai Litbang P2B2 Banjarnegara Laporan Tahunan 2016

10

C. SUMBER DAYA

1. Sumber Daya Manusia

Sampai dengan Desember 2016, Balai Litbang P2B2 Banjarnegara memiliki pegawai sebanyak 66 orang yang terdiri dari 46 orang PNS dan 20 orang tenaga kontrak. Jumlah pegawai Balai Litbang P2B2 Banjarnegara dari tahun 2006-2016 disajikan dalam gambar 1.3

30 32 34 37 44 57 58 61 61 66 66 0 10 20 30 40 50 60 70 2006 2007 2008 2009 2010 2011 2012 2013 2014 2015 2016 Kondisi Pegawai Balai Litbang P2B2 Banjarnegara

Tahun 2006-2016

Sumber : SIMKA Kementerian Kesehatan Tahun 2016

Gambar 1.4 Jumlah Pegawai Balai Litbang P2B2 Banjarnegara Tahun 2006-2016

a. Jumlah Pegawai Menurut Jabatan

Menurut UU No. 8 Tahun 1974, jabatan pegawai negeri sipil dikelompokkan menjadi dua yaitu jabatan fungsional dan jabatan struktural. Balai Litbang P2B2 Banjarnegara mempunyai empat pejabat struktural yaitu Kepala Balai, Kepala Sub Bagian Tata Usaha, Kepala Seksi Program dan Kerjasama dan Kepala Seksi Pelayanan dan Penelitian, sedang yang lainnya adalah fungsional peneliti, litkayasa dan staf. Pejabat struktural Balai Litbang P2B2 Banjarnegara dijabat oleh fungsional peneliti, dimana Kepala Balai dan Kepala Seksi Program dan Kerjasama telah bebas sementara, sedangkan Kasubag Tata Usaha dan Kasi Yanlit menduduki jabatan rangkap. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat di tabel berikut.

(17)

Balai Litbang P2B2 Banjarnegara Laporan Tahunan 2016

11

Tabel 1.1 Jumlah PNS Balai Litbang P2B2 Banjarnegara Menurut Jabatan Tahun 2016 Sub Bagian/Seksi Fungsional Struktural (merangkap fungsional) Staf/JFU Jumlah Peneliti Litkayasa Kepala Balai - - 1 (BS) - 1 Sub Bagian TU - - 1 10 11 Seksi PKS 1 - 1 (BS) 4 6 Seksi Yanlit 9 5 1 13 28 Jumlah 10 5 4 27 46

Sumber : SIMKA Kementerian Kesehatan Tahun 2016

b. Jumlah Pegawai Menurut Golongan, Pendidikan, Jenis Kelamin dan Umur

Komposisi pegawai negeri sipil Balai Litbang P2B2 Banjarnegara menurut golongan, pendidikan, jenis kelamin dan umur disajikan dalam gambar berikut.

Ka Balai Subag TU Sie PKS Sie Yanlit Peneliti 4 2 7 7 4 12 9 1

Jumlah PNS Menurut Golongan Balai Litbang P2B2 Banjarnegara Tahun 2016

Gol I Gol II Gol III Gol IV

Sumber : SIMKA Kementerian Kesehatan Tahun 2016

Gambar 1.5 Jumlah PNS Balai Litbang P2B2 Banjarnegara Berdasarkan Golongan Tahun 2016

(18)

Balai Litbang P2B2 Banjarnegara Laporan Tahunan 2016

12 Ka Balai Subag TU Sie PKS Sie Yanlit Peneliti

1 2 1 2 2 10 5 3 7 5 1 1 1 1 4

Jumlah PNS Menurut Pendidikan Balai Litbang P2B2 Banjarnegara Tahun 2016

SMP SMA D3 S1 S2

Sumber : SIMKA Kementerian Kesehatan Tahun 2016

Gambar 1.6 Jumlah PNS Balai Litbang P2B2 Banjarnegara Menurut Pendidikan Tahun 2016 0 2 4 6 8 10

Ka Balai Subag TU Sie PKS Sie Yanlit Peneliti

1 1 8 6 4 10 7 1 4 1 1 2

Jumlah PNS Menurut Umur

Balai Litbang P2B2 Banjarnegara Tahun 2016

21-30 31-40 41-50 > 50 Sumber : SIMKA Kementerian Kesehatan Tahun 2016

Gambar 1.7 Jumlah PNS Balai Litbang P2B2 Banjarnegara Berdasarkan Jenis Kelamin Tahun 2016

(19)

Balai Litbang P2B2 Banjarnegara Laporan Tahunan 2016 13 0 2 4 6 8 10

Ka Balai Subag TU Sie PKS Sie Yanlit Peneliti

1 1 8 6 4 10 7 1 4 1 1 2

Jumlah PNS Menurut Umur

Balai Litbang P2B2 Banjarnegara Tahun 2016

21-30 31-40 41-50 > 50

Sumber : SIMKA Kementerian Kesehatan Tahun 2016

Gambar 1.8 Jumlah PNS Balai Litbang P2B2 Banjarnegara Berdasarkan Umur Tahun 2016

c. Tugas Belajar dan Ijin Belajar

Pada tahun 2016, terdapat 7 orang pegawai yang melaksanakan tugas belajar, rinciannya pada tabel berikut.

Tabel 1.2 Pegawai Balai Litbang P2B2 Banjarnegara yang Melaksanakan Tugas Tahun 2016

No Nama Pegawai Jenjang

Pendidikan Universitas Keterangan

1 Tri Ramadhani, SKM, M.Sc S2 ke S3 IPB Tugas belajar

2 Rahmawati, S. Si S1 ke S2 UGM Tugas belajar

3 Dwi Priyanto, S.Si S1 ke S2 UGM Tugas belajar

4 Nova Pramestuti, SKM S1 ke S1 UGM Tugas belajar

5 Hari Ismanto D3 ke S1 UNDIP Tugas belajar

6 Novia Triastuti D3 ke S1 UNDIP Tugas belajar

7 Tri Setiyowati D3 ke S1 UNS Tugas belajar

(20)

Balai Litbang P2B2 Banjarnegara Laporan Tahunan 2016

14

2. Sarana dan Prasarana

Sarana dan prasarana yang dimiliki Balai Litbang P2B2 Banjarnegara sampai dengan Tahun 2016 dapat dilihat sebagai berikut.

Tabel 1.3 Inventarisasi Sarana dan Prasarana berdasarkan SIMAK BMN Tahun 2016 Sarana Prasarana Tanah (m²) Peralatan dan Mesin (buah) Gedung dan Bangunan (unit) Irigasi (unit) Jaringan rumah tangga (unit) Aset Tetap Lainnya (buah) Aset Tetap yang tidak digunakan (unit) 5.293 m² dengan rincian: 1. Gedung Baru 3.290m2 2. Gedung Lama 2.003 m2 (belum masuk SIMAK BMN, status masih Hak Guna Pakai) 951 10 1 8 492 0

Sumber : SIMAK BMN Tahun 2016

Neraca sarana dan prasarana di Badan Litbangkes Tahun 2016

KODE AKUN NERACA NILAI (RP)

117111 Barang Konsumsi 4.107.200

117113 Bahan untuk Pemeliharaan 115.000

117114 Suku cadang 3.966.500

117131 Bahan Baku 14.165.475

117191 Persediaan tuuan strategis/berjaga-jaga 200.000

117199 Persediaan Lainya 3.348.000

131111 Tanah 2.485.348.600

132111 Peralatan dan Mesin 6.877.643.757 133111 Gedung dan Bangunan 5.176.393.000

134112 Irigasi 4.821.000

134113 Jaringan 204.108.600

135121 Aset Tetap Lainnya 92.775.785

136111 Konstruksi Dalam Perjalanan 0

137111 Akumulasi Penyusutan Peralatan dan Mesin -4.122.746.490 137211 Akumulasi Penyusutan Gedung dan angunan -766.236.649 137312 Akumulasi Penyusutan Irigasi -819.570 137313 Akumulasi Penyusutan Jaringan -34.130.800

162151 Software 585.000

166112 Aset Tetap yang tidak digunakan dalam operasi pemerintahaan 0

169122 Akumulasi Penyusutan Aset Tetap digunakan dalam operasi

pemerintahan 0

169315 Akumulasi Amortisasi Software -219.375 J U M L A H 9.943.425.033

(21)

Balai Litbang P2B2 Banjarnegara Laporan Tahunan 2016

15

3. Dana Anggaran

Pada tahun 2016, Balai Litbang P2B2 Banjarnegara mendapatkan alokasi anggaran sebesar Rp. 7.282.981.000,-. Anggaran tersebut secara garis besar akan dilaksanakan dalam empat output kegiatan, yaitu :

1. Publikasi karya tulis ilmiah di bidang Upaya Kesehatan Masyarakat

(Rp.102.925.000,-)

2. Hasil penelitian dan pengembangan di Bidang Upaya Kesehatan Masyarakat (Rp. 1.669.662.000,-)

3. Dukungan Layanan Manajemen (Rp. 1.467.852.000,-) 4. Layanan Perkantoran (Rp. 4.042.542.000,-)

Keempat output tersebut akan diimplementasikan dalam komponen/sub komponen kegiatan sebagaimana tergambar dalam Tabel 1.3

Tabel 1.4 Anggaran Balai Litbang P2B2 Banjarnegara Tahun 2016

No Uraian Kegiatan Pagu %

A Publikasi informasi di bidang Ukesmas 102.925.000 1,41% 1 Publikasi Hasil Penelitian 80.525.000 1,11% 2 Workshop Penulisan Ilmiah 17.400.000 0,24% 3 Registrasi Naskah Publikasi 5.000.000 0,07% B Hasil penelitian dan pengembangan di Bidang Ukesmas 1.669.662.000 22,93% 4 Identifikasi Faktor Risiko Murine Typhus Di Kota Semarang 222.157.000 3,05%

5

Pemanfaatan Radiasi Sinar Gamma Terhadap Kemandulan Nyamuk Culex quinquefasciatus Sebagai Upaya

Pengendalian Vektor Filariasis di Kota Pekalongan

167.742.000 2,30%

6 Rekonfirmasi Pes Pada Tikus Silvatik di Kabupaten Boyolali

Jawa Tengah 209.981.000 2,88%

7

Deteksi Infeksi Japanese Encephalitis (JE) pada Manusia, Host Amplifier dan Vektor serta Faktor yang mempengaruhi Penularannya di Kab Tulungagung,Jatim

283.367.000 3,89%

8

Identifikasi Karakteristik Rumah Yang Berhubungan Dengan Keberadaan Tikus Dan Cecurut Sebagai Dasar Prototipe Rumah Rapat Tikus (Rat Proof) Di Daerah Endemis Dan Bebas Leptospirosis Di Kabupaten Pati

170.605.000 2,34%

9 Analisis Filogenetik Leptospira di Kota Semarang 143.160.000 1,97%

10

Formulasi Umpan Papain Pada Buah Pepaya (Carica papaya L) Sebagai Rodentisida Nabati Terhadap Mencit (Mus musculus) Albino

43.299.000 0,59%

C Dukungan Layanan Manajemen 3.378.942.000 46,40% 11 Peralatan dan Mesin 583.964.000 8,02%

a Alat Laboratorium 414.329.000 5,69% b Alat Pengolah Data dan Komunikasi 121.160.000 1,66% c Sarana Perlengkapan Kantor 48.475.000 0,67% 12 Layanan Internal Organisasi 664.032.000 9,12%

(22)

Balai Litbang P2B2 Banjarnegara Laporan Tahunan 2016

16

No Uraian Kegiatan Pagu %

a Memberikan Layanan Keuangan, Kekayaan Negara dan Tata

Usaha 91.501.000 1,26%

b Manajemen Penggunaan PNBP 14.242.000 0,20% c Manajemen Laboratorium 35.940.000 0,49% d Layanan Informasi, Publikasi dan Diseminasi 162.545.000 2,23% e Layanan Hukum, Organisasi dan Kepegawaian 132.207.000 1,82% f Layanan Bidang Ilmiah dan Etik 77.954.000 1,07% g Layanan Perencanaan, Penganggaran Dan Evaluasi 149.643.000 2,05%

D Layanan Perkantoran 4.042.542.000 55,51%

13 Gaji dan Tunjangan 2.637.464.000 36,21% 14 Operasional dan Pemeliharaan Perkantoran 1.403.465.000 19,27% Total 7.282.981.000 100%

(23)

Balai Litbang P2B2 Banjarnegara Laporan Tahunan 2016

17

2. BAB II TUJUAN DAN SASARAN KERJA

A. DASAR HUKUM

Pelaksanaan tugas pokok dan fungsi serta kelembagaan Balai Litbang P2B2 Banjarnegara didasarkan pada:

1. Amandemen Undang-Undang Dasar 1945 Pasal 31 ayat 5

2. Peraturan Pemerintah No. 39 Tahun 1995 Tentang Penelitian dan Pengembangan Kesehatan

3. Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 791 Tahun 1999 tentang Koordinasi Penyelenggaraan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Kementerian Kesehatan Republik Indonesia sebagai koordinator Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Nasional

4. Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 1179A Tahun 1999 tentang Kebijakan Nasional Penelitian dan Pengembangan Kesehatan

5. Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2002 tentang Sistem Nasional Penelitian, Pengembangan dan Penerapan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi

6. Peraturan Pemerintah Nomor 39 Tahun 2006 tentang Tata Cara Pengendalian Dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan

7. Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan Pasal 42-45 8. Keputusan Menteri Kesehatan No. 374 Tahun 2009 Tentang Sistem Kesehatan

Nasional

9. Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor 2416/Menkes/Per/XII/2011 tentang Petunjuk Pelaksanaan Penetapan Kinerja dan Pelaporan Akuntabilitas Kinerja Kementerian Kesehatan

10. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 920/Menkes/Per/V/2011 tentang

Organisasi dan Tata Kerja Balai Penelitian dan Pengembangan Pengendalian Penyakit Bersumber Binatang

11. Peraturan Menteri PAN dan RB No. 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis, Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Tata Cara Reviu Atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah

B. TUJUAN, SASARAN DAN INDIKATOR KINERJA

Kementerian Kesehatan mempunyai tujuan terselenggaranya pembangunan kesehatan secara berhasil-guna dan berdaya-guna dalam rangka mencapai derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya. Badan Penelitian dan

(24)

Balai Litbang P2B2 Banjarnegara Laporan Tahunan 2016

18 Pengembangan Kesehatan (Badan Litbangkes) sebagai salah satu unit eselon di bawah Kementerian Kesehatan yang melaksanakan kegiatan penelitian dan pengembangan kesehatan.

Dalam dokumen Renstra Kementerian Kesehatan RI Tahun 2015 – 2019, sasaran outcome hasil program dan kegiatan Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan adalah meningkatnya kualitas penelitian, pengembangan dan pemanfaatan di bidang kesehatan. Balai Litbang P2B2 Banjarnegara termasuk dalam satuan kerja ampuan Pusat Litbang Upaya Kesehatan Masyarakat. Untuk sasaran Pusat Litbang Upaya Kesehatan Masyarakat adalah meningkatnya penelitian dan pengembangan di bidang upaya dasar kesehatan masyarakat, sehingga capaian output Balai Litbang P2B2 Banjarnegara mendukung sasaran output Pusat Litbang Upaya Kesehatan Masyarakat. Sasaran output Balai Litbang P2B2 Banjarnegara tertuang dalam Rencana Aksi Kegiatan Balai Litbang P2B2 Banjarnegara 2015-2019 dan Rencana Kerja Tahun 2016, dengan indikator kinerja :

1. Jumlah publikasi karya tulis ilmiah di bidang Upaya Kesehatan Masyarakat yang dimuat di media cetak dan atau elektronik dan internasional

2. Jumlah hasil penelitian dan pengembangan di bidang Upaya Kesehatan Masyarakat

Dalam pencapaian indikator kinerja maka disusunlah Perjanjian Kinerja, yang merupakan komitmen dan janji rencana kinerja yang akan dicapai pada tahun 2016 antara Kepala Balai Litbang P2B2 Banjarnegara sebagai pihak yang menerima amanah/tanggungjawab/kinerja dengan Kepala Pusat Litbang Upaya Kesehatan Masyarakat sebagai pihak yang memberi amanah sebagaimana yang ditetapkan dalam dokumen perjanjian kinerja.

Perjanjian kinerja Balai Litbang P2B2 Banjarnegara Tahun 2016 mengalami revisi sebanyak dua kali. Revisi tersebut dikarenakan adanya mutasi pejabat (Kepala Badan Litbangkes dan Kepala Balai) dan alokasi anggaran karena adanya penambahan alokasi gedung dan bangunan (belanja modal tanah)

(25)

Balai Litbang P2B2 Banjarnegara Laporan Tahunan 2016

19

Gambar 2.1 Pernyataan Perjanjian Kinerja Balai Litbang P2B2 Banjarnegara Tahun 2016 Setelah Revisi

(26)

Balai Litbang P2B2 Banjarnegara Laporan Tahunan 2016

20

Gambar 2.2 Formulir Perjanjian Kinerja Balai Litbang P2B2 Banjarnegara Tahun 2016 Setelah Revisi

(27)

Balai Litbang P2B2 Banjarnegara Laporan Tahunan 2016

21

Tabel 2.1 Output Kegiatan RKA-KL yang Mendukung Capaian Indikator Kinerja Balai Litbang P2B2 Banjarnegara Tahun 2015

Kegiatan Sasaran Output Volume Sub Output/Komponen

Penelitian dan Pengembangan Upaya Kesehatan Masyarakat Meningkatnya penelitian dan pengembangan di bidang upaya dasar kesehatan masyarakat

Publikasi karya tulis ilmiah di bidang Upaya Kesehatan Masyarakat

5 publikasi

Publikasi Hasil

Penelitian Menerbitkan Jurnal Balaba Workshop Penulisan

Ilmiah

Mengikuti Workshop Penulisan Jurnal Online

Hasil penelitian dan pengembangan di Bidang Upaya Kesehatan Masyarakat 7 laporan Melakukan Penelitian Dan Pengembangan Di Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit

Identifikasi Faktor Risiko Murine Typhus Di Kota Semarang

Pemanfaatan Radiasi Sinar Gamma Terhadap Kemandulan Nyamuk Culex

quinquefasciatus Sebagai Upaya

Pengendalian Vektor Filariasis di Kota Pekalongan

Rekonfirmasi Pes Pada Tikus Silvatik di Kabupaten Boyolali Jawa Tengah

Deteksi Infeksi Japanese Encephalitis (JE) pada Manusia, Host Amplifier dan Vektor serta Faktor yang mempengaruhi

Penularannya di Kab Tulungagung, Jatim Identifikasi Karakteristik Rumah Yang Berhubungan Dengan Keberadaan Tikus Dan Cecurut Sebagai Dasar Prototipe Rumah Rapat Tikus (Rat Proof) Di Daerah Endemis Dan Bebas Leptospira Di Kab Pati, Jawa Tengah

Analisis Filogenetik Leptospira di Kota Semarang

Formulasi Umpan Papain pada Buah Pepaya (Carica papaya L) Sebagai Rodentisida Nabati Terhadap Mencit (Mus

musculus) Albino

Dukungan Layanan

Manajemen 9 dokumen Peralatan dan Mesin

Alat Laboratorium

Alat Pengolah Data dan Komunikasi Sarana Perlengkapan Kantor

(28)

Balai Litbang P2B2 Banjarnegara Laporan Tahunan 2016

22

Kegiatan Sasaran Output Volume Sub Output/Komponen

Gedung dan Bangunan

Layanan Internal Organisasi

Memberikan Layanan Keuangan, Kekayaan Negara dan Tata Usaha

Manajemen Penggunaan PNBP Manajemen Laboratorium Layanan Informasi, Publikasi dan Diseminasi

Layanan Hukum, Organisasi dan Kepegawaian

Layanan Bidang Ilmiah dan Etik

Layanan Perencanaan, Penganggaran Dan Evaluasi

Layanan Perkantoran

12 bulan

layanan Sumber Daya

Gaji dan Tunjangan

(29)

Balai Litbang P2B2 Banjarnegara Laporan Tahunan 2016

23

3. BAB III STRATEGI PELAKSANAAN

A. STRATEGI PENCAPAIAN TUJUAN, SASARAN DAN INDIKATOR KINERJA

Upaya pencapaian tujuan, sasaran dan indikator kinerja utama yang telah ditetapkan harus mempunyai relevansi dengan kebutuhan masyarakat. Karena itu, perlu ditetapkan berbagai kebijakan dan program yang disesuaikan dengan ketersediaan sumber daya, baik yang terkait dengan sumber daya manusia, dana, fasilitas, maupun metode dan cara pengelolaannya. Strategi yang dilakukan seperti yang tercantum dalam rencana aksi kegiatan adalah:

1. Peningkatan mutu litbangkes, dengan strategi:

a. Pengembangan aset manusia litbang dan ilmu pengetahuan teknologi kesehatan (iptekkes) melalui pendidikan, pelatihan, dan pengembangan kompetensi.

b. Peningkatan sarana dan prasarana litbangkes melalui pengadaan dan pemeliharaan bahan, alat, gedung, dan teknologi, termasuk metodologi.

c. Efisiensi dan efektivitas anggaran litbangkes melalui perencanaan dan pelaksanaan berbasis kinerja.

2. Pengembangan hasil litbangkes, dengan strategi:

a. Meningkatkan koordinasi dan kemitraan untuk pengembangan hasil litbangkes dengan pendekatan multi disiplin dan multi institusi

b. Mengikuti pembinaan litbangkes dari Badan Litbangkes secara kontinyu mulai dari identifikasi orientasi produk sampai diseminasi hasil.

3. Diseminasi hasil litbangkes dengan strategi:

a. Pemuatan hasil litbangkes dalam jurnal nasional (akreditasi dan non akreditasi) b. Pemuatan hasil litbangkes dalam jurnal internasional

c. Mengadakan diseminasi penyakit tular vektor 4. Pemanfaatan hasil litbangkes, dengan strategi:

a. Menyediakan data, informasi, HKI, rekomendasi yang berorientasi pada kebutuhan akademisi, bisnis, dan pemerintah (program).

b. Pemanduan dan pendampingan dalam utilisasi hasil litbangkes.

c. Penyelenggaraan forum penyampaian hasil olahan penelitian dengan Unit Perencanaan dan pelaksana program secara tematik dan berkala

d. Pemanfaatan hasil hasil litbangkes termasuk di dalamnya berbagai hasil penelitian secara nasional

(30)

Balai Litbang P2B2 Banjarnegara Laporan Tahunan 2016

24

B. HAMBATAN DALAM PELAKSANAAN STRATEGI

Dalam melaksanakan strategi terdapat beberapa hambatan yang ditemui, diantaranya :

1. Tidak terfasilitasinya peneliti/litkayasa yang mengirimkan naskah publikasinya pada jurnal berbayar dikarenakan kegiatan registrasi naskah publikasi masuk ke dalam self blocking

2. Pameran sebagai salah satu kegiatan diseminasi hasil litbangkes tidak dapat terlaksana karena masuk ke dalam self blocking

3. Proses atau alur naskah memerlukan waktu yang lama untuk setiap naskah artikel yang masuk hingga terbit, terutama ketika tahap review dari mitra bestari dan perbaikan penulis.

4. Pengelolaan jurnal secara elektronik belum maksimal karena pengelola jurnal belum memahami proses e-journal secara keseluruhan dan bagaimana teknis pelaksanaannya

5. Berita yang terunggah di website tidak selalu up to date karena kurangnya kontributor berita

6. Pelaksanaan penandatanganan Kerjasama Operasional tidak bisa lagi dilakukan oleh eselon III karena adanya peraturan baru, maka ada beberapa perjanjian kerjasama yang menggantung dan belum ada kelanjutannya lagi

7. Pengadaan buku perpustakan tahun 2016 mengalami hambatan untuk pengadaan buku-buku terbitan luar negeri ada sebagian yang judulnya tidak sesuai dengan yang direncanakan sehingga diganti dengan judul yang lain.

8. Kurang patuhnya anggota perpustakaan dalam peminjaman buku sehingga tidak tercatat dengan baik.

9. Kurangnya pengetahuan mengenai penyelenggaraan perpustakaan oleh pengelola perpustakaan

10. Ruangan untuk rearing entomologi masih kurang, sehingga rearing jentik dan nyamuk masih jadi satu.

11. Ruang rearing dekat dengan parkiran mobil sehingga gas buangan sering masuk ke rearing, dikhawatirkan akan berpengaruh pada kondisi nyamuk rearing.

12. Adanya kesulitan dalam penyediaan air untuk rearing nyamuk karena pompa air sumur mati. Air PDAM tidak bisa digunakan karena mengandung kaporit dan akan terlalu boros jika menggunakan air mineral.

13. Keadaan ruang instalasi bakteriologi yang belum memenuhi standar minimal laboratorium penelitian kesehatan sehingga kurang mendukung untuk

(31)

Balai Litbang P2B2 Banjarnegara Laporan Tahunan 2016

25

pemeliharaan kultur bakteri, sel mamalia maupun virus yang dilakukan secara kontinyu.

14. Belum tersedianya sumber listrik cadangan yang mencukupi sehingga pada saat aliran listrik padam, peralatan penyimpanan sampel tidak bisa diaktifkan. Hal ini akan berpengaruh pada kualitas sampel yang disimpan.

15. Belum dimilikinya sertifikat akreditasi sehingga masih harus melakukan cross check hasil pemeriksaan ke laboratorium lain.

16. Deep freezer -80oC sebagai tempat penyimpanan sampel mengalami kerusakan

sehingga tidak dapat digunakan.

17. Kondisi ruangan rearing mencit yang belum memenuhi standar untuk pemeliharaan hewan coba dimana kondisi ruangan yang kurang luas sehingga kandang yang digunakan terbatas. Hal ini menyebabkan padatnya jumlah hewan dalam satu kandang dan kesulitan untuk memisahkan induk dan anak setelah waktunya disapih sehingga sering terjadi perkawinan sedarah antara induk dan anak dan saudara satu kelahiran.

18. Peremajaan galur dan penambahan jenis lain belum dapat dilaksanakan karena instansi penyedia hewan coba belum memiliki stok induk.

19. Para peserta diklat dan ujian pengadaan barang dan jasa (PBJ) tahun 2016 tidak ada yang lulus sehingga jumlah SDM PBJ masih sedikit

20. Belum teranggarkannya kegiatan pembangunan gedung laboratorium dan pengadaan kendaraan bermotor roda 4 dan roda 2 karena pagu anggaran yang terbatas pada tahun 2017

C. TEROBOSAN YANG DILAKUKAN

Terobosan dan tindak lanjut yang dilakukan antara lain :

1. Peneliti yang mengirimkan naskah publikasi pada jurnal berbayar menggunakan dana sendiri

2. Lebih intensif mengingatkan pengelola, penulis dan reviewer agar dapat menyelesaikan alur naskah tepat waktu.

3. Mengikuti pelatihan pengelolaan jurnal secara elektronik

4. Membuka peluang seluas-luasnya bagi staf Balai Litbang P2B2 Banjarnegara untuk menjadi kontributor berita agar berita yang di unggah tetap up to date

5. Perlu adanya koordinasi lebih lanjut dengan Badan Litbang Jakarta terkait pelaksanaan kerjasama operasional agar prosesnya bisa lebih cepat

(32)

Balai Litbang P2B2 Banjarnegara Laporan Tahunan 2016

26

6. Mencari rekanan yang dapat menyediakan buku perpustakaan sesuai dengan kebutuhan Balai Litbang P2B2 Banjarnegara baik buku terbitan luar negeri ataupun dalam negeri dan proses pengadaan dilakukan pada awal tahun anggaran

7. Memberikan hukuman kepada peminjam buku apabila tidak mencatat kedalam buku peminjaman

8. Meningkatkan kualitas SDM untuk pengelola perpustakaan dengan mengikuti sertakan pelatihan, workshop ataupun seminar.

9. Ruang diskusi di samping ruang peneliti sementara digunakan untuk ruang rearing nyamuk Culex, namun untuk ke depan perlu adanya penambahan ruangan.

10. Terkait dengan ruangan yang terlalu dekat parkiran, mungkin dapat dilakukan relokasi.

11. Pengambilan air dari sumur sementara dilakukan dengan menimba, namun perlu adanya perbaikan pompa air yang rusak.

12. Memaksimalkan tata ruangan dan alat-alat untuk mendukung kegiatan instalasi Bakteriologi, untuk kedepan perlu adanya perluasan ruangan dan tata ruang yang lebih baik lagi.

13. Kegiatan penyelenggaraan Instalasi Bakteriologi pada tahun berikutnya akan difokuskan pada persiapan akreditasi laboratorium sesuai ISO 17025.

14. Sampel-sampel yang tadinya disimpan pada deep freezer -80oC, sementara

dialihkan freezer -40oC untuk tetap menjaga kualitas sampel, dan mencari pihak

yang bisa memperbaiki kerusakan pada deep freezer. 15. Penambahan kandang untuk hewan coba.

16. Mencari penyedia hewan coba dengan galur murni.

17. Perlu peningkatan kompetensi SDM sehingga baik peserta diklat dan ujian bisa lulus dan mempunyai sertifikasi keahlian PBJ

(33)

Balai Litbang P2B2 Banjarnegara Laporan Tahunan 2016

27

4. BAB IV HASIL KERJA

A. PENCAPAIAN TUJUAN DAN SASARAN

Kinerja Balai Litbang P2B2 Banjarnegara diukur berdasarkan dua indikator seperti yang ditargetkan pada dokumen tapja. Pengukuran tingkat capaian kinerja Balai Litbang P2B2 Banjarnegara berdasarkan Peraturan Menteri PAN dan RB No. 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis, Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Tata Cara Reviu Atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah, dilakukan dengan cara membandingkan antara target dan realisasi masing-masing indikator kinerja.

Tabel 4.1 Target dan Realisasi Indikator Kinerja Tahun 2016

Dari tabel di atas publikasi karya tulis ilmiah Balai Litbang P2B2 Banjarnegara Tahun 2016, capaiannya telah melebihi target. Faktor pendukung capaian antara lain : 1. Adanya target publikasi karya tulis ilmiah pada Sasaran Kinerja Pegawai (SKP)

peneliti

2. Telah terakreditasinya jurnal ilmiah Balai Litbang P2B2 Banjarnegara “BALABA” 3. Mengirimkan naskah publikasi ke jurnal akreditasi pada akhir tahun 2015 dan awal

tahun 2016

4. Tersedianya berbagai jurnal di lingkungan Badan Litbang Kesehatan yang terakreditasi sebagai sarana publikasi.

Berikut daftar publikasi karya tulis ilmiah yang dimuat pada media cetak dan elektronik yang terakreditasi.

Tabel 4.2 Publikasi Ilmiah Balai Litbang P2B2 Banjarnegara Tahun 2016

No. Judul Publikasi Ilmiah

Media Publikasi Ilmiah Nasional Terakreditasi

Penulis Pertama

1.

Uji anti virus senyawa kurkumin dan PGV-0 pada virus dengue-2 RT-PCR

Balaba Vol. 12 No. 1 Juni 2016

Dewi Marbawati, S. Si

2.

Pengaruh Penyuluhan (Ceramah dengan Power point) terhadap Pengetahuan tentang

Balaba Vol. 12 No. 1 Juni 2016

Tri Wijayanti, SKM

Sasaran Indikator Kinerja Target Realisasi %

Meningkatnya penelitian dan pengembangan di bidang upaya dasar kesehatan masyarakat

Jumlah publikasi karya tulis ilmiah di bidang Upaya Kesehatan Masyarakat yang dimuat di media cetak dan atau elektronik dan internasional

5 8 160

Jumlah hasil penelitian dan pengembangan di bidang Upaya Kesehatan Masyarakat

(34)

Balai Litbang P2B2 Banjarnegara Laporan Tahunan 2016

28 No. Judul Publikasi Ilmiah

Media Publikasi Ilmiah Nasional Terakreditasi

Penulis Pertama Leptospirosis di Kecamatan

Tembalang, Kota Semarang Jawa Tengah

3.

Kondisi Filariasis Pasca

Pengobatan Massal di Kelurahan Pabean Kecamatan Pekalongan Utara Kota Pekalongan

Balaba Vol. 12 No. 1 Juni 2016

Bondan Fajar W, SKM

4.

Efek Larvasida Bakteri Kitinolitik dari Limbah Kulit Udang terhadap Larva Aedes aegypti

Aspirator Vol. 8 No. 1 Juni 2016

Dyah Widiastuti, S. Si, M. Sc

5.

Identification of Pathogenic Leptospira in Rat and

Shrew Populations Using rpoB Gene and Its Spatial

Distribution in Boyolali District

Kesmas: National Public Health Journal. Vol. 11 Issue 1 August 2016 Dyah Widiastuti, S. Si, M. Sc 6.

Perilaku Masyarakat Dalam Pengendalian Tikus Di Daerah Beresiko Penularan Leptospirosis Di Kabupaten Kulon Progo

Jurnal Ekologi Kesehatan Vol. 15 No. 2 September 2016

Tri Isnani, S. Sos

7.

Infeksi Cacing Hymenolepis nana Dan Hymenolepis diminuta Pada Tikus Dan Cecurut Di Area Pemukiman Kabupaten Banyumas

Vektora Vol. 8 No. 2 Oktober 2016

Dyah Widiastuti, S. Si, M. Sc

8.

Resistensi Malathion dan Aktivitas Enzim Esterase Pada Populasi Nyamuk Aedes aegepty di Pekalongan

Balaba Vol. 12 No. 2 Desember 2016

Dyah Widiastuti, S. Si, M. Sc

Gambar 4.1 Media Publikasi Ilmiah Balai Litbang P2B2 Banjarnegara Tahun 2016

(35)

Balai Litbang P2B2 Banjarnegara Laporan Tahunan 2016

29

Dari tabel 4.1 juga dapat diketahui jumlah hasil penelitian dan pengembangan di bidang Upaya Kesehatan Masyarakat yang dihasilkan telah memenuhi dan sesuai dengan target. Pada saat penyusunan penetapan kinerja, Balai Litbang P2B2 Banjarnegara sudah berkoordinasi dengan Pusat Ampuan karena output kinerja Balai Litbang P2B2 Banjarnegara mendukung capaian kinerja Pusat Litbang Ukesmas, serta yang menjadi pertimbangan dalam penetapan target kinerja ini adalah jumlah penelitian satker. Selain itu keberhasilan pencapaian kinerja ini karena adanya pendampingan pada saat penyusunan proposal, protokol dan laporan penelitian dari Panitia Pembina Ilmiah. Daftar penelitian dan output yang dihasilkan disajikan dalam tabel berikut.

Tabel 4.3 Judul Penelitian Dan Output Yang Dihasilkan Balai Litbang P2B2 Banjarnegara Tahun 2016

No Judul Penelitian Judul Output Ketua Peneliti

1 Faktor Risiko Infeksi Murine Typhus Di Kota Semarang

Distribusi dan Faktor Risiko Murine Typhus di Kota Semarang

Dyah Widiastuti, S. Si, M. Sc

2

Pemanfaatan Radiasi Sinar Gamma Terhadap Kemandulan Nyamuk Culex quinquefasciatus Sebagai Upaya Pengendalian Vektor Filariasis di Kota Pekalongan

Potensi TSM (Teknik Serangga Mandul) Culex quinquefasciatus Sebagai Alternatif Pengendalian Vektor Filariasis di Kota

Pekalongan

Sunaryo, SKM, M. Sc

3

Rekonfirmasi Pes Pada Tikus Silvatik di Kabupaten Boyolali Jawa

Tengah

Tikus dan Ektoparasit di Kecamatan Selo dan Cepogo Kabupaten Boyolali

Jarohman Raharjo, SKM, M. Epid

4

Deteksi Infeksi Japanese Encephalitis (JE) pada Manusia, Host

Amplifier dan Vektor serta Faktor yang mempengaruhi Penularannya

di Kab Tulungagung,Jatim

Kesehatan Lingkungan Mencegah Penularan Penyakit Zoonosis

Tri Wijayanti, SKM, M. Sc

5

Identifikasi Karakteristik Rumah Yang Berhubungan Dengan

Keberadaan Tikus Dan Cecurut Sebagai Dasar Prototipe Rumah Rapat Tikus (Rat Proof) Di Daerah Endemis Dan Bebas Leptospirosis Di Kab Pati

Dasar Prototipe Rumah Rapat Tikus

Rr. Anggun Paramita Djati, SKM, M. PH

6 Analisis Filogenetik

Leptospira di Kota Semarang

Tikus Sebagai Penular

Leptospirosis di Kota Semarang

Bina Ikawati, SKM, M. Kes

7

Formulasi Umpan Papain Buah Pepaya (Carica papaya

L) Sebagai

Rodentisida Nabati Terhadap Mencit (Mus musculus) Albino

Formulasi Rodentisida Nabati Papain Sebagai Pengendalian Mencit

Nova Pramestuti, SKM

(36)

Balai Litbang P2B2 Banjarnegara Laporan Tahunan 2016

30

Pencapaian kinerja Balai Litbang P2B2 Banjarnegara selama tahun 2012-2016, dapat dilihat pada gambar 3.2. Indikator kinerja jumlah produk/informasi/hasil penelitian dalam kurun waktu lima tahun terakhir capaiannya selalu 100%. Hal ini dikarenakan pada saat penetapan target, Pusat Ampuan sudah membagi dan menyesuaiakan dengan kemampuan masing-masing satker dengan tujuan output yang dihasilkan tersebut bisa tercapai 100% dan tidak melebihi target. Sedangkan untuk indikator publikasi karya tulis ilmiah capaiannya selama lima tahun terakhir termasuk fluktuatif. Tahun 2012 realisasinya mencapai 700% karena pada saat itu publikasi karya tulis ilmiah yang terbit pada prosiding seminar nasional/internasional masuk dalam hitungan capaian kinerja. Mulai tahun 2014-2016 capaian publikasi selalu melebihi target, hal ini dikarenakan adanya perubahan penilaian kinerja pegawai dari DP3 menjadi menggunakan SKP (sasaran kinerja pegawai), sehingga para peneliti memasukkannya ke dalam kontrak SKP.

2012 2013 2014 2015 2016 2012 2013 2014 2015 2016

Output Penelitian Publikasi

Target 2 2 2 1 7 2 2 2 3 5 Realisasi 2 2 2 1 7 14 2 5 10 8 0 2 4 6 8 10 12 14 16

Perbandingan Target dan Realisasi Output Kinerja Tahun 2012 - 2016

Gambar 4.2 Perbandingan Target dan Realisasi Output Kinerja Tahun 2012-2016

Pelaksanaan kegiatan dalam rangka menunjang pencapaian kinerja yang tercantum dalam dokumen RKA-KL tahun 2016 diselenggarakan oleh seksi pelayanan penelitian, seksi program dan kerjasama dan sub bagian tata usaha. Berikut capaian realisasi output kegiatan RKA-KL Balai Litbang P2B2 Banjarnegara

(37)

Balai Litbang P2B2 Banjarnegara Laporan Tahunan 2016

31

Tabel 4.4 Capaian Output Kegiatan Balai Litbang P2B2 Banjarnegara yang tercantum dalam RKA-KL Tahun 2016

No Program/Kegiatan/

Output Volume Ouput

Realisasi

Output Penyelenggara Kegiatan 1

Publikasi karya tulis ilmiah di bidang Upaya Kesehatan Masyarakat

5 publikasi 8 publikasi Seksi Program dan Kerjasama (PKS)

2

Hasil penelitian dan pengembangan di Bidang Upaya Kesehatan Masyarakat

7 laporan 7 laporan Seksi Pelayanan

Penelitian (Yanlit)

3 Dukungan Layanan

Manajemen 9 dokumen 9 dokumen

Seksi Pelayanan

Penelitian (Yanlit), Seksi Program dan Kerjasama (PKS), Sub Bagian Tata Usaha (TU) 4 Layanan Perkantoran 12 bulan layanan 12 bulan layanan

Sub Bagian Tata Usaha (TU)

Rincian kegiatan pada tabel 4.4 akan dijabarkan per seksi/sub bagian sebagai berikut :

1. Seksi Pelayanan Penelitian (Yanlit)

Kegiatan yang diselenggarakan seksi pelayanan penelitian :

a) Hasil penelitian dan pengembangan di Bidang Upaya Kesehatan Masyarakat Kegiatan penelitian di bidang Upaya Kesehatan Masyarakat menghasilkan 7 output kinerja. Ringkasan dari penelitian yang dilaksanakan dan bersumber dari DIPA Balai Litbang P2B2 Banjarnegara adalah sebagai berikut:

1) Identifikasi Faktor Risiko Murine Typhus Di Kota Semarang

Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi faktor resiko infeksi murine typhus pada manusia, reservoir dan vektor. Hasil penelitian menunjukkan sebanyak 25 kasus murine tifus yang didiagnosis menggunakan IgG / IgM ELISA selama Mei-September 2016 dikumpulkan di 10 Puskesmas di Kota Semarang. Hampir semua kasus mengalami gejala demam dan sakit kepala. Hanya dua pasien yang mengalami ruam. Dua orang tetangga dengan usia yang sama dan jenis kelamin yang sama dari kasus yang terpilih dijadikan sampel kontrol (n = 50). Kuesioner terstruktur yang telah diuji sebelumnya digunakan untuk pengumpulan data yang kemudian dianalisis secara statistik. Survei tikus dilakukan di setiap lokasi rumah kasus dan kontrol. Tikus yang terperangkap terdiri dari Rattus tanezumi, R. norvegicus, Bandicota indica, B. bengalensis dan Mus musculus. Paparan tikus yang terinfeksi dilaporkan di sekitar rumah kasus (N = 13 dari 25). Pengamatan ektoparasit menunjukkan adanya ektoparasit dari kelompok pinjal (Xenopsylla cheopis), tungau dan

(38)

Balai Litbang P2B2 Banjarnegara Laporan Tahunan 2016

32

chigger. Faktor resiko yang menunjukkan adanya hubungan dengan infeksi murine typhus adalah kondisi perumahan seperti ada tidaknya plafon rumah (odds ratio (OR) sebesar 41,89) dan faktor pekerjaan seperti bekerja sebagai petugas kebersihan atau buruh (odds ratio (OR) sebesar 10,6).

Faktor risiko potensial telah teridentifikasi dan informasi ini dapat digunakan untuk melakukan sosialisasi di masyarakat dan pekerja mengenai risiko penularan penyakit dan cara-cara untuk mencegah atau mengurangi penularan.

Gambar 4.3 Foto Kegiatan Penelitian Identifikasi Faktor Risiko Murine Typhus Di Kota Semarang

2) Pemanfaatan Radiasi Sinar Gamma Terhadap Kemandulan Nyamuk Culex quinquefasciatus Sebagai Upaya Pengendalian Vektor Filariasis di Kota Pekalongan

Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh data pra-rilis berupa kemampuan produksi jantan mandul, dosis optimum pemandulan dan daya saing kawin nyamuk Culex quinquefasciatus sebagai salah satu alternatif pengendalian vektor filariasis di Kota Pekalongan

Hasil penelitian nyamuk jantan Culex quinquefasciatus yang berasal dari laboratorium Balai Litbang P2B2 Banjarnegara pasca iradiasi dosis 60Gy, 65Gy, 70Gy, 75Gy dan 80Gy diperoleh angka sterilitas tinggi yaitu antara 95,35 % sampai 98,53 % yang artinya peluang untuk berkembang biak hanya 1,5 % sd 4,5 %. Umur nyamuk pasca iradiasi tanpa dikawinka rata-rata mencapai 35 hari, daya saing kawin skala laboratorium hampir mendekati normal (0,7-0,8), daya saing kawin skala semi lapangan lebih rendah dibanding nyamuk normal (0,04-0,2), jarak terbang nyamuk hanya tertangkap pada radius 100 m.

(39)

Balai Litbang P2B2 Banjarnegara Laporan Tahunan 2016

33

Gambar 4.4 Foto Kegiatan Penelitian Pemanfaatan Radiasi Sinar Gamma Terhadap Kemandulan Nyamuk Culex quinquefasciatus Sebagai Upaya Pengendalian Vektor Filariasis di Kota Pekalongan

3) Rekonfirmasi Pes Pada Tikus Silvatik di Kabupaten Boyolali Jawa Tengah Penelitian ini bertujuan untuk melakukan rekonfirmasi pes pada tikus silvatik di Kabupaten Boyolali.

Hasil penelitian menunjukkan jumlah tikus yang tertangkap di Kecamatan Selo Boyolali 184 ekor (trap succes4,6%) , Kecamatan Cepogo Sleman 49 ekor (trap succes 2,45%). Diperoleh 6 jenis tikus yang ditemukan Rattus exulans, Rattus tiomanicus, Niviventer fulvescen, Maxomis surifer, Musfulcani dan Rattus tanezumi. Sebagian besar jenis tikus yang ditemukan terinfeksi pinjal. Spesies pinjal yang ditemukan Xenopsylla cheopsis dan Styvalius cognatus. Indeks Pinjal Umum Dusun Selo Duwur sebesar 3,46; Gebyok sebesar 3,69; Jarakan sebesar 3,00 dan Pagersari sebesar 3,60. Indeks pinjal khusus Xenopsylla cheopis Dusun Selo Duwur sebesar 0,06 dan Pagersari sebesar 0,05. Sedangkan indeks pinjal khusus Stavilus cognatus Dusun Selo Duwur sebesar 3,41; Gebyok sebesar 3,69; Jarakan sebesar 3,00 dan Pagersari sebesar 3,55. Hasil uji serologis maupun bakteriologi pada sampel tikus, tidak menunjukkan positif Yersinia pestis. Karakteristik lingkungan daerah silvatik dan perisilvatik dengan tanaman dominan adalah tanaman keras, semak / rumput liar, bambu, sayuran (muncang,wortel) dan tembakau.

(40)

Balai Litbang P2B2 Banjarnegara Laporan Tahunan 2016

34

Gambar 4.5 Foto Kegiatan Penelitian Rekonfirmasi Pes Pada Tikus Silvatik di Kabupaten Boyolali Jawa Tengah

4) Deteksi Infeksi Japanese Encephalitis (JE) pada Manusia, Host Amplifier dan Vektor serta Faktor yang mempengaruhi Penularannya di Kab Tulungagung, Jatim

Penelitian ini bertujuan untuk mendeteksi infeksi JE pada manusia, host amplifier dan berbagai spesies nyamuk, mengidentifikasi dan menghitung kepadatan frekuensi relatif, kelimpahan nisbi, indeks keragaman dan human blood index (HBI) nyamuk tertangkap dan mengidentifikasi tempat perkembangbiakan nyamuk vektor. Hasil penelitian menunjukkan hasil survei darah manusia memperoleh 18 sampel yang memenuhi syarat dan inklusi dan 2 sampel eksklusi. Tiga belas (13) sampel yang diperiksa seluruhnya negatif, sedangkan 5 sampel berikutnya masih menunggu pemeriksaan. Ditemukan babi positif IgG JE pada semua peternakan (5 peternakan) yang diperiksa. Total sampel Serum babi berjumlah 235 sampel, yang diperiksa berjumlah 67 dan 11 diantaranya (16,42%) positif IgG virus JE. Kepadatan nyamuk di Desa Kaliwungu menunjukkan landing rate dalam rumah tertinggi adalah Cx. quinquefasciatus sebesar 0,396 sedangkan landing rate luar rumah tertinggi adalah Cx. vishnui sebesar 0,208. Man hour density (MHD) dinding tertinggi adalah Cx. quinquefasciatus sebesar 1,5 dan kandang An. vagus sebesar 23,75. Indeks keragaman tertinggi An. vagus adalah sebesar 0,335. Kelimpahan nisbi dan angka dominasi tertinggi adalah An. vagus secara berurutan sebesar 62,36 dan 686. Fauna nyamuk di Desa Pulosari hanya Cx. quinquefasciatus yang diperoleh dengan semua metoda penangkapan, dengan landing rate dalam rumah sebesar 0,38; luar rumah sebesar 0,15; man hour density (MHD) dinding sebesar 0,417 dan kandang sebesar 4. Indeks keragaman tertinggi An. vagus adalah sebesar 0,347. Kelimpahan nisbi dan angka dominasi tertinggi adalah Cx. quinquefasciatus secara berurutan sebesar 87,5 dan 748,05. Kesukaan nyamuk terhadap umpan belum diketahui (antropofilik/zoofilik) sehingga human blood index belum dapat dihitung. Tidak ditemukan nyamuk positif virus JE.

(41)

Balai Litbang P2B2 Banjarnegara Laporan Tahunan 2016

35

Gambar 4.6 Foto Kegiatan Penelitian Deteksi Infeksi JE di KabupatenTulungagung

5) Identifikasi Karakteristik Rumah Yang Berhubungan Dengan Keberadaan Tikus Dan Cecurut Sebagai Dasar Prototipe Rumah Rapat Tikus (Rat Proof) Di Daerah Endemis Dan Bebas Leptospira Di Kab Pati, Jawa Tengah

Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi karakteristik rumah dan sosial yang berhubungan dengan keberadaan tikus dan cecurut, sebagai dasar pembuatan prototype rumah rapat tikus (ratproof) di daerah endemis dan bukan endemis leptospirosis.

Hasil penelitian menunjukkan jumlah rumah yang memiliki karakteristik rumah yang mudah dilalui tikus dan cecurut lebih banyak ditemukan di desa endemis daripada di daerah bebas. Beberapa karakteristik yang berbeda antar dua desa yaitu jarak antar bangunan, kondisi pintu masuk keluar, celah dinding dan atap, saluran air terbuka, tumpukan barang, baju/kain, buku/kertas/kardus dalam rumah, kabel dalam rumah yang tidak beraturan, dahan pohon menempel, jarak antar atap rumah dekat, dan peletakan makanan siap saji yang terbuka. Beberapa karakteristik rumah yang menunjukkan hubungan dengan keberadaan tikus dan cecurut meliputi sifat dinding, kondisi dinding, kondisi lantai, kondisi jendela, kabel dalam rumah yang tidak beraturan, celah dinding dan atap, tumpukan barang, baju/kain, buku/kertas/kardus dalam rumah dan sampah berserakan dalam rumah. Dari hasil wawancara mendalam, secara umum tidak ada perbedaan pada dua desa ini dalam hal sikap dan aspek ekonomi dalam pembangunan dan penataan rumah.

(42)

Balai Litbang P2B2 Banjarnegara Laporan Tahunan 2016

36

Gambar 4.7 Foto Kegiatan Penelitian Identifikasi Karakteristik Rumah Yang Berhubungan Dengan Keberadaan Tikus Dan Cecurut Sebagai Dasar Prototipe Rumah Rapat Tikus (Rat Proof) Di Daerah Endemis Dan

Bebas Leptospira Di Kab Pati, Jawa Tengah

6) Analisis Filogenetik Leptospira di Kota Semarang

Penelitian ini bertujuan menentukan hubungan kekerabatan Leptospira melalui analisis molekuler dari sampel manusia dan hewan reservoir (tikus dan cecurut).

Hasil penelitian menunjukkan dari 112 sampel yang terkumpul 3 diantaranya positif leptospirosis dengan pemeriksaan RDT Leptospira, sedangkan pemeriksaan PCR dengan antigen Lip L32 dan OmpL1 menunjukkan hasil negatif. Hasil survei tikus menunjukkan keberhasilan penangkapan tikus di Jangli 15,41% dengan species R. norvegicus, Rattus tanezumi dan Suncus murinus, sedangkan di Gajahmungkur 35,89% dengan species tikus Bandicota indica, Rattus norvegicus, Rattus tanezumi, Suncus murinus. Pemeriksaan PCR dari ginjal tikus menunjukkan dari 21 pool ginjal tikus survei di Kelurahan Jangli pada pemeriksaan PCR terdapat 8 pool yang positif dengan primer Lip L32 dan dengan primer OmpL1 terdapat 2 pool yang positif. Hasil laboratorium yang positif dari species R. norvegicus dan R. tanezumi. Pemeriksaan PCR dari ginjal tikus menunjukkan dari 16 pool ginjal tikus survei di kelurahan Gajahmungkur pada pemeriksaan PCR dengan primer Lip L32 terdapat 8 pool yang positif, dan dengan primer OmpL1 terdapat 7 pool yang positif. Hasil lab yang positif dari species B. indica, R. norvegicus dan R. tanezumi. Hasil sekuensing menunjukkan 9 dari 16 sampel yang diperiksa terdapat kedekatan 98-100% dengan serovar patogen diantaranya: Icterohaemorhagie, Canicola, Autumnalis, Hardjo, Pomona, Paidjan, Sejroe, Borgspetersenii, Grypphotyposa. Sebanyak 7 sampel lainnya kedekatan dengan strain patogenik berkisar 94-97%.

(43)

Balai Litbang P2B2 Banjarnegara Laporan Tahunan 2016

37

Gambar 4.8 Foto Kegiatan Penelitian Analisis Filogenetik Leptospira di Kota Semarang

7) Formulasi Umpan Papain pada Buah Pepaya (Carica papaya L) Sebagai Rodentisida Nabati Terhadap Mencit (Mus musculus) Albino

Penelitian ini bertujuan untuk membuat formulasi rodentisida nabati papain buah pepaya (Carica papaya L.) yang tepat terhadap mencit.

Hasil penelitian menunjukkan konsumsi mencit terhadap pakan semakin menurun dengan semakin meningkatnya konsentrasi pelunak daging merk ‘X” yang ditambahkan ke dalam pakan, tidak terjadi perubahan terhadap perilaku dan reaksi mencit setelah pemberian pakan berodentisida, adanya perubahan pada semua kelompok uji dengan tingkat kerusakan organ yang berbeda-beda berdasarkan pemeriksaan histopatologi. Pakan dengan pelunak daging merk “X” yang memiliki kandungan papain, garam dan gula menyebabkan kematian pada mencit dengan kematian tertinggi dan waktu tercepat dalam kelompok uji yang diberi pakan dengan konsentrasi 32% produk “X”.

Gambar 4.9 Foto Kegiatan Penelitian Formulasi Umpan Papain pada Buah Pepaya (Carica papaya L) Sebagai Rodentisida Nabati Terhadap Mencit

(Mus musculus) Albino

Selain 7 (tujuh) penelitian DIPA, Tahun 2016 Balai Litbang P2B2 Banjarnegara juga melaksanakan Riset Pembinaan Ilmu pengetahuan dan

Gambar

Gambar 1.2 Penjabaran Tugas Dan Fungsi Dalam Struktur Organisasi Dan Tata Kerja Balai Litbang P2B2 Banjarnegara menurut  SK Kepala Balai Litbang P2B2 Banjarnegara No
Gambar 1.3Struktur Organisasi Dan Tata Kerja Balai Litbang P2B2 Banjarnegara menurut SK Kepala Balai Litbang  P2B2 Banjarnegara No
Gambar 1.4 Jumlah Pegawai Balai Litbang P2B2 Banjarnegara Tahun  2006-2016
Gambar 1.5 Jumlah PNS Balai Litbang P2B2 Banjarnegara Berdasarkan  Golongan Tahun 2016
+7

Referensi

Dokumen terkait

Hubungan pemukiman dan salinitas akan saling memberikan dampak (timbal balik), dalam pengertian bahwa pemukiman baik secara kuantitatif maupun kualitatif

Berdasarkan Tabel 1 hasil perhitungan korelasi diketahui bahwa terdapat hubungan negatif antara social support dengan parenting stress ibu dengan anak tunagrahita

Berdasarkan hal tersebut, kabijakan kedua yang dapat diterapkan terkait dengan pengembangan ekspor sektor industri prioritas ke kawasan ASEAN adalah melalui peningkatan

Saran penulis setelah mengerjakan laporan “Pembuatan iklan Animasi 2D Gula Semut Untuk Koperasi Serba Usaha Jatirogo, Kulon Progo” yaitu dalam membuat iklan animasi 2D

Untuk reaksi grafting akrilamida pada pati singkong menggunakan inisiator KMnO 4 memberikan nilai % add-on yang paling tinggi jika dibandingkan dengan dua

1) Kurangnya pemahaman dan kesadaran wajib pajak terhadap pentingnya peran pajak bagi pembangunan daerah. Penyebab dari menurunnya tingkat nilai penerimaan PBB

Terdapat empat buah tiang berukir Naga yang terletak di serambi Kelenteng empat pilar Naga tersebut adalah melambangkan empat mata angin yaitu timur, barat, utara, selatan

Hal ini menunjukkan bahwa besarnya variasi yang memberikan pengaruh bersama-sama antara motivasi dan kompensasi terhadap disiplin kerja dosen dan karyawan di Sekolah