• Tidak ada hasil yang ditemukan

METODE PENELITIAN

F. Validitas dan Reliabilitas

2. Seleksi Aitem

Dalam penyusunan skala, aitem yang memiliki kualitas kurang

baik harus digugurkan atau direvisi terlebih dahulu sebelum dijadikan

bagian dari skala pengukuran. Aitem-aitem yang memiliki kualitas

tinggi yang boleh digunakan dalam skala yang digunakan untuk

pengambilan data. Kualitas aitem yang tinggi ditunjukkan oleh

keselarasan antara isi aitem dengan indikator keperilakuan. Selain itu,

ditunjukkan juga oleh kesesuaian antara fungsi aitem dengan fungsi tes

secara keseluruhan yang dikenal dengan istilah konsistensi aitem total

Azwar (2012) mengatakan bahwa prosedur pengujian

konsistensi aitem dilakukan dengan menghitung koefisien korelasi

antara distribusi skor pada setiap aitem dengan distribusi skor total tes.

Prosedur ini akan menghasilkan koefisiensi korelasi aitem total (rix)

yang dikenal pula dengan sebutan parameter daya beda aitem. Kriteria

batasan koefisien korelasi aitem total dianggap memiliki daya beda

yang memuaskan apabila lebih atau sama dengan 0,30 ( ≥0,30 ). Akan tetapi, apabila jumlah aitem yang lolos masih tidak mencukupi jumlah

yang diinginkan, dapat mempertimbangkan untuk menurunkan batas

kriteria koefisien korelasi aitem total misalnya menjadi ≥0,25. Hasil seleksi aitem yang merupakan hasil uji coba skala dapat dilihat sebagai

berikut:

a. Skala Citra Tubuh

Tabel 3.4

Perbandingan Jumlah Aitem Skala Citra Tubuh (Sebelum dan Sesudah Uji Coba)

No. Aspek Jumlah Aitem Sebelum Sesudah 1. Evaluasi penampilan 10 9

2. Orientasi penampilan 10 4 3. Kepuasan area tubuh 17 11 4. Kecemasan menjadi gemuk 17 0 5. Pengkategorian ukuran tubuh 16 15

Peneliti menggunakan batas kriteria koefisien korelasi

≥0,25. Hal ini dikarenakan jumlah aitem yang lolos tidak mencukupi jumlah yang diinginkan. Maka, peneliti menggunakan

batas kriteria koefisien korelasi ≥0,25 dan menyisihkan aitem-aitem yang memiliki koefisien korelasi dibawah 0,25. Berikut ini adalah

tabel distribusi aitem skala citra tubuh:

Tabel3.5

Distribusi Aitem Skala Citra Tubuh (Sesudah Uji Coba)

No. Aspek Aitem Jumlah Aitem Favorable Unfavorable 1. Evaluasi penampilan 43,32, 36,58,18 4,23,47,70 9 soal 2. Orientasi penampilan 27,54 2,49 4 soal 3. Kepuasan area tubuh 41,34,35,17,25 ,40,8,53,46 7,61 11 soal 4. Kecemasan menjadi gemuk - - 0 soal 5. Pengkategorian ukuran tubuh 1,6,9,15,31,37, 68 19,24,39,55,57,6 4,65,67 15 soal Jumlah 39 soal

b. Skala Perilaku Konsumtif

Tabel 3.6

Perbandingan Jumlah Aitem Skala Perilaku Konsumtif (Sebelum dan Sesudah Uji Coba)

No. Indikator Jumlah Aitem Sebelum Sesudah

1. Membeli produk karena iming-iming hadiah.

10 5

2. Membeli produk karena kemasannya menarik.

10 4

3. Membeli produk demi menjaga penampilan diri dan gengsi.

10 2

4. Membeli produk atas pertimbangan harga.

8 5

5. Membeli produk hanya sekedar menjaga simbol status.

8 3

6. Memakai produk karena unsur konformitas terhadap model yang mengiklankan.

8 5

mahal untuk meningkatkan rasa percaya diri.

8. Mencoba lebih dari dua produk sejenis (merek berbeda)

8 1

Peneliti menggunakan batas kriteria koefisien korelasi

≥0,25. Hal ini dikarenakan jumlah aitem yang lolos tidak

mencukupi jumlah yang diinginkan. Maka, peneliti menggunakan

batas kriteria ≥0,25 dan menyisihkan aitem-aitem yang memiliki koefisien korelasi dibawah 0,25. Berikut ini adalah tabel distribusi

aitem skala perilaku konsumtif :

Tabel 3.7

Distribusi Aitem Skala Perilaku Konsumtif (Sesudah Uji Coba)

No. Indikator Aitem Jumlah Aitem Favorable Unfavorable 1. Membeli produk karena iming-iming hadiah. 3,49,58,67 40 5 soal 2. Membeli produk karena kemasannya menarik. 5,9,38,57 4 soal

3. Membeli produk demi menjaga penampilan diri dan gengsi.

19,51 2 soal

4. Membeli produk atas pertimbangan harga.

20,23,42,45 34 5 soal

5. Membeli produk hanya sekedar menjaga simbol status.

8,31,35 3 soal 6. Memakai produk karena unsur konformitas terhadap model yang mengiklankan. 14,61,62,64 17 5 soal 7. Membeli produk dengan harga mahal untuk meningkatkan

rasa percaya diri. 8. Mencoba lebih dari

dua produk sejenis (merek berbeda)

53 1 soal

Jumlah 31 soal

Setelah melihat hasil seleksi aitem diatas, peneliti

memutuskan untuk melakukan uji coba ulang setelah

memperbaiki aitem. Uji coba dilakukan kembali karena banyak

aitem yang gugur. Terlebih pada aspek kecemasan menjadi

gemuk yang merupakan salah satu aspek penting pada skala citra

tubuh. Pada aspek tersebut, semua aitem gugur. Sehingga, tidak

ada aitem yang mewakili aspek tersebut. Selain itu, pada skala

perilaku konsumtif juga banyak aitem yang gugur. Untuk

melakukan uji coba ulang, peneliti membuat aitem-aitem

pengganti yang kemudian di uji coba. Setelah itu, peneliti

melakukan seleksi aitem kembali. Hasil seleksi aitem tersebut

dapat dilihat pada tabel berikut:

i. Skala Citra Tubuh

Tabel 3.8

Perbandingan Jumlah Aitem

Skala Citra Tubuh (Sebelum dan Sesudah Uji Coba)

No. Aspek Jumlah Aitem Sebelum Sesudah

1. Evaluasi penampilan 10 7 2. Orientasi penampilan 10 2 3. Kepuasan area tubuh 17 9

4. Kecemasan menjadi gemuk 17 4 5. Pengkategorian ukuran tubuh 16 10

Pada uji coba kedua ini, peneliti tetap menggunakan

batas kriteria koefisien korelasi (rix) ≥0,25 untuk mencapai jumlah aitem lolos yang diinginkan. Peneliti menyisihkan

aitem-aitem yang memiliki koefisien korelasi dibawah 0,25.

Berikut ini adalah distribusi aitem skala citra tubuh yang akan

digunakan dalam penelitian:

Tabel3.9

Distribusi Aitem Skala Citra Tubuh (Untuk Penelitian)

No. Aspek Aitem Jumlah Soal Favorable Unfavorable 1. Evaluasi penampilan 15,31,37,38, 64 14,60 7 soal 2. Orientasi penampilan 11,25 2 soal 3. Kepuasan area tubuh 10,12,29,39, 50,52 27,28,41 9 soal 4. Kecemasan menjadi gemuk 8,23,46,53 - 4 soal 5. Pengkategoria n ukuran tubuh 24,32,43,44, 45,51,63,69 40,56 10 soal Jumlah 32 soal

ii. Skala Perilaku Konsumtif

Tabel 3.10

Perbandingan Jumlah Aitem Skala Perilaku Konsumtif(sebelum dan sesudah uji coba)

No. Indikator Jumlah Aitem Sebelum Sesudah 1. Membeli produk karena

iming-iming hadiah.

10 7

2. Membeli produk karena kemasannya menarik.

10 9

3. Membeli produk demi menjaga penampilan diri dan gengsi.

4. Membeli produk atas pertimbangan harga.

8 7

5. Membeli produk hanya sekedar menjaga simbol status. 8 7 6. Memakai produk karena unsur konformitas terhadap model yang mengiklankan. 8 6 7. Membeli produk dengan harga mahal untuk meningkatkan rasa percaya diri.

8 8

8. Mencoba lebih dari dua produk sejenis (merek berbeda)

8 2

Pada uji coba kedua ini, peneliti tetap menggunakan

batas kriteria koefisien korelasi (rix) ≥0,25 untuk mencapai

jumlah aitem lolos yang diinginkan. Peneliti menyisihkan

aitem-aitem yang memiliki koefisien korelasi dibawah 0,25.

Berikut ini adalah distribusi aitem skala citra tubuh yang akan

digunakan dalam penelitian:

Tabel 3.11

Distribusi Aitem Skala Perilaku Konsumtif (Untuk Penelitian)

No. Indikator Aitem Jumlah Soal Favorable Unfavorable 1. Membeli produk karena iming-iming hadiah. 13,19,26,35 8,10,43 7 soal 2. Membeli produk karena kemasannya menarik. 3,4,6,24,44 9,11,41,50 9 soal 3. Membeli produk demi menjaga penampilan diri dan

gengsi. 4. Membeli produk atas pertimbangan harga. 17,20,42,64 7,29,53 7 soal 5. Membeli produk hanya sekedar menjaga simbol status. 1,21,48,70 28,56,52 7 soal 6. Memakai produk karena unsur konformitas terhadap model yang mengiklankan. 30,57,61,67 40,49 6 soal 7. Membeli produk dengan harga mahal untuk meningkatkan rasa percaya diri.

15,37,51,63 22,31,39,54 8 soal

8. Mencoba lebih dari dua produk sejenis (merek berbeda)

23,27 2 soal

Jumlah 50 soal

3. Reliabilitas

Reliabilitas menunjuk pada sejauhmana hasil suatu proses

pengukuran dapat dipercaya. Suatu pengukuran yang mampu

menghasilkan data yang memiliki tingkat reliabilitas tinggi disebut

sebagai pengukuran yang reliabel. Hasil suatu pengukuran akan dapat

dipercaya hanya apabila dalam beberapa kali pelaksanaan pengukuran

diperoleh hasil yang relatif sama (Azwar, 2012). Reliabilitas skala

psikologi dalam penelitian ini diuji dengan menggunakan koefisien

alpha (α) Cronbach. Reliabilitas dinyatakan dengan angka yang berkisar antara 0 sampai 1,00.

Berdasarkan perhitungan PASW for windows versi 18.00,

melakukan seleksi aitem, jumlah aitem menjadi 32 aitem dengan

koefisien reliabel 0,936. Sedangkan hasil reliabilitas skala perilaku

konsumtif sebesar 0,897 dan setelah melakukan seleksi aitem, jumlah

aitem menjadi 50 aitem dengan koefisien reliabel 0,927. Dari hasil

tersebut disimpulkan bahwa skala citra tubuh dan skala perilaku

konsumtif sudah reliabel sebagai alat penelitian.

Dokumen terkait