• Tidak ada hasil yang ditemukan

Hasil

Berdasarkan data pengamatan dan hasil sidik ragam (Lampiran 6-55) diketahui bahwa perlakuan pemberian konsentrasi pupuk organik cair (POC) berpengaruh nyata terhadap parameter tinggi tanaman tembakau pada 18 dan 46hari setelah pindah tanam (HSPT), diameter batang, jumlah daun, panjang daun pasir, panjang daun kaki I, lebar daun pasir, dan berat basah daun pasir. Waktu pemberian pupuk organik cair berpengaruh nyata terhadap parameter tinggi tanaman18 HSPT danpanjang daun pasir. Interaksi konsentrasi dan waktu pemberian POC berpengaruh tidak nyata terhadap semua parameter.

Tinggi tanaman (cm)

Data hasil pengamatandan sidik ragam tinggi tanaman tembakau pada 18-46HSPT dapat dilihat pada Lampiran 6-15. Hasil sidik ragam menunjukkan bahwa perlakuan pemberian konsentrasi pupuk organik cair (POC) berpengaruh nyata terhadap tinggi tanaman tembakau pada 18 dan 46HSPT.Waktu pemberian POC berpengaruhnyata terhadap tinggi tanaman tembakau pada18 HSPT. Pada interaksi keduanya berpengaruh tidak nyata terhadap tinggi tanaman tembakau.

Rataan tinggi tanaman tembakau18-46HSPT pada

perlakuankonsentrasidan waktu pemberian pupuk organik cair dapat dilihat pada Tabel 1.

Tabel 1. Rataan tinggi tanaman (cm) tembakau 18-46HSPT dengankonsentrasidan waktu pemberian pupuk organik cair (POC)

HSPT Konsentrasi POC (ml/L)

Waktu Pemberian (hari)

W1 (7) W2 (14) W3 (21) Rataan P0 (0) 48,65 43,53 44,43 45,54 b 18P1 (5) 52,90 52,72 49,18 51,60 ab P2 (10) 55,86 54,03 56,67 55,52 a P3 (15) 59,52 59,45 54,63 57,87a Rataan 54,23 a 52,44 b 51,23 c P0 (0) 75,47 74,37 70,50 73,44 25P1 (5) 73,15 71,27 77,63 74,02 P2 (10) 81,02 77,42 78,87 79,10 P3 (15) 82,10 83,92 75,28 80,43 Rataan 76,88 74,31 73,42 P0 (0) 91,05 91,75 89,62 90,81 32P1 (5) 89,17 93,73 95,15 92,68 P2 (10) 95,33 96,20 94,90 95,48 P3 (15) 98,78 94,17 96,08 96,34 Rataan 93,84 92,80 93,35 P0 (0) 104,17 107,08 101,73 104,33 39P1 (5) 106,23 108,55 108,95 107,91 P2 (10) 115,78 110,35 114,90 113,66 P3 (15) 118,05 113,63 113,97 115,22 Rataan 111,06 109,94 109,89 P0 (0) 113,77 116,68 113,38 114,61b 46P1 (5) 119,75 122,37 121,48 121,20 ab P2(10) 129,33 127,82 127,73 128,29 a P3 (15) 133,83 125,48 132,55 130,62 a Rataan 124,17 123,09 123,79

Keterangan : Angka - angka yang diikuti notasi yang berbeda pada setiap kelompok baris dan kolom pada kelompok perlakuan yang sama menunjukkan perbedaan yang nyata pada DMRT taraf 5 %

Tabel 1 menunjukkan rataan tinggi tanaman tembakau tertinggi pada 18 HSPT terhadap pemberian konsentrasi POC terdapat pada perlakuanP3 sebesar 57,87 cm dan berbeda nyata dengan perlakuan P0 sebesar 45,54 cm yang merupakan rataan terendah pada tinggi tanaman tembakau. Pada waktu pemberian POC rataan tinggi tanaman tembakau tertinggi terdapat pada perlakuan W1

rataan tinggi tanaman tembakau tertinggi terdapat pada kombinasi perlakuan P3W1 sebesar 59,52 cm sedangkan rataan tinggi tanaman tembakau terendah terdapat pada kombinasi perlakuan P0W2 sebesar 43,53 cm.

Pada 25 HSPT rataan tinggi tanaman tembakau tertinggi terhadap pemberian konsentrasi POC terdapat pada perlakuan P3 sebesar 80,43 cm

sedangkan rataan terendah tinggi tanaman tembakau terdapat pada perlakuan P0 sebesar 73,44 cm. Pada waktu pemberian POC rataan tinggi tanaman tembakau

tertinggi terdapat pada perlakuan W1 sebesar 76,88 cm dan terendah terdapat pada perlakuan W3 sebesar 73,42 cm. Tabel 1 juga menunjukkan bahwa pada interaksi antara konsentrasi dan waktu pemberian POC rataan tinggi tanaman tembakau tertinggi terdapat pada kombinasi perlakuan P3W2 sebesar 83,92 cm sedangkan rataan tinggi tanaman tembakau terendah terdapat pada kombinasi perlakuan P0W3 sebesar 70,50 cm.

Pada 32 HSPT rataan tinggi tanaman tembakau tertinggi terhadap pemberian konsentrasi POC terdapat pada perlakuan P3 sebesar 96,34 cm sedangkan rataan terendah tinggi tanaman tembakau terdapat pada perlakuan P0 sebesar 90,81 cm. Pada waktu pemberian POC rataan tinggi tanaman tembakau tertinggi terdapat pada perlakuan W1 sebesar 93,84 cm dan terendah terdapat pada perlakuan W2 sebesar 92,80 cm. Tabel 1 juga menunjukkan bahwa pada interaksi antara konsentrasi dan waktu pemberian POC rataan tinggi tanaman tembakau tertinggi terdapat pada kombinasi perlakuan P3W1 sebesar 98,78 cm sedangkan rataan tinggi tanaman tembakau terendah terdapat pada kombinasi perlakuan P0W1 sebesar 91,05 cm.

Pada 39 HSPT rataan tinggi tanaman tembakau tertinggi terhadap pemberian konsentrasi POC terdapat pada perlakuan P3 sebesar 115,22 cm

sedangkan rataan terendah tinggi tanaman tembakau terdapat pada perlakuan P0 sebesar 104,33 cm. Pada waktu pemberian POC rataan tinggi tanaman

tembakau tertinggi terdapat pada perlakuan W1 sebesar 111,06 cm dan terendah terdapat pada perlakuan W3 sebesar 109,89 cm. Tabel 1 juga menunjukkan bahwa pada interaksi antara konsentrasi dan waktu pemberian POC rataan tinggi tanaman tembakau tertinggi terdapat pada kombinasi perlakuan P3W1 sebesar 118,05 cm sedangkan rataan tinggi tanaman tembakau terendah terdapat pada kombinasi perlakuan P0W3 sebesar 101,73 cm.

Pada 46 HSPT rataan tinggi tanaman tembakau tertinggi terhadap pemberian konsentrasi POC terdapat pada perlakuan P3 sebesar 130,62 cm dan berbeda nyata dengan perlakuan P0 sebesar 114,61 cm yang merupakan rataan terendah pada tinggi tanaman tembakau. Pada waktu pemberian POC rataan tinggi tanaman tembakau tertinggi terdapat pada perlakuan W1 sebesar 124,17 cm dan terendah terdapat pada perlakuan W2 sebesar 123,79 cm. Tabel 1 juga menunjukkan bahwa pada interaksi antara konsentrasi dan waktu pemberian POC rataan tinggi tanaman tembakau tertinggi terdapat pada kombinasi perlakuan P3W1 sebesar 133,83 cm sedangkan rataan tinggi tanaman tembakau terendah terdapat pada kombinasi perlakuan P0W3 sebesar 113,38 cm.

Grafik tinggi tanaman tembakau Deli pada 46HSPT dengan pemberian konsentrasi pupuk organik cair (POC) dapat dilihat pada Gambar 1.

Gambar 1. Grafik hubungan antara tinggi tanaman tembakau 46 HSPT dengan pemberiankonsentrasi pupuk organik cair (POC).

Gambar 1 menunjukkan bahwa hubungan tinggi tanaman tembakau dengan pemberian pupuk organik cair adalah linear positif dimana tinggi tanaman tembakau terus meningkat seiring dengan peningkatan jumlah pemberian konsentrasi POC.

Diameter batang (mm)

Data hasil pengamatan dan sidik ragam diameter batang tembakau pada 18-46 HSPT dapat dilihat pada Lampiran 16-25.Hasil sidik ragam menunjukkan bahwa pemberiankonsentrasiPOCberpengaruh nyata terhadap diameter batang tembakau pada 18-46 HSPT, sedangkanwaktu pemberian POC dan interaksi keduanya berpengaruh tidak nyata pada pengamatan diameter batang tembakau.

Rataan diameter batang tembakau 18-46HSPT pada pemberiankonsentrasi dan waktu pemberian pupuk organik cairdapat dilihat pada Tabel 2.

ŷ = 1,102x + 115,4 r = 0,981 110,00 115,00 120,00 125,00 130,00 135,00 0 5 10 15 T in ggi T an am an ( cm ) Konsentrasi POC (P) (ml/L)

Tabel 2. Rataan Diameter batang (mm) tembakau 18-46HSPT dengan konsentrasi danwaktu pemberian pupuk organik cair (POC)

HSPT Konsentrasi POC(ml/L)

Waktu Pemberian (hari)

W1 (7) W2 (14) W3 (21) Rataan P0 (0) 4,54 4,38 4,67 4,53 c 18P1 (5) 5,24 4,92 5,23 5,13 b P2 (10) 5,36 5,66 5,23 5,42 b P3 (15) 6,38 6,77 5,19 6,11 a Rataan 5,38 5,43 5,08 P0 (0) 6,87 6,57 7,11 6,85 b 25P1 (5) 6,76 6,92 7,38 7,02 b P2 (10) 7,47 7,75 7,38 7,54 b P3 (15) 8,41 8,54 7,48 8,14 a Rataan 7,38 7,32 7,30 P0 (0) 9,19 8,77 9,05 9,00 a 32P1 (5) 9,05 8,55 9,46 9,02 b P2 (10) 9,56 9,39 9,49 9,48 b P3 (15) 10,51 10,36 9,55 10,14 b Rataan 9,57 9,27 9,39 P0 (0) 9,84 9,51 10,16 9,83 c 39P1 (5) 10,93 10,26 10,87 10,69 b P2 (10) 11,70 11,05 10,70 11,15 a P3 (15) 12,14 11,95 11,14 11,74 a Rataan 11,15 10,69 10,72 P0 (0) 11,59 12,09 12,13 11,94 c 46P1 (5) 13,78 13,88 13,96 13,87 b P2 (10) 14,86 14,42 14,21 14,50 b P3 (15) 15,84 15,43 15,66 15,64 a Rataan 14,02 13,96 13,99

Keterangan : Angka - angka yang diikuti notasi yang berbeda pada setiap kelompok kolom pada kelompok perlakuan yang sama menunjukkan perbedaan yang nyata pada DMRT taraf 5 %.

Tabel 2 menunjukkan rataan diameter batang tanaman tembakau tertinggi

pada 18 HSPT terhadap pemberian konsentrasi POC terdapat pada perlakuan P3 sebesar 6,11 mm dan berbeda nyata dengan perlakuan P0 sebesar 4,53 mm

yang merupakan rataan terendah pada diameter batang tanaman tembakau. Pada waktu pemberian POC rataan diameter batang tanaman tembakau tertinggi terdapat pada perlakuan W1 sebesar 5,38 mm sedangkan rataan diameter batang

POC rataan diameter batang tanaman tembakau tertinggi terdapat pada kombinasi perlakuan P3W2 sebesar 6,77 mm sedangkan rataan tinggi tanaman tembakau terendah terdapat pada kombinasi perlakuan P0W2 sebesar 4,38 mm.

Pada 25 HSPT rataan diameter batang tanaman tembakau tertinggi terhadap pemberian konsentrasi POC terdapat pada perlakuan P3 sebesar 8,14 mm dan berbeda nyata dengan perlakuan P0 sebesar 6,85 mm yang merupakan rataan terendah pada diameter batang tanaman tembakau. Padawaktupemberian POC rataan diameter batang tanaman tembakau tertinggi terdapat pada perlakuan W1 sebesar 7,38 mm sedangkan rataan diameter batang tanaman tembakau terendah terdapat pada perlakuan W3 sebesar 7,30 mm. Tabel 2 juga menunjukkan bahwa pada interaksi antara konsentrasi dan waktupemberian POC rataan diameter batang tanaman tembakau tertinggi terdapat pada kombinasi perlakuan P3W2 sebesar 8,54 mm sedangkan rataan tinggi tanaman tembakau terendah terdapat pada kombinasi perlakuan P0W2 sebesar 6,57 mm.

Pada 32 HSPT rataan diameter batang tanaman tembakau tertinggi terhadap pemberian konsentrasi POC terdapat pada perlakuan P3 sebesar 10,14 mm dan berbeda nyata dengan perlakuan P0 sebesar 9,00 mm yang merupakan rataan terendah pada diameter batang tanaman tembakau. Pada waktu pemberian POC rataan diameter batang tanaman tembakau tertinggi terdapat pada perlakuan W1 sebesar 9,57 mm sedangkan rataan diameter batang tanaman tembakau terendah terdapat pada perlakuan W2 sebesar 9,27 mm. Tabel 2 juga menunjukkan bahwa pada interaksi antara konsentrasi dan waktu pemberian POC rataan diameter batang tanaman tembakau tertinggi terdapat pada kombinasi

perlakuan P3W1 sebesar 10,51 mm sedangkan rataan tinggi tanaman tembakau terendah terdapat pada kombinasi perlakuan P1W2 sebesar 8,55 mm.

Pada 39 HSPT rataan diameter batang tanaman tembakau tertinggi terhadap pemberian konsentrasi POC terdapat pada perlakuan P3 sebesar 11,74 mm dan berbeda nyata dengan perlakuan P0 sebesar 9,83 mm yang merupakan rataan terendah pada diameter batang tanaman tembakau. Pada waktu pemberian POC rataan diameter batang tanaman tembakau tertinggi terdapat pada perlakuan W1 sebesar 11,15 mm sedangkan rataan diameter batang tanaman tembakau terendah terdapat pada perlakuan W2 sebesar 10,69 mm. Tabel 2 juga menunjukkan bahwa pada interaksi antara konsentrasi dan waktupemberian POC rataan diameter batang tanaman tembakau tertinggi terdapat pada kombinasi perlakuan P3W1 sebesar 12,14 mm sedangkan rataan tinggi tanaman tembakau terendah terdapat pada kombinasi perlakuan P0W2 sebesar 9,51 mm.

Pada 46 HSPT rataan diameter batang tanaman tembakau tertinggi terhadap pemberian konsentrasi POC terdapat pada perlakuan P3 sebesar 15,64 mm dan berbeda nyata dengan perlakuan P0 sebesar 11,94 mm yang merupakan rataan terendah pada diameter batang tanaman tembakau. Pada waktu pemberian POC rataan diameter batang tanaman tembakau tertinggi terdapat pada perlakuan W1 sebesar 14,02 mm sedangkan rataan diameter batang tanaman tembakau terendah terdapat pada perlakuan W2 sebesar 13,96 mm.Tabel 2 juga menunjukkan bahwa pada interaksi antara konsentrasi dan waktu pemberian POC rataan diameter batang tanaman tembakau tertinggi terdapat pada kombinasi

Grafik diameter batang tembakau Deli pada 46 HSPT dengan pemberian konsentrasi pupuk organik cair dapat dilihat pada Gambar 2.

Gambar 2. Grafik hubungan antara diameter batangtembakau 46HSPT dengan pemberian konsentrasi POC.

Gambar 2 menunjukkan bahwa hubungan antara diameter batang tembakau 46HSPT dengan pemberian konsentrasi pupuk organik cair (POC) adalah linear positif dimana diameter batang tembakau terus meningkat seiring dengan peningkatan jumlah pemberian konsentrasi POC.

Jumlah daun (helai)

Data hasil pengamatan dan sidik ragam jumlah daun tanaman tembakau pada18-46HSPT dapat dilihat pada Lampiran 26-35. Hasil sidik ragam menunjukkan bahwa pemberian konsentrasi POC berpengaruh nyata terhadap jumlah daun tanaman tembakau, sedangkan waktu pemberian POC dan interaksi keduanya berpengaruh tidak nyata terhadap jumlah daun tanaman tembakau.

Rataan jumlah daun tanaman tembakau18-46HSPT pada perlakuan pemberiankonsentrasi danwaktu pemberian POC dapat dilihat pada Tabel 3.

ŷ = 0,234x + 12,22 r = 0,977 0,00 2,00 4,00 6,00 8,00 10,00 12,00 14,00 16,00 18,00 0 5 10 15 D iam et er B at an g ( m m ) Konsentrasi POC (P) (ml/L)

Tabel 3. Rataan jumlah daun (helai) tembakau 18-46HSPT dengan pemberian konsentrasi danwaktu pemberian pupuk organik cair.

HSPT Konsentrasi POC (ml/L)

Waktu Pemberian (hari)

W1 (7) W2 (14) W3 (21) Rataan P0 (0) 6,33 6,33 6,83 6,50 b 18P1 (5) 7,50 7,33 7,50 7,44 a P2 (10) 7,67 7,50 7,83 7,67 a P3 (15) 8,17 8,33 8,33 8,28 a Rataan 7,42 7,38 7,63 P0 (0) 6,33 7,50 8,00 7,28 d 25P1 (5) 8,67 8,50 8,17 8,44 c P2 (10) 8,83 8,67 8,50 8,67 b P3 (15) 9,67 9,17 9,50 9,44 a Rataan 8,38 8,46 8,54 P0 (0) 9,33 10,00 10,33 9,89 b 32P1 (5) 11,50 11,00 10,50 11,00 a P2 (10) 11,00 10,50 10,83 10,78 a P3 (15) 11,83 11,17 11,50 11,50 a Rataan 10,92 10,67 10,79 P0 (0) 12,50 12,50 12,33 12,44 c 39P1 (5) 13,83 13,83 14,17 13,94 b P2 (10) 14,50 14,00 13,83 14,11 b P3 (15) 14,83 15,17 14,83 14,94 a Rataan 13,92 13,88 13,79 P0 (0) 16,17 15,67 15,83 15,89 d 46P1 (5) 17,67 18,17 18,00 17,94 c P2 (10) 20,67 19,50 21,00 20,39 b P3 (15) 24,00 23,17 23,17 23,44 a Rataan 19,63 19,13 19,50

Keterangan : Angka - angka yang diikuti notasi yang berbeda pada setiap kelompok kolom pada kelompok perlakuan yang sama menunjukkan perbedaan yang nyata pada DMRT taraf 5 %.

Tabel 3 menunjukkan rataan jumlah daun tanaman tembakau tertinggi

pada 18 HSPT terhadap pemberian konsentrasi POC terdapat pada perlakuan P3 sebesar 8,28 helai dan berbeda nyata dengan perlakuan P0 sebesar 6,50 helai

yang merupakan rataan terendah pada jumlah daun tanaman tembakau. Pada waktu pemberian POC rataan jumlah daun tanaman tembakau tertinggi terdapat pada perlakuan W3 sebesar 7,63 helai sedangkan rataan jumlah dauntanaman

rataan jumlah daun tanaman tembakau tertinggi terdapat pada kombinasi perlakuan P3W3 sebesar 8,33 helai sedangkan rataan jumlah daun tanaman tembakau terendah terdapat pada kombinasi perlakuan P0W1 sebesar 6,33 helai.

Pada 25 HSPT rataan jumlah daun tanaman tembakau tertinggi terhadap pemberian konsentrasi POC terdapat pada perlakuan P3 sebesar 9,44 helai dan berbeda nyata dengan perlakuan P0 sebesar 7,28 helai yang merupakan rataan terendah pada jumlah daun tanaman tembakau. Pada waktu pemberian POC rataan jumlah daun tanaman tembakau tertinggi terdapat pada perlakuan W3 sebesar 8,54 helai sedangkan rataan jumlah daun tanaman tembakau terendah terdapat pada perlakuan W1 sebesar 8,38 helai. Tabel 3 juga menunjukkan bahwa pada interaksi antara konsentrasi dan waktu pemberian POC rataan jumlah daun tanaman tembakau tertinggi terdapat pada kombinasi perlakuan P3W1 sebesar9,67 helai sedangkan rataan jumlah daun tanaman tembakau terendah terdapat pada kombinasi perlakuan P0W1 sebesar 6,33 helai.

Pada 32 HSPT rataan jumlah daun tanaman tembakau tertinggi terhadap pemberian konsentrasi POC terdapat pada perlakuan P3 sebesar 11,50 helai dan berbeda nyata dengan perlakuan P0 sebesar 9,89 helai yang merupakan rataan terendah pada jumlah daun tanaman tembakau. Pada waktu pemberian POC rataan jumlah daun tanaman tembakau tertinggi terdapat pada perlakuan W1 sebesar 10,92 helai sedangkan rataan jumlah daun tanaman tembakau terendah terdapat pada perlakuan W2 sebesar 10,67 helai. Tabel 3 juga menunjukkan bahwa pada interaksi antara konsentrasi dan waktu pemberian POC rataan jumlah daun tanaman tembakau tertinggi terdapat pada kombinasi perlakuan P3W1 sebesar

11,83 helai sedangkan rataan tinggi tanaman tembakau terendah terdapat pada kombinasi perlakuan P0W1 sebesar 9,33 helai.

Pada 39 HSPT rataan jumlah daun tanaman tembakau tertinggi terhadap pemberian konsentrasi POC terdapat pada perlakuan P3 sebesar 14,94 helai dan berbeda nyata dengan perlakuan P0 sebesar 12,44 helai yang merupakan rataan terendah pada jumlah daun tanaman tembakau. Pada waktu pemberian POC rataan jumlah daun tanaman tembakau tertinggi terdapat pada perlakuan W1 sebesar 13,92 helai sedangkan rataan jumlah daun tanaman tembakau terendah terdapat pada perlakuan W3 sebesar 13,79 helai.Tabel 3 juga menunjukkan bahwa pada interaksi antara konsentrasi dan waktu pemberian POC rataan jumlah daun tanaman tembakau tertinggi terdapat pada kombinasi perlakuan P3W2

sebesar15,17 helai sedangkan rataan tinggi tanaman tembakau terendah terdapat pada kombinasi perlakuan P0W3sebesar 12,33 helai.

Pada 46 HSPT rataan jumlah daun tanaman tembakau tertinggi terhadap pemberian konsentrasi POC terdapat pada perlakuan P3 sebesar 23,44 helai dan berbeda nyata dengan perlakuan P0 sebesar 15,89 helai yang merupakan rataan terendah pada jumlah daun tanaman tembakau. Pada waktu pemberian POC rataan jumlah daun tanaman tembakau tertinggi terdapat pada perlakuan W3 sebesar 19,50 helai sedangkan rataan jumlah daun tanaman tembakau terendah terdapat pada perlakuan W2 sebesar 19,13 helai. Tabel 3 juga menunjukkan bahwa pada interaksi antara konsentrasi dan waktu pemberian POC rataan jumlah daun tanaman tembakau tertinggi terdapat pada kombinasi perlakuan P3W1 sebesar

Grafik jumlah daun tembakau Deli pada 46 HSPT dengan perlakuan pemberiankonsentrasi pupuk organik cair (POC) dapat dilihat pada Gambar 3.

Gambar 3. Grafik hubungan antara jumlah dauntembakau 46HSPT dengan pemberiankonsentrasi pupuk organik cair (POC)

Gambar 3 menunjukkan bahwa hubungan antara jumlah daun tembakau 46HSPT dengan pemberian konsentrasi pupuk organik cair adalah linear positif, dimana jumlah daun tembakau terus meningkat seiring dengan peningkatan kumlah pemberian konsentrasi POC.

Panjang Daun Pasir (cm)

Data hasil pengamatan dan sidik ragam panjang daun pasir tanaman tembakau dapat dilihat pada Lampiran 36 dan 37.Hasil sidik ragam menunjukkan bahwa pemberian pupuk organik cair berpengaruh nyata terhadap panjang daun pasir tanaman tembakau. Waktu pemberian pupuk organik cair berpengaruh nyata terhadap panjang daun pasir tanamn tembakau,sedangkan interaksi keduanya berpengaruh tidak nyata terhadap panjang daun pasir tanaman tembakau.

ŷ = 0,502x + 15,65 r = 0,996 0,00 5,00 10,00 15,00 20,00 25,00 0 5 10 15 J um la h D a un ( he la i) Konsentrasi POC (P) (ml/L)

Rataan panjang daun pasir tanaman tembakau padapada perlakuan pemberiankonsentrasi danwaktu pemberian pupuk organik cair dapat dilihat pada Tabel 4.

Tabel 4. Rataan panjang daun pasir (cm) tembakau dengan pemberiankonsentrasi danwaktu pemberian pupuk organik cair (POC).

Konsentrasi POC (ml/L)

Waktu Pemberian (hari)

W1 (7) W2 (14) W3 (21) Rataan P0 (0) 28,55 27,41 26,76 27,57 b P1 (5) 30,15 28,08 30,12 29,45 b P2 (10) 29,95 29,29 30,07 29,77 ab P3 (15) 32,29 31,50 29,57 31,12 a Rataan 30,23 a 29,07 b 29,13 c

Keterangan : Angka - angka yang diikuti notasi yang berbeda pada kolom dan baris menunjukkan perbedaan yang nyata pada DMRT taraf 5 %.

Tabel 4menunjukkan bahwarataan panjang daun pasir tanaman tembakau tertinggi pada perlakuan pemberian konsentrasi pupuk organik cairterdapat pada perlakuanP3 (15 ml/L) yaitu sebesar 31,12cm dan berbeda nyata dengan perlakuanP0 (0 ml/L) sebesar 27,57 cm yang merupakan rataan terendah panjang daun pasirtanaman tembakau. Padawaktu pemberian POC rataan panjang daun pasir tembakau tertinggi terdapat pada perlakuan W1 (7 hari) sebesar 30,23 cm dan berbeda nyata dengan perlakuan W2 (14 hari) sebesar 29,07 cm yang merupakan rataan terendah panjang daun pasir tanaman tembakau.

Grafik panjang daun pasir tanaman tembakau dengan pemberian konsentrasi pupk organik cair dapat dilihat pada Gambar 4.

Gambar 4. Grafik hubungan antara panjang daun pasirtembakau dengan konsentrasi pupuk organik cair (POC).

Gambar 4 menunjukkan bahwa hubungan panjang daun pasir tanaman tembakau dengan konsentrasi pemberian POCadalah linear positif dimana panjang daun pasir tembakau terus meningkat seiring dengan peningkatan jumlah pemberian konsentrasi POC.

Panjang Daun Kaki 1 (cm)

Data hasil pengamatan dan sidik ragam panjang daun kaki I tanaman tembakau dapat dilihat pada Lampiran 38 dan 39.Hasil sidik ragam menunjukkan bahwa pemberian POC berpengaruh nyata terhadap panjang daun kaki I sedangkan waktu pemberian POC dan interaksi keduanya berpengaruh tidak nyata terhadap panjang daun kaki I.

Rataan panjang daun kaki I tembakau dengan konsentrasi danwaktupemberian pupuk organik cair dapat dilihat pada Tabel 5.

ŷ= 0,219x + 27,83 r = 0,967 27,00 27,50 28,00 28,50 29,00 29,50 30,00 30,50 31,00 31,50 0 5 10 15 P an jan g D au n P as ir ( cm ) Konsentrasi POC (P) (ml/L)

Tabel 5. Rataan panjang daun kaki I (cm) tembakau dengan konsentrasi danwaktu pemberian pupuk organik cair (POC)

Konsentrasi POC (ml/L)

Waktu Pemberian (hari)

W1 (7) W2 (14) W3 (21) Rataan P0 (0) 28,68 27,51 27,02 27,74 c P1 (5) 29,50 27,60 28,11 28,40 bc P2 (10) 32,89 31,17 30,83 31,63 a P3 (15) 32,49 30,11 30,53 31,04 ab Total 30,89 29,10 29,12

Keterangan : Angka - angka yang diikuti notasi yang berbeda pada kolommenunjukkan perbedaan yang nyata pada DMRT taraf 5 %

Dari Tabel 5 dapat dilihat bahwarataan panjang daun kaki I tanaman tembakau tertinggi pada perlakuan pemberian konsentrasi pupuk organik cairterdapat pada perlakuanP2(10 ml/L )sebesar 31,63 cm dan berbeda nyata dengan perlakuan P0(0ml/L) sebesar 27,74 cm yang merupakan rataan terendah pada panjang daun kaki I.Pada waktu pemberian POC rataan panjang daun kaki 1 tertinggi terdapat pada perlakuan W1 sebesar 30,89 cm dan rataan panjang daun kaki 1 terendah terdapat pada perlakuan W2 sebesar 29,10 cm.

Grafik panjang daun kaki I tembakau Deli dengan pemberian konsentrasi pupuk organik cair dapat dilihat pada Gambar 5.

ŷ = 0,262x + 27,73 r = 0,883 27,50 28,00 28,50 29,00 29,50 30,00 30,50 31,00 31,50 32,00 0 5 10 15 P an jan g D au n K ak i 1

Gambar 5 menunjukkan bahwa hubungan antara panjang daun kaki 1 tembakau dengan pemberian pupuk organik cair adalah linear positif dimana panjang daun kaki 1 tanaman tembakau terus meningkat seiring dengan peningkatan jumlah pemberian POC.

Lebar Daun Pasir (cm)

Data hasil pengamatan dan sidik ragam lebar daun pasir tanaman tembakau dapat dilihat pada Lampiran 40 dan 41. Hasil sidik ragam menunjukkan bahwakonsentrasi pupuk organik cair berpengaruh nyata terhadap lebar daun pasirwaktu pemberian pupuk organik cair dan interaksi keduanya berpengaruh tidak nyata terhadap lebar daun pasir.

Rataan lebar daun pasir tanaman tembakau pada konsentrasi danwaktupemberian pupuk organik cairdapat dilihat pada Tabel 6.

Tabel 6. Rataan Lebar daun pasir (cm) tembakau dengan pemberiankonsentrasi danwaktu pemberian pupuk organik cair (POC).

Konsentrasi POC (ml/L)

Waktu Pemberian (hari)

W1 (7) W2 (14) W3 (21) Rataan P0 (0) 17,45 16,63 17,32 17,14 b P1 (5) 17,35 16,26 18,43 17,35 b P2 (10) 18,11 17,93 18,09 18,04 a P3 (15) 18,64 18,06 18,32 18,34 a Rataan 17,89 17,22 18,04

Keterangan : Angka - angka yang diikuti notasi yang berbeda pada kolom menunjukkan perbedaan yang nyata pada DMRT taraf5 %.

Tabel 6menunjukkan bahwa rataan lebar daun pasir tertinggi pada perlakuan pemberian konsentrasi POC terdapat pada perlakuanP3(15 ml/L) sebesar 18,34 cm dan berbeda nyata dengan perlakuan P0 (0 ml/L)sebesar 17,14 cm yang merupakan rataan terendah pada lebar daun pasir. Pada waktu pemberian POC rataan lebar daun pasir tertinggi terdapat pada perlakuan W3 sebesar

18,04 cm dan rataan lebar daun pasir terendah terdapat pada perlakuan W2 sebesar 17,22 cm.

Grafik lebar daun pasir tembakau Deli dengan pemberian konsentrasi pupuk organik cair dapat dilihat pada Gambar 6.

Gambar 6. Grafik hubungan antara lebar daun pasirtembakau dengan pemberiankonsentrasi pupuk organik cair.

Gambar 6 menunjukkan bahwa hubungan lebar daun pasir tembakau dengan pemberian pupuk organik cair adalah linear positif dimana panjang daun pasir tembakau terus meningkat seiring dengan peningkatan jumlah pemberian pupuk organik cair (POC).

Lebar Daun Kaki 1 (cm)

Data hasil pengamatan dan sidik ragam lebar daun kaki I tanaman tembakau dapat dilihat pada Lampiran 42 dan 43. Hasil sidik ragam menunjukkan bahwa pemberiankonsentrasi pupuk organik cair berpengaruhtidak nyata terhadap lebardaun kaki I sedangkan waktu pemberian pupuk organik cair dan interaksi keduanya berpengaruh tidak nyata terhadap lebar daun kaki I.

ŷ = 0,085x + 17,07 r = 0,979 17,00 17,20 17,40 17,60 17,80 18,00 18,20 18,40 18,60 0 5 10 15 L eb a r D a u n P a si r (cm ) Konsentrasi POC (P) (ml/L)

Tabel 7. Rataan lebar daun kaki 1 (cm) tembakau dengan pemberiankonsentrasi danwaktu pemberian pupuk organik cair (POC).

Konsentrasi POC (ml/L)

Waktu Pemberian (hari)

W1 (7) W2 (14) W3 (21) Rataan P0 (0) 16,55 16,16 17,90 16,87 P1 (5) 17,19 15,82 19,63 17,55 P2 (10) 20,15 18,62 18,35 19,04 P3 (15) 19,10 18,19 18,36 18,55 Rataan 18,25 17,20 18,56

Tabel 7menunjukkan bahwarataan lebar daun kaki I tanaman tembakau tertinggi pada perlakuan pemberian konsentrasi POCterdapat pada perlakuanP2 (10 ml/L)sebesar 19,04 cmdan terendah terdapat pada perlakuan P0 (0 ml/L) yaitu sebesar 16,87 cm. Pada waktu pemberian POC rataan lebar daun kaki 1 tertinggi terdapat pada perlakuan W3 sebesar 18,56 cm dan rataan lebar daun kaki 1 terendah terdapat pada perlakuan W2 sebesar 17,20 cm.

Tebal Daun Pasir (mm)

Data hasil pengamatan dan sidik ragam tebal daun pasir tanaman tembakau dapat dilihat pada Lampiran 44 dan 45. Hasil sidik ragam menunjukkan bahwa pemberian konsentrasi dan waktu pemberian POC serta interaksi keduanya berpengaruh tidak nyata terhadap tebal daun pasir tanamn tembakau.

Tebal daun pasir tanaman tembakau pada konsentrasi danwaktu pemberian pupuk organik cairdapat dilihat pada Tabel 8.

Tabel 8. Rataan tebal daun pasir (mm) tembakau dengan pemberiankonsentrasi danwaktu pemberian pupuk organik cair (POC).

Konsentrasi POC (ml/L)

Waktu Pemberian (hari)

W1 (7) W2 (14) W3 (21) Rataan P0 (0) 0,304 0,303 0,302 0,303 P1 (5) 0,301 0,309 0,311 0,307 P2 (10) 0,317 0,305 0,326 0,316 P3 (15) 0,318 0,322 0,311 0,317 Rataan 0,310 0,310 0,312

Tabel 8menunjukkan bahwa tebal daun pasir tanaman tembakau tertinggi pada perlakuan pemberian konsentrasi pupuk organik cair terdapat pada perlakuanP3 (10 ml/L) sebesar 0,317 mm danterendah terdapat pada perlakuan P0 (0 ml/L) yaitu sebesar 0,303 mm .Pada waktu pemberian POC rataan tebal daun pasir tertinggi terdapat pada perlakuan W3 sebesar 0,312 mm dan rataan tebal daun pasir terendah terdapat pada perlakuan W1 dan W2 sebesar 0,310 mm.

Tebal Daun Kaki 1 (mm)

Data hasil pengamatan dan sidik ragam tebal daun kaki 1 dapat dilihat pada Lampiran 46 dan 47. Hasil sidik ragam menunjukkan bahwa pemberian konsentrasi dan waktu pemberian pupuk organik cair serta interaksi keduanya berpengaruh tidak nyata terhadap tebal daun kaki 1.

Rataan tebal daun kaki 1 pada konsentrasi danwaktu pemberian pupuk organik cairdapat dilihat pada Tabel 9.

Tabel 9. Rataan tebal daun kaki 1 (mm) tembakau dengan pemberiankonsentrasi danwaktu pemberian pupuk organik cair.

Konsentrasi POC (ml/L)

Waktu Pemberian (hari)

W1 (7) W2 (14) W3 (21) Rataan P0 (0) 0,299 0,300 0,298 0,299 P1 (5) 0,299 0,297 0,298 0,298 P2 (10) 0,301 0,303 0,302 0,302 P3 (15) 0,299 0,301 0,302 0,301 Rataan 0,300 0,300 0,300

Tabel 9dapat menunjukkan bahwarataan tebal daun kaki 1tanaman tembakau tertinggi pada perlakuan pemberian konsentrasi pupuk organik cair terdapat pada perlakuanP2 (10 ml/L) sebesar 0,302 mm danterendah terdapat pada perlakuan P0 (0 ml/L) yaitu sebesar 0,299 mm . Pada waktu pemberian POC

Berat Basah Daun Pasir (g)

Data hasil pengamatan dan sidik ragam berat basah daun pasirtanaman tembakau dapat dilihat pada Lampiran 48 dan 49.Hasil sidik ragam menunjukkan bahwa pemberian konsentrasi pupuk organik cair berpengaruh nyata terhadap berat basah daun pasir sedangkan waktu pemberian pupuk organik cair dan interaksi keduanya berpengaruh tidak nyata terhadap berat basah daun pasir

Dokumen terkait